SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
An Introduction to Cognitive Psikology
Psikologi Kognitif Pendidikan
Matematika
Ayu Aristika
0401622018​
Introduction
Sejarah Singkat
Asal Usul Psikologi Kognitif
Munculnya Psikologi Kognitif
Isu Saat ini dalam Psikologi
Kognitif
Ilmu Saraf Kognitif
Ilmu Kognitif
Kecerdasan Buatan
Presentation title 2
Sejarah Singkat
Proses berpikir telah dikembangkan 2000th lalu. Pada abad ke-20
mengembangkan tentang prilaku yang dapat diamati bukan proses
mental.
Pendekatan kognitif popular pada tahun 1960-an. Psikologi kognitif
termasuk bagian dari inter disipliner aktif yang dikenalkan sebagai ilmu
kognitif
Psikologi kognitif ada 2 pengertian: mengacu pada sinonim untuk
pengertian pada aktifitas mental. Dan mengacu pada pendekatan teoritis
tertentu untuk psikologi.
Presentation title 3
Asal Usul Psikologi Kognitif
Presentation title 4
Aristoteles
(Psikolog kognitif Pertama)
Yunani, 384-322 SM
Wilhelm Wendts
Peneliti Psikologi pusat
Jerman, 1832-1920
Herman Ebbinghaus
Jerman, 1850-1909
Mary Whithon Calkins
Amerika Sirikat, 1863-1930
William James
Amerika Sirikat, 1842-1930
Presentation title 5
Munculnya Psikologi Kognitif
• Psikolog kognitif lahir 1956 karena tahun ini adalah masa produktif para peneliti menerbitkan
banyak buku dan artikel berpengaruh tentang perhatian, memori, bahasa, pembentukan konsep, dan
pemecahan masalah. Banyak peneliti juga menghadiri simposium penting di Massachusetts
Institute of Technology. pendekatan kognitif tumbuh pesat pada tahun 1960, metodologi,
pendekatan, dan sikap telah berubah secara substansial. Titik baliknya saat penerbitan buku Ulric
Neisser (1967) “Psikologi kognitif”. bahkan pada saat itu dapat disebut sebagai "revolusi kognitif"
faktor yang berkontribusi pada peningkatan popularitas psikologi kognitif iyalah Pendekatan
pemrosesan informasi, salah satu kekuatan paling berpengaruh dalam perkembangan awal
psikologi kognitif pada saat itu.
• Behaviorisme : psikologi harus fokus pada reaksi objektif dan dapat diamati terhadap rangsangan di
lingkungan
• Pendekatan Gestalt: menekankan bahwa kita manusia memiliki kecenderungan dasar untuk secara aktif
mengatur apa yang kita lihat; selanjutnya, keseluruhannya lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya, dengan
menekankan pada wawasan dalam pemecahan masalah
• Faktor-factor yang berkonstribusi: ahli bahasa Noam Chomsky (1957), mengatakan bahwa manusia memiliki
kemampuan bawaan untuk menguasai semua aspek bahasa yang rumit dan beragam. Chomsky menekankan
bahwa struktur bahasa terlalu kompleks untuk dijelaskan dalam istilah behavioris. Setelah itu Penelitian
tentang ingatan manusia mulai berkembang pada akhir 1950-an, Psikolog mulai memeriksa organisasi
memori, dan mereka mengusulkan model memori. Mereka sering menemukan bahwa materi diubah selama
ingatan oleh pengetahuan orang sebelumnya. Prinsip behavioris seperti "penguatan" tidak bisa menjelaskan
perubahan ini, tetpi penelitian tentang proses berpikir anak-anak yang diteliti oleh Jean Piaget, Swiss (1896-
1980) mengatakan bahwa anak-anak secara aktif mengeksplorasi dunia mereka untuk memahami konsep-
konsep penting
• Pendekatan Pemrosesan Informasi: (a) proses mental dapat dibandingkan dengan operasi komputer, dan (b)
proses mental dapat diartikan sebagai informasi yang berkembang melalui sistem dalam serangkaian tahapan,
langkah demi langkah. Para peneliti kemudian mulai berspekulasi bahwa proses berpikir manusia dapat
dianalisis dari perspektif yang sama
Presentation title 6
John B. Watson
Amerika Serikat,
1913
Frederic C. Bartlett.
Amerika Serikat,
1886-1969
Bartlett mengusulkan bahwa ingatan manusia adalah proses yang aktif dan konstruktif, di
mana kita menafsirkan dan mengubah informasi yang kita temui
Hilang dari
jangka pendek
Hilang dari
indrawi
Memori sensorik
Ingatan jangka
pendek
(memori kerja)
Hilang dari jangka
panjang
Ingatan jangaka
panjang
Model Memori Atkinson dan Shiffrin 7
Masukan
External
Pengembangan Model Memori
Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) mengatakan bahwa mengusulkan bahwa memori dapat dipahami sebagai urutan
langkah-langkah diskrit, di mana informasi ditransfer dari satu tempat penyimpanan ke yang lain.
Isu Saat ini Dalam Psikologi Kognitif
Ilmu Syaraf
Kognitif
Tiga metode yang digunakan manusia
normal
• Lesi otak
• Tomografi emisi positron
• Pencitraan resonansi magnetic fungsional
• Teknik potensional tekait pristiwa
Matode yang digunakan hewan
• Teknik Perekam Sel tunggal
Presentation title 9
Lesi Otak (Brain Lesions)
Syarat lesi otak mengacu pada penghancuran jaringan di otak, paling sering
oleh stroke, tumor, atau kecelakaan. Penelitian formal tentang lesi dimulai
pada tahun 1860-an, tetapi kemajuan besar datang setelah Perang Dunia II,
ketika para peneliti memeriksa hubungan antara bagian otak yang rusak dan
defisit kognitif (Farah, 2004). Studi tentang lesi otak jelas telah membantu
kita memahami organisasi otak. Namun, hasilnya seringkali sulit untuk
ditafsirkan. Contoh: orang dengan lesi otak jarang mengalami kerusakan
terbatas pada area tertentu. Jadi, peneliti tidak dapat mengaitkan defisit
kognitif dengan struktur otak tertentu (Gazzaniga et al., 2002; Kalat, 2007).
Presentation title 10
Positron Emisson Tomography
Saat melakukan tugas kognitif, otak membutuhkan oksigen untuk mendukung aktivitas saraf. Otak tidak
menyimpan oksigen. Sebaliknya, aliran darah meningkat di bagian otak yang diaktifkan untuk membawa
oksigen ke tempat itu. Teknik pencitraan otak mengukur aktivitas otak secara tidak langsung. Teknik-teknik ini
didasarkan pada logika berikut: Dengan mengukur sifat-sifat tertentu darah di berbagai wilayah otak saat
orang melakukan tugas kognitif, kita dapat menentukan wilayah otak mana yang bertanggung jawab atas tugas
kognitif itu Pertama-tama mari kita periksa teknik pencitraan otak yang disebut Scan positron emission
tomography (PET).
PET scan pengukuran aliran darah dengan menyuntikkan bahan kimia radioaktif kepada peserta sebelum orang
ini melakukan tugas. Bahan kimia berjalan melalui aliran darah ke bagian otak yang diaktifkan selama tugas.
Sebuah kamera khusus membuat gambar akumulasi bahan kimia radioaktif di seluruh otak. Dengan
memeriksa gambar ini, peneliti dapat menentukan bagian otak mana yang diaktifkan ketika peserta
mengerjakan tugas (Coren et al., 2004; Raichle, 2001). Pemindaian PET dapat digunakan untuk mempelajari
proses kognitif seperti perhatian, memori, dan Bahasa. Pemindaian PET membutuhkan beberapa detik untuk
menghasilkan data, jadi metode ini tidak terlalu tepat. Jika aktivitas di wilayah otak tertentu meningkat dan
kemudian menurun dalam periode ini, pemindaian PET akan mencatat rata-rata tingkat aktivitasnya. PET scan
lebih jarang digunakan daripada beberapa teknik pencitraan lainnya, karena mahal dan membuat orang
terpapar bahan kimia radioaktif (Kalat, 2007).
Presentation title 11
Pencitraan Resonansi Magnetik Fungsional
Pencitraan Resonansi Magnetik Fungsional.Kami baru saja melihat Scan PET (Positron Emission Tomography)
mengukur aliran darah ke berbagai area otak. Sebaliknya, fMRI mengukur jumlah oksigen dalam darah di
berbagai area otak. Lebih spesifik,pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) didasarkan pada prinsip
bahwa darah yang kaya oksigen merupakan indeks aktivitas otak (Cacioppo & Berntson, 2005b; Kalat, 2007).
Peserta penelitian berbaring dengan kepala dikelilingi oleh magnet besar berbentuk donat. Medan magnet ini
menghasilkan perubahan atom oksigen. Teknik fMRI dikembangkan selama tahun 1990-an, berdasarkan
magnetic resonance imaging (MRI) yang digunakan dalam pengaturan medis. Secara umum, fMRI lebih disukai
daripada scan PET karena kurang invasif, tanpa suntikan dan tanpa bahan radioaktif. Selain itu, fMRI dapat
mengukur aktivitas otak yang terjadi cukup cepat—dalam waktu sekitar 1 detik (Frith & Rees, 2004; Huettel et
al., 2004; Kalat, 2007). Teknik fMRI relatif tepat dalam mengidentifikasi urutan waktu yang tepat dari tugas
kognitif, dibandingkan dengan PET scan, yang membutuhkan beberapa detik. Teknik fMRI juga dapat
mendeteksi perbedaan halus dalam cara otak memproses bahasa. Secara khusus, fMRI tidak dapat
mengidentifikasi bahwa Anda benar-benar melihat kata (tugas visual) sebelum Anda mengucapkan kata (tugas
motorik). Selain itu, baik Scan PET maupun fMRI tidak dapat memberikan informasi yang tepat tentang pikiran
seseorang.
Presentation title 12
Teknik Potensional Terkait Pristiwa
Teknik Potensi Terkait Peristiwa.Seperti yang telah kita lihat, Scan PET dan fMRI teknik
terlalu lambat untuk memberikan informasi yang tepat tentang waktu aktivitas otak.
Sebaliknya,teknik potensi terkait peristiwa (ERP)merekam fluktuasi singkat (berlangsung
hanya sepersekian detik) dalam aktivitas listrik otak, sebagai respons terhadap suatu
stimulus (Huettel et al., 2004). Untuk menggunakan teknik potensial terkait peristiwa,
peneliti menempatkan elektroda di kulit kepala seseorang. Setiap elektroda merekam
aktivitas listrik yang dihasilkan oleh sekelompok neuron yang terletak tepat di bawah
tengkorak (Gazzaniga et al., 2002). Teknik ERP tidak dapat mengidentifikasi respon dari
satu neuron. Namun, dapat mengidentifikasi perubahan listrik selama periode yang
sangat singkat di wilayah tertentu dari otak (Fuster, 2003).
Presentation title 13
Teknik Perekam Sel Tunggal
Ada empat teknik yang dapat digunakan ahli saraf untuk mempelajari
manusia.Tetapi, teknik perekaman sel tunggal tidak dapat digunakan dengan
aman pada manusia. Teknik perekaman sel tunggal adalah penelitian yang
mempelajari karakteristik otak dan sistem saraf hewan dengan memasukkan
elektroda tipis ke dalam atau di samping satu neuron (sel dasar dalam sistem
saraf) lalu mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh sel tersebut. Tujuan
utama dari teknik perekaman sel tunggal adalah untuk mengidentifikasi
variasi stimulus mana yang menghasilkan perubahan yang konsisten dalam
aktivitas listrik sel tunggal. penelitian ini memiliki implikasi penting untuk
pengenalan pola visual: Sel menyediakan mekanisme untuk mengenali pola
tertentu, seperti huruf alfabet.
Presentation title 14
Artificial Intelligence (AI)
Metafora Komputer
• proses kognitif kita
bekerja seperti
komputer, yaitu, mesin
multiguna yang
kompleks yang
memproses informasi
dengan cepat dan
akurat.
• Metafora Komputer
memiliki keterbatasan,
dan komputer tidak
dapat secara tepat
menduplikasi proses
kognitif manusia
AI Murni
• pendekatan yang
berusaha untuk
menyelesaikan tugas
seefisien mungkin,
bahkan jika proses
komputer sama sekali
berbeda dari proses
yang digunakan oleh
manusia.
• Sistem AI Murni
biasanya membatasi diri
pada domain yang
sempit
Simulasi
Komputer
• mempertimbangkan
keterbatasan
manusia
• untuk merancang
sebuah sistem yang
menyerupai cara
manusia benar-
benar melakukan
tugas kognitif
tertentu
(pemrosesan
bahasa, pemecahan
masalah, dan
penalaran logis)
Presentation title 15
Pendekatan Pemrosesan
Terdistribusi Paralel
Kecerdasan buatan (AI), cabang ilmu komputer, berusaha untuk mengeksplorasi proses kognitif manusia dengan menciptakan model
komputer yang menyelesaikan tugas yang sama yang dilakukan manusia (Boden, 2004; Chrisley, 2004). Para peneliti kecerdasan buatan
telah mencoba menjelaskan bagaimana Anda mengenali wajah, menciptakan citra mental, menulis puisi, serta ratusan pencapaian
kognitif tambahan
• bahwa proses kognitif
dapat dipahami dalam
hal jaringan yang
menghubungkan unit-
unit seperti neuron;
selain itu, banyak
operasi dapat
dilanjutkan secara
bersamaan—bukan
satu langkah pada satu
waktu
Ilmu Kognitif
Psikologi kognitif adalah bagian dari bidang yang lebih luas yang dikenal sebagai ilmu kognitif.Ilmu
kognitifadalah bidang kontemporer yang mencoba menjawab pertanyaan tentang pikiran.
Akibatnya, ilmu kognitif mencakup tiga disiplin ilmu yang telah kita bahas sejauh ini—psikologi
kognitif, ilmu saraf, dan kecerdasan buatan. Ini juga mencakup filsafat, linguistik, antropologi,
sosiologi, dan ekonomi (Sobel, 2001; Thagard, 2005). Menurut ilmuwan kognitif, berpikir
mengharuskan kita untuk memanipulasi representasi internal kita dari dunia luar. Ilmuwan kognitif
fokus pada representasi internal ini. Sebaliknya, Anda akan ingat, para behavioris hanya berfokus
pada rangsangan dan respons yang dapat diamati di dunia luar. Ilmuwan kognitif menghargai studi
interdisipliner. Misalnya, menurut Carolyn Sobel (2001), baik teori maupun penelitian dalam ilmu
kognitif begitu luas sehingga tidak ada satu orang pun yang mungkin bisa menguasai semuanya.
Namun, jika semua bidang yang berbeda ini tetap terpisah, maka ilmuwan kognitif tidak akan
mencapai wawasan penting dan koneksi yang relevan. Oleh karena itu, ilmu kognitif mencoba
untuk mengoordinasikan informasi yang telah dikumpulkan peneliti di seluruh disiplin ilmu yang
relevan
Presentation title 16
Pemahaman tentang Psikologi
kognitif akan membantu anda
menghargai banyak bidang psikologi
lainnya serta disiplin ilmu di luar
psikologi.
“
Richard Branson
”
Thank you
Ayu Aristika​
0401622018
ayuaristika@student.unnes.c
om
085742371005

More Related Content

Similar to COGNITIVE

Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitifsafarid
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
NeurosainsBoyolali
 
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-184234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1I'mm Wahyd's
 
Biomekanika1
Biomekanika1Biomekanika1
Biomekanika1asriani7
 
D1. dasar dasar psikolog kognitif
D1. dasar dasar psikolog kognitifD1. dasar dasar psikolog kognitif
D1. dasar dasar psikolog kognitifRosida Marasabessy
 
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismajiAnatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismajiZakfarEvendy
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Taruna Ikrar
 
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...sardiantidwitirta
 
belajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptxbelajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptxMohammad Khoirudin
 
Otak, pikiran, perilaku manusia
Otak, pikiran, perilaku manusiaOtak, pikiran, perilaku manusia
Otak, pikiran, perilaku manusiaanom monalope
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem sarafIs Wanto
 
kasus-cerebral-palsy
kasus-cerebral-palsykasus-cerebral-palsy
kasus-cerebral-palsycutrahil
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrikA'al Hardian
 

Similar to COGNITIVE (20)

Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Neurosains
NeurosainsNeurosains
Neurosains
 
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-184234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
 
Biomekanika1
Biomekanika1Biomekanika1
Biomekanika1
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Ppt psikolinguistik
Ppt  psikolinguistikPpt  psikolinguistik
Ppt psikolinguistik
 
D1. dasar dasar psikolog kognitif
D1. dasar dasar psikolog kognitifD1. dasar dasar psikolog kognitif
D1. dasar dasar psikolog kognitif
 
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismajiAnatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
 
Sistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada ManusiaSistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada Manusia
 
Kepleh
KeplehKepleh
Kepleh
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
 
09 rahasiakecerdasan
09 rahasiakecerdasan09 rahasiakecerdasan
09 rahasiakecerdasan
 
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHA...
 
belajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptxbelajar-memori-pengetahuan.pptx
belajar-memori-pengetahuan.pptx
 
Otak, pikiran, perilaku manusia
Otak, pikiran, perilaku manusiaOtak, pikiran, perilaku manusia
Otak, pikiran, perilaku manusia
 
rahasia otak.pptx
rahasia otak.pptxrahasia otak.pptx
rahasia otak.pptx
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
kasus-cerebral-palsy
kasus-cerebral-palsykasus-cerebral-palsy
kasus-cerebral-palsy
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrik
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

COGNITIVE

  • 1. An Introduction to Cognitive Psikology Psikologi Kognitif Pendidikan Matematika Ayu Aristika 0401622018​
  • 2. Introduction Sejarah Singkat Asal Usul Psikologi Kognitif Munculnya Psikologi Kognitif Isu Saat ini dalam Psikologi Kognitif Ilmu Saraf Kognitif Ilmu Kognitif Kecerdasan Buatan Presentation title 2
  • 3. Sejarah Singkat Proses berpikir telah dikembangkan 2000th lalu. Pada abad ke-20 mengembangkan tentang prilaku yang dapat diamati bukan proses mental. Pendekatan kognitif popular pada tahun 1960-an. Psikologi kognitif termasuk bagian dari inter disipliner aktif yang dikenalkan sebagai ilmu kognitif Psikologi kognitif ada 2 pengertian: mengacu pada sinonim untuk pengertian pada aktifitas mental. Dan mengacu pada pendekatan teoritis tertentu untuk psikologi. Presentation title 3
  • 4. Asal Usul Psikologi Kognitif Presentation title 4 Aristoteles (Psikolog kognitif Pertama) Yunani, 384-322 SM Wilhelm Wendts Peneliti Psikologi pusat Jerman, 1832-1920 Herman Ebbinghaus Jerman, 1850-1909 Mary Whithon Calkins Amerika Sirikat, 1863-1930 William James Amerika Sirikat, 1842-1930
  • 5. Presentation title 5 Munculnya Psikologi Kognitif • Psikolog kognitif lahir 1956 karena tahun ini adalah masa produktif para peneliti menerbitkan banyak buku dan artikel berpengaruh tentang perhatian, memori, bahasa, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah. Banyak peneliti juga menghadiri simposium penting di Massachusetts Institute of Technology. pendekatan kognitif tumbuh pesat pada tahun 1960, metodologi, pendekatan, dan sikap telah berubah secara substansial. Titik baliknya saat penerbitan buku Ulric Neisser (1967) “Psikologi kognitif”. bahkan pada saat itu dapat disebut sebagai "revolusi kognitif" faktor yang berkontribusi pada peningkatan popularitas psikologi kognitif iyalah Pendekatan pemrosesan informasi, salah satu kekuatan paling berpengaruh dalam perkembangan awal psikologi kognitif pada saat itu.
  • 6. • Behaviorisme : psikologi harus fokus pada reaksi objektif dan dapat diamati terhadap rangsangan di lingkungan • Pendekatan Gestalt: menekankan bahwa kita manusia memiliki kecenderungan dasar untuk secara aktif mengatur apa yang kita lihat; selanjutnya, keseluruhannya lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya, dengan menekankan pada wawasan dalam pemecahan masalah • Faktor-factor yang berkonstribusi: ahli bahasa Noam Chomsky (1957), mengatakan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk menguasai semua aspek bahasa yang rumit dan beragam. Chomsky menekankan bahwa struktur bahasa terlalu kompleks untuk dijelaskan dalam istilah behavioris. Setelah itu Penelitian tentang ingatan manusia mulai berkembang pada akhir 1950-an, Psikolog mulai memeriksa organisasi memori, dan mereka mengusulkan model memori. Mereka sering menemukan bahwa materi diubah selama ingatan oleh pengetahuan orang sebelumnya. Prinsip behavioris seperti "penguatan" tidak bisa menjelaskan perubahan ini, tetpi penelitian tentang proses berpikir anak-anak yang diteliti oleh Jean Piaget, Swiss (1896- 1980) mengatakan bahwa anak-anak secara aktif mengeksplorasi dunia mereka untuk memahami konsep- konsep penting • Pendekatan Pemrosesan Informasi: (a) proses mental dapat dibandingkan dengan operasi komputer, dan (b) proses mental dapat diartikan sebagai informasi yang berkembang melalui sistem dalam serangkaian tahapan, langkah demi langkah. Para peneliti kemudian mulai berspekulasi bahwa proses berpikir manusia dapat dianalisis dari perspektif yang sama Presentation title 6 John B. Watson Amerika Serikat, 1913 Frederic C. Bartlett. Amerika Serikat, 1886-1969 Bartlett mengusulkan bahwa ingatan manusia adalah proses yang aktif dan konstruktif, di mana kita menafsirkan dan mengubah informasi yang kita temui
  • 7. Hilang dari jangka pendek Hilang dari indrawi Memori sensorik Ingatan jangka pendek (memori kerja) Hilang dari jangka panjang Ingatan jangaka panjang Model Memori Atkinson dan Shiffrin 7 Masukan External Pengembangan Model Memori Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) mengatakan bahwa mengusulkan bahwa memori dapat dipahami sebagai urutan langkah-langkah diskrit, di mana informasi ditransfer dari satu tempat penyimpanan ke yang lain.
  • 8. Isu Saat ini Dalam Psikologi Kognitif
  • 9. Ilmu Syaraf Kognitif Tiga metode yang digunakan manusia normal • Lesi otak • Tomografi emisi positron • Pencitraan resonansi magnetic fungsional • Teknik potensional tekait pristiwa Matode yang digunakan hewan • Teknik Perekam Sel tunggal Presentation title 9
  • 10. Lesi Otak (Brain Lesions) Syarat lesi otak mengacu pada penghancuran jaringan di otak, paling sering oleh stroke, tumor, atau kecelakaan. Penelitian formal tentang lesi dimulai pada tahun 1860-an, tetapi kemajuan besar datang setelah Perang Dunia II, ketika para peneliti memeriksa hubungan antara bagian otak yang rusak dan defisit kognitif (Farah, 2004). Studi tentang lesi otak jelas telah membantu kita memahami organisasi otak. Namun, hasilnya seringkali sulit untuk ditafsirkan. Contoh: orang dengan lesi otak jarang mengalami kerusakan terbatas pada area tertentu. Jadi, peneliti tidak dapat mengaitkan defisit kognitif dengan struktur otak tertentu (Gazzaniga et al., 2002; Kalat, 2007). Presentation title 10
  • 11. Positron Emisson Tomography Saat melakukan tugas kognitif, otak membutuhkan oksigen untuk mendukung aktivitas saraf. Otak tidak menyimpan oksigen. Sebaliknya, aliran darah meningkat di bagian otak yang diaktifkan untuk membawa oksigen ke tempat itu. Teknik pencitraan otak mengukur aktivitas otak secara tidak langsung. Teknik-teknik ini didasarkan pada logika berikut: Dengan mengukur sifat-sifat tertentu darah di berbagai wilayah otak saat orang melakukan tugas kognitif, kita dapat menentukan wilayah otak mana yang bertanggung jawab atas tugas kognitif itu Pertama-tama mari kita periksa teknik pencitraan otak yang disebut Scan positron emission tomography (PET). PET scan pengukuran aliran darah dengan menyuntikkan bahan kimia radioaktif kepada peserta sebelum orang ini melakukan tugas. Bahan kimia berjalan melalui aliran darah ke bagian otak yang diaktifkan selama tugas. Sebuah kamera khusus membuat gambar akumulasi bahan kimia radioaktif di seluruh otak. Dengan memeriksa gambar ini, peneliti dapat menentukan bagian otak mana yang diaktifkan ketika peserta mengerjakan tugas (Coren et al., 2004; Raichle, 2001). Pemindaian PET dapat digunakan untuk mempelajari proses kognitif seperti perhatian, memori, dan Bahasa. Pemindaian PET membutuhkan beberapa detik untuk menghasilkan data, jadi metode ini tidak terlalu tepat. Jika aktivitas di wilayah otak tertentu meningkat dan kemudian menurun dalam periode ini, pemindaian PET akan mencatat rata-rata tingkat aktivitasnya. PET scan lebih jarang digunakan daripada beberapa teknik pencitraan lainnya, karena mahal dan membuat orang terpapar bahan kimia radioaktif (Kalat, 2007). Presentation title 11
  • 12. Pencitraan Resonansi Magnetik Fungsional Pencitraan Resonansi Magnetik Fungsional.Kami baru saja melihat Scan PET (Positron Emission Tomography) mengukur aliran darah ke berbagai area otak. Sebaliknya, fMRI mengukur jumlah oksigen dalam darah di berbagai area otak. Lebih spesifik,pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) didasarkan pada prinsip bahwa darah yang kaya oksigen merupakan indeks aktivitas otak (Cacioppo & Berntson, 2005b; Kalat, 2007). Peserta penelitian berbaring dengan kepala dikelilingi oleh magnet besar berbentuk donat. Medan magnet ini menghasilkan perubahan atom oksigen. Teknik fMRI dikembangkan selama tahun 1990-an, berdasarkan magnetic resonance imaging (MRI) yang digunakan dalam pengaturan medis. Secara umum, fMRI lebih disukai daripada scan PET karena kurang invasif, tanpa suntikan dan tanpa bahan radioaktif. Selain itu, fMRI dapat mengukur aktivitas otak yang terjadi cukup cepat—dalam waktu sekitar 1 detik (Frith & Rees, 2004; Huettel et al., 2004; Kalat, 2007). Teknik fMRI relatif tepat dalam mengidentifikasi urutan waktu yang tepat dari tugas kognitif, dibandingkan dengan PET scan, yang membutuhkan beberapa detik. Teknik fMRI juga dapat mendeteksi perbedaan halus dalam cara otak memproses bahasa. Secara khusus, fMRI tidak dapat mengidentifikasi bahwa Anda benar-benar melihat kata (tugas visual) sebelum Anda mengucapkan kata (tugas motorik). Selain itu, baik Scan PET maupun fMRI tidak dapat memberikan informasi yang tepat tentang pikiran seseorang. Presentation title 12
  • 13. Teknik Potensional Terkait Pristiwa Teknik Potensi Terkait Peristiwa.Seperti yang telah kita lihat, Scan PET dan fMRI teknik terlalu lambat untuk memberikan informasi yang tepat tentang waktu aktivitas otak. Sebaliknya,teknik potensi terkait peristiwa (ERP)merekam fluktuasi singkat (berlangsung hanya sepersekian detik) dalam aktivitas listrik otak, sebagai respons terhadap suatu stimulus (Huettel et al., 2004). Untuk menggunakan teknik potensial terkait peristiwa, peneliti menempatkan elektroda di kulit kepala seseorang. Setiap elektroda merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh sekelompok neuron yang terletak tepat di bawah tengkorak (Gazzaniga et al., 2002). Teknik ERP tidak dapat mengidentifikasi respon dari satu neuron. Namun, dapat mengidentifikasi perubahan listrik selama periode yang sangat singkat di wilayah tertentu dari otak (Fuster, 2003). Presentation title 13
  • 14. Teknik Perekam Sel Tunggal Ada empat teknik yang dapat digunakan ahli saraf untuk mempelajari manusia.Tetapi, teknik perekaman sel tunggal tidak dapat digunakan dengan aman pada manusia. Teknik perekaman sel tunggal adalah penelitian yang mempelajari karakteristik otak dan sistem saraf hewan dengan memasukkan elektroda tipis ke dalam atau di samping satu neuron (sel dasar dalam sistem saraf) lalu mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh sel tersebut. Tujuan utama dari teknik perekaman sel tunggal adalah untuk mengidentifikasi variasi stimulus mana yang menghasilkan perubahan yang konsisten dalam aktivitas listrik sel tunggal. penelitian ini memiliki implikasi penting untuk pengenalan pola visual: Sel menyediakan mekanisme untuk mengenali pola tertentu, seperti huruf alfabet. Presentation title 14
  • 15. Artificial Intelligence (AI) Metafora Komputer • proses kognitif kita bekerja seperti komputer, yaitu, mesin multiguna yang kompleks yang memproses informasi dengan cepat dan akurat. • Metafora Komputer memiliki keterbatasan, dan komputer tidak dapat secara tepat menduplikasi proses kognitif manusia AI Murni • pendekatan yang berusaha untuk menyelesaikan tugas seefisien mungkin, bahkan jika proses komputer sama sekali berbeda dari proses yang digunakan oleh manusia. • Sistem AI Murni biasanya membatasi diri pada domain yang sempit Simulasi Komputer • mempertimbangkan keterbatasan manusia • untuk merancang sebuah sistem yang menyerupai cara manusia benar- benar melakukan tugas kognitif tertentu (pemrosesan bahasa, pemecahan masalah, dan penalaran logis) Presentation title 15 Pendekatan Pemrosesan Terdistribusi Paralel Kecerdasan buatan (AI), cabang ilmu komputer, berusaha untuk mengeksplorasi proses kognitif manusia dengan menciptakan model komputer yang menyelesaikan tugas yang sama yang dilakukan manusia (Boden, 2004; Chrisley, 2004). Para peneliti kecerdasan buatan telah mencoba menjelaskan bagaimana Anda mengenali wajah, menciptakan citra mental, menulis puisi, serta ratusan pencapaian kognitif tambahan • bahwa proses kognitif dapat dipahami dalam hal jaringan yang menghubungkan unit- unit seperti neuron; selain itu, banyak operasi dapat dilanjutkan secara bersamaan—bukan satu langkah pada satu waktu
  • 16. Ilmu Kognitif Psikologi kognitif adalah bagian dari bidang yang lebih luas yang dikenal sebagai ilmu kognitif.Ilmu kognitifadalah bidang kontemporer yang mencoba menjawab pertanyaan tentang pikiran. Akibatnya, ilmu kognitif mencakup tiga disiplin ilmu yang telah kita bahas sejauh ini—psikologi kognitif, ilmu saraf, dan kecerdasan buatan. Ini juga mencakup filsafat, linguistik, antropologi, sosiologi, dan ekonomi (Sobel, 2001; Thagard, 2005). Menurut ilmuwan kognitif, berpikir mengharuskan kita untuk memanipulasi representasi internal kita dari dunia luar. Ilmuwan kognitif fokus pada representasi internal ini. Sebaliknya, Anda akan ingat, para behavioris hanya berfokus pada rangsangan dan respons yang dapat diamati di dunia luar. Ilmuwan kognitif menghargai studi interdisipliner. Misalnya, menurut Carolyn Sobel (2001), baik teori maupun penelitian dalam ilmu kognitif begitu luas sehingga tidak ada satu orang pun yang mungkin bisa menguasai semuanya. Namun, jika semua bidang yang berbeda ini tetap terpisah, maka ilmuwan kognitif tidak akan mencapai wawasan penting dan koneksi yang relevan. Oleh karena itu, ilmu kognitif mencoba untuk mengoordinasikan informasi yang telah dikumpulkan peneliti di seluruh disiplin ilmu yang relevan Presentation title 16
  • 17. Pemahaman tentang Psikologi kognitif akan membantu anda menghargai banyak bidang psikologi lainnya serta disiplin ilmu di luar psikologi. “ Richard Branson ”