Dokumen tersebut membahas tentang pengertian perusahaan sebagai unit produksi yang mengolah sumber daya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan, pelaku bisnis seperti pemilik, manajer, tenaga kerja dan konsumen, serta tujuan dan lingkungan perusahaan baik lingkungan umum maupun khusus.

1. PENGANTARPENGANTAR
BISNISBISNIS
Bab. 1
PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL

2. PENGERTIAN PERUSAHAANPENGERTIAN PERUSAHAAN
 PERUSAHAAN ADALAH SUATU UNITPERUSAHAAN ADALAH SUATU UNIT
KEGIATAN PRODUKSI YANG MENGOLAHKEGIATAN PRODUKSI YANG MENGOLAH
SUMBER-SUMBER EKONOMI UNTUKSUMBER-SUMBER EKONOMI UNTUK
MENYEDIAKAN BARANG DAN JASA BAGIMENYEDIAKAN BARANG DAN JASA BAGI
MASYARAKAT DENGAN TUJUAN UNTUKMASYARAKAT DENGAN TUJUAN UNTUK
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN DAN AGARMEMPEROLEH KEUNTUNGAN DAN AGAR
DAPAT MEMUASKAN KEBUTUHANDAPAT MEMUASKAN KEBUTUHAN
MASYARAKATMASYARAKAT

3. PELAKU BISNISPELAKU BISNIS
FAKTOR UTAMA YANG MENJALANKANFAKTOR UTAMA YANG MENJALANKAN
BISNIS (PELAKU BISNIS) ADALAH :BISNIS (PELAKU BISNIS) ADALAH :
 PEMILIKPEMILIK
 MANAJERMANAJER
 TENAGA KERJATENAGA KERJA
 KONSUMENKONSUMEN

4. PEMILIKPEMILIK
 ORANG YANG MENGINVESTASIKAN UANG DALAMORANG YANG MENGINVESTASIKAN UANG DALAM
SUATU KEGIATAN BISNIS DENGAN MAKSUD UNTUKSUATU KEGIATAN BISNIS DENGAN MAKSUD UNTUK
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN DARI UANG ATAUMEMPEROLEH KEUNTUNGAN DARI UANG ATAU
MODAL YANG DITANAMKANNYA TERSEBUT.MODAL YANG DITANAMKANNYA TERSEBUT.
 BIASA DISEBUT :BIASA DISEBUT : OWNER, INVESTOR, KOMISARISOWNER, INVESTOR, KOMISARIS
 TEMPAT MEMINTA PERTIMBANGAN MANAJERTEMPAT MEMINTA PERTIMBANGAN MANAJER
PROFESIONAL PADA SAAT MENGAMBIL KEPUTUSANPROFESIONAL PADA SAAT MENGAMBIL KEPUTUSAN
PENTING (PENTING (pengembangan usaha, penjualan asset,pengembangan usaha, penjualan asset,
akuisisi/mergerakuisisi/merger).).

5. MANAJERMANAJER
 ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP :ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP :
 KINERJA PERUSAHAAN,KINERJA PERUSAHAAN,
 PENCAPAIAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN,PENCAPAIAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN,
 PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
 PERTANGGUNG JAWABAN SOSIAL.PERTANGGUNG JAWABAN SOSIAL.
 MANAJER BISA DIJALANKAN SEKALIGUS OLEHMANAJER BISA DIJALANKAN SEKALIGUS OLEH
PEMILIK PERUSAHAAN ATAU SESEORANG MANAJERPEMILIK PERUSAHAAN ATAU SESEORANG MANAJER
PROFESIONAL YANG DIPEKERJAKAN OLEH PEMILIKPROFESIONAL YANG DIPEKERJAKAN OLEH PEMILIK
 BIASA DISEBUT :BIASA DISEBUT : CEO, PRESDIR, DIREKSI, MANAJERCEO, PRESDIR, DIREKSI, MANAJER
 BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PEMILIKBERTANGGUNG JAWAB KEPADA PEMILIK
PERUSAHAAN DAN WAJIB MENYUSUN SUATUPERUSAHAAN DAN WAJIB MENYUSUN SUATU
BENTUK LAPORAN BISNIS PADA PERIODE TERTENTUBENTUK LAPORAN BISNIS PADA PERIODE TERTENTU
BERUPABERUPA LAPORAN NERACA & RUGI/LABALAPORAN NERACA & RUGI/LABA
PERUSAHAANPERUSAHAAN

6. TENAGA KERJATENAGA KERJA
 INDIVIDU YANG MENAWARKAN KETRAMPILAN DANINDIVIDU YANG MENAWARKAN KETRAMPILAN DAN
KEMAMPUAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANGKEMAMPUAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG
ATAU JASA AGAR PERUSAHAAN DAPAT MENARIKATAU JASA AGAR PERUSAHAAN DAPAT MENARIK
KEUNTUNGAN.KEUNTUNGAN.
 MEMPEROLEHMEMPEROLEH UPAH/GAJIUPAH/GAJI SESUAI KETRAMPILANSESUAI KETRAMPILAN
YANG DIMILIKI.YANG DIMILIKI.
 BIASA DISEBUT :BIASA DISEBUT : BURUH, KARYAWAN (EMPLOYEE)BURUH, KARYAWAN (EMPLOYEE)
 TEAM WORKTEAM WORK

7. KONSUMENKONSUMEN
 INDIVIDU / ORGANISASI YANG MENERIMA /INDIVIDU / ORGANISASI YANG MENERIMA /
MEMBELI BARANG ATAU JASA YANG DIPRODUKSIMEMBELI BARANG ATAU JASA YANG DIPRODUKSI
(OUTPUT) PERUSAHAAN.(OUTPUT) PERUSAHAAN.
 MEMBAYARMEMBAYAR BIAYA PRODUKSI + KEUNTUNGANBIAYA PRODUKSI + KEUNTUNGAN DARIDARI
OUTPUT PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN.OUTPUT PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN.
 BIASA DISEBUT :BIASA DISEBUT : PEMBELI (BUYER), PELANGGANPEMBELI (BUYER), PELANGGAN
(CUSTOMER).(CUSTOMER).
 HARUS DIDENGAR KEINGINANNYA & DIPENUHIHARUS DIDENGAR KEINGINANNYA & DIPENUHI
KEBUTUHANNYA SESUAIKEBUTUHANNYA SESUAI SPESIFIKASI PRODUKSPESIFIKASI PRODUK
(BARANG / JASA)(BARANG / JASA) YANG DIBUTUHKAN (YANG DIBUTUHKAN (CUSTOMERCUSTOMER
NEEDNEED).).
 PEMBELI ADALAH RAJA –PEMBELI ADALAH RAJA – LOYAL BUYERLOYAL BUYER

8. SUMBER-SUMBER EKONOMISUMBER-SUMBER EKONOMI
 SERING DISEBUT :SERING DISEBUT : FAKTOR-FAKTOR PRODUKSIFAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
 MANUSIA (MANUSIA (MENMEN))
 MODAL / UANG (MODAL / UANG (MONEYMONEY))
 MATERIAL (MATERIAL (MATERIALSMATERIALS))
 METODE (METODE (METHODESMETHODES))

DIKENAL DENGAN :DIKENAL DENGAN : ““ 4 M4 M ““

9. KEGIATAN PERUSAHAANKEGIATAN PERUSAHAAN
 PRODUKSI (PRODUKSI (PRODUCTION MANAGEMENTPRODUCTION MANAGEMENT))
 KEUANGAN (KEUANGAN (FINANCIAL MANAGEMENTFINANCIAL MANAGEMENT))
menyangkut pengelolaan dana dan pembukuan (accounting)menyangkut pengelolaan dana dan pembukuan (accounting)
 PEMASARAN (PEMASARAN (MARKETING MANAGEMENTMARKETING MANAGEMENT))
 PERSONALIA (PERSONALIA (HRD / PERSONNEL MANAGEMENTHRD / PERSONNEL MANAGEMENT))

10. TUJUAN PERUSAHAANTUJUAN PERUSAHAAN
 KEUNTUNGANKEUNTUNGAN
 KESEJAHTERAAN ANGGOTAKESEJAHTERAAN ANGGOTA
 KESEJAHTERAAN MASYARAKATKESEJAHTERAAN MASYARAKAT
 MENGURANGI PENGANGGURANMENGURANGI PENGANGGURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI SISTEM, MEMPUNYAI SIFAT :PERUSAHAAN SEBAGAI SISTEM, MEMPUNYAI SIFAT :
KOMPLEKS, KESATUAN / UNIT, BERJENIS-JENIS,KOMPLEKS, KESATUAN / UNIT, BERJENIS-JENIS,
BERGANTUNG, DINAMIS.BERGANTUNG, DINAMIS.

11. LINGKUNGAN UMUM PERUSAHAANLINGKUNGAN UMUM PERUSAHAAN
 POLITIKPOLITIK
 HUKUMHUKUM
 SOSIALSOSIAL
 PEREKONOMIANPEREKONOMIAN
 KEBUDAYAANKEBUDAYAAN
 PENDIDIKANPENDIDIKAN
 TEKNOLOGITEKNOLOGI

12. LINGKUNGAN KHUSUS PERUSAHAANLINGKUNGAN KHUSUS PERUSAHAAN
 PENYEDIA / PEMASOK (PENYEDIA / PEMASOK (SUPPLIERSUPPLIER))
 PELANGGAN (PELANGGAN (CUSTOMER / CONSUMENTCUSTOMER / CONSUMENT))
 PESAING (PESAING (COMPETITORCOMPETITOR))
 TEKNOLOGITEKNOLOGI
 SOSIO POLITIK :SOSIO POLITIK : terkait aspek kehidupan masyarakat danterkait aspek kehidupan masyarakat dan
peraturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadapperaturan pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap
perkembangan perusahaanperkembangan perusahaan..

13. PERTANGGUNGJAWABAN SOSIALPERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
PERUSAHAANPERUSAHAAN
 PELANGGAN / KONSUMEN (PELANGGAN / KONSUMEN (CUSTOMERCUSTOMER
SATISFACTIONSATISFACTION))
 TENAGA KERJATENAGA KERJA
 LINGKUNGANLINGKUNGAN
 INVESTORINVESTOR
DIKENAL DENGAN : “DIKENAL DENGAN : “ STAKE HOLDERSTAKE HOLDER ““

14. ETIKA BISNISETIKA BISNIS
 BAHASA YUNANI : “BAHASA YUNANI : “ ETHOSETHOS ” = adat, akhlak, watak,” = adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap dan cara berpikir, adat istiadat.perasaan, sikap dan cara berpikir, adat istiadat.
 ETIKA =ETIKA = filsafat tentang nilai-nilai, kesusilaan tentang baikfilsafat tentang nilai-nilai, kesusilaan tentang baik
dan burukdan buruk..
 ETIKA BISNIS =ETIKA BISNIS = PENILAIAN TERHADAP KEGIATAN DANPENILAIAN TERHADAP KEGIATAN DAN
PERILAKU BISNIS YANG MENGACU PADA KEBENARANPERILAKU BISNIS YANG MENGACU PADA KEBENARAN
ATAU KEJUJURAN BERUSAHA (BISNIS)ATAU KEJUJURAN BERUSAHA (BISNIS)
 FAKTOR YANG BERPENGARUH KEPADA PERILAKUFAKTOR YANG BERPENGARUH KEPADA PERILAKU
BISNIS ADALAH :BISNIS ADALAH : LINGKUNGAN BISNIS, ORGANISASI,LINGKUNGAN BISNIS, ORGANISASI,
INDIVIDUINDIVIDU
 MENCIPTAKAN IKLIM USAHA YANG BERGAIRAHMENCIPTAKAN IKLIM USAHA YANG BERGAIRAH
DAN SUASANA PERSAINGAN YANG SEHATDAN SUASANA PERSAINGAN YANG SEHAT

15. CUSTOMER SATISFACTIONCUSTOMER SATISFACTION
 KEPUASAN PELANGGAN (KEPUASAN PELANGGAN (CUSTOMER SATISFACTIONCUSTOMER SATISFACTION))
ADALAH SALAH SATU ETIKA BISNIS YANG HARUSADALAH SALAH SATU ETIKA BISNIS YANG HARUS
DIKEDEPANKAN OLEH SUATU PERUSAHAAN.DIKEDEPANKAN OLEH SUATU PERUSAHAAN.
 BEBERAPA KEINGINAN PEMBELI / PELANGGANBEBERAPA KEINGINAN PEMBELI / PELANGGAN
ADALAHADALAH KESESUAIANKESESUAIAN TERHADAP :TERHADAP :
 QUALITY (MUTU)QUALITY (MUTU)
 COST (BIAYA)COST (BIAYA)
 DELIVERY (WAKTU PENGIRIMAN)DELIVERY (WAKTU PENGIRIMAN)
 SERVICE (PELAYANAN)SERVICE (PELAYANAN)

16. BISNIS INTERNASIONALBISNIS INTERNASIONAL
 MERUPAKAN KINERJA AKTIVITAS BISNIS YANG MELINTASIMERUPAKAN KINERJA AKTIVITAS BISNIS YANG MELINTASI
BATAS NASIONAL.BATAS NASIONAL.
 PERUSAHAAN MULTINASIONALPERUSAHAAN MULTINASIONAL : DAPAT BERPRODUKSI BAIK: DAPAT BERPRODUKSI BAIK
DI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI. Contoh :DI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI. Contoh : Coca-Cola, Exxon,Coca-Cola, Exxon,
IBM, ToyotaIBM, Toyota..
 MENGAPA TERJADI BISNIS INTERNASIONAL ?MENGAPA TERJADI BISNIS INTERNASIONAL ?
 PRINSIP EKONOMI :PRINSIP EKONOMI : SUPPLY – DEMANDSUPPLY – DEMAND
 SUATU NEGARA MEMILIKI KELEBIHAN PRODUKSI SESUATUSUATU NEGARA MEMILIKI KELEBIHAN PRODUKSI SESUATU
AKAN MELAKUKANAKAN MELAKUKAN EKSPOREKSPOR..
 KELANGKAAN SUMBER DAYA DI SUATU NEGARA,KELANGKAAN SUMBER DAYA DI SUATU NEGARA,
DIBUTUHKANDIBUTUHKAN IMPORIMPOR..
KEMAMPUAN SUATU BANGSA UNTUK MENANGKAPKEMAMPUAN SUATU BANGSA UNTUK MENANGKAP PELUANGPELUANG
EKSPOREKSPOR DAN BEREAKSI TERHADAPDAN BEREAKSI TERHADAP IMPORIMPOR ADALAHADALAH
DETERMINAN UTAMADETERMINAN UTAMA DARIDARI KINERJA PEREKONOMIANKINERJA PEREKONOMIAN
NASIONALNYANASIONALNYA..
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMILAJU PERTUMBUHAN EKONOMI SUATU NEGARASUATU NEGARA

17. TEORI PERDAGANGANTEORI PERDAGANGAN
 TEORI MERKANTILISME :TEORI MERKANTILISME :
KEKAYAAN SUATU BANGSA AKAN MENINGKAT BERSAMAANKEKAYAAN SUATU BANGSA AKAN MENINGKAT BERSAMAAN
JUMLAH EMAS YANG DIMILIKINYA (MENINGKATKAN EKSPORJUMLAH EMAS YANG DIMILIKINYA (MENINGKATKAN EKSPOR
DAN MENGURANGI IMPOR).DAN MENGURANGI IMPOR).
 TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT :TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT :
DENGAN SPESIALIASI DALAM PRODUKSI YANG PALINGDENGAN SPESIALIASI DALAM PRODUKSI YANG PALING
EFISIEN BAGI SUATU NEGARA, MAKA NEGARA ITU AKANEFISIEN BAGI SUATU NEGARA, MAKA NEGARA ITU AKAN
DAPAT MENINGKATKAN KEMAKMURANNYA MELALUIDAPAT MENINGKATKAN KEMAKMURANNYA MELALUI
PERDAGANGAN INTERNASIONALNYA.PERDAGANGAN INTERNASIONALNYA.
 TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF :TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF :
RASIO HARGA RELATIF DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKANRASIO HARGA RELATIF DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN
BATAS PERDAGANGANBATAS PERDAGANGAN

18. The General Agreement on TarrifsThe General Agreement on Tarrifs
and Trade = GATT (1947)and Trade = GATT (1947)
 Kesepakatan Umum Mengenai Tarif dan PerdaganganKesepakatan Umum Mengenai Tarif dan Perdagangan
 Forum untuk membicarakan persoalan perdagangan antarForum untuk membicarakan persoalan perdagangan antar
bangsa,bangsa,
 Menyediakan suatu suasana institusional untuk perundinganMenyediakan suatu suasana institusional untuk perundingan
guna mengurangi halangan perdagangan,guna mengurangi halangan perdagangan,
 Memudahkan perundingan di antara anggota mengenaiMemudahkan perundingan di antara anggota mengenai
perselisihan perdagangan yang muncul di antara negaraperselisihan perdagangan yang muncul di antara negara
anggota.anggota.
 Prinsip GATT :Prinsip GATT : Non DiskriminasiNon Diskriminasi,, Pengikatan TarifPengikatan Tarif ..

19. NERACA PEMBAYARANNERACA PEMBAYARAN
INTERNASIONALINTERNASIONAL
 LAPORAN YANG MENUNJUKKAN EKSPOR SUATU NEGARALAPORAN YANG MENUNJUKKAN EKSPOR SUATU NEGARA
DAN IMPOR NEGARA YANG BERSANGKUTAN SERTA JENISDAN IMPOR NEGARA YANG BERSANGKUTAN SERTA JENIS
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN LAIN YANG TIMBUL DARIPENDAPATAN DAN PENGELUARAN LAIN YANG TIMBUL DARI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL (PERDAGANGAN INTERNASIONAL ( LABA – RUGI, SURPLUS –LABA – RUGI, SURPLUS –
MINUSMINUS ).).
 KURS MATA UANG ASING (KURS MATA UANG ASING (FOREIGN EXCHANGE RATEFOREIGN EXCHANGE RATE).).
 ALAT PEMBAYARAN :ALAT PEMBAYARAN : WESELWESEL (bila melalui bank :(bila melalui bank : Letter Of CreditLetter Of Credit
atauatau L/CL/C).).
 DOKUMEN EKSPOR :DOKUMEN EKSPOR :
 Konosemen (Konosemen (Occean Bill Of Loading atau B/LOccean Bill Of Loading atau B/L).).
 Faktur komersial (Faktur komersial (Commercial InvoiceCommercial Invoice).).
 Sertifikat atau polis asuransi laut (Sertifikat atau polis asuransi laut (Freight InsuranceFreight Insurance).).
 Sertifikat pemeriksaan (Sertifikat pemeriksaan (Inspection Certificate, PEBInspection Certificate, PEB).).
 Sertifikat negara asal barang (Sertifikat negara asal barang (Certificate of OriginCertificate of Origin).).

20. PENGANTARPENGANTAR
BISNISBISNIS
Bab. 2
SISTEM PEREKONOMIAN

21. MERKANTILISMEMERKANTILISME
 NEGARA BERUSAHA MENDAPATKAN EMASNEGARA BERUSAHA MENDAPATKAN EMAS
SEBANYAK-BANYAKNYA MELALUI PERDAGANGANSEBANYAK-BANYAKNYA MELALUI PERDAGANGAN
LUAR NEGERI.LUAR NEGERI.
 PERDAGANGAN ADALAH SUMBER KEKAYAAN.PERDAGANGAN ADALAH SUMBER KEKAYAAN.
 MENINGKATKAN EKSPOR DAN MENGURANGIMENINGKATKAN EKSPOR DAN MENGURANGI
IMPOR.IMPOR.
 PERTANIAN MENJADI TERTINGGALPERTANIAN MENJADI TERTINGGAL, TIMBUL, TIMBUL
TANTANGAN DARI MEREKA YANG MEMENTINGKANTANTANGAN DARI MEREKA YANG MEMENTINGKAN
PERTANIAN.PERTANIAN.

22. KAPITALISMEKAPITALISME
 SESEORANG BEBAS UNTUK MEMILIKI KEKAYAAN,SESEORANG BEBAS UNTUK MEMILIKI KEKAYAAN,
MEMILIKI PERUSAHAAN, BERSAING SECARAMEMILIKI PERUSAHAAN, BERSAING SECARA
BEBAS DALAM PASAR DAN BERTINDAK SEJAUHBEBAS DALAM PASAR DAN BERTINDAK SEJAUH
UANG YANG MEREKA MILIKI.UANG YANG MEREKA MILIKI.
 EKONOMI PASAREKONOMI PASAR..
 KEBEBASAN = “KEBEBASAN = “LEISSEZ FAIRELEISSEZ FAIRE”.”.
 Tiga Sifat Pokok Sistem Kapitalisasi :Tiga Sifat Pokok Sistem Kapitalisasi :
1)1) Hak milik atas barang modal ada di tangan orang perseoranganHak milik atas barang modal ada di tangan orang perseorangan
2)2) Harga barang/jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaranHarga barang/jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran
(ekonomi pasar = supply & demmand)(ekonomi pasar = supply & demmand)
3)3) Dijamin adanya persaingan bebas,kebebasan untuk berdagang danDijamin adanya persaingan bebas,kebebasan untuk berdagang dan
mempunyai pekerjaan, kebebasan untuk mengadakan kontrak sertamempunyai pekerjaan, kebebasan untuk mengadakan kontrak serta
kebebasan untuk hak milik dan kebebasan untuk mendapatkankebebasan untuk hak milik dan kebebasan untuk mendapatkan
keuntungankeuntungan

23. KOMUNISMEKOMUNISME
 EKONOMI PEMERINTAH,EKONOMI PEMERINTAH, LAWAN EKONOMI PASAR.LAWAN EKONOMI PASAR.
 PERANAN PASAR UNTUK MENENTUKAN ARAHPERANAN PASAR UNTUK MENENTUKAN ARAH
PRODUKSI HAMPIR TIDAK ADA.PRODUKSI HAMPIR TIDAK ADA.
 TOTALITER ATAS KEPUTUSAN EKONOMI YANGTOTALITER ATAS KEPUTUSAN EKONOMI YANG
DIBUATDIBUAT
 HAK MILIK SESEORANG DIHAPUSKAN, SEMUAHAK MILIK SESEORANG DIHAPUSKAN, SEMUA
MASYARAKAT ADALAH KARYAWAN NEGARA.MASYARAKAT ADALAH KARYAWAN NEGARA.
 KEBEBASAN POLITIK DIAWASI SECARA KETAT.KEBEBASAN POLITIK DIAWASI SECARA KETAT.

24. FASISMEFASISME
 NEGERI USAHA,NEGERI USAHA, PEMERINTAH MEMILIKI SEMUAPEMERINTAH MEMILIKI SEMUA
INDUSTRI.INDUSTRI.
 LAHIR DARILAHIR DARI PEMERINTAHANPEMERINTAHAN DIKTATORDIKTATOR..
 SEMUA ORANG BEBAS MEMILIH TEMPAT YANGSEMUA ORANG BEBAS MEMILIH TEMPAT YANG
DIINGINKAN ATAS PERSETUJUAN PEMERINTAH.DIINGINKAN ATAS PERSETUJUAN PEMERINTAH.

25. SOSIALISMESOSIALISME
 LAHIR DARILAHIR DARI PEMERINTAHANPEMERINTAHAN DEMOKRASIDEMOKRASI..
 PEMERINTAH SECARA TIDAK LANGSUNG MENDORONGPEMERINTAH SECARA TIDAK LANGSUNG MENDORONG
KEGIATAN EKONOMI YANG MERENCANAKANKEGIATAN EKONOMI YANG MERENCANAKAN ANGGARANANGGARAN
BELANJABELANJA,, SISTEM PERPAJAKANSISTEM PERPAJAKAN,, EKSPOREKSPOR, DLL., DLL.
 SESEORANG RELATIF BEBAS MENENTUKAN USAHA ATAUSESEORANG RELATIF BEBAS MENENTUKAN USAHA ATAU
PEKERJAAN YANG DIINGINKAN, PEMERINTAH HANYA TURUTPEKERJAAN YANG DIINGINKAN, PEMERINTAH HANYA TURUT
CAMPUR TANGAN UNTUKCAMPUR TANGAN UNTUK MENYESUAIKAN KEBUTUHANMENYESUAIKAN KEBUTUHAN
INDIVIDU DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKATINDIVIDU DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT..
 PEMERINTAH TETAP MENGUASAI PERUSAHAAN2 YANG VITALPEMERINTAH TETAP MENGUASAI PERUSAHAAN2 YANG VITAL
BAGI KEPENTINGAN MASYARAKAT.BAGI KEPENTINGAN MASYARAKAT.
 HARTA KEKAYAANHARTA KEKAYAAN PERUSAHAAN, DIMILIKI DANPERUSAHAAN, DIMILIKI DAN
DISELENGGARAKAN OLEHDISELENGGARAKAN OLEH KOPERASI-KOPERASI PRODUKSIKOPERASI-KOPERASI PRODUKSI
ATAUATAU KONSUMSIKONSUMSI,, SERIKAT PEKERJASERIKAT PEKERJA,, BADAN HUKUMBADAN HUKUM
MASAYARAKATMASAYARAKAT DANDAN ORGANISASI LAINORGANISASI LAIN ATASATAS DASAR SUKADASAR SUKA
RELARELA..

26. DEMOKRASI EKONOMIDEMOKRASI EKONOMI
 CAMPURAN, MEMELIHARACAMPURAN, MEMELIHARA KESEIMBANGAN SISTEM EKONOMIKESEIMBANGAN SISTEM EKONOMI
SOSIALIS MURNI DAN KAPITALIS MURNISOSIALIS MURNI DAN KAPITALIS MURNI..
 CENDERUNG MENUJU SISTEM PEREKONOMIAN SOSIALIS,CENDERUNG MENUJU SISTEM PEREKONOMIAN SOSIALIS,
TETAPI DENGAN MENDASARKAN DIRI PADATETAPI DENGAN MENDASARKAN DIRI PADA PANCASILAPANCASILA DANDAN
UUD 1945UUD 1945..
 CIRI PENERAPAN DEMOKRASI EKONOMI DI INDONESIACIRI PENERAPAN DEMOKRASI EKONOMI DI INDONESIA
TERTUANG DALAMTERTUANG DALAM PASAL 23, 27, 33PASAL 23, 27, 33 DANDAN 34 UUD 194534 UUD 1945..
 PEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMAPEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMA
BERDASAR ASAS KEKELUARGAAN.BERDASAR ASAS KEKELUARGAAN.
 HAK MILIK PERORANGAN DIAKUI DAN PEMANFAATANNYAHAK MILIK PERORANGAN DIAKUI DAN PEMANFAATANNYA
TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGANTIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN KEPENTINGAN
MASYARAKAT.MASYARAKAT.
 Sistem Perekonomian Indonesia menghindari : penghisapan manusia atasSistem Perekonomian Indonesia menghindari : penghisapan manusia atas
manusia (manusia (KapitalisKapitalis), inisiatif dan kreasi masyarakat dimatikan oleh negara), inisiatif dan kreasi masyarakat dimatikan oleh negara
((EtatismeEtatisme), pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok tertentu), pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok tertentu
((MonopoliMonopoli).).
 Soko Guru Perekonomian Indonesia :Soko Guru Perekonomian Indonesia : KOPERASIKOPERASI..

27. ARUS PEREDARAN DAN PERTUKARANARUS PEREDARAN DAN PERTUKARAN
DALAM SUATU PEREKONOMIANDALAM SUATU PEREKONOMIAN
 DALAM ARTI MAKRO, MASYARAKAT SUATU NEGARADALAM ARTI MAKRO, MASYARAKAT SUATU NEGARA
MELAKUKAN TIGA KEGIATAN YAITU PRODUKSI, KONSUMSIMELAKUKAN TIGA KEGIATAN YAITU PRODUKSI, KONSUMSI
DAN DISTRIBUSI.DAN DISTRIBUSI.
 SETIAP PENGELUARAN DARI PIHAK TERTENTU, MERUPAKANSETIAP PENGELUARAN DARI PIHAK TERTENTU, MERUPAKAN
PENERIMAAN BAGI PIHAK LAIN ATAU TERJADI SUATUPENERIMAAN BAGI PIHAK LAIN ATAU TERJADI SUATU
INDEPENDENSI.INDEPENDENSI.
 HAL INI DIDUKUNG OLEH :HAL INI DIDUKUNG OLEH :
 KAPASITAS PRODUKSI YANG BEKERJA PENUH.KAPASITAS PRODUKSI YANG BEKERJA PENUH.
 SISTEM PERPAJAKAN YANG BAIK.SISTEM PERPAJAKAN YANG BAIK.
 TABUNGAN MASYARAKAT YANG DISALURKAN MELALUITABUNGAN MASYARAKAT YANG DISALURKAN MELALUI
BANK.BANK.
PEMERINTAH – PRODUKSI – PERBANKAN – KONSUMENPEMERINTAH – PRODUKSI – PERBANKAN – KONSUMEN
Belanja – Pajak – Tabungan - PinjamanBelanja – Pajak – Tabungan - Pinjaman

28. PENGANTARPENGANTAR
BISNISBISNIS
Bab. 3
BENTUK – BENTUK PERUSAHAAN

29. WIRAUSAHAWIRAUSAHA
 WIRAUSAHAWAN :WIRAUSAHAWAN :
ADALAH SESEORANG YANG MEMILIKI KEPRIBADIAN UNGGULADALAH SESEORANG YANG MEMILIKI KEPRIBADIAN UNGGUL
YANG MENCERMINKAN BUDI YANG LUHUR DAN PANTASYANG MENCERMINKAN BUDI YANG LUHUR DAN PANTAS
DITELADANI KARENA ATAS KEMAMPUAN SENDIRI DAPATDITELADANI KARENA ATAS KEMAMPUAN SENDIRI DAPAT
MELAHIRKAN SUMBANGSIH KARYA UNTUK KEMAJUAN YANGMELAHIRKAN SUMBANGSIH KARYA UNTUK KEMAJUAN YANG
BERLANDASKAN KEBENARAN DAN KEBAIKANBERLANDASKAN KEBENARAN DAN KEBAIKAN
 KEWIRAUSAHAWAN :KEWIRAUSAHAWAN :
Profesi :Profesi :
ILMU PENGETAHUAN – SENI – PRAKTEK (PENGALAMAN)ILMU PENGETAHUAN – SENI – PRAKTEK (PENGALAMAN)

30. FUNGSI YANG DILAKUKANFUNGSI YANG DILAKUKAN
WIRAUSAHAWANWIRAUSAHAWAN
 MENGIDENTIFIKASIKAN KESEMPATANMENGIDENTIFIKASIKAN KESEMPATAN
(MELIHAT(MELIHAT PELUANGPELUANG).).
 MENGUMPULKAN SUMBER DAYAMENGUMPULKAN SUMBER DAYA MANUSIAMANUSIA
DAN SUMBER DAYA LAINNYA.DAN SUMBER DAYA LAINNYA.
 MENARIKMENARIK INVESTASI/DANAINVESTASI/DANA DARIDARI
PERORANGAN ATAU LEMBAGA KEUANGANPERORANGAN ATAU LEMBAGA KEUANGAN
 MELAKSANAKAN PROSES PRODUKSI ATAUMELAKSANAKAN PROSES PRODUKSI ATAU
PERPERDAGANGDAGANGANAN
 MENANGGUNGMENANGGUNG RESIKORESIKO

31. Ciri Kepribadian WIRAUSAHACiri Kepribadian WIRAUSAHA
 Emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan (Emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan (punyapunya
mimpi suksesmimpi sukses).).
 NekadNekad, berani menanggung resiko., berani menanggung resiko.
 GigihGigih dan bekerja keras.dan bekerja keras.
 Semangat dan gesit (Semangat dan gesit (lincahlincah))
 FleksibelFleksibel terhadap rencana danterhadap rencana dan obyektifobyektif..
 Percaya diriPercaya diri, teguh, berani, tidak mudah putus asa., teguh, berani, tidak mudah putus asa.
 MauMau belajarbelajar..
 LeadershipLeadership, punya kecakapan untuk memimpin., punya kecakapan untuk memimpin.
 InovatorInovator, pembaharu dan kreatif., pembaharu dan kreatif.
 Pemburu keberhasilanPemburu keberhasilan..

32. Om Bob SadinoOm Bob Sadino

Kalau orang GOBLOK itu gak pandai menghitung,Kalau orang GOBLOK itu gak pandai menghitung,
makanya lebih cepet mulai usahamakanya lebih cepet mulai usaha
Kalau orang PINTER, menghitungnya NJLIMET,Kalau orang PINTER, menghitungnya NJLIMET,
makanya gak mulai2 usahanyamakanya gak mulai2 usahanya
karenakarena SIBUK MIKIRSIBUK MIKIR

33. PERUSAHAAN KECILPERUSAHAAN KECIL
 KEWIRAUSAHAAN DAPAT DIMULAI DARI PERUSAHAANKEWIRAUSAHAAN DAPAT DIMULAI DARI PERUSAHAAN
KECIL (SMALL BISNIS).KECIL (SMALL BISNIS).
 CARA MEMPEROLEH KEPEMILIKAN :CARA MEMPEROLEH KEPEMILIKAN :
-- WARISANWARISAN, meneruskan usaha orang tua., meneruskan usaha orang tua.
-- MEMBELIMEMBELI, meneruskan perusahaan yang sudah ada., meneruskan perusahaan yang sudah ada.
-- MEMULAIMEMULAI, usaha yang sama sekali baru., usaha yang sama sekali baru.
 TANTANGAN,TANTANGAN, konsumen belum pastikonsumen belum pasti, harus banyak belajar dalam, harus banyak belajar dalam
memilih bahan bakumemilih bahan baku,, sediaansediaan dandan tenaga kerjatenaga kerja yang terampil.yang terampil.
 CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL :CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL : dikelola/dipimpin sendiridikelola/dipimpin sendiri
oleh pemiliknyaoleh pemiliknya,, struktur organisasi sederhanastruktur organisasi sederhana (rangkap tugas(rangkap tugas
jabatan),jabatan), persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggipersentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi,,
kesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakankesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulitsulit
memperoleh pinjaman dengan syarat lunakmemperoleh pinjaman dengan syarat lunak..

34. USAHA – USAHA PEMERINTAH UNTUKUSAHA – USAHA PEMERINTAH UNTUK
MENGEMBANGKAN PERUSAHAAN KECILMENGEMBANGKAN PERUSAHAAN KECIL
 PELATIHAN U./ KOPERASI DAN UMKMPELATIHAN U./ KOPERASI DAN UMKM (USAHA(USAHA
MASYARAKAT KECIL MENENGAH) MELALUIMASYARAKAT KECIL MENENGAH) MELALUI
DEPERINDAGKOPDEPERINDAGKOP..
 MENDUKUNG UPAYA PENYEBARLUASAN DANMENDUKUNG UPAYA PENYEBARLUASAN DAN
PENGEMBANGAN MINAT BERUSAHA (PENGEMBANGAN MINAT BERUSAHA (SENSE OFSENSE OF
BUSSINESSBUSSINESS).).
 PEMBERIAN BANTUAN KREDIT DARI BANK DENGANPEMBERIAN BANTUAN KREDIT DARI BANK DENGAN
SYARAT LUNAK BAGI PENGUSAHA KECIL (SYARAT LUNAK BAGI PENGUSAHA KECIL (KREDITKREDIT
UMKMUMKM))
 PENINGKATAN KETRAMPILAN ANGKATAN KERJAPENINGKATAN KETRAMPILAN ANGKATAN KERJA
DENGAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJADENGAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
((SEKOLAH KEJURUANSEKOLAH KEJURUAN DANDAN BLKIBLKI = BALAI LATIHAN= BALAI LATIHAN
KERJA INDUSTRI).KERJA INDUSTRI).

35. BENTUK PERUSAHAANBENTUK PERUSAHAAN
 PERUSAHAAN PERSEORANGAN (PERUSAHAAN PERSEORANGAN (UDUD))
 FIRMA (FIRMA (FaFa))
 PERSEROAN KOMANDITER (PERSEROAN KOMANDITER (CVCV))
 PERSEROAN TERBATAS (PERSEROAN TERBATAS (PT / NVPT / NV))
 PERSEROAN TERBATAS NEGARA (PERSEROAN TERBATAS NEGARA (PERSEROPERSERO))
 PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUMPERUM))
 PERUSAHAAN NEGARA JAWATAN (PERUSAHAAN NEGARA JAWATAN (PERJANPERJAN))
 PERUSAHAAN DAERAH (PERUSAHAAN DAERAH (PD / PERUSDAPD / PERUSDA))
 KOPERASIKOPERASI
 BENTUK LAINNYA :BENTUK LAINNYA : Joint Venture, Trust, Holding Company,Joint Venture, Trust, Holding Company,
Sindikat, Kartel, YayasanSindikat, Kartel, Yayasan dsb.dsb.

36. Alasan Memilih Bentuk Perusahaan :Alasan Memilih Bentuk Perusahaan :
 Jenis usaha (jasa, industri, perdagangan dsb.)Jenis usaha (jasa, industri, perdagangan dsb.)
 Susunan pemilik modal.Susunan pemilik modal.
 Jumlah modal dan tambahan modal / investasi.Jumlah modal dan tambahan modal / investasi.
 Rencana pembagian laba.Rencana pembagian laba.
 Penentuan tanggung jawab perusahaan.Penentuan tanggung jawab perusahaan.
 Penanggungan resiko yang akan dihadapi.Penanggungan resiko yang akan dihadapi.
 Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan.Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan.
 Jangka waktu berdirinya perusahaan.Jangka waktu berdirinya perusahaan.

37. Perusahaan PerseoranganPerusahaan Perseorangan
 DIMILIKI, DIKELOLA DAN DIPIMPIN OLEH SESEORANG YANGDIMILIKI, DIKELOLA DAN DIPIMPIN OLEH SESEORANG YANG
BERTANGGUNG JAWAB PENUH TERHADAP SEMUA RESIKOBERTANGGUNG JAWAB PENUH TERHADAP SEMUA RESIKO
DAN AKTIVITAS PERUSAHAAN.DAN AKTIVITAS PERUSAHAAN.
 IJIN USAHA LEBIH RINGAN DAN SEDERHANAIJIN USAHA LEBIH RINGAN DAN SEDERHANA
PERSYARATNNYA.PERSYARATNNYA.
 SIUP :SIUP : UD – USAHA DAGANG / TOKOUD – USAHA DAGANG / TOKO
 SEMUA HARTA KEKAYAAN PRIBADI MENJADI JAMINAN DARISEMUA HARTA KEKAYAAN PRIBADI MENJADI JAMINAN DARI
SEMUA UTANG PERUSAHAAN.SEMUA UTANG PERUSAHAAN.
 SEMUA KEUNTUNGAN MENJADI HAK PEMILIK UTUHSEMUA KEUNTUNGAN MENJADI HAK PEMILIK UTUH
 RELATIF SUSAH MENDAPATKAN PINJAMAN / KREDIT USAHARELATIF SUSAH MENDAPATKAN PINJAMAN / KREDIT USAHA

38. FIRMA (Fa)FIRMA (Fa)
 PERSEKUTUAN ANTARA DUA ORANG ATAU LEBIH DENGANPERSEKUTUAN ANTARA DUA ORANG ATAU LEBIH DENGAN
NAMA BERSAMA UNTUK MENJALANKAN USAHA.NAMA BERSAMA UNTUK MENJALANKAN USAHA.
 TANGGUNG JAWAB MASING-MASING ANGGOTA FIRMA TIDAKTANGGUNG JAWAB MASING-MASING ANGGOTA FIRMA TIDAK
TERBATAS.TERBATAS.
 LABA – RUGI DIPIKUL BERSAMA.LABA – RUGI DIPIKUL BERSAMA.
 LANDASAN :LANDASAN : Pasal 16 KUHDPasal 16 KUHD diperkuatdiperkuat Pasal 16Pasal 16 dandan 18 KUHP18 KUHP
 TIDAK MEMBUTUHKANTIDAK MEMBUTUHKAN AKTE PENDIRIANAKTE PENDIRIAN..

39. PERSEROAN KOMANDITER (CV)PERSEROAN KOMANDITER (CV)
 COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAAPCOMMANDITAIRE VENNOOTSCHAAP (CV) adalah SUATU(CV) adalah SUATU
BENTUK PERJANJIAN KERJA SAMA UNTUK BERUSAHABENTUK PERJANJIAN KERJA SAMA UNTUK BERUSAHA
BERSAMA ANTARA ORANG-ORANG YANG BERSEDIABERSAMA ANTARA ORANG-ORANG YANG BERSEDIA
MEMIMPIN, MENGATUR PERUSAHAAN, SERTA BERTANGGUNGMEMIMPIN, MENGATUR PERUSAHAAN, SERTA BERTANGGUNG
JAWAB PENUH DENGAN KEKAYAAN PRIBADINYA, DENGANJAWAB PENUH DENGAN KEKAYAAN PRIBADINYA, DENGAN
ORANG-ORANG YANG MEMBERIKAN PINJAMAN DAN TIDAKORANG-ORANG YANG MEMBERIKAN PINJAMAN DAN TIDAK
BERSEDIA MEMIMPIN PERUSAHAAN SERTA BERTANGGUNGBERSEDIA MEMIMPIN PERUSAHAAN SERTA BERTANGGUNG
JAWAB TERBATAS PADA KEKAYAAN YANG DIIKUTSERTAKANJAWAB TERBATAS PADA KEKAYAAN YANG DIIKUTSERTAKAN
DALAM PERUSAHAAN ITU.DALAM PERUSAHAAN ITU.
 LANDASAN :LANDASAN : Pasal 19 KUHDPasal 19 KUHD..
 KEANGGOTAAN DALAM CV : SEKUTU PIMPINANKEANGGOTAAN DALAM CV : SEKUTU PIMPINAN (GENERAL(GENERAL
PARTNER)PARTNER), SEKUTU TERBATAS, SEKUTU TERBATAS (LIMITED PARTNER)(LIMITED PARTNER), SEKUTU, SEKUTU
DIAMDIAM (SILENT PARTNER)(SILENT PARTNER), SEKUTU RAHASIA, SEKUTU RAHASIA (SECRET(SECRET
PARTNER)PARTNER), SEKUTU SENIOR & YUNIOR, SEKUTU SENIOR & YUNIOR (SENIOR & SENIOR(SENIOR & SENIOR
PARTNER)PARTNER), DORMANT, DORMANT (SLEEPING PARTNER)(SLEEPING PARTNER)..
 AKTE PENDIRIAN MUDAH & MUDAH MEMPEROLEH KREDIT.AKTE PENDIRIAN MUDAH & MUDAH MEMPEROLEH KREDIT.

40. PERSEROAN TERBATAS (PT)PERSEROAN TERBATAS (PT)
 = NAAMLOZE VENNOOTSCHAP (NV)= NAAMLOZE VENNOOTSCHAP (NV) ADALAH SUATUADALAH SUATU
PERSEKUTUAN UNTUK MENJALANKAN PERUSAHAAN YANGPERSEKUTUAN UNTUK MENJALANKAN PERUSAHAAN YANG
MEMPUNYAIMEMPUNYAI MODAL USAHA YANG TERBAGI ATAS BEBERAPAMODAL USAHA YANG TERBAGI ATAS BEBERAPA
SAHAMSAHAM, DIMANA TIAP SEKUTU / PESERO TURUT MENGAMBIL, DIMANA TIAP SEKUTU / PESERO TURUT MENGAMBIL
BAGIAN SEBANYAK SATU ATAU LEBIH SAHAM.BAGIAN SEBANYAK SATU ATAU LEBIH SAHAM.
 PARA PEMEGANG SAHAM BERTANGGUNG JAWAB TERBATASPARA PEMEGANG SAHAM BERTANGGUNG JAWAB TERBATAS
TERHADAP HUTANG-HUTANG PERUSAHAAN SEBESAR MODALTERHADAP HUTANG-HUTANG PERUSAHAAN SEBESAR MODAL
YANG DISETORKAN.YANG DISETORKAN.
 KEKAYAAN PTKEKAYAAN PT TERPISAHTERPISAH DARI KEKAYAAN PRIBADIDARI KEKAYAAN PRIBADI
PEMEGANG SAHAM.PEMEGANG SAHAM.
 APABILA PT MENDAPATKANAPABILA PT MENDAPATKAN LABALABA MAKA KEPADA PEMEGANGMAKA KEPADA PEMEGANG
SAHAM DIBAYARKANSAHAM DIBAYARKAN DEVIDENDEVIDEN..
 AKTE PENDIRIANAKTE PENDIRIAN NOTARISNOTARIS : NAMA PT, MODAL PT, DSB.: NAMA PT, MODAL PT, DSB.
 JENIS-JENIS SAHAM :JENIS-JENIS SAHAM : SAHAM BIASASAHAM BIASA (COMMON STOCK),(COMMON STOCK),
SAHAM PREFERENSAHAM PREFEREN (PREFERED STOCK),(PREFERED STOCK), SAHAM BONUSSAHAM BONUS,, SAHAMSAHAM
PENDIRIPENDIRI DANDAN SAHAM KOSONGSAHAM KOSONG..

41. PERSEROAN TERBATAS (PT)PERSEROAN TERBATAS (PT)
 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM ((RUPSRUPS)) adalah KEKUASAANadalah KEKUASAAN
TERTINGGI DALAM PT.TERTINGGI DALAM PT.
 RUPS DIADAKAN PALING SEDIKIT 1X SETAHUN DANRUPS DIADAKAN PALING SEDIKIT 1X SETAHUN DAN
SELAMBAT-LAMBATNYA 6 (ENAM) BULAN SESUDAH TAHUNSELAMBAT-LAMBATNYA 6 (ENAM) BULAN SESUDAH TAHUN
BUKU YANG BERSANGKUTAN.BUKU YANG BERSANGKUTAN.
 KEPUTUSAN RAPAT DIAMBIL DARI SUARA YANG TERBANYAK.KEPUTUSAN RAPAT DIAMBIL DARI SUARA YANG TERBANYAK.
 PENYERAHAN HAK SUARA KEPADA ORANG LAIN =PENYERAHAN HAK SUARA KEPADA ORANG LAIN = PROXYPROXY..
 DEWAN KOMISARISDEWAN KOMISARIS : MENGAWASI SEGALA TINDAKAN: MENGAWASI SEGALA TINDAKAN
DIREKSI DAN MENJAGA AGAR TINDAKAN DIREKSI TIDAKDIREKSI DAN MENJAGA AGAR TINDAKAN DIREKSI TIDAK
MERUGIKAN PERUSAHAAN ATAU AGAR DIREKSIMERUGIKAN PERUSAHAAN ATAU AGAR DIREKSI
MELAKSANAKAN SEMUA KEPUTUSAN RUPS.MELAKSANAKAN SEMUA KEPUTUSAN RUPS.
 DEWAN DIREKTUR (BOARD of DIRECTORS)DEWAN DIREKTUR (BOARD of DIRECTORS) : DIPILIH DAN: DIPILIH DAN
DIANGKAT OLEH RUPS UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU.DIANGKAT OLEH RUPS UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU.
 JENIS-JENIS PT :JENIS-JENIS PT : PT. TertutupPT. Tertutup,, PT.PT. TerbukaTerbuka (Go Public)(Go Public),, PT. KosongPT. Kosong,,
PT. Asing (PMA)PT. Asing (PMA)..

42. Perseroan Terbatas Negara (Persero)Perseroan Terbatas Negara (Persero)
 DAHULU =DAHULU = PERUSAHAAN NEGARAPERUSAHAAN NEGARA (PN)(PN) + TAMBAHAN MODAL+ TAMBAHAN MODAL
KEPADA PIHAK SWASTA.KEPADA PIHAK SWASTA.
 Contoh :Contoh : PT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Pupuk KujangPT. PLN (Persero), PT. Pertamina (Persero), PT. Pupuk Kujang
(Persero), PT. Aneka Gas dan Industri (Persero), PT. Bank BNI (Persero)(Persero), PT. Aneka Gas dan Industri (Persero), PT. Bank BNI (Persero)..
 TUJUAN PERUBAHAN MENCARI LABA MAKSIMUM DENGANTUJUAN PERUBAHAN MENCARI LABA MAKSIMUM DENGAN
MENGGUNAKAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI SECARAMENGGUNAKAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI SECARA
EFISIEN.EFISIEN.
 DASAR PERUBAHAN :DASAR PERUBAHAN : Inpres RI No. 17 Th. 1967, PP Pengganti UUInpres RI No. 17 Th. 1967, PP Pengganti UU
No. 1969 dan PP RI No. 12 Th. 1969No. 1969 dan PP RI No. 12 Th. 1969..

43. Perusahaan Negara Umum (PERUM)Perusahaan Negara Umum (PERUM)
 PERUMPERUM DITUJUKAN UNTUK MELAYANI KEPENTINGAN UMUMDITUJUKAN UNTUK MELAYANI KEPENTINGAN UMUM
PADA BIDANG USAHA JASA-JASA VITAL (PADA BIDANG USAHA JASA-JASA VITAL (PUBLIC UTILITIESPUBLIC UTILITIES).).
 CONTOH :CONTOH : PERUM GARAM, PERUM PERURI, PERUM DAMRIPERUM GARAM, PERUM PERURI, PERUM DAMRI..
Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)
 PERJANPERJAN DITUJUKAN TERUTAMA UNTUK PELAYANAN KEPADADITUJUKAN TERUTAMA UNTUK PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT ATAU UNTUK KESEJAHTERAAN UMUMMASYARAKAT ATAU UNTUK KESEJAHTERAAN UMUM (PUBLIC(PUBLIC
SERVICE)SERVICE)..
 BAGIAN DARI DEPARTEMEN / DIREKTORAT JENDERAL,BAGIAN DARI DEPARTEMEN / DIREKTORAT JENDERAL,
KARYAWAN PEGAWAI NEGERI. MEMILIKI FASILITAS NEGARA.KARYAWAN PEGAWAI NEGERI. MEMILIKI FASILITAS NEGARA.
 CONTOH :CONTOH : PERJAN PEGADAIANPERJAN PEGADAIAN (DULU)(DULU)..
PERSERO, PERUM DAN PERJAN ADALAHPERSERO, PERUM DAN PERJAN ADALAH
BADAN USAHA MILIK NEGARABADAN USAHA MILIK NEGARA

44. Perusahaan Daerah (PD / Perusda)Perusahaan Daerah (PD / Perusda)
 PD / PERUSDAPD / PERUSDA ADALAH PERUSAHAAN YANG MODAL /ADALAH PERUSAHAAN YANG MODAL /
SAHAMNYA DIMILIKI OLEH PEMERINTAH DAERAH.SAHAMNYA DIMILIKI OLEH PEMERINTAH DAERAH.
 KEKAYAAN PERUSAHAAN DIPISAHKAN DARI KEKAYAANKEKAYAAN PERUSAHAAN DIPISAHKAN DARI KEKAYAAN
NEGARA / DAERAH.NEGARA / DAERAH.
 TUJUAN : MENCARI KEUNTUNGANTUJUAN : MENCARI KEUNTUNGAN  UNTUK MEMBANGUNUNTUK MEMBANGUN
DAERAH.DAERAH.
 KEPENGURUSAN PD DISERAHKAN KEPADAKEPENGURUSAN PD DISERAHKAN KEPADA GUBERNUR /GUBERNUR /
KEPALA DAERAHKEPALA DAERAH..

45. KOPERASIKOPERASI
 SESUAI DASAR PEREKONOMIAN INDONESIA, TERTUANGSESUAI DASAR PEREKONOMIAN INDONESIA, TERTUANG
DALAMDALAM PASAL 33 UUD 1945PASAL 33 UUD 1945,, PANCASILAPANCASILA SERTASERTA TAP MPR RI No.TAP MPR RI No.
IV/MPR/1978IV/MPR/1978..
 AZAS GOTONG ROYONG & KEKELUARGAANAZAS GOTONG ROYONG & KEKELUARGAAN
 BERTUJUAN :BERTUJUAN : MENGEMBANGKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTAMENGEMBANGKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA,,
MASYARAKAT DAN DAERAH.MASYARAKAT DAN DAERAH.
 KEANGGOTAN KOPERASI BERSIFATKEANGGOTAN KOPERASI BERSIFAT SUKARELASUKARELA ATAU ATASATAU ATAS
DASAR KEKELUARGAAN.DASAR KEKELUARGAAN.
 PEMBAGIAN HASIL USAHAPEMBAGIAN HASIL USAHA DIDASARKAN ATASDIDASARKAN ATAS
KESEIMBANGAN JASAKESEIMBANGAN JASA..
 KEKUASAAN TERTINGGI BERADA DITANGANKEKUASAAN TERTINGGI BERADA DITANGAN RAPATRAPAT
ANGGOTA TAHUNAN (RAT)ANGGOTA TAHUNAN (RAT)..
 TIGA PRINSIP KOPERASI :TIGA PRINSIP KOPERASI : SWADAYA, SWAKERTA,SWADAYA, SWAKERTA,
SWASEMBADASWASEMBADA..

46. PENGANTARPENGANTAR
BISNISBISNIS
Bab. 4
FUNGSI - FUNGSI PERUSAHAAN

47. FUNGSI – FUNGSI PERUSAHAANFUNGSI – FUNGSI PERUSAHAAN
 PEMASARAN (MARKETING)PEMASARAN (MARKETING)
 PRODUKSI (MANUFACTURING)PRODUKSI (MANUFACTURING)
 PERSONALIA (PERSONNEL)PERSONALIA (PERSONNEL)
 KEUANGAN & PEMBUKUAN (FINANCE &KEUANGAN & PEMBUKUAN (FINANCE &
ACCOUNTING)ACCOUNTING)
 LOGISTIK (LOGISTIC)LOGISTIK (LOGISTIC)
 PENGOLAHAN INFORMASI (INFORMATIONPENGOLAHAN INFORMASI (INFORMATION
MANAGEMENT)MANAGEMENT)

48. FUNGSI PEMASARANFUNGSI PEMASARAN
 MANAJEMEN PEMASARAN ATAU MANAJEMENMANAJEMEN PEMASARAN ATAU MANAJEMEN
PERMINTAAN (PERMINTAAN (DEMAND MANAGEMENTDEMAND MANAGEMENT).).
 TERKAIT SUB-SUB SISTEM :TERKAIT SUB-SUB SISTEM : PEMILIHAN PASARPEMILIHAN PASAR
SASARAN (TARGET MARKET)SASARAN (TARGET MARKET),, RAMALAN PENJUALANRAMALAN PENJUALAN,,
PERENCANAAN PENJUALANPERENCANAAN PENJUALAN,, ANALISA PELANGGANANALISA PELANGGAN
DAN PENJUALANDAN PENJUALAN,, TATA CARA PENERIMAAN ORDERTATA CARA PENERIMAAN ORDER..
 KONSEP PEMASARAN :KONSEP PEMASARAN :
1)1) Konsep Produksi (The Production Concept).Konsep Produksi (The Production Concept).
2)2) Konsep Produk (The Production Concept).Konsep Produk (The Production Concept).
3)3) Konsep Penjualan (The Selling Concept).Konsep Penjualan (The Selling Concept).
4)4) Konsep Pemasaran (The Marketing Concept).Konsep Pemasaran (The Marketing Concept).
5)5) Konsep Pemasyarakatan Kemasyarakatan (The SocietalKonsep Pemasyarakatan Kemasyarakatan (The Societal
Marketing Concept).Marketing Concept).

49. FUNGSI PRODUKSIFUNGSI PRODUKSI
 MANAJEMEN PRODUKSI / MANUFAKTUR.MANAJEMEN PRODUKSI / MANUFAKTUR.
 MENGATUR AGAR DAPAT MENCIPTAKAN DANMENGATUR AGAR DAPAT MENCIPTAKAN DAN
MENAMBAH KEGUNAAN SUATU BARANG / JASA.MENAMBAH KEGUNAAN SUATU BARANG / JASA.
 TERKAIT SUB-SUB SISTEM :TERKAIT SUB-SUB SISTEM : PERENCANAAN &PERENCANAAN &
PENGENDALIAN PRODUKSIPENGENDALIAN PRODUKSI,, PENGENDALIAN BIAYAPENGENDALIAN BIAYA
PRODUKSIPRODUKSI,, ANALISA BIAYA PRODUKSIANALISA BIAYA PRODUKSI..
 PERENCANAAN : PRODUKSI, LOKASI PABRIK,PERENCANAAN : PRODUKSI, LOKASI PABRIK,
LETAK FASILITAS PRODUKSI (LAY OUT),LETAK FASILITAS PRODUKSI (LAY OUT),
LINGKUNGAN KERJA.LINGKUNGAN KERJA. PPICPPIC.&ENGEENERING/TDD.&ENGEENERING/TDD
 PENGENDALIAN : PRODUKSI (EFISIENSI), TENAGAPENGENDALIAN : PRODUKSI (EFISIENSI), TENAGA
KERJA (PRODUKTIVITAS), BIAYA PRODUKSI,KERJA (PRODUKTIVITAS), BIAYA PRODUKSI,
PEMELIHARAAN FASILITAS (MAINTENANCE –PEMELIHARAAN FASILITAS (MAINTENANCE –
READYNESS MACHINE).READYNESS MACHINE). PRODUCTIONPRODUCTION,, TEKNIKTEKNIK

50. FUNGSI PERSONALIAFUNGSI PERSONALIA
 MANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANAJEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA / PSDM (HUMAN RESOURCESMANUSIA / PSDM (HUMAN RESOURCES
DEVELOPMENT / HRD).DEVELOPMENT / HRD).
 TERKAIT SUB-SUB SISTEM :TERKAIT SUB-SUB SISTEM : PERENCANAANPERENCANAAN
KEBUTUHAN PERSONALIA, PENGANALISA PRESTASI /KEBUTUHAN PERSONALIA, PENGANALISA PRESTASI /
KARIR, ADMINISTRASI GAJIKARIR, ADMINISTRASI GAJI..
 PEMELIHARAAN :PEMELIHARAAN : HUBUNGAN INDUSTRIALHUBUNGAN INDUSTRIAL
PANCASILAPANCASILA..
 MENJAGA KESEIMBANGAN HAK DAN KEWAJIBANMENJAGA KESEIMBANGAN HAK DAN KEWAJIBAN
KEDUA BELAH PIHAK DALAM PERUSAHAANKEDUA BELAH PIHAK DALAM PERUSAHAAN
(KARYAWAN & PENGUSAHA), DIATUR DALAM(KARYAWAN & PENGUSAHA), DIATUR DALAM
KESEPAKATAN KERJA BERSAMAKESEPAKATAN KERJA BERSAMA..
 LKS BIPARTIT & TRIPARTITLKS BIPARTIT & TRIPARTIT

51. FUNGSI KEUANGAN & PEMBUKUANFUNGSI KEUANGAN & PEMBUKUAN
 MENYEIMBANGKAN KEBUTUHAN DANA DALAMMENYEIMBANGKAN KEBUTUHAN DANA DALAM
OPERASI PERUSAHAAN DENGAN TERSEDIANYAOPERASI PERUSAHAAN DENGAN TERSEDIANYA
DANA DENGAN BERBAGAI SUMBER DANA.DANA DENGAN BERBAGAI SUMBER DANA.
 MENINGKATKAN “NILAI” PERUSAHAAN.MENINGKATKAN “NILAI” PERUSAHAAN.
 TERKAIT SUB-SUB SISTEM :TERKAIT SUB-SUB SISTEM : ANALISA KEUANGANANALISA KEUANGAN,,
ANALISA BIAYAANALISA BIAYA,, PERENCANAAN KEBUTUHAN MODAL,PERENCANAAN KEBUTUHAN MODAL,
PERHITUNGAN PENDAPATANPERHITUNGAN PENDAPATAN, PEMBUKUAN ARUS, PEMBUKUAN ARUS
KELUAR MASUK DANA / MATERIAL / PRODUK.KELUAR MASUK DANA / MATERIAL / PRODUK.
 ALAT-ALAT MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN :ALAT-ALAT MANAJEMEN YANG DIGUNAKAN :
1)1) AKUNTANSI KEUANGAN (RUGI/LABA), INTERNAL AUDIT.AKUNTANSI KEUANGAN (RUGI/LABA), INTERNAL AUDIT.
2)2) AKUNTANSI BIAYA (KEPUTUSAN MANAJEMEN), ACCOUNTING.AKUNTANSI BIAYA (KEPUTUSAN MANAJEMEN), ACCOUNTING.
3)3) ANGGARAN PERUSAHAAN (LAP. KEUANGAN), BUDGET.ANGGARAN PERUSAHAAN (LAP. KEUANGAN), BUDGET.
4)4) STATISTIK (RENCANA PENGEMBANGAN), R&D / CPOC.STATISTIK (RENCANA PENGEMBANGAN), R&D / CPOC.

52. FUNGSI LOGISTIKFUNGSI LOGISTIK
 TERKAIT SUB-SUB SISTEM :TERKAIT SUB-SUB SISTEM : PERENCANAAN DANPERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PEMBELIANPENGENDALIAN PEMBELIAN,, PEMBELIANPEMBELIAN,, SEDIAAN /SEDIAAN /
STOCK BARANG DAN DISTRIBUSISTOCK BARANG DAN DISTRIBUSI..
 PEMBELIAN :PEMBELIAN : PROCUREMENT, PURCHASING.PROCUREMENT, PURCHASING.
 SEDIAAN :SEDIAAN : WARE HOUSE (MATERIAL / FINISHWARE HOUSE (MATERIAL / FINISH
GOODS).GOODS).
 DISTRIBUSI :DISTRIBUSI : EXPORT / SHIPPINGEXPORT / SHIPPING..

53. FUNGSI PENGOLAHAN INFORMASIFUNGSI PENGOLAHAN INFORMASI
 ANALISA PROSES BISNIS.ANALISA PROSES BISNIS.
 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN / SIMSISTEM INFORMASI MANAJEMEN / SIM
(MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM /(MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM / MISMIS).).
 TERKAIT SUB-SUB SISTEM :TERKAIT SUB-SUB SISTEM : PERENCANAAN SUMBERPERENCANAAN SUMBER
DAYA PERUSAHAANDAYA PERUSAHAAN,, PERENCANAAN INFORMASIPERENCANAAN INFORMASI
ANALISA BIAYA, SEDIAAN / STOCK BARANG DANANALISA BIAYA, SEDIAAN / STOCK BARANG DAN
DISTRIBUSI, ATAU AKTIVITAS.DISTRIBUSI, ATAU AKTIVITAS.
 ENTERPRISE RESOURCES PLANNING – ERPENTERPRISE RESOURCES PLANNING – ERP = BACK= BACK
OFFICE INFORMATION SYSTEM :OFFICE INFORMATION SYSTEM : SAPSAP,, ORACLEORACLE,, IFSIFS,,
aLTiUsaLTiUs DSB.DSB.

54. PENGANTARPENGANTAR
BISNISBISNIS
Bab. 5
BIAYA PRODUKSI dengan
ANALISIS PELUANG POKOK

55. ANALISIS PULANG POKOKANALISIS PULANG POKOK
 = BREAK EVEN POINT (BEP)= BREAK EVEN POINT (BEP)
 JUMLAH PENDAPATAN (PENERIMAAN PENJUAL-JUMLAH PENDAPATAN (PENERIMAAN PENJUAL-
AN) = JUMLAH PENGELUARAN (BIAYA)AN) = JUMLAH PENGELUARAN (BIAYA)
 SUATU KONDISI DIMANA PERUSAHAANSUATU KONDISI DIMANA PERUSAHAAN TIDAKTIDAK
RUGIRUGI DANDAN TIDAK UNTUNGTIDAK UNTUNG..
 PRODUKSIPRODUKSI DI BAWAH BEPDI BAWAH BEP, MAKA, MAKA RUGIRUGI..
 PRODUKSIPRODUKSI DI ATAS BEPDI ATAS BEP, MAKA, MAKA UNTUNGUNTUNG..
 ISTILAH :ISTILAH :
Pendapatan / Pengahasilan Total =Pendapatan / Pengahasilan Total = Total RevenueTotal Revenue == TRTR
Pengeluaran / Biaya Total =Pengeluaran / Biaya Total = Total CostTotal Cost == TCTC

56. INFORMASI YANG DIBERIKAN BEPINFORMASI YANG DIBERIKAN BEP
 INFORMASI UMUMINFORMASI UMUM :: BAGAIMANAKAH POLABAGAIMANAKAH POLA
HUBUNGAN ANTARA VOLUME PENJUALAN,HUBUNGAN ANTARA VOLUME PENJUALAN,
ONGKOS DAN LABA YANG AKAN DIPEROLEH PADAONGKOS DAN LABA YANG AKAN DIPEROLEH PADA
TINGKAT PENJUALAN TERTENTU.TINGKAT PENJUALAN TERTENTU.
 INFORMASI LAIN :INFORMASI LAIN :
(1) Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan(1) Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan
supaya perusahaan tidak rugi.supaya perusahaan tidak rugi.
(2) Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh(2) Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
laba tertentu.laba tertentu.
(3) Seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan(3) Seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan
tidak rugi.tidak rugi.
(4) Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan(4) Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap laba yang akan diperoleh.volume penjualan terhadap laba yang akan diperoleh.

57. BIAYA TETAP (FIXED COST = FC)BIAYA TETAP (FIXED COST = FC)
 BIAYA YANGBIAYA YANG JUMLAHNYA SELALU TETAPJUMLAHNYA SELALU TETAP, TIDAK, TIDAK
TERPENGARUH OLEH BESAR KECILNYA TINGKAT PRODUKSITERPENGARUH OLEH BESAR KECILNYA TINGKAT PRODUKSI
Total Biaya Tetap FC
0 Unit
Rp.
0 Unit
Rp.
Biaya Tetap Tiap Unit
 BIAYA TETAP TIAP UNIT AKAN SEMAKIN TURUN SESUAI DENGAN PENAMBAHANBIAYA TETAP TIAP UNIT AKAN SEMAKIN TURUN SESUAI DENGAN PENAMBAHAN
PRODUKSI.PRODUKSI.
 CONTOH BIAYA TETAP :CONTOH BIAYA TETAP : SEWA GEDUNG ATAU KANTORSEWA GEDUNG ATAU KANTOR,, PENYUSUTAN MESIN DANPENYUSUTAN MESIN DAN
PERALATAN ( DEPRESIASI ), GAJI KARYAWAN / STAFPERALATAN ( DEPRESIASI ), GAJI KARYAWAN / STAF

58. CONTOH PERHITUNGAN FIXED COSTCONTOH PERHITUNGAN FIXED COST
 BIAYA TETAP / FIXED COST (FC) SUATU PERUSAHAAN =BIAYA TETAP / FIXED COST (FC) SUATU PERUSAHAAN =
RP. 20.000.000,00 per-bulan.RP. 20.000.000,00 per-bulan.
 BIAYA TETAP TIAP UNITBIAYA TETAP TIAP UNIT, BILA VOLUME PRODUKSI TIAP, BILA VOLUME PRODUKSI TIAP
BULAN =BULAN =
-- 1 UNIT1 UNIT = RP. 20.000.000,00 : 1 UNIT == RP. 20.000.000,00 : 1 UNIT = RP. 20.000.000,-/UNITRP. 20.000.000,-/UNIT
-- 2 UNIT2 UNIT = RP. 20.000.000,00 : 2 UNIT == RP. 20.000.000,00 : 2 UNIT = RP. 10.000.000,-/UNITRP. 10.000.000,-/UNIT
-- 5 UNIT5 UNIT = RP. 20.000.000,00 : 5 UNIT == RP. 20.000.000,00 : 5 UNIT = RP. 4.000.000,-/UNITRP. 4.000.000,-/UNIT
-- 10 UNIT10 UNIT = RP. 20.000.000,00 : 10 UNIT == RP. 20.000.000,00 : 10 UNIT = RP. 2.000.000,-/UNITRP. 2.000.000,-/UNIT
-- 20 UNIT20 UNIT = RP. 20.000.000,00 : 10 UNIT == RP. 20.000.000,00 : 10 UNIT = RP. 1.000.000,-/UNITRP. 1.000.000,-/UNIT

59. BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST = VC)BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST = VC)
 BIAYA YANGBIAYA YANG JUMLAHNYA BERUBAH-UBAHJUMLAHNYA BERUBAH-UBAH, SESUAI, SESUAI
DENGAN TINGKAT PRODUKSI PERUSAHAAN.DENGAN TINGKAT PRODUKSI PERUSAHAAN.
Biaya Variabel - VC
0 Unit
Rp.
0 Unit
Rp.
 KETERANGAN : 1. Jumlah biaya variabel progresif. 2. Jumlah biaya variabel proporsional. 3. Jumlah biaya variabel degresif.KETERANGAN : 1. Jumlah biaya variabel progresif. 2. Jumlah biaya variabel proporsional. 3. Jumlah biaya variabel degresif.
a. biaya variabel progresif tiap unit. b. biaya variabel proporsional tiap unit. c. variabel degresif tiap unit.a. biaya variabel progresif tiap unit. b. biaya variabel proporsional tiap unit. c. variabel degresif tiap unit.
 CONTOH BIAYA VARIABEL :CONTOH BIAYA VARIABEL : BAHAN BAKU / MATERIAL, UPAH PCS-RATE (PROPORSIONAL), POTONGAN PEMBELIANBAHAN BAKU / MATERIAL, UPAH PCS-RATE (PROPORSIONAL), POTONGAN PEMBELIAN
(DEGRESIF), PAJAK (PROGRESIF)(DEGRESIF), PAJAK (PROGRESIF)
0 Unit
Rp.
1
2
3
a
b
c

60. CONTOH PERHITUNGAN VARIBLE COSTCONTOH PERHITUNGAN VARIBLE COST
 DALAM ANALISA BEP BIASA DIGUNAKANDALAM ANALISA BEP BIASA DIGUNAKAN BIAYA VARIABELBIAYA VARIABEL
PROPORSIONAL TIAP UNITPROPORSIONAL TIAP UNIT..
 CONTOH 1CONTOH 1 : HARGA BELI BAHAN BAKU PER-UNIT =: HARGA BELI BAHAN BAKU PER-UNIT = BIAYABIAYA
VARIABEL TIAP UNITVARIABEL TIAP UNIT = RP. 50.000,00/UNIT.= RP. 50.000,00/UNIT.
MAKA JUMLAH BIAYA VARIABEL (VC) =MAKA JUMLAH BIAYA VARIABEL (VC) =
-- 1 UNIT1 UNIT = RP. 50.000,00 x 1 UNIT == RP. 50.000,00 x 1 UNIT = RP. 50.000.RP. 50.000.
-- 2 UNIT2 UNIT = RP. 50.000,00 x 2 UNIT == RP. 50.000,00 x 2 UNIT = RP. 100.000.RP. 100.000.
-- 5 UNIT5 UNIT = RP. 50.000,00 x 5 UNIT == RP. 50.000,00 x 5 UNIT = RP. 150.000.RP. 150.000.
 CONTOH 2CONTOH 2 : UPAH TIAP LEMBAR =: UPAH TIAP LEMBAR = RP. 1000,00RP. 1000,00..
BILA SELAMABILA SELAMA 1 BULAN1 BULAN SEORANG KARYAWAN BISASEORANG KARYAWAN BISA
MENGHASILKANMENGHASILKAN 2000 LEMBAR2000 LEMBAR,,
MAKA BIAYA VARIABEL UPAH (VC)MAKA BIAYA VARIABEL UPAH (VC)
= RP. 1000,00/LEMBAR x 2000 LEMBAR/BULAN= RP. 1000,00/LEMBAR x 2000 LEMBAR/BULAN
== RP. 2.000.000,-/BULANRP. 2.000.000,-/BULAN

61. Pengkayaan : Variabel Cost (VC) & Semi Variable CostPengkayaan : Variabel Cost (VC) & Semi Variable Cost
 BIAYA VARIABEL PROGRESIFBIAYA VARIABEL PROGRESIF
CONTOHCONTOH : BIAYA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR: BIAYA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
1 UNIT MOBIL =1 UNIT MOBIL = RP. 2.000.000,-/UNITRP. 2.000.000,-/UNIT
2~3 UNIT MOBIL, MOBIL KE-2 DAN KE-3 TAMBAH 5%, MAKA PAJAK2~3 UNIT MOBIL, MOBIL KE-2 DAN KE-3 TAMBAH 5%, MAKA PAJAK
MOBIL KE-2 DAN KE-3 MENJADI :MOBIL KE-2 DAN KE-3 MENJADI :
RP. 2.000.000,- x 105% =RP. 2.000.000,- x 105% = Rp. 2.100.000,-/UNITRp. 2.100.000,-/UNIT
 BIAYA VARIABEL DEGRESIFBIAYA VARIABEL DEGRESIF
CONTOHCONTOH : DISKON HARGA BELI: DISKON HARGA BELI
1~100 LEMBAR = RP. 5.000/LEMBAR1~100 LEMBAR = RP. 5.000/LEMBAR
101~200 LEMBAR = RP. 4.500/LEMBAR101~200 LEMBAR = RP. 4.500/LEMBAR
APABILA KITA MEMBELIAPABILA KITA MEMBELI 200 LEMBAR200 LEMBAR, MAKA HARGA RATA-RATA, MAKA HARGA RATA-RATA
PER-LEMBAR,PER-LEMBAR,
= (100 x 5000 + 100 X 4500 ) : 200 == (100 x 5000 + 100 X 4500 ) : 200 = Rp. 4.750/LEMBARRp. 4.750/LEMBAR..
 BIAYA SEMI VARIABEL (SEMI VARIABLE COST)BIAYA SEMI VARIABEL (SEMI VARIABLE COST)
YAITU JENIS BIAYA YANG SEBAGIAN VARIABEL DAN SEBAGIANYAITU JENIS BIAYA YANG SEBAGIAN VARIABEL DAN SEBAGIAN
TETAP.TETAP.
CONTOHCONTOH : KOMISI AGEN, BIAYA LISTRIK PLN.: KOMISI AGEN, BIAYA LISTRIK PLN.

62. Rumus Matematis BEPRumus Matematis BEP
 DALAM UNITDALAM UNIT
BEP =
FC
SP/unit – VC/unit
 DALAM RUPIAHDALAM RUPIAH
BEP =
FC
VC
S
1 -
Keterangan :
BEP = Break Even Point
Titik Pulang Pokok
FC = Fixed Cost
Biaya Tetap
VC = Variable Cost
Biaya Variabel
SP = Selling Price
Harga Jual per-unit
S = Sales Revenue
Nilai Penjualan Bersih

63. CONTOH PERHITUNGAN BEPCONTOH PERHITUNGAN BEP
 PERUSAHAAN ‘XYZ’ PADA TAHUN 2013 MEMPUNYAI DATA SEBAGAIPERUSAHAAN ‘XYZ’ PADA TAHUN 2013 MEMPUNYAI DATA SEBAGAI
BERIKUT :BERIKUT :
Penjualan 100.000 unit @ Rp. 1000,00 = Rp. 100.000.000,00Penjualan 100.000 unit @ Rp. 1000,00 = Rp. 100.000.000,00
Biaya Tetap (FC) = Rp. 36.000.000,00Biaya Tetap (FC) = Rp. 36.000.000,00
Biaya Variabel (VC) = Rp. 40.000.000,00Biaya Variabel (VC) = Rp. 40.000.000,00
________________ (+)________________ (+)
= Rp. 76.000.000,00= Rp. 76.000.000,00
_______________ (-)_______________ (-)
Keuntungan = Rp. 24.000.000,00Keuntungan = Rp. 24.000.000,00
 BEP (Unit)BEP (Unit) = = == = = 60.000 unit60.000 unit
 BEP (Rupiah)BEP (Rupiah) = = == = = Rp. 60.000.000,00Rp. 60.000.000,00
FC
SP/unit – VC/unit
36.000.000
1000 – 400
FC
VC
S
1 -
36.000.000
40.000.000
100.000.000
1 -

64. Pengkayaaan Matematis BEPPengkayaaan Matematis BEP
 KITA BISA MENENTUKAN BERAPA TINGKAT PENJUALAN HARUSKITA BISA MENENTUKAN BERAPA TINGKAT PENJUALAN HARUS
DICAPAI OLEH PERUSAHAAN UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNG-DICAPAI OLEH PERUSAHAAN UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNG-
AN TERTENTU, DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS :AN TERTENTU, DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS :
 DALAM RUPIAHDALAM RUPIAH
Penjualan (BEP + Laba) =
FC + Laba
VC
S
1 -

65. SALAM PENUTUP.SALAM PENUTUP.
 SEMOGA SAUDARA KELAK BISA MENJADI USAHAWAN – USAHAWANSEMOGA SAUDARA KELAK BISA MENJADI USAHAWAN – USAHAWAN
DAN MANAJER – MANAJER YANG SUKSES.DAN MANAJER – MANAJER YANG SUKSES.
 BILA MENJADI USAHAWAN, JADILAH PENGUSAHA YANG JUJUR, BAIKBILA MENJADI USAHAWAN, JADILAH PENGUSAHA YANG JUJUR, BAIK
BENAR DAN ADIL.BENAR DAN ADIL.
 BILA MENJADI MANAJER, JADILAH MANAJER PROFESIONAL YANGBILA MENJADI MANAJER, JADILAH MANAJER PROFESIONAL YANG
BERTANGGUNG JAWAB, JUJUR DAN CERDIK.BERTANGGUNG JAWAB, JUJUR DAN CERDIK.
 BERAKIT – RAKIT KE HULU BERENANG – RENANG KE TEPIAN,BERAKIT – RAKIT KE HULU BERENANG – RENANG KE TEPIAN,
BERSAKIT – SAKIT DAHULU BERSENANG – SENANG KEMUDIAN.BERSAKIT – SAKIT DAHULU BERSENANG – SENANG KEMUDIAN.
 FROM A GOOD LEADER TO A GREAT LEADER.FROM A GOOD LEADER TO A GREAT LEADER.
 MOHON MAAF KALAU ADA KEKURANGAN.MOHON MAAF KALAU ADA KEKURANGAN.
Pustaka :
Sumarni Murti, John Suprihanto, 1987, PENGANTAR BISNIS (Dasar-Dasar
Ekonomi Perusahaan), Edisi Kelima, Liberty, Yogyakarta