SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
EVALUASI MAKALAH
MATA KULIAH SPD
PEKAN OLAH RAGA NASIONAL RIAU
DAN KAPITALISASI INFRASTRUKTUR:
PERSPEKTIF OPINI PUBLIK
OLEH
GLADILA ESTELERIA SUKOCO
NP. 102011960031
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
2
DAFTAR ISI
Halaman
PENGANTAR
ABSTRAK 3
I. PENDAHULUAN 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 6
III. KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR, PON RIAU
DAN OPINI PUBLIK
A. Kapitalisasi Infrastrkutur 7
B. PON Riau dan Produk Opini 8
IV. KESIMPULAN 9
V. DAFTAR BACAAN 10
3
ABSTRAK
Penulisan makalah ini dilaterbelakangi oleh Opini Publik yang menguat jika
terdapat hubungan antara Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII
di Riau dengan kebijakan pembangunan infrastruktur Gubernur Riau. Implikasi
tehadap hubungan tersebut tampak dengan mencuatnya pelbagai kasus korupsi
yang terkait langsung dengan penyediaan pembangunan infrastuktur perhelatan
kegiatan itu. Sehingga secara simultan memunculkan Opini Publik di Riau jika
perhelatan PON sebagai ‘modus operandi’ ladang perburuan rente ekonomi.
Opini Publik menyebut modus tersebut dengan Kapitalisasi Infrastruktur.
Berdasarkan pada latarbelakang itu, makalah ini bertujuan untuk (i)
Mengidentifikasi dan menganalisis keterkaitan kebijakan pembangunan
infrastruktur dengan pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau. (ii). Menganalisis
dan menjelaskan hubungan kebijakan pembangunan infrastruktur dengan
pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau. Untuk membantu menjelaskan dan
menjawab tujuan tersebut digunakan pendekatan Komunukasi Politik dan Opini
Publik. Hasil penelaahan makalah ini menunjukkan bahwa (i) Menguaknya kasus
korupsi terkait pembangunan infrastruktur bagi publik menunjukkan terdapat
hubungan signifikan pelaksanaan PON XVIII di Riau dengan kebijakan
Kemiskinan Kebodohan dan Infrastruktur (K2I). (ii) Menunjukkan jika
pelaksanaan PON XVIII menjadi penting (by desain) menggunakan APBD Riau
yang besar (Rp 4,5 trilyun lebih) sebagai bagian dari perburuan rente ekonomi
yang oleh publik disebut dengan istilah Kapitalisasi Infrastruktur.
Keywords: Kapitalisasi Infrastuktur, PON Riau dan Opini Publik
I. PENDAHULUAN
4
Hubungan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XVIII dengan Opini Publik
yang menguat dengan kebijakan pembangunan infrastruktur Gubernur Riau tidak
dapat dinafikan. Seberapa besar implikasinya terhadap realitas pada hubungan
tersebut tampak sejalan mencuatnya pelbagai kasus korupsi yang menimpa
beberapa orang anggota DPRD Riau, mantan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudyaan beserta beberapa stafnya dan pegawai kontraktor besar PT
Pembangunan Perumahan. Hal ini terkait langsung dengan penyediaan
pembangunan infrastuktur perhelatan kegiatan itu. Sehingga secara bersamaan
memunculkan Opini Publik di Riau jika perhelatan PON sebagai pintu masuk bagi
adanya dugaan ladang korupsi melalui APBD Riau.
Opini Publik terkait dengan kelayakan Riau sebagai tuan rumah PON XVIII
menyisakan perdebatan terhadap urgensinya. Pilihan menjadi tuan rumah dengan
membangun pelbagai infrastruktur pendukung PON melalui APBD atau
digunakan untuk pembangunan lainnya, seperti mendukung sarana pendidikan dan
pembangunan ketertinggalan di kawasan pinggiran Riau merupakan perdebatan
yang tiada henti.
Meski perdebatan itu tetap berjalan, namun logika yang dibangun pemerintah
provinsi Riau menciptakan keyakinan jika PON adalah bagian penting bagi
mendukung infrastruktur. Apalagi yang didengung-dengungkan bahwa semua
pembangunan infrastruktur fisik akan menggunakan dana pemerintah pusat.
Namun nyatanya anggaran PON yang menghabiskan hampir Rp 4,5 trilyun
sebagian besar diambil dari APBD Riau. Dan dari sini pula bencana terkait
dengan pembangunan infrastruktur menyebabkan anggota DPRD Riau dan
Pemerintah Provinsi Riau terlibat kasus korupsi.
Berdasarkan pada realita tersebut tak dapat dipungkiri jika Opini Publik yang
mengemuka terkait dengan pelaksanaan PON di Riau menjadi pilihan yang sulit.
Penyesalan penyelenggaraan dengan dampak korupsi yang terjadi tidak
menunjukkan keuntungan memadahi. Oleh karena itu tidak heran jika
menimbulkan Opini Publik bahwa penyelenggaraan PON adalah pintu masuk
melakukan korupsi APDB Riau.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut mendasari terhadap tujuan penulisan
makalah ini yakni (i). Mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara
kebijakan pembangunan infrastuktur dengan pelaksanaan PON di Provinsi Riau?
(ii) Menganalisis dan menjelaskan hubungan kebijakan pembangunan
infrastruktur dengan pelaksanaan PON di Provinsi Riau.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi adalah bagian penting dari proses interaksi dalam antara manusia. Ini
dilandasi sebuah hukum sosial yang sudah aksiomatis mengingat manusia adalah
mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri (sosial). Aktivitas berpolitik adalah
merupakan bagian sangat penting yang diperlukan berdasarkan sebuah
komunikasi khususnya dalam pemerintahan yang umum dikenal dengan
komunikasi politik.
5
Dalam hubungan ini, Komunikasi Politik diibaratkan sebagai sirkulasi daerah
yang ada dalam tubuh. Bukan rahasia lagi, tetapi apa yang terkandung dalam
darah itu yang menjadikan sistem politik itu hidup (Alfian 1993). Komunikasi
politik mengalirkan pesan politik berupa tuntutan, protes dan dukungan (aspirasi
dan kepentingan) ke jantung (pusat) peremroses sistem politik dan hasil
pemeroses itu dialirkan kembali oleh komunikasi politik.
Komunikasi politik sebagai segala komunikasi yag terjadi dalam suatu sistem
politik dan antara sistem tersebut dengan lingkar (Dahlan 1999). Menurut Dahlan
(1999) komunikasi adalah unsur esensial dalam demokrasi. Batasan demokrasi
banyak ditentukan oleh komunikasi. Komuniasi menentukan watak dan mutu
demokrasi pada sutau masyarakat.
Sementara itu Bachtiar Aly (2010) menyebut komunikasi politik sebagai proses
penyampaian pesan politik dari elite politik kepada masyarakat secara timbal balik
agar pesan politik yang disampaikan memperoleh respon yang diharapkan seperti
terjadinya proses dan tanggunggugat (akutanbilitas).
Menurut Suryadi (19993), dalam komunikasi politik terjadi pola hubungan
memberi dan menerima yang berarti bagaimana elite politik menggunakan
kekuasaannya kepada masyarakat dan bagaimana masyarakat itu menanggapi
serta menerima keinginan elite politik yang juga sebaliknya. Pola hubungan
seperti ini, tergantung pada ideologi yang melandasi sistem politik negara
bersangkutan. Jika ideologinya demokratis, maka komunikasinya akan
demokrastis pula.
Dalam konteks pengertian tersebut terpenting bahwa salah satu tujuan komunikasi
politik adalah pembentukan pendapat umum (Opini Publik). Dengan meminjam
formula Lasswell, siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa
dengan efek apa. Di sini dapat terlihat hubungan antara komunikasi politik dan
opini publik. Elemen siapa adalah mewakili komunikator politik, sementara
(mengatakan apa) adalah mengandung pesan politik yang mau disampaikan dan
memakai simbol-simbol politik. Sementara, dengan (saluran apa) adalah media
yang salah satunya media massa, kepada (kepada siapa) adalah berisi khalayak
atau publik dan yang terakhir adalah (akibat apa) yang berisi dampak dari
komunikasi politik itu sendiri yang berupa opini publik. Selanjutnya dampak dari
opini publik akan mempengaruhi pada sosialisasi dan partisipasi politik
masyarakat, pemberian suara dan kebijakan pejabat dalam mengambil keputusan
Salah satunya saluran yang paling ampuh dalam membentuk opini publik lewat
komunikasi politik adalah media massa atau lebih khususnya adalah televisi.
Karena dengan opini publik sebenarnya mempunyai kekuatan dalam mengubah
sistem politik yang ada yaitu dengan upaya membangunkan sikap dan tindakan
khalayak mengenai sebuah masalah politik dan/atau aktor politik. Dalam kerangka
ini, media menyampaikan pembicaraan-pembicaraan politik kepada khalayak.
Bentuk pembicaraan politik tersebut dalam media antara lain berupa teks atau
berita politik yang lagi-lagi di dalamnya terdapat pilihan simbol politik dan fakta
politik.
Dari penjabaran di atas dapat dilihat bahwa relasi antara komunikasi politik
dengan opini publik erat kaitannya dan saling mempengaruhi satu sama lain.
6
Karena dalam keilmuan, komunikasi politik sangat berperan dalam pembentukan
sebuah opini publik. Opini publik adalah hasil dari kegiatan komunikasi politik itu
sendiri. Dalam komunikasi politik yang dilakukan pemerintah akan berakibat pada
opini publik yang berkembang di masyarakat terkait pada komunikasi politik yang
telah dijalankan oleh pemerintah. Dan opini publik yang berkembang di
masyarakat akan mempengaruhi pula strategi penggunaan komunikasi politik oleh
komunikator politik itu sendiri.
Belajar memahami realitas hubungan komunikasi politik dan opini publik
menunjukkan jika pelaksanaan PON Riau yang merupakan kebijakan pemerintah
adalah bagian penting dari pelaksanaan kebiajakan pembanngunan infrastruktur.
Oleh karena itu kebiajakan ini perlu didukung denngan menggunakan PON XVIII
di Riau sebagai basis aktivitasnya. Namun kasus korupsi yang muncul
menyisakan tanda tanya yang kemudian terciptanya Opini Publik negatif bagi
keberlangsungan PON itu sendiri apa benar semata-mata untuk pembangunan
infrastruktur.
III. KEBIAJAKAN INFRASTRUKTUR,
PON RIAU DAN OPINI PUBLIK
A. PON Riau dan Kapitalisasi Infrastuktur
Berdasarkan pada pelbagai penjelasan sebelumnya utamanya untuk memperjelas
terhadap tujuan penulisan makalah ini terkait dengan keterhubungan (saling
terkait) antara pelaksanaan PON XVIII di Riau denngan kebnijakan Gubernur
Riau tentang infrastruktur menjadi penting dicermati. Sebagaimana diketahui
bahwa pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau adalah berbasiskan
kebiajakan Pemerintah Provinsi Riau melalau Kemiskinan, kebodohan dan
Infrastruktur (K2I).
Refleksitas dan kontinuitas pembangunan tersebut merupakan bagian penting dari
snerio kebijakan K2I yang diterapkan oleh pemerntah Provinsi Riau yang tidak
dapat dielakkan. Namun dalam konteks ini, anggaran multiyars yang digunakan
melalui APBD Riau lebih mendukung pembangunan infrastruktur yang hanya
berbasis kapital (tidak kontekstual) dan sikron. Orientasi pembangunan
infrastruktur lebih diprioritaskan dan mengarah pada dukungan proyek yang tidak
berbasis populis (kemiskinan dan kebodohan) itu sendiri.
Oleh karenanya urgensi sementara terhadap pembangunan infrastruktur melalui
perhelatan PON XVIII di Riau dinilai hanya melegitimasi dan menjustifikasi atau
mempercepat berlangsungnya proses kapitalisasi pembangunan infrstutkur. Dalam
konteks ini kapitalisasi dimaknai dengan upaya menggunakan kekuasaan untuk
memperbanyak (menumpuk atau mengakumulasi) modal atas nama pembangunan
infrastruktur yang mana PON Riau XVIII sebagai basis legitimasinya.
7
Menjadi catatan penting bahwa upaya kapitaliasi pembangunan infrastruktur
diawali atas nama penggunanan anggaran penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur. Sehingga anggarannya memiliki hubungan dengan APBD yang
berbasis pembangunan fisik melalui skema Tahun Jamak (multiyear) yang sangat
mudah ‘diselingkuhi’. Namun, betapa mirisnya jika ia (sumber anggaran itu),
akan menjadi persoalan manakala menjadi titik tolak kapitalisasi pembangunan
infrastruktur yang dipraktikan oleh pengambil kebijakan dalam penyelingkuhan
APDB. Oleh karenanya secara filosofis kompenasaisnya tanpa sadar adalah sikap
pragmatisme pengambil kebijakan. Secara logika bahwa pragmatisme ini akan
menghasilkan pelbagai produk kebijakan yang pro pada kapital (pemilik modal).
Padahal sesungguhnya K2I (kebodohan kemiskinan dan infrastruktur) perlu
menjadi perhatian agar tidak mencelakai pemaknaan dan latarbelakang yang
mendasari perlunya kebijakan tersebut dibuau: sebagai pemberatasan kemiskinan
dan kebodohan. Artinya pelbagai pembangunan fisik (infrastruktur) yang menjadi
basis hendaknya disejalankan dengan pasangannya, kemiskinan dan kebodohan
bukan sebaliknya, Kapitalisasi Infrastruktur. Sebab pembangunan infrstruktur
adalah titik tolak bagi terintegrasinya antara pembangunan sarana fisik, sarana
yang mendukung kebobdohan dan kemiskinan.
Dalam konteks ini menjadi wajar apabila pembangunan infrstruktur menjadi
prioritas, meski terjadi pergeseran orientasi. Oleh karena itu tidak salah jika
pembangunan fisik yang memerlukan modal besar menjadi utama. Ini misalnya
pembangunan pelbagai infrastruktur yang mendukung Pekan Olahraga Nasional
dan langsunng yang berkaitan dengan fisik yang memerlukan anggaran besar.
B. PON Riau, Korupsi dan Opini Publik
Pada konteks menelaah terkait hubungan antara PON Riau XVIII dengan
kebijakan Gubernur Riau tentang pembangunan infrastruktur menujukkan relasi
yang kausalitas atau saling berkaitan. Oleh karena itu pada tindak lanjutnya yang
perlu dicermati adalah: Bagaimana hubungan itu dipraktikkan?
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya jika Opini Publik yang mengemuka
terkait pelaksanaan PON Riau XVIII berhubungan positif dengan kasus korupsi.
Keadaan ini menjadi basis argumentasi bagi membuktikan jika perhelatan empat
tahunan tersebut adalah bagian dari skenario (modus) menjebol anggaran negara
di pusat dan daerah. Terbongkarnya kasus korupsi melalui tangkap tangan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap beberapa anggota DPRD dan
aparat Pemerintah Riau adalah bukti nyata yang sangat mustahil untuk disangkal.
Dapat difahami selama ini jika Opini Publik yang mengemuka itu hanya manjdi
isapan jempol belaka. Sebab, tidak pernah dapat dibuktikan. Sementara peristiwa
tangkap tangan KPK menjadi penting sebagai pembuka terhadap Kotak Pandora
korupsi di Riau.
Berdasarkan laporan Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA)
sudah lebih Rp4,6 triliun anggaran daerah dan negara yang terkuras untuk
berbagai proyek fasilitas PON XVIII di Riau. (Skalanews, Kamis, 16 Agustus
8
2012). Sementara, Keputusan MENDAGRI untuk mencairkan dana PON
melalui Peraturan Daerah (PERDA) yang sudah kadarluarsa, nyatanya Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau yang tetap diperbolehkan merevisi
PERDA No 7 Tahun 2007 adalah indikasi penting bagi membuktikan isi kotak
Pandora yang mulai terkuak satu-persatu.
Secara legalitas seharusnya anggaran Rp4,6 triliun yang berasal dari APBD untuk
PON tersebut menjadi catatan penting Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI)
berpikir lebih rasionalistis agar tidak lagi terjadi praktik suap untuk pengesahan
PERDA No 6 Tahun 2010. Mengapa Pemerintah Pusat tidak memberikan sanksi
kepada pemerintah daerah? Inilah pertanyaan kritis bagian dari Opini Publik yang
mengemuka khusus dalam konteks pemberitaan media di Riau dan Pusat.
Padahal jika dibandingkan dengan anggaran lainnya secara kumulatif pada tahun
2012 menurut ABPD murni, untuk alokasi pendidikan di Dinas Pendidikan dan
Perpustakaan hanya 6,7 persen. Kesehatan hanya 5,6 persen. Seharusnya untuk
pendidikan minimum adalah 20 persen dari APBD, dan kesehatan minimum 15
persen dari APBD.
Sementara pada konteks lainnya, dalam hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang
digelar oleh Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan Ketua KONI
Pusat pada 10 Juli 2012 lalu saat sejumlah petinggi negara datang ke Pekanbaru
terjadi kejanggalan. Menteri Pemuda dan Olahraga (MENPORA), Andi
Malarangeng mengatakan, dana yang dikucurkan Pemerintah Pusat untuk
penyelenggaraan PON XVIII Riau adalah Rp100 miliar. Namun dalam hasil RDP
yang ditandatangani oleh Ketua Komite III DPD RI, Hardi Selamat Hood, jumlah
dana yang dianggarkan untuk PON XVIII Riau di APBN 2012 adalah Rp850
miliar. Kemudian lebih mengagetkan lagi, Rencana Anggaran Biaya PB PON
XVIII Riau Tahun 2012 mencapai Rp983,2 miliar. Estimasi perolehan dana dari
sponsorship Rp150 miliar. Tapi secara keseluruhan, di RDP itu, dikatakan bahwa
kebutuhan biaya pembangunan sarana dan prasarana serta penyelanggaraan PON
XVIII Riau Rp3,1 triliun.
Mencermati pada ekspose mendia membuktikan bahwa Opini Publik benar jika
PON adalah pintu masuk para koruptor untuk menyelingkuhi uang negara.
Berdasarkan kebijakan PON jika PERDA No5 Tahun 2008 tentang, Anggaran
Pembangunan Main Stadium PON adalah Rp900 miliar. Sementara PERDA No 6
Tahun 2010 tentang, Anggaran Pembangunan Venues PON adalah Rp383, 2
miliar, dan PERDA No 7 Tahun 2010 tentang, Anggaran Infrastruktur Penunjang
PON Rp787,4 miliar. Jadi kalau ditotal semua besarannya adalah Rp2,07 triliun.
Pertanyaan media yang dapat membangun Opini Publik adalah, lalu sisanya di
mana? Berdasarkan hitung-hitungan tersebut, lebih dari Rp 1 triliun anggaran
yang tersisa?
Menindaklanjuti hasil hitungan tersebut adalah menjadi pembenar terhadap Opini
Publik yang berkembang jika para pejabat tidak hanya daerah (pemerintah
provinsi dan kontraktor), melainkan juga pejabat pusat. Terkait pejabat pusat
dalam pelbagai sidang cuku gelar perkara di pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pekanbaru menunjukkan sebuah fakta bahwa perhelatan PON XVIII Riau adalah
tanggu rente terhadap tindak pidana korupsi.
9
Oleh karena itu menjadi pentinng menilik balik perpanjangan pencekalan
Gubernur Riau ke luar negeri sebagai bukti masih terus berlanjutnya kasus-kasus
korupsi terkait penggunaan anggaran PON XVIII di Riau. Ini juga sebagai
indikator penting bagi menjawab bagaimana anggaran itu digunakan yang
jsutifikasinya adalah sebuah perhelatan rutin dan seremornial yang berlangsung 4
tahun sekali menjadi bancakan korupsi. Ternya penting atau tidaknya Riau
menjadi tuan rumah dan implikasi positif terhadap keberadaan infrastruktur yang
didengang-dengungkan disayangkan akibat tertindih kasus korupsi para
pemimpinan pejabat di negeri Lancang Kuning ini.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pelbagai penjelasan di atas adapun kesimpulan dari makalah ini
adalah:
(i) Terkuaknya kasus korupsi terkait pembangunan infrastruktur bagi publik
menunjukkan adanya hubungan kausalitas dan signifikan terhadap pelaksanaan
PON XVIII di Riau dengan kebijakan Kemiskinan Kebodohan dan Infrastruktur
(K2I) pemerintah Provinsi Riau.
(ii) Tindak lanjut berlangsungnya Kapitalisasi Infrastruktur dinilai jika perhelatan
PON XVIII merupakan skenario (by desain) sebagai jalan (bancakan) perburuan
rente dari Rp 4,5 triliun APDB Riau. Yang sesungguhnya perburuan tersebut
menghasilkan Kapitalisasi Infrastruktur yang tidak memiliki rel;evansi langsung
dengan Kemiskinan dan Kebodohan.
10
V. DAFTAR BACAAN
Anwar Arifin. 2003. Komunikasi Politik. Jakarta: Balai Pustaka
Akhmad Danial. 2009, Iklan Politik TV ; Modernisasi Kampanye Politik Model
Baru. Yogyakarta : LKiS.
Bahtiar Aly. 2006. Imu Komunikasi suatu pengantar ringkas. Jakarta: Rajawali
Pers.
Effendi Gazali. 2004, Interaksi Politik dan Media. Yogyakarta : Jurnal Ilmu Sosial
Ilmu Politik JSP UGM.
M. Alwi Dahlan. 1999. Teknologi Informasi dan Demokrasi. Jurnal IKSI No.4
Oktober
Nimmo, Dan. 1989. Komunikasi Politik. Tejm.Tjun Surjaman. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Suryadi Harsono. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media. Jakarta: Granit.
Marwan Jaafar. 2007. Infrastruktur Pro Rakyat Strategi Investasi Infrastutkur
Indonesia Abad 21. Jokjakarta: Pustaka Tokoh Bangsa.
Peraturan Daerah Provinsi Riau No.1 Tahun 2004 Tentang Rencana Strategis
(RENTRA) Provinsi Riau Tahun 2004-2008.
Peraturan Daerah Provinsi Riau No2 Tahun 2006. Tentang Pengikatan Dana
Anggaran Kegiatan Tahun Jamak.

More Related Content

What's hot

Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...
Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...
Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...Hidayat Gayo
 
Pkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikPkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikEsti Dyah
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Tri Widodo W. UTOMO
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanKajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikanContoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikanPurwo Adi Wibowo
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Mus kamal
 
Politik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalPolitik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalGhozi Fata Ulwan
 

What's hot (19)

Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...
Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...
Setrategi dewan perwakilan rakyat kabupaten aceh tengah untuk meningkatkan pa...
 
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
 
Pkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikPkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publik
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
 
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan PemerintahKelembagaan Kehumasan Pemerintah
Kelembagaan Kehumasan Pemerintah
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanKajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
 
I komunikasi pemerintahan
I komunikasi pemerintahanI komunikasi pemerintahan
I komunikasi pemerintahan
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
W hat is public policy
W hat is public policyW hat is public policy
W hat is public policy
 
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikanContoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
Contoh penelitian kualitatif yang perlu perbaikan
 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publik
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
 
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
Makalah revormasi birokrasi STIP WUNA
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
 
Politik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalPolitik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasional
 

Similar to KAPITALISASI INFRASTRUKTUR DAN PON RIAU

2019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-2019
2019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-20192019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-2019
2019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-2019TaufiqurokhmanTaufiq
 
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaTransparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaRokhmad Munawir
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxandilukman7
 
Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)Tomi
 
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunanJurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunanRizalSeptian4
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitianandrismansa
 
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...ArdyChandra2
 
Dasar ilmu politik
Dasar ilmu politikDasar ilmu politik
Dasar ilmu politikRasyidmaruf
 
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...maulanayusuf565598
 

Similar to KAPITALISASI INFRASTRUKTUR DAN PON RIAU (20)

2019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-2019
2019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-20192019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-2019
2019 2 diktat pengembangan pengantar-kebijakan-publik-genap-05-12-2019
 
pengantar Public Relations
pengantar Public Relationspengantar Public Relations
pengantar Public Relations
 
Konsep Tema 23112022.pptx
Konsep Tema 23112022.pptxKonsep Tema 23112022.pptx
Konsep Tema 23112022.pptx
 
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaTransparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
 
Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)
 
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunanJurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
Jurnal perencanaan partisipatif dalam proses pembangunan
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupan...
 
Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG)Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG)
 
Fact sheet-hal3-STRANAS PPK
Fact sheet-hal3-STRANAS PPKFact sheet-hal3-STRANAS PPK
Fact sheet-hal3-STRANAS PPK
 
Bab 1 NKP sespimmen POLRI
Bab 1 NKP sespimmen POLRIBab 1 NKP sespimmen POLRI
Bab 1 NKP sespimmen POLRI
 
Dasar ilmu politik
Dasar ilmu politikDasar ilmu politik
Dasar ilmu politik
 
Survei KedaiKOPI.pdf
Survei KedaiKOPI.pdfSurvei KedaiKOPI.pdf
Survei KedaiKOPI.pdf
 
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
MENGGAGAS IMPLEMENTASI PARTISIPASI PUBLIK BERMAKNA (MEANINGFUL PARTICIPATION)...
 
Reformasi Birokrasi
Reformasi BirokrasiReformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi
 

More from Lingga - Universitas Riau

Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanLingga - Universitas Riau
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuLingga - Universitas Riau
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapLingga - Universitas Riau
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalLingga - Universitas Riau
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 

More from Lingga - Universitas Riau (16)

Struktur masyarakat indonesia
Struktur masyarakat indonesiaStruktur masyarakat indonesia
Struktur masyarakat indonesia
 
Sistem budaya indonesia
Sistem budaya indonesiaSistem budaya indonesia
Sistem budaya indonesia
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikapMakalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
Makalah Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi sikap
 
Persentase Dampak kom massa
Persentase Dampak kom massaPersentase Dampak kom massa
Persentase Dampak kom massa
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesanPsikologi komunikator dan psikologi pesan
Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Teknik Menulis skripsi,makalah,
Teknik Menulis skripsi,makalah, Teknik Menulis skripsi,makalah,
Teknik Menulis skripsi,makalah,
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

KAPITALISASI INFRASTRUKTUR DAN PON RIAU

  • 1. EVALUASI MAKALAH MATA KULIAH SPD PEKAN OLAH RAGA NASIONAL RIAU DAN KAPITALISASI INFRASTRUKTUR: PERSPEKTIF OPINI PUBLIK OLEH GLADILA ESTELERIA SUKOCO NP. 102011960031 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2014
  • 2. 2 DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR ABSTRAK 3 I. PENDAHULUAN 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 6 III. KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR, PON RIAU DAN OPINI PUBLIK A. Kapitalisasi Infrastrkutur 7 B. PON Riau dan Produk Opini 8 IV. KESIMPULAN 9 V. DAFTAR BACAAN 10
  • 3. 3 ABSTRAK Penulisan makalah ini dilaterbelakangi oleh Opini Publik yang menguat jika terdapat hubungan antara Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau dengan kebijakan pembangunan infrastruktur Gubernur Riau. Implikasi tehadap hubungan tersebut tampak dengan mencuatnya pelbagai kasus korupsi yang terkait langsung dengan penyediaan pembangunan infrastuktur perhelatan kegiatan itu. Sehingga secara simultan memunculkan Opini Publik di Riau jika perhelatan PON sebagai ‘modus operandi’ ladang perburuan rente ekonomi. Opini Publik menyebut modus tersebut dengan Kapitalisasi Infrastruktur. Berdasarkan pada latarbelakang itu, makalah ini bertujuan untuk (i) Mengidentifikasi dan menganalisis keterkaitan kebijakan pembangunan infrastruktur dengan pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau. (ii). Menganalisis dan menjelaskan hubungan kebijakan pembangunan infrastruktur dengan pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau. Untuk membantu menjelaskan dan menjawab tujuan tersebut digunakan pendekatan Komunukasi Politik dan Opini Publik. Hasil penelaahan makalah ini menunjukkan bahwa (i) Menguaknya kasus korupsi terkait pembangunan infrastruktur bagi publik menunjukkan terdapat hubungan signifikan pelaksanaan PON XVIII di Riau dengan kebijakan Kemiskinan Kebodohan dan Infrastruktur (K2I). (ii) Menunjukkan jika pelaksanaan PON XVIII menjadi penting (by desain) menggunakan APBD Riau yang besar (Rp 4,5 trilyun lebih) sebagai bagian dari perburuan rente ekonomi yang oleh publik disebut dengan istilah Kapitalisasi Infrastruktur. Keywords: Kapitalisasi Infrastuktur, PON Riau dan Opini Publik I. PENDAHULUAN
  • 4. 4 Hubungan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XVIII dengan Opini Publik yang menguat dengan kebijakan pembangunan infrastruktur Gubernur Riau tidak dapat dinafikan. Seberapa besar implikasinya terhadap realitas pada hubungan tersebut tampak sejalan mencuatnya pelbagai kasus korupsi yang menimpa beberapa orang anggota DPRD Riau, mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan beserta beberapa stafnya dan pegawai kontraktor besar PT Pembangunan Perumahan. Hal ini terkait langsung dengan penyediaan pembangunan infrastuktur perhelatan kegiatan itu. Sehingga secara bersamaan memunculkan Opini Publik di Riau jika perhelatan PON sebagai pintu masuk bagi adanya dugaan ladang korupsi melalui APBD Riau. Opini Publik terkait dengan kelayakan Riau sebagai tuan rumah PON XVIII menyisakan perdebatan terhadap urgensinya. Pilihan menjadi tuan rumah dengan membangun pelbagai infrastruktur pendukung PON melalui APBD atau digunakan untuk pembangunan lainnya, seperti mendukung sarana pendidikan dan pembangunan ketertinggalan di kawasan pinggiran Riau merupakan perdebatan yang tiada henti. Meski perdebatan itu tetap berjalan, namun logika yang dibangun pemerintah provinsi Riau menciptakan keyakinan jika PON adalah bagian penting bagi mendukung infrastruktur. Apalagi yang didengung-dengungkan bahwa semua pembangunan infrastruktur fisik akan menggunakan dana pemerintah pusat. Namun nyatanya anggaran PON yang menghabiskan hampir Rp 4,5 trilyun sebagian besar diambil dari APBD Riau. Dan dari sini pula bencana terkait dengan pembangunan infrastruktur menyebabkan anggota DPRD Riau dan Pemerintah Provinsi Riau terlibat kasus korupsi. Berdasarkan pada realita tersebut tak dapat dipungkiri jika Opini Publik yang mengemuka terkait dengan pelaksanaan PON di Riau menjadi pilihan yang sulit. Penyesalan penyelenggaraan dengan dampak korupsi yang terjadi tidak menunjukkan keuntungan memadahi. Oleh karena itu tidak heran jika menimbulkan Opini Publik bahwa penyelenggaraan PON adalah pintu masuk melakukan korupsi APDB Riau. Berdasarkan pada penjelasan tersebut mendasari terhadap tujuan penulisan makalah ini yakni (i). Mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara kebijakan pembangunan infrastuktur dengan pelaksanaan PON di Provinsi Riau? (ii) Menganalisis dan menjelaskan hubungan kebijakan pembangunan infrastruktur dengan pelaksanaan PON di Provinsi Riau. II. TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi adalah bagian penting dari proses interaksi dalam antara manusia. Ini dilandasi sebuah hukum sosial yang sudah aksiomatis mengingat manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri (sosial). Aktivitas berpolitik adalah merupakan bagian sangat penting yang diperlukan berdasarkan sebuah komunikasi khususnya dalam pemerintahan yang umum dikenal dengan komunikasi politik.
  • 5. 5 Dalam hubungan ini, Komunikasi Politik diibaratkan sebagai sirkulasi daerah yang ada dalam tubuh. Bukan rahasia lagi, tetapi apa yang terkandung dalam darah itu yang menjadikan sistem politik itu hidup (Alfian 1993). Komunikasi politik mengalirkan pesan politik berupa tuntutan, protes dan dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke jantung (pusat) peremroses sistem politik dan hasil pemeroses itu dialirkan kembali oleh komunikasi politik. Komunikasi politik sebagai segala komunikasi yag terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem tersebut dengan lingkar (Dahlan 1999). Menurut Dahlan (1999) komunikasi adalah unsur esensial dalam demokrasi. Batasan demokrasi banyak ditentukan oleh komunikasi. Komuniasi menentukan watak dan mutu demokrasi pada sutau masyarakat. Sementara itu Bachtiar Aly (2010) menyebut komunikasi politik sebagai proses penyampaian pesan politik dari elite politik kepada masyarakat secara timbal balik agar pesan politik yang disampaikan memperoleh respon yang diharapkan seperti terjadinya proses dan tanggunggugat (akutanbilitas). Menurut Suryadi (19993), dalam komunikasi politik terjadi pola hubungan memberi dan menerima yang berarti bagaimana elite politik menggunakan kekuasaannya kepada masyarakat dan bagaimana masyarakat itu menanggapi serta menerima keinginan elite politik yang juga sebaliknya. Pola hubungan seperti ini, tergantung pada ideologi yang melandasi sistem politik negara bersangkutan. Jika ideologinya demokratis, maka komunikasinya akan demokrastis pula. Dalam konteks pengertian tersebut terpenting bahwa salah satu tujuan komunikasi politik adalah pembentukan pendapat umum (Opini Publik). Dengan meminjam formula Lasswell, siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dengan efek apa. Di sini dapat terlihat hubungan antara komunikasi politik dan opini publik. Elemen siapa adalah mewakili komunikator politik, sementara (mengatakan apa) adalah mengandung pesan politik yang mau disampaikan dan memakai simbol-simbol politik. Sementara, dengan (saluran apa) adalah media yang salah satunya media massa, kepada (kepada siapa) adalah berisi khalayak atau publik dan yang terakhir adalah (akibat apa) yang berisi dampak dari komunikasi politik itu sendiri yang berupa opini publik. Selanjutnya dampak dari opini publik akan mempengaruhi pada sosialisasi dan partisipasi politik masyarakat, pemberian suara dan kebijakan pejabat dalam mengambil keputusan Salah satunya saluran yang paling ampuh dalam membentuk opini publik lewat komunikasi politik adalah media massa atau lebih khususnya adalah televisi. Karena dengan opini publik sebenarnya mempunyai kekuatan dalam mengubah sistem politik yang ada yaitu dengan upaya membangunkan sikap dan tindakan khalayak mengenai sebuah masalah politik dan/atau aktor politik. Dalam kerangka ini, media menyampaikan pembicaraan-pembicaraan politik kepada khalayak. Bentuk pembicaraan politik tersebut dalam media antara lain berupa teks atau berita politik yang lagi-lagi di dalamnya terdapat pilihan simbol politik dan fakta politik. Dari penjabaran di atas dapat dilihat bahwa relasi antara komunikasi politik dengan opini publik erat kaitannya dan saling mempengaruhi satu sama lain.
  • 6. 6 Karena dalam keilmuan, komunikasi politik sangat berperan dalam pembentukan sebuah opini publik. Opini publik adalah hasil dari kegiatan komunikasi politik itu sendiri. Dalam komunikasi politik yang dilakukan pemerintah akan berakibat pada opini publik yang berkembang di masyarakat terkait pada komunikasi politik yang telah dijalankan oleh pemerintah. Dan opini publik yang berkembang di masyarakat akan mempengaruhi pula strategi penggunaan komunikasi politik oleh komunikator politik itu sendiri. Belajar memahami realitas hubungan komunikasi politik dan opini publik menunjukkan jika pelaksanaan PON Riau yang merupakan kebijakan pemerintah adalah bagian penting dari pelaksanaan kebiajakan pembanngunan infrastruktur. Oleh karena itu kebiajakan ini perlu didukung denngan menggunakan PON XVIII di Riau sebagai basis aktivitasnya. Namun kasus korupsi yang muncul menyisakan tanda tanya yang kemudian terciptanya Opini Publik negatif bagi keberlangsungan PON itu sendiri apa benar semata-mata untuk pembangunan infrastruktur. III. KEBIAJAKAN INFRASTRUKTUR, PON RIAU DAN OPINI PUBLIK A. PON Riau dan Kapitalisasi Infrastuktur Berdasarkan pada pelbagai penjelasan sebelumnya utamanya untuk memperjelas terhadap tujuan penulisan makalah ini terkait dengan keterhubungan (saling terkait) antara pelaksanaan PON XVIII di Riau denngan kebnijakan Gubernur Riau tentang infrastruktur menjadi penting dicermati. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau adalah berbasiskan kebiajakan Pemerintah Provinsi Riau melalau Kemiskinan, kebodohan dan Infrastruktur (K2I). Refleksitas dan kontinuitas pembangunan tersebut merupakan bagian penting dari snerio kebijakan K2I yang diterapkan oleh pemerntah Provinsi Riau yang tidak dapat dielakkan. Namun dalam konteks ini, anggaran multiyars yang digunakan melalui APBD Riau lebih mendukung pembangunan infrastruktur yang hanya berbasis kapital (tidak kontekstual) dan sikron. Orientasi pembangunan infrastruktur lebih diprioritaskan dan mengarah pada dukungan proyek yang tidak berbasis populis (kemiskinan dan kebodohan) itu sendiri. Oleh karenanya urgensi sementara terhadap pembangunan infrastruktur melalui perhelatan PON XVIII di Riau dinilai hanya melegitimasi dan menjustifikasi atau mempercepat berlangsungnya proses kapitalisasi pembangunan infrstutkur. Dalam konteks ini kapitalisasi dimaknai dengan upaya menggunakan kekuasaan untuk memperbanyak (menumpuk atau mengakumulasi) modal atas nama pembangunan infrastruktur yang mana PON Riau XVIII sebagai basis legitimasinya.
  • 7. 7 Menjadi catatan penting bahwa upaya kapitaliasi pembangunan infrastruktur diawali atas nama penggunanan anggaran penyelenggaraan pembangunan infrastruktur. Sehingga anggarannya memiliki hubungan dengan APBD yang berbasis pembangunan fisik melalui skema Tahun Jamak (multiyear) yang sangat mudah ‘diselingkuhi’. Namun, betapa mirisnya jika ia (sumber anggaran itu), akan menjadi persoalan manakala menjadi titik tolak kapitalisasi pembangunan infrastruktur yang dipraktikan oleh pengambil kebijakan dalam penyelingkuhan APDB. Oleh karenanya secara filosofis kompenasaisnya tanpa sadar adalah sikap pragmatisme pengambil kebijakan. Secara logika bahwa pragmatisme ini akan menghasilkan pelbagai produk kebijakan yang pro pada kapital (pemilik modal). Padahal sesungguhnya K2I (kebodohan kemiskinan dan infrastruktur) perlu menjadi perhatian agar tidak mencelakai pemaknaan dan latarbelakang yang mendasari perlunya kebijakan tersebut dibuau: sebagai pemberatasan kemiskinan dan kebodohan. Artinya pelbagai pembangunan fisik (infrastruktur) yang menjadi basis hendaknya disejalankan dengan pasangannya, kemiskinan dan kebodohan bukan sebaliknya, Kapitalisasi Infrastruktur. Sebab pembangunan infrstruktur adalah titik tolak bagi terintegrasinya antara pembangunan sarana fisik, sarana yang mendukung kebobdohan dan kemiskinan. Dalam konteks ini menjadi wajar apabila pembangunan infrstruktur menjadi prioritas, meski terjadi pergeseran orientasi. Oleh karena itu tidak salah jika pembangunan fisik yang memerlukan modal besar menjadi utama. Ini misalnya pembangunan pelbagai infrastruktur yang mendukung Pekan Olahraga Nasional dan langsunng yang berkaitan dengan fisik yang memerlukan anggaran besar. B. PON Riau, Korupsi dan Opini Publik Pada konteks menelaah terkait hubungan antara PON Riau XVIII dengan kebijakan Gubernur Riau tentang pembangunan infrastruktur menujukkan relasi yang kausalitas atau saling berkaitan. Oleh karena itu pada tindak lanjutnya yang perlu dicermati adalah: Bagaimana hubungan itu dipraktikkan? Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya jika Opini Publik yang mengemuka terkait pelaksanaan PON Riau XVIII berhubungan positif dengan kasus korupsi. Keadaan ini menjadi basis argumentasi bagi membuktikan jika perhelatan empat tahunan tersebut adalah bagian dari skenario (modus) menjebol anggaran negara di pusat dan daerah. Terbongkarnya kasus korupsi melalui tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap beberapa anggota DPRD dan aparat Pemerintah Riau adalah bukti nyata yang sangat mustahil untuk disangkal. Dapat difahami selama ini jika Opini Publik yang mengemuka itu hanya manjdi isapan jempol belaka. Sebab, tidak pernah dapat dibuktikan. Sementara peristiwa tangkap tangan KPK menjadi penting sebagai pembuka terhadap Kotak Pandora korupsi di Riau. Berdasarkan laporan Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA) sudah lebih Rp4,6 triliun anggaran daerah dan negara yang terkuras untuk berbagai proyek fasilitas PON XVIII di Riau. (Skalanews, Kamis, 16 Agustus
  • 8. 8 2012). Sementara, Keputusan MENDAGRI untuk mencairkan dana PON melalui Peraturan Daerah (PERDA) yang sudah kadarluarsa, nyatanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau yang tetap diperbolehkan merevisi PERDA No 7 Tahun 2007 adalah indikasi penting bagi membuktikan isi kotak Pandora yang mulai terkuak satu-persatu. Secara legalitas seharusnya anggaran Rp4,6 triliun yang berasal dari APBD untuk PON tersebut menjadi catatan penting Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) berpikir lebih rasionalistis agar tidak lagi terjadi praktik suap untuk pengesahan PERDA No 6 Tahun 2010. Mengapa Pemerintah Pusat tidak memberikan sanksi kepada pemerintah daerah? Inilah pertanyaan kritis bagian dari Opini Publik yang mengemuka khusus dalam konteks pemberitaan media di Riau dan Pusat. Padahal jika dibandingkan dengan anggaran lainnya secara kumulatif pada tahun 2012 menurut ABPD murni, untuk alokasi pendidikan di Dinas Pendidikan dan Perpustakaan hanya 6,7 persen. Kesehatan hanya 5,6 persen. Seharusnya untuk pendidikan minimum adalah 20 persen dari APBD, dan kesehatan minimum 15 persen dari APBD. Sementara pada konteks lainnya, dalam hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan Ketua KONI Pusat pada 10 Juli 2012 lalu saat sejumlah petinggi negara datang ke Pekanbaru terjadi kejanggalan. Menteri Pemuda dan Olahraga (MENPORA), Andi Malarangeng mengatakan, dana yang dikucurkan Pemerintah Pusat untuk penyelenggaraan PON XVIII Riau adalah Rp100 miliar. Namun dalam hasil RDP yang ditandatangani oleh Ketua Komite III DPD RI, Hardi Selamat Hood, jumlah dana yang dianggarkan untuk PON XVIII Riau di APBN 2012 adalah Rp850 miliar. Kemudian lebih mengagetkan lagi, Rencana Anggaran Biaya PB PON XVIII Riau Tahun 2012 mencapai Rp983,2 miliar. Estimasi perolehan dana dari sponsorship Rp150 miliar. Tapi secara keseluruhan, di RDP itu, dikatakan bahwa kebutuhan biaya pembangunan sarana dan prasarana serta penyelanggaraan PON XVIII Riau Rp3,1 triliun. Mencermati pada ekspose mendia membuktikan bahwa Opini Publik benar jika PON adalah pintu masuk para koruptor untuk menyelingkuhi uang negara. Berdasarkan kebijakan PON jika PERDA No5 Tahun 2008 tentang, Anggaran Pembangunan Main Stadium PON adalah Rp900 miliar. Sementara PERDA No 6 Tahun 2010 tentang, Anggaran Pembangunan Venues PON adalah Rp383, 2 miliar, dan PERDA No 7 Tahun 2010 tentang, Anggaran Infrastruktur Penunjang PON Rp787,4 miliar. Jadi kalau ditotal semua besarannya adalah Rp2,07 triliun. Pertanyaan media yang dapat membangun Opini Publik adalah, lalu sisanya di mana? Berdasarkan hitung-hitungan tersebut, lebih dari Rp 1 triliun anggaran yang tersisa? Menindaklanjuti hasil hitungan tersebut adalah menjadi pembenar terhadap Opini Publik yang berkembang jika para pejabat tidak hanya daerah (pemerintah provinsi dan kontraktor), melainkan juga pejabat pusat. Terkait pejabat pusat dalam pelbagai sidang cuku gelar perkara di pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru menunjukkan sebuah fakta bahwa perhelatan PON XVIII Riau adalah tanggu rente terhadap tindak pidana korupsi.
  • 9. 9 Oleh karena itu menjadi pentinng menilik balik perpanjangan pencekalan Gubernur Riau ke luar negeri sebagai bukti masih terus berlanjutnya kasus-kasus korupsi terkait penggunaan anggaran PON XVIII di Riau. Ini juga sebagai indikator penting bagi menjawab bagaimana anggaran itu digunakan yang jsutifikasinya adalah sebuah perhelatan rutin dan seremornial yang berlangsung 4 tahun sekali menjadi bancakan korupsi. Ternya penting atau tidaknya Riau menjadi tuan rumah dan implikasi positif terhadap keberadaan infrastruktur yang didengang-dengungkan disayangkan akibat tertindih kasus korupsi para pemimpinan pejabat di negeri Lancang Kuning ini. IV. KESIMPULAN Berdasarkan pelbagai penjelasan di atas adapun kesimpulan dari makalah ini adalah: (i) Terkuaknya kasus korupsi terkait pembangunan infrastruktur bagi publik menunjukkan adanya hubungan kausalitas dan signifikan terhadap pelaksanaan PON XVIII di Riau dengan kebijakan Kemiskinan Kebodohan dan Infrastruktur (K2I) pemerintah Provinsi Riau. (ii) Tindak lanjut berlangsungnya Kapitalisasi Infrastruktur dinilai jika perhelatan PON XVIII merupakan skenario (by desain) sebagai jalan (bancakan) perburuan rente dari Rp 4,5 triliun APDB Riau. Yang sesungguhnya perburuan tersebut menghasilkan Kapitalisasi Infrastruktur yang tidak memiliki rel;evansi langsung dengan Kemiskinan dan Kebodohan.
  • 10. 10 V. DAFTAR BACAAN Anwar Arifin. 2003. Komunikasi Politik. Jakarta: Balai Pustaka Akhmad Danial. 2009, Iklan Politik TV ; Modernisasi Kampanye Politik Model Baru. Yogyakarta : LKiS. Bahtiar Aly. 2006. Imu Komunikasi suatu pengantar ringkas. Jakarta: Rajawali Pers. Effendi Gazali. 2004, Interaksi Politik dan Media. Yogyakarta : Jurnal Ilmu Sosial Ilmu Politik JSP UGM. M. Alwi Dahlan. 1999. Teknologi Informasi dan Demokrasi. Jurnal IKSI No.4 Oktober Nimmo, Dan. 1989. Komunikasi Politik. Tejm.Tjun Surjaman. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Suryadi Harsono. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media. Jakarta: Granit. Marwan Jaafar. 2007. Infrastruktur Pro Rakyat Strategi Investasi Infrastutkur Indonesia Abad 21. Jokjakarta: Pustaka Tokoh Bangsa. Peraturan Daerah Provinsi Riau No.1 Tahun 2004 Tentang Rencana Strategis (RENTRA) Provinsi Riau Tahun 2004-2008. Peraturan Daerah Provinsi Riau No2 Tahun 2006. Tentang Pengikatan Dana Anggaran Kegiatan Tahun Jamak.