SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER) PADA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3
SINGARAJA TAHUN AJARAN 2012/2013
ARTIKEL
OLEH :
NI LUH WIDYASARI
0914041001
JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD
TOGETHER) PADA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3
SINGARAJA TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh:
Ni Luh Widyasari
Prof. Dr. I Wayan Lasmawan,M.Pd.
Drs. Wayan Landrawan ,M.Si
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
e-mail: widyagenn@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) melalui penerapan model pembelajaran NHT (Numbered
Head Together). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dalam dua kali siklus tindakan. Tahapan-tahapn dalam setiap siklus
adalah perencanaan, pelaksanaan, obeservasi/ evaluasi dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja yang
berjumlah 36 orang. Objeknya meliputi hasil belajar PKn. Data penelitian ini
dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, pemberian tes, dan
kuisioner. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. Pemberian tes digunakan
untuk memperoleh data tentang hasil belajar PKn siswa. Kuisioner digunakan
untuk mengumpulkan data terkait penerapan metode NHT dalam pembelajaran.
Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran NHT
(Numbered Head Together) dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas XI IPA 3
SMA Negeri 3 Singaraja, dapat meningkatkan hasil Belajar PKn. Hal ini dapat
dilihat dari data berikut ini: 1) terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar PKn
yaitu siklus I sebesar 69,4 daya serap 75,3% dengan ketuntasan belajar klasikal
69,44% sedangkan skor rata-rata hasil belajar PKn pada siklus II yaitu sebesar
81,25 daya serap 81,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 94,44%. Dari siklus I
ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa.
Kata-kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Tipe NHT (Numbered Heads
Together), hasil belajar siswa, Pembelajaran PKn.
EFFORTS TO IMPROVE LEARNING THROUGH COOPERATIVE
LEARNING model Civics TYPE NHT (Numbered Head Together)
STUDENTS IN CLASS XI IPA 3 3 Singaraja SMA STATE ACADEMIC
YEAR 2012/2013
Ni Luh Widyasari
Prof. Dr. I Wayan Lasmawan,M.Pd.
Drs. Wayan Landrawan ,M.Si
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
e-mail: widyagenn@yahoo.com
ABSTRACT
This study aims to improve learning outcomes Citizenship Education (Civics)
through the application of learning models NHT (Numbered Head Together). This
research is a class act that is done in two cycles of action. Stages-tahapn in each
cycle is the planning, implementation, observation / evaluation and reflection. The
subjects were students of class XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja, amounting to
36 people. The object includes learning outcomes Civics. The data were collected
using observation techniques, giving tests, and questionnaires. Observation
techniques used to collect data on students in participating in learning activities
Civics. Giving tests are used to obtain data on student learning outcomes Civics.
Questionnaires were used to collect data related to the application of the method
in learning NHT. Furthermore, the data collected were analyzed by descriptive
quantitative. The results of this study indicate that the application of learning
models NHT (Numbered Head Together) in a Civics lesson in class XI IPA 3
SMA Negeri 3 Singaraja, can improve learning outcomes Civics. It can be seen
from the following data: 1) an increase in the average value of the learning
outcomes Civics cycle of 69.4 to 75.3% absorption of mastery learning classical
score of 69.44%, while the average yield on learning Civics second cycle is equal
to 81.25% with the absorption of 81.3 94.44% mastery learning classical. From
cycle I to cycle II Civics increase student learning outcomes.
Key Words: Cooperative Learning, Model Type NHT (Numbered Heads
Together), student learning outcomes,Learning Civics.
1. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan faktor yang mendasar yang
mempengaruhi tingkat kesejahteraan manusia pada khususnya dan negara pada
umumnya. Pada umumnya semakin berkualitas sumber daya manusianya maka
semakin cenderung semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Dengan demikian
sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
tingkat kesejahteraan manusia tersebut. Pendidikan memegang peranan penting
dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk dapat
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, dibutuhkan juga pendidikan
yang berkualitas. Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk memberikan bekal
kecakapan hidup kepada seseorang manusia yang nantinya akan sangat berguna
dalam kehidupannya. Kecakapan hidup yang dimaksud adalah kecakapan
personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, kecakapan akademis, dan
kecakapan vokasional.
Berbicara tentang kualitas pendidikan tidak dapat lepas dari proses dan hasil
belajar. Proses pendidikan menentukan hasil belajar. Oleh karena itu proses
pendidikan harus dirancang untuk mampu mengembangkan hasil belajar yang
memiliki dimensi jangka panjang yang dapat membekali siswa dalam kehidupan
dan belajar sepanjang hayat, yaitu kemampuan berpikir, kecapakan hidup, dan
psikomotor.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia
adalah rendahnya pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu penyebab rendahnya
pencapaian hasil belajar adalah pengajaran masih dipandang sebagai transfer
pengetahuan belum sebagai upaya membangun pengetahuan, keterampilan proses,
dan sikap sains. Selain itu siswa banyak mengalami kesulitan-kesulitan yang
berasal dari diri siswa itu sendiri yang disebut kesulitan internal dan kesulitan
yang berasal dari luar diri siswa yang disebut kesulitan eksternal. Kesulitan
internal itu berupa rendahnya kemampuan kognitif, minat, bakat, dan motivasi
siswa. Kesulitan eksternal, berupa kuranya fasilitas, tidak tepatnya strategi belajar
yang diterapkan guru.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakansalah satu mata pelajaran
yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik dalam keidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaran (PKn) diharapkan warga negara mempunyai kesadaran akan hak
dan kewajibannya. Menyadari hakikat pentingnya pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) diharapkan warga negara mempunyai hak dan
kewajibannya. Menyadari hakikat penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
tersebut diatas, maka pemerintah melalui UU no. 2 Tahun 2000 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menetapkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dimyati dan Moedjiono, 1994 Menyatakan Hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar . Ciri-ciri hasil belajar siswa
Dimyati dan Moedjiono (1994) membagi ciri-ciri belajar ada tiga yaitu: a)Hasil
belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, sikap
dan cita-cita. b) Adanya perubahan mental dan perubahan jasmani. c)Memiliki
dampak pengajaran dan dampak pengiring.
Macam-macam hasil belajar siswa Kosasih (1985) mengelompokkan hasil
belajar menjadi: Hasil belajar utama/ pokok. a) Hasil belajar pengiring (natural
effek) berupa sejumlah keterampilan akademik seperti cara belajar yang baik.
b)Sejumlah keterampilan sosial.
Kemudian Abdul Azis Wahab (1986) membedakan antara hasil belajar
kognitif, afektif dan psikomotor yakni: 1) Kognitif, pengetahuan, keterampilan
akademik dan kemampuan serta pengertian akademik yang dicapai siswa. 2)
Afektif, sikap pikiran yang disenangi, nilai keyakinan yang mempribadi pada diri
siswa.3) Psikomotor, keterampilan kemahiran, mengkoordinasikan pada tingkat
kekuatan/ kualitas keterampilan yang diminati oleh siswa serta hasil-hasil lainnya,
seperti: Kelakuan lain, seperti kebiasaan/ babit, penampilan serta respon yang
ditampilkan oleh siswa. Hasil belajar yang bersifat sosial, lingkungan dan
keorganisasian yang dimiliki dan ditampilkan siswa.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas yang telah diuraikan,
maka perlu adanya perubahan dalam metode pembelajaran yang menyangkut
penerapan model pembelajaran yang inovatif, agar tercipta suasana pembelajaran
yang kondusif, yang mencangkup aspek proses dan hasil belajar siswa maupun
pembelajaran yang mampu menfasilitasi siswa untuk mengembangkan
kemampuan berfikirnya secara optimal sehingga diperoleh hasil yang
pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang
lebih berpusat pada siswa. Artinya pembelajaran yang lebih memberikan peluang
kepada siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan secara mandiri dan
dimediasi oleh teman sebaya.
Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut, dicoba untuk diupayakan
adanya paradigma baru dalam pembelajaran di kelas yaitu melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Agar
permasalahan tersebut terus berlanjut, maka upaya peningkatan hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) harus segera dilakukan. Salah satunya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah “Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) yang mengajak
peserta didik menyusun dan memamerkan hasil karya dengan kemampuannya, hal
ini dicirikan dengan kerja sama antara peserta didik dalam suatu kelompok kecil.
Pembelajaran Kooperatif adalah merupakan suatu cara untuk mengatasi
berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan model-
model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan
tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik (Syaiful Sagala, 2004).
Sedangkan Menurut Slavin (1987) (dalam Noer Rahim 2005), berpendapat bahwa
pembelajaran kooperatif (kelompok kecil) adalah pembelajaran yang diberikan
terhadap siswa secara berkelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 8
siswa.Slavin menyatakan ada dua klasifikasi belajar kelompok di sekolah yaitu
pengelompokan antar kelas besar dan pengelompokan didalam kelas.
Pengelompokan antar kelas besar biasanya didasarkan atas kemampuan akademis
yang dimiliki siswa. Sedangkan pengelompokan didalam kelas terdiri dari lima
bentuk yaitu (1) Jigsaw Classroom, (2) Team Games Tournament (TGT), (3)
Students Team Sand Academic Divion (STAD), (4) Kelompok Penyelidik, dan
(5) Pengajaran kelompok kecil.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik.Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam
Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif
tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh
Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : Rasa harga diri menjadi
lebih tinggi, Memperbaiki kehadiran, Penerimaan terhadap individu menjadi lebih
besar, Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, Konflik antara pribadi
berkurang, Pemahaman yang lebih mendalam, Meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan dan toleransi, Hasil belajar lebih tinggi
Berdasarkan uraian diatas, maka yang terdapat beberapa permasalahan
yang layak dikedepankan, yaitu: (1) seberapa besar peningkatakan Hasil Belajar
PKn siswa dengan menggunakan modek Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3
SMA Negeri 3 Singaraja? (2) Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh siswa
dalam pembelajaran Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3
Singaraja? (3) Bagaimana solusi yang dapat diberikan dalam peningkatan hasil
belajar siswa
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dikelas . Terkait dengan judul Penelitian tindakan kelas maka
penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA -3 pada semester I tahun pelajaran
2012/2013 bertempat SMA Negeri 3 Singaraja .
Adapun rancangan yang dipilih atau dipergunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah rancangan penelitian yang diadaptasi dari model
Iskandar 2000, yang terdiri dari beberapa tahapan yang akan dilakukan
diantaranya perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta
refleksi tindakan. Dalam pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut akan merupakan
suatu siklus yaitu tindakan yang terus menerus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan dalam meningkatkan hasil belajar PKn.
Subjek penelitian adalah benda, hal atau tempat variabel melekat dan yang
paling penting dalam penelitian, karena pada subjek penelitian itulah data tentang
variabel yang akan diteliti adalah siswa kelas XI IPA -3 SMA Negeri 3 Singaraja.
Kabupaten Buleleng yang berjumlah 36 orang dengan rincian 15 orang laki-laki
dan 21 orang perempuan. Alasan pengambilan subyek penelitian ini karena 1)
pembelajaran PKn di kelas ini lebih didominasi oleh metode ceramah, 2) Hasil
belajar PKn masih sangat rendah.
Wendra (2007:54) menyatakan bahwa objek penelitian dibedakan menjadi
dua yaitu objek yang mencerminkan proses dan objek yang mencerminkan
produk. Objek yang mencerminkan proses adalah objek yang mencangkup
tindakan yang akan dilakukan dan materi apa yang akan digunakan. Objek yang
mencerminkan produk adalah mencangkup apa yang diharapkan mengalami
perbaikan. Jadi objek dalam proses penelitian ini adalah aktivitas ini adalah
aktivitas, langkah-langkah pembelajaran, respon siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sedangkan objek
produk dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa melalui penerapan model
Numbered Head Together.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik
antara lain : penyebaran angket/ kuisioner dan pemberian tes hasil belajar. Jenis
teknik dan alat pengumpulan data dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel . Jenis Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan data
Instrumen Waktu
Hasil Belajar PKn Post tes dan Hasil
Belajar
Post tes, dan
hasil belajar
siklus I dan II
Pos tes tiap
pertemuan, tes
hasil belajar
setiap akhir
siklus I dan
Siklus II
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis atau
mengolah data. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis
deskriftif kuantitatif. Teknik analisis deskriftif kuantitatif adalah suatu yang
menggunakan paparan sederhana yang berkaitan dengan angka. Teknik analisis
data yang peneliti gunakan, akan dipaparkan pada tabel berikut ini:
Data Metode pengumpulan data Teknik analisis data
Hasil Belajar PKn Metode tes Deskriptif kuantitatif
Indikator Keberhasilan Tindakan dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT adalah Untuk menakar sebuah penelitian dalam konstruk
penelitian perlu ditetapkan indikator atau parameter keberhasilan itu sendiri. Pada
konteks penelitian ini indikator keberhasilam tindakan adalah ketercapaian hasil
belajar siswa dan KKM. Tindakan akan dihentikan manakala Hasil Belajar siswa
diatas 75. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
NHT (Numbered Head Together) dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas XI
IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja, dapat meningkatkan hasil Belajar PKn. Hal ini
dapat dilihat dari data berikut ini: 1) terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil
belajar PKn yaitu siklus I sebesar 69,4 daya serap 75,3% dengan ketuntasan
belajar klasikal 69,44% sedangkan skor rata-rata hasil belajar PKn pada siklus II
yaitu sebesar 81,25 daya serap 81,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 94,44%.
Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Belajar PKn siswa dengan menggunakan modek Kooperatif Tipe
NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa siklus I nilai rata-rata
hasil belajar siswa sebesar 69,4 dengan daya serap 75,3% dan ketuntasan belajar
mencapai 69,44% dengan masih terdapat 10 orang siswa yang belum tuntas.
Dengan demikian ketuntasan belajar belum terpenuhi, karena ketuntasan Belajar
pada siklus I masih kurang dari 75 %.
Tabel hasil belajar PKn pada siklus I
Keterangan Pertemuan ke PK Siklus
I
Pos tes
1- 1
Pos Tes 1-2 Tes
Akhir
Rata-rata 71,11 76,53 78,33 69,4
Nilai tertinggi 75 85 85 81,67
Nilai terendah 65 70 70 68,33
Frek nilai 75 ketas 11 35 32 26
Frek nilai 75 kebawah 25 1 4 10
Daya serap 75,3 %
Ketuntasan 69,4 %
Katagori BT
Dalam proses pembelajaran masih ada beberapa kendala yang terjadi selama
tindakan siklus I seperti yang dipaparkan pada refleksi siklus I. Tindakan
perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang ditemui pada siklus I
adalah:
1. Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, siswa lebih ditekankan
kembali mengenai langkah-langakah pemebelajaran NHT (Numbered
Heads Together) yang akan di terapkan. Siswa dituntut lebih serius dan
fokus dalam proses pembelakaran sehingga dapat menjawab tes yang
diberikan selanjutnya.tidak lupa juga penelliti memberikan motivasi
belajar kepada siswa untuk lebih semangat belajar.
2. Untuk permasalahan keterbatasan waktu, peneliti mencoba memberikan
penjelasan secara sederhana dengan contoh-contoh yang ada disekitar
kita dan akan memberikan hukuman bagi siswa yang rebut dalam proses
pemebelejaran sehinggga waktu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya.
3. Agar siswa lebih aktif mengikuti pelajaran dikelas, maka peneliti akan
menekankan siswa aktif bertanya, dan menjawab akan mendapat nilai
tambahan. Disamping itu peneliti lebih meningkatkan pengawasan
terhadapat siswa yang dianggap sering rebut dikelas.
4. Melatih siswa berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain, agar
siswa berani mengemukakan pendapat tanpa rasa malu.
5. Pada setiap akhir pertemuan, peneliti memberitahukan kepada siswa
mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, dengan
tujuan agar siswa lebih mempersiapkan diri dan semangat mengikuti
pelajaran.
Berdasarkan perbaikan tindakan pada siklus I maka pada siklus II diperoleh nilai
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,25 dengan daya serap 81,3% dan
ketuntasan belajar mencapai 94,44% dengan masih terdapat 2 (Dua) orang siswa
yang belum tuntas. Dengan demikian Ketuntasan Belajar (KB) pada siklus II
sudah tuntas karena berada diatas 75%. Tabel hasil belajar PKn siklus II
Keterangan
Pertemuan ke PK
Siklus II
Pos tes II -
1
Pos Tes
II -2
Tes Akhir
II -3
Rata-rata 78,33 80,13 85,27 81,25
Nilai tertinggi 90 95 95 93,33
Nilai terendah 70 70 70 70
Frek nilai 75 ketas 31 32 34 32
Frek nilai 75 kebawah 5 4 2 3
Daya serap 81,3 %
Ketuntasan 94,4 %
Katagori T
Data di atas menggambarkan, bahwa nilai hasil belajar Kewarganegaraan
(PKn) rata rata adalah 81,25 dengan daya serap 81,3% dan ketuntasan belajar
mencapai 94,44% dengan masih terdapat 2 (Dua) orang siswa yang belum tuntas.
Dengan demikian Ketuntasan Belajar (KB) pada siklus II sudah tuntas karena
berada diatas 75%.
Tabel Perbandingan Hasil Belajar Pkn Siklus I dengan Hasil Belajar PKn
siklus II
Keterangan PK Siklus I PK Siklus II
Rata-rata 69,4% 81,25
Nilai tertinggi 81,67% 93,33%
Nilai terendah 68,33% 70
Frek nilai 75 keatas 26 32
Frek nilai 75 kebawah 10 3
Daya serap 75,3% 81,3%
Ketuntasan 69,4% 94,44%
Katagori Belum Tuntas Tuntas
Tabel diatas menunjukkan bahwa, skor rata-rata hasil tes belajar PKn
pada siklus I adalah daya serap siswa 75,3% dan ketuntasan belajar klasikal
69,4% jika dibandingkan dengan kreteria karena masih dibawah 75%
sedangkan rata-skor hasil tes PKn pada siklus II adalah 81,3% dan ketuntasan
belajar klasikal 94,44% dengan katagori tuntas. Terbukti bahwa hasil belajar
PKn secara individu pada siklus II mengalami peningkatan dengan katagori
tuntas, jika dibandingkan dengan hasil belajar PKn siklus I dengan katagori
belum tuntas.
3.2 Kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja
Antara lain:
1. Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together)
2. Sebagian besar siswa belum berani mengemukkakan pendapatnnya dengan
bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru
3. Siswa masih ribut dalam pembentukan kelompok dan belum mampu
memanfaatkan waktu seefesien mungkin sehingga berpengaruh pada pada
waktu jam pelajaran yang tersedia. Karena itu guru memantau
pembentukan kelompok siswa dengan tegas.
4. Siswa kurang biasa bekerjasama secara kolaboratif dalam suatu kelompok,
terutama dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru kepada
masing-masing kelompok .
5. Siswa belum mampu menjawab pos tes dengan baik, hal ini dikarenakan
siswa belum mampu memahami konsep-konsep yang diajarkan. Hal ini
diatasi dengan mangarahkn siswa dalam menjawab soal baik atau
memberikan himbauan agar siswa melatih diri dengan menjawab soal-soal
yang ada pada LKS,
6. Kurangnya interaksi baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru.
3.3. Solusi yang diberikan dalam peningkatan Hasil Belajar Siswa
a. Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, siswa lebih ditekankan
kembali mengenai langkah-langakah pemebelajaran NHT (Numbered
Heads Together) yang akan di terapkan. Siswa dituntut lebih serius dan
fokus dalam proses pembelakaran sehingga dapat menjawab tes yang
diberikan selanjutnya.tidak lupa juga penelliti memberikan motivasi
belajar kepada siswa untuk lebih semangat belajar.
b. Untuk permasalahan keterbatasan waktu, peneliti mencoba memberikan
penjelasan secara sederhana dengan contoh-contoh yang ada disekitar
kita dan akan memberikan hukuman bagi siswa yang rebut dalam
proses pemebelejaran sehinggga waktu dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya.
c. Agar siswa lebih aktif mengikuti pelajaran dikelas, maka peneliti akan
menekankan siswa aktif bertanya, dan menjawab akan mendapat nilai
tambahan. Disamping itu peneliti lebih meningkatkan pengawasan
terhadapat siswa yang dianggap sering rebut dikelas.
d. Melatih siswa berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain, agar
siswa berani mengemukakan pendapat tanpa rasa malu.
e. Pada setiap akhir pertemuan, peneliti memberitahukan kepada siswa
mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, dengan
tujuan agar siswa lebih mempersiapkan diri dan semangat mengikuti
pelajaran.
4.PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai beikut: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered Heads Together) dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa
kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja. Hal ini dapat dilihat berdasarkan skor
rata-rata hasil belajar PKn siswa pada siklus I sebesar 69,4% daya serap 75,3%
dengan ketuntasan belajar klasikal 69,44% sedanngkan skor rata-rata hasil belajar
PKn siswa pada siklus II yaitu sebesar 81,25% dan daya serap 81,3% dengan
ketuntasan belajar klasikal 94,44%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan
hasil belajar PKn siswa.
Dengan mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Numbered Heads Together) pada hasil
penelitian ini, saran-saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Numbered Heads
Together) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode
pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Saran
kepada guru PKn pada umumnya agar dapat mengembangkan metode,
model maupun strategi pembelajaran baru yang dapat membuat siswa
merasa senang mempelajari PKn sehingga berdampak pada hasil
belajar yang memuaskan.
2. Bagi peneliti dan guru yang ingin melaksanakan penelitian tindakan
kelas dengan menerapkan metode yang sama, hasil penelitian ini bisa
dijadikan acuan dalam mencermati kelebihan dan kekurangan yang
ditemukan sehingga akan lebih menyempurnakan hasil penelitian
berikutnya.
3. Bagi sekolah, untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
menunjang pembelajaran seperti penyediaan sumberbelajar yaitu buku
ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A.A. Gede. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: STKIP
Singaraja
Agung, A. A. Gede. 2010. "Penelitian Tindakan Kelas ( Teori dan Analisis Data
dalam PTK)". Makalah disajikan pada Seminar dan Lokakarya tentang
Penelitian dan Pola Bimbingan Skripsi di Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Universita Pendidikan Ganesha Singaraja, 27
September 2010.
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2007. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: UNESA
University Pres.
Khosim, Noer.. 2010. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang
Noer Rahim, 2005. Tesis Pengaruh variasi Pengelompokan dan Motivasi ...,
Surabaya: Program Pascasarjana Universitas PGRI Adibuana
Rochman Natawijaya,Dr ,1985,Cara Belajar Siswa Aktif dan Penerapannya
Dalam Metode Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menengah
Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Salvin, Robert. 2010. Cooperatif Learning Teori. Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

More Related Content

What's hot

MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMMINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMSyaza Mohd Sabri
 
kepelbagaian pelajar
kepelbagaian pelajarkepelbagaian pelajar
kepelbagaian pelajarNor Fatihah
 
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)Stephanie Unsil
 
Pensijilan guru
Pensijilan guruPensijilan guru
Pensijilan guruRoyal Fu
 
Pensijilan guru SME6044
Pensijilan guru SME6044Pensijilan guru SME6044
Pensijilan guru SME6044hazwaniAM
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)Ajir d'Kuvagaa
 
Tugasan edu 3093 cabaran guru
Tugasan edu 3093 cabaran guruTugasan edu 3093 cabaran guru
Tugasan edu 3093 cabaran guruAhmad NazRi
 
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanUlasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanFreedy Kalang
 
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___editedSme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___editedAmie Joan Juanis
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumÄkäñx Këyñå
 
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggiStar Ng
 
Review makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumReview makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumRossiana Fazri
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Cahaya Cita-Cita
 
Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...
Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...
Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...Desmon Muroh
 

What's hot (18)

Gru proposal (2)
Gru  proposal (2)Gru  proposal (2)
Gru proposal (2)
 
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAMMINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
MINAT & MOTIVASI MURID TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN ISLAM
 
Assignment edu 2
Assignment edu 2Assignment edu 2
Assignment edu 2
 
kepelbagaian pelajar
kepelbagaian pelajarkepelbagaian pelajar
kepelbagaian pelajar
 
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
EDU 3106 Budaya & Pembelajaran (SEMESTER 5)
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Pensijilan guru
Pensijilan guruPensijilan guru
Pensijilan guru
 
Pensijilan guru SME6044
Pensijilan guru SME6044Pensijilan guru SME6044
Pensijilan guru SME6044
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)
 
Tugasan edu 3093 cabaran guru
Tugasan edu 3093 cabaran guruTugasan edu 3093 cabaran guru
Tugasan edu 3093 cabaran guru
 
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanUlasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
 
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___editedSme6044 k3 t1_isu 11___edited
Sme6044 k3 t1_isu 11___edited
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
239602990 pengajaran-kemahiran-berfikir-aras-tinggi
 
Review makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumReview makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulum
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2
 
Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...
Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...
Pengaruh asas pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap amalan harian pros...
 
Pengetahuan pedagogi
Pengetahuan pedagogi Pengetahuan pedagogi
Pengetahuan pedagogi
 

Viewers also liked

Corporate Presentation Q4 2015
Corporate Presentation Q4 2015Corporate Presentation Q4 2015
Corporate Presentation Q4 2015nizalfariz
 
Karta usług doradczych (2)
Karta usług doradczych (2)Karta usług doradczych (2)
Karta usług doradczych (2)Aleksandra21
 
Gestion administrativa
Gestion administrativaGestion administrativa
Gestion administrativalianaprieri
 
Corporate Presentation Q4 2014
Corporate Presentation Q4 2014Corporate Presentation Q4 2014
Corporate Presentation Q4 2014nizalfariz
 
Jak stworzyć dobre cv ola
Jak stworzyć dobre cv olaJak stworzyć dobre cv ola
Jak stworzyć dobre cv olaAleksandra21
 
Corporate Presentation Q2 2016 final
Corporate Presentation Q2 2016 finalCorporate Presentation Q2 2016 final
Corporate Presentation Q2 2016 finalnizalfariz
 
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)Inszyi Syundarii
 
ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013
ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013
ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013Jorge Noceda Moreno
 
Jak stworzyć dobry list motywacyjny ola
Jak stworzyć dobry list motywacyjny olaJak stworzyć dobry list motywacyjny ola
Jak stworzyć dobry list motywacyjny olaAleksandra21
 
Komunikacja werbalna i niewerbalna
Komunikacja werbalna i niewerbalnaKomunikacja werbalna i niewerbalna
Komunikacja werbalna i niewerbalnaAleksandra21
 

Viewers also liked (19)

English bohemia (1)
English bohemia (1)English bohemia (1)
English bohemia (1)
 
Corporate Presentation Q4 2015
Corporate Presentation Q4 2015Corporate Presentation Q4 2015
Corporate Presentation Q4 2015
 
English bohemia (1)
English bohemia (1)English bohemia (1)
English bohemia (1)
 
Other types of pollution
Other types of pollutionOther types of pollution
Other types of pollution
 
Etwineaster fun eggs
Etwineaster fun eggsEtwineaster fun eggs
Etwineaster fun eggs
 
Microbrix Compnay Profile
Microbrix Compnay  ProfileMicrobrix Compnay  Profile
Microbrix Compnay Profile
 
Easter fun in Slovakia
Easter fun in SlovakiaEaster fun in Slovakia
Easter fun in Slovakia
 
Karta usług doradczych (2)
Karta usług doradczych (2)Karta usług doradczych (2)
Karta usług doradczych (2)
 
Gestion administrativa
Gestion administrativaGestion administrativa
Gestion administrativa
 
Corporate Presentation Q4 2014
Corporate Presentation Q4 2014Corporate Presentation Q4 2014
Corporate Presentation Q4 2014
 
Jak stworzyć dobre cv ola
Jak stworzyć dobre cv olaJak stworzyć dobre cv ola
Jak stworzyć dobre cv ola
 
Corporate Presentation Q2 2016 final
Corporate Presentation Q2 2016 finalCorporate Presentation Q2 2016 final
Corporate Presentation Q2 2016 final
 
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
 
Linux
LinuxLinux
Linux
 
ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013
ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013
ISKF SHOTOKAN DEL SURESTE invitacion y programa seminario 2013
 
Karate universal
Karate universalKarate universal
Karate universal
 
Jak stworzyć dobry list motywacyjny ola
Jak stworzyć dobry list motywacyjny olaJak stworzyć dobry list motywacyjny ola
Jak stworzyć dobry list motywacyjny ola
 
Other types of pollution
Other types of pollutionOther types of pollution
Other types of pollution
 
Komunikacja werbalna i niewerbalna
Komunikacja werbalna i niewerbalnaKomunikacja werbalna i niewerbalna
Komunikacja werbalna i niewerbalna
 

Similar to Ipi22489

Similar to Ipi22489 (20)

s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
 
Pembahasan ptk mapenl pkn pada pokok bahsn pemerintahan desa dng metode karya...
Pembahasan ptk mapenl pkn pada pokok bahsn pemerintahan desa dng metode karya...Pembahasan ptk mapenl pkn pada pokok bahsn pemerintahan desa dng metode karya...
Pembahasan ptk mapenl pkn pada pokok bahsn pemerintahan desa dng metode karya...
 
1 Buku Panduan Pendekatan Bertema (2).pptx
1 Buku Panduan Pendekatan Bertema (2).pptx1 Buku Panduan Pendekatan Bertema (2).pptx
1 Buku Panduan Pendekatan Bertema (2).pptx
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran problem based learningPembelajaran problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
7 1038-1-sm
7 1038-1-sm7 1038-1-sm
7 1038-1-sm
 
2 jurnal pkn bu eli
2   jurnal pkn bu eli2   jurnal pkn bu eli
2 jurnal pkn bu eli
 
Naskah jurnal mansur s unipa
Naskah jurnal mansur s unipaNaskah jurnal mansur s unipa
Naskah jurnal mansur s unipa
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Tesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin RusmajaTesis Made Martin Rusmaja
Tesis Made Martin Rusmaja
 
Makalah keynote1redhana
Makalah keynote1redhanaMakalah keynote1redhana
Makalah keynote1redhana
 
Pkp wd rosmia ut
Pkp wd rosmia utPkp wd rosmia ut
Pkp wd rosmia ut
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Ipi22489

  • 1. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL OLEH : NI LUH WIDYASARI 0914041001 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013
  • 2. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Ni Luh Widyasari Prof. Dr. I Wayan Lasmawan,M.Pd. Drs. Wayan Landrawan ,M.Si Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail: widyagenn@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) melalui penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua kali siklus tindakan. Tahapan-tahapn dalam setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, obeservasi/ evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 36 orang. Objeknya meliputi hasil belajar PKn. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, pemberian tes, dan kuisioner. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn. Pemberian tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar PKn siswa. Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data terkait penerapan metode NHT dalam pembelajaran. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja, dapat meningkatkan hasil Belajar PKn. Hal ini dapat dilihat dari data berikut ini: 1) terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar PKn yaitu siklus I sebesar 69,4 daya serap 75,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 69,44% sedangkan skor rata-rata hasil belajar PKn pada siklus II yaitu sebesar 81,25 daya serap 81,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 94,44%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa. Kata-kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Tipe NHT (Numbered Heads Together), hasil belajar siswa, Pembelajaran PKn.
  • 3. EFFORTS TO IMPROVE LEARNING THROUGH COOPERATIVE LEARNING model Civics TYPE NHT (Numbered Head Together) STUDENTS IN CLASS XI IPA 3 3 Singaraja SMA STATE ACADEMIC YEAR 2012/2013 Ni Luh Widyasari Prof. Dr. I Wayan Lasmawan,M.Pd. Drs. Wayan Landrawan ,M.Si Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail: widyagenn@yahoo.com ABSTRACT This study aims to improve learning outcomes Citizenship Education (Civics) through the application of learning models NHT (Numbered Head Together). This research is a class act that is done in two cycles of action. Stages-tahapn in each cycle is the planning, implementation, observation / evaluation and reflection. The subjects were students of class XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja, amounting to 36 people. The object includes learning outcomes Civics. The data were collected using observation techniques, giving tests, and questionnaires. Observation techniques used to collect data on students in participating in learning activities Civics. Giving tests are used to obtain data on student learning outcomes Civics. Questionnaires were used to collect data related to the application of the method in learning NHT. Furthermore, the data collected were analyzed by descriptive quantitative. The results of this study indicate that the application of learning models NHT (Numbered Head Together) in a Civics lesson in class XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja, can improve learning outcomes Civics. It can be seen from the following data: 1) an increase in the average value of the learning outcomes Civics cycle of 69.4 to 75.3% absorption of mastery learning classical score of 69.44%, while the average yield on learning Civics second cycle is equal to 81.25% with the absorption of 81.3 94.44% mastery learning classical. From cycle I to cycle II Civics increase student learning outcomes. Key Words: Cooperative Learning, Model Type NHT (Numbered Heads Together), student learning outcomes,Learning Civics.
  • 4. 1. PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan faktor yang mendasar yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan manusia pada khususnya dan negara pada umumnya. Pada umumnya semakin berkualitas sumber daya manusianya maka semakin cenderung semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Dengan demikian sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan manusia tersebut. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, dibutuhkan juga pendidikan yang berkualitas. Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk memberikan bekal kecakapan hidup kepada seseorang manusia yang nantinya akan sangat berguna dalam kehidupannya. Kecakapan hidup yang dimaksud adalah kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, kecakapan akademis, dan kecakapan vokasional. Berbicara tentang kualitas pendidikan tidak dapat lepas dari proses dan hasil belajar. Proses pendidikan menentukan hasil belajar. Oleh karena itu proses pendidikan harus dirancang untuk mampu mengembangkan hasil belajar yang memiliki dimensi jangka panjang yang dapat membekali siswa dalam kehidupan dan belajar sepanjang hayat, yaitu kemampuan berpikir, kecapakan hidup, dan psikomotor. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah rendahnya pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu penyebab rendahnya pencapaian hasil belajar adalah pengajaran masih dipandang sebagai transfer pengetahuan belum sebagai upaya membangun pengetahuan, keterampilan proses, dan sikap sains. Selain itu siswa banyak mengalami kesulitan-kesulitan yang berasal dari diri siswa itu sendiri yang disebut kesulitan internal dan kesulitan yang berasal dari luar diri siswa yang disebut kesulitan eksternal. Kesulitan internal itu berupa rendahnya kemampuan kognitif, minat, bakat, dan motivasi siswa. Kesulitan eksternal, berupa kuranya fasilitas, tidak tepatnya strategi belajar yang diterapkan guru.
  • 5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakansalah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik dalam keidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) diharapkan warga negara mempunyai kesadaran akan hak dan kewajibannya. Menyadari hakikat pentingnya pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) diharapkan warga negara mempunyai hak dan kewajibannya. Menyadari hakikat penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tersebut diatas, maka pemerintah melalui UU no. 2 Tahun 2000 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dimyati dan Moedjiono, 1994 Menyatakan Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar . Ciri-ciri hasil belajar siswa Dimyati dan Moedjiono (1994) membagi ciri-ciri belajar ada tiga yaitu: a)Hasil belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, sikap dan cita-cita. b) Adanya perubahan mental dan perubahan jasmani. c)Memiliki dampak pengajaran dan dampak pengiring. Macam-macam hasil belajar siswa Kosasih (1985) mengelompokkan hasil belajar menjadi: Hasil belajar utama/ pokok. a) Hasil belajar pengiring (natural effek) berupa sejumlah keterampilan akademik seperti cara belajar yang baik. b)Sejumlah keterampilan sosial. Kemudian Abdul Azis Wahab (1986) membedakan antara hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor yakni: 1) Kognitif, pengetahuan, keterampilan akademik dan kemampuan serta pengertian akademik yang dicapai siswa. 2) Afektif, sikap pikiran yang disenangi, nilai keyakinan yang mempribadi pada diri siswa.3) Psikomotor, keterampilan kemahiran, mengkoordinasikan pada tingkat kekuatan/ kualitas keterampilan yang diminati oleh siswa serta hasil-hasil lainnya, seperti: Kelakuan lain, seperti kebiasaan/ babit, penampilan serta respon yang ditampilkan oleh siswa. Hasil belajar yang bersifat sosial, lingkungan dan keorganisasian yang dimiliki dan ditampilkan siswa.
  • 6. Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas yang telah diuraikan, maka perlu adanya perubahan dalam metode pembelajaran yang menyangkut penerapan model pembelajaran yang inovatif, agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif, yang mencangkup aspek proses dan hasil belajar siswa maupun pembelajaran yang mampu menfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya secara optimal sehingga diperoleh hasil yang pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Artinya pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan secara mandiri dan dimediasi oleh teman sebaya. Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut, dicoba untuk diupayakan adanya paradigma baru dalam pembelajaran di kelas yaitu melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Agar permasalahan tersebut terus berlanjut, maka upaya peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) harus segera dilakukan. Salah satunya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) yang mengajak peserta didik menyusun dan memamerkan hasil karya dengan kemampuannya, hal ini dicirikan dengan kerja sama antara peserta didik dalam suatu kelompok kecil. Pembelajaran Kooperatif adalah merupakan suatu cara untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan model- model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik (Syaiful Sagala, 2004). Sedangkan Menurut Slavin (1987) (dalam Noer Rahim 2005), berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif (kelompok kecil) adalah pembelajaran yang diberikan terhadap siswa secara berkelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 8 siswa.Slavin menyatakan ada dua klasifikasi belajar kelompok di sekolah yaitu pengelompokan antar kelas besar dan pengelompokan didalam kelas. Pengelompokan antar kelas besar biasanya didasarkan atas kemampuan akademis yang dimiliki siswa. Sedangkan pengelompokan didalam kelas terdiri dari lima
  • 7. bentuk yaitu (1) Jigsaw Classroom, (2) Team Games Tournament (TGT), (3) Students Team Sand Academic Divion (STAD), (4) Kelompok Penyelidik, dan (5) Pengajaran kelompok kecil. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : Rasa harga diri menjadi lebih tinggi, Memperbaiki kehadiran, Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, Konflik antara pribadi berkurang, Pemahaman yang lebih mendalam, Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, Hasil belajar lebih tinggi Berdasarkan uraian diatas, maka yang terdapat beberapa permasalahan yang layak dikedepankan, yaitu: (1) seberapa besar peningkatakan Hasil Belajar PKn siswa dengan menggunakan modek Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja? (2) Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja? (3) Bagaimana solusi yang dapat diberikan dalam peningkatan hasil belajar siswa 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dikelas . Terkait dengan judul Penelitian tindakan kelas maka penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA -3 pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 bertempat SMA Negeri 3 Singaraja .
  • 8. Adapun rancangan yang dipilih atau dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rancangan penelitian yang diadaptasi dari model Iskandar 2000, yang terdiri dari beberapa tahapan yang akan dilakukan diantaranya perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi tindakan. Dalam pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut akan merupakan suatu siklus yaitu tindakan yang terus menerus dilaksanakan untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan hasil belajar PKn. Subjek penelitian adalah benda, hal atau tempat variabel melekat dan yang paling penting dalam penelitian, karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang akan diteliti adalah siswa kelas XI IPA -3 SMA Negeri 3 Singaraja. Kabupaten Buleleng yang berjumlah 36 orang dengan rincian 15 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Alasan pengambilan subyek penelitian ini karena 1) pembelajaran PKn di kelas ini lebih didominasi oleh metode ceramah, 2) Hasil belajar PKn masih sangat rendah. Wendra (2007:54) menyatakan bahwa objek penelitian dibedakan menjadi dua yaitu objek yang mencerminkan proses dan objek yang mencerminkan produk. Objek yang mencerminkan proses adalah objek yang mencangkup tindakan yang akan dilakukan dan materi apa yang akan digunakan. Objek yang mencerminkan produk adalah mencangkup apa yang diharapkan mengalami perbaikan. Jadi objek dalam proses penelitian ini adalah aktivitas ini adalah aktivitas, langkah-langkah pembelajaran, respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sedangkan objek produk dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa melalui penerapan model Numbered Head Together. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik antara lain : penyebaran angket/ kuisioner dan pemberian tes hasil belajar. Jenis teknik dan alat pengumpulan data dapat dilihat dalam tabel berikut:
  • 9. Tabel . Jenis Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Jenis Data Teknik Pengumpulan data Instrumen Waktu Hasil Belajar PKn Post tes dan Hasil Belajar Post tes, dan hasil belajar siklus I dan II Pos tes tiap pertemuan, tes hasil belajar setiap akhir siklus I dan Siklus II Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis atau mengolah data. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis deskriftif kuantitatif. Teknik analisis deskriftif kuantitatif adalah suatu yang menggunakan paparan sederhana yang berkaitan dengan angka. Teknik analisis data yang peneliti gunakan, akan dipaparkan pada tabel berikut ini: Data Metode pengumpulan data Teknik analisis data Hasil Belajar PKn Metode tes Deskriptif kuantitatif Indikator Keberhasilan Tindakan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah Untuk menakar sebuah penelitian dalam konstruk penelitian perlu ditetapkan indikator atau parameter keberhasilan itu sendiri. Pada konteks penelitian ini indikator keberhasilam tindakan adalah ketercapaian hasil belajar siswa dan KKM. Tindakan akan dihentikan manakala Hasil Belajar siswa diatas 75. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja, dapat meningkatkan hasil Belajar PKn. Hal ini dapat dilihat dari data berikut ini: 1) terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar PKn yaitu siklus I sebesar 69,4 daya serap 75,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 69,44% sedangkan skor rata-rata hasil belajar PKn pada siklus II
  • 10. yaitu sebesar 81,25 daya serap 81,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 94,44%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Belajar PKn siswa dengan menggunakan modek Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69,4 dengan daya serap 75,3% dan ketuntasan belajar mencapai 69,44% dengan masih terdapat 10 orang siswa yang belum tuntas. Dengan demikian ketuntasan belajar belum terpenuhi, karena ketuntasan Belajar pada siklus I masih kurang dari 75 %. Tabel hasil belajar PKn pada siklus I Keterangan Pertemuan ke PK Siklus I Pos tes 1- 1 Pos Tes 1-2 Tes Akhir Rata-rata 71,11 76,53 78,33 69,4 Nilai tertinggi 75 85 85 81,67 Nilai terendah 65 70 70 68,33 Frek nilai 75 ketas 11 35 32 26 Frek nilai 75 kebawah 25 1 4 10 Daya serap 75,3 % Ketuntasan 69,4 % Katagori BT Dalam proses pembelajaran masih ada beberapa kendala yang terjadi selama tindakan siklus I seperti yang dipaparkan pada refleksi siklus I. Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang ditemui pada siklus I adalah: 1. Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, siswa lebih ditekankan kembali mengenai langkah-langakah pemebelajaran NHT (Numbered Heads Together) yang akan di terapkan. Siswa dituntut lebih serius dan fokus dalam proses pembelakaran sehingga dapat menjawab tes yang
  • 11. diberikan selanjutnya.tidak lupa juga penelliti memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih semangat belajar. 2. Untuk permasalahan keterbatasan waktu, peneliti mencoba memberikan penjelasan secara sederhana dengan contoh-contoh yang ada disekitar kita dan akan memberikan hukuman bagi siswa yang rebut dalam proses pemebelejaran sehinggga waktu dapat dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya. 3. Agar siswa lebih aktif mengikuti pelajaran dikelas, maka peneliti akan menekankan siswa aktif bertanya, dan menjawab akan mendapat nilai tambahan. Disamping itu peneliti lebih meningkatkan pengawasan terhadapat siswa yang dianggap sering rebut dikelas. 4. Melatih siswa berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain, agar siswa berani mengemukakan pendapat tanpa rasa malu. 5. Pada setiap akhir pertemuan, peneliti memberitahukan kepada siswa mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, dengan tujuan agar siswa lebih mempersiapkan diri dan semangat mengikuti pelajaran. Berdasarkan perbaikan tindakan pada siklus I maka pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81,25 dengan daya serap 81,3% dan ketuntasan belajar mencapai 94,44% dengan masih terdapat 2 (Dua) orang siswa yang belum tuntas. Dengan demikian Ketuntasan Belajar (KB) pada siklus II sudah tuntas karena berada diatas 75%. Tabel hasil belajar PKn siklus II Keterangan Pertemuan ke PK Siklus II Pos tes II - 1 Pos Tes II -2 Tes Akhir II -3 Rata-rata 78,33 80,13 85,27 81,25 Nilai tertinggi 90 95 95 93,33 Nilai terendah 70 70 70 70 Frek nilai 75 ketas 31 32 34 32 Frek nilai 75 kebawah 5 4 2 3 Daya serap 81,3 % Ketuntasan 94,4 % Katagori T
  • 12. Data di atas menggambarkan, bahwa nilai hasil belajar Kewarganegaraan (PKn) rata rata adalah 81,25 dengan daya serap 81,3% dan ketuntasan belajar mencapai 94,44% dengan masih terdapat 2 (Dua) orang siswa yang belum tuntas. Dengan demikian Ketuntasan Belajar (KB) pada siklus II sudah tuntas karena berada diatas 75%. Tabel Perbandingan Hasil Belajar Pkn Siklus I dengan Hasil Belajar PKn siklus II Keterangan PK Siklus I PK Siklus II Rata-rata 69,4% 81,25 Nilai tertinggi 81,67% 93,33% Nilai terendah 68,33% 70 Frek nilai 75 keatas 26 32 Frek nilai 75 kebawah 10 3 Daya serap 75,3% 81,3% Ketuntasan 69,4% 94,44% Katagori Belum Tuntas Tuntas Tabel diatas menunjukkan bahwa, skor rata-rata hasil tes belajar PKn pada siklus I adalah daya serap siswa 75,3% dan ketuntasan belajar klasikal 69,4% jika dibandingkan dengan kreteria karena masih dibawah 75% sedangkan rata-skor hasil tes PKn pada siklus II adalah 81,3% dan ketuntasan belajar klasikal 94,44% dengan katagori tuntas. Terbukti bahwa hasil belajar PKn secara individu pada siklus II mengalami peningkatan dengan katagori tuntas, jika dibandingkan dengan hasil belajar PKn siklus I dengan katagori belum tuntas. 3.2 Kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Kooperatif Tipe NHT di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja Antara lain: 1. Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) 2. Sebagian besar siswa belum berani mengemukkakan pendapatnnya dengan bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru
  • 13. 3. Siswa masih ribut dalam pembentukan kelompok dan belum mampu memanfaatkan waktu seefesien mungkin sehingga berpengaruh pada pada waktu jam pelajaran yang tersedia. Karena itu guru memantau pembentukan kelompok siswa dengan tegas. 4. Siswa kurang biasa bekerjasama secara kolaboratif dalam suatu kelompok, terutama dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru kepada masing-masing kelompok . 5. Siswa belum mampu menjawab pos tes dengan baik, hal ini dikarenakan siswa belum mampu memahami konsep-konsep yang diajarkan. Hal ini diatasi dengan mangarahkn siswa dalam menjawab soal baik atau memberikan himbauan agar siswa melatih diri dengan menjawab soal-soal yang ada pada LKS, 6. Kurangnya interaksi baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. 3.3. Solusi yang diberikan dalam peningkatan Hasil Belajar Siswa a. Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, siswa lebih ditekankan kembali mengenai langkah-langakah pemebelajaran NHT (Numbered Heads Together) yang akan di terapkan. Siswa dituntut lebih serius dan fokus dalam proses pembelakaran sehingga dapat menjawab tes yang diberikan selanjutnya.tidak lupa juga penelliti memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih semangat belajar. b. Untuk permasalahan keterbatasan waktu, peneliti mencoba memberikan penjelasan secara sederhana dengan contoh-contoh yang ada disekitar kita dan akan memberikan hukuman bagi siswa yang rebut dalam proses pemebelejaran sehinggga waktu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. c. Agar siswa lebih aktif mengikuti pelajaran dikelas, maka peneliti akan menekankan siswa aktif bertanya, dan menjawab akan mendapat nilai tambahan. Disamping itu peneliti lebih meningkatkan pengawasan terhadapat siswa yang dianggap sering rebut dikelas. d. Melatih siswa berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain, agar siswa berani mengemukakan pendapat tanpa rasa malu.
  • 14. e. Pada setiap akhir pertemuan, peneliti memberitahukan kepada siswa mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, dengan tujuan agar siswa lebih mempersiapkan diri dan semangat mengikuti pelajaran. 4.PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai beikut: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Singaraja. Hal ini dapat dilihat berdasarkan skor rata-rata hasil belajar PKn siswa pada siklus I sebesar 69,4% daya serap 75,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 69,44% sedanngkan skor rata-rata hasil belajar PKn siswa pada siklus II yaitu sebesar 81,25% dan daya serap 81,3% dengan ketuntasan belajar klasikal 94,44%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa. Dengan mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Numbered Heads Together) pada hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut: 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ( Numbered Heads Together) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Saran kepada guru PKn pada umumnya agar dapat mengembangkan metode, model maupun strategi pembelajaran baru yang dapat membuat siswa merasa senang mempelajari PKn sehingga berdampak pada hasil belajar yang memuaskan. 2. Bagi peneliti dan guru yang ingin melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode yang sama, hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam mencermati kelebihan dan kekurangan yang ditemukan sehingga akan lebih menyempurnakan hasil penelitian berikutnya.
  • 15. 3. Bagi sekolah, untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembelajaran seperti penyediaan sumberbelajar yaitu buku ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Agung, A.A. Gede. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: STKIP Singaraja Agung, A. A. Gede. 2010. "Penelitian Tindakan Kelas ( Teori dan Analisis Data dalam PTK)". Makalah disajikan pada Seminar dan Lokakarya tentang Penelitian dan Pola Bimbingan Skripsi di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universita Pendidikan Ganesha Singaraja, 27 September 2010. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2007. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: UNESA University Pres. Khosim, Noer.. 2010. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Noer Rahim, 2005. Tesis Pengaruh variasi Pengelompokan dan Motivasi ..., Surabaya: Program Pascasarjana Universitas PGRI Adibuana Rochman Natawijaya,Dr ,1985,Cara Belajar Siswa Aktif dan Penerapannya Dalam Metode Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Salvin, Robert. 2010. Cooperatif Learning Teori. Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara