SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Penyaji:
Ayu Rosemeilia Dewi
NPM. 131721110001
Pembimbing:
Dr. A Hussein SK, dr., SpKN., MH.Kes.,
FAONMB.
Dept. Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekuler
FK Unpad – RS Dr Hasan Sadikin
REFERAT V
Neutron Capture Therapy
Prosedur terapi yang bertujuan untuk
menghancurkan sel tumor yang lokasinya tidak
sepenuhnya diketahui, sehingga residu sel
tumor tidak menjadi fokus kekambuhan,
menggunakan radiasi yang terbentuk dari reaksi
penangkapan neutron termal oleh berbagai
nuklida.
(Soloway et al., 1998)
Nilai cross section berbagai elemen
Salt, 2004.
Sejarah
Chadwick (1932) :
Penemuan neutron.
Locher (1936) :
Akumulasi neutron absorber pada kanker yang
dilanjutkan penembakan neutron memiliki potensi
terapi.
Boron-10
Barth, 2005.
20-35μg/g atau
109 atom/sel
=
85% radiasi
Keunggulan B-10
 Senyawa boron dapat disintesis untuk
memiliki ikatan yang stabil dengan elemen
 Ukurannya yang kecil juga dapat
menggantikan karbon pada berbagai
struktur organik
 Banyak senyawa boron yang stabil terhadap
hidrolisis dan metabolisme.
Perkembangan Senyawa Boron
Generasi
pertama
• Toksisitas rendah
• Konsentrasi cukup
tinggi pada tumor,
namun waktunya
relatif singkat
• Kekambuhan
• Konsentrasi tinggi
dalam darah
Generasi kedua
• Konsentrasi tinggi
pada tumor
• Konsentrasi dalam
darah rendah
• Relatif toksik
terhadap hepar
Generasi ketiga
• Masih dalam
pengembangan
Senyawa Boron Ideal
 Konsentrasi boron dalam tumor 20-35 μg/gr jaringan
 Rasio tumor:jaringan normal >1, diutamakan 3-5
 Toksisitas rendah yang dapat ditoleransi
 Rasio tumor:darah >1, dan diutamakan lebih tinggi
pada saat prosedur radiasi
 Bersihan dari darah dan jaringan normal yang cepat,
namun diretensi pada tumor
 Sebaiknya ampifilik (hidrofilik dan lipofilik), bila berat
molekulnya besar
 Stabil
BPA dan BSH
BPA adalah analog asam amino
yang karakteristik strukturnya
mirip prekursor melanin. BPA
ditranspor secara aktif melalui
membran sel karena
peningkatan transpor asam
amino pada sel yang
berproliferasi
Distribusi BSH adalah melalui
difusi pasif dari darah ke jaringan
tumor melalui sawar dara otak
yang terganggu
 Uji klinis pertama di Amerika Serikat pada tahun
1950an, dilakukan pada pasien gliblastoma
multiforme terminal, dengan menggunakan boraks
yang pada saat itu relatif non toksik pada
konsentrasi sampai dengan 200mg/kgBB.
 Uji biodistribusi menunjukkan rasio tumor:jaringan
normal adalah 1:3, dengan tangkapan 50 μg B-10
sesaat setelah pemberian secara IV. Akan tetapi
konsentrasi lebih tinggi pada darah dibandingkan
pada tumor. Keseluruhan pasien meninggal
karena kekambuhan, tanpa adanya survival
yang memanjang.
 Uji tersebut kemudian dilanjutkan pada 16 pasien
dengan glioblastoma multiforme dengan median survival
yang lebih baik. Akan tetapi senyawa yang diujikan
tidak cukup spesifik. Selain itu neutron yang
digunakan tidak cukup penetrasi dan menimbulkan
scattering serta radiodermatitis pada kulit kepala, juga
nekrosis pada jaringan yang sehat.
 Uji selanjutnya dilakukan pada 18 subjek pasca-
pembedahan tumor. Pada uji tersebut dilakukan open-
skull thermal irradiation. Akan tetapi cara tersebut juga
belum berhasil.
 Setelah sekian banya uji klinis yang gagal, tidak
dilakukan lagi uji klinis pada manusia di Amerika Serikat,
dan pengembangannya hanya terbatas pada studi
biologis agen BNCT secara in vitro dan in vivo.
 Studi pada 38 pasien dengan glioblastoma
multiforme stadium III dan IV di Jepang
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hampir
semua kasus, kecuali 1 yang atipikal,
menunjukkan rerata survival 44 bulan.
Seluruh pasien diberikan BSH dan
kortikosteroid untuk mengontrol efek samping
terapi. Pemberian B-10 dilakukan intrakarotid
dalam waktu 1-2 jam. Iradiasi dilakukan
sesaat setelah pembedahan pada jaringan
yang langsung terekspos selama 12 jam.
Angka harapan hidup 5 tahun meningkat
hingga 58% pada stadium III dan IV.
Glioma yang menunjukan reaksi
degenerasi 2 hari pasca-BNCT.
Kyoto University Research Reactor Institute
Berbagai uji klinis yang telah dilakukan
tentang BNCT pada glioblastoma
by Indonesia: J of Nuclear Medicine Sponsored on June 15, 2015. For personal use only.jnm.snmjournals.orgDownloaded from
Gambaran F-18 B-10
FBPA pada pasien
dengan glioma.
A-C dengan
glioblastoma,
D-F dengan
astrositoma.
Denah fasilitas iradiasi yang umum di Jepang
Yamamoto, 2008.
Pasien dengan malignant pleural mesothelioma yang mengeluhkan
nyeri dada setiap saat sehingga harus terkontrol dengan morfin. Nyeri
tersebut hilang beberapa hari pasca-BNCT. Ukuran tumor mengecil
pada CT-scan 6 bulan pasca-BNCT.
Kyoto University Research Reactor Institute
Pasien dengan kekambuhan
squamous cell carcinoma
pada rahang.
A. Sebelum BNCT.
B. Respon parsial pasca-
BNCT yang ditunjukkan panah
Simpulan
 Walaupun bermanfaat, saat ini aplikasi BNCT
masih terbatas karena kendala ketersediaan
fasilitas reaktor dan akselerator di dekat pusat
kesehatan. Bahkan di negara maju seperti
Jepang dan Amerika Serikat, jumlah fasilitas
BNCT masih sangat terbatas. Selain itu,
berbagai penelitian masih dilakukan untuk
mengembangkan agen yang ideal untuk
BNCT.
Boron Neutron Capture Therapy

More Related Content

Similar to Boron Neutron Capture Therapy

TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularSissi Syifa Meidia
 
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptxTUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptxAdindaMahesaPutri
 
TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxibnupati
 
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptxdiagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptxSaifulhadiBaroh1
 
PPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptx
PPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptxPPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptx
PPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptxputi29
 
Junted kues
Junted kuesJunted kues
Junted kuesNiEr RA
 
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasiPemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasirabiati
 
Kemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapi
Kemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapiKemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapi
Kemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapilenovo12iau7pidy
 
Immunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptx
Immunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptxImmunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptx
Immunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptxanjarPribadi2
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kankertristyanto
 
Pneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdf
Pneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdfPneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdf
Pneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdfssuserd5ecd9
 
HOM jurnal idham.pptx
HOM jurnal idham.pptxHOM jurnal idham.pptx
HOM jurnal idham.pptxFarisAzhar20
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tbgustiansa
 
Esai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdf
Esai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdfEsai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdf
Esai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdfMuhammad sobri maulana
 

Similar to Boron Neutron Capture Therapy (20)

TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit MenularTBC Patofisiologi Penyakit Menular
TBC Patofisiologi Penyakit Menular
 
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptxTUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
TUGAS 2_ADINDA MAHESA PUTRI (2120442014).pptx
 
TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docx
 
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptxdiagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
 
ppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptxppt ca rekti.pptx
ppt ca rekti.pptx
 
PPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptx
PPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptxPPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptx
PPT DRUG DESIGN ANTIBODY (1).pptx
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
Junted kues
Junted kuesJunted kues
Junted kues
 
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasiPemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
 
Kemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapi
Kemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapiKemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapi
Kemoterapi kemoterapi kemoterapi kemoterapi
 
Immunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptx
Immunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptxImmunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptx
Immunohistochemistry (IHC) Post Morthem of SARS-CoV-2 (1).pptx
 
breast cancer.pptx
breast cancer.pptxbreast cancer.pptx
breast cancer.pptx
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kanker
 
Pneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdf
Pneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdfPneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdf
Pneumonitis Radiasi Setelah radioterapi konvensional .pdf
 
517 1875-1-sp
517 1875-1-sp517 1875-1-sp
517 1875-1-sp
 
HOM jurnal idham.pptx
HOM jurnal idham.pptxHOM jurnal idham.pptx
HOM jurnal idham.pptx
 
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tb
 
Esai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdf
Esai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdfEsai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdf
Esai ilmiah muhammad sobri maulana sa8-pdf
 

Recently uploaded

materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 

Recently uploaded (20)

materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 

Boron Neutron Capture Therapy

  • 1. Penyaji: Ayu Rosemeilia Dewi NPM. 131721110001 Pembimbing: Dr. A Hussein SK, dr., SpKN., MH.Kes., FAONMB. Dept. Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekuler FK Unpad – RS Dr Hasan Sadikin REFERAT V
  • 2. Neutron Capture Therapy Prosedur terapi yang bertujuan untuk menghancurkan sel tumor yang lokasinya tidak sepenuhnya diketahui, sehingga residu sel tumor tidak menjadi fokus kekambuhan, menggunakan radiasi yang terbentuk dari reaksi penangkapan neutron termal oleh berbagai nuklida. (Soloway et al., 1998)
  • 3. Nilai cross section berbagai elemen Salt, 2004. Sejarah Chadwick (1932) : Penemuan neutron. Locher (1936) : Akumulasi neutron absorber pada kanker yang dilanjutkan penembakan neutron memiliki potensi terapi.
  • 5. Keunggulan B-10  Senyawa boron dapat disintesis untuk memiliki ikatan yang stabil dengan elemen  Ukurannya yang kecil juga dapat menggantikan karbon pada berbagai struktur organik  Banyak senyawa boron yang stabil terhadap hidrolisis dan metabolisme.
  • 6. Perkembangan Senyawa Boron Generasi pertama • Toksisitas rendah • Konsentrasi cukup tinggi pada tumor, namun waktunya relatif singkat • Kekambuhan • Konsentrasi tinggi dalam darah Generasi kedua • Konsentrasi tinggi pada tumor • Konsentrasi dalam darah rendah • Relatif toksik terhadap hepar Generasi ketiga • Masih dalam pengembangan
  • 7. Senyawa Boron Ideal  Konsentrasi boron dalam tumor 20-35 μg/gr jaringan  Rasio tumor:jaringan normal >1, diutamakan 3-5  Toksisitas rendah yang dapat ditoleransi  Rasio tumor:darah >1, dan diutamakan lebih tinggi pada saat prosedur radiasi  Bersihan dari darah dan jaringan normal yang cepat, namun diretensi pada tumor  Sebaiknya ampifilik (hidrofilik dan lipofilik), bila berat molekulnya besar  Stabil
  • 8. BPA dan BSH BPA adalah analog asam amino yang karakteristik strukturnya mirip prekursor melanin. BPA ditranspor secara aktif melalui membran sel karena peningkatan transpor asam amino pada sel yang berproliferasi Distribusi BSH adalah melalui difusi pasif dari darah ke jaringan tumor melalui sawar dara otak yang terganggu
  • 9.  Uji klinis pertama di Amerika Serikat pada tahun 1950an, dilakukan pada pasien gliblastoma multiforme terminal, dengan menggunakan boraks yang pada saat itu relatif non toksik pada konsentrasi sampai dengan 200mg/kgBB.  Uji biodistribusi menunjukkan rasio tumor:jaringan normal adalah 1:3, dengan tangkapan 50 μg B-10 sesaat setelah pemberian secara IV. Akan tetapi konsentrasi lebih tinggi pada darah dibandingkan pada tumor. Keseluruhan pasien meninggal karena kekambuhan, tanpa adanya survival yang memanjang.
  • 10.  Uji tersebut kemudian dilanjutkan pada 16 pasien dengan glioblastoma multiforme dengan median survival yang lebih baik. Akan tetapi senyawa yang diujikan tidak cukup spesifik. Selain itu neutron yang digunakan tidak cukup penetrasi dan menimbulkan scattering serta radiodermatitis pada kulit kepala, juga nekrosis pada jaringan yang sehat.  Uji selanjutnya dilakukan pada 18 subjek pasca- pembedahan tumor. Pada uji tersebut dilakukan open- skull thermal irradiation. Akan tetapi cara tersebut juga belum berhasil.  Setelah sekian banya uji klinis yang gagal, tidak dilakukan lagi uji klinis pada manusia di Amerika Serikat, dan pengembangannya hanya terbatas pada studi biologis agen BNCT secara in vitro dan in vivo.
  • 11.  Studi pada 38 pasien dengan glioblastoma multiforme stadium III dan IV di Jepang menunjukkan hasil yang memuaskan. Hampir semua kasus, kecuali 1 yang atipikal, menunjukkan rerata survival 44 bulan. Seluruh pasien diberikan BSH dan kortikosteroid untuk mengontrol efek samping terapi. Pemberian B-10 dilakukan intrakarotid dalam waktu 1-2 jam. Iradiasi dilakukan sesaat setelah pembedahan pada jaringan yang langsung terekspos selama 12 jam. Angka harapan hidup 5 tahun meningkat hingga 58% pada stadium III dan IV.
  • 12. Glioma yang menunjukan reaksi degenerasi 2 hari pasca-BNCT. Kyoto University Research Reactor Institute
  • 13. Berbagai uji klinis yang telah dilakukan tentang BNCT pada glioblastoma
  • 14. by Indonesia: J of Nuclear Medicine Sponsored on June 15, 2015. For personal use only.jnm.snmjournals.orgDownloaded from Gambaran F-18 B-10 FBPA pada pasien dengan glioma. A-C dengan glioblastoma, D-F dengan astrositoma.
  • 15. Denah fasilitas iradiasi yang umum di Jepang Yamamoto, 2008.
  • 16. Pasien dengan malignant pleural mesothelioma yang mengeluhkan nyeri dada setiap saat sehingga harus terkontrol dengan morfin. Nyeri tersebut hilang beberapa hari pasca-BNCT. Ukuran tumor mengecil pada CT-scan 6 bulan pasca-BNCT. Kyoto University Research Reactor Institute
  • 17. Pasien dengan kekambuhan squamous cell carcinoma pada rahang. A. Sebelum BNCT. B. Respon parsial pasca- BNCT yang ditunjukkan panah
  • 18. Simpulan  Walaupun bermanfaat, saat ini aplikasi BNCT masih terbatas karena kendala ketersediaan fasilitas reaktor dan akselerator di dekat pusat kesehatan. Bahkan di negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, jumlah fasilitas BNCT masih sangat terbatas. Selain itu, berbagai penelitian masih dilakukan untuk mengembangkan agen yang ideal untuk BNCT.