1. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
Berdasarkan Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya, tugas guru tidak hanya mengajar, membimbing dan menilai, tetapi juga
harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang meliputi
pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Permenneg tersebut diberlakukan
mulai tahun 2013.
Untuk mendukung pelaksanaan Permenneg dengan cara memberikan layanan secara prima,
profesional dan inovatif guna meningkatkan mutu layanan pendidikan, saya mencoba berbagi
tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) berikut ini :
Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dermikian pesat menuntut guru untuk
senantiasa selalu meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar selalu mampu
mengembangkan dan menyajikan materi yang aktual dengan menggunakan berbagai
pendekatan, metoda, dan teknologi pembelajaran terkini. Sebaliknya ketidakmauan dan
ketidakmampuan guru menyesuaikan wawasan dan kompetensinya dengan perkembangan
lingkungan profesinya akan menjadi salah satu faktor penghambat tercapainya tujuan system
pendidikan.
Hasil sejumlah uji kompetensi terhadap guru menunjukkan masih banyaknya guru yang belum
mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Hal ini mencerminkan bahwa masih banyak
guru yang tidak berusaha meng-up date profesionalismenya. Padahal Undang-Undang no 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen mengamanatkan empat domain kompetensi yang harus
dimliki oleh seorang guru (kompetensi professional, pedagogik, sosial dan pribadi). Untuk itu
pemerintah mefasilitasi guru untuk terus mengembangkan kemampuan yang mereka miliki
sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya tsb.
PKB merupakan unsur utama selain kegiatan pembelajaran/bimbingan dan tugas tambahan
yang diberikan angka kreditnya untuk pengembangan karir guru. Dengan PKB diharapkan akan
terwujud guru yang professional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang
kuat melainkan juga memiliki kepribadian yang matang dan mampu membangkitkan minat
peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jenis-jenis PKB
Pada umumnya PKB dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan yaitu:
1. PKB yang dilakukan di dalam sekolah, yaitu kegiatan PKB yang dilaksanakan di sekolah atau
antar sekolah di sekitarnya melalui kegiatan di gugus kelompok kerja guru atau MGMP.
Selain kegiatan yang sifatnya kelompok, PKB di dalam sekolah dapat dilaksanakan oleh guru
secara mandiri dengan fasilitas sekolah (contohnya internet, perpustakaan, dll)
2. PKB yang dilakukan di luar sekolah, yaitu kegiatan PKB melalui kegiatan seperti kursus,
pelatihan, penataran, maupun diklat yang diselenggarakan oleh LPMP atau P4TK, atau
perguruan tinggi.
Sasaran PKB
Sasaran PKG adalah semua guru TK/ RA, SD/ MI, SMP/MTs, SMa/ MA, SMK/MK dan pendidikan
luar biasa di sekolah di lingkungan kementrian Pendidikan Nasional atau Pendidikan Agama
maupun di sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Pengertian PKB
Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 , yang dimaksud
dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)adalah PKBadalah pengembangan
2. kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan berkelanjutan untuk
meningkatakan profesionalitas-nya.
PKB merupakan proses yang saling terkait dengan pendidikan formal pada level sarjana dst.
PKB mencakup berbagai cara atau pendekatan dimana guru secara berkesinambungan belajar
setelah memperoleh pendidikan atau pelatihan awal sebagai guru melalui kesadaran
memperbaharui dan meningkatan kompetensi professional selama bekerja sebagai guru.
PKB mencakup kegiatan, perencanaan, evaluasi dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan
karakteristik pengetahuan, pemahaman dan keterampilan guru.
PKB adalah bagian penting dari keprofesionalan guru yang dilakukan melalui pendekatan yang
diawali dengan perencanaan untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan ke arah
perolehan pengetahuan dan keterampilan yang baru. Oleh karena itu, agar PKG dapat
memenuhi kebutuhan individu dalam meningkatkan dalam keprofesionalannya maka PKG
harus:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menjamin kedalaman pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu.
Menyajikan potensi yang kuat tentang metode pembelajaran.
Menyediakan pengetahuan yang lebih umum.
Mengakar dan mereflesikan penelitian terbaik dalam bidang pendidikan.
Berkorntribusi terhadap pengukuran hasil belajar siswa.
Membuat guru terhubung dengan ide-ide dan sumber daya yang ada.
Manyediakan waktu yang cukup bagi guru agar mampu menguasai isi materi
pembelajaran.
Didesain oleh perwakilan dari mereka-mereka yang akan berpartisipasi dalam kegiatan
PKG.
Mencakup berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
Komponen PKB
PKB mencakup 3 hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengembangan diri
Pengembangan diri adalah upaya-upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar
memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang ditentukan, Kegiatan pengembangan diri
mencakup dua kelompok kegiatan yaitu:
·
diklat fungsional.
·
kegiatan kolektif guru seperti kegiatan lokakarya, kegiatan seminar, dan kegiatan kolektif
lainnya.
2.
·
·
·
3.
·
·
·
·
Pelaksanaan publikasi ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap pengembangan pendidikan. Publikasi ilmiah
mencakup 3 kelompok kegiatan yaitu:
Presentasi pada forum ilmiah.
Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal.
Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan atau pedoman guru.
Pelaksanaan karya inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan modifikasi atau penemuan
baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap pengembangan dunia pendidikan, sains,
teknologi, dan seni. Karya inovatif ini meliputi:
Penemuan teknologi tepat guna.
Penemuan/ pengembangan karya seni.
Pembuatan alat-alat pembalajaran.
Penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.
3. Prinsip-prinsip PKB
Dalam pelaksanaannya PKB harus mematuhi prinsip-prinsip sbb:
1. Fokus kepada keberhasilan siswa atau berbasis hasil belajar siswa.
2. Cakupan materi PKB harus terfokus pada pembelajaran siswa.
3. Mendukung kebutuhan individu guru untuk meningkatkan keprofesionalannya.
4. Mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan pekerjaan yang bermartabat dan
memiliki makna bagi masyarakat dalam pencerdasan bangsa.
5. Program penyusunan kegiatan PKB harus dimulai dari sekolah.
6. Guru wajib mengembangkan dirinya semaksimal mungkin.
7. Proses PKB harus dimulai dari diri guru tsb.
8. Kegiatan pengembangan harus melibatkan guru secara aktif sehingga terjadi perubahan
pada diri guru tsb.
9. PKB berkontribusi untuk mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai yang berlaku di sekolah.
10. Sedapat mungkin PKB dilaksanakan di sekolah atau dengan sekolah di sekitarnya.
Mekanisme PKB
Mekanisme PKB yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru untuk meningkatkan
profesionalismenya meliputi tahap-tahap sbb:
1. Kegiatan evaluasi diri.
2.
Penilaian Kinerja Guru formatif yang dilaksanakan pada awal tahun ajaran. PKG ini
diperlukan untuk menentukan profil kinerja guru untuk menetapkan apakah guru akan
mengikuti program pengembangan profesi atau peningkatan kinerja.
3. Usulan Perencanaan kegiatan PKB.
4. Persetujuan pelaksanaan PKB.
5. Guru dan guru pendamping menerima rencana program PKB.
6. Guru mengikuti program PKB.
7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan PKB.
8. Guru menerima perkiraan penilaian angka kredit yang telah dicapai berdasarkan kegiatan
PKB yang sudah diikutinya.
9. Diakhir tahun semua guru melakukan refleksi.
Peran Individu yang terkait dalam PKB
Individu yang terkait dalam PKB adalah guru pendamping, koordinator PKB tingkat sekolah, dan
koordinator PKB tingkat kabupaten/kota.
Guru pendamping
Guru pendamping berperan mendampingi guru di sekolahnya atau sekolah lain dalam rangka
PKB. Seorang guru pendamping harus memenuhi syarat-syarat:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Memiliki kualiifikasi akademik S1/D4.
Memiliki sertifikat pendidik.
Memiliki kinerja baik berdasarkan hasil PKG.
Memiliki jabatan minimal sama dengan guru yang didampingi.
Memiliki cirri-ciri yang dibutuhkan seorang mentor.
Liwes dan bias diajak bekerjasama.
Diangkat dan ditetapkan oleh kepala sekolah.
Dalam pelaksanaan PKB, Peran guru pendamping menerapkan perannya dalam tahapan
sebagai berikut :
a. Menerima evaluasi diri yang telah diisi oleh masing-masing guru yang akan didampinginya.
b. Menerima rencana kegiatan PKB dari koordinator PKB tingkat sekolah.
4. c.
Mendampingi guru dampingannya selama pelaksanaan PKB satu tahun antara lain untuk
memberikan motivasi dan refleksi terhadap guru dampingannya.
Koordinator PKB tingkat sekolah
Koordinator PKB tingkat sekolah adalah guru yang memenuhi persyaratan tertentu yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memiliki kualiifikasi akademik S1/D4.
Memiliki sertifikat pendidik.
Memiliki kinerja baik berdasarkan hasil PKG.
Memiliki jabatan minimal sama dengan guru yang didampingi.
Memiliki cirri-ciri yang dibutuhkan seorang manajer.
Liwes dan bias diajak bekerjasama.
Diangkat dan ditetapkan oleh kepala sekolah.
Peran koordinator PKB adalah melalui tahapan berikut:
1. Mengumpulkan evaluasi diri dari setiap guru.
2. Merekomendasikan kelompok guru yang akan mengikuti PKB atau PKL.
3. Memetakkan kebutuahan PKB yang dirasakan semua guru di sekolah.
4. Koordinasi dengan ketua MGMP dalam pelaksanaan PKB.
5.
kemudian berkoordinasi dengan coordinator PKB kabupaten/kota untuk menetapkan
kegiatan PKB yang akan dilaksanakan.
6.
Bersama-sama dengan coordinator PKB kabupaten/kota melakukan evaruasi tahunan
terhadap program PKB di sekolahnya.
Koordinator PKB tingkat kabupaten/kota
Koordinator PKB kabupaten/kota adalah petugas (misalkan pengawas unyuk gugus sekolah
tertetu) yang diberi tugas dan wewenang oleh Dinas Pendidikan untuk mencari data tentang
kebutuhan yang dialami oleh sekolah untuk kegiatan PKB di daerahnya, memetakan dan
memprioritaskan kebutuhan tersebut, mencari pemenuhan untuk kebutuhan tersebut,
mengevaluasi keerhasilan program PKB dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan.
Koordinator PKB kabupaten/kota menerapkan perannya dalam kegiatan PKB melalui tahapan
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Menerima rincian kebutuhan PKB yang belum dapat dipenuhi di sekolah atau MGMP.
Memetakan kebutuhan PKB bagi semua sekolah didaerahnya yang belum ditangani oleh
sekolah atau MGMP.
Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan PKB tingkat kanupatem/kota
Mengadakan koordinasi dengan penyedia jasa pelatihan untuk menyusun dan
melaksanakan program PKB.
Melakukan evaluasi tahunan terhadap program PKB di daerahnya.
Sumber: CPD Pengembangan Kepropesionalan Berkelanjutan-Kemendiknas 2008