SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
UU Wasiat Wajibah No.7 Thn. 1356 H/ 1946 M di Mesir
a. Apabila Pewaris tidak mewasiatkan kepada keturunan dari anak
laki-laki Pewaris (cucu atau cucu-cucu), padahal anak laki-laki itu
meninggal lebih dulu atau meninggal bersamaan dengan Pewaris,
maka cucu itu wajib mendapat wasiat wajibah dari harta warisan
Pewaris sebesar bagian alm. anak laki-laki itu seandainya ia masih
hidup, tetapi tidak boleh melebihi 1/3 dari jumlah harta warisan,
dengan syarat cucu tersebut bukan Ahli Waris, dan belum ada
bagian harta baginya melalui jalan lain (hibah). Bila telah ada hibah
sebelumnya dan jumlahnya lebih sedikit dari bagian wasiat
wajibah, maka harus ditambahkan kekurangan jumlah itu.
b. Wasiat demikian diberikan kepada golongan tingkat pertama dari
anak laki-laki dan anak perempuan, dan juga kepada anak laki-
laki dari anak laki-laki dari anak laki-laki Pewaris, dan seterusnya
ke bawah, dengan syarat setiap orangtua menghijab (menghalangi)
masing-masing anaknya (menganut sistem ashabah garis laki-laki)
c. Apabila Pewaris sempat mewasiatkan kepada orang yang wajib
diberi wasiat dengan wasiat yang melebihi bagiannya, maka
kelebihan wasiat itu merupakan wasiat ikhtiyarah.
Apabila Pewaris mewasiatkan dengan wasiat yang kurang dari
ketentuan bagian wasiat wajibah, maka wajib ditambahi.
Apabila Pewaris mewasiatkan kepada sebagian orang yang wajib
diwasiati dan tidak kepada sebagian yang lain, maka orang yang
tidak mendapat, wajib diberi kadar bagiannya. Orang yang tidak
diberi wasiat wajibah bisa dikurangi bagiannya dan dipenuhi bagian
yang mendapat wasiat wajibah seandainya kurang dari apa-apa
yang diwajibkan oleh ketentuan wasiat wajibah dari batas yang 1/3.
Apabila harta warisan itu kurang (untuk memenuhi wasiat wajibah),
maka diambilkan dari bagian orang yang tidak mendapat wasiat
wajibah dan dari orang-orang yang mendapat wasiat ikhtiyarah.
d. Wasiat wajibah didahulukan atas wasiat-wasiat yang lain. Bila
Pewaris tidak mewasiatkan kepada orang yang wajib diwasiati dan
dia mewasiatkan kepada orang lain, maka orang yang wajib
diberikan wasiat wajibah. akan mengambil kadar bagiannya dari
sisa 1/3 warisan bila sisa itu cukup, bila tidak maka dari 1/3 harta
dan dari bagian yang diwasiatkan bukan dengan wasiat wajibah.
Sumber : Al Sayyid Sabiq, Fiqh al Sunnah, Beirut, Libanon: Daral Fiqri 1392 H). Juz: III, hlm 1024
Terjemahan Drs. Mudzakir A.S , Fiqh Sunnah 14 (Bandung ; PT Al Maarif, 1987), cet. I hal. 316-317.
Dasar hukum wajib berwasiat berdasarkan QS Al Baqarah [2] : 180, 181.
Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang di antara kamu didatangi tanda-
tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-
bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf. Ini kewajiban atas orang-orang
yang bertakwa (180). Maka siapa yang mengubah wasiat itu, setelah mende-
ngarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi yang mengubahnya.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengtahui (181).
Para penegak status Ahli Waris Pengganti Pasal 185 KHI, berinduk kepada
“ijtihad” Prof. Dr. Hazairin, yaitu Sayuti Thalib, Damrah Khair, Ali Yasa
Abubakar, Amir Syarifuddin dan H. Muh. Arasy Latif, menyatakan :
“Ayat ini (Al Baqarah 180) menunjukkan hukum wajib (fardu), maka
(hukum wajib itu) tidak meliputi bagi ibu-bapak dan para kerabat yang telah
dapat bagian warisan, sedang selebihnya di antara mereka yang tidak dapat
bagian warisan, meliputi dalam hukum fardu (wasiat wajibah) ini” 1) .
Menurut H. Muh. Arasy Latif : Fiqh al-Sunnah oleh Sayyid Sabiq dan Al-Muhalla oleh Ibnu
Hazm, saling melengkapi memperkuat dasar hukum Ahli Waris Pengganti. 1)
Fiqh al-Sunnah oleh Sayyid Sabiq 2), sbb. :
Jika seseorang wafat, meningalkan cucu/keturunan dari
anaknya, pada saat wafat anaknya, keturunan (cucu) itu
masih hidup, atau wafatnya (si anak) bersamaan, walau
hanya dinyatakan secara yuridis, belum memberi wasiat
(bagi keturunan), sebesar bagian yang diperoleh si anak
sebagai warisan dari harta peninggalan sekiranya sang
anak itu hidup pada saat meninggalnya kakek/nenek,
maka wajib bagi keturunan (cucu) tsb. mendapat wasiat
wajibah dari harta peninggalan sebesar bagian sang
anak itu dalam batas maksimum sepertiga bagian.
Al-Muhalla, Ibnu Hazm 3) :
Setiap muslim diwajibkan untuk
memberikan wasiat wajibah bagi
kerabat-kerabatnya yang tidak
memperoleh warisan, diakibatkan
karena status mereka hamba sahaya,
atau karena mereka non-muslim,
atau karena ada ahli waris yang
meng-hijab mereka dari perolehan
warisan atau karena memang pada
dasarnya mereka tidak bisa mewarisi.
Para pendukung “Ahli Waris Pengganti” versi Hazairin, menolak arti wajib
wasiat untuk ibu-bapak dan kerabat yang dianggap bisa “meneruskan” keahli-
warisan. Ayat-ayat wasiat (QS Al Baqarah 2 : 180-181) itu terhapus, dengan
turunnya ayat-ayat kewarisan (QS An Nisaa 4 : 11, 12, 176, 33), didukung
pula oleh hadist “ Tidak ada wasiat bagi ahli waris” (HR. Daruquthni).
Maka tidak ada wasiat bagi ibu bapak setelah turun ayat-ayat kewarisan.
Jadi, wajib wasiat hanya bagi yang Bukan Ahli Waris dan yang tidak punya
hak penggantian ahli waris. Karena cucu dijadikan Ahli Waris Pengganti
dari anak (disamping Ahli Waris Pengganti ibu, ayah, saudara dan paman),
cucu memperoleh sebesar bagian anak yang digantikannya. Maka “wasiat
wajibah” hanya diberikan kepada kerabat selain Ahli Waris dan Penggantinya.
Setelah berproses lama, ternyata wasiat wajibah seolah-olah merupakan
hak bagian warisan Anak Angkat dan Ahli Waris Beda Agama. Asal-usul
“wasiat wajibah” sudah tertutupi oleh ijtihad atas ijtihad berlapis-lapis.
Sanggahan atas Pasal 185 KHI, paling keras justru dari Tim Perumus Hukum
Islam periode 1985–1988 itu sendiri. KHI lahir 1991 tiba-tiba sudah jadi.
Mengangkat yang bukan Ahli Waris menjadi Ahli Waris, dengan penggantian
tempat (plaatsverpulling) BW, melanggar nash. Untuk mendukung “ijtihad”
Hazairin itu, dicari-cari landasan kelonggaran “wasiat wajibah”. Padahal
Pewarisan kepada cucu berdasarkan wasiat wajibah, tidak bisa ditafsirkan
sebagai petunjuk ke arah diakuinya Ahli Waris Lain, Ahli Waris Pengganti.
Ahli Waris seperti itu, dapat warisan berdasarkan pengalihan hak oleh
kebijakan hukum penguasa, padahal seharusnya berdasarkan peralihan hak
secara dengan sendirinya, sesuai urutannya di dalam nash Al Qur’an dan Hadis.
Jelas perbedaan penerima wasiat wajibah dengan Ahli Waris Pengganti.
Imam Mazhab (Maliki, Hanafi, Syafi’i, Hambali) tidak berbeda pendapat, semuanya sepakat
mengharamkan jika wasiat wajibah medatangkan kemudharatan kepada Ahli Waris 4)
Kembali menyimak ayat-ayat wasiat QS Al Baqarah 2 : 180 – 181 :
Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang di antara kamu kedatangan tanda maut, jika ia
meninggalkan harta yang khairan, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya
secara ma’ruf. (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa (180). Maka siapa
yang mngubah wasiat itu, setelah mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi
yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengtahui (181).
Dalil sebaliknya yang lebih kuat berasal dari Universitas Al Azhar - Kairo,
Syekh Muhammad Abduh (1849-1905) Mufti Mesir, menegaskan tidak ada
bukti bahwa ayat-ayat kewarisan (QS An Nisaa 4 : 11, 12, 176) turun sesudah
ayat-ayat wasiat (QS Al Baqarah 2 : 180-181) 5) sehingga menasakhkannya.
Tidak benar ayat wasiat terabaikan oleh ayat kewarisan. Urutan turunnya
ayat-ayat itu sendiri, merupakan pagar. Manakala Allah SWT menurunkan
satu-satu hukum dan Dia Maha Tahu akan di-nasakhkan-Nya, tidaklah hukum
yang disyariatkanNya itu di-ta’kid-kan / dikukuhkan seperti Ia mengukuhkan
ayat 180 dengan ayat 181. Wajib wasiat dalam ayat itu adalah bakti anak
untuk ibu-bapak yang tidak beragama Islam (terhalang menjadi Ahli Waris)
Kunci lain ada pada kata khairan di dalam QS Al Baqarah ayat 180 itu, yaitu
harta khairan berarti harta yang banyak. Keistimewaan Pewaris kaya itu,
mewajibkannya berwasiat, termasuk kepada Ahli Waris, yaitu ibu bapak
dan kerabat lain, yang perlu dilindungi dari keadaan berebut-rebut warisan.
1) Dr. H. Muh. Arasy Latif, Ahli Waris Pengganti (Studi Komparasi Menurut Kompilasi Hukum Islam dan
Menurut Hazairin), (Jakarta: PP IKAHI, 2010), Varia Peradilan - Majalah Hukum Tahun XXV No. 292,
Maret 2010, hlm. 33. Hakim Pengadilan Agama Unaaha wilayah PTA Kendari/ S3 UIN Makassar 2004-
2008., dipresentasikan pada Rakerda PT dan PTA Kendari , 10 November 2009 di Hotel Imperial Kendari.
2) Lihat Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, III, Kairo: Dar al-Fath, 1994, hlm. 374-375.
3) Lihat Ibnu Hazm, al-Muhalla, Juz IX, Kairo: Dar al-Turas al-Arabi, 1983, hlm. 314.
4) Al Sayyid Sabiq, Fiqh al Sunnah, Beirut, Libanon: Daral Fiqri 1392 H). Juz: III, hlm 1024
Terjemahan Drs. Mudzakir A.S , Fiqh Sunnah 14 (Bandung ; PT Alk Maarif, 1987), cet. I hal. 316-317.
5) Muhammad Abduh, tafsir Al Manar, Program Computer. Terjemahan A. Halim Hasan et al., Tafsir Al
Qur’anul Karim (Medan Firma Islamiyah, 1961) Cet. Kelima, Vol. 2, hlm. 183

More Related Content

What's hot

Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi IstihsanHestifidiah
 
Abd.Rahman Talib v Seenivasagam & Anor
Abd.Rahman Talib v Seenivasagam & AnorAbd.Rahman Talib v Seenivasagam & Anor
Abd.Rahman Talib v Seenivasagam & Anorsurrenderyourthrone
 
OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA
OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA
OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA an nur
 
privatLegal memorandum ataopinion(1)
privatLegal memorandum ataopinion(1)privatLegal memorandum ataopinion(1)
privatLegal memorandum ataopinion(1)Agus Irfandi
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Konsep Siasah Syari’yyah
Konsep Siasah Syari’yyahKonsep Siasah Syari’yyah
Konsep Siasah Syari’yyahAr Rayyan
 
Istiqra' Wa Tamsil. pptx
Istiqra' Wa Tamsil. pptxIstiqra' Wa Tamsil. pptx
Istiqra' Wa Tamsil. pptxIslamic Studies
 
Upaya administratif upload version
Upaya administratif upload versionUpaya administratif upload version
Upaya administratif upload versionbozhox
 
(9) similar fact evidence
(9) similar fact evidence(9) similar fact evidence
(9) similar fact evidenceHafizul Mukhlis
 
Legislating Promissory Estoppel IN Malaysia
Legislating Promissory Estoppel IN MalaysiaLegislating Promissory Estoppel IN Malaysia
Legislating Promissory Estoppel IN MalaysiaFAROUQ
 
Islamic law of inheritance (faraid) in malaysia
Islamic law of inheritance (faraid) in malaysiaIslamic law of inheritance (faraid) in malaysia
Islamic law of inheritance (faraid) in malaysiaan nur
 
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islam
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana IslamPengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islam
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islamswirawan
 

What's hot (20)

Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi Istihsan
 
Abd.Rahman Talib v Seenivasagam & Anor
Abd.Rahman Talib v Seenivasagam & AnorAbd.Rahman Talib v Seenivasagam & Anor
Abd.Rahman Talib v Seenivasagam & Anor
 
PERMASALAHAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS
PERMASALAHAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISPERMASALAHAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS
PERMASALAHAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS
 
OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA
OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA
OTHER RELATED MAXIMS ARISE FROM AL –UMUR BI MAQASIDIHA
 
privatLegal memorandum ataopinion(1)
privatLegal memorandum ataopinion(1)privatLegal memorandum ataopinion(1)
privatLegal memorandum ataopinion(1)
 
01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Konsep Siasah Syari’yyah
Konsep Siasah Syari’yyahKonsep Siasah Syari’yyah
Konsep Siasah Syari’yyah
 
Istiqra' Wa Tamsil. pptx
Istiqra' Wa Tamsil. pptxIstiqra' Wa Tamsil. pptx
Istiqra' Wa Tamsil. pptx
 
PS201-Chapter five
PS201-Chapter fivePS201-Chapter five
PS201-Chapter five
 
Upaya administratif upload version
Upaya administratif upload versionUpaya administratif upload version
Upaya administratif upload version
 
06 administrasi wakaf
06 administrasi wakaf06 administrasi wakaf
06 administrasi wakaf
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
(9) similar fact evidence
(9) similar fact evidence(9) similar fact evidence
(9) similar fact evidence
 
mafhum mukhalafah
mafhum mukhalafahmafhum mukhalafah
mafhum mukhalafah
 
Legislating Promissory Estoppel IN Malaysia
Legislating Promissory Estoppel IN MalaysiaLegislating Promissory Estoppel IN Malaysia
Legislating Promissory Estoppel IN Malaysia
 
Islamic law of inheritance (faraid) in malaysia
Islamic law of inheritance (faraid) in malaysiaIslamic law of inheritance (faraid) in malaysia
Islamic law of inheritance (faraid) in malaysia
 
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islam
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana IslamPengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islam
Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islam
 
Akta perkongsian 1961 pdf
Akta perkongsian 1961 pdfAkta perkongsian 1961 pdf
Akta perkongsian 1961 pdf
 

Viewers also liked

Equilibrio quimico
Equilibrio quimicoEquilibrio quimico
Equilibrio quimicoDhayane22
 
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal JusticeAhli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal JusticeBeryl Syamwil
 
Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...
Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...
Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...Education & Training Boards
 
Presentación1 diego derecho informatica juridica
Presentación1 diego derecho informatica juridicaPresentación1 diego derecho informatica juridica
Presentación1 diego derecho informatica juridicadiegolo1992
 
Calendario 09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...
Calendario   09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...Calendario   09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...
Calendario 09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...Interlat
 
Navigation A Step Towards Success - SharePoint Cincy
Navigation A Step Towards Success - SharePoint CincyNavigation A Step Towards Success - SharePoint Cincy
Navigation A Step Towards Success - SharePoint CincyStacy Deere
 
Passive house project
Passive house projectPassive house project
Passive house projectKy Pichratana
 
Coleccion todo-laberitos-contando-80-fichas
Coleccion todo-laberitos-contando-80-fichasColeccion todo-laberitos-contando-80-fichas
Coleccion todo-laberitos-contando-80-fichasANA ESTEVEZ
 
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahanRAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahanBeryl Syamwil
 
Proffesional Training Matrix
Proffesional Training MatrixProffesional Training Matrix
Proffesional Training MatrixWilliam Brackett
 
Rpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7 rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7 rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 

Viewers also liked (14)

CJHUGHES_CV
CJHUGHES_CVCJHUGHES_CV
CJHUGHES_CV
 
Equilibrio quimico
Equilibrio quimicoEquilibrio quimico
Equilibrio quimico
 
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal JusticeAhli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
Ahli Waris Pengganti Dalam Tinjauan Legal Justice
 
Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...
Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...
Denis Hackett M.Sc. - IDC Presentation Sept 2014 Croke Park Sept25 - Denis Ha...
 
Presentación1 diego derecho informatica juridica
Presentación1 diego derecho informatica juridicaPresentación1 diego derecho informatica juridica
Presentación1 diego derecho informatica juridica
 
Calendario 09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...
Calendario   09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...Calendario   09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...
Calendario 09 Curso Intensivo Monitoreo en Social Media Honduras-semestre 2...
 
Navigation A Step Towards Success - SharePoint Cincy
Navigation A Step Towards Success - SharePoint CincyNavigation A Step Towards Success - SharePoint Cincy
Navigation A Step Towards Success - SharePoint Cincy
 
Passive house project
Passive house projectPassive house project
Passive house project
 
Coleccion todo-laberitos-contando-80-fichas
Coleccion todo-laberitos-contando-80-fichasColeccion todo-laberitos-contando-80-fichas
Coleccion todo-laberitos-contando-80-fichas
 
Etapas procesales
Etapas procesalesEtapas procesales
Etapas procesales
 
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahanRAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
RAKERNAS PA - MARI 2011- permasalahan
 
Proffesional Training Matrix
Proffesional Training MatrixProffesional Training Matrix
Proffesional Training Matrix
 
Conjuntos Numéricos
Conjuntos Numéricos Conjuntos Numéricos
Conjuntos Numéricos
 
Rpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7 rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 bahasa inggris smp kelas 7 rpp diva pendidikan
 

Similar to Wasiat Wajibah UU Mesir 1946

MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibacaMATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibacaGilmanSiahaan
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah diktum2015
 
Warper sebelum uts
Warper sebelum utsWarper sebelum uts
Warper sebelum utsmonsil
 
4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannyaMuhammad Musta'in
 
Makalah mawaris
Makalah mawarisMakalah mawaris
Makalah mawarisWarna Net
 
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxhukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxlatsardikbudgol1
 
Hukum Warisan(Faraid) Dalam Islam
Hukum Warisan(Faraid) Dalam IslamHukum Warisan(Faraid) Dalam Islam
Hukum Warisan(Faraid) Dalam IslamIlliyin Studio
 
Pemda Waris POWER Point Agt 2015.pptx
Pemda Waris POWER Point Agt 2015.pptxPemda Waris POWER Point Agt 2015.pptx
Pemda Waris POWER Point Agt 2015.pptxbagianhukumkabupaten2
 
Faraaidh kuliah 1
Faraaidh kuliah 1Faraaidh kuliah 1
Faraaidh kuliah 1ezz_ally
 
KEWARISAN DALAM ISLAM.pptx
KEWARISAN DALAM ISLAM.pptxKEWARISAN DALAM ISLAM.pptx
KEWARISAN DALAM ISLAM.pptxNandangSudrajat1
 
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxBAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxssuserc8b95b
 
Pentadbiran harta pusaka
Pentadbiran harta pusakaPentadbiran harta pusaka
Pentadbiran harta pusakaAlip Pg
 

Similar to Wasiat Wajibah UU Mesir 1946 (20)

MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibacaMATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
MATERI 3 - HK WARIS ISLAM (2).ppt Silahkan dibaca
 
Fiqih mawaris
Fiqih mawarisFiqih mawaris
Fiqih mawaris
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Warper sebelum uts
Warper sebelum utsWarper sebelum uts
Warper sebelum uts
 
makalah waris
makalah warismakalah waris
makalah waris
 
fiqih mawarits.pptx
fiqih mawarits.pptxfiqih mawarits.pptx
fiqih mawarits.pptx
 
4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya
 
Hukum Waris BW.pdf
Hukum Waris BW.pdfHukum Waris BW.pdf
Hukum Waris BW.pdf
 
Makalah mawaris
Makalah mawarisMakalah mawaris
Makalah mawaris
 
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxhukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Mawaris
MawarisMawaris
Mawaris
 
Hukum Warisan(Faraid) Dalam Islam
Hukum Warisan(Faraid) Dalam IslamHukum Warisan(Faraid) Dalam Islam
Hukum Warisan(Faraid) Dalam Islam
 
Waris wasiat
Waris wasiatWaris wasiat
Waris wasiat
 
Pemda Waris POWER Point Agt 2015.pptx
Pemda Waris POWER Point Agt 2015.pptxPemda Waris POWER Point Agt 2015.pptx
Pemda Waris POWER Point Agt 2015.pptx
 
Faraaidh kuliah 1
Faraaidh kuliah 1Faraaidh kuliah 1
Faraaidh kuliah 1
 
KEWARISAN DALAM ISLAM.pptx
KEWARISAN DALAM ISLAM.pptxKEWARISAN DALAM ISLAM.pptx
KEWARISAN DALAM ISLAM.pptx
 
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxBAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
 
Pentadbiran harta pusaka
Pentadbiran harta pusakaPentadbiran harta pusaka
Pentadbiran harta pusaka
 

More from Beryl Syamwil

Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BBeryl Syamwil
 
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010Beryl Syamwil
 
Pasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI BermasalahPasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI BermasalahBeryl Syamwil
 
Ordonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistanOrdonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistanBeryl Syamwil
 
Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010Beryl Syamwil
 
RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011Beryl Syamwil
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012Beryl Syamwil
 
RAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi ARAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi ABeryl Syamwil
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009Beryl Syamwil
 

More from Beryl Syamwil (9)

Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi B
 
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
IKLAN BUKU II PEDOMAN 2010
 
Pasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI BermasalahPasal-pasal KHI Bermasalah
Pasal-pasal KHI Bermasalah
 
Ordonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistanOrdonansi 1961 pakistan
Ordonansi 1961 pakistan
 
Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010Rakerda PA & PN Banten 2010
Rakerda PA & PN Banten 2010
 
RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011RAKERNAS PA - MARI 2011
RAKERNAS PA - MARI 2011
 
RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012RAKERNAS PA - MARI 2012
RAKERNAS PA - MARI 2012
 
RAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi ARAKERNAS PA MARI 2010 versi A
RAKERNAS PA MARI 2010 versi A
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 

Recently uploaded (12)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

Wasiat Wajibah UU Mesir 1946

  • 1. UU Wasiat Wajibah No.7 Thn. 1356 H/ 1946 M di Mesir a. Apabila Pewaris tidak mewasiatkan kepada keturunan dari anak laki-laki Pewaris (cucu atau cucu-cucu), padahal anak laki-laki itu meninggal lebih dulu atau meninggal bersamaan dengan Pewaris, maka cucu itu wajib mendapat wasiat wajibah dari harta warisan Pewaris sebesar bagian alm. anak laki-laki itu seandainya ia masih hidup, tetapi tidak boleh melebihi 1/3 dari jumlah harta warisan, dengan syarat cucu tersebut bukan Ahli Waris, dan belum ada bagian harta baginya melalui jalan lain (hibah). Bila telah ada hibah sebelumnya dan jumlahnya lebih sedikit dari bagian wasiat wajibah, maka harus ditambahkan kekurangan jumlah itu. b. Wasiat demikian diberikan kepada golongan tingkat pertama dari anak laki-laki dan anak perempuan, dan juga kepada anak laki- laki dari anak laki-laki dari anak laki-laki Pewaris, dan seterusnya ke bawah, dengan syarat setiap orangtua menghijab (menghalangi) masing-masing anaknya (menganut sistem ashabah garis laki-laki) c. Apabila Pewaris sempat mewasiatkan kepada orang yang wajib diberi wasiat dengan wasiat yang melebihi bagiannya, maka kelebihan wasiat itu merupakan wasiat ikhtiyarah. Apabila Pewaris mewasiatkan dengan wasiat yang kurang dari ketentuan bagian wasiat wajibah, maka wajib ditambahi. Apabila Pewaris mewasiatkan kepada sebagian orang yang wajib diwasiati dan tidak kepada sebagian yang lain, maka orang yang tidak mendapat, wajib diberi kadar bagiannya. Orang yang tidak diberi wasiat wajibah bisa dikurangi bagiannya dan dipenuhi bagian yang mendapat wasiat wajibah seandainya kurang dari apa-apa yang diwajibkan oleh ketentuan wasiat wajibah dari batas yang 1/3. Apabila harta warisan itu kurang (untuk memenuhi wasiat wajibah), maka diambilkan dari bagian orang yang tidak mendapat wasiat wajibah dan dari orang-orang yang mendapat wasiat ikhtiyarah. d. Wasiat wajibah didahulukan atas wasiat-wasiat yang lain. Bila Pewaris tidak mewasiatkan kepada orang yang wajib diwasiati dan dia mewasiatkan kepada orang lain, maka orang yang wajib diberikan wasiat wajibah. akan mengambil kadar bagiannya dari sisa 1/3 warisan bila sisa itu cukup, bila tidak maka dari 1/3 harta dan dari bagian yang diwasiatkan bukan dengan wasiat wajibah. Sumber : Al Sayyid Sabiq, Fiqh al Sunnah, Beirut, Libanon: Daral Fiqri 1392 H). Juz: III, hlm 1024 Terjemahan Drs. Mudzakir A.S , Fiqh Sunnah 14 (Bandung ; PT Al Maarif, 1987), cet. I hal. 316-317.
  • 2. Dasar hukum wajib berwasiat berdasarkan QS Al Baqarah [2] : 180, 181. Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang di antara kamu didatangi tanda- tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu- bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf. Ini kewajiban atas orang-orang yang bertakwa (180). Maka siapa yang mengubah wasiat itu, setelah mende- ngarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengtahui (181). Para penegak status Ahli Waris Pengganti Pasal 185 KHI, berinduk kepada “ijtihad” Prof. Dr. Hazairin, yaitu Sayuti Thalib, Damrah Khair, Ali Yasa Abubakar, Amir Syarifuddin dan H. Muh. Arasy Latif, menyatakan : “Ayat ini (Al Baqarah 180) menunjukkan hukum wajib (fardu), maka (hukum wajib itu) tidak meliputi bagi ibu-bapak dan para kerabat yang telah dapat bagian warisan, sedang selebihnya di antara mereka yang tidak dapat bagian warisan, meliputi dalam hukum fardu (wasiat wajibah) ini” 1) . Menurut H. Muh. Arasy Latif : Fiqh al-Sunnah oleh Sayyid Sabiq dan Al-Muhalla oleh Ibnu Hazm, saling melengkapi memperkuat dasar hukum Ahli Waris Pengganti. 1) Fiqh al-Sunnah oleh Sayyid Sabiq 2), sbb. : Jika seseorang wafat, meningalkan cucu/keturunan dari anaknya, pada saat wafat anaknya, keturunan (cucu) itu masih hidup, atau wafatnya (si anak) bersamaan, walau hanya dinyatakan secara yuridis, belum memberi wasiat (bagi keturunan), sebesar bagian yang diperoleh si anak sebagai warisan dari harta peninggalan sekiranya sang anak itu hidup pada saat meninggalnya kakek/nenek, maka wajib bagi keturunan (cucu) tsb. mendapat wasiat wajibah dari harta peninggalan sebesar bagian sang anak itu dalam batas maksimum sepertiga bagian. Al-Muhalla, Ibnu Hazm 3) : Setiap muslim diwajibkan untuk memberikan wasiat wajibah bagi kerabat-kerabatnya yang tidak memperoleh warisan, diakibatkan karena status mereka hamba sahaya, atau karena mereka non-muslim, atau karena ada ahli waris yang meng-hijab mereka dari perolehan warisan atau karena memang pada dasarnya mereka tidak bisa mewarisi. Para pendukung “Ahli Waris Pengganti” versi Hazairin, menolak arti wajib wasiat untuk ibu-bapak dan kerabat yang dianggap bisa “meneruskan” keahli- warisan. Ayat-ayat wasiat (QS Al Baqarah 2 : 180-181) itu terhapus, dengan turunnya ayat-ayat kewarisan (QS An Nisaa 4 : 11, 12, 176, 33), didukung pula oleh hadist “ Tidak ada wasiat bagi ahli waris” (HR. Daruquthni). Maka tidak ada wasiat bagi ibu bapak setelah turun ayat-ayat kewarisan. Jadi, wajib wasiat hanya bagi yang Bukan Ahli Waris dan yang tidak punya hak penggantian ahli waris. Karena cucu dijadikan Ahli Waris Pengganti dari anak (disamping Ahli Waris Pengganti ibu, ayah, saudara dan paman), cucu memperoleh sebesar bagian anak yang digantikannya. Maka “wasiat wajibah” hanya diberikan kepada kerabat selain Ahli Waris dan Penggantinya. Setelah berproses lama, ternyata wasiat wajibah seolah-olah merupakan hak bagian warisan Anak Angkat dan Ahli Waris Beda Agama. Asal-usul “wasiat wajibah” sudah tertutupi oleh ijtihad atas ijtihad berlapis-lapis.
  • 3. Sanggahan atas Pasal 185 KHI, paling keras justru dari Tim Perumus Hukum Islam periode 1985–1988 itu sendiri. KHI lahir 1991 tiba-tiba sudah jadi. Mengangkat yang bukan Ahli Waris menjadi Ahli Waris, dengan penggantian tempat (plaatsverpulling) BW, melanggar nash. Untuk mendukung “ijtihad” Hazairin itu, dicari-cari landasan kelonggaran “wasiat wajibah”. Padahal Pewarisan kepada cucu berdasarkan wasiat wajibah, tidak bisa ditafsirkan sebagai petunjuk ke arah diakuinya Ahli Waris Lain, Ahli Waris Pengganti. Ahli Waris seperti itu, dapat warisan berdasarkan pengalihan hak oleh kebijakan hukum penguasa, padahal seharusnya berdasarkan peralihan hak secara dengan sendirinya, sesuai urutannya di dalam nash Al Qur’an dan Hadis. Jelas perbedaan penerima wasiat wajibah dengan Ahli Waris Pengganti. Imam Mazhab (Maliki, Hanafi, Syafi’i, Hambali) tidak berbeda pendapat, semuanya sepakat mengharamkan jika wasiat wajibah medatangkan kemudharatan kepada Ahli Waris 4) Kembali menyimak ayat-ayat wasiat QS Al Baqarah 2 : 180 – 181 : Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang di antara kamu kedatangan tanda maut, jika ia meninggalkan harta yang khairan, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf. (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa (180). Maka siapa yang mngubah wasiat itu, setelah mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengtahui (181). Dalil sebaliknya yang lebih kuat berasal dari Universitas Al Azhar - Kairo, Syekh Muhammad Abduh (1849-1905) Mufti Mesir, menegaskan tidak ada bukti bahwa ayat-ayat kewarisan (QS An Nisaa 4 : 11, 12, 176) turun sesudah ayat-ayat wasiat (QS Al Baqarah 2 : 180-181) 5) sehingga menasakhkannya. Tidak benar ayat wasiat terabaikan oleh ayat kewarisan. Urutan turunnya ayat-ayat itu sendiri, merupakan pagar. Manakala Allah SWT menurunkan satu-satu hukum dan Dia Maha Tahu akan di-nasakhkan-Nya, tidaklah hukum yang disyariatkanNya itu di-ta’kid-kan / dikukuhkan seperti Ia mengukuhkan ayat 180 dengan ayat 181. Wajib wasiat dalam ayat itu adalah bakti anak untuk ibu-bapak yang tidak beragama Islam (terhalang menjadi Ahli Waris) Kunci lain ada pada kata khairan di dalam QS Al Baqarah ayat 180 itu, yaitu harta khairan berarti harta yang banyak. Keistimewaan Pewaris kaya itu, mewajibkannya berwasiat, termasuk kepada Ahli Waris, yaitu ibu bapak dan kerabat lain, yang perlu dilindungi dari keadaan berebut-rebut warisan. 1) Dr. H. Muh. Arasy Latif, Ahli Waris Pengganti (Studi Komparasi Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Menurut Hazairin), (Jakarta: PP IKAHI, 2010), Varia Peradilan - Majalah Hukum Tahun XXV No. 292, Maret 2010, hlm. 33. Hakim Pengadilan Agama Unaaha wilayah PTA Kendari/ S3 UIN Makassar 2004- 2008., dipresentasikan pada Rakerda PT dan PTA Kendari , 10 November 2009 di Hotel Imperial Kendari. 2) Lihat Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, III, Kairo: Dar al-Fath, 1994, hlm. 374-375. 3) Lihat Ibnu Hazm, al-Muhalla, Juz IX, Kairo: Dar al-Turas al-Arabi, 1983, hlm. 314. 4) Al Sayyid Sabiq, Fiqh al Sunnah, Beirut, Libanon: Daral Fiqri 1392 H). Juz: III, hlm 1024 Terjemahan Drs. Mudzakir A.S , Fiqh Sunnah 14 (Bandung ; PT Alk Maarif, 1987), cet. I hal. 316-317. 5) Muhammad Abduh, tafsir Al Manar, Program Computer. Terjemahan A. Halim Hasan et al., Tafsir Al Qur’anul Karim (Medan Firma Islamiyah, 1961) Cet. Kelima, Vol. 2, hlm. 183