Dokumen ini membahas program Perhutanan Sosial pemerintah Jokowi sebagai bagian dari reforma agraria. Namun, program ini masih memiliki beberapa masalah seperti jumlah izin yang diberikan kepada perusahaan lebih besar daripada rakyat, anggaran yang menurun, dan belum menyelesaikan konflik lahan. Kritik lain adalah program ini sebenarnya bertujuan untuk menarik suara pemilih pada pilpres daripada mereformasi kepem
2. PENGANTAR
Reforma Agraria
tindakan merestrukturisasi
hak kepemilikan atas tanah
yang selama ini dimiliki dan
dikuasai oleh segelintir
pihak, terutama tuan tanah,
negara dan korporasi.
Rasio gini Indonesia tahun
2015:
72% lahan hanya dikuasai
1% penduduk.
Areal hutan Indonesia:
40 juta ha HTI, 1 juta ha
hutan rakyat.
NAWACITA
Reforma Agraria
1. Legalisasi asset
2. Tanah objek reforma agraria
3. Perhutanan sosial
4. Pengelolaan dan pengadaan lahan
asset desa.
Dibagi berdasarkan kewenangan:
BPN/KementerianATR (legalisasi asset,
TORA)
vs.
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (perhutanan sosial, TORA)
3. PERHUTANAN SOSIAL
Target 12,7 Juta Hektar Kawasan Hutan Dikelola Masyarakat
Hutan Desa
Hutan
Tanaman Rakyat
Hutan
Kemasyarakatan
Kemitraan
Kehutanan
Hutan Adat
Untuk pertama kalinya,
perhutanan sosial dilakukan
secara massif, sejak tahun
2002.
Menyentuh area yang
terkenal ‘sulit disentuh’:
Perhutani
Sampai tahun 2017,
pencapaiannya mencapai
1,3 juta hektar.
Apakah se-
progresif itu?
4. PERSOALAN 1:
JUMLAH PENGELUARAN IZIN UNTUK
PERUSAHAAN MASIH LEBIH BESAR
DIBANDING UNTUK RAKYAT
151.882
hektar/tahun
Belum termasuk HA, Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan, dll
2014-
2016
Angka rata-rata kenaikan jumlah Izin
Perhutanan Sosial (5 skema)
45.060
hektar/tahun
2014-
2016
Angka rata-rata kenaikan jumlah Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman Industri
(IUPHHK-HTI)
5. PERSOALAN 1:
JUMLAH PENGELUARAN IZIN UNTUK
PERUSAHAAN MASIH LEBIH BESAR
DIBANDING UNTUK RAKYAT
142132
389535
23704
258453
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
450000
2016 2018
Angka Kenaikan Luasan Perizinan*
HTI Perhutanan Sosial
6. PERSOALAN 2:
ANGGARAN UNTUK PERHUTANAN
SOSIAL MENURUN DARI TAHUN KE
TAHUN Target jumlah Perhutanan Sosial baru akan
tercapai jika anggaran setidaknya tersedia
sebesar Rp 830 miliar per tahun.
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi
menyatakan bahwa pihaknya menyurati
Kemenkeu hampir tiap tahun untuk menambah
anggaran, tapi tidak pernah didengar.
Rp 308 M
Rp 165 M
2015 2017
7. PERSOALAN 3:
TERDAPAT CELAH PENYALAHGUNAAN
PERHUTANAN SOSIAL
HTR: Subjek Dapat Meleset
Perseorangan yang memiliki kompetensi dalam
kehutanan atau bidang lain yang pernah menjadi
pendamping atau penyuluh dapat berperan
sebagai pemohon melalui koperasi atau
kelompok bersama masyarakat setempat.
Pada Maret 2017, Walhi Lampung melaporkan salah satu
izin yang berada di Lampung bukan berasal dari warga
yang bermukim di sekitar kawasan hutan. Masyarakat di
sana justru tidak tahu akan koperasi yang memegang izin
HTR yang berada di desa mereka.
8. PERSOALAN 3:
TERDAPAT CELAH PENYALAHGUNAAN
PERHUTANAN SOSIAL
Kemitraan Kehutanan: Tidak
Menegaskan Kewajiban
Pengelola
Tidak ada mekanisme untuk
masyarakat dalam menagih
KK terhadap pemilik
izin/pengelola hutan.
Jumlah luasan tanah yang
harus di-mitra-kan dengan
masyarakat tidak ditentukan
dengan jelas.
Tidak mengatur berapa
banyak masyarakat yang
harus dijadikan mitra.
Dari 10.842.974
hektar izin HTI,
baru 24.469
hektar saja yang
terdapat
Kemitraan
Kehutanannya.2016
9. PERSOALAN 4:
PERHUTANAN SOSIAL TIDAK
MENYELESAIKAN KONFLIK YANG
SEDANG TERJADI
Kawasan-kawasan hutan yang diberikan
pengelolaannya kepada masyarakat bukan yang
sedang berkonflik.
Sekalipun ada yang diklaim sebagai resolusi
konflik, seperti izin Perhutanan Sosial yang
diberikan di Teluk Jambe, Karawang, pada
kenyataannya Perhutanan Sosial di sana sempat
menimbulkan konflik baru.
Lahan penerima izin Perhutanan Sosial
bertumpang tindih dengan lahan yang telah
dimiliki sebelumnya oleh masyarakat yang ada
di sana.
10. DIBALIK PERHUTANAN SOSIAL:
KEPENTINGAN PILPRES JOKOWI
Perhutanan Sosial
Hanya memberikan akses kepada
masyarakat untuk mengelola
kawasan hutan.
Penggunaan dan pemanfaatan tanah
yang diberikan oleh KLHK kepada
masyarakat terbatas pada apa yang
diatur oleh KLHK.
Tanaman yang bisa ditanam oleh
masyarakat terbatas hanya pada
tanaman-tanaman yang termasuk
dalam daftar KLHK.
11. DIBALIK PERHUTANAN SOSIAL:
KEPENTINGAN PILPRES JOKOWI
Perhutanan Sosial
Restrukturisasi kepemilikan lahan juga tidak
sedang diselesaikan oleh Perhutanan Sosial.
Wilayah-wilayah yang menjadi objek
Perhutanan Sosial adalah wilayah kosong,
terpisah dari wilayah izin pemanfaatan
kawasan hutan yang diberikan kepada
korporasi.
Juga, tidak (semua) menyasar pada
masyarakat yang dianggap sebagai perambah
di kawasan hutan.
12. DIBALIK PERHUTANAN SOSIAL:
KEPENTINGAN PILPRES JOKOWI
Lalu mengapa Perhutanan Sosial ini
begitu gencar dilakukan? Mari kita
berandai-andai:
12,7
juta
hektar
6,35 juta KK
yang akan mendapatkan
lahan
19 juta orang
Pemilih Potensial Jokowi
10%Suara pemilih
Indonesia
2 Hektar
Per Kepala Keluarga
13. DIBALIK PERHUTANAN SOSIAL:
KEPENTINGAN PILPRES JOKOWI
Jumlah luasan Perhutanan Sosial tahun
2019 naik sebanyak 60%.
Dalam waktu 1 tahun, 940ribu hektar izin
perhutanan sosial dikeluarkan. Sebelumnya
hanya 40 hektar per tahun.
Kebijakan represif infrastruktur di awal,
kebijakan populis di akhir.
20192018
2,5 juta hektar
1,5 juta hektar
14. PENUTUP
Pemerintah mengartikan reforma
agraria hanya sebatas pemberian
akses, baik itu melalui Perhutanan
Sosial maupun legalisasi asset.
Perombakan struktur kepemilikan
lahan belum ada dalam agenda
mereka.
Reforma agraria versi Jokowi,
membuat perjuangan reforma
agraria sejati masih jauh panggang
dari api.