Batas ukur alat pengukur memengaruhi akurasi hasil pengukuran arus dan tegangan listrik. Semakin besar batas ukur, semakin kecil persentase kesalahan hasil pengukuran.
2. A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan berkembangnya pemakaian energi listrik, maka diperlukan
suatu instrumen atau alat yang dapat mengukur besarnya arus listrik yang
dipakai dengan seteliti mungkin. Dengan adanya alat ukur tersebut, maka
dapat diketahui besarnya harga besaran listrik yang di ukur.
Diantara sekian banyak alat ukur listrik salah satunya adalah
amperemeter merupakan salah satu alat ukur listrik pada suatu sistem
kerja tenaga listrik yang terdiri dari satu buah jarum untuk menunjukkan
nilai. Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (gaya
lorentz).
3. 2. Tujuan
Tujuan utama pada percobaan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh batas ukur terhadap hasil pengukuran
tegangan dan arus.
2. Dapat mempergunakan alat ukur amperemeter dan voltmeter dengan
benar.
4. B. DASAR TEORI
1. Batas ukur
Untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang nilai yang sebenarnya. Perlu
diperhatikan batas kesalahan yang
tertera pada alat ukur tersebut.
Ketelitian alat ukur dibagi menjadi 8
kelas yaitu 0,05; 0,1; 0,2; 0,5; 1,0; 1,5;
2,5; dan 5.
2. Alat ukur listrik
Merupakan peralatan yang diperlukan
oleh manusia, karena besaran litrik itu
seperti Tegangan, arus, daya, frekuensi
dan lain sebagainya yang tidak dapat
secara langsung di tanggapi oleh panca
indera kita. Ada beberapa definisi
pengukuran listrik yang harus dipahami
diantaranya: Instrumen, Ketelitian, Ketepatan,
Sensitivitas , Resolusi dan Kesalahan
5. Alat ukur listrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Alat ukur standar/absolut:
Alat ukur absolut maksudnya adalah alat ukur
yang menunjukkan besaran dari komponen listrik
yang diukur dengan batas - batas pada konstanta
dan penyimpangan pada alat itu sendiri.
Alat ukur sekunder:
Alat ukur sekunder maksudnya adalah semua alat
ukur yang menunjukkan harga besaran
listrikyang diukur dan dapat ditentukan hanya
dari simpangan alat ukur tersebut.
6. 3.Alat ukur kumparan putar
Konstruksi alat ukur kumparan putar terdiri dari permanen magnet, kumparan putar dengan inti besi bulat, jarum penunjuk terikat
dengan poros dan inti besi putar, skala linear, dan pegas spiral rambut, serta pengatur posisi nol.
4. Prinsip kerja alat ukur besi putaran
Alat ukur dengan besi bekerja berdasarkan pad arus yang akan diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan terjadinya
medan magnet. Potongan besi ditempatkan di medan magnet tersebut dan menerima gaya.
5. elektromagnetik
Termokopel merupakan sensor suhu yang mengubah perbedaan suhu menjadi perubahan tegangan, hal ini disebabkan oleh
perbedaan kerapatan yang dimiliki oleh masing-masing logam yang bergantung pada massa jenis logam.
6. Amperemeter
Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang di lingkupi
oleh medan magnet timbul gaya Lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk menyimpang.
7. Voltmeter
Voltmeter bekerja berdasarkan adanya perbedaan energi potensial antara 2titik atau antara 2 muatan.
8. Metode Regresi Linier Sederhana
suatu metodestatistik yang mengamati hubungan antara variabel terikat Ydan serangkaian variabel bebas X1,…,Xp
1
8. a. Pengukuran batas ukur 1A
Untuk perhitungan data ke-1:
Diketahui:
P : 15 Watt
V : 243 Volt
I : 0,02 Ampere
Ditanya: - IHitung
- %Error
Jawab:
IHitung =
𝑃
𝑉
=
15
243
= 0,06 A
%Error =
𝐼𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝐼𝑈𝑘𝑢𝑟
𝐼𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
x 100%
=
0,06−0,03
0,06
x 100%
= 67 %
b. Pengukuran batas ukur 2A
Untuk perhitungan data ke-1:
Diketahui:
P : 15 Watt
V : 243 Volt
I : 0,03 Ampere
Ditanya: - IHitung
- %Error
Jawab:
IHitung = 𝑃
𝑉
=15
243
= 0,06 A
%Error =
𝐼𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝐼𝑈𝑘𝑢𝑟
𝐼𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
x 100%
=
0,06−0,03
0,06
x 100%
= 50 %
10. a. Pengukuran batas ukur 300 V
Untuk perhitungan data ke-1:
Diketahui:
P : 15 Watt
V : 243 Volt
I : 0,02 Ampere
Ditanya: - VHitung
- %Error
Jawab:
VHitung =
𝑃
𝐼
=
15
0
,
02
= 750 V
%Error =
𝑉𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝑈𝑘𝑢𝑟
𝑉𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
x 100%
=
750−243
750
x 100%
= 67 %
b. Pengukuran batas ukur 750 V
Untuk perhitungan data ke-1:
Diketahui:
P : 15 Watt
V : 250 Volt
I : 0,02 Ampere
Ditanya: - VHitung
- %Error
Jawab:
VHitung =
𝑃
𝐼
=
15
0
,
02
= 750 V
%Error =
𝑉𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑉𝑈𝑘𝑢𝑟
𝑉𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
x 100%
=
750−250
750
x 100%
= 66 %
11. KESIMPULAN
1. Pada pengukuran arus listrik, beban yang digunakan sebesar 65 Watt diukur dengan menggunakan batas
ukur 1 A didapatkan nilai arus ukur sebesar 0,10 A, apabila menggunakan batas ukur 2 A maka
didapatkan nilai arus ukurnya 2,0 A.
2. Pada pengukuran tegangan listrik, beban yang digunakan 65 Watt diukur dengan menggunakan batas
ukur 300 V didapatkan nilai tegangan ukur sebesar 243 V, apabila menggunakan batas ukur 750 V maka
didapatkan nilai tegangan ukurnya 250V.