SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Oleh :
Kep.Men.PAN No.
25/KEP/M.PAN/4/2002
Tentang Pedoman
Pengembangan Budaya
Kerja Aparatur Negara
Lampiran I
Kebijakan Pengembangan Budaya Kerja Aaparatur
Negara
1. Latar Belakang
2. Arah Kebijakan Pengembangan Budaya Kerja
3. Manfaat Pengembangan Budaya Kerja
4. Syarat-syarat Pengembangan Budaya Kerja
5. Metode Pengembangan Budaya Kerja
6. Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja
7. Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja
8. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja
Lampiran II
Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara
1. Pokok-pokok Pikiran
2. Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja
Lampiran III
Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja Aparatur Negara
Lampiran IV
Sosialisasi Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara
PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA
APARATUR NEGARA
LATAR BELAKANG
Tantangan yang dihadapi aparatur
negara cukup memprihatinkan,
terutama dalam praktek selama ini
para pemimpin dan aparatur negara
masih sering mengabaikan nilai-nilai
moral dan budaya kerja aparatur
negara
LANDASAN HUKUM
Kep.Men.PAN No. 4/1991 tentang Pedoman Pemasyarakatan
Budaya Kerja
TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih Bebas KKN
TAP MPR No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah
Kebijaksanaan Pemberantasan dan Pencegahan KKN
TAP MPR No. II dan VI/MPR/2002
BUDAYA KERJA
Merupakan cara pandang seseorang terhadap bidang yang ditekuninya dan prinsip-prinsip
moral yang dimilikinya, yang menimbulkan keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai yang
diyakini, memiliki semangat yang tinggi dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi
kerja yang baik
SASARAN UTAMA
Mewujudkan aparatur negara yang etis, bermoral, profesional, berdisiplin, dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari agar dapat
meningkatkan produksi, kualitas pelayanan masyarakat dan daya saing di dalam negeri
maupun dunia internasional
SASARAN JANGKA PENDEK DAN MENENGAH (ARAH KEBIJAKAN)
1) Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral dan budaya kerja produktif kepada setiap aparatur negara
2) Memperbaiki persepsi, pola pikir dan perilaku aparatur negara yang menyimpang dalam
penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, sekaligus untuk
mempercepat pemberantasan praktek KKN;
3) Meningkatkan kinerja aparatur negara melalui kelompok-kelompok kerja dan forum-forum
profesional,
4) Memperbaiki citra aparatur negara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada aparatur
pemerintah
NILAI-NILAI DASAR BUDAYA KERJA
Nilai-nilai dasar budaya kerja terdiri dari 34 unsur nilai atau 17 pasang nilai yang diharapkan dapat dikembangkan oleh
setiap aparatur negara, sehingga antara nilai-nilai yang diyakini dan budaya kerja sebagai bentuk aktualisasi keyakinan
tersebut, akan menumbuhkan motivasi dan tanggung jawab terhadap peningkatan produktivitas dan kinerja.
Komitmen dan konsisten; Wewenang dan tanggung jawab; Keikhlasan dan kejujuran; Integritas dan profesionalisme;;
Kreativitas dan kepekaan/sensivitas; Kepemimpinan dan keteladanan; Kebersamaan dan dinamika kelompok kerja;
Ketepatan / keakurasian dan kecepatan; Rasionalitas dan kecerdasan emosi; Keteguhan dan ketegasan; Disiplin dan
keteraturan bekerja; Keberanian dan kearifan; Dedikasi dan loyalitas; Semangat dan motivasi; Ketekunan dan kesabaran;
Keadilan dan keterbukaan; Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas/pekerjaan, terutama metode analisis dan pengambilankeputusan, keahlian/keterampilan manajerial, teknis, hukum,
administrasi, keterampilan social dan komunikasi.
TAP MPR NO. II/MPR/2002
Tentang
Rekomendasi Kebijakan untuk mempercepat Pemulihan
Ekonomi Nasional
Bahwa untuk menghindari ekonomi biaya tinggi haruslah dilakukan melalui
penataan kelembagaan negara, reformasi birokrasi, pemberantasan segala bentuk
pungutan liar dan KKN. Karenanya dalam rekomendasi kebijakan MPR
menyebutkan perlunya kemauan politik riil seluruh penyelenggara negara, elite
politik, dan seluruh masyarakat untuk memberikan prioritas utama terhadap
upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu MPR mendesak
terciptanya penyelenggara negara dan pengelola dunia usaha yang baik dan
bersih dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah untuk memperlancar dan
mengembangkan lebih lanjut kehidupan dunia usaha, termasuk pemberatansan
penyelundupan secara tegas dan tuntas.
TAP MPR NO. VI/MPR/2002
Tentang
Rekomendasi Atas Pelaksanaan Putusan MPR No.
X/MPR/2001 Oleh Presiden dan Lembaga Tinggi Negara
Lainnya huruf f tentang Reformasi Birokrasi
Bahwa kultur birokrasi yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat dan abdi
negara sering merugikan dan bahkan menjadi beban masyarakat dan negara.
MPR melalui TAP No. VI tersebut merekomendasikan kepada Presiden untuk
membangun kultur birokrasi Indonesia yang transparan, akuntabel, bersih, dan
bertanggung jawab serta menjadi pelayan masyarakat, abdi negara, contoh, dan
teladan masyarakat.
PEMBANGUNAN FISIK
Versus
PEMBANGUNAN SDM APARATUR NEGARA
Bila Aparatur Negara tidak segera menyadari kekeliruan
cara berfikir dalam memahami dan menjabarkan
PROPENAS/GBHN, maka pembangunan moral dan
profesionalisme Aparatur Negara akan tetap terus
terabaikan sehingga sangat sulit dilaksanakan,
walaupun konsep Strategi dan Implementasi
Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara telah
disiapkan dengan baik.
background
masih dirasakan bahwa belum semua instansi
mempunyai budaya kerja yang cukup kuat untuk
mempengaruhi tingkat produktifitas dan kinerja
individu aparatur negara
penggunaan sistem dan metode kerja yang relevan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (universal & terbuka) menjadi sangat
penting agar nilai-nilai, kepercayaan dan norma-norma
yang telah disepakati akan berpengaruh besar terhadap
peningkatan produktivitas dan kinerja
Strategi dan
Metode
dalam
Manajemen
Strategis
Efektif
dan
Efisien
Sosialisa
si
Internali
sasi dan
Institusi
I. Pengembangan Jati Diri,
Sikap & Perilaku
II. Pengembangan Kerjasama
dan Dinamika Kelompok
Kerja
III. Memperbaiki Kebijakan
Publik
IV. Memperbaiki Sistem
Manajemen dan Pelayanan
Masyarakat
V. Meningkatkan Efektifitas
Pengawasan dan
Penegakan Hukum
Penerapan
Nilai-nilai
Budaya Kerja
Aparatur
Negara
a. Memahami Jati
Diri
b. Perilaku Aparatur
Negara
c. Pengembangan
Kultur Pelayanan
Aporatur Negara
Budaya Kerja
(Corporate Culture)
Sekumpulan nilai,
sistem dan perilaku
manajemen dan
karyawan untuk
mencapai sesuatu.
I. PENGEMBANGAN JATI DIRI, SIKAP & PERILAKU
PEDOMAN PENGEMBANGAN SIKAP &
PERILAKU APARATUR NEGARA
SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT
YANG BAIK
a) Berorientasi pada pelayanan
masyarakat
b) Mengembangkan Profesionalisme
c) Membangun jiwa dan semangat
melayani
d) Memberikan insentif
e) Menumbuhkembangkan Budaya Malu
MENGABAIKAN :
- Nilai-nilai dasar Budaya Kerja
- Rendah Komitmen
- Konsistensi, disiplin, jujur, kreatif
- Kurang bertanggung jawab dalam
melaksanakan hukum dan
peraturan
- Melecehkan kebijakan negara dan
prinsip-prinsip manajemen
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN JATI DIRI
APARATUR NEGARA
1. BERSUJUD & BERSYUKUR KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA
2. RENUNGKAN KEMBALI SIAPA DIRI KITA
3. RENUNGKAN KEMBALI KELEMAHAN & KEKURANGAN
4. TENTUKAN DAN PERBAIKI TUJUAN KEHIDUPAN
5. TEGUH DALAM KOMITMEN
6. BUAT RENCANA KERJA
7. LAKSANAKAN RENCANA KERJA SECARA KONSISTEN
8. EVALUASI, INTROSPEKSI DAN KOREKSI SETIAP HARI
9. BERSUJUD, BERSYUKUR DAN BERSERAH DIRI
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
KINERJA
BANGSA
TERENDAH
DI ASIA
TENGGAR
A
a. Faktor Keberhasilan
 Komitmen para atasan
 Sadar DKK cara penting untuk
kembangkan SDM dan kinerja
Pemerintah
 Nilai-nilai dasar (sikap & perilaku)
yang positif dan produktif dapat
dipahami oleh semua
 Kesediaan untuk transparan -terbuka
untuk perubahan
 Saling percaya
 Terkait langsung dengan pelaksanaan
tugas
 Perhatian besar & dukungan penuh
 Tindak lanjut nyata
 Dukungan sosial dari lingkungan
kerja
 Dilaksanakan secara teratur dan
berkesinambungan
b. Faktor Kerjasama dalam
kelompok kerja
 Nilai hakiki dan satu keharusan
 Team work: hasil lebih besar
 Motivasi tinggi
 Interaksi positif
 Komitmen, konsistensi, kejujuran,
kreativitas dan terbuka
Target jelas dan disepakati
Pembagian tugas jelas & adil
Kebanggaan kelompok
Penyelesaian konflik
Stabilitas kelompok
Suasana kondusif
Proses sosialisasi, internalisasi
Menghormati norma/aturan
Kesediaan berkorban
Interaksi terbuka, lancar & harmonis
II. PENGEMBANGAN KERJASAMA DAN DINAMIKA KELOMPOK KERJA
c. Dinamika Kelompok Kerja
 Gaya Kepemimpinan Partisipatif menunjukkan pandangan dan sikap
kebersamaan adalah hal utama dalam meningkatkan kinerja aparatur negara
 Dinamika Kelompok Kerja : melahirkan keeratan hubungan, komitmen yang
tinggi, konsistensi pelaksanaan tugas dan aturan yang jelas.
Manfaat Pengembangan Dinamika Kelompok Kerja
 Keberanian anggota lebih besar dalam mengambil keputusan dan resiko
 Tekad dan semangat kerja meningkat
 Komunikasi mendorong semangat dan jiwa kebersamaan
 Rasa solidaritas meningkat
 Kesamaan persepsi; rasa senasib dan kesediaan untuk memikul resiko dan
tanggung jawab bersama meningkat
 Kesetikawanan makin dalam
 Pandangan dan cara kerja lebih sinergis
 Sistem pengendalian internal semakin efektif
Diperlukan : Pimpinan yang
1 Tanggap, tangguh, tangkas, tegas dan berwibawa, dipatuhi, dihormati, dipercaya dan
disegani
2 Memiliki komitmen yang tinggi pada visi, misi, kelompok kerja, jujur, disiplin, professional,
kreatif, arif dan konsisten.
3 Berwenang dan partisipatif
Unggul : ilmu, ahli, pengalaman, prestasi, moral, sikap dan perilaku
4) Berwibawa pro jaga moral dan penyelamat organisasi (stabilitator, dinamisator, akselerator)
d. Kepemimpinan Kelompok Kerja
• masalah psikologis yang rumit, tidak terlihat, tapi ada
• persaingan atasan, persaingan anggota
• kerjasama menuntut hubungan harmonis
• pengembangan menuntut semangat, motivasi kerja, prestasi tinggi
Melakukan :
persaingan tidak sehat, tidak transparan
disintegrasi kelompok
kinerja merosot tajam, lamban
KEBIJAKAN
PUBLIK
LEMBAGA NEGARA
-LEGISLATIF
-EKSEKUTIF
-YUDIKATIF
(Aparatur Negara)
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
PELAYANAN
MASYARAKAT
BUDAYA KERJA NILAI
TINGGI
CITRA MASYARAKAT,
CITRA BANGSA
KEPUASAN
DUNIA/AKHIRAT
a. Pengertian dan Kondisi Umum
BERNILAI BAIK
DAN BENAR
(BERNILAI BURUK)
III. MEMPERBAIKI KEBIJAKAN PUBLIK
TUGAS, KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB APARATUR NEGARA
CIPTAKAN
SUASANA
KONDUSIF
WUJUDKAN
HAK &
KEWAJIBAN
WARGA
NEGARA :
TERTIB, ADIL,
BAIK DAN
BENAR
- diterima
- dilaksanakan
- dipertanggung-
jawabkan
- Efektif
- Efisien
1. Kepastian Hukum
2. Transparan
3. Demokratis
4. Profesional
5. Akuntabilitas (Lakip) 7%
Pengambilan & Pelaksanaan Keputusan
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN
YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
Faktor yang
sering di-
lupakan
dalam
Pengambila
n kepu-
tusan
Kebijakan
Publik
- Perlindungan HAM
- Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
- Rasa Keadilan Sosial
- Keberpihakan pada kaum miskin/lemah
- Orientasi Jangka Pendek
- Serakah, masa bodoh/peduli
- Arogansi pejabat/merasa berkuasa
- Merasa benar sendiri
- Perhatian sungguh-sungguh
- Pemikiran yang jernih
- Pertimbangan mendalam
1. Komitmen
2. Memiliki Hati Nurani
3. Konsistensi
4. Kejujuran, Keteguhan, Kearifan, Disiplin, Tanggung
jawab Tinggi
5. Tidak Mudah Tergoda
APARATUR NEGARA YANG BERBUDAYA TINGGI
b. Langkah-langkah Perbaikan Kebijakan dan Pelayanan Publik
1) Memperjelas Hubungan Wewenang dan Tanggung Jawab
Antar Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif
2) Penataan Organisasi dan Ketatalaksanaan
* Sepadan/tidak sebanding anggaran dan sumber-sumber yang digunakan
* Instansi yang tepat dengan hasil kualitas terbaik ?
* Dapat ditangani unit lain, termasuk swasta ?
* Tidak dapat diwujudkan oleh siapapun tapi diperlukan masyarakat
* Budaya Kerja jadi sistem aturan formal bagi perilaku operator
* Budaya kerja jadikan aparatur negara lebih baik tentang apa yang mereka kerjakan,
memotivasi semangat kerja
* Standar kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan masyarakat
* Cek peraturan/perundang-undangan, telah sesuai dengan yang diperlukan masyarakat
* Mengiliminasi pemisahan hubungan pemerintah dan swasta
III. MEMPERBAIKI KEBIJAKAN PUBLIK
3) Menerapkan Pengendalian Mutu Kinerja
* Melibatkan seluruh sistem dan potensi
* Hindari kesalahan,
* Efisien & efektif
* Tidak menyimpang dari tingkatan pengawasan
4) Perubahan Sikap Mental & Perilaku
* tidak memaksakan kewenangan secara
tidak bertanggung jawab
* berorientasi pada pelayanan masyarakat
* melayani bukan dilayani
* bermental positif, profesional
1) - Perlu analisa sistematis & tepat sasaran
- Tahu apa yang diperbaiki
- Tahu penyebab & masalahnya
- Tahu cara memperbaikinya
Kriteria Layanan yang Baik
- Adanya kepastian waktu biaya dan kualitas
- Sikap ramah dalam melayani
- Adanya Informasi yang terpercaya & mudah diketahui
- Petugas sesuai dengan kompetensi
- Tidak diskriminatif dan tidak KKN
Kenyataan Yang Ada (Menonjol)
- Layanan bernuansa KKN - Kualitas layanan rendah
- Informasi sedikit/ditutupi/tertutup - Diskriminatif – membingungkan
- Prosedur berbelit/birokratis - Kurang kapasitas/perawatan
- Kompetensi & Karakter aparatur rendah - Tumpang tindih/kurang koordinasi
IV. MEMPERBAIKI SISTIM MANAJEMEN & PELAYANAN MASYARAKAT
IV. MEMPERBAIKI SISTIM MANAJEMEN & PELAYANAN MASYARAKAT
2) Perumusan Masalah
* Tepat dan Benar
* Kecuali masalah & penyimpangan
* Informasi lengkap
3) Sistem Pengambilan Keputusan
* Terjadi dengan baik, tepat, cepat
* Berdasarkan Informasi tepat & lengkap
* Berkompeten
* POAC
4) Perencanaan Terpadu
* Fokus pada Visi dan Misi
* Sesuai keinginan masyarakat & stakeholder
* Tepat waktu dan berkualitas
* Berkompeten, komitmen & konsisten
* Lintas Sektor – mantap
* Disiplin, dedikasi, loyalitas & komitmen pada kesra masyarakat
5) Pengorganisasi Tepat Guna
* Pro wujudkan Visi & Misi dan tujuan * Sesuai kondisi lokal
* Pelayanan prima * Informasi tersedia/jelas/dimengerti
* Birokrasi ringkas * Jelas waktu penyelesaian
* Proses cepat, pergunakan iptek (e.gov)
6) Pemberdayaan SDM
* Sesuai kompetensi: Sistem rekrutmen, penempatan, penugasan
* Diklat dan pengembangan karier
* Pemberdayaan Aparatur
7) Pengendalian Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Masyarakat
* Profesional, kompeten, berkarakter * Penggunaan Iptek
* Melayani + Sistem * Pengadaan sistem pengawasan
* Re – check - koreksi
8) Pemeriksaan Hasil Kerja
* Jangan percaya pada laporan ABS
* Turun lanagsung
* Cek komitmen, kualitas, profesionalisme
IV. MEMPERBAIKI SISTIM MANAJEMEN & PELAYANAN MASYARAKAT
Manusia terlahir dengan fitrah untuk berbuat baik, dan semua ajaran (di keluarga &
sekolah) untuk berbuat baik & jujur – pengaruh kebutuhan & lingkungan -- dapat
kembali
Profesionalisme tanpa akhlak
maka akan membuahkan sosok manusia yang cerdas secara intelektual tapi bodoh
secara moral
Paradigma Baru/Pendekatan
1) Meningkatkan kualitas kebijakan, pelaksanaan pelayanan masyarakat dan control social dari
masyarakat
2) Membangun Citra Aparatur Negara yang bersih, profesional, bertanggung jawab dan terpercaya
3) Mendukung penegakan hukum dan keadilan secara transparan, tertib dan proporsional
4) Membangun sensitivitas fungsi-fungsi manajerial pada pejabat birokrasi pemerintah
5) Mendorong perbaikan pengorganisasian, metode kerja dan ketatalaksanaan birokrasi pemerintah untuk
perbaikan pelayanan masyarakat
6) Menggiatkan dan mendinamisasikan pelaksanaan aparat pengawasan fungsional dan aparat penegak
hukum lainnya.
Langkah-langkah tersebut didukung oleh :
 Peningkatan kesejahteraan aparatur negara
 Kelengkapan sarana dan prasarana
 Peningkatan sistem Pengawasan & Hukum
 Penilaian Kinerja & Sanksi
 Pengembangan nilai-nilai moral
V. MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN
DAN PENEGAKAN HUKUM
SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA
Pengembangan Budaya Kerja diarahkan untuk meningkatkan
Produktivitas dan Kinerja Pemerintah melalui pembinaan
Aparatur Negara untuk mewujudkan
kepemerintahan yang baik (Good Governance)
Melalui budaya kerja:
 terbentuk perilaku aparatur negara yang kokoh
 pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien
 melakukan evaluasi secara reguler:
 sejauh mana kebijakan public dapat efektif memenuhi kebutuhan
masyarakat
 sejauh mana pelayanan masyarakat telah menyimpang dari tolok ukur
standar pelayanan masyarakat
Sosialisasi Budaya Kerja menjadi sangat penting untuk membangun budaya inti
yang kuat untuk menjamin tindakan bersama karenanya perlu sosialisasi yang
tepat, bertujuan:
 Menyampaikan informasi yang jelas dan kontinyu tentang budaya kerja
 Menjaring masukan bagi upaya perbaikan selanjutnya
Langkah-langkah Sosialisasi & Pengembangan Budaya Kerja
a. Internalisasi dan institusionalisasi
 Komitmen dan keteladanan pimpinan melaksanakan secara nyata dan
konsisten visi, misi dan aturan-aturan yang berlaku
 Mengembangkan Dinamika Kelompok: meningkatkan kinerja,
memperbaiki tata laksana, dan metode kerja.
b. Mengembangkan partisipasi dan opini public untuk
mendukung program Budaya Kerja, libatkan pakar, LSM,
tokoh masyarakat, serta media massa.
c. Pendidikan dan Latihan
 Memasukkan kurikulum pengembangan Budaya Kerja kedalam Diklat
Kepemimpinan.
 Pelatihan untuk fasilitator melalui Diklat Teknis Khusus – dengan
instruktur professional
 Kelompok Budaya Kerja (KBK)
SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA
MELALUI MEDIA MASSA
a. Menggelar komunikasi sosial secara luas dan terbuka bagi semua lapisan
masyarakat melalui media massa dan karya seni lainnya secara teratur dan
intensif dengan muatan nilai-nilai moral dan nilai kerja produktif yang
diperlukan.
b. Disampaikan oleh para pakar yang terpercaya secara dialogis sehingga
dapat menyentuh hati nurani masyarakat, tidak bersifat indoktrinasi.
c. Memberikan informasi secara lugas, benar dan jujur sehingga masyarakat
dapat mengoreksi kekeliruan-kekeliruan yang terjadi di masa lalu
(sekarang).
d. Secara bertahap diarahkan untuk membangun moral, integritas,
profesionalisme, kualitas kinerja dan pelayanan pemerintah sehingga dapat
memperbaiki citra birokrasi dapat memulihkan kepercayaan masyarakat.
e. Kedalam jajaran birokrasi pemerintah dilakukan sosialisasi dan usaha
terpadu dengan pelaksana program kerja dan evaluasi kinerja atau
akuntabilitas masing-masing unit.
 Berita, liputan khusus, Dialog interaktif, Talkshow, Iklan layanan
masyarakat, sinetron, Gita Wacana
SePULUH PRINSiP GOoD GOVeRNANCE
Tata pemerintahan yang baik
Partisipasi
Mendorong setiap warga untuk menggunakan
hak dalam menyampaikan pendapat dalam
proses pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penegakan Hukum
Mewujudkan adanya penegakan hukum
yang adil bagi semua fihak tanpa pengecualian,
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat.
Transparan
Menciptakan kepercayaan timbal balik,
antara pemerintah dan masyarakat
melalui penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan di dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai.
Kesetaraan
Memberi peluang yang sama bagi setiap
anggota masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan
Daya tanggap
Meningkatkan kepekaan para penyelenggara
pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat,
tanpa kecuali.
Wawasan kedepan
Membangun daerah berdasarkan visi dan
strategi yang jelas dan mengikutsertakan
warga dalam seluruh proses pembangunan,
sehingga warga merasa memiliki dan ikut
bertanggung jawab terhadap kemajuan
daerahnya.
Akuntabilitas
Meningkatkan akuntabilitas para pengambil
keputusan dalam segala bidang, yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Pengawasan
Meningkatkan upaya pengawasan terhadap
Penyelenggaraan pemerintahan dan pem-
banguan dengan mengusahakan
keterlibatan swasta dan masyarakat.
Efisiensi & efektif
Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada
Masyarakat dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia secara optimal dan
bertanggung jawab.
Profesionalisme
Meningkatkan kemampuan dan moral penye-
lenggara pemerintahan agar mampu memberi
Pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan
biaya yang terjangkau
KOMPETENSI
TEORI
PRAKTEK
ANALISIS
MELAHIRKAN
PENGETAHUAN/KNOWLEDGE
KETRAMPILAN/SKILLS
SENSITIVITAS/SENSITIVITY
NILAI-NILAI/VALUES
KOMPETENSI muncul dari interaksi penguasaan teori, praktek,
dan analisis, penguasaan ketiga komponen tersebutlah yang akan
melahirkan knowledge, sensitivity, skills, dan values.
Penguasaan pengetahuan adalah kemampuan untuk mengerti
bidang profesi tertentu, karena knowledge atau pengetahuan
adalah pembelajaran teori dan prinsip-prinsip. Penguasaan
pengetahuan adalah dasar untuk mendukung sensivity atau
sensitivitas, yang akan membimbing ke arah pengembangan
skills atau keterampilan serta membantu seseorang untuk
mengertii dan paham dalam menerapkan values atau nilai-nilai
standar yang ada dalam bidang profesi tertentu.
• Dimana letaknya pengalaman ?
experience
• Dimana letaknya profesionalisme ?
SePULUH PRINSiP GOoD GOVeRNANCE
Tata pemerintahan yang baik
Partisipasi
Mendorong setiap warga untuk menggunakan
hak dalam menyampaikan pendapat dalam
proses pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penegakan Hukum
Mewujudkan adanya penegakan hukum
yang adil bagi semua fihak tanpa pengecualian,
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat.
Transparan
Menciptakan kepercayaan timbal balik,
antara pemerintah dan masyarakat
melalui penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan di dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai.
Kesetaraan
Memberi peluang yang sama bagi setiap
anggota masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan
Daya tanggap
Meningkatkan kepekaan para penyelenggara
pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat,
tanpa kecuali.
Wawasan kedepan
Membangun daerah berdasarkan visi dan
strategi yang jelas dan mengikutsertakan
warga dalam seluruh proses pembangunan,
sehingga warga merasa memiliki dan ikut
bertanggung jawab terhadap kemajuan
daerahnya.
Akuntabilitas
Meningkatkan akuntabilitas para pengambil
keputusan dalam segala bidang, yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Pengawasan
Meningkatkan upaya pengawasan terhadap
Penyelenggaraan pemerintahan dan pem-
banguan dengan mengusahakan
keterlibatan swasta dan masyarakat.
Efisiensi & efektif
Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada
Masyarakat dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia secara optimal dan
bertanggung jawab.
Profesionalisme
Meningkatkan kemampuan dan moral penye-
lenggara pemerintahan agar mampu memberi
Pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan
biaya yang terjangkau
Tata Kepemerintahan Yang Baik
VERSI BAPPENAS (2002)
Terdiri dari 14 karakteristik
1. V i s i o n e r
2. Transparan
3. Responsif
4. Akuntabel
5. Profesionalitas
6. Efisien dan Efektif
7. Desentralisasi
8. Demokratis dan Berorientasi Pada Konsensus
9. Partisipatif
10. Kemitraan
11. Supremasi Hukum
12. Pengurangan Kesenjangan
13. Komitmen Pada Pasar
14. Komitmen Pada Lingkungan Hidup
PELAYANAN BIROKRASI JELEK ? KKN ?
Sampaikan Temuan Saudara Ke
Tromol Pos 5000 JKT
Atau melalui e-mail:
tp5000@exchange.menpan.go.id
LAYANAN MASYARAKAT INI DISAMPAIKAN ATAS KERJASAMA
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DENGAN TVRI
LOGO
TVRI

More Related Content

Similar to budaya kerja slides baru.ppt

PPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptx
PPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptxPPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptx
PPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptxDenny731300
 
Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...
Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...
Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...ssuserd1b7fc
 
01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx
01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx
01032023 SUMMARY KOMPETEN.docxandhi fernandhes
 
PENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptx
PENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptxPENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptx
PENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptxbariq4
 
15680981347747 (1).ppt
15680981347747 (1).ppt15680981347747 (1).ppt
15680981347747 (1).pptOrganisasismi
 
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemenMateri Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemenimam nugroho
 
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iiiBud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iiirifsal
 
7.0 Pendampingan PKH 2018
7.0 Pendampingan PKH 2018 7.0 Pendampingan PKH 2018
7.0 Pendampingan PKH 2018 ABI SETIADI
 
Dasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam Pentadbiran
Dasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam PentadbiranDasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam Pentadbiran
Dasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam Pentadbirankarence
 
Konsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptx
Konsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptxKonsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptx
Konsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptxRatnaJuniarti2
 
kompetensi manajerial 2021.pdf
kompetensi manajerial 2021.pdfkompetensi manajerial 2021.pdf
kompetensi manajerial 2021.pdfssuser115ad8
 
RESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptxRESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptxMichaelHarts
 
Updated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guru
Updated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guruUpdated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guru
Updated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guruHashimah68
 
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptxMateri 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptxpoyang7
 
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.pptNurmaOktavia
 
Core Value ASN BERAKHLAK.pdf
Core Value ASN BERAKHLAK.pdfCore Value ASN BERAKHLAK.pdf
Core Value ASN BERAKHLAK.pdfaviana3
 
Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...
Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...
Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...mercubuana university
 

Similar to budaya kerja slides baru.ppt (20)

PPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptx
PPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptxPPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptx
PPT PEP K.6 Budaya Pelayanan.pptx
 
Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...
Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...
Implementasi Core values ASN BerAKHLAK & Employee Branding Bangga Melayani Ba...
 
01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx
01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx
01032023 SUMMARY KOMPETEN.docx
 
PENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptx
PENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptxPENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptx
PENGUATAN AKTUALISASI KOMPETEN N HARMONIS.pptx
 
15680981347747 (1).ppt
15680981347747 (1).ppt15680981347747 (1).ppt
15680981347747 (1).ppt
 
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemenMateri Paparan 10 Step - Update. manajemen
Materi Paparan 10 Step - Update. manajemen
 
Integriti
IntegritiIntegriti
Integriti
 
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iiiBud kerja-org-pemerintah-gol-iii
Bud kerja-org-pemerintah-gol-iii
 
7.0 Pendampingan PKH 2018
7.0 Pendampingan PKH 2018 7.0 Pendampingan PKH 2018
7.0 Pendampingan PKH 2018
 
Etika Profesi Guru
Etika Profesi GuruEtika Profesi Guru
Etika Profesi Guru
 
Dasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam Pentadbiran
Dasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam PentadbiranDasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam Pentadbiran
Dasar Penerapan Nilai Nilai Islam Dalam Pentadbiran
 
Budaya Kerja.ppt
Budaya Kerja.pptBudaya Kerja.ppt
Budaya Kerja.ppt
 
Konsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptx
Konsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptxKonsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptx
Konsepsi Aktualisasi CPNS oleh Drs. Sahabudin.pptx
 
kompetensi manajerial 2021.pdf
kompetensi manajerial 2021.pdfkompetensi manajerial 2021.pdf
kompetensi manajerial 2021.pdf
 
RESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptxRESUME MODUL LOYAL.pptx
RESUME MODUL LOYAL.pptx
 
Updated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guru
Updated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guruUpdated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guru
Updated ppt tajuk 7 pdpp etika dan perundangan guru
 
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptxMateri 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
Materi 2 PO - Budaya Organisasi.pptx
 
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
423234726-budaya-dan-etika-ini-ppt.ppt
 
Core Value ASN BERAKHLAK.pdf
Core Value ASN BERAKHLAK.pdfCore Value ASN BERAKHLAK.pdf
Core Value ASN BERAKHLAK.pdf
 
Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...
Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...
Andrio hafidz 55117110004 Prof Dr Hapzi ali business ethics & good govern...
 

Recently uploaded

Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 

budaya kerja slides baru.ppt

  • 2. Kep.Men.PAN No. 25/KEP/M.PAN/4/2002 Tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara Lampiran I Kebijakan Pengembangan Budaya Kerja Aaparatur Negara 1. Latar Belakang 2. Arah Kebijakan Pengembangan Budaya Kerja 3. Manfaat Pengembangan Budaya Kerja 4. Syarat-syarat Pengembangan Budaya Kerja 5. Metode Pengembangan Budaya Kerja 6. Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja 7. Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja 8. Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja Lampiran II Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara 1. Pokok-pokok Pikiran 2. Nilai-nilai Dasar Budaya Kerja Lampiran III Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja Aparatur Negara Lampiran IV Sosialisasi Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara
  • 3. PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LATAR BELAKANG Tantangan yang dihadapi aparatur negara cukup memprihatinkan, terutama dalam praktek selama ini para pemimpin dan aparatur negara masih sering mengabaikan nilai-nilai moral dan budaya kerja aparatur negara LANDASAN HUKUM Kep.Men.PAN No. 4/1991 tentang Pedoman Pemasyarakatan Budaya Kerja TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Bebas KKN TAP MPR No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijaksanaan Pemberantasan dan Pencegahan KKN TAP MPR No. II dan VI/MPR/2002 BUDAYA KERJA Merupakan cara pandang seseorang terhadap bidang yang ditekuninya dan prinsip-prinsip moral yang dimilikinya, yang menimbulkan keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai yang diyakini, memiliki semangat yang tinggi dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi kerja yang baik SASARAN UTAMA Mewujudkan aparatur negara yang etis, bermoral, profesional, berdisiplin, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari agar dapat meningkatkan produksi, kualitas pelayanan masyarakat dan daya saing di dalam negeri maupun dunia internasional
  • 4. SASARAN JANGKA PENDEK DAN MENENGAH (ARAH KEBIJAKAN) 1) Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral dan budaya kerja produktif kepada setiap aparatur negara 2) Memperbaiki persepsi, pola pikir dan perilaku aparatur negara yang menyimpang dalam penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, sekaligus untuk mempercepat pemberantasan praktek KKN; 3) Meningkatkan kinerja aparatur negara melalui kelompok-kelompok kerja dan forum-forum profesional, 4) Memperbaiki citra aparatur negara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada aparatur pemerintah NILAI-NILAI DASAR BUDAYA KERJA Nilai-nilai dasar budaya kerja terdiri dari 34 unsur nilai atau 17 pasang nilai yang diharapkan dapat dikembangkan oleh setiap aparatur negara, sehingga antara nilai-nilai yang diyakini dan budaya kerja sebagai bentuk aktualisasi keyakinan tersebut, akan menumbuhkan motivasi dan tanggung jawab terhadap peningkatan produktivitas dan kinerja. Komitmen dan konsisten; Wewenang dan tanggung jawab; Keikhlasan dan kejujuran; Integritas dan profesionalisme;; Kreativitas dan kepekaan/sensivitas; Kepemimpinan dan keteladanan; Kebersamaan dan dinamika kelompok kerja; Ketepatan / keakurasian dan kecepatan; Rasionalitas dan kecerdasan emosi; Keteguhan dan ketegasan; Disiplin dan keteraturan bekerja; Keberanian dan kearifan; Dedikasi dan loyalitas; Semangat dan motivasi; Ketekunan dan kesabaran; Keadilan dan keterbukaan; Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (yang diperlukan untuk melaksanakan tugas/pekerjaan, terutama metode analisis dan pengambilankeputusan, keahlian/keterampilan manajerial, teknis, hukum, administrasi, keterampilan social dan komunikasi.
  • 5. TAP MPR NO. II/MPR/2002 Tentang Rekomendasi Kebijakan untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional Bahwa untuk menghindari ekonomi biaya tinggi haruslah dilakukan melalui penataan kelembagaan negara, reformasi birokrasi, pemberantasan segala bentuk pungutan liar dan KKN. Karenanya dalam rekomendasi kebijakan MPR menyebutkan perlunya kemauan politik riil seluruh penyelenggara negara, elite politik, dan seluruh masyarakat untuk memberikan prioritas utama terhadap upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu MPR mendesak terciptanya penyelenggara negara dan pengelola dunia usaha yang baik dan bersih dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah untuk memperlancar dan mengembangkan lebih lanjut kehidupan dunia usaha, termasuk pemberatansan penyelundupan secara tegas dan tuntas.
  • 6. TAP MPR NO. VI/MPR/2002 Tentang Rekomendasi Atas Pelaksanaan Putusan MPR No. X/MPR/2001 Oleh Presiden dan Lembaga Tinggi Negara Lainnya huruf f tentang Reformasi Birokrasi Bahwa kultur birokrasi yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara sering merugikan dan bahkan menjadi beban masyarakat dan negara. MPR melalui TAP No. VI tersebut merekomendasikan kepada Presiden untuk membangun kultur birokrasi Indonesia yang transparan, akuntabel, bersih, dan bertanggung jawab serta menjadi pelayan masyarakat, abdi negara, contoh, dan teladan masyarakat.
  • 7. PEMBANGUNAN FISIK Versus PEMBANGUNAN SDM APARATUR NEGARA Bila Aparatur Negara tidak segera menyadari kekeliruan cara berfikir dalam memahami dan menjabarkan PROPENAS/GBHN, maka pembangunan moral dan profesionalisme Aparatur Negara akan tetap terus terabaikan sehingga sangat sulit dilaksanakan, walaupun konsep Strategi dan Implementasi Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara telah disiapkan dengan baik.
  • 8. background masih dirasakan bahwa belum semua instansi mempunyai budaya kerja yang cukup kuat untuk mempengaruhi tingkat produktifitas dan kinerja individu aparatur negara penggunaan sistem dan metode kerja yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (universal & terbuka) menjadi sangat penting agar nilai-nilai, kepercayaan dan norma-norma yang telah disepakati akan berpengaruh besar terhadap peningkatan produktivitas dan kinerja Strategi dan Metode dalam Manajemen Strategis Efektif dan Efisien Sosialisa si Internali sasi dan Institusi
  • 9. I. Pengembangan Jati Diri, Sikap & Perilaku II. Pengembangan Kerjasama dan Dinamika Kelompok Kerja III. Memperbaiki Kebijakan Publik IV. Memperbaiki Sistem Manajemen dan Pelayanan Masyarakat V. Meningkatkan Efektifitas Pengawasan dan Penegakan Hukum Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja Aparatur Negara
  • 10. a. Memahami Jati Diri b. Perilaku Aparatur Negara c. Pengembangan Kultur Pelayanan Aporatur Negara Budaya Kerja (Corporate Culture) Sekumpulan nilai, sistem dan perilaku manajemen dan karyawan untuk mencapai sesuatu. I. PENGEMBANGAN JATI DIRI, SIKAP & PERILAKU PEDOMAN PENGEMBANGAN SIKAP & PERILAKU APARATUR NEGARA SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT YANG BAIK a) Berorientasi pada pelayanan masyarakat b) Mengembangkan Profesionalisme c) Membangun jiwa dan semangat melayani d) Memberikan insentif e) Menumbuhkembangkan Budaya Malu
  • 11. MENGABAIKAN : - Nilai-nilai dasar Budaya Kerja - Rendah Komitmen - Konsistensi, disiplin, jujur, kreatif - Kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan hukum dan peraturan - Melecehkan kebijakan negara dan prinsip-prinsip manajemen LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN JATI DIRI APARATUR NEGARA 1. BERSUJUD & BERSYUKUR KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA 2. RENUNGKAN KEMBALI SIAPA DIRI KITA 3. RENUNGKAN KEMBALI KELEMAHAN & KEKURANGAN 4. TENTUKAN DAN PERBAIKI TUJUAN KEHIDUPAN 5. TEGUH DALAM KOMITMEN 6. BUAT RENCANA KERJA 7. LAKSANAKAN RENCANA KERJA SECARA KONSISTEN 8. EVALUASI, INTROSPEKSI DAN KOREKSI SETIAP HARI 9. BERSUJUD, BERSYUKUR DAN BERSERAH DIRI KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA KINERJA BANGSA TERENDAH DI ASIA TENGGAR A
  • 12. a. Faktor Keberhasilan  Komitmen para atasan  Sadar DKK cara penting untuk kembangkan SDM dan kinerja Pemerintah  Nilai-nilai dasar (sikap & perilaku) yang positif dan produktif dapat dipahami oleh semua  Kesediaan untuk transparan -terbuka untuk perubahan  Saling percaya  Terkait langsung dengan pelaksanaan tugas  Perhatian besar & dukungan penuh  Tindak lanjut nyata  Dukungan sosial dari lingkungan kerja  Dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan b. Faktor Kerjasama dalam kelompok kerja  Nilai hakiki dan satu keharusan  Team work: hasil lebih besar  Motivasi tinggi  Interaksi positif  Komitmen, konsistensi, kejujuran, kreativitas dan terbuka Target jelas dan disepakati Pembagian tugas jelas & adil Kebanggaan kelompok Penyelesaian konflik Stabilitas kelompok Suasana kondusif Proses sosialisasi, internalisasi Menghormati norma/aturan Kesediaan berkorban Interaksi terbuka, lancar & harmonis II. PENGEMBANGAN KERJASAMA DAN DINAMIKA KELOMPOK KERJA
  • 13. c. Dinamika Kelompok Kerja  Gaya Kepemimpinan Partisipatif menunjukkan pandangan dan sikap kebersamaan adalah hal utama dalam meningkatkan kinerja aparatur negara  Dinamika Kelompok Kerja : melahirkan keeratan hubungan, komitmen yang tinggi, konsistensi pelaksanaan tugas dan aturan yang jelas. Manfaat Pengembangan Dinamika Kelompok Kerja  Keberanian anggota lebih besar dalam mengambil keputusan dan resiko  Tekad dan semangat kerja meningkat  Komunikasi mendorong semangat dan jiwa kebersamaan  Rasa solidaritas meningkat  Kesamaan persepsi; rasa senasib dan kesediaan untuk memikul resiko dan tanggung jawab bersama meningkat  Kesetikawanan makin dalam  Pandangan dan cara kerja lebih sinergis  Sistem pengendalian internal semakin efektif
  • 14. Diperlukan : Pimpinan yang 1 Tanggap, tangguh, tangkas, tegas dan berwibawa, dipatuhi, dihormati, dipercaya dan disegani 2 Memiliki komitmen yang tinggi pada visi, misi, kelompok kerja, jujur, disiplin, professional, kreatif, arif dan konsisten. 3 Berwenang dan partisipatif Unggul : ilmu, ahli, pengalaman, prestasi, moral, sikap dan perilaku 4) Berwibawa pro jaga moral dan penyelamat organisasi (stabilitator, dinamisator, akselerator) d. Kepemimpinan Kelompok Kerja • masalah psikologis yang rumit, tidak terlihat, tapi ada • persaingan atasan, persaingan anggota • kerjasama menuntut hubungan harmonis • pengembangan menuntut semangat, motivasi kerja, prestasi tinggi Melakukan : persaingan tidak sehat, tidak transparan disintegrasi kelompok kinerja merosot tajam, lamban
  • 15. KEBIJAKAN PUBLIK LEMBAGA NEGARA -LEGISLATIF -EKSEKUTIF -YUDIKATIF (Aparatur Negara) PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PELAYANAN MASYARAKAT BUDAYA KERJA NILAI TINGGI CITRA MASYARAKAT, CITRA BANGSA KEPUASAN DUNIA/AKHIRAT a. Pengertian dan Kondisi Umum BERNILAI BAIK DAN BENAR (BERNILAI BURUK) III. MEMPERBAIKI KEBIJAKAN PUBLIK
  • 16. TUGAS, KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB APARATUR NEGARA CIPTAKAN SUASANA KONDUSIF WUJUDKAN HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA : TERTIB, ADIL, BAIK DAN BENAR - diterima - dilaksanakan - dipertanggung- jawabkan - Efektif - Efisien 1. Kepastian Hukum 2. Transparan 3. Demokratis 4. Profesional 5. Akuntabilitas (Lakip) 7% Pengambilan & Pelaksanaan Keputusan PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
  • 17. Faktor yang sering di- lupakan dalam Pengambila n kepu- tusan Kebijakan Publik - Perlindungan HAM - Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup - Rasa Keadilan Sosial - Keberpihakan pada kaum miskin/lemah - Orientasi Jangka Pendek - Serakah, masa bodoh/peduli - Arogansi pejabat/merasa berkuasa - Merasa benar sendiri - Perhatian sungguh-sungguh - Pemikiran yang jernih - Pertimbangan mendalam 1. Komitmen 2. Memiliki Hati Nurani 3. Konsistensi 4. Kejujuran, Keteguhan, Kearifan, Disiplin, Tanggung jawab Tinggi 5. Tidak Mudah Tergoda APARATUR NEGARA YANG BERBUDAYA TINGGI
  • 18. b. Langkah-langkah Perbaikan Kebijakan dan Pelayanan Publik 1) Memperjelas Hubungan Wewenang dan Tanggung Jawab Antar Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif 2) Penataan Organisasi dan Ketatalaksanaan * Sepadan/tidak sebanding anggaran dan sumber-sumber yang digunakan * Instansi yang tepat dengan hasil kualitas terbaik ? * Dapat ditangani unit lain, termasuk swasta ? * Tidak dapat diwujudkan oleh siapapun tapi diperlukan masyarakat * Budaya Kerja jadi sistem aturan formal bagi perilaku operator * Budaya kerja jadikan aparatur negara lebih baik tentang apa yang mereka kerjakan, memotivasi semangat kerja * Standar kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan masyarakat * Cek peraturan/perundang-undangan, telah sesuai dengan yang diperlukan masyarakat * Mengiliminasi pemisahan hubungan pemerintah dan swasta III. MEMPERBAIKI KEBIJAKAN PUBLIK
  • 19. 3) Menerapkan Pengendalian Mutu Kinerja * Melibatkan seluruh sistem dan potensi * Hindari kesalahan, * Efisien & efektif * Tidak menyimpang dari tingkatan pengawasan 4) Perubahan Sikap Mental & Perilaku * tidak memaksakan kewenangan secara tidak bertanggung jawab * berorientasi pada pelayanan masyarakat * melayani bukan dilayani * bermental positif, profesional
  • 20. 1) - Perlu analisa sistematis & tepat sasaran - Tahu apa yang diperbaiki - Tahu penyebab & masalahnya - Tahu cara memperbaikinya Kriteria Layanan yang Baik - Adanya kepastian waktu biaya dan kualitas - Sikap ramah dalam melayani - Adanya Informasi yang terpercaya & mudah diketahui - Petugas sesuai dengan kompetensi - Tidak diskriminatif dan tidak KKN Kenyataan Yang Ada (Menonjol) - Layanan bernuansa KKN - Kualitas layanan rendah - Informasi sedikit/ditutupi/tertutup - Diskriminatif – membingungkan - Prosedur berbelit/birokratis - Kurang kapasitas/perawatan - Kompetensi & Karakter aparatur rendah - Tumpang tindih/kurang koordinasi IV. MEMPERBAIKI SISTIM MANAJEMEN & PELAYANAN MASYARAKAT
  • 21. IV. MEMPERBAIKI SISTIM MANAJEMEN & PELAYANAN MASYARAKAT 2) Perumusan Masalah * Tepat dan Benar * Kecuali masalah & penyimpangan * Informasi lengkap 3) Sistem Pengambilan Keputusan * Terjadi dengan baik, tepat, cepat * Berdasarkan Informasi tepat & lengkap * Berkompeten * POAC 4) Perencanaan Terpadu * Fokus pada Visi dan Misi * Sesuai keinginan masyarakat & stakeholder * Tepat waktu dan berkualitas * Berkompeten, komitmen & konsisten * Lintas Sektor – mantap * Disiplin, dedikasi, loyalitas & komitmen pada kesra masyarakat
  • 22. 5) Pengorganisasi Tepat Guna * Pro wujudkan Visi & Misi dan tujuan * Sesuai kondisi lokal * Pelayanan prima * Informasi tersedia/jelas/dimengerti * Birokrasi ringkas * Jelas waktu penyelesaian * Proses cepat, pergunakan iptek (e.gov) 6) Pemberdayaan SDM * Sesuai kompetensi: Sistem rekrutmen, penempatan, penugasan * Diklat dan pengembangan karier * Pemberdayaan Aparatur 7) Pengendalian Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Masyarakat * Profesional, kompeten, berkarakter * Penggunaan Iptek * Melayani + Sistem * Pengadaan sistem pengawasan * Re – check - koreksi 8) Pemeriksaan Hasil Kerja * Jangan percaya pada laporan ABS * Turun lanagsung * Cek komitmen, kualitas, profesionalisme IV. MEMPERBAIKI SISTIM MANAJEMEN & PELAYANAN MASYARAKAT
  • 23. Manusia terlahir dengan fitrah untuk berbuat baik, dan semua ajaran (di keluarga & sekolah) untuk berbuat baik & jujur – pengaruh kebutuhan & lingkungan -- dapat kembali Profesionalisme tanpa akhlak maka akan membuahkan sosok manusia yang cerdas secara intelektual tapi bodoh secara moral Paradigma Baru/Pendekatan 1) Meningkatkan kualitas kebijakan, pelaksanaan pelayanan masyarakat dan control social dari masyarakat 2) Membangun Citra Aparatur Negara yang bersih, profesional, bertanggung jawab dan terpercaya 3) Mendukung penegakan hukum dan keadilan secara transparan, tertib dan proporsional 4) Membangun sensitivitas fungsi-fungsi manajerial pada pejabat birokrasi pemerintah 5) Mendorong perbaikan pengorganisasian, metode kerja dan ketatalaksanaan birokrasi pemerintah untuk perbaikan pelayanan masyarakat 6) Menggiatkan dan mendinamisasikan pelaksanaan aparat pengawasan fungsional dan aparat penegak hukum lainnya. Langkah-langkah tersebut didukung oleh :  Peningkatan kesejahteraan aparatur negara  Kelengkapan sarana dan prasarana  Peningkatan sistem Pengawasan & Hukum  Penilaian Kinerja & Sanksi  Pengembangan nilai-nilai moral V. MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM
  • 24. SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA Pengembangan Budaya Kerja diarahkan untuk meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Pemerintah melalui pembinaan Aparatur Negara untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) Melalui budaya kerja:  terbentuk perilaku aparatur negara yang kokoh  pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien  melakukan evaluasi secara reguler:  sejauh mana kebijakan public dapat efektif memenuhi kebutuhan masyarakat  sejauh mana pelayanan masyarakat telah menyimpang dari tolok ukur standar pelayanan masyarakat Sosialisasi Budaya Kerja menjadi sangat penting untuk membangun budaya inti yang kuat untuk menjamin tindakan bersama karenanya perlu sosialisasi yang tepat, bertujuan:  Menyampaikan informasi yang jelas dan kontinyu tentang budaya kerja  Menjaring masukan bagi upaya perbaikan selanjutnya
  • 25. Langkah-langkah Sosialisasi & Pengembangan Budaya Kerja a. Internalisasi dan institusionalisasi  Komitmen dan keteladanan pimpinan melaksanakan secara nyata dan konsisten visi, misi dan aturan-aturan yang berlaku  Mengembangkan Dinamika Kelompok: meningkatkan kinerja, memperbaiki tata laksana, dan metode kerja. b. Mengembangkan partisipasi dan opini public untuk mendukung program Budaya Kerja, libatkan pakar, LSM, tokoh masyarakat, serta media massa. c. Pendidikan dan Latihan  Memasukkan kurikulum pengembangan Budaya Kerja kedalam Diklat Kepemimpinan.  Pelatihan untuk fasilitator melalui Diklat Teknis Khusus – dengan instruktur professional  Kelompok Budaya Kerja (KBK)
  • 26. SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA MELALUI MEDIA MASSA a. Menggelar komunikasi sosial secara luas dan terbuka bagi semua lapisan masyarakat melalui media massa dan karya seni lainnya secara teratur dan intensif dengan muatan nilai-nilai moral dan nilai kerja produktif yang diperlukan. b. Disampaikan oleh para pakar yang terpercaya secara dialogis sehingga dapat menyentuh hati nurani masyarakat, tidak bersifat indoktrinasi. c. Memberikan informasi secara lugas, benar dan jujur sehingga masyarakat dapat mengoreksi kekeliruan-kekeliruan yang terjadi di masa lalu (sekarang). d. Secara bertahap diarahkan untuk membangun moral, integritas, profesionalisme, kualitas kinerja dan pelayanan pemerintah sehingga dapat memperbaiki citra birokrasi dapat memulihkan kepercayaan masyarakat. e. Kedalam jajaran birokrasi pemerintah dilakukan sosialisasi dan usaha terpadu dengan pelaksana program kerja dan evaluasi kinerja atau akuntabilitas masing-masing unit.  Berita, liputan khusus, Dialog interaktif, Talkshow, Iklan layanan masyarakat, sinetron, Gita Wacana
  • 27. SePULUH PRINSiP GOoD GOVeRNANCE Tata pemerintahan yang baik Partisipasi Mendorong setiap warga untuk menggunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penegakan Hukum Mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua fihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Transparan Menciptakan kepercayaan timbal balik, antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Kesetaraan Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan Daya tanggap Meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat, tanpa kecuali. Wawasan kedepan Membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya. Akuntabilitas Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang, yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Pengawasan Meningkatkan upaya pengawasan terhadap Penyelenggaraan pemerintahan dan pem- banguan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat. Efisiensi & efektif Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada Masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab. Profesionalisme Meningkatkan kemampuan dan moral penye- lenggara pemerintahan agar mampu memberi Pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau
  • 28.
  • 30. KOMPETENSI muncul dari interaksi penguasaan teori, praktek, dan analisis, penguasaan ketiga komponen tersebutlah yang akan melahirkan knowledge, sensitivity, skills, dan values. Penguasaan pengetahuan adalah kemampuan untuk mengerti bidang profesi tertentu, karena knowledge atau pengetahuan adalah pembelajaran teori dan prinsip-prinsip. Penguasaan pengetahuan adalah dasar untuk mendukung sensivity atau sensitivitas, yang akan membimbing ke arah pengembangan skills atau keterampilan serta membantu seseorang untuk mengertii dan paham dalam menerapkan values atau nilai-nilai standar yang ada dalam bidang profesi tertentu. • Dimana letaknya pengalaman ? experience • Dimana letaknya profesionalisme ?
  • 31. SePULUH PRINSiP GOoD GOVeRNANCE Tata pemerintahan yang baik Partisipasi Mendorong setiap warga untuk menggunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penegakan Hukum Mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua fihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Transparan Menciptakan kepercayaan timbal balik, antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Kesetaraan Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan Daya tanggap Meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat, tanpa kecuali. Wawasan kedepan Membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya. Akuntabilitas Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang, yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Pengawasan Meningkatkan upaya pengawasan terhadap Penyelenggaraan pemerintahan dan pem- banguan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat. Efisiensi & efektif Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada Masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab. Profesionalisme Meningkatkan kemampuan dan moral penye- lenggara pemerintahan agar mampu memberi Pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau
  • 32. Tata Kepemerintahan Yang Baik VERSI BAPPENAS (2002) Terdiri dari 14 karakteristik 1. V i s i o n e r 2. Transparan 3. Responsif 4. Akuntabel 5. Profesionalitas 6. Efisien dan Efektif 7. Desentralisasi 8. Demokratis dan Berorientasi Pada Konsensus 9. Partisipatif 10. Kemitraan 11. Supremasi Hukum 12. Pengurangan Kesenjangan 13. Komitmen Pada Pasar 14. Komitmen Pada Lingkungan Hidup
  • 33. PELAYANAN BIROKRASI JELEK ? KKN ? Sampaikan Temuan Saudara Ke Tromol Pos 5000 JKT Atau melalui e-mail: tp5000@exchange.menpan.go.id LAYANAN MASYARAKAT INI DISAMPAIKAN ATAS KERJASAMA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DENGAN TVRI LOGO TVRI