MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Contoh penyusunan sasaran kerja pegawai
1. CONTOH PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI
(SKP)
Berikut ini kami sajikan beberapa contoh penyusunan SKP dengan tugas tambahan tertentu.
CONTOH KASUS #1 SKP GURU MATA PELAJARAN
Riza Saputra, S.Pd adalah seorang guru Ekonomi pada SMAN 45 Sintang. Mengajar sejak tahun
2016 dan saa ini berpangkat Penata Muda golongan ruang III/a jabatan Guru Pertama. Agar naik
pangkat setingkat lebih tinggi ke Penata Muda tk I golongan III/b, yang bersangkutan harus
mengumpulkan angka kredit minimal sebanyak 50 AK dengan rinician 42 AK dari unsur
pembelajaran, 3 AK dari pengembangan diri, dan 5 AK dari unsur penunjang.
Pada januari 2019, AK target yang dituangkan dalam SKP untuk pelaksanaan pembelajaran adalah
dengan asumsi bahwa nilai PK Guru yang akan dicapai pada akhir periode adalah “Baik”. Untuk
pengembangan diri, ybs mengikuti diklat pengembangan diri berupa pelatihan dalam jaringan yang
diadakan Seamolec dengan durasi 32 jp dan Kegiatan Kolektif Guru sebanyak 1x.
Selain mengajar, ybs juga menjadi pengawas penilaian hasil belajar, pengawas ujian nasional, dan
anggota aktif organisasi profesi serta kepramukaan.
Penyusunan SKP yang bersangkutan pada Januari 2019 untuk kegiatan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
Kegiatan tugas jabatan:
Unsur utama:
Pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) dengan asumsi
PK Guru “Baik” = 10,50
Tugas tambahan yang tidak mengurangi beban mengajar:
Pengawas penilaian dan evaluasi hasil belajar semester ganjil dan genap 2% x 10,50 x 2 =
0,42
Pengembangan keprofesian berkelanjutan diperoleh dari:
Mengikuti pelatihan daring Seamolec dengan durasi 32 jp = 1
Kegiatan Kolektif Guru sebanyak 1x = 0,15
Unsur penunjang:
Menjadi pengawas ujian nasional = 0,08
Menjadi anggota aktif PGRI = 0,75
Menjadi anggota aktif kepramukaan = 0,75
Tabel Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Dari uraian tugas jabatan di atas, dapat dibuatkan tabel SKP tahun 2019 berikut ini.
2. Selengkapnya tentang Contoh Penyusunan SKP Guru Mata Pelajaran dari Golongan III/a s.d III/d,
klik di sini.
CONTOH KASUS #2 SKP GURU BIMBINGAN KONSELING
Evi Wijayanti, S.Pd., adalah seorang guru bimbingan konseling pada SMPN 40 Singkawang. Yang
bersangkutan mengajar sejak tahun 2004 dan saat ini berpangkat Penata tk I, golongan ruang III/d
dengan jabatan Guru Muda. Untuk kenaikan pangkat ke pembina golongan ruang IV/a, Evi
Wijayanti, S.Pd. harus mengumpulkan 100 angka kredit selama 4 tahun atau 25 angka kredit dalam
satu tahun yang terdiri dari minimum 19,50 AK untuk unsur utama (di luar AK PKB) dan maksimum
2,50 AK untuk unsur penunjang. AK PKB wajib yang harus dipenuhi adalah 4 pada kegiatan
pengembangan diri dan 8 untuk kegiatan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif yang dikumpulkan
dalam 4 tahun (min 1 PD, 2 PI/KI per tahun).
Pada Januari 2019, AK target yang dituangkan dalam SKP untuk pelaksanaan pembelajaran adalah
dengan asumsi bahwa nilai PK Guru yang akan dicapai dengan sebutan “Baik”. Untuk
pengembangan diri, Ia mengikuti diklat pengembangan kepribadian dan kecerdasan anak selama 96
JP. Ia juga sedang menulis buku tentang cara bijak menangani anak hiperaktif dan akan dicetak
oleh penerbit serta ber ISBN. Selain mengajar, Ia ikut dalam pengawas penilaian dan evaluasi hasil
belajar semester ganjil dan genap, pengawas ujian sekolah dan nasional, serta dipercaya sebagai
pembina OSIS. Untuk aktivitas di luar sekolah, Ia terdaftar sebagai anggota kepramukaan dan
organisasi profesi IGI.
3. Penyusunan SKP yang bersangkutan pada Januari 2019 untuk kegiatan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
KEGIATAN TUGAS JABATAN:
Unsur utama:
Bimbingan (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) dengan asumsi PK
Guru “Baik” = 19,50
Tugas tambahan yang tidak mengurangi beban mengajar:
Menjadi pembina OSIS 5% x 19,50 = 0,98
Pengawas penilaian dan evaluasi hasil belajar semester ganjil dan genap 2% x 19,50
x 2 = 0,78
Pengembangan keprofesian berkelanjutan diperoleh dari:
Diklat pengembangan kepribadian dan kecerdasan anak selama 96 JP = 2
Menulis buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN = 3
Unsur penunjang:
Pengawas ujian sekolah = 0,08
Pengawas ujian nasional = 0,08
Menjadi anggota aktif kepramukaan = 0,75
Menjadi anggota aktif organisasi profesi = 0,75
TABEL SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)
Dari uraian tugas jabatan di atas, dapat dibuatkan tabel SKP tahun 2019 berikut ini.
4. CONTOH KASUS #3 SKP TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI
GURU KELAS
Sinta Marini, S.Pd., adalah seorang guru kelas V pada SDN 55 di Kota Sambas. Yang bersangkutan
mengajar sejak tahun 2012 dan saat ini berpangkat Penata Muda Tk.I, golongan ruang III/b dengan
jabatan Guru Pertama. Untuk kenaikan pangkat ke golongan ruang III/c, Sinta Marini, S.Pd. harus
mengumpulkan 50 angka kredit selama 4 tahun atau 12,50 angka kredit dalam satu tahun yang
terdiri dari minimum 11,25 AK untuk unsur utama dan maksimum 1,25 AK untuk unsur penunjang.
AK PKB wajib yang harus dipenuhi adalah 3 pada kegiatan pengembangan diri (PD) dan 4 untuk
kegiatan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif (PI/KI) yang dikumpulkan dalam 4 tahun (min 1 PD,
1 PI/KI per tahun).
Pada Januari 2019, AK target yang dituangkan dalam SKP untuk pelaksanaan pembelajaran adalah
dengan asumsi bahwa nilai PK Guru yang akan dicapai dengan sebutan “Amat Baik”. Untuk
pengembangan diri, Ia mengambil 4 (empat) paket kegiatan di KKG dengan topik perencanaan
pembelajaran, pengembangan bahan ajar, pengembangan metodologi pembelajaran, dan
pengembangan penilaian; dan membuat satu alat peraga IPA dalam kategori sederhana. Selain
mengajar, Ia ikut dalam pengawas penilaian dan evaluasi hasil belajar semester ganjil dan genap
serta pembimbing kegiatan eksrakurikuler kepramukaan. Untuk ak tivitas di luar sekolah, Ia aktif
dalam kepramukaan sebagai pengurus.
Penyusunan SKP yang bersangkutan pada Januari 2019 untuk kegiatan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
KEGIATAN TUGAS JABATAN:
Unsur utama:
Pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) dengan asumsi PK
Guru “Amat Baik” = 11,88
Tugas tambahan yang tidak mengurangi beban mengajar:
Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya 5% x 11,88 =
0,60
Pengawas penilaian dan evaluasi hasil belajar semester ganjil dan genap 2% x 11,88 x 2 =
0,48
Pembimbing kegiatan ekstrakurikuler 5% x 11,88 = 0,60
Pengembangan keprofesian berkelanjutan diperoleh dari:
Mengikuti 4 (empat) paket kegiatan di KKG @0,15 / kegiatan = 0,60
Membuat satu alat peraga IPA dalam kategori sederhana = 1
Unsur penunjang:
Menjadi pengurus aktif kepramukaan = 1
TABEL SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)
Dari uraian tugas jabatan di atas, dapat dibuatkan tabel SKP tahun 2019 berikut ini.
5. Selengkapnya tentang penyusunan SKP Guru Kelas/guru SD, klik di sini.
CONTOH KASUS #4 SKP TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI
WALI KELAS
Muhammad Alwi S.Pd., adalah seorang guru pada SMAN 1 Ketapang. Yang bersangkutan
mengajar sejak tahun 2017 dan saat ini berpangkat Penata muda, golongan ruang III/a dengan
jabatan Guru Pertama. Untuk kenaikan pangkat ke golongan ruang III/b, Muhammad Alwi, S.Pd.
harus mengumpulkan 50 AK selama 4 tahun atau 12,5 AK dalam satu tahun yang terdiri
dari minimum 10,5 AK untuk unsur utama (di luar AK PKB) dan maksimum 1,25 AK untuk unsur
penunjang. AK PKB wajib yang harus dipenuhi adalah 3 pada kegiatan pengembangan diri dalam 4
tahun.
Pada Januari 2019, AK target yang dituangkan dalam SKP untuk pelaksanaan pembelajaran adalah
dengan asumsi bahwa nilai PK Guru yang akan dicapai dengan sebutan “BAIK”. Untuk
pengembangan diri, Ia mengikuti satu kegiatan diklat pembuatan animasi dari Seamolec dengan
durasi waktu 42 JP. Selain mengajar Ia juga mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas dan
membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Dalam organisasi Ia aktif dipengurusan
kepramukaan dan terdaftar sebagai anggota PGRI. Penyusunan SKP yang bersangkutan pada
Januari 2019 untuk kegiatan tugas jabatan yang dilaksanakan dan angka kreditnya adalah sebagai
berikut.
KEGIATAN TUGAS JABATAN:
Untuk menjawab pertanyaan di atas, gunakan tabel AK di atas dan tabel Rincian Kegiatan Guru dan
Angka Kreditnya pada Lampiran I Permenpan RB No. 16 th. 2009.
6. Unsur utama:
Pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) PK Guru = Baik =
10,5
Tugas tambahan yang tidak mengurangi beban mengajar:
Menjadi wali kelas (penugasan 1 th) = 5% x 10,5 = 0,53
Menjadi pembimbing ekstrakurikuler (penugasan 1 th) = 5% x 10,5 = 0,53
Pengembangan keprofesian berkelanjutan diperoleh dari diklat pembuatan animasi 42 JP
= 1
Unsur penunjang:
Menjadi pengurus aktif kegiatan kepramukaan = 1
Menjadi anggota aktif PGRI = 0,75
TABEL SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)
Dari uraian tugas jabatan di atas, dapat dibuatkan tabel SKP tahun 2019 berikut ini.
*Klik gambar untuk memperjelas
CONTOH KASUS #5 SKP TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI
KEPALA SEKOLAH
Muhammad Idris S.Pd., M.Pd, NIP. 197503032012031001 adalah guru Bahasa Indonesia pada
SMK Negeri 10 Mempawah.Yang bersangkutan mengajar sejak tahun 2000 dan saat ini pangkat
yang bersangkutan adalah Pembina, golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya. Untuk
kenaikan pangkat ke golongan ruang IV/b, maka Muhammad Idris harus mengumpulkan 150 angka
kredit selama 4 tahun atau 37.5 angka kredit dalam satu tahun yang terdiri dari minimal 29,75 AK
untuk unsur utama (di luar AK PKB) dan maksimal 3,75 untuk unsur penunjang. AK PKB wajib yang
harus dipenuhi adalah sekurang-kurangnya 4 pada kegiatan pengembangan diri dan sekurang
7. kurangnya 12 untuk kegiatan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif yang dikumpulkan dalam
rentang waktu 4 (empat) tahun (min 1 PD, 3 PI/KI per tahun).
Dalam melaksanakan kegiatan PKB, Ia merencanakan untuk mengikuti satu kali diklat implementasi
kurikulum selama 54 JP, membuat karya tulis berupa penelitian pada bidang pendidikan di
sekolahnya berupa Pemanfaatan Media Internet sebagai Sarana Belajar Interaktif di SMKN 10
Mempawah dan diterbitkan pada jurnal tingkat provinsi, serta membuat satu modul diktat
pembelajaran dan digunakan pada tingkat kabupaten.
Yang bersangkutan aktif dalam kepengurusan organisasi profesi PGRI dan terpilih sebagai tutor
diklat K13 selama 64 JP pada tahun berjalan. Target yang dituangkan dalam SKP untuk penilaian
pelaksanaan pembelajaran adalah dengan asumsi nilai PK Guru dan tugas tambahan sebagai
kepala sekolah adalah “BAIK”.
Dalam penyusunan SKP yang bersangkutan pada Januari 2019 kegiatan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
KEGIATAN TUGAS JABATAN:
Unsur utama:
Pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) dengan asumsi
PK Guru “Baik” (29,75 AK) = 25% x 29,75 = 7,44
Tugas tambahan yang mengurangi beban mengajar:
Menjadi kepala sekolah dengan asumsi PK “Baik” (29,75 AK) = 75% x 29,75 = 22,31
Pengembangan keprofesian berkelanjutan diperoleh dari:
Diklat implementasi kurikulum 54 JP = 1
Membuat satu karya tulis berupa penelitian dalam bidang pendidikan formal dan
pembelajaran dan diterbitkan pada jurnal tingkat provinsi = 2
Membuat satu modul diktat dan digunakan pada tingkat kabupaten = 1
Unsur penunjang:
Menjadi pengurus aktif organisasi PGRI = 1
Tutor diklat K13 selama 64 JP @0,04 /2JP = 1,28
TABEL SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)
Dari uraian tugas jabatan di atas, dapat dibuatkan tabel SKP tahun 2019 berikut ini.
8. CONTOH KASUS #6 SKP TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI
KETUA PROGRAM KEAHLIAN
Rizal Aprianto S.Pd., adalah seorang guru pada SMKN 1 Tumbang Titi. Yang bersangkutan
mengajar sejak tahun 2008 dan saat ini berpangkat Penata, golongan ruang III/c dengan jabatan
Guru Muda. Untuk kenaikan pangkat ke golongan ruang III/d, Rizal Aprianto, S.Pd. harus
mengumpulkan 100 AK selama 4 tahun atau 25 AK dalam satu tahun yang terdiri dari minimum
20,25 AK untuk unsur utama (di luar AK PKB) dan maksimum 2,5 AK untuk unsur penunjang. AK
PKB wajib yang harus dipenuhi adalah 3 pada kegiatan pengembangan diri dan 6 pada kegiatan
publikasi ilmiah / karya inovatif dalam 4 tahun.
Pada Januari 2019, AK target yang dituangkan dalam SKP untuk pelaksanaan pembelajaran adalah
dengan asumsi bahwa nilai PK Guru yang akan dicapai dengan sebutan “BAIK”. Untuk
pengembangan diri, Ia mengikuti satu kegiatan IHT pembuatan media berbasis android dengan
durasi waktu 48 JP. Selain itu membuat satu tulisan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan
pembelajaran dan dimuat di media cetak provinsi. Ia juga mengikuti 5 (lima) pak et kegiatan di KKG.
dengan topik perencanaan pembelajaran, pengembangan bahan ajar, pengembangan metodologi
pembelajaran, pengembangan penilaian, dan penyusunan karya ilmiah. Selain mengajar Ia juga
mendapat tugas tambahan sebagai kepala program keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
dengan target PK “Baik” sekaligus membimbing siswa dalam praktek kerja industri. Dalam
organisasi Ia terdaftar sebagai anggota IGI dan kepramukaan.
Penyusunan SKP yang bersangkutan pada Januari 2019 untuk kegiatan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan angka kreditnya adalah sebagai berikut.
KEGIATAN TUGAS JABATAN:
9. Unsur utama:
Pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) PK Guru “Baik”
(20,25 AK) = 50% x 20,25 = 10,13
Tugas tambahan yang mengurangi beban mengajar:
Menjadi kepala program keahlian PK “Baik” (20,25 AK) = 50% x 20,25 = 10,12
Pengembangan keprofesian berkelanjutan diperoleh dari:
Diklat pembuatan media berbasis android 48 JP = 1
Membuat satu tulisan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran dan
dimuat di media cetak provinsi = 1,5
Mengikuti 5 (lima) paket kegiatan di KKG @0,15 / kegiatan = 0,75
Unsur penunjang:
Membimbing siswa dalam kegiatan praktek kerja industri = 0,17
Menjadi anggota aktif kegiatan kepramukaan = 0,75
Menjadi anggota aktif PGRI = 0,75
Tabel Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Dari uraian tugas jabatan di atas, dapat dibuatan tabel SKP tahun 2019 berikut ini.
Rumusan SKP seperti ini berlaku juga untuk wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala
bengkel, kepala unit produksi, dan kepala perpustakaan.Selengkapnya dapat di simak di sini.
KETENTUAN KHUSUS PENYUSUNAN SASARAN
KERJA PEGAWAI (SKP) JABATAN FUNGSIONAL
GURU
10. 1. Guru dan/atau guru yang diberi tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah yang dipindahkan secara horizontal, vertikal (promosi/demosi),
maupun diagonal (antarjabatan struktural, fungsional, dari struktural ke fungsional atau
sebaliknya), penetapan hasil penilaian capaian SKPnya dilakukan dengan menjumlahkan hasil
penilaian SKP jabatan lama dan jabatan baru dibagi 2 (dua).
2. Guru dan/atau guru yang diberi tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah yang menjalani cuti bersalin/cuti besar, penyusunan SKPnya harus
mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu yang akan dilaksanakan. Bagi
mereka yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun
berjalan.35
3. Guru dan/atau guru yang diberi tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah yang sedang melaksanakan tugas belajar, dibebaskan dari kewajiban
menyusun SKP.
4. Guru dan/atau guru yang diberi tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.), dalam penyusunan
SKP-nya tugas-tugas Plt. tersebut dikategorikan sebagai tugas tambahan.
5. Guru dan/atau guru yang diberi tugas tambahan yang dipekerjakan/ diperbantukan di sekolah
lain, penilaian SKP-nya dilakukan di sekolah yang bersangkutan dipekerjakan/ diperbantukan.
Bagi mereka yang ditugaskan di sekolah swasta, penilaian SKP-nya dilakukan oleh Kepala
Dinas atas rekomendasi Kepala Sekolah tempat yang bersangkutan ditugaskan. SKP guru
yang telah ditetapkan sebagai kontrak kerja dapat direvisi sebelum dilakukan penilaian. Revisi
dapat dilakukan jika target yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai akibat faktor-faktor di luar
kemampuan guru yang bersangkutan untuk melaksanakan target yang telah ditetapkan di awal
dengan tetap melampirkan SKP awal.
6. Nilai perilaku kerja guru selama dua tahun terakhir untuk diajukan kenaikan pangkat dan
jabatannya harus memiliki sebutan “baik” dan setiap aspek penilaian di dalamnya juga memiliki
sebutan “baik”.
TAMBAHAN TERKAIT DENGAN KETENTUAN SKP PADA
POINT 1:
Apabila terjadi mutasi/perpindahan satminkal/tempat tugas setelah bulan Januari tahun berjalan,
maka guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang bersangkutan wajib
menyusun SKP pada satminkal lama dan satminkal baru.Pada akhir tahun yang bersangkutan
memperoleh penilaian SKP tempat tugas lama ditambah penilaian SKP tempat tugas baru, lalu
hasilnya dibagi 2 (dua).Pejabat penilai pada tempat tugas lama harus melakukan penilaian SKP dan
perilaku kerja sampai dengan yang bersangkutan ditetapkan Keputusan mutasinya. Sedangkan
penentuan rentang waktu penetapan target SKP pada tempat tugas baru dilakukan sesuai surat
pernyataan perintah melaksanakan tugas pada tempat tugas baru.
Download contoh penyusunan SKP dalam bentuk pdf, klik di sini
15,583 total views, 288 views today
Facebook