SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
AMBAR MARTHA DIRA
NIP. 199507122020122008
Pelayanan publik sangat berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan tujuan negara yang
tertuang dalam Undang-Undang Dasar, salah satunya memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, secara tersirat menggambarkan pentingnya negara
memenuhi pelayanan publik. Seiring berkembang dan bertambahnya kebutuhan masyarakat
membuat pemerintah sadar akan tanggung jawabnya dalam memenuhi pelayanan publik.
Pada sisi aturan misalnya, lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam hal tersebut.
Pada pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dijelaskan mengenai asas-asas dari
pelayanan publik yang apabila dianalisis lebih mendalam sangat berkaitan dengan prinsip
transparansi dan partisipasi. Selain itu, dua prinsip tersebut sangat penting dalam
mewujudkan good governance dan mendukung kebijakan maupun program yang dibuat oleh
pemerintah. Apabila dianalogikan, jika prinsip transparansi tidak dilaksanakan oleh
pemerintah, maka bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengawasi pelayanan
publik ? Sebaliknya, apabila masyarakat tidak dapat mengawasi pelayanan publik, maka
bagaimana prinsip transparansi tersebut dapat terwujud ? Sampai pada akhirnya berdampak
pada hilangnya kepercayaan masyarakat dan carut marutnya penyelenggaraan negara.
Keterbukaan Informasi Publik dalam Mewujudkan Asas Transparansi
Lalu, apa yang harus dilakukan pemerintah sebagai penyelenggara dan pelaksana urusan
negara dalam mewujudkan transparansi ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pemerintah
dapat mewujudkannya melalui keterbukaan publik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dijelaskan tentang pentingnya
keterbukaan publik untuk mewujudkan partisipasi dan penyelenggaraan negara yang
transparan, efektif, efisien, dan akuntabel. Kemudian, keterbukaan publik merupakan hak
asasi dari setiap warga negara. Maka dari itu, publik berhak memperoleh informasi, salah
satunya mengenai proses kebijakan publik, anggaran, pengawasan dan evaluasinya. Dengan
adanya keterbukaan tersebut, masyarakat dapat mengetahui sejauh mana kinerja pemerintah
serta menilai kesesuaian harapan dan kepentingan publik. Selain itu, masyarakat dapat
mengetahui pula tentang keberpihakan pemerintah terhadap pelayanan publik sehingga dapat
memberikan sikap terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Keterbukaan publik sejatinya merupakan bentuk transparansi yang berimplikasi pada
kemampuan pemerintah dalam mewujudkan good governance. Sebagai contoh, pemerintah
dapat memberikan informasi mengenai aturan main serta rincian bentuk kegiatan pelayanan
publik secara jelas sehingga masyarakat dapat terlibat dan mengawasi kegiatan pemerintah
tersebut secara langsung. Selain itu, dengan adanya keterbukaan publik dan transparansi
dapat membentuk suatu check and balance dan mempermudah masyarakat untuk mengetahui
tindakan yang rasional sebagai kontrol sosial dengan membandingkan sistem nilai yang ada.
Implikasi positif terbesar dari transparansi adalah penegakan hukum yang mantap dan
pemberantasan praktik KKN. Mengapa ? Karena apabila transparansi rendah akan
memberikan peluang dan kesempatan para penegak hukum dan pejabat publik untuk
menyalahgunakan kekuasaan.
Indikator dalam Mengukur Transparansi
Pertanyaan selanjutnya, seberapa penting transparansi terhadap pelayanan publik ?
Transparansi dalam pelayanan publik menunjukkan penyelenggaraan pelayanan bersifat
terbuka sehingga masyarakat dapat mengetahui proses pelayanan tersebut secara mudah dan
jelas. Terdapat tiga indikator dalam mengukur transparansi pelayanan publik. Pertama,
tingkat keterbukaan pada proses penyelenggaraan publik. Kedua, transparansi pada peraturan
dan prosedur pelayanan yang mudah dipahami oleh pengguna. Ketiga, transparansi pelayanan
melalui kemudahan dalam memperoleh informasi tentang berbagai aspek penyelenggaraan
pelayanan publik. Melalui tiga indikator tersebut, maka dapat dilakukan pengukuran tentang
sejauh mana Indonesia menerapkan transparansi dalam pelayanan publik. Pengukuran
tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi transparansi pelayanan publik.
Transparansi dan Partisipasi
Merujuk pada penjelasan sebelumnya bahwa transparansi sangat penting diwujudkan pada
pelayanan publik. Ada satu asas lagi yang saling berkaitan dengan transparansi atau dapat
dipahami sebagai implikasi positif dari transparansi, yaitu partisipasi. Pada era modern ini,
masyarakat memiliki kebebasan dalam bertindak dan bernegara dengan keterbukaan
informasi publik melalui berbagai kanal. Positifnya adalah masyarakat saat ini dapat aktif dan
kritis dalam mengawasi perilaku pemerintah yang diwujudkan secara halus dalam dialog
publik maupun demontrasi. Meskipun, tidak serta merta partisipasi harus dilakukan secara
anarkis. Masyarakat perlu memahami pula tentang sikap apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam melakukan pengawasan pada pelayanan publik.
Namun, apakah semakin tinggi partisipasi masyarakat menunjukkan semakin rendah
transparansi publik ? Pertanyaan tersebut seringkali menjadi polemik. Sehingga perlu
dipahami bersama bahwa transparansi dan partisipasi sangat berkaitan erat. Namun, untuk
mewujudkannya, perlu kerja sama yang baik antara pemerintah sebagai penyelenggara negara
(pelayan publik) dengan masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik. Dengan kata lain,
belum tentu semakin tinggi partisipasi masyarakat menunjukkan semakin rendah transparansi
publik. Bahkan, apabila partisipasi masyarakat tinggi, maka menunjukkan bahwa pemerintah
mewujudkan transparansi yang baik karena masyarakat dapat menjalankan kewajibannya
untuk terlibat dalam mengawasi dan mengevaluasi pelayanan publik yang dirasa kurang
optimal serta terwujudnya welfare state. Untuk membentuk sinergitas tersebut, maka perlu
upaya pemberdayaan kepada masyarakat dan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya
informasi dalam mengawasi pelayanan publik. Kemudian, dari sisi pemerintah, perlu
dipahami bahwa pemerintah merupakan pelayan publik sehingga segala aktivitasnya
dilakukan demi kepentingan publik bukan kepentingan elit birokrasi dan politik. Sehingga
redefinisi antara penyelenggara negara dengan masyarakat sebagai sentral pemegang
kekuasaan dan pengawas pelayanan publik perlu diwujudkan. Berdasarkan hal tersebut, dapat
dipahami bahwa pentingnya transparansi dan partisipasi dalam pelayanan publik untuk
melindungi hak-hak politik, ekonomi, sosial, maupun bidang lainnya.
Strategi dalam Mewujudkan Transparansi dan Partisipasi dalam Pelayanan Publik
Beberapa strategi agar transparansi dan partisipasi dalam pelayanan publik dapat berjalan
beriringan antara lain, pertama, mengidentifikasi Peran Masyarakat. Aspek ini menjadi
penting dalam mewujudkan transparansi sebagai stimulus dalam mendorong partisipasi
publik. Menurut Korten dan Uphoff bahwa masyarakat merupakan akar rumput yang harus
diperhatikan hak dan kewajibannya. Sebagai negara demokrasi, wajib bagi pemerintah untuk
mendorong partisipasi masyarakat sesuai dengan perannya sehingga terwujud transparansi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Kedua, meningkatkan peran lembaga pengawas eksternal. Ombudsman RI merupakan
lembaga negara pengawas secara eksternal yang memiliki tugas dan fungsi dalam mengawasi
pelayanan publik. Ombudsman juga dapat berfungsi sebagai perantara masyarakat dalam
menyampaikan keluhan dan evaluasi terhadap pelayanan publik yang kurang optimal.
Sehingga lembaga ini perlu didukung penuh oleh pemerintah sehingga terwujud pelayanan
publik yang prima.
Ketiga, komitmen dari pemerintah. Komitmen pemerintah terutama pejabat publik menjadi
penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Komitmen dimaksudkan dalam
mewujudkan transparansi dengan adanya keterbukaan publik. Sehingga masyarakat dapat
dengan mudah mengakses informasi dan mampu mengawal proses pelayanan publik. Selain
itu, mengajak masyarakat, misalnya dalam dialog publik untuk sama-sama mengevaluasi
pelayanan publik yang dirasa masih kurang optimal.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya transparansi,
maka partisipasi tidak dapat berjalan begitu pun sebaliknya. Hal tersebut harus didukung pula
oleh komitmen antara pemerintah dengan pemangku kepentingan dalam pelaksanaannya.
Sehingga transparasi bukan hanya berfungsi untuk memberikan informasi kepada
masyarakat, namun juga suatu bentuk upaya untuk meningkatkan keterlibatan atau partisipasi
dan kesadaran masyarakat pada penyelenggaraan negara khususnya pelayanan publik.
Berdasar data statistik pengguna internet dan media jejaring sosial di Indonesia yang begitu
besar. Terdapat peluang untuk meningkatkan peringkat e-Government di Indonesia, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sebagai salah satu perwujudan implementasi e-
Governance. Peluang tersebut dapat dilihat dari kenyataan :
ebook ke-4 (empat) terbesar di dunia dan ke-2 (dua) di
Asia, dan
-5 (lima) terbesar di dunia dan ke 2 (dua) di
Asia. Kini, sudah saatnya pemerintah bersikap tanggap dalam menyikapi kebutuhan akan
layanan publik yang lebih transparan. Salah satunya, dengan mengoptimalkan peluang
memanfaatkan media jejaring sosial. Memang tidak mudah dalam prakteknya, karena banyak
faktor yang menyebkan mengapa media sosial belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti :
penggunaan TIK untuk melayani msyarakat. Kalaupun banyak para aparat di
pemerintahansudah mengenal dan memanfaatkan tekknologi, mereka belum secara maksimal
memanfaatkannya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat sebagai upaya efektifitas dan
efisiensi,tetapi menggunakan TIK hanya sebagai sarana hiburan semata. Situs jejaring sosial
semacam facebookdan sejenis lainnya bukan dimanfaatkan untuk mempermudah pelayanan
masyarakat namun menjadi salah satu sumber penurunan produktivitas kerja.
Indonesia tidak dimanfaatkan secara maksimal. Kebanyakan situs portal di instansi
pemerintah Indonesia baru menerapkan web 1.0 yang kaku dan tidak interaktif, belum
memenuhi harapan sebagai tempat dimana pelayanan online yang interaktif sesungguhnya
mudah untuk dilakukan.
cara kerja sebagian besar aparatur pemerintah untuk diajak bekerja sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat.Hal ini dikarenakan kultur untuk berbagi informasi
yang masih rendah di Indonesia.
berbasiskan jejaring media sosial sebagai visi besar dalam menjalankan roda organisasi
publik yang efektif dan efisien. Permasalahan utama hal ini disebabkan karena
ketidakpahaman pimpinan atas manfaat penggunaan teknologi pada sistem birokrasi. Sebagai
cara pemerintah dalam peningkatan kinerja, peluang pemanfaatan media sosial adalah sebuah
keniscayaan.
Disadari, media sosial memang memiliki kemudahan untuk diakses, namun memiliki aspek
penting yang perlu diperhatikan,yaitu:
apat direspon dengan cepat,
pengaturan dalam pembangunan sebuah model interaksi antara pemerintah dan warganya,
yaitu dengan desain model yang flexibel dengan kontrol penggunaan dalam implementasinya.
Dalam model yang dibangun, pemerintah perlu mengatur mekanisme penggunaan media
sosial dalam menentukan batas-batas antara penggunaan untuk keperluan pribadi dan
penggunaan resmi sebuah instansi pemerintah. Secara khusus,hal-hal penting yang harus
diatur untuk memperkecil kemungkinan timbulnya masalah-masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Manajemen Account Sama seperti identitas resmi pemerintah lainnya, sebuah account
media sosial juga merupakan identitas resmi online suatu instansi pemerintah. Hal yang harus
dipertimbangkan adalah sebisa mungkin mengadopsi nama yang sama pada account jejaring
media sosial yang berbeda untuk memastikan kemudahan pencarian di internet.
b. Pengaturan Penggunaan Penting menentukan petugas atau tim yang diberikan kewenangan
dalam pengelolaan media jejaring sosial, seperti siapa saja pengguna yang dapat bergabung,
mem-posting isu atau informasi apa yang akan disajikan, dan siapa dari pejabat yang dapat
memberikan tanggapan mewakili pemerintah. Karena sifatnya yang terbuka, dan tanpa
mengurangi esensi media sosial dalam transparansi publik, diperlukan aturan dan kode etik
yang harus dipatuhi oleh seluruh pengguna.
c. Pengelolaan Konten Sebagai sebuah institusi resmi, diperlukan pengeloaan konten yang
baik. Pemerintah memiliki kesempatan yang luas untuk menyampaikan berbagai kebijakan
yang ada, dan sejauh mana pencapaian atau prestasi yang telah dihasikan. Pada sisi yang lain,
warga negara sebagai pengguna media sosial dapat memberikan tanggapan, dimungkinkan
pula untuk menyampaikan pendapat dan keluhan atas kinerja layanan yang diberikan
pemerintah. Harus dipastikan bahwa setiap informasi penting apapun dicatat dan disimpan.
Sehingga interaksi yang terjadi dapat di respon dan ditindak lanjuti.
d. Keamanan Data dan Informasi Komunikasi yang terjalin antara pemerintah dan warga
negara melalui media sosial harus mengikuti kebijakan keamanan data dan informasi yang
sama seperti penggunaan saluran elektronik lainnya. Pemerintah diharapkan mengembangkan
teknik terbaik untuk memastikan keamanan data dan infrastruktur teknis yang berkaitan
dengan penggunaan media sosial. Beberapa kebijakan dapat difokuskan pada keamanan
password, otentikasi identitas pengguna menggunakan infrastrukturkunci publik, pencegahan
terhadap serangan virus dan malware. Karena platform media sosial yang ada bukan milik
pemerintah, demi keamanan informasi diperlukan kerja sama dengan penyedia layanan media
sosial, dalam bentuk Service LevelAgreements.
e. Keamanan Data dan Informasi Penggunaan media sosial memang dapat menimbulkan
masalah bagi pemerintah, yaitu bagaimana memastikan bahwa setiap pengguna mematuhi
hukum dan peraturan yang berlaku. Untuk itulah, perlu disusun perundang-undangan yang
mengakomodasi pengaturan dalam bidang-bidang, seperti: kebebasan berbicara, kebebasan
informasi, tranparansi publik, aksesibilitas, dan bidang teknis lainnya.
Mengingat governance esensinya adalah interaksi, maka pola komunikasi pemerintahan yang
harus dikembangkan adalah interaktif. Maraknya penggunaan media sosial, kiranya menjadi
kesempatan emas untuk mengoptimalkan interaksi negara dengan rakyatnya. Dengan
informasi dan layanan interaktif yang dapat menghubungkan masyarakat melintasi batas-
batas geografis, e-Governance seharusnya mampu meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam proses pemerintahan, dan pada saat yang sama mengoptimalkan kinerja pemerintah.
Dalam konteks ini, perlu dirumuskan model pengembangan teknologi untuk memfasilitasi
interaksi rakyat-pemerintah yang interaktif, yang saling memperkuat. Makalah ini disusun
untuk mencari model untuk mengoptimalkan pemanfaatan media jejaring sosial. Dengan
harapan mutu layanan publik dan kinerja pemerintah menjadi lebih baik, sehingga terjadi
peningkatan tata kelola pemerintahan Indonesia yang transparan dan akuntabel. Belajar dari
negara-negara lain, sesungguhnya sosial media memiliki potensi signifikan untuk
meningkatkan interaksi antara pemerintah dan warganya, karenanya lembaga-lembaga di
instansi pemerintah di Indonesia perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi media sosial
sebagai cara untuk menjangkau seluruh anggota masyarakat, memperluas layanan
pemerintah, dan melibatkanperan aktif anggota masyarakatdalam tata kepemerintahan
Pada intinya, media sosial dapat berfungsi mendorong interaksi antara pemerintah dan warga
negara, namun informasi kebijakan tersebut harus menjelaskan persoalan khusus aksesibilitas
pemanfatan media sosial pemerintah yang benar-benar tepat.
Menurut Bertot et al. (2010) media sosial memiliki empat potensi kekuatan besar, yaitu:
kolaborasi, partisipasi, pemberdayaan, dan waktu. Media sosial adalah kolaborasi dan
partisipasi yang hakikatnya merupakan sebuah interaksi sosial. Hal Ini memberikan
kemampuan pengguna untuk berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk komunitas-
komunitas untuk bersosialisasi, berbagi informasi, atau untuk mencapai suatu tujuan atau
kepentingan bersama. Media sosial dapat memberdayakan para penggunanya karena
memberikan platform untuk berkomunikasi. Hal ini memungkinkan siapa pun dengan akses
Internet memiliki kemampuan untuk mempublikasikan atau menyiarkan informasi sebagai
media demokratisasi yang efektif. Dalam hal waktu, teknologi media sosial memungkinkan
pengguna untuk segera mempublikasikan informasi dalamwaktu realtime.
Perlu dipahami bahwa komunikasi pemerintahan yang baik adalah yang berlangsung dua arah
secara berimbang. Lebih dari itu, esensi dari e-Governance adalah hubungan timbal balik
antara pemerintah (penyelenggara otoritas negara) dengan rakyat atau warga negara. Ukuran
keberhasilan e-Governance dalam hal ini adalah, adalah hubungan timbal balik yang saling
memperkuat ataupun saling memperbaiki antara keduanya. Pemerintah sebagai
penyelenggara negara diharapkan memberikan pelayanan yang maksimal dan adil berkat
komunikasinya yang membaik dengan masyarakat. Dengan e-Govervenance harusnya
semakin tersedia kemudahan saluran
untuk menyampaikan respon atas kualitas pelayanan yang diberikan.
Penyebaran informasi mengenai kegiatan kecamatan Rasanae Barat sehingga lebih
transparan, disamping itu juga adanya pemanfaatan media sosial untuk membangun
hubungan dengan publik dengan cara yang baru. Media sosial digunakan sebagai salah satu
sarana penyampaian saran dan kritikan bagi publik kepada kecamatan rasanae barat
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar
lebih meningkat. Dengan membanjirnya informasi bagi masyarakat memungkinkan
bertambahnya orang memperoleh ilmu dan pengetahuan yang biasanya hanya dimiliki oleh
kelompok profesional sehingga dapat dimasyarakatkan.
Tanpa menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi dengan menguasai informasi seseorang
akan mendapat suatu rangsangan sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk melakukan sesuatu.
Apalagi di era informatika yang sangat kompetitif ini, informasi menjadi sangat penting agar
seseorang,masyarakat,suatu institusi dan negara dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Untuk
mencapai kesejahteraan diperlukan adanya suatu kemampuan daya saing yang ditunjang oleh
informasi, ilmu, knowledge, wisdom, sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan pasar. Untuk
memenuhi kebutuhan informasi dibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi dan
ketersediaan informasi, salah satunya adalah media sosial Facebook.
Media sosial saat ini memang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari sebagian besar
masyarakat Indonesia. Mulai dari yang hanya sekedar mencari hiburan sampai, mencari
informasi hingga mencari penghasilan, disadari atau tidak media sosial benar-benar sudah
menjadi bagian yang selalu terlibat di dalamnya. Menyadari akan hal itu, saat ini banyak
instansi pemerintah yang sudah aktif terjun ke media sosial agar dapat menjangkau
masyarakat lebih luas. Pemerintah Kecamatan Rasanae Barat merupakan salah satu instansi
pemerintah yang memiliki akun media sosial, namun selama ini penggunaan media sosial ini
tidak dimanfaatkan secara optimal. Seharusnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana
sosialisasi informasi kepada masyarakat dapat dioptimalkan dengan pertimbangan murah dan
efektif, disamping itu jangkauan penyebaran informasi kepada masyarakat sangat luas dan
proses penyebarannya sangat cepat.
Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan akan internet Sehat dengan Literasi media sehingga
dapat mengenali ciri-ciri berita hoax, dan penerima berita dapat mengakses, menganalisis,
mengevaluasi, dalam mengambil makna dari suatu berita

More Related Content

What's hot

Propsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Propsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaPropsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Propsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. munaProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. munaOperator Warnet Vast Raha
 
Rancangan dilla aprilya muchtar paramedis
Rancangan dilla aprilya muchtar paramedisRancangan dilla aprilya muchtar paramedis
Rancangan dilla aprilya muchtar paramedistemanna #LABEDDU
 
Rancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopangRancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopangtemanna #LABEDDU
 
Bab i bab 5 dilla aprilya muchtar
Bab i bab 5 dilla aprilya muchtarBab i bab 5 dilla aprilya muchtar
Bab i bab 5 dilla aprilya muchtartemanna #LABEDDU
 
Pelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-governmentPelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-governmentajengparamuditha
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Dadang Solihin
 
LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...
LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...
LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...Eko Putranto
 
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAMBahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAMHeru Syah Putra
 
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNSKompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNSHeru Syah Putra
 
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprSambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprShintaDevi11
 
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Dadang Solihin
 
Notulensi rapat pembentukan pacc
Notulensi rapat pembentukan paccNotulensi rapat pembentukan pacc
Notulensi rapat pembentukan paccawakmila
 

What's hot (19)

Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Propsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Propsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaPropsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Propsal peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. munaProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah kec. kabawo kab. muna
 
Pelayanan publik
Pelayanan publikPelayanan publik
Pelayanan publik
 
Rancangan dilla aprilya muchtar paramedis
Rancangan dilla aprilya muchtar paramedisRancangan dilla aprilya muchtar paramedis
Rancangan dilla aprilya muchtar paramedis
 
Rancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopangRancangan aktualisasi suriyanto lopang
Rancangan aktualisasi suriyanto lopang
 
Bab i bab 5 dilla aprilya muchtar
Bab i bab 5 dilla aprilya muchtarBab i bab 5 dilla aprilya muchtar
Bab i bab 5 dilla aprilya muchtar
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 
Pelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-governmentPelayanan publik & e-government
Pelayanan publik & e-government
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
 
04 yanti way
04 yanti way04 yanti way
04 yanti way
 
LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...
LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...
LAPORAN RAPID ASSESSMENT KESIAPAN DESA DALAM IMPLEMENTASI UU NO.6 TAHUN 2014 ...
 
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAMBahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
 
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNSKompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
 
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprSambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
 
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara  Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
Optimalisasi Fungsi dan Tata Cara Pengawasan DPRD atas Penyelenggaraan Pemer...
 
Notulensi rapat pembentukan pacc
Notulensi rapat pembentukan paccNotulensi rapat pembentukan pacc
Notulensi rapat pembentukan pacc
 
Rancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriksRancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriks
 

Similar to Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar lebih meningkat

Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Citien's Charter
Citien's CharterCitien's Charter
Citien's CharterSiti Sahati
 
Makalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdfMakalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdfNugrohoAdi26
 
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaTransparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaRokhmad Munawir
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Aries Veronica
 
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdfandi gustania rita
 
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Tri Widodo W. UTOMO
 
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.doc
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.docMASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.doc
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.docsyakurabdul2
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Umi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitas
Umi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitasUmi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitas
Umi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitasYunioLatief1
 

Similar to Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar lebih meningkat (20)

BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
E-PARTICIPATION
E-PARTICIPATIONE-PARTICIPATION
E-PARTICIPATION
 
E-PARTICIPATION
E-PARTICIPATIONE-PARTICIPATION
E-PARTICIPATION
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
 
Citien's Charter
Citien's CharterCitien's Charter
Citien's Charter
 
Makalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdfMakalah Teori Birokrasi.pdf
Makalah Teori Birokrasi.pdf
 
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaTransparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
Prospek Restrukturisasi Pemerintah dalam rangka Pengembangan Kemitrausahaan d...
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.doc
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.docMASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.doc
MASALAH PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK.doc
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Umi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitas
Umi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitasUmi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitas
Umi arifah, zamly tugas transparansi&akuntabilitas
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar lebih meningkat

  • 1. AMBAR MARTHA DIRA NIP. 199507122020122008 Pelayanan publik sangat berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan tujuan negara yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar, salah satunya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, secara tersirat menggambarkan pentingnya negara memenuhi pelayanan publik. Seiring berkembang dan bertambahnya kebutuhan masyarakat membuat pemerintah sadar akan tanggung jawabnya dalam memenuhi pelayanan publik. Pada sisi aturan misalnya, lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam hal tersebut. Pada pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dijelaskan mengenai asas-asas dari pelayanan publik yang apabila dianalisis lebih mendalam sangat berkaitan dengan prinsip transparansi dan partisipasi. Selain itu, dua prinsip tersebut sangat penting dalam mewujudkan good governance dan mendukung kebijakan maupun program yang dibuat oleh pemerintah. Apabila dianalogikan, jika prinsip transparansi tidak dilaksanakan oleh pemerintah, maka bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengawasi pelayanan publik ? Sebaliknya, apabila masyarakat tidak dapat mengawasi pelayanan publik, maka bagaimana prinsip transparansi tersebut dapat terwujud ? Sampai pada akhirnya berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat dan carut marutnya penyelenggaraan negara. Keterbukaan Informasi Publik dalam Mewujudkan Asas Transparansi Lalu, apa yang harus dilakukan pemerintah sebagai penyelenggara dan pelaksana urusan negara dalam mewujudkan transparansi ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pemerintah dapat mewujudkannya melalui keterbukaan publik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dijelaskan tentang pentingnya keterbukaan publik untuk mewujudkan partisipasi dan penyelenggaraan negara yang transparan, efektif, efisien, dan akuntabel. Kemudian, keterbukaan publik merupakan hak asasi dari setiap warga negara. Maka dari itu, publik berhak memperoleh informasi, salah satunya mengenai proses kebijakan publik, anggaran, pengawasan dan evaluasinya. Dengan adanya keterbukaan tersebut, masyarakat dapat mengetahui sejauh mana kinerja pemerintah serta menilai kesesuaian harapan dan kepentingan publik. Selain itu, masyarakat dapat mengetahui pula tentang keberpihakan pemerintah terhadap pelayanan publik sehingga dapat memberikan sikap terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Keterbukaan publik sejatinya merupakan bentuk transparansi yang berimplikasi pada kemampuan pemerintah dalam mewujudkan good governance. Sebagai contoh, pemerintah dapat memberikan informasi mengenai aturan main serta rincian bentuk kegiatan pelayanan publik secara jelas sehingga masyarakat dapat terlibat dan mengawasi kegiatan pemerintah tersebut secara langsung. Selain itu, dengan adanya keterbukaan publik dan transparansi dapat membentuk suatu check and balance dan mempermudah masyarakat untuk mengetahui tindakan yang rasional sebagai kontrol sosial dengan membandingkan sistem nilai yang ada. Implikasi positif terbesar dari transparansi adalah penegakan hukum yang mantap dan pemberantasan praktik KKN. Mengapa ? Karena apabila transparansi rendah akan memberikan peluang dan kesempatan para penegak hukum dan pejabat publik untuk menyalahgunakan kekuasaan. Indikator dalam Mengukur Transparansi
  • 2. Pertanyaan selanjutnya, seberapa penting transparansi terhadap pelayanan publik ? Transparansi dalam pelayanan publik menunjukkan penyelenggaraan pelayanan bersifat terbuka sehingga masyarakat dapat mengetahui proses pelayanan tersebut secara mudah dan jelas. Terdapat tiga indikator dalam mengukur transparansi pelayanan publik. Pertama, tingkat keterbukaan pada proses penyelenggaraan publik. Kedua, transparansi pada peraturan dan prosedur pelayanan yang mudah dipahami oleh pengguna. Ketiga, transparansi pelayanan melalui kemudahan dalam memperoleh informasi tentang berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan publik. Melalui tiga indikator tersebut, maka dapat dilakukan pengukuran tentang sejauh mana Indonesia menerapkan transparansi dalam pelayanan publik. Pengukuran tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi transparansi pelayanan publik. Transparansi dan Partisipasi Merujuk pada penjelasan sebelumnya bahwa transparansi sangat penting diwujudkan pada pelayanan publik. Ada satu asas lagi yang saling berkaitan dengan transparansi atau dapat dipahami sebagai implikasi positif dari transparansi, yaitu partisipasi. Pada era modern ini, masyarakat memiliki kebebasan dalam bertindak dan bernegara dengan keterbukaan informasi publik melalui berbagai kanal. Positifnya adalah masyarakat saat ini dapat aktif dan kritis dalam mengawasi perilaku pemerintah yang diwujudkan secara halus dalam dialog publik maupun demontrasi. Meskipun, tidak serta merta partisipasi harus dilakukan secara anarkis. Masyarakat perlu memahami pula tentang sikap apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melakukan pengawasan pada pelayanan publik. Namun, apakah semakin tinggi partisipasi masyarakat menunjukkan semakin rendah transparansi publik ? Pertanyaan tersebut seringkali menjadi polemik. Sehingga perlu dipahami bersama bahwa transparansi dan partisipasi sangat berkaitan erat. Namun, untuk mewujudkannya, perlu kerja sama yang baik antara pemerintah sebagai penyelenggara negara (pelayan publik) dengan masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik. Dengan kata lain, belum tentu semakin tinggi partisipasi masyarakat menunjukkan semakin rendah transparansi publik. Bahkan, apabila partisipasi masyarakat tinggi, maka menunjukkan bahwa pemerintah mewujudkan transparansi yang baik karena masyarakat dapat menjalankan kewajibannya untuk terlibat dalam mengawasi dan mengevaluasi pelayanan publik yang dirasa kurang optimal serta terwujudnya welfare state. Untuk membentuk sinergitas tersebut, maka perlu upaya pemberdayaan kepada masyarakat dan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya informasi dalam mengawasi pelayanan publik. Kemudian, dari sisi pemerintah, perlu dipahami bahwa pemerintah merupakan pelayan publik sehingga segala aktivitasnya dilakukan demi kepentingan publik bukan kepentingan elit birokrasi dan politik. Sehingga redefinisi antara penyelenggara negara dengan masyarakat sebagai sentral pemegang kekuasaan dan pengawas pelayanan publik perlu diwujudkan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa pentingnya transparansi dan partisipasi dalam pelayanan publik untuk melindungi hak-hak politik, ekonomi, sosial, maupun bidang lainnya. Strategi dalam Mewujudkan Transparansi dan Partisipasi dalam Pelayanan Publik Beberapa strategi agar transparansi dan partisipasi dalam pelayanan publik dapat berjalan beriringan antara lain, pertama, mengidentifikasi Peran Masyarakat. Aspek ini menjadi penting dalam mewujudkan transparansi sebagai stimulus dalam mendorong partisipasi publik. Menurut Korten dan Uphoff bahwa masyarakat merupakan akar rumput yang harus diperhatikan hak dan kewajibannya. Sebagai negara demokrasi, wajib bagi pemerintah untuk
  • 3. mendorong partisipasi masyarakat sesuai dengan perannya sehingga terwujud transparansi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kedua, meningkatkan peran lembaga pengawas eksternal. Ombudsman RI merupakan lembaga negara pengawas secara eksternal yang memiliki tugas dan fungsi dalam mengawasi pelayanan publik. Ombudsman juga dapat berfungsi sebagai perantara masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan evaluasi terhadap pelayanan publik yang kurang optimal. Sehingga lembaga ini perlu didukung penuh oleh pemerintah sehingga terwujud pelayanan publik yang prima. Ketiga, komitmen dari pemerintah. Komitmen pemerintah terutama pejabat publik menjadi penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Komitmen dimaksudkan dalam mewujudkan transparansi dengan adanya keterbukaan publik. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dan mampu mengawal proses pelayanan publik. Selain itu, mengajak masyarakat, misalnya dalam dialog publik untuk sama-sama mengevaluasi pelayanan publik yang dirasa masih kurang optimal. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya transparansi, maka partisipasi tidak dapat berjalan begitu pun sebaliknya. Hal tersebut harus didukung pula oleh komitmen antara pemerintah dengan pemangku kepentingan dalam pelaksanaannya. Sehingga transparasi bukan hanya berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat, namun juga suatu bentuk upaya untuk meningkatkan keterlibatan atau partisipasi dan kesadaran masyarakat pada penyelenggaraan negara khususnya pelayanan publik. Berdasar data statistik pengguna internet dan media jejaring sosial di Indonesia yang begitu besar. Terdapat peluang untuk meningkatkan peringkat e-Government di Indonesia, dengan mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sebagai salah satu perwujudan implementasi e- Governance. Peluang tersebut dapat dilihat dari kenyataan : ebook ke-4 (empat) terbesar di dunia dan ke-2 (dua) di Asia, dan -5 (lima) terbesar di dunia dan ke 2 (dua) di Asia. Kini, sudah saatnya pemerintah bersikap tanggap dalam menyikapi kebutuhan akan layanan publik yang lebih transparan. Salah satunya, dengan mengoptimalkan peluang memanfaatkan media jejaring sosial. Memang tidak mudah dalam prakteknya, karena banyak faktor yang menyebkan mengapa media sosial belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti : penggunaan TIK untuk melayani msyarakat. Kalaupun banyak para aparat di pemerintahansudah mengenal dan memanfaatkan tekknologi, mereka belum secara maksimal memanfaatkannya untuk meningkatkan pelayanan masyarakat sebagai upaya efektifitas dan efisiensi,tetapi menggunakan TIK hanya sebagai sarana hiburan semata. Situs jejaring sosial semacam facebookdan sejenis lainnya bukan dimanfaatkan untuk mempermudah pelayanan masyarakat namun menjadi salah satu sumber penurunan produktivitas kerja. Indonesia tidak dimanfaatkan secara maksimal. Kebanyakan situs portal di instansi pemerintah Indonesia baru menerapkan web 1.0 yang kaku dan tidak interaktif, belum
  • 4. memenuhi harapan sebagai tempat dimana pelayanan online yang interaktif sesungguhnya mudah untuk dilakukan. cara kerja sebagian besar aparatur pemerintah untuk diajak bekerja sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.Hal ini dikarenakan kultur untuk berbagi informasi yang masih rendah di Indonesia. berbasiskan jejaring media sosial sebagai visi besar dalam menjalankan roda organisasi publik yang efektif dan efisien. Permasalahan utama hal ini disebabkan karena ketidakpahaman pimpinan atas manfaat penggunaan teknologi pada sistem birokrasi. Sebagai cara pemerintah dalam peningkatan kinerja, peluang pemanfaatan media sosial adalah sebuah keniscayaan. Disadari, media sosial memang memiliki kemudahan untuk diakses, namun memiliki aspek penting yang perlu diperhatikan,yaitu: apat direspon dengan cepat, pengaturan dalam pembangunan sebuah model interaksi antara pemerintah dan warganya, yaitu dengan desain model yang flexibel dengan kontrol penggunaan dalam implementasinya. Dalam model yang dibangun, pemerintah perlu mengatur mekanisme penggunaan media sosial dalam menentukan batas-batas antara penggunaan untuk keperluan pribadi dan penggunaan resmi sebuah instansi pemerintah. Secara khusus,hal-hal penting yang harus diatur untuk memperkecil kemungkinan timbulnya masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut : a. Manajemen Account Sama seperti identitas resmi pemerintah lainnya, sebuah account media sosial juga merupakan identitas resmi online suatu instansi pemerintah. Hal yang harus dipertimbangkan adalah sebisa mungkin mengadopsi nama yang sama pada account jejaring media sosial yang berbeda untuk memastikan kemudahan pencarian di internet. b. Pengaturan Penggunaan Penting menentukan petugas atau tim yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan media jejaring sosial, seperti siapa saja pengguna yang dapat bergabung, mem-posting isu atau informasi apa yang akan disajikan, dan siapa dari pejabat yang dapat memberikan tanggapan mewakili pemerintah. Karena sifatnya yang terbuka, dan tanpa mengurangi esensi media sosial dalam transparansi publik, diperlukan aturan dan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh pengguna. c. Pengelolaan Konten Sebagai sebuah institusi resmi, diperlukan pengeloaan konten yang baik. Pemerintah memiliki kesempatan yang luas untuk menyampaikan berbagai kebijakan yang ada, dan sejauh mana pencapaian atau prestasi yang telah dihasikan. Pada sisi yang lain, warga negara sebagai pengguna media sosial dapat memberikan tanggapan, dimungkinkan pula untuk menyampaikan pendapat dan keluhan atas kinerja layanan yang diberikan pemerintah. Harus dipastikan bahwa setiap informasi penting apapun dicatat dan disimpan. Sehingga interaksi yang terjadi dapat di respon dan ditindak lanjuti. d. Keamanan Data dan Informasi Komunikasi yang terjalin antara pemerintah dan warga negara melalui media sosial harus mengikuti kebijakan keamanan data dan informasi yang sama seperti penggunaan saluran elektronik lainnya. Pemerintah diharapkan mengembangkan teknik terbaik untuk memastikan keamanan data dan infrastruktur teknis yang berkaitan dengan penggunaan media sosial. Beberapa kebijakan dapat difokuskan pada keamanan password, otentikasi identitas pengguna menggunakan infrastrukturkunci publik, pencegahan
  • 5. terhadap serangan virus dan malware. Karena platform media sosial yang ada bukan milik pemerintah, demi keamanan informasi diperlukan kerja sama dengan penyedia layanan media sosial, dalam bentuk Service LevelAgreements. e. Keamanan Data dan Informasi Penggunaan media sosial memang dapat menimbulkan masalah bagi pemerintah, yaitu bagaimana memastikan bahwa setiap pengguna mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Untuk itulah, perlu disusun perundang-undangan yang mengakomodasi pengaturan dalam bidang-bidang, seperti: kebebasan berbicara, kebebasan informasi, tranparansi publik, aksesibilitas, dan bidang teknis lainnya. Mengingat governance esensinya adalah interaksi, maka pola komunikasi pemerintahan yang harus dikembangkan adalah interaktif. Maraknya penggunaan media sosial, kiranya menjadi kesempatan emas untuk mengoptimalkan interaksi negara dengan rakyatnya. Dengan informasi dan layanan interaktif yang dapat menghubungkan masyarakat melintasi batas- batas geografis, e-Governance seharusnya mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan, dan pada saat yang sama mengoptimalkan kinerja pemerintah. Dalam konteks ini, perlu dirumuskan model pengembangan teknologi untuk memfasilitasi interaksi rakyat-pemerintah yang interaktif, yang saling memperkuat. Makalah ini disusun untuk mencari model untuk mengoptimalkan pemanfaatan media jejaring sosial. Dengan harapan mutu layanan publik dan kinerja pemerintah menjadi lebih baik, sehingga terjadi peningkatan tata kelola pemerintahan Indonesia yang transparan dan akuntabel. Belajar dari negara-negara lain, sesungguhnya sosial media memiliki potensi signifikan untuk meningkatkan interaksi antara pemerintah dan warganya, karenanya lembaga-lembaga di instansi pemerintah di Indonesia perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi media sosial sebagai cara untuk menjangkau seluruh anggota masyarakat, memperluas layanan pemerintah, dan melibatkanperan aktif anggota masyarakatdalam tata kepemerintahan Pada intinya, media sosial dapat berfungsi mendorong interaksi antara pemerintah dan warga negara, namun informasi kebijakan tersebut harus menjelaskan persoalan khusus aksesibilitas pemanfatan media sosial pemerintah yang benar-benar tepat. Menurut Bertot et al. (2010) media sosial memiliki empat potensi kekuatan besar, yaitu: kolaborasi, partisipasi, pemberdayaan, dan waktu. Media sosial adalah kolaborasi dan partisipasi yang hakikatnya merupakan sebuah interaksi sosial. Hal Ini memberikan kemampuan pengguna untuk berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk komunitas- komunitas untuk bersosialisasi, berbagi informasi, atau untuk mencapai suatu tujuan atau kepentingan bersama. Media sosial dapat memberdayakan para penggunanya karena memberikan platform untuk berkomunikasi. Hal ini memungkinkan siapa pun dengan akses Internet memiliki kemampuan untuk mempublikasikan atau menyiarkan informasi sebagai media demokratisasi yang efektif. Dalam hal waktu, teknologi media sosial memungkinkan pengguna untuk segera mempublikasikan informasi dalamwaktu realtime. Perlu dipahami bahwa komunikasi pemerintahan yang baik adalah yang berlangsung dua arah secara berimbang. Lebih dari itu, esensi dari e-Governance adalah hubungan timbal balik antara pemerintah (penyelenggara otoritas negara) dengan rakyat atau warga negara. Ukuran keberhasilan e-Governance dalam hal ini adalah, adalah hubungan timbal balik yang saling memperkuat ataupun saling memperbaiki antara keduanya. Pemerintah sebagai penyelenggara negara diharapkan memberikan pelayanan yang maksimal dan adil berkat komunikasinya yang membaik dengan masyarakat. Dengan e-Govervenance harusnya semakin tersedia kemudahan saluran untuk menyampaikan respon atas kualitas pelayanan yang diberikan.
  • 6. Penyebaran informasi mengenai kegiatan kecamatan Rasanae Barat sehingga lebih transparan, disamping itu juga adanya pemanfaatan media sosial untuk membangun hubungan dengan publik dengan cara yang baru. Media sosial digunakan sebagai salah satu sarana penyampaian saran dan kritikan bagi publik kepada kecamatan rasanae barat Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar lebih meningkat. Dengan membanjirnya informasi bagi masyarakat memungkinkan bertambahnya orang memperoleh ilmu dan pengetahuan yang biasanya hanya dimiliki oleh kelompok profesional sehingga dapat dimasyarakatkan. Tanpa menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi dengan menguasai informasi seseorang akan mendapat suatu rangsangan sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk melakukan sesuatu. Apalagi di era informatika yang sangat kompetitif ini, informasi menjadi sangat penting agar seseorang,masyarakat,suatu institusi dan negara dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Untuk mencapai kesejahteraan diperlukan adanya suatu kemampuan daya saing yang ditunjang oleh informasi, ilmu, knowledge, wisdom, sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan informasi dibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi dan ketersediaan informasi, salah satunya adalah media sosial Facebook. Media sosial saat ini memang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari sebagian besar masyarakat Indonesia. Mulai dari yang hanya sekedar mencari hiburan sampai, mencari informasi hingga mencari penghasilan, disadari atau tidak media sosial benar-benar sudah menjadi bagian yang selalu terlibat di dalamnya. Menyadari akan hal itu, saat ini banyak instansi pemerintah yang sudah aktif terjun ke media sosial agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Pemerintah Kecamatan Rasanae Barat merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki akun media sosial, namun selama ini penggunaan media sosial ini tidak dimanfaatkan secara optimal. Seharusnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana sosialisasi informasi kepada masyarakat dapat dioptimalkan dengan pertimbangan murah dan efektif, disamping itu jangkauan penyebaran informasi kepada masyarakat sangat luas dan proses penyebarannya sangat cepat. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan akan internet Sehat dengan Literasi media sehingga dapat mengenali ciri-ciri berita hoax, dan penerima berita dapat mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dalam mengambil makna dari suatu berita