SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
SURVEY DETAIL JEMBATAN
SURVEI DATA
Data adalah unsur yang sangat penting dalam sebuah
desain, maka keputusan dalam pengambilan dan
pengumpulan data merupakan hal yang harus
diperhatikan dan memerlukan kejelian dan ketelitian
agar mendapatkan data yang akurat.
Di dalam kegiatan awal ini banyak yang harus dipersiapkan
diantaranya :
A. Penyusunan Rencana Kerja
Penyusunan rencana kerja ini dibuat untuk memberikan input sebelum dibuat final
design atau tahap pekerjaan perencanaan teknis, untuk memberikan input yang akurat
maka perlu disusun lebih rinci (rencana kerja terinci) yaitu meliputi tiga kegiatan utama :
1) Kegiatan Lapangan
Kegiatan ini sangat penting mengingat ketergantungan yang sangat tinggi antara pekerjaan lapangan
dan kemajuan pekerjaan konstruksi maupun perancangan, pekerjaan lapangan seringkali mengandung
resiko tinggi yang kadang-kadang sulit diperkirakan sebelumnya, karena data yang tidak akurat akan
menghasilkan perancangan tidak sempurna dan mengakibatkan kefatalan pada pekerjaan konstruksi
atau sesudahnya. Adapun kegiatan ini dimulai dari surevi lapangan, tujuannya adalah meninjau ke lokasi
/ lapangan di mana jembatan akan dibangun atau ditingkatkan guna mendapatkan
dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses perencanaan teknis jembatan secara
lengkap.
Hal-hal pokok yang harus dilakukan dalam pelaksanaan survei ini adalah :
a) Pemilihan Lokasi
Yaitu menetapkan lokasi di mana jembatan baru akan dibangun dengan pertimbanganpertimbangan ekonomi
sosial, estetika yang mencakup aligement jalan, kecepatan rencana dan konstruksinya sehingga lokasi
jembatan baru sedapat mungkin terletak pada lokasi ideal.
Jika diadakan relokasi harus ditinjau masalah-masalah yang berkaitan dengan pembebasan tanah, keadaan
lingkungan dan apakah ada timbunan atau galian dari kondisi tanah dasar yang ada serta masalah-masalah
lainnya.
b) Menentukan Bentang, Lebar dan Tipe Jembatan
Yaitu menetapkan panjang bentang, lebar, kelas dan tipe jembatan baru dengan memperhatikan stabilitas
tebing, frofil sungai, arah aliran, sifat-sifat sungai, bahan-bahan bawaan sungai, scouring vertikal dan
horizontal, kepadatan dan pembebanan lalu lintas.
Untuk perencanaan oprit jembatan yang terletak pada daerah rawa-rawa, di atas tanah lembek dan
kompresibel akan menimbulkan persoalan stabilitas dan penurunan, maka diantaranya dapat disarankan
penambahan panjang bentang jembatan, perbaikan tanah atau kemungkinan lain.
C) SURVEY HIDROLIKA DAN HIDROLOGI
• Melakukan pemeriksaan data-data mengenai morfologi sungai
yang telah ada dengan kondisi lapangan pada saat ini.
• Mengumpulkan data-data yang dapat digunakan langsung untuk
perencanaan dan mencatat keadaan yang dapat mempengaruhi
rencana letak pondasi.
• Memperkirakan kondisi hidrologi dan hidrolika serta sifat-sifat
morfologi sungai.
• Perlu diketahui juga data-data banjir termasuk diantaranya
waktu-waktu banjir atau perkiraan periode banjir yang di dapat
dari data curah hujan yang ada guna pembuatan schedule
pekerjaan konstruksi.
• Untuk menentukan ketinggian air pada waktu banjir dapat
diketahui dari data-data dinas pekerjaan umum atau dinas yang
terkait setempat.
D) PENYELIDIKAN TANAH
 Dalam menentukan jenis konstruksi bangunan bawah diperlukan pula suatu penyelidikan tanah pada
lokasi jembatan yang direncanakan untuk mendapatkan suatu perkiraan yang sebaik – baiknya ,
dalam menentukan lokasi dan type pondasi yang akan digunakan atau untuk mengetahui kondisi
pondasi jembatan lama (jika berupa peningkatan / perbaikan jembatan) dalam menentukan nilai
kelayakannya.
 Didalam penyelidikan tanah ada dua kegiatan yang harus dilakukan yaitu penyelidikan lapangan (
field ) dan labolatorium ( labolatorium mekanika tanah ) agar diperoleh data-data tanah yang valid,
untuk mendapatkan perencanaan (design ) pondasi yang sesuai (kuat) dan baik.
 Banyak kejadian menunjukan runtuhnya / rusaknya struktur jembatan disebabkan oleh faktor pondasi
jembatan seperti : penurunan baik bersamaan atau tidak, guling, ambrol pada daerah abutment,
terjadi pergeseran dll. yang kesemuanya itu menyebabkan rusaknya struktur atas atau lapisan
perkerasan jalan), oleh karena penyelidikan tanah adalah sangat penting untuk merencanakan suatu
pondasi yang kuat dan ekonomis.
Hasil penyelidikan tanah dinyatakan kurang baik
(meragukan untuk langsung dapat dibangun)
apabila misalnya :
 Ada gejala patahan atau tidak
 Merupakan daerah yang bergerak atau tidak
 Retakan – retakan pada batuan dan lain-lain, maka
perlu suatu penyelidikan batuan pada lokasi
setempat.
Hasil–hasil penyelidikan yang penting (sangat diperlukan)
antara lain sebagai berikut ;
 Sifat-sifat tanah pada kedalaman tertentu.
 Kedalaman, tebal komposisi dari setiap lapisan tanah tertentu.
 Lokasi muka air tanah.
 Kedalaman, komposisi tanah keras (rock )
 Sifat teknik dari tanah dan rock yang menentukan perencanaan
(desain) pondasi.
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengambilan
contoh tanah ( soil exploration ) sebagai berikut :
 Boring dengan alat bor angger dan lain-lain.
 Sondir
 Cara geophysic, cara ini mahal, namun mempunyai ketelitian yang
tinggi sehingga hanya digunakan untuk suatu luas pekerjaan yang
besar dan diperlukan penyelesaian cepat.
E) DATA JEMBATAN LAMA
Jika yang akan direncanakan peningkatan atau penggantian jembatan,
maka data dan kondisi jembatan lama perlu dicatat dalam form
pemeriksaan detil jembatan guna menetapkan urutan prioritas
penggantian jembatan, dan jika jembatan tersebut akan diganti, harus
diperkirakan kekuatan jembatan lama yang mungkin akan dipergunakan
sebagai jembatan darurat bila diperlukan.
Kondisi jembatan dan sifat sungai dipergunakan sebagai acuan dalam
memberikan saran-saran terhadap jembatan lama (dibongkar/
difungsikan/ dibiarkan) bila jembatan baru sudah selesai dibangun.
F) KETERSEDIAAN MATERIAL
Untuk merencanakan anggaran biayanya, data harga-harga
material setempat perlu dipertimbangkan untuk menghindari
biaya tinggi, maka diperlukan adanya data/tempat
pengambilan material (quarry) yang mempunyai nilai ekonomis
dan sesuai persyaratan konstruksi.
Dalam hal ini perlu ditentukan/dicarikan lokasi pengambilan
material dengan perkiraan mutu/kwalitasnya yang sedapat
mungkin sesuai dengan kwalitas yang disyaratkan. Biasanya
peta quarry dapat diperoleh di DPUD setempat.
G) KETERSIDIAAN TENAGA KERJA
Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan konstruksi yang baik dan
ekonomis diperlukan adanya data-data tentang tenaga kerja, baik
tenaga kerja kasar maupun profesional yang berpengalaman
dalam perencanaan teknis jembatan maupun pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
H) TOPOGRAFI
Di dalam perencanaan struktur jembatan sangat diperlukan
foto-foto mengenai keadaan jembatan lama, sungai, lokasi
jembatan baru secara lengkap sehingga foto tersebut dapat
dipergunakan pula sebagai data dalam perencanaan jembatan
selanjutnya.
Adapun titik-titik yang perlu diketahui / di foto :
 Dari hulu ke arah hilir
 Dari hilir ke arah hulu
 Dari jalan masuk ke arah jalan keluar (rencana lokasi kepala
jembatan).
 Dari jalan keluar ke arah jalan masuk (rencana lokasi kepala
jembatan).
 Foto perspektif rencana lokasi jembatan
 Foto-foto lain yang memerlukan perhatian khusus dalam
perencanaan
Pada foto-foto tersebut perlu dicantumkan tanda-tanda antara lain :
arah aliran sungai, rencana as jembatan, rencana lokasi kepala (Abutmen)
jembatan dan lain-lain.
2) PERENCANAAN
PENDAHULUAN
Dari data – data lapangan disusunlah suatu rencana
awal / pendahuluan dengan mempertimbangkan atau
pendekatan pendekatan dari data – data yang didapat
B. METODOLOGI DAN PENGAMATAN DATA
Untuk merencakan konstruksi suatu jembatan sebaiknya perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut, Survey data untuk perencanaan jembatan yang
meliputi :
1) Pemilihan lokasi jembatan.
Lokasi jembatan biasanya dipengaruhi oleh pertimbangan–pertimbangan :
 Teknik ( aliran sungai, keadaan tanah )
 Ekonomi ( Biaya yang tersedia )
 Sosial ( Biaya kebutuhan lalu lintas )
 Estetika ( tidak mengganggu aliran sungai )
 Dan lain – lain
2) Alinyemen Jembatan :
Alinyemen jembatan tergantung kepada sudut yang dibuat oleh jembatan dengan
sumbu sungai yang dibedakan 2 type alinyemen yaitu :
 Alinyemen tegak : jembatan terhadap sumbu sungai
 Alinyemen miring : jembatan membuat sudut (θ) tertentu sumbu sungai sejauh
mungkin diusahakan untuk menempatkan jembatan pada posisi menurut
alinyemen tengah. Tetapi kadang-kadang terpaksa tetap memakai posisi miring.
3) DATA – DATA PERENCANAAN JEMBATAN
Data Umum
 Nama sungai, jalan dan lokasi kemungkinan letak jembatan
 Titik triagulasi terletak dan elevasinya
 Volume dan sifat lalu lintas pada saat ini pada jalan yang akan dibangun
jembatan.
Data Geologi
 Keadaan tanah dan jembatan untuk menentukan type pondasinya.
 Letak kwalitas guarry terdekat untuk bahan beton, batu bata dan lain – lain.
 Penyelidikan batuan perlu diadakan, jika pemeriksaan tanah memberikan hasil
yang meragukan misalnya : adanya gejala patahan, daerah bergerak, retak –
retak batuan dan lain – lain.
Data Sungai
 Elevasi banjir tertinggi, banjir biasa, muka air terendah untuk mengetahui
clearance jembatan dari tinggi air rencana
 Lokasi, bentuk kemiringan dan keadaan tanah intensitas dan frekuensi hujan dari
catchment area dan lain-lain.
 Persyaratan lalu lintas sungai (ada/tidak ada )
Data – data lainya :
 Jalan untuk transport bahan bangunan antara lain, semen. Besi, kayu dan lain-
lain.
 Tersedianya pekerja/buruh bersifat beserta fasilitas kehidupannya.
 Lokasi termasuk daerah gempa atau tidak
 Ada atau tidaknya persediaan tenaga listrik.
 Jembatan lain yang didekat lokasi sebagai bahan pertimbangan
 Kemampuan propinsi setempat untuk membangun jembatan.
4. PENYELIDIKAN LAPISAN TANAH DI BAWAH
PERMUKAAN ( SUB BASE )
 Suatu penyelidikan tanah pada lokasi jembatan yang direncanakan adalah
sangat penting untuk mendapatkan suatu perkiraan yang sebaik – baiknya ,
bagi lokasi dan type pondasi jembatan.
 Diperlukan suatu penyelidikan lapangan ( field ) dan labolatorium ( labolatorium
mekanika tanah ) untuk mendapatkan data-data tanah yang diperlukan bagi
perencanaan (design ) pondasi.
 Banyak kejadian menunjukan runtuhnya suatu pondasi jembatan tersebut oleh
karena penyelidikan tanah adalah sangat penting untuk merencanakan suatu
pondasi yang kuat dan ekonomis.
Apabila hasil penyelidikan tanah meragukan misalnya :
 Adanya gejala patahan
 Adanya daerah yang tanahnya bergerak
 Serta retakan – retakan pada batuan dan lain-lain, maka perlu suatu
penyelidikan batuan pada lokasi setempat.
HASIL – HASIL PENYELIDIKAN YANG
PENTING DIANTARANYA SEBAGAI BERIKUT
a. Sifat-sifat tanah kedalam tertentu.
b. Kedalaman, tebal komposisi dari setiap lapisan tanah
tertentu.
c. Lokasi muka air tanah.
d. Kedalam, komposisi tanah keras (rock )
e. Sifat teknik dari tanah dan rock yang menentukan
perencanaan(desain) pondasi. Beberapa cara yang dapat
digunakan dalam pengambilan contoh tanah (soil exploration)
antara lain :
a. Boring dengan alat bor angger dan lain-lain.
b. Sondir
c. Cara geophysic, cara ini mahal, teliti dan hanya
POKOK-POKOK PERENCANAAN
Perencanaan jembatan dapat dilakukan menggunakan dua pendekatan
dasar untuk menjamin keamanan struktural yang diijinkan, yaitu Rencana
Tegangan Kerja (WSD) dan Rencana Keadaan Batas (Limit State). Struktur
jembatan yang berfungsi paling tepat untuk suatu lokasi tertentu adalah
yang paling baik memenuhi pokok-pokok perencanaan berikut ini:
1. Kekuatan dan stabilitas struktur
2. Kenyamanan bagi pengguna jembatan
3. Ekonomis
4. Keawetan dan kelayakan jangka panjang
5. Kemudahan pemeliharaan
6. Estetika
7. Dampak lingkungan pada tingkat yang wajar dan cenderung minimal
Untuk memenuhi pokok-pokok perencanaan tersebut, persyaratan
dalam perencanaan harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan Peraturan
perencanaan Jembatan BMS ’92 sebagai berikut:
a. Persyaratan umum perencanaan
b. Persyaratan Analisa Struktur
c. Persyaratan Perencanaan Pondasi
d. Persyaratan Perencanaan Elemen StrukturJembatan
Agar tingkat standar kualitas perencanaan tertentu sesuai
persyaratan dapat dicapai, maka panduan atau Manual
Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS ’92 harus
menjadi pegangan dalam menetapkan :
 Metodologi Perencanaan
 Pemilihan dan Perencanaan Struktur Jembatan
 Perencanaan Elemen Struktur Jembatan
 Perencanaan Pondasi, Dinding Penahan Tanah dan
Slope Protection
 Dan lain sebagainya
KRITERIA PERENCANAAN
1. Peraturan-peraturan yang dipergunakan
2. Mutu material yang dipergunakan
3. Metode dan asumsi pada perhitungan
4. Metode dan asumsi dalam penentuan pemilihan type struktur atas,
struktur bawah dan pondasi
5. Metode pengumpulan data lapangan
6. Program komputer yang dipergunakan dan validasi kehandalan yang
dinyatakan dalam bentuk bench mark terhadap contoh studi
7. Metode pengujian pondasi
PERATURAN YANG DIGUNAKAN
1. Perencanaan strukturjembatan harus mengacu kepada
a) Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92
b) Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS ’92
c) Peraturan lain yang relevan dan disetujui oleh pemberi tugas, antara
lain: Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan, SNI
(Design Standard of Earthquake Resistance of Bridges)
1) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan
Raya (SK.SNI T-14-1990-0.3)
2) Pembebanan untuk Jembatan RSNI 4
3) Peraturan Struktur Beton untuk Jembatan, RSNI
4) Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan, ASNJ4
2. PERENCANAAN JALAN PENDEKAT DAN OPRIT
HARUS MENGACU KEPADA
a) Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003)
b) Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,
No.038/T/BM/1997
c) Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metoda Analisa Komponen SNI 1732-1989-F
3. UNTUK PERHITUNGAN ATAU ANALISA HARGA SATUAN
PEKERJAAN MENGIKUTI KETENTUAN PANDUAN
Analisa Harga Satuan, SNI -2010, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Departemen Pekerjaan Umum.

More Related Content

Similar to 7. Survey Detail jembatan.pptx

Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKHRISTIAN MAUKO
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Hendy Hidayat
 
ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...
ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...
ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...TonyKurniawan16
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanPPGHybrid1
 
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptx
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptxjenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptx
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptxMarkazSneakers
 
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptxKEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptxMiraLestiraHariani1
 
pdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptx
pdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptxpdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptx
pdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptxErvanKamal2
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptxPRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptxirnafh1
 
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.alimKeren_slide
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolEri Wibawa
 
MATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptx
MATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptxMATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptx
MATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptxDesyanaBontong
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatJoy Irman
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanJoy Irman
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 

Similar to 7. Survey Detail jembatan.pptx (20)

Soiltest
SoiltestSoiltest
Soiltest
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
 
ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...
ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...
ANALISI STABILITAS LERENG DAN DESAIN PERBAIKAN STRUKTUR JALAN ADORA DRIVE – S...
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptx
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptxjenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptx
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptx
 
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptxKEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
KEL 3 PENENTUAN TRASE_GEOMETRI JLN.pptx
 
pdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptx
pdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptxpdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptx
pdfslide.net_metode-pelaksanaan-pekerjaan-bangunan-bendung.pptx
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptxPRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
 
jembatan
jembatanjembatan
jembatan
 
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
 
1556525088perencanaan jembatan
1556525088perencanaan jembatan1556525088perencanaan jembatan
1556525088perencanaan jembatan
 
KAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tolKAK studi kelayakan jalan tol
KAK studi kelayakan jalan tol
 
MATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptx
MATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptxMATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptx
MATERI SOSIALISASI PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA.pptx
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

7. Survey Detail jembatan.pptx

  • 2. SURVEI DATA Data adalah unsur yang sangat penting dalam sebuah desain, maka keputusan dalam pengambilan dan pengumpulan data merupakan hal yang harus diperhatikan dan memerlukan kejelian dan ketelitian agar mendapatkan data yang akurat.
  • 3. Di dalam kegiatan awal ini banyak yang harus dipersiapkan diantaranya : A. Penyusunan Rencana Kerja Penyusunan rencana kerja ini dibuat untuk memberikan input sebelum dibuat final design atau tahap pekerjaan perencanaan teknis, untuk memberikan input yang akurat maka perlu disusun lebih rinci (rencana kerja terinci) yaitu meliputi tiga kegiatan utama : 1) Kegiatan Lapangan Kegiatan ini sangat penting mengingat ketergantungan yang sangat tinggi antara pekerjaan lapangan dan kemajuan pekerjaan konstruksi maupun perancangan, pekerjaan lapangan seringkali mengandung resiko tinggi yang kadang-kadang sulit diperkirakan sebelumnya, karena data yang tidak akurat akan menghasilkan perancangan tidak sempurna dan mengakibatkan kefatalan pada pekerjaan konstruksi atau sesudahnya. Adapun kegiatan ini dimulai dari surevi lapangan, tujuannya adalah meninjau ke lokasi / lapangan di mana jembatan akan dibangun atau ditingkatkan guna mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses perencanaan teknis jembatan secara lengkap.
  • 4. Hal-hal pokok yang harus dilakukan dalam pelaksanaan survei ini adalah : a) Pemilihan Lokasi Yaitu menetapkan lokasi di mana jembatan baru akan dibangun dengan pertimbanganpertimbangan ekonomi sosial, estetika yang mencakup aligement jalan, kecepatan rencana dan konstruksinya sehingga lokasi jembatan baru sedapat mungkin terletak pada lokasi ideal. Jika diadakan relokasi harus ditinjau masalah-masalah yang berkaitan dengan pembebasan tanah, keadaan lingkungan dan apakah ada timbunan atau galian dari kondisi tanah dasar yang ada serta masalah-masalah lainnya. b) Menentukan Bentang, Lebar dan Tipe Jembatan Yaitu menetapkan panjang bentang, lebar, kelas dan tipe jembatan baru dengan memperhatikan stabilitas tebing, frofil sungai, arah aliran, sifat-sifat sungai, bahan-bahan bawaan sungai, scouring vertikal dan horizontal, kepadatan dan pembebanan lalu lintas. Untuk perencanaan oprit jembatan yang terletak pada daerah rawa-rawa, di atas tanah lembek dan kompresibel akan menimbulkan persoalan stabilitas dan penurunan, maka diantaranya dapat disarankan penambahan panjang bentang jembatan, perbaikan tanah atau kemungkinan lain.
  • 5. C) SURVEY HIDROLIKA DAN HIDROLOGI • Melakukan pemeriksaan data-data mengenai morfologi sungai yang telah ada dengan kondisi lapangan pada saat ini. • Mengumpulkan data-data yang dapat digunakan langsung untuk perencanaan dan mencatat keadaan yang dapat mempengaruhi rencana letak pondasi. • Memperkirakan kondisi hidrologi dan hidrolika serta sifat-sifat morfologi sungai. • Perlu diketahui juga data-data banjir termasuk diantaranya waktu-waktu banjir atau perkiraan periode banjir yang di dapat dari data curah hujan yang ada guna pembuatan schedule pekerjaan konstruksi. • Untuk menentukan ketinggian air pada waktu banjir dapat diketahui dari data-data dinas pekerjaan umum atau dinas yang terkait setempat.
  • 6. D) PENYELIDIKAN TANAH  Dalam menentukan jenis konstruksi bangunan bawah diperlukan pula suatu penyelidikan tanah pada lokasi jembatan yang direncanakan untuk mendapatkan suatu perkiraan yang sebaik – baiknya , dalam menentukan lokasi dan type pondasi yang akan digunakan atau untuk mengetahui kondisi pondasi jembatan lama (jika berupa peningkatan / perbaikan jembatan) dalam menentukan nilai kelayakannya.  Didalam penyelidikan tanah ada dua kegiatan yang harus dilakukan yaitu penyelidikan lapangan ( field ) dan labolatorium ( labolatorium mekanika tanah ) agar diperoleh data-data tanah yang valid, untuk mendapatkan perencanaan (design ) pondasi yang sesuai (kuat) dan baik.  Banyak kejadian menunjukan runtuhnya / rusaknya struktur jembatan disebabkan oleh faktor pondasi jembatan seperti : penurunan baik bersamaan atau tidak, guling, ambrol pada daerah abutment, terjadi pergeseran dll. yang kesemuanya itu menyebabkan rusaknya struktur atas atau lapisan perkerasan jalan), oleh karena penyelidikan tanah adalah sangat penting untuk merencanakan suatu pondasi yang kuat dan ekonomis.
  • 7. Hasil penyelidikan tanah dinyatakan kurang baik (meragukan untuk langsung dapat dibangun) apabila misalnya :  Ada gejala patahan atau tidak  Merupakan daerah yang bergerak atau tidak  Retakan – retakan pada batuan dan lain-lain, maka perlu suatu penyelidikan batuan pada lokasi setempat.
  • 8. Hasil–hasil penyelidikan yang penting (sangat diperlukan) antara lain sebagai berikut ;  Sifat-sifat tanah pada kedalaman tertentu.  Kedalaman, tebal komposisi dari setiap lapisan tanah tertentu.  Lokasi muka air tanah.  Kedalaman, komposisi tanah keras (rock )  Sifat teknik dari tanah dan rock yang menentukan perencanaan (desain) pondasi.
  • 9. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengambilan contoh tanah ( soil exploration ) sebagai berikut :  Boring dengan alat bor angger dan lain-lain.  Sondir  Cara geophysic, cara ini mahal, namun mempunyai ketelitian yang tinggi sehingga hanya digunakan untuk suatu luas pekerjaan yang besar dan diperlukan penyelesaian cepat.
  • 10. E) DATA JEMBATAN LAMA Jika yang akan direncanakan peningkatan atau penggantian jembatan, maka data dan kondisi jembatan lama perlu dicatat dalam form pemeriksaan detil jembatan guna menetapkan urutan prioritas penggantian jembatan, dan jika jembatan tersebut akan diganti, harus diperkirakan kekuatan jembatan lama yang mungkin akan dipergunakan sebagai jembatan darurat bila diperlukan. Kondisi jembatan dan sifat sungai dipergunakan sebagai acuan dalam memberikan saran-saran terhadap jembatan lama (dibongkar/ difungsikan/ dibiarkan) bila jembatan baru sudah selesai dibangun.
  • 11. F) KETERSEDIAAN MATERIAL Untuk merencanakan anggaran biayanya, data harga-harga material setempat perlu dipertimbangkan untuk menghindari biaya tinggi, maka diperlukan adanya data/tempat pengambilan material (quarry) yang mempunyai nilai ekonomis dan sesuai persyaratan konstruksi. Dalam hal ini perlu ditentukan/dicarikan lokasi pengambilan material dengan perkiraan mutu/kwalitasnya yang sedapat mungkin sesuai dengan kwalitas yang disyaratkan. Biasanya peta quarry dapat diperoleh di DPUD setempat.
  • 12. G) KETERSIDIAAN TENAGA KERJA Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan konstruksi yang baik dan ekonomis diperlukan adanya data-data tentang tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun profesional yang berpengalaman dalam perencanaan teknis jembatan maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
  • 13. H) TOPOGRAFI Di dalam perencanaan struktur jembatan sangat diperlukan foto-foto mengenai keadaan jembatan lama, sungai, lokasi jembatan baru secara lengkap sehingga foto tersebut dapat dipergunakan pula sebagai data dalam perencanaan jembatan selanjutnya.
  • 14. Adapun titik-titik yang perlu diketahui / di foto :  Dari hulu ke arah hilir  Dari hilir ke arah hulu  Dari jalan masuk ke arah jalan keluar (rencana lokasi kepala jembatan).  Dari jalan keluar ke arah jalan masuk (rencana lokasi kepala jembatan).  Foto perspektif rencana lokasi jembatan  Foto-foto lain yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan Pada foto-foto tersebut perlu dicantumkan tanda-tanda antara lain : arah aliran sungai, rencana as jembatan, rencana lokasi kepala (Abutmen) jembatan dan lain-lain.
  • 15. 2) PERENCANAAN PENDAHULUAN Dari data – data lapangan disusunlah suatu rencana awal / pendahuluan dengan mempertimbangkan atau pendekatan pendekatan dari data – data yang didapat
  • 16. B. METODOLOGI DAN PENGAMATAN DATA Untuk merencakan konstruksi suatu jembatan sebaiknya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut, Survey data untuk perencanaan jembatan yang meliputi : 1) Pemilihan lokasi jembatan. Lokasi jembatan biasanya dipengaruhi oleh pertimbangan–pertimbangan :  Teknik ( aliran sungai, keadaan tanah )  Ekonomi ( Biaya yang tersedia )  Sosial ( Biaya kebutuhan lalu lintas )  Estetika ( tidak mengganggu aliran sungai )  Dan lain – lain
  • 17. 2) Alinyemen Jembatan : Alinyemen jembatan tergantung kepada sudut yang dibuat oleh jembatan dengan sumbu sungai yang dibedakan 2 type alinyemen yaitu :  Alinyemen tegak : jembatan terhadap sumbu sungai  Alinyemen miring : jembatan membuat sudut (θ) tertentu sumbu sungai sejauh mungkin diusahakan untuk menempatkan jembatan pada posisi menurut alinyemen tengah. Tetapi kadang-kadang terpaksa tetap memakai posisi miring.
  • 18. 3) DATA – DATA PERENCANAAN JEMBATAN Data Umum  Nama sungai, jalan dan lokasi kemungkinan letak jembatan  Titik triagulasi terletak dan elevasinya  Volume dan sifat lalu lintas pada saat ini pada jalan yang akan dibangun jembatan. Data Geologi  Keadaan tanah dan jembatan untuk menentukan type pondasinya.  Letak kwalitas guarry terdekat untuk bahan beton, batu bata dan lain – lain.  Penyelidikan batuan perlu diadakan, jika pemeriksaan tanah memberikan hasil yang meragukan misalnya : adanya gejala patahan, daerah bergerak, retak – retak batuan dan lain – lain.
  • 19. Data Sungai  Elevasi banjir tertinggi, banjir biasa, muka air terendah untuk mengetahui clearance jembatan dari tinggi air rencana  Lokasi, bentuk kemiringan dan keadaan tanah intensitas dan frekuensi hujan dari catchment area dan lain-lain.  Persyaratan lalu lintas sungai (ada/tidak ada ) Data – data lainya :  Jalan untuk transport bahan bangunan antara lain, semen. Besi, kayu dan lain- lain.  Tersedianya pekerja/buruh bersifat beserta fasilitas kehidupannya.  Lokasi termasuk daerah gempa atau tidak  Ada atau tidaknya persediaan tenaga listrik.  Jembatan lain yang didekat lokasi sebagai bahan pertimbangan  Kemampuan propinsi setempat untuk membangun jembatan.
  • 20. 4. PENYELIDIKAN LAPISAN TANAH DI BAWAH PERMUKAAN ( SUB BASE )  Suatu penyelidikan tanah pada lokasi jembatan yang direncanakan adalah sangat penting untuk mendapatkan suatu perkiraan yang sebaik – baiknya , bagi lokasi dan type pondasi jembatan.  Diperlukan suatu penyelidikan lapangan ( field ) dan labolatorium ( labolatorium mekanika tanah ) untuk mendapatkan data-data tanah yang diperlukan bagi perencanaan (design ) pondasi.  Banyak kejadian menunjukan runtuhnya suatu pondasi jembatan tersebut oleh karena penyelidikan tanah adalah sangat penting untuk merencanakan suatu pondasi yang kuat dan ekonomis.
  • 21. Apabila hasil penyelidikan tanah meragukan misalnya :  Adanya gejala patahan  Adanya daerah yang tanahnya bergerak  Serta retakan – retakan pada batuan dan lain-lain, maka perlu suatu penyelidikan batuan pada lokasi setempat.
  • 22. HASIL – HASIL PENYELIDIKAN YANG PENTING DIANTARANYA SEBAGAI BERIKUT a. Sifat-sifat tanah kedalam tertentu. b. Kedalaman, tebal komposisi dari setiap lapisan tanah tertentu. c. Lokasi muka air tanah. d. Kedalam, komposisi tanah keras (rock ) e. Sifat teknik dari tanah dan rock yang menentukan perencanaan(desain) pondasi. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengambilan contoh tanah (soil exploration) antara lain : a. Boring dengan alat bor angger dan lain-lain. b. Sondir c. Cara geophysic, cara ini mahal, teliti dan hanya
  • 23. POKOK-POKOK PERENCANAAN Perencanaan jembatan dapat dilakukan menggunakan dua pendekatan dasar untuk menjamin keamanan struktural yang diijinkan, yaitu Rencana Tegangan Kerja (WSD) dan Rencana Keadaan Batas (Limit State). Struktur jembatan yang berfungsi paling tepat untuk suatu lokasi tertentu adalah yang paling baik memenuhi pokok-pokok perencanaan berikut ini: 1. Kekuatan dan stabilitas struktur 2. Kenyamanan bagi pengguna jembatan 3. Ekonomis 4. Keawetan dan kelayakan jangka panjang 5. Kemudahan pemeliharaan
  • 24. 6. Estetika 7. Dampak lingkungan pada tingkat yang wajar dan cenderung minimal Untuk memenuhi pokok-pokok perencanaan tersebut, persyaratan dalam perencanaan harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan Peraturan perencanaan Jembatan BMS ’92 sebagai berikut: a. Persyaratan umum perencanaan b. Persyaratan Analisa Struktur c. Persyaratan Perencanaan Pondasi d. Persyaratan Perencanaan Elemen StrukturJembatan
  • 25. Agar tingkat standar kualitas perencanaan tertentu sesuai persyaratan dapat dicapai, maka panduan atau Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS ’92 harus menjadi pegangan dalam menetapkan :  Metodologi Perencanaan  Pemilihan dan Perencanaan Struktur Jembatan  Perencanaan Elemen Struktur Jembatan  Perencanaan Pondasi, Dinding Penahan Tanah dan Slope Protection  Dan lain sebagainya
  • 26. KRITERIA PERENCANAAN 1. Peraturan-peraturan yang dipergunakan 2. Mutu material yang dipergunakan 3. Metode dan asumsi pada perhitungan 4. Metode dan asumsi dalam penentuan pemilihan type struktur atas, struktur bawah dan pondasi 5. Metode pengumpulan data lapangan 6. Program komputer yang dipergunakan dan validasi kehandalan yang dinyatakan dalam bentuk bench mark terhadap contoh studi 7. Metode pengujian pondasi
  • 27. PERATURAN YANG DIGUNAKAN 1. Perencanaan strukturjembatan harus mengacu kepada a) Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92 b) Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS ’92 c) Peraturan lain yang relevan dan disetujui oleh pemberi tugas, antara lain: Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan, SNI (Design Standard of Earthquake Resistance of Bridges) 1) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya (SK.SNI T-14-1990-0.3) 2) Pembebanan untuk Jembatan RSNI 4 3) Peraturan Struktur Beton untuk Jembatan, RSNI 4) Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan, ASNJ4
  • 28. 2. PERENCANAAN JALAN PENDEKAT DAN OPRIT HARUS MENGACU KEPADA a) Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003) b) Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No.038/T/BM/1997 c) Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metoda Analisa Komponen SNI 1732-1989-F 3. UNTUK PERHITUNGAN ATAU ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN MENGIKUTI KETENTUAN PANDUAN Analisa Harga Satuan, SNI -2010, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.