Ppt proposal - Hubungan Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
1. Hubungan Pendidikan Orang tua Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bireuen
Syarwadi
1202070047
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
PRODI GEOGRAFI
UNIVERSITAS AL MUSLIM
2016
2. BAB I
Latar Belakang
Rendahnya Hasil belajar merupakan masalah yang
banyak dialami oleh sekolah pada umumnya, begitu
juga di SMA Negeri 3 Bireuen. Di SMA ini banyak
siswa yang hasil belajarnya masih rendah artinya nilai
yang di dapat masih dibawah rata-rata kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan
yaitu 80.
1
4. Untuk mengetahui Hubungan Pendidikan
Orang tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
X SMA Negeri 3 Bireuen.
3
Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang pendekatan Quantum Teaching
dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VIII IPS di SMPN 1 Juli,
Kab. Bireuen.
Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan metode pembelajaran yang dapat
memberikan manfaat bagi siswa.
Sumbangan pemikiran bagi guru dalam
mengajar dan meningkatkan pemahaman
siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
4
6. Pembahasan pada penelitian ini adalah
tentang Quantum Teaching, maka ruang
lingkup dari penelitian ini adalah pada
penerapan pendekatan Quantum Teaching
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas VIII IPS di SMPN 1 Juli Kec. Juli, Kab.
Bireuen.
Ruang Lingkup Penelitian
6
7. Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi
yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si
anak didik secara tatap muka atau dengan
menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan
terhadap perkembangan anak seutuhnya.
Tingkat Pendidikan Orang Tua adalah tingkat pendidikan
menurut jenjang pendidikan yang telah ditempuh, melalui
pendidikan formal disekolah berjenjang dari tingkat yang
paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi, yaitu
dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Tingkat
pendidikan orang tua diukur dari tingkat pendidikan
terakhir yang sudah ditempuh orang tua baik dari tingkat
SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.
7
Definisi Operasional
8. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
tujuan instruksional, menggunakan klsifikasi hasil belajar
dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah yakni:
Ranah kognitif, berkenaan dengan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
8BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
9. Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara
menyajikan bahan pengajaran (Ihsan, 2003: 18). Jenjang
pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 Pasal 17 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Menurut Ihsan (2003: 22), “Pendidikan dasar adalah pendidikan
yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan
sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
menengah”.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
9
10. Orang tua didalam kehidupan keluarga mempunyai posisi
sebagai kepala keluarga atau pemimpin rumah tangga orang tua
sebagai pembentuk pribadi pertama dalam kehidupan anak,
kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan
unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan
sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.
Orang tua adalah figur dalam proses pembentukan kepribadian
anak, sehingga diharapkan akan memberi arah, memantau,
mengawasi dan membimbing perkembangan anaknya ke arah
yang lebih baik.
Berdasarkan hal-hal yang diutarakan di atas dapat diperoleh
pengertian bahwa orang tua tidak hanya cukup memberi
makan, minum dan pakaian saja kepada anak-anaknya tetapi
harus berusaha agar anaknya menjadi baik, pandai, bahagia
dan berguna bagi hidupnya dan masyarakat. Orang tua dituntut
harus dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki
anaknya agar secara jasmani dan rohani dapat bekembang
secara optimal dan seimbang.
10
11. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Asosiatif.
BAB III 11
Pendekatan dan Jenis Penelitian
12. Penelitian asosiatif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ataupun juga hubungan antara dua variabel
atau lebih. Penelitian ini mempunyai
tingkatan tertinggi dibandingkan dengan
deskriptif dan komparatif karena dengan
penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala
12
Kehadiran Peneliti
13. Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas
X SMA Negeri 3 Bireuen. Waktu
penelitian dilakukan pada semester
genap tahun ajaran 2015/2016.
Lokasi dan Waktu Penelitian
13
14. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X IPS SMAN 3 Bireuen yang
berjumlah 123 siswa. Karena populasi
lebih 100 siswa maka teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan rumus Taro
Yamane, sehingga di peroleh hasil yaitu 55
sampel.
Subjek Penelitian
14
16. Teknik Analisis Data
16
Mencari Korelasi
Rumus korelasi menggunakan rumus korealsi product
moment, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = harga koefisien relasi
∑xy = Total perkalian skor X dan Y
∑x2 = kuadrat dari X
∑Y2 = kuadrat dari X
17. Aadesanjaya. (2011). Prestasi Belajar. Diakses dari
http://aadesanjaya. blogspot.com/2011/02/prestasi-belajar.html , pada
tanggal 05 Februari 2012. Pukul 09.30 WIB
Arikunto, 2009. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Akara.
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif.
Jakarta: Publisher.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik
Indonesia
No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non
Tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Daftar Pustaka
17