Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
jenjang 7 ahli muda jembatan asesmen .pptx
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
Skema Sertifikasi : Ahli Muda Teknik Jembatan
Kualifikasi : Ahli Jenjang 7
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
2. PERENCANAAN JEMBATAN
• SURVEY PENDAHULUAN
Tujuan
adalah survai yang dilakukan pada
awal pekerjaan dilokasi pekerjaan,
yang bertujuan untuk memperoleh
data awal sebagai bagian penting
bahan kajian teknis dan bahan untuk
pekerjaan selanjutnya. Survai ini
diharapkan mampu memberikan
saran dan bahan pertimbangan
terhadap survai detail lanjutan.
3. PERENCANAAN BANGUNAN JEMBATAN STANDAR
1. Survey Data Teknis/ Detail
Studi literatur (mengumpulkan data pendukung perencanaan
baik data sekunder maupun data laporan Studi Kelayakan (jika
ada))
Koordinasi dengan instansi terkait (Melaksanakan koordinasi
dan konfirmasi dengan instansi / unsur-unsur terkait
sehubungan dengan dilaksanakannya survai pendahuluan.)
Diskusi perencanaan di lapangan (Mendiskusikannya dan
membuat usulan perencanaan di lapangan bagian demi
bagian, membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan dan kalau
perlu membuat tanda di lapangan)
survey topografi (Mengamati kondisi topografi, Membuat
rencana kerja untuk survai detail pengukuran)
survey geoteknik dan geologi (Mengamati secara visual kondisi
lapangan yang berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah
dan bantuan, Mencatat lokasi yang akan dilakukan
pengeboran maupun lokasi untuk test pit.)
survey bangunan pelengkap jalan
survey hidrologi / hidrolika (Mengumpulkan informasi sumber
perolehan data curah hujan)
4. PERENCANAAN BANGUNAN JEMBATAN STANDAR
2. Tahap Desain
Tahapan Desain Untuk menjamin desain jembatan memenuhi kriteria desain
diatas, maka desain jembatan harus mengikuti proses desain sebagai berikut:
• Melakukan survey pendahuluan untuk mengumpulkan data-data dasar
perencanaan dan untuk mengetahui letak jembatan.
• Membuat pradesain/ rancangan awal berdasarkan hasil survey pendahuluan
• Melalukan pengkajian hasil pradesain, dan jika perlu melakukan survey
kembali untuk memastikan Lebar dan Bentangjembatan, Perlu tidaknya pilar,
Posisi struktur atas jembatan terhadap muka air banjir atau permukaan air
laut tertinggi atau bangunan lain yang ada dibawahnya, Metoda konstruksi
yang akan digunakan.
• Menentukan desain akhir dari struktur atas dan bawah jembatan
• Menentukan beban - beban yang bekerja pada jembatan
• Melakukan perhitungan analisa struktur
• Menentukan dimensi tiap elemen jembatan
• Membuat gambar hasil perencanaan
• Membuat Rencana Anggaran Biaya
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN
Sebelum dilaksanakan konstruksi jembatan perlu
dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada
masyarakat yang berada disekitar lokasi konstruksi.
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk menginformasikan
kepada masyarakat akan dibangun jembatan baru
untuk mengganti jembatan sebelumnya.
• Sebelum tahapan pelaksanaan konstruksi jembatan
dimulai terdapat beberapa pekerjaan yang perlu
dilaksanakan yaitu :
Survei dan Investigasi Lapangan
Pengukuran lokasi jembatan dilakukan untuk
menentukan posisi titik letak tanda-tanda yang telah
dibuat oleh manusia atau secara alamiah yang berada
diatas permukaan tanah .
Investigasi tanah dilakukan untuk menunjang
pelaksanaan dari Pembangunan Jembatan yang akan
dibangun .
6. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pengadaan Material
Pekerjaan Pagar Sementara
Pekerjaan Keselamatan Kesehatan
Konstruksi
Pekerjaan Mobilisasi dan
Demobilisasi Material dan Alat
7. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN
• Pekerjaan pelaksanaan konstruksi jembatan dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut:
Pembuatan Pondasi
Pemasangan Bowplank Pemancangan Minipile Pemecahan+Pembesian
Pondasi dan Poer
Pengecoran Poer/Tiang Kepala
Pondasi
Pembesian Poer/Tiang Kepala
Pondasi
Bekisting Poer
8. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN
• Pekerjaan pelaksanaan konstruksi jembatan dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut:
Pembuatan Balok
Pemasangan Balok Utama Pemasangan Kanal C Pemasangan Balok Anak
Pekerjaan Lantai Jembatan
Pemasangan Tulangan Geser Pemasangan Floor Deck Pekerjaan Bekisting Lantai
9. PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JEMBATAN
Pemasangan Tulangan Lantai Pengecoran Lantai Pemasangan Balok Anak
Pekerjaan Oprit Jembatan
Pasangan Batu Oprit
Jembatan
Urugan dan Pemasangan
Pembesian Lantai Oprit
Pengecoran Lantai Oprit
10. Pengawasan
I. Pemeriksaan Kondisi Jembatan
Kebutuhan mengenal Pemeriksaan Rutin Jembatan sangat penting dalam
kegiatan pemeriksaaan jembatan, Pemeriksaan jembatan merupakan salah
satu bagian penting dalam sistem informasi manajemen jembatan. Hal ini
merupakan sesuatu yang pokok dalam hubungan antara keadaan jembatan
yang ada dengan rencana pemeliharaan atau penanganan lain dalam waktu
mendatang. Tujuan pemeriksaan jembatan adalah untuk meyakinkan bahwa
jembatan masih berfungsi secara layak dan perlunya diadakan suatu
tindakan tertentu dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan secara berkala.
Dengan demikian pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa tujuan yang
spesifik, yaitu :
1. Memastikan bahwa jembatan stabil dan aman;
2. Menentukan apakah pemeliharaan rutin dilakukan secara efektif;
3. Menentukan apakah diperlukan tindakan darurat. Pemeriksaan rutin
dilaksanakan minimum setahun sekali, tetapi dapat lebih sering
tergantung pada situasi dan kondisi.
11. Pengawasan
• Komponen jembatan yang perlu
diamati dalam pemeriksaan
bangunan atas,
bangunan bawah,
aliran air,
jalan pendekat,
perlengkapan
12. Pengawasan
• Aspek aspek khusus yang perlu diamati
Lendutan dan getaran jembatan yang berlebihan sewaktu dilewati lalu lintas.
Komponen yang rusak, hilang, berubah bentuk, karat atau lapuk, dan perkirakan
pengaruhnya.
Perletakan dan penahan gempa (seismic buffer).
Bagian sisi bawah lantai beton untuk melihat apakah terdapat retak, selimut beton cukup,
terjadinya korosi pada tulangan, dan seterusnya.
Kemungkinan hilang, rusak atau lapuknya bagian-bagian kayu.
Kualitas lapis permukaan lantai, terutama pada siar muai antara dinding kepala jembatan
dan lantai, supaya dapat diketahui kerusakan apa yang mempunyai pengaruh yang
berlebihan atau yang membatasi arus lalu lintas.
Saluran air pada permukaan lantai dan jalan pendekat, termasuk tanaman serta sampah
yang mungkin mengakibatkan pengumpulan air.
Kondisi siar muai dan karet penutupnya.
Kondisi sandaran yang rusak, longgar, hilang atau berkarat
Kondisi ujung balok yang rusak.
Kondisi perlengkapan jembatan lain seperti rambu-rambu, utilitas, dan catat bila ada
perlengkapan lain yang dibutuhkan
Terjadinya gerusan di sekitar tanah timbunan, kepala jembatan dan pilar
Terjadinya longsor, penurunan atau settlement di tanah timbunan.
Kondisi tiang pancang apakah ada korosi, retak, atau penurunan.
Terjadinya pergerakan atau penurunan pada kepala jembatan
13. Pengawasan
II. Pemeliharaan Jembatan
Pemeliharaan jembatan adalah suatu pekerjaan
yang dilaksanakan setelah pekerjaan
pembangunan selesai dilaksanakan. Pekerjaan
pemeliharaan ini sangat diperlukan untuk
mempertahankan kondisi jembatan atau suatu
struktur untuk selalu berada dalam kondisi siap
layan.
Jenis Pekerjaan Pemeliharaan Jembatan:
• Pemeliharaan Rutin
• Pemeliharaan Berkala
• Rehabilitasi Jembatan
14. Pengawasan
III. Rehabilitasi Jembatan
Rehabilitasi jembatan merupakan suatu
penanganan untuk jembatan yang
mempunyai nilai kondisi (NK) = 3 dimana
pada kondisi ini dilakukan perbaikan elemen
yang rusak dan juga penggantian pada
elemen yang hilang maupun yang sudah
tidak dapat diperbaiki lagi.
Kegiatan pekerjaan rehabilitasi jembatan juga
merupakan kegiatan yang rutin dilakukan
guna menjaga serta mengembalikan kondisi
jembatan ke kondisi semula,