1. MEDIA YANG TIDAK DAPAT DIPROYEKSIKAN
Pengertian
Media yang digunakan itu tidak membutuhkan suatu alat bantu
lain (misalnya suatu proyektor) untuk melihatnya.
Mudah diperoleh, dan mudah digunakan secara luas dikelas
bila dibanding dengan media pandang yang lain.
Tidak membutuhkan adanya aliran listrik, dan tidak
membutuhkan tenaga khusus untuk melayaninya
Dapat digunakan dimana-mana, misalnya daerah-daerah yang
belum terjangkau listrik dan sarana/prasarana komunikasi yang
lancar (John D Latuheru, 1988: 41).
2. Jenis media yang tidak diproyeksikan
• Realia (melihat secara langsung
potongan benda (cutaways), benda contoh
(specimen), dan pameran (exhibid).
• Model ( benda tiruan )
• Grafis ( sketsa, bagan, grafik,gambar/foto,
diagram, grafik, poster, kartun dll)
Dr.Sujarwo, M.Pd
(email:sujarwo@uny.ac.id)
3. Diagram yang baik harus;
• Benar datanya,
• Rapi,
• Diberi judul dan penjelasan seperlunya,
• Ukurannya cukup dan dapat dilihat oleh
siswa dalam jumlah yang diinginkan,
• Penyusunannya disesuaikan dengan pola
membaca yang umum (dari kiri ke kanan).
4. Agar menjadi media yang baik, bagan
hendaknya dibuat:
• Secara sederhana,
• Lugas,
• Tidak berbelit belit
• up to date.
5. Beberapa kelebihan grafik dalam pembelajaran
antara lain:
• Memungkinkan kita mengadakan analisis, penafsiran dan
perbandingan antar data-data yang disajikan, baik dalam
ukuran, jumlah, pertumbuhan,
maupun arah tertentu.
• Bermanfaat untuk mempelajari hubungan kuantitatif
dengan beberapa data.
• Penyajian pesannya cepat, jelas, menarik, ringkas, dan
logis.
6. Grafik yang baik haruslah:
• Jelas untuk dilihat dan dibaca siswa.
• Hanya menyajikan satu ide/pokok masalah,
• Menggunakan warna-warna kontras dan
harmonis,
• Dibuat secara ringkas dan diberikan judul,
• Sederhana, menarik, teliti dan mampu "berbicara
sendiri" (begitu
siswa membaca, langsung mengerti
maksudnya).
7. PENGERTIAN
• Media visual yang hanya dapat digunakan dengan
bantuan proyektor
• Memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui
indera penglihatan
• Berinteraksi langsung dengan pesan yang ingin
disampaikan
• Materi tersebut dapat terserap dengan baik
MEDIA YG DI PROYEKSIKAN
8. JENIS MEDIA PROYEKSI
• Media proyeksi diam
Media visual yang memproyeksikan pesan, dimana hasil
proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur
gerakan
• Media proyeksi gerak
media yang memproyeksikan pesan melalui sebuah alat
yang mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik
pesan dalam bentuk video, film, maupun gabungan
secara keseluruhan dari media-media (multimedia)
9. Media proyeksi diam
1. Film bingkai
Kelebihan dari film bingkai :
– Penyimpanan mudah dan ukuranya kecil.
– Media yang relatif sederhana.
– Materi dapat disebar luaskan ke seluruh siswa secara
bersamaan
Kelemahan dari film bingkai :
– Memerlukan ruangan gelap
– Menyajikan objek-objek secara diam
– Bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang.
10. 2. Slide
• Adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut
proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang
diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Kelebihan dari slide :
– Membantu menimbulkan ingatan luas pada pesan yang
disampaikan dan dapat dipadukan pada unsur suara.
– Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna pada
gambar yang konkrit.
– Mudah direvisi sesuai kebutuhan karena filmya terpisah.
– Mudah disimpan karena ukurannya kecil.
11. 3. Film rangkai
Kelebihan dari film rangkai atau film strip adalah media ini
mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai,
juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar, karena satu
kesatuan. Kekurangan dari rangkai atau film strip adalah
pengeditan dan perbaikan dilakukan dilaboratorium khusus.
4. Proyektor transparan(OHP)
Adalah media visual yang diproyeksikan melalui yang disebut
OHT. OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya
berukuran 8,5 X 11 inchi.
12. 5. proyektor tak tembus pandang
Pada proyek yang tak tembus pandang, bahan disajikan bukan bahan
yang tak tembus pandang tapi benda-benda dasar, serta warna dan
anyaman yang dapat diproyeksikan.
6. Mikrofis
Adalah lembaran film transparan yang terdiri atas lambanglambang
visual yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca
dengan mata telanjang.
13. Media proyeksi gerak
• media yang memproyeksikan pesan melalui sebuah alat
yang mampu memproyeksikan berbagai pesan, baik
pesan dalam bentuk video, film, maupun gabungan
secara keseluruhan dari media-media (multimedia)
• Jenis media proyeksi gerak antara lain :
a) LCD
b) FILM GELANG
c) TELEVISI
14. MEDIA AUDIO
Beberapa kelebihan program audio adalah:
1.Materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah
2.Untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan
penggandaannya
relatif murah.
3.Jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya
masih dapat
dipergunakan.
4.Peralatan penyajinya (tape recorder) juga termasuk
murah bila dibandingkan dengan peralatan audio visual
lainnya.
15. 5. Pengoperasian dan perawatannya juga mudah, tempat
perbaikannya mudah
ditemukan disekitar sekolah.
6. Program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi
pelajaran dansumber belajar yang berasal dari luar
kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa,
dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya
pengalaman belajar siswa.
16. MEDIA VIDEO
• Media video merupakan salah satu jenis
media audio visual.
• Jenis media audio visual lain misalnya film,
tetapi yang akan dibicarakan di sini
hanyalah media video, karena media inilah
yang sudah banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran.
17. SAP
SAP singkatan Satuan Acara Pembelajaran
1. Fasilitator Wajib memiliki SAP
2. Acuan dari proses pembelajaran
3. Cara awal menguasai materi, karena
- ada tujuan pembelajaran
- ada pokok bahasan
- sub pokok bahasan
- langkah-langkah pembelajaran
- dll
18. PENYUSUNAN SAP
DEFINISI SAP
SAP adalah
Rumusan pokok kegiatan belajar- mengajar yang dibuat
oleh fasilitator dalam satu kali atau lebih,
yang komponennya mencakup :
1. TPU
2. TPK
3. Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan
4. Kegiatan Belajar Mengajar
5. Media Pembelajaran
6. Alat Bantu Pembelajaran
7. Estimasi waktu
8. Evaluasi
9. Sumber Kepustakaan
19. PENYUSUNAN SAP
CARA PENULISAN SAP
Umumnya penulisan SAP seperti tersebut diatas
( dari atas kebawah ),
akan tetapi jika dituangkan dalam bentuk tabel,
maka lebih jelas terlihat relevasi antara komponen-
komponen, sehingga memudahkan koreksi jika ada
kekeliruan.
Apa artinya ini
20. PENYUSUNAN SAP
TAHAPAN PENYUSUNAN SAP
1. Temukan Kurikulum Diklat, Cari GPPP
2. Perhatikan komponen SAP
3. Catat Mata Diklat
4. Prakirakan dan tentukan jumlah Jam Pelajaran
5. Rumuskan kegiatan / proses pembelajaran yang
dilakukan fasilitator dan peserta latih
6. Rumuskan TPU dan TPK,
7. Tentukan Pokok Bahasan & Sub pokpk Bahasan
8. Metode, Alat bantu
9. Prakiiraan Waktu, Kepustakaan,
10. Cantumkan Cara Evaluasi
21. PENYUSUNAN SAP
CONTOH PENULISAN SAP
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )
Mata Diklat : …………………………
Jumlah Jam Pembelajaran : ……Jp
Tujuan ;
- TPU : …………………………
- TPK : …………………………
Pokok Bahasan : …………………………
Subpokok Bahasan : …………………………
Kegiatan Belajar mengajar : ( lihat tabel berikut )
22. PENYUSUNAN SAP
PENULISAN SAP
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap Kegiatan
Fasilitator
Kegiatan
Peserta
Media & Alat
Pengajaran
Estimasi
waktu
Pendahuluan ? ? ? ?
Penyajian ? ? ? ?
Penutup ? ? ? ?
Diskusi
Kelompok
23. ( Kegiatan belajar mengajar )
Tahap
Kegiatan
Fasilitator
Kegiatan
Peserta
Metode &
Alat Pemb
Estimasi
waktu
Pendahu-
luan
- Salam hangat
- Bina situasi kelas
- Perkenalan
- Menyampaikan
ruang lingkup
bahasan / gali
persepsi
-Penyiapan per-
hatian
- Penyiapan
alat tulis
- Mendengar &
mencatat
- Bertanya jika
diminta
- Ceramah
- Dll
- Mic
3 – 5 mnt
Penyajian
- Penyampaian materi
sesuai metode
- Memberi kesemptan
bertanya
- Menjawab
pertanyaan peserta
- Mengajukan
pertanyaan yg
diajukan
fasilitator
- Mendengar &
mencatat
- Memberikan
jawaban yg
diminta
- CTJ
- Diskusi
- Penugasan
- Demon-
strasi
- Dll
- Mic
15 – 20
menit
Penutup Lihat Slide berikutnya 2 – 3 mnt
24. ( Kegiatan belajar mengajar )
Tahap
Kegiatan
Fasilitator
Kegiatan
Peserta
Metode &
Alat Pemb
Estimasi
waktu
Penutup
- Meminta peserta
menanyakan hal-2
penting / yg krg jelas
Sambil tayangkan
tujuan pemb khusus
- Memberikan
jawaban atas
pertanyaan peserta
- Perlu komentar
objektif peserta
dlm secarik kertas
- Tutup sesi dengan
permohonan maaf
atas tutur kata dan
- Salam perpisahan
- Mengajukan
pertanyaan yg
diminta
fasilitator
- Menuliskan
komentar
yang diminta
- Ceramah
- Dll
- Mic
2 – 3 mnt
25. PENYUSUNAN SAP
Mata Diklat adalah
judul materi / bahan ajar yang akan dipresentasikan
pada saat micro teaching.
Mata Diklat merupakan
- Judul modul
- Judul materi dalam jadwal.
MATA DIKLAT
26. PENYUSUNAN SAP
1. Waktu sudah ditetapkan
( Waktu penyajian 20 menit )
- pembukaan 3 – 5 menit
- Penyajian 15 – 20 menit
- Penutup 2 – 3 menit
2. Sebaiknya, memperhitungkan banyaknya bahan ajar yang
disampaikan dikaitkan dengan :
a. Metode pembelajaran
- Jika ceramah, berapa jumlah slide,
( biasanya 1 JP berapa slide, prakirakan waktu )
- Jika penugasan, prakirakan waktu diskusi , penyajian & tanggapan
- Jika kognisi < cepat dari attitude < cepat psikomotor
b. Penggunaan energizer untuk semangat belajar
Cara memprakirakan
alokasi waktu
28. PENYUSUNAN SAP
1. Dalam bentuk kalimat
2. Kalimat terdiri dari ; Subjek, predikat, objek, keterangan
3. Susunan kata ; keterangan, subjek, predikat dan ojek
Predikat ; disesuaikan dengan internal ability / kemampuan
internal “ Tax Bloom ”
kecuali dalam keadaan khusus, memakai operasional ability
terkait dengan objective ( tujuan akhir pembelajaran )
4. Contoh :
Setelah pembelajaran ini, peserta latih mampu memahami
teknik presentasi yang efektif.
Syarat untuk merumuskan
TPU
29. PENYUSUNAN SAP
3. Cara penulisan dalam kalimat, (Baker, 1971)
- Subjek ( yang akan meraih tujuan, yaitu peserta latih )
- Verb ( behavior or product of behavior,
mampu …..objek, dapat ……objek)
…….. Kemampuan internal / internal ability
( memahami, mengetahui )
( kecuali spesifik dikaitkan dengan objective ( tujuan aklhir pembela
jaran ..... melaksanakan)
- Given Condition
( keadaan kemampuan, memahami diluar kepala
tidak dipakai,dll, tapi di Diknas dipakai)
- Standart ( tingkat kemampuan, dengan baik, dll )
PRINSIP MERUMUSKAN TPU
Tdk
dipakai
30. PENYUSUNAN SAP
RANAH KOGNITIF
No Variabel Internal Ability Operational ability
1 pengetahuan mengetahui mengidentikasikan
menyebutkan
menunjukkan
memberi nama pada
menyusun daftar
menggaris bawahi
31. PENYUSUNAN SAP
RANAH KOGNITIF
No Variabel Internal Ability Operational ability
1 pengetahuan mengetahui Menjodohkan
Memberikan definisi
Menyatakan
32. PENYUSUNAN SAP
RANAH KOGNITIF
No Variabel Internal Ability Operational ability
2 pemahaman menerjemahkan menjelaskan
menafsirkan menguraikan
memperkirakan merumuskan
menentukan merangkum
mengubah
memberikan contoh
tentang
33. RANAH KOGNITIF
RANAH KOGNITIF
No Variabel Internal Ability Operational word
2 pemahaman memahami menyadur
meramalkan
menyimpulkan
memperkirakan
menerangkan
34. PENYUSUNAN SAP
1. Dalam bentuk kalimat
2. Kalimat terdiri dari ; Subjek, predikat, objek, keterangan
3. Susunan kata ; keterangan, subjek, predikat dan objek
( pertama ) ( kedua ) ( ketiga ) ( keempat )
Predikat ; dapat dilihat dari operational word “ Tax Bloom ”
4. Contoh :
Setelah pembelajaran ini, peserta latih mampu menerangkan SAP
( keterangan ) ( subjek ) ( predikat ) ( objek )
SYARAT UNTUK MERUMUSKAN TPK
35. PENYUSUNAN SAP
CARA PENULISAN DALAM KALIMAT
Struktur kalimat ( susunan kata, mengikuti / dikonversikan
Kedalam format ABCD
- A = Audiens ( peserta latih )
- B = Behavior = kemampuan, sesuai dengan ranah Bloom
Kemampuan operasional / operational word, seperti :
menerangkan, menjelaskan, dll
- C = Condition ( keadaan spesifik kemampuan .........
menjelaskan pengertian SAP, cara menyusun SAP )
- D = Degree ( tingkat kemampuan ............
menjelaskan pengertian SAP dengan sempurna )
Setelah sesi ini, peserta latih mampu menjelaskan pengertian SAP
PRINSIP MERUMUSKAN TPK
36. PENYUSUNAN SAP
RANAH KOGNITIF
No Variabel Internal Ability Operational ability
1 pengetahuan mengetahui mengidentikasikan
menyebutkan
menunjukkan
memberi nama pada
menyusun daftar
menggaris bawahi
37. PENYUSUNAN SAP
1. Ada subjek ( yaitu peserta )
2. Ada Kata kerja
3. Ada kata sambung ( Teruskan )
4 Syarat untuk merumuskan
TPK
38. PENYUSUNAN SAP
1. Penjabaran Modul / materi / bahan ajar
( anak modul / bahan ajar )
2. Dapat dilihat pada GBPP pada kurikulum diklat
( dapat juga pada modul diklat)
PRINSIP UNTUK
MENENTUKAN POKOK
BAHASAN
39. PENYUSUNAN SAP
1. Alokasi waktu penyajian ( 20 Menit ).
- pembukaan 3 menit
- Penyajian 15 menit
- Penutup 2 menit
2. Sebaiknya mempertimbangkan ;
a. Sasaran ( peserta siapa )
- orang dewasa -----------
- orang muda --------------
b. Sarana dan prasarana yang tersedia
( ceramah cepat tapi daya serap sedikit, perlu resitasi atau diskusi )
c., dll
PERTIMBANGAN MEMILIH
METODE PEMBELAJARAN
40. PENYUSUNAN SAP
1. Penjabaran pokok bahasan
2. Dapat dilihat pada kurilulum
Prinsip untuk menentukan
sub pokok bahasan
41. PENYUSUNAN SAP
1. Menguasai cara mengoperasikannya
2. Minimal yang lagi jadi mode,
Kalau bisa yang lebih canggih
3. Penggunaaannya bervariasi,
(pemakaian LCD, diselingi dengan flifchart atau
white board)
Pertimbangan memilih alat
bantu pembelajaran
42. BAHAN AJAR
Bahan ajar adalah
struktur substansi materi berupa narasi, table grafik dan
symbol -simbol lain yang ditata dan dituangkan dalam media,
sehingga materi tersebut dapat dengan mudah diserap oleh
peserta latih.
Struktur dan susunan substansi materi dibuat sistematis
khronolologis yang memancing minat ingin tahu dan ingin
terus memperhatikan selama penyajian.
Oleh karenanya penulisan kata-kata / kalimat
setengah formal ( bahasa tulis ), mungkin menyerupai
bahasa lisan, sehingga cepat dan mudah ditangkap.
43. BAHAN AJAR
Variasi penggunaan huruf. table, grafik dan simbol simbol
Akan memperjelas maksud yang terkandung dalam
substansi materi,
demikian pula polesan warna kontras membuat pandangan
lebih fress.
44. 1. Mengemukakan Tujuan Pemb Umum dan Tujuan P Khusus
2. Mengutarakan ruang lingkup bahasan ( misalnya ; pengertian .. )
3. Mengutarakan manfaat ( misalnya ; dengan pekerjaan )
4. Mengutarakan dan menyimpulkan pengertian
( pandangan pakar dikemukakan tapi disimpulkan )
5. Menyajikan dan membedakan jenis
6. Menyajikan dan menguraikan metodologi ( persiapan & lak )
7. Membahas prosedur
8. Mengemukan contoh-contoh
9. Memberikan latihan atau diskusi
10. Melakukan evaluasi