SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Ikan Lele
(Clarias sp.)
Family : Clariidae (Airbreathing catfishes)
Ordo : Siluriformes (Catfish)
Kelas : Actinopterygii
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
Klasifikasi
Morfologi
Ikan lele
1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat tebar tinggi,
2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) pemasarannya relatif mudah,
4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah, serta
5) waktu usaha yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
Ikan Lele
(Clarias sp.)
Keunggulan
Secara ekonomis,
• ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi,
harga jualnya terjangkau, mudah didapatkan
• tidak memerlukan perawatan yang rumit,
• penghasil protein yang tinggi sehingga sangat baik untuk pemenuhan
gizi masyarakat,
Ikan Lele
(Clarias sp.)
Habitat
Lingkungan hidup lele banyak ditemukan di perairan tawar, di dataran
rendah hingga sedikit payau. Di alam, ikan lele hidup di sungai-sungai
yang arusnya mengalir secara perlahan atau lambat, kolam, danau,
waduk, rawa, serta genangan air tawar lainnya.
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Dalam menentukan jenis kelamin
antara jantan dan betina tidak
terlalu sulit. Ini dapat dilihat dari
perbedaan kelamin dan bentuk
fisiknya.
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Tingkah laku
Ikan lele bersifat nokturnal yaitu aktif bergerak mencari makan pada
malam hari. Pada siang hari biasanya berdiam diri dan berlindung di
tempat-tempat gelap. Ikan lele dilengkapi pernafasan tambahan
berupa modifikasi dari busur insangnya dan bernafas dengan bantuan
labirin yang berbentuk seperti bunga karang, fungsinya sebagai
penyerap oksigen yang berasal dari udara sekitarnya.
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Segmen Budidaya
Ikan Lele
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
PEMBENIHAN
PENDEDERAN
PEMBESARAN
Pengelolaan terhadap 5 komponen budidaya ikan, yaitu:
• Penyediaan kualitas lingkungan budidaya yang nyaman
• Induk dan benih yang prima serta bebas dari infeksi patogen potensial
• Pengelolaan pakan
• Pengelolaan kesehatan
• Biosecurity
Penyediaan kualitas lingkungan
budidaya yang nyaman
• Lokasi budidaya: jauh dari cemaran
• Menyediakan media (air) yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan ikan seperti: suhu, pH, dan tingkat oksigen
terlarutnya.
Melakukan penggantian air : 10 – 20% air kolam/bak
kemudian ditambahkan air baru.
• Areal kerja, tempat penyimpanan, dan kegiatan lain diatur
agar tidak saling mencemari
Penyediaan induk dan benih yang prima serta bebas
dari infeksi patogen potensial
Sumber asal
• jelas, diutamakan dari lokasi
yang bersertifikat
Ukuran Benih
• benih dengan ukuran
seragam 90%
Dukungan pemeliharaan
• didukung dengan
pemeliharaan yang baik
Induk
• sesuai dengan ciri induk
siap pijah
Pakan
Makanan Ikan lele adalah pemakan hewan (carnivorousscavanger).
Dalam mencari makanan, lele tidak mengalami kesulitan karena
mempunyai alat peraba (sungut) yang sangat peka terhadap
keberadaan makanan, baik di dasar, pertengahan maupun permukaan
perairan.
Pertumbuhan lele dapat dipacu dengan pemberian pakan berupa pelet
/ pakan alami yang mengandung protein minimal 25% (sesuai SNI 01-
4087-2006).
Pengelolaan Pakan
Pakan jelas mutunya: produsennya,
kandungan protein, dan masa pakainya
Jumlah: sesuai dengan kebutuhan ikan
Ukuran: sesuai dengan bukaan mulut ikan
Waktu/jam pemberian pakan diusahakan
sama setiap harinya
Penyimpanan: di tempat yang kering dan
terlindungi agar tidak terkena hama, virus
maupun jamur.
Biosecurity
Merupakan upaya untuk
mengurangi resiko
masuknya penyakit dan
penyebarannya dari suatu
tempat ke tempat
lainnya.
Fasilitas & prosedur
biosecurity diantaranya
seperti:
• Pagar (permanen maupun waring), wheel
bath (bilas ban untuk kendaraan)
• Foot bath (bilas kaki)
• Cuci tangan
• Memisahkan peralatan & melakukan
sterilisasi
• Pembatasan masuk kawasan sensitif
(kolam telur/larva misalnya)
Siklus hidup
Ikan Lele
TERIMA KASIH
Pembuatan kolam
Dalam pembuatan kolam budidaya lele, konstruksi kolam dapat terbuat
dari beton, terpal atau fiber. Contoh konstruksi kolam berbahan plastik
dengan rangka bambu sebagai berikut :
a. Bambu, untuk rangka dinding kolam.
b. Fiber tipis / karpet talang / tripleks 2 mm untuk pelapis dinding.
c . Terpal/ plastik untuk dinding dan dasar kolam.
d. Pipa PVC 1/2 inchi dan knee 2 buah.
e. Sealer (lem).
f. Gunting.
g. Gergaji besi.
Persiapan kolam
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Pengisian air
Sebelum kolam diisi air, kolam terlebih dahulu dibersihkan/
disterilisasi. Bila perlu dilakukan pengeringan dan desinfeksi dengan
menggunakan kaporit 10%. Pengisian air kedalam kolam sampai
penuh dengan menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah
ditreatment
Perlakuan (treatment)
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Treatment air dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Kapur tohor 100 gr per m /dolomit 200 gr per m /kaptan 200 gr per m /mill
150 gr per m .
• Garam krosok (non-iodium) : 3 kg per m air.
- Probiotik 5 cc per m .
- Jenis probiotik yang digunakan adalah bakteri heterotrof antara lain Bacillus
subtilis, Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium, Bacillus polymyxa).
- Molase (tetes tebu) sebanyak 100 cc per m atau gula pasir 75 gr 3 per m
- Kemudian air dibiarkan selama 7 hari atau air terlihat berubah warna atau
terasa lebih licin.
- Kolam siap ditebar benih.
Penebaran benih
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Benih lele yang ditebar berukuran 7-8 cm, dengan padat tebar 100
ekor/m . Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore
hari. Upaya penyamaan suhu air wadah benih secara bertahap agar
benih tidak stres saat ditebarkan maka benih diadaptasikan terlebih
dahulu dengan cara menambahkan air kolam ke dalam kantong benih.
Benih yang sudah adaptasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong
(wadah) angkut benih menuju lingkungan air kolam.
Manajemen Pakan
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Setelah benih ditebar kedalam kolam, selanjutnya benih
dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi dengan
lingkungan baru sambil menunggu isi lambung bener-bener
kosong/bersih.
Pemberian pakan pertama kali setelah puasa sebanyak 2,5 %
dari bobot biomassa untuk adaptasi lambung setelah puasa.
Selanjutnya pakan diberikan sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi
dan sore hari dengan porsi sebanyak 80% dari daya kenyang
ikan dengan perhitungan seperti pada Tabel berikut ini.
Program Pakan Ikan Lele
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
. Gejala :
v Warna tubuh kusam/gelap, nafsu makan menurun, mengumpul dekat saluran
pembuangan, kulit kasat, dan ekses lender.
v Pendarahan pada pangkal sirip, ekor, sekitar anus dan bagian tubuh lainnya.
v Sisik lepas, luka di sekitar mulut, dan bagian tubuh lainnya.
v Pada infeksi berat, perut lembek dan bengkak yang berisi cairan merah
kekuningan. v Ikan mati lemas sering ditemukan di permukaan maupun dasar kolam
Penyakit Merah
Penyebab : Aeromonas hydrophilla/
Pseudomonas hydrophylla
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Gejala :
v Ikan lemah, bergerak agak lambat, bernapas megap-megap di permukaan air.
v Waerna insang pucat dan warna tubuh berubah gelap.
v Terdapat bercak-bercak merah pada bagian luar tubuhnya dan kerusakan pada
sirip, insang dan kulit.
Penyakit Pseudominiasis
Penyebab : Bakteri Pseudomonas spp.
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
Gejala :
v Serangan bersifat akukronis hingga akut, dapat mengakibatkan kematian hingga
100%.
v Reproduksi secara aseksual, melalui hifa fertile untuk memproduksi spora infektif
Penyakit Saprolegniasis
Penyebab :Saprolegnia spp. dan Achlya spp.
Dinas Perikanan
Kabupaten Karawang
v Desinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan.
v Kurangi pemberian pakan dan jumlah ikan dalam kolam
v Pemberian unsur imunostimulan secara rutin selama pemeliharaan
v Memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan
organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru.
v Perendaman dengan larutan garam dapur dengan konsentrasi 500-1.000 ppm
selama 24 jam. kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3
hari.
Pengendalian Penyakit
Ikan Lele Budidaya Sukses

More Related Content

Similar to Ikan Lele Budidaya Sukses

DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxCikgusurii
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxCikgusurii
 
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxBUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxDeReg2
 
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)MohdNapi
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lelePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan leleWarta Wirausaha
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinWarta Wirausaha
 
NOTA IKAN HIASAN 2
NOTA IKAN HIASAN 2NOTA IKAN HIASAN 2
NOTA IKAN HIASAN 2Ct Noreha
 
Group rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasan
Group rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasanGroup rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasan
Group rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasanRahayu Mohd
 
Materi budidaya ikan lele
Materi budidaya ikan leleMateri budidaya ikan lele
Materi budidaya ikan lelefebbidea
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiHanapi Suteja
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patinOSIS
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasWarta Wirausaha
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxRekieRDz
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairSyara Hanjaya
 

Similar to Ikan Lele Budidaya Sukses (20)

Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptxBUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
BUDIDAYA IKAN KONSUMSI .pptx
 
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
Kemahiran hidup th 5 ( ikan hiasan)
 
Observasi kolam
Observasi kolamObservasi kolam
Observasi kolam
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lelePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Budidaya lele sangkuriang
Budidaya lele sangkuriangBudidaya lele sangkuriang
Budidaya lele sangkuriang
 
Budidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawalBudidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawal
 
Budidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan LeleBudidaya Ikan Lele
Budidaya Ikan Lele
 
NOTA IKAN HIASAN 2
NOTA IKAN HIASAN 2NOTA IKAN HIASAN 2
NOTA IKAN HIASAN 2
 
Group rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasan
Group rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasanGroup rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasan
Group rahayu&rosmiahmte1 ikan hiasan
 
Materi budidaya ikan lele
Materi budidaya ikan leleMateri budidaya ikan lele
Materi budidaya ikan lele
 
Budidaya udang vannamei
Budidaya udang vannameiBudidaya udang vannamei
Budidaya udang vannamei
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujair
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Ikan Lele Budidaya Sukses

  • 2.
  • 3. Family : Clariidae (Airbreathing catfishes) Ordo : Siluriformes (Catfish) Kelas : Actinopterygii Genus : Clarias Spesies : Clarias sp Klasifikasi
  • 5. 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah, 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah, serta 5) waktu usaha yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Ikan Lele (Clarias sp.) Keunggulan
  • 6. Secara ekonomis, • ikan lele memiliki nilai ekonomi yang tinggi, harga jualnya terjangkau, mudah didapatkan • tidak memerlukan perawatan yang rumit, • penghasil protein yang tinggi sehingga sangat baik untuk pemenuhan gizi masyarakat, Ikan Lele (Clarias sp.)
  • 7. Habitat Lingkungan hidup lele banyak ditemukan di perairan tawar, di dataran rendah hingga sedikit payau. Di alam, ikan lele hidup di sungai-sungai yang arusnya mengalir secara perlahan atau lambat, kolam, danau, waduk, rawa, serta genangan air tawar lainnya. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang
  • 8. Dalam menentukan jenis kelamin antara jantan dan betina tidak terlalu sulit. Ini dapat dilihat dari perbedaan kelamin dan bentuk fisiknya. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang
  • 9. Tingkah laku Ikan lele bersifat nokturnal yaitu aktif bergerak mencari makan pada malam hari. Pada siang hari biasanya berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Ikan lele dilengkapi pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya dan bernafas dengan bantuan labirin yang berbentuk seperti bunga karang, fungsinya sebagai penyerap oksigen yang berasal dari udara sekitarnya. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang
  • 10. Segmen Budidaya Ikan Lele Dinas Perikanan Kabupaten Karawang PEMBENIHAN PENDEDERAN PEMBESARAN
  • 11. Pengelolaan terhadap 5 komponen budidaya ikan, yaitu: • Penyediaan kualitas lingkungan budidaya yang nyaman • Induk dan benih yang prima serta bebas dari infeksi patogen potensial • Pengelolaan pakan • Pengelolaan kesehatan • Biosecurity
  • 12. Penyediaan kualitas lingkungan budidaya yang nyaman • Lokasi budidaya: jauh dari cemaran • Menyediakan media (air) yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan ikan seperti: suhu, pH, dan tingkat oksigen terlarutnya. Melakukan penggantian air : 10 – 20% air kolam/bak kemudian ditambahkan air baru. • Areal kerja, tempat penyimpanan, dan kegiatan lain diatur agar tidak saling mencemari
  • 13. Penyediaan induk dan benih yang prima serta bebas dari infeksi patogen potensial Sumber asal • jelas, diutamakan dari lokasi yang bersertifikat Ukuran Benih • benih dengan ukuran seragam 90% Dukungan pemeliharaan • didukung dengan pemeliharaan yang baik Induk • sesuai dengan ciri induk siap pijah
  • 14. Pakan Makanan Ikan lele adalah pemakan hewan (carnivorousscavanger). Dalam mencari makanan, lele tidak mengalami kesulitan karena mempunyai alat peraba (sungut) yang sangat peka terhadap keberadaan makanan, baik di dasar, pertengahan maupun permukaan perairan. Pertumbuhan lele dapat dipacu dengan pemberian pakan berupa pelet / pakan alami yang mengandung protein minimal 25% (sesuai SNI 01- 4087-2006).
  • 15. Pengelolaan Pakan Pakan jelas mutunya: produsennya, kandungan protein, dan masa pakainya Jumlah: sesuai dengan kebutuhan ikan Ukuran: sesuai dengan bukaan mulut ikan Waktu/jam pemberian pakan diusahakan sama setiap harinya Penyimpanan: di tempat yang kering dan terlindungi agar tidak terkena hama, virus maupun jamur.
  • 16. Biosecurity Merupakan upaya untuk mengurangi resiko masuknya penyakit dan penyebarannya dari suatu tempat ke tempat lainnya.
  • 17. Fasilitas & prosedur biosecurity diantaranya seperti: • Pagar (permanen maupun waring), wheel bath (bilas ban untuk kendaraan) • Foot bath (bilas kaki) • Cuci tangan • Memisahkan peralatan & melakukan sterilisasi • Pembatasan masuk kawasan sensitif (kolam telur/larva misalnya)
  • 20. Pembuatan kolam Dalam pembuatan kolam budidaya lele, konstruksi kolam dapat terbuat dari beton, terpal atau fiber. Contoh konstruksi kolam berbahan plastik dengan rangka bambu sebagai berikut : a. Bambu, untuk rangka dinding kolam. b. Fiber tipis / karpet talang / tripleks 2 mm untuk pelapis dinding. c . Terpal/ plastik untuk dinding dan dasar kolam. d. Pipa PVC 1/2 inchi dan knee 2 buah. e. Sealer (lem). f. Gunting. g. Gergaji besi.
  • 21. Persiapan kolam Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Pengisian air Sebelum kolam diisi air, kolam terlebih dahulu dibersihkan/ disterilisasi. Bila perlu dilakukan pengeringan dan desinfeksi dengan menggunakan kaporit 10%. Pengisian air kedalam kolam sampai penuh dengan menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah ditreatment
  • 22. Perlakuan (treatment) Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Treatment air dilakukan dengan cara sebagai berikut : • Kapur tohor 100 gr per m /dolomit 200 gr per m /kaptan 200 gr per m /mill 150 gr per m . • Garam krosok (non-iodium) : 3 kg per m air. - Probiotik 5 cc per m . - Jenis probiotik yang digunakan adalah bakteri heterotrof antara lain Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium, Bacillus polymyxa). - Molase (tetes tebu) sebanyak 100 cc per m atau gula pasir 75 gr 3 per m - Kemudian air dibiarkan selama 7 hari atau air terlihat berubah warna atau terasa lebih licin. - Kolam siap ditebar benih.
  • 23. Penebaran benih Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Benih lele yang ditebar berukuran 7-8 cm, dengan padat tebar 100 ekor/m . Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upaya penyamaan suhu air wadah benih secara bertahap agar benih tidak stres saat ditebarkan maka benih diadaptasikan terlebih dahulu dengan cara menambahkan air kolam ke dalam kantong benih. Benih yang sudah adaptasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan air kolam.
  • 24. Manajemen Pakan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Setelah benih ditebar kedalam kolam, selanjutnya benih dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi dengan lingkungan baru sambil menunggu isi lambung bener-bener kosong/bersih. Pemberian pakan pertama kali setelah puasa sebanyak 2,5 % dari bobot biomassa untuk adaptasi lambung setelah puasa. Selanjutnya pakan diberikan sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari dengan porsi sebanyak 80% dari daya kenyang ikan dengan perhitungan seperti pada Tabel berikut ini.
  • 25. Program Pakan Ikan Lele Dinas Perikanan Kabupaten Karawang
  • 26. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang . Gejala : v Warna tubuh kusam/gelap, nafsu makan menurun, mengumpul dekat saluran pembuangan, kulit kasat, dan ekses lender. v Pendarahan pada pangkal sirip, ekor, sekitar anus dan bagian tubuh lainnya. v Sisik lepas, luka di sekitar mulut, dan bagian tubuh lainnya. v Pada infeksi berat, perut lembek dan bengkak yang berisi cairan merah kekuningan. v Ikan mati lemas sering ditemukan di permukaan maupun dasar kolam Penyakit Merah Penyebab : Aeromonas hydrophilla/ Pseudomonas hydrophylla
  • 27. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Gejala : v Ikan lemah, bergerak agak lambat, bernapas megap-megap di permukaan air. v Waerna insang pucat dan warna tubuh berubah gelap. v Terdapat bercak-bercak merah pada bagian luar tubuhnya dan kerusakan pada sirip, insang dan kulit. Penyakit Pseudominiasis Penyebab : Bakteri Pseudomonas spp.
  • 28. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Gejala : v Serangan bersifat akukronis hingga akut, dapat mengakibatkan kematian hingga 100%. v Reproduksi secara aseksual, melalui hifa fertile untuk memproduksi spora infektif Penyakit Saprolegniasis Penyebab :Saprolegnia spp. dan Achlya spp.
  • 29. Dinas Perikanan Kabupaten Karawang v Desinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan. v Kurangi pemberian pakan dan jumlah ikan dalam kolam v Pemberian unsur imunostimulan secara rutin selama pemeliharaan v Memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru. v Perendaman dengan larutan garam dapur dengan konsentrasi 500-1.000 ppm selama 24 jam. kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari. Pengendalian Penyakit