1. STRATEGY MANAGEMENT
CANVAS BUSNESS MODEL, DIVERSIFICATION AND
BALANCE SCORECARD
1. Pembahasan
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat
dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu model bisnis sebagai metode atau cara,
model bisnis dilihat dari komponen - komponen (elemen), dan model bisnis
sebagai strategi bisnis. Sebuahmodel bisnis menggambarkan dasar pemikiran
tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai
(Osterwalder dan Pigneur, 2012:14). Manfaat perusahaan memiliki model bisnis
adalah (Tim PPM Manajemen: 2012):
1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu
perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring
dengan berjalannya waktu, dengan berubahnya komponen dalam model bisnis,
komponen lain dapat terpengaruh. Sebagai contoh, jika produk kita berubah atau
bertambah, maka kita perlu juga untuk menambah dukungan layanan pengguna.
2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di
perusahaan melihat hubungan logis antara komponen –komponen dalam bisnis.
Dalam model bisnis, antar komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen
lebih memilih produk competitor, maka perusahaan perlu melihat kembali target
pasar, relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai yang ditawarkan
perusahaan.
3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan
antar komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas
2. dan mewah, maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli
desainernya, hingga bahan baku yang digunakan.
4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang
digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat
industri foto, pada awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil
pasti akan dicetak, dengan perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah.
Konsumen saat ini lebih sering menyimpan foto daripada mencetaknya
2. Business Model Canvas
Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan suatu konsep yang
penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di segala jenis industry.
Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis. Model bisnis dirancang untuk
menyederhanakan suatu kompleksitas bisnis agar dapat lebih mudah dipahami
oleh orang awam atau orang yang tidak terlibat dalam bisnis tersebut.
Penyederhanaan tersebut tidak berarti menyepelekan suatu konsep bisnis yang
telah disusun atau menyepelekan intelektualitas pembuatnya. Model bisnis hanya
berusaha menyatukan perbedaan konsep bisnis menjadi ”bahasa” umum yang
dapat diadopsi oleh semua pihak.
Business Model Canvas (BMC) adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan,
memvisualisasikan, menilai, dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan
Pigneur, 2012:12). Untuk memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan
kompleks perlu gambaran yang dapat membantumengubah asumsi yang tak
dapat diucapkan menjadi informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan
dengan efektif (Clark et al, 2012:31). Dalam Business Model Canvas terdapat
Sembilan bagian yang menjelaskan masing-masing komponen bisnis yaitu:
a. customer segments,
b. value propositions,
c. channels,
d. customer relationships,
e. revenue streams,
f. key resources,
g. key activites,
h. key partnership,
i. cost structure.
3. 3. KeuntunganBisnis Modelcanvas
Berikut beberapa keuntungan menggunakan bisnis model canvas:
Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining dan lain sebagainya
Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis
Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat
Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan
memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar
Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis
yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
pengembangan manajemen strategis bisnis.
4. Cara Memanfaatkan Bisnis ModelCanvas
Berikut cara memanfaatkan bisnis mode canvas:
Membangun Relasi Konsumen
Bisnis Model Canvas (BMC) penting untuk membangun relasi dengan
konsumen. Relasi dengan konsumen penting agar konsumen kita tidak lari ke
pesaing.
Meningkatkan Penjualan
Ketika strategi marketing kita satukan melalui BMC ini, diharapkan target
penjualan tercapai. Customer Segment, Channel, Customer Relationship (3
Blok di BMC) memiliki tujuan untuk meningkatkan Penjualan
Menghadapi Pesaing
Hal yang tidak kalah penting, ketika BMC sudah dijalankan adalah kita akan
membangun bisnis yang kokoh untuk menghadapi pesaing.
Memastikan Bisnis Berjalan
Seringkali kita bingung memulai dan menjalankan bisnis, di BMC ini kita
4. memasukkan siapa siapa saja yang nantinya akan mendukung bisnis kita
berjalan. BMC ini penting untuk memetakan apa saja yang dibutuhkan agar
bisnis kita tetap berjalan.
Mempunyai Sistem Bisnis
BMC ini adalah cara yangg efektif untuk membuat sistem bisnis, tujuannya
membuat bisnis makin efektif dan bisa menghasilkan maksimal meskipun kita
tidak rutin berada di bisnis kita.
5. Diversification
Diversifikasi adalah penyebaran modal di berbagai aset dengan tingkat
pendapatan dan risiko yang berbeda guna meminimalkan tingkat risiko dan
mengurangi kerugian. Investor menginvestasikan modalnya pada
sekuritas/efek dari emiten yang berbeda, dan membentuk semacam portofolio
investasi. Jika salah satu saham yang dibeli ternyata merugi, maka saham lain
yang menguntungkan dapat menutupi kerugian tersebut, sehingga kerugian
pada modal investasi tersebut dapat dikover, atau dengan kata lain bisa disebut
sebagai diversifikasi risiko.
6. Diversification strategy
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk
memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak
perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada
maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan.
Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan
menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.
Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi perusahaan dapat
menciptakan nilai perusahaan (George dan Kabir, 2005). Ada 3 bentuk strategi
diversifikasi yakni : strategi diversifikasi konsentris, horizontal, dan konglomerat.
7. Balance scorecard
5. Perkembangan di dalam dunia bisnis saat ini semakin kompetitif sehingga
menyebabkan persaingan yang luar biasa. Selain itu juga membuat perubahan
dalam hal lainnya seperti produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) serta bagaimana cara penanganan suatu transaksi pada suatu
perusahaan dengan para pelanggan atau antara perusahaan dengan
perusahaan yang lainnya.
Akibat dari permasalahan tersebut maka manajemen harus bisa mengkaji
ulang pedoman yang selama ini telah di gunakan supaya dapat bertahan serta
bisa terus mengembangkan usahanya di dalam persaingan yang semakin ketat
ini. Akibatnya pengukuran atau penilaian suatu kinerja adalah salah satu factor
yang penting di dalam suatu perusahaan.
Sejak awal, pemahaman mengenai pengukuran kinerja pada suatu
organisasi merupakan hal yang sangat penting dan vital. Dengan hasil
pengukuran kinerja yang baik maka akan menciptakan sebuah informasi
mengenai keberadaan bisnis tersebut serta bagaimana hal tersebut dilakukan
dan dimana itu terjadi. Singkatnya pengukuran kinerja merupakan kartu laporan
6. bagi sebuah perusahaan. Untuk mengukur kinerja tersebut, salah satu alat
pengukuran kinerja yang baik adalah Balanced Scorecard.
Balanced Scorecardatau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi
(Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan
mengenai misi serta strategi dari suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional
dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Maksudnya yaitu kartu skor
yang akan di gunakan dalam merencanakan skor yang di wujudkan pada masa
yang akan datang. Sedangkan balanced memiliki makna berimbang, yang
artinya dalam mengukur kinerja seseorang atau suatu organisasi harus di ukur
secara seimbang dari dua sudut pandang seperti keuangan dan non keuangan,
jangka panjang dan jangka pendek, intern dan ekstern.
Balanced Scorecardmerupakan suatu mekanisme pada sistem manajemen
yang mampu menerjemahkan visi serta strategi organisasi ke dalam suatu
tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced scorecard menjadi salah
satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi bisnisnya.
8. Keunggulan Balance scorecard
Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah
pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert
Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal tahun 1990.
BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu
skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance
keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance
jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan performance
yang bersifat eksternal.
Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk
mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.
7. Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja
eksekutif. Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi
keuangan. Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang
kemudian digunakan untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat
perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan.
BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu
menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di
lapangan. BSC adalah salah satu alat manajemen yang telah terbukti telah
membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi
bisnisnya.
8. 9. Daftar pustaka
1. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation,
Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
2. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and
Cases, 11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
3. Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and
Globalization, West Publishing Company, St. Paul, 2009
4. Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001,
Manajemen Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi, Buku1,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.