Strategi sekolah merupakan seperangkat tindakan dalam pencapaian sebuah tujuan sesuai dengan visi dan misi untuk mencapai startegi perlunya pengelolaan sekolah dalam ketercapaian peningkatan mutu.
2. 2. Abstract
Strategi sekolah merupakan seperangkat tindakan dalam pencapaian sebuah
tujuan sesuai dengan visi dan misi untuk mencapai startegi perlunya pengelolaan
sekolah dalam ketercapaian peningkatan mutu. Pengertian strategi secara
sederhana adalah alat untuk mencapai tujuan, tetapi dalam merumuskan strategi
yang baik diperlukan mekanisme yang tidak sederhana. Mekanisme ini tidak
mudah dilakukan pengusaha kecil dan menengah. Matriks Profil Kompetitif
merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi bisnis tersebut, karena dalam
Matriks Profil Kompetitif diketahui secara nyata perbandingan antara produk atau
jasa yang ditawarkan kepada konsumen dengan produk atau jasa pesaing.
Sedangkan strategi alternatif dapat dirumuskan berdasarkan nilai faktor
tertimbang. Seleksi dilakukan dengan strategi terpilih QSPM.
3. 3. Kata Pengantar
Pertama tama kami panjatkan puji syukur terhadap Allah SWT atas Rahmat serta taufik
dan hidyahnya hingga kami dapat menyelesaikan peper ini dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Dewa Ketut Suharjana, MM selaku
dosen pengampu Manajemen Strategic yang membimbing kami dalam pengerjaan peper
ini.
Mungkin dalam penyusunan peper ini terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan yang
belum kami ketahui. Untuk itu kami mohon saran sehingga tercapainya paper yang lebih
baik.
Bogor, 03 Juni 2023
Penyusun
4. 4. Pendahuluan
4.1 Latar Belakang Masalah
4.2 Identifikasi Masalah
4.3 Batasan Masalah
4.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
5. 4.1 Latar Belakang Masalah
Zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas [1]. Daya saing
Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas
sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya [2]. Salah satu upaya negara
dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan
kejuruan. Rumusan arti pendidikan kejuruan sangat bervariasi, mengembangkan
sistem pendidikan berdasarkan pengetahuan dan tingkatan pengetahuan [3]. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk pendidikan karir pra-sekolah menengah,
daripada mempersiapkan siswa untuk aspek pekerjaan tertentu [4]. Di era teknologi
yang berkembang pesat, banyak sekolah – sekolah yang mempunyai akreditasi yang
baik. Salah satunya SMK Yaspi yang merupakan pendidikan yang dijalankan dalam
bentuk sekolah dibawah naungan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan
kejuruan. Tidak dapat dipungkiri pendidikan di SMK Yaspi masih kurangnya peminat
yang masuk dan sarana prasarana juga masih kurang
6. 4.2. Identifikasi Masalah
1. Ketatnya persaingan tata kelola antar lembaga sekolah sehingga
mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan di SMK Yaspi
2. Pentingnya Penerapan Kurikulum Link and Match agar sekolah
jurusan lebih maksimal dengan Industri
3. Perlu ditingkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam mengenal
industri di Sekolah.
4. Perlunya peningkatan Lulusan SMK yang disesuaikan dengan
permintaan dan kebutuhan Industri.
7. 4.3. Batasan Masalah
1. Perencanaan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan
kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
2. Pelaksanaan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
3. Evaluasi Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
4. Hambatan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas
peserta didik di SMK
8. 4.4. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa strategi perencanaan yang
digunakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan
dan kualitas peserta didik di SMK Yaspi
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa strategi pelaksanaan yang
digunakan kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa evaluasi strategi yang
digunakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan
dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa hambatan Kepala Sekolah
dalam meningkatkan mutu Pendidikan dan kuantitas peserta didik
di SMK Yaspi
11. Manajemen Strategic
Menurut Fred R. David (2009:5) manajemen strategis merupakan seni
dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
12. Gambaran Umum SMK YASPI
Visi dan Misi SMK Yaspi
VISI
Mewujudkan lulusan yang memiliki skill di
bidang Manajemen Bisnis secara mandiri dan
berakhlakul karimah
MISI
1. Menyiapkan lulusan untuk menguasai
program keahlian Bisnis Manajemen
secara global
2. Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di Dunia usaha
saat ini dan di masa mendatang
3. Mencetak lulusan yang produktif, Adaptif
dan Mandiri
4. Menerapkan keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga
berakhlakul Karimah
13. Gambaran Umum SMK YASPI
◦ Kondisi Lingkungan yang Dihadapi
SMK Yaspi merupakan sekolah menengah kejuruan yang berlokasi di Kabupaten
Bogor. Dengan program kehalian Bisnis dan Manajemen, kompetensi keahlian
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran. Dengan jumlah peserta didik keseluruhan
sekitar 2004.
14. Gambaran Umum SMK YASPI
Stakeholder
1. Ketua Yayasan, Pemerintah, Kepala Sekolah, Orang tua peserta didik.
2. Terdapat 15 tenaga pengajar yang 70 persen sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
3. Terdapat 10 staff tata usaha dan pegawai,
4. Komite sekolah
17. Contoh Laporan Keuangan
Rasio Liquiditas
Mengukur kemampuan sekolah memenuhi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo. Contohnya Honor/gaji guru dan tenaga kependidikan.
18. Contoh Laporan Keuangan
Current Ration = Aset Lancar = 110.333.333 = 2,3
Utang Lancar 47.749.999
Artinya, kemampuan sekolah untuk membayar utang lancer dengan asset lancar yang ada sebesar
2:1 atau 200%. Setiap Rp.1,- utang lancer dijamin dengan asset lancer sebesar Rp.2,-
Quick Ratio = Aset Lancar – Persediaan = 110.333.333 – 5.000.000 = 2,206
Utang Lancar 47.749.999
Artinya, kemampuan sekolah untuk membayar utang lancar dengan asset lancar tanpa persediaan
sebesar 2,206:1 atau 220,6%. Setiap Rp.1,- utang lancer dapat dijamin dengan asset lancar tanpa
persediaan sebesar Rp. 2,206,-
19. Contoh Laporan Keuangan
Rasio Solvabilitas
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar
dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity).
20. Contoh Laporan Keuangan
Debt to Equity Ratio = Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp. 87.416.666 = 0,78 atau 78%
Rp. 112.000.000
Artinya, setiap Rp. 0,78,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp. 1,- yang diberikan oleh pemegang saham,
kreditur memberikan Rp. 0,78,-pendanaan (utang)
Debt to total Asset Ratio = Total Utang = Rp. 87.416.666 = 0,44 atau 44%
Total Aset Rp. 199.416.666
Artinya, setiap Rp. 0,44 ,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp.1,- atau untuk setiap Rp. 1,- yang diberikan
oleh pemegang saham, kreditur memberikan Rp. 0,44 pendanaan utang.
21. Strategi
Corporate Strategy
Sesuai dengan visi dan misi Lembaga, yaitu mewujudkan lulusan yang
memiliki skill dalam bidang manajemen bisnis secara mandiri dan berakhlaqul
karimah. Kami melakukan program kegiatan pembelajaran dan pendidikannya
yang menjunjung tinggi akhlak dan budi pekerti yang luhur serta
melaksanakan pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
22. Business Strategy
Business strategy yang diterapkan Lembaga kami adalah Functional Area Strategies
dan Operating Strategies, yaitu dengan cara:
1. Melakukan cost-leadership strategy (Johson, 2020), untuk menarik calon peserta didik
dari golongan menengah ke bawah,
2. Memberikan bantuan biaya Pendidikan bagi peserta didik yang berprestasi, yatim dan
kurang mampu
3. Memberikan free biaya Pendidikan bagi penghafal Al-qur’an
4. Melakukan promosi dengan memberikan berbagai hadiah menarik pada waktu
pendaftaran gelombang pertama dengan cara diundi
5. Melakukan iklan Penerimaan Peserta Didik Baru di berbagai platform seperti Instagram,
Youtube, Facebook, Whatsapp, Tiktok, Snackvideo dan lain-lain.
6. Dengan jumlah murid yang banyak, maka penerimaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) juga besar
23. Business Strategy
7. Dana BOS tidaklah cukup untuk menutupi seluruh dana operasional sekolah, maka Lembaga
membebankan biaya SPP yang sangat terjangkau untuk menarik calon peserta didik baru
8. Anggaran biaya perkegiatan dituliskan pada kartu SPP, sehingga adanya transparansi dana yang
dibayarkan orang tua siswa ke sekolah
9. Kenaikan biaya Pendidikan siswa pertahun mendapatkan potongan subsidi dari Yayasan, juga diskon dari
Lembaga bagi peserta didik yang menyelesaikan biaya Pendidikan selama setahun dengan jangka waktu
yang ditentukan
10. Untuk menunjang biaya operasional sekolah, dana untuk kegiatan praktik dinaikan dengan system
discount yang diterima apabila membayar dengan tunai.
24. Analisis SWOT
Strengths
1. Gedung milik sendiri
2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai
3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman
4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi
5. Kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dan berprestasi
6. Biaya Pendidikan terjangkau
7. Hubungan baik antara warga sekolah dengan komite dan masyarakat sekitar
25. Analisis SWOT
Weaknesses
1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini
3. Program keahlian yang dijalankan kurang menarik
4. Peserta didik mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah, sehingga dana
sumbangan Pendidikan sulit untuk mencapai target
5. Kurangnya dukungan dari orang tua peserta didik, menyebabkan program
banyak terhambat
26. Analisis SWOT
Opportunities
1. Terdapat banyak Sekolah Menengah Pertama di sekitar yang menjadi target
pasar
2. Terdapat Sekolah Menengah Pertama dalam satu Yayasan yang
mengutamakan peserta didiknya untuk melanjutkan di sekolah kami
27. Analisis SWOT
Threats
1. Terdapat beberapa sekolah yang menjalankan beberapa program keahlian
dan berbagai jurusan yang menarik
2. Terdapat beberapa sekolah negeri yang masih popular dan menjadi target
utama peserta didik
3. Sulitnya akses trasportasi umum menuju sekolah
29. 5.2 Pemaparan Tugas 2
Perencanaan Strategi Pada SMK Yaspi
Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen
(secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan, produksi, dan
operasi, pemasaran, personalia/sumber daya manusia) yang dapat mendukung strategi
level unit bisnis.
5 fungsi operasional manajemen
1. Strategi sdm
2. Strategi keuangan
3. Strategi produksi/operasional
4. Strategi pemasaran
5. Strategi sistim informasi
30. Strategi sdm
Mempersiapkan Struktur SDM
Mengadakan seleksi untuk posisi
dan tanggung jawab sebagai :
Wakil Kepala Bagian Kurikulum
Staff Guru/Pengajar
Bendahara/Operator BOS
Bendahara Komite
Wakil Kepala Bagian Kesiswaan
Wakil Kepala Bagian Program Keahlian
Wakil Kepala Bagian Hubinmas
Wakil Kepala Bagian Sarana dan
Prasarana
Guru Bimbingan Koseling
Pembina Osis
Pembina Ekstrakurikuler
Marketing
Kepala Laboratorium
31. Strategi keuangan
Menentukan sumber pembiayaan,
yang dapat diperoleh dari :
Dana Bantuan Operasional Sekolah
Bantuan Pendidikan Menengah Umum
(bpmu)
Komite
Yayasan
Menentukan anggaran belanja tahunan,
semester dan bulanan.
Biaya operasional
32. Strategi keuangan
Analisis finansial yang digunakan untuk
melakukan perhitungan
Total Biaya Operasional
Biaya total merupakan biaya
keseluruhan jumlah dari biaya tetap dan
biaya variable per proses operasional
Rumus : TC = FC + VC
Keterangan
TC : Total Biaya Operasional
FC : Total Biaya Tetap
VC : Total Biaya Variabel
33. Strategi keuangan
Total Penerimaan
Total penerimaan merupakan pendapatan
dari Dana BOS, BPMU, dan Komite
Rumus : TI = bs+BP + K
Keterangan :
TI : Total Penerimaan
BS: BOS
BP : BPMU
K : Komite
34. Strategi keuangan
Kelayakan/efisiensi usaha jasa Pendidikan
(sekolah)
R/C Ratio merupakan perbandingan antara
penerimaan dan pengeluaran biaya
Rumus : a = R/C
K
ke
et
te
er
ra
an
ng
ga
an
n
A : A/C Rasio
R : Total Penerimaan
C : Total Biaya
R/C > 1 = Usaha Pendidikan (sekolah)
layak di kembangkan.
R/C = 1 = Tidak untung tidak rugi.
R/C < 1 = Usaha
P e n d i d i k a n ( s e k o l a h ) tidak
layak di kembangkan.
35. Strategi Operasional
Menetapkan kurikulum dan jurusan
yang tidak banyak dijalankan smk lain
Kurikulum merupakan jantung
pendidikan. Dengan adanya
kurikulum kita bisa mengetahui
kemana tujuan sebuah pendidikan
dijalankan.
Menetapkan lokasi Lembaga
Desa Parakan Kecamatan Ciomas
merupakan daerah di sekitar
pedesaan yang akses transportasinya
cukup sulit. SMK Yaspi didirikan
guna merangkul masyarakat sekitar
untuk mendaftarkan putra/putrinya
melanjutkan pendidikannya tanpa
harus menempuh jarak yang jauh.
36. Strategi Operasional
Pembelajaran berdasarkan kurikulum
nasional mix dengan kurikulum
industry, meskipun kurang relevan
Tenaga Pengajar merupakan lulusan
S1, meskipun beberapa persen tidak
relevan dengan mata pelajaran yang
diampu
Tenaga Pengajar merupakan usia
produktif dan fresh graduate, sehingga
menguasai teknologi dengan baik
Ruang belajar cukup nyaman,
sehingga peserta didik dapat belajar
dengan baik.
Suasana tenang meskipun dekat
dengan jalan alternatif
37. Strategi pemasaran
Penerimaan peserta didik baru
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dilakukan baik secara daring maupun
luring.
Promosi PPDB disebar baik secara luring dengan menyebar brosur , melakukan
presentasi di SMP sekitar juga melalui Platform yang banyak digunakan dan
digemari masyarakat luas. Seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok, Snack
video dll.
Promosi bebasis daring dilakukan dengan video hasil kreasi peserta didik.
Pemberian Dorprice bagi pendaftar gelombang pertama
38. Strategi sistim informasi
Sistem manajemen sekolah adalah suatu aplikasi sistem terpadu yang
dapat diakses oleh semua anggota sekolah seperti guru, wali kelas,
pegawai sekolah, tata usaha, siswa serta orang tua siswa dengan tujuan
untuk mempermudah kegiatan operasional, manajemen sekolah dan juga
kegiatan belajar mengajar.
39. Strategi sistim informasi
Ruang Lingkup SIM Sekolah
SIM Sekolah dibagi ke dalam 6 sistem yang semuanya dapat diakses secaraonline serta
terintegrasi saat dioperasionalkan, yaitu :
Website Sekolah untuk Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang berisiProfil Sekolah, Visi, Misi,
Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto,
dan buku tamu. Alamat:belajar.id
40. Objektif sekolah
NO. URAIAAN TANGGAL REKAPITULASI PENCAPAIAN
1 SPP 25 / BULAN 60 %
2 DSP ,KLS X 25 BULAN SEPTEMBER 60 %
3 MID , SEMESTER 3 HARI SEBELUM PELAKSANAAN 90 %
4 TOLERANSI KETERLAMBATAN SPP 2 BULAN BERJALAN 100 %
5 BUKU LKS , PAKET SEPTEMBER 90 %
6 SERAGAM SEPTEMBER 100 %
7 KINERJA GURU SETIAP BULAN 90 %
8 KINERJA KARYAWAN SETIAP BULAN 90 %
9 KBM SISWA SETIAP BULAN 97 %
10 KEHADIRAN SISWA SETIAP BULAN 97 %
11 KEBERSIHAN SETIAP BULAN 98 %
12 KESEHATAN KANTIN, SARANA SETIAP BULAN 100 %
13 LAIN-LAIN SESUAI PROGRAM TENTATIF 95 – 100 %
42. Matriks EFI dan EFE pada SMK Yaspi
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) adalah Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) merupakan
sebuah alat formulasi strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David, 2006)
Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) adalah Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah alat
yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang ada.
43. Table of Content
Visi dan Misi SMK Yaspi
Kondisi Lingkungan Internal SMK Yaspi
Matriks EFI dan EFE SMK Yaspi
43
44. Visi dan Misi SMK Yaspi
Visi :
Mewujudkan lulusan yang
memiliki skill dalam bidan
manajemen bisnis yang mandiri
dan berakhlakul karimah
Misi :
Menyiapkan lulusan untuk
menguasai program keahlian
Bisnis Manajemen secara global
Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di Dunia
usaha untuk saat ini dan di masa
mendatang
Mencetak lulusan yang produktif,
Adaptif dan Mandiri
Menerapkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sehingga berkahlaqul
karimah
44
45. Kondisi Lingkungan Internal SMK Yaspi
45
Weaknesess
1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan
2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di
sekolah ini
Strengths
1. Gedung milik sendiri
2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai
3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman
4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai
teknologi
46. Elemen-elemen SWOT
46
Elemen internal
Elemen ini meliputi: penjualan, pendanaan dan
pembiayaan, operasional, sumberdaya insani,
riset danpengembangan, sistem informasi
manajemen dan budaya industri.
Elemen eksternal
Elemen ini meliputi kalangan industri dan
kalangan usaha makro, politik, hukum, ekonomi,
teknologi, demografi, dan sosial budaya.
47. Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal)
No. Isu-isu Internal Bobot Rating Skor
Faktor Kekuatan
1 Letak sekolah strategis di pinggir jalan raya 0,10 4 0,40
2 Akreditasi sekolah peringkat A 0,10 4 0,40
3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0,10 2 0,20
4 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 0,10 3 0,30
5 Mempunyai program unggulan (Program IMTAQ) 0,08 2 0,16
6 Biaya sekolah terjangkau 0,10 2 0,20
7 Pelayanan kepadasiswa baik 0,05 3 0,15
Faktor Kelemahan
1 Inovasi proses pembelajaran pendidik belum maksimal 0,06 2 0,12
2 Etos kerja pegawai rendah 0,05 2 0,1
3 Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmu dengan mata
pelajaran yang diajarkan
0,05 2 0,1
4 Kesejahteraan pengajar / Karyawan kurang terpenuhi 0,08 2 0,16
5 Kurikulum Industri masih belum diterapkan secara penuh 0,08 2 0,16
6 Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program program sekolah 0,05 2 0,10
Jumlah Keseluruhan 1 2,55
47
48. Hasil Analisis Matriks EFI
Penghitungan dari analisis matriks IFE SMK Yaspi Bogor dihasilkan skor dengan
jumlah total sebesar poin 2,55. Dengan demikian poin total nilai pada matriks
IFE mendeskripsikan jika SMK Yaspi Bogor mempunyai dimensi kuadran
unggul dalam situasi internsekolah.
48
49. Matriks EFE (Evaluasi Fasktor
Eksternal)
49
No. Isu-isu Eksternal Bobot Rating Skor
1 Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
sekolah berkualitas sangat tinggi
0,20 4 0,80
2 Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah
dan donatur
0,15 4 0,60
3 Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga
0,15 2 0,30
4 Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah
negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
0,10 4 0,40
5 Kemitraandegan pihak lain 0,05 2 0,10
6 Alternatif kedua setelah tidak
diterima di Negeri
0,05 2 0,10
Faktor Ancaman
1 Revolusi industry 4.0 0,06 3 0,18
2 Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat
ketat
0,08 3 0,24
3 Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid
semakin meningkat
0,08 1 0,08
4 Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik 0,08 1 0,08
Jumlah Keseluruhan 1 2,88
50. Hasil Analisis Matriks EFE
Tabel 2 menunjukkan total 2,88 yang berarti SMK Yaspi memiliki tanggapan yang baik terhadap
faktor peluang yang dihadapi dan mengendalikan faktor ancaman yang timbul. Dengan demikian,
berdasarkan tabel IE dideskripsikan bahwa SMK Yaspi berada pada posisi kuadran I (growth), dimana
mutu sumber daya guru dan tenaga kependidikan menunjukkan peningkatan melalui cara mengadakan
pelatihan- pelatihan serta melakukan peningkatan kemitraan dengan pihak-pihak mitra terkait dengan
peningkatan kapasitas mutu pendidikan. Sesuai dengan hasil analisis isu-isu internal dan eksternal yang
memiliki faktor determinan, maka dapat direncanakan tindakan strategi alternatif. Rumusan strategi
alternatif dilakukan menurut pola analisis ke dalam bentuk pemetaan SWOT dan strateginya, adapun
penilaian matriks SWOT untuk SMK Yaspi dideskripsikan pada table tersebut.
50
53. Introduction
SMK Yaspi adalah salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Bogor dengan
Program Keahlian Bisnis Manajemen dan Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata
Kelola Perkantoran dan Pemasaran.
PERENCANAAN STRATEGI 53
55. Comprehensive Strategic Management Model
Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi yang ada adalah titik awal untuk
manajemen strategis karena situasi dan kondisi perusahaan saat ini dapat menghalangi strategi
tertentu dan bahkan dapat mendikte tindakan tertentu.
Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi, meskipun elemen-elemen tersebut tidak
dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan secara sadar. Jawaban ke mana arah organisasi dapat
ditentukan oleh bentuk organisasi itu sendiri. Proses manajemen strategis bersifat dinamis dan
berkelanjutan. Setiap perubahan pada komponen utama dapat merubah sebagian atau seluruh
komponen organisasi.
PRESENTATION TITLE
55
56. Konsep penentuan strategi
PRESENTATION TITLE
56
Dalam penentuan strategi, terdapat 3 tahap yang harus dipenuhi oleh Perusahaan agar strateginya tepat
sasaran dan dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi.
Tahap 1 – The
Input Stage
Tahap 2 – The
Matching Stage
Tahap 3 – The
Decision Stage
External Factor
Evaluation (EFE)
Matriks
Internal Factor
Evaluation (IFE)
Matriks
Competitipe
Profile (CP)
Matriks
TOWS Matrix (Treat-
Opportunity-Weak-Strength)
SPACE Matrix (Strategic
Position and Action
Evaluation)
BCG Matrix (Boston
Consulting Group)
IE Matrix (Internal-External)
Grand Strategy Matrix
QSPM
(Quantity
Strategic
Planning Matrix)
57. Tahap – 1 the input stage
PRESENTATION TITLE 57
58. Tahap 1 – the input stage
EFI (EVALUASI FAKTOR INTERNAL)
58
No. Isu-isu Internal Bobot Rating Skor
Faktor Kekuatan
1 Letak sekolah strategis di pinggir jalan raya 0,10 4 0,40
2 Akreditasi sekolah peringkat A 0,10 4 0,40
3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0,10 2 0,20
4 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 0,10 3 0,30
5 Mempunyai program unggulan (Program IMTAQ) 0,08 2 0,16
6 Biaya sekolah terjangkau 0,10 2 0,20
7 Pelayanan kepada siswa baik 0,05 3 0,15
Faktor Kelemahan
1 Inovasi proses pembelajaran pendidik belum maksimal 0,06 2 0,12
2 Etos kerja pegawai rendah 0,05 2 0,1
3 Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmu dengan mata
pelajaran yang diajarkan
0,05 2 0,1
4 Kesejahteraan pengajar / Karyawan kurang terpenuhi 0,08 2 0,16
5 Kurikulum Industri masih belum diterapkan secara penuh 0,08 2 0,16
6 Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program program sekolah 0,05 2 0,10
Jumlah Keseluruhan 1 2,55
59. Tahap 1 – the input stage
59
No. Isu-isu Eksternal Bobot Rating Skor
Faktor Peluang
1 Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
sekolah berkualitas sangat tinggi
0,18 4 0,72
2 Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah
dan donatur
0,15 4 0,60
3 Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, atau merekomendasikan tetangga
0,15 2 0,30
4 Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah
negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
0,08 4 0,32
5 Kemitraan degan pihak lain 0,03 2 0,06
6 Alternatif kedua setelah tidak
diterima di Negeri
0,03 2 0,06
Faktor Ancaman
1 Revolusi industry 4.0 0,06 3 0,18
2 Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat
ketat
0,08 3 0,24
3 Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid
semakin meningkat
0,08 1 0,08
4 Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik 0,08 1 0,08
5 Terhambatnya dana aliran dana komite dan Dana Bantuan Operasional 0,08 1 0,08
Jumlah Keseluruhan 1 2,72
60. Tahap 1 – the input stage
competitive profile matrix
Faktor-faktor
Keberhasilan Penting
Bobot
SMK 1 SMK 2 SMK 3
Peringkat
Skor
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
Kualitas Pendidikan 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45
Kelengkapan
sarana prasarana 0.15 3 0.45 4 0.60 3 0.45
Lokasi yang strategis 0.10 3 0.30 4 0.40 3 0.30
Kualitas layanan 0.20 3 0.60 3 0.60 2 0.40
Program promosi 0.15 2 0.30 3 0.45 3 0.45
Variasi harga 0.15 4 0.60 3 0.45 3 0.45
Brand Image 0.10 1 0.10 3 0.30 4 0.40
TOTAL 1 2.80 3.25 2.9
COMPETITIVE PROFILE MATRIX 60
61. Tahap 2 – the matching stage
PRESENTATION TITLE 61
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
62. Tahap 2 – The Matching Stage
SWOT Matrix
Strategi S-O, yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal,
Strategi W-O, yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang
eksternal,
Strategi S-T, yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak
ancaman eksternal, dan
Strategi W-T, yaitu taktik bertahan yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal.
PRESENTATION TITLE 62
63. Tahap 2- the matching stage
tows matrix
TOWS MATRIX 63
SW Strengths Weakness
1. Letak sekolah strategis (S1)
2. Akreditasi peringkat A (S2)
3. Memiliki prestasi akademik &non
akademik (S3)
4. Tersedia sarana prasarana
memadahi (S4)
5. Mempunyai program unggulan(S5)
6. Biaya sekolah terjangkau
7. Pelayanan kepada siswa baik
1. Inovasi proses pembelajaran
pendidikbelum maksimal
(W1)
2. Etos kerja pegawai rendah(W2)
3. Ketidaksesuaian kualifikasi
bidang ilmudengan mata
pelajaran yang diajarkan (W3)
4. Kurikulum industry masih belum
diterapkan secara penuh
5. Orang tua peserta didik kurang
peduli dengan program sekolah
OT
64. Tahap 2- the matching stage
tows matrix
TOWS MATRIX 64
Opportunity S-O Strategy W-O Strategy
1. Orang tua memiliki minat
memasukkan putranya pada sekolah
berkualitas sangat tinggi (O1)
2. Adanya dukungan dana operasional
dari Pemerintah dan donator (O2)
3. Tradisi turun temurun orang tua
untuk memasukkan sekolah yang
sama bagi adiknya, saudara, atau
merekomendasikan tetangga (O3)
4. Kebijakan pemerintah tentang
‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan
tidak
berlaku untuk swasta (O4)
5. Kemitraan dengan pihak lain
6. Alternatif ke 2 setelah tidak diterima di
negeri
1. Menambah kerjasama di bidang
pendidikan dan saranaprasarana
dengan pihak mitraterkait
2. Mensosialisasikan program
keunggulan sekolah kepada
khayalak stakeholders
3. Melaksanakan system penjaminan
mutu sekolahdalam rangka
pemenuhankepuasan stakeholders
4. Membangun trust (kepercayaan)
masyarakat dengan meningkatkan School
Branding terkait kebijakan ZONASI
1. Meningkatkan mutu pendidik
dalam penguasaan pendekatan
pembelajaran
2. Peningkatan etos kerja pegawai
melalui pelatihanAchievement
Spiritual Motivation Training
3. Mendorong guru mismatchuntuk
meningkatkan pemahaman melalui
berbagai diklat
65. Tahap 2- the matching stage
tows matrix
Threats S-T Strategies W-T Strategies
1. Pengaruh Revolusiindustry 4.0
(T1)
2. Kompetisi mutu dengansekolah
unggul lainnya sangat ketat (T2)
3. Beban kontribusi danayang
ditanggung wali murid semakin
meningkat (T3)
4. Banyak SMK sekitar mengadakan
jurusan yang lebih menarik
5. Terhambatnya dana aliran komite
menyebabkan terhambatnya program
sekolah
1. Menambah kerjasama di bidang
pendidikan dan saranaprasarana
dengan pihak mitraterkait
2. Mensosialisasikan program
keunggulan sekolah kepada
khayalak stakeholders
3. Melaksanakan system penjaminan
mutu sekolahdalam rangka
pemenuhankepuasan stakeholders
4. Membangun trust (kepercayaan)
masyarakat dengan meningkatkan School
Branding terkait kebijakan ZONASI
1. Meningkatkan mutu pendidik
dalam penguasaan pendekatan
pembelajaran
2. Peningkatan etos kerja pegawai
melalui pelatihanAchievement
Spiritual Motivation Training
3. Mendorong guru mismatchuntuk
meningkatkan pemahaman melalui
berbagai diklat
TOWS MATRIX 65
66. Tahap 2 – The Matching Stage
SWOT Matrix
Berdasarkan matriks SWOT yang telah dijelaskan di atas, dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi berdasarkan hasil
kuesioner dan wawancara dengan sekolah yang berpartisipasi.
1. Strategi SO
Sistem SO atau Power of Opportunity adalah sistem kepemilikan Business Center SMK Yaspi untuk dimanfaatkan sebagai
andalan utama dalam mengembangkan sekolah. Adapun strategi yang dimiliki biaya masuk SMK yang terjangkau menjadi
alternatif pilihan kedua para orangtua apabila anaknya tidak diterima di SMA Negeri. (S1),(O3), meningkatkan pelayanan yang
baik agar bisa bekerjasama dengan alumni dan pihak lain. (S2),(O1),(O2), dan adanya program unggulan membuat SMK bisa
bersaing dengan sekolah negeri. (S3),(O3)
2. Strategi WO
Rencana WO atau bisa juga disebut rencana waktu yang lemah adalah rencana yang berusaha merebut peluang untuk
memperkecil kelemahan yang dimiliki oleh SMK Yaspi. Adapun strateginya adalah akreditasi sekolah B menjadikan SMK
menjadi pilihan kedua masuk Dengan meningkatkan Sarana dan prasarana Serta SDM yang unggul. (W1),(O3) dan akreditasi
yang baik sekolah membuat kerjasama dengan alumni dan siswa bisa langsung terjun ke dunia kerja / industri. (W1),(O2,(O4)
PRESENTATION TITLE 66
67. 3. Strategi ST
Strategi ST atau kekuatan ancaman adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk melawan ancaman yang
ada. Triknya adalah biaya sekolah yang terjangkau membangun kesadaran prestise. (S1),(T1) dan adanya program
unggulan bisa menjadi persaingan positif antar sekolah dan reputasi sekolah dikenal masyarakat. (S3),(T1),(T2)
4. Strategi WT
Strategi WT atau strategi pengurangan ancaman adalah strategi yang mengurangi persepsi ancaman di SMK Yaspi.
Adapun strateginya adalah meningkatkan Prestasi sekolah yang kurang Dengan dukungan dari saranan prasarana
yang baik dan memadai agar dapat dikenal dikalangan masyarakat (W3),(T4),(T1) dan sarana prasarana yang
memadai menjadikan SMK Nurul Islam dapat bersaing dengan sekolah lain yang lebih unggul sumber daya
manusianya. (W4),(T3)
PRESENTATION TITLE 67
Tahap 2 – The Matching Stage
SWOT Matrix
68. Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE) adalah salah satu
matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk dijalankan.
Dalam matriks ini terdapat empat kerangka kuadran yang dapat menentukan apakah agresif, konservatif, defensif, atau
kompetitif kah yang paling sesuai dengan organisasi tersebut.
Dimensi internal terdiri dari kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive
advantage—CA) sedangkan dimensi eksternal, terdiri dari stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan
kekuatan industri (industrial strength—IS).
SPACE MATRIKS 68
69. Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE) adalah salah satu
matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan/instansi untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk
dijalankan. Dalam matriks ini terdapat empat kerangka kuadran yang dapat menentukan apakah agresif, konservatif,
defensif, atau kompetitif kah yang paling sesuai dengan organisasi tersebut.
Dimensi internal terdiri dari kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive
advantage—CA) sedangkan dimensi eksternal, terdiri dari stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan
kekuatan industri (industrial strength—IS).
SPACE MATRIKS 69
70. Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
Posisi Strategis internal Skor Posisi strategis eksternal Skor
Financial Strenght (FS) Environmental Stability (ES)
1. Dana operasionaldari pemerintah 4
1. Tingkat persaingansekolah semakin
Tinggi
-2
2. Unit produksi 2 2. Perkembangan
Teknologi
-2
3. Keadaan ekonomiorangtua 2 3. Motivasi belajarsiswa -2
4. Adanya block grant 4 4. Kebijakan
pemerintah daerah
-1
TotalFS 12 Total ES -7
Competitive Advantage (CA) Industry Strenght (IS)
1. Kompetensi lulusan -3 1. Standar sarana
Prasarana
3
2. Fasilitas Sekolah -2 2. Standar pedidik dan
Tendik
4
3. Program–program
Sekolah
-1 3. Standar pembiayaan 4
4. Standar pengelolaan
2
Total CA -6 TOTAL IS 13
70
71. Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
71
Conservative Aggressive
2
1,33 (1,66. 1,33)
Defensive Competitive
-2 -1 -1 1 1,66 2
-2
Defensive Competitive
FS
ES
CA IS
Berdasarkan gambar diatas terlihat garis vector bersifat positif yang berarti tindakan yangdilakukan harus
lebih agresif memaksimalkan kekuatan finasial untuk memperdayakan kekuatan sekolah.
72. Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
FS = = 3,00 ES = = −1,75
CA = = −2,00 IS= = 3,25 FS + ES = 3,00 + (−1,75) = 1,25
CA + IS = (−2,00) + 3,66 = 1,66
PRESENTATION TITLE 72
73. Tahap 2 – The Matching Stage
BCG Matrix
Berdasarkan hasil dari perhitungan tingkat
pertumbuhan pasar pada SMK swasta ini sebesar -
36,76% dan hasil perhitungan pangsa pasar relatif pada
tahun 2016 adalah 0,52x dan tahun 2017 adalah sebesar
0,41x, maka dapat digambarkan bahwa posisi SMK
swasta ini pada matriks BCG terdapat padaGambar 6.
Berdasarkan kedua gambar matriks BCG posisi SMK
swasta ini pada tahun 2016 dan 2017 berada pada posisi
Dog (anjing) yang menunjukkan bahwa SMK swasta ini
memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan dalam
industri yang pertumbuhannya rendah. Ketika berada
diposisi anjing, strategi penghematan merupakan strategi
yang dapat dijalankan karena
dengan pemangkasan biasa dan aset akan menjadikan
organisasi mampu bertahan dan menguntungkan.
73
74. Tahap 2 – The Matching Stage
bcg matrix
Analisis BCG (Boston Consulting Group)
Analisis BCG dihasilkan dengan melakukan perhitungan tingkat pertumbuhan pasar menggunakan rumus persamaan (1)
(1) dan perhitungan pangsa pasar relatif menggunakan rumus persamaan (2) sebagai berikut :
1. Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Pasar
Perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada SMK swasta diukur dari jumlah penerimaan siswa baru dalam dua tahun
terakhir, yaitu tahun 2016 dibanding tahun 2017 dan dihitung berdasarkan persamaan (1). Hasil perhitungan dapat
dilihat pada Tabel
74
Tahun 2016 2017
Jumlah Siswa 68 Siswa 43 Siswa
Persentase -36,76%
75. Tahap 2 – The Matching Stage
bcg matrix
2. Perhitungan Pangsa Pasar Relatif
Perhitungan pangsa pasar relatif pada SMK swasta, diukur dari jumlah penerimaan siswa baru dalam dua tahun
terakhir, yaitu tahun 2016 dan 2017 yang akan dibandingkan dengan jumlah penerimaan siswa baru pada sekolah
kompetitor sejenisdan dihitung berdasarkan persamaan (2). Hasil perhitunganterdapat pada Tabel
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa SMK swasta ini memiliki pangsa pasar yang
relatif lebih rendah dibandingkan dengan SMK kompetitorsejenis karena nilai pangsa pasarnya kurang dari 1,
sedangkan pangsa pasar SMK swasta mengalami kemunduran sebesar0,11.
PRESENTATION TITLE 75
Sekolah
Jumlah Siswa Tiap Tahun
2016 2017
SMK Swasta 68 Siswa 43 Siswa
SMK Kompetitor Sejenis 131 Siswa 105 Siswa
Pangsa Pasar Relatif 0,52<1 0,41<1
76. Tahap 2 – The Matching Stage
EI Matrix
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama
PRESENTATION TITLE 76
77. PRESENTATION TITLE 77
Tahap 2 – The Matching Stage
El Matrix
Skor EFI SMK Yaspi adalah 2.80
Skor EFE SMK Yaspi adalah 2.72
Berdasarkan skor diatas, maka
dari Matriks IE, SMK Yaspi berada
pada posisi tumbuh dan
berkembang. Strategi yang bisa
ditetapkan oleh SMK Yaspi adalah
strategi yang berfokus pada
peningkatan penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan
pengembangan produk.
78. Tahap 2 – The Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Matrik Grand Strategy merupakan tahapan
pencocokan (matching stage) pada proses
formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada
dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif
(Competititive position) dan pertumbuhan
pasar (market growth). Strategi yang sesuai
untuk dipertimbangkan suatu organisasi
terdapat pada urutan daya tariknya dalam
masing-masing kuadran dalam matriks.
Matrik Grand Strategy mempunyai empat
kuadran yang mewakili keadaan suatu
perusahaan
Kuadran II
2,70
(2,33.2,70)
Kuadran I
Kuadran III
1 2,33
Kuadran IV
Persaingan
Kuat
Persaingan
lemah
Pertumbuhan cepat
79. Tahap 2 – The
Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Competitive Position Grand Strategy Matrix
Market Growth Grand Strategy Matrix
Hasil dua dimensi tersebut
ditampilkan dalam diagram grand
strategy matrix seperti gambar 4.3.
dari tabel tersebut terlihat bahwa
posisi Grand strategy Matrix Yaspi
berada pada Kuadran I yaitu posisi
strategi sempurna. Pada kuadran
ini sekolah berpeluang untuk
menjadi sekolah maju dengan
memanfaatkan berbagai peluang
yang ada.
79
No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor
1 Kompetensi lulusan 0,33 3 1,00
2 Fasilitas Sekolah 0,25 2 0,50
3 Program–program
sekolah
0,42 2 0,83
Total 1 2,33
No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor
1 Dana operasional 0,15 3 0,45
2 Pendidik dan tenaga
kependidikan
0,15 3 0,45
3 Pengelolaan sekolah 0,30 2 0,60
4 Kurikulum 0,20 3 0,60
5 Standar proses 0,20 3 0,60
Total 2,70
80. Tahap 2 – The Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Skor EFI SMK Yaspi adalah 2.80
Skor EFE SMK Yaspi adalah 2.72
SMK Yaspi berada pada posisi kuadran I yang berarti bahwa Sekolah mampu mengambil keuntungan dari
peluang – peluang eksternal yang ada, sehingga perusahaan akan bersaing menggunakan strategi –
strategi bisnis yang agresif. Adapun bentuk – bentuk strategi yang dapat digunakan pada kuadran I sebagai
berikut :
Pengembangan pasar
Penetrasi pasar
Pengembangan produk
Integrasi ke depan
Integrasi ke belakang
Integrasi horizontal
Diversifikasi Konsentrik
80
81. Tahap 3 – the decision stage
PRESENTATION TITLE 81
82. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
Matrik ini merupakan tahap ketiga dimana tahapan ini merupakan tahapan
pengambilan keputusan. Keputusan strategi yang diperoleh dari matrik SWOT
adalah strategi SO, matrik SPACE diperoleh strategi Agresif, dan dari matrik
Grand Strategi diperoleh strategi integrasi yaitu backward, forward, dan
horizontal integration.
PRESENTATION TITLE 82
83. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
83
No Faktor-faktor Dominan Bobot
Strategi SO Strategi Agressive StrategiIntegrasi
AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1 Manajemen terbuka dan
Partisipatif 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27
2 Adanya dukungan dari pemerintah kabupaten
Demak, Dinas Pendidikan, stakeholder, dan
masyarakat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
0,14 2 0,28 2 0,28 3 0,42
3 Adanya struktur organisasi dan tata kelola yang baik
guna mendukung system kerja yang professional 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27
4 Kerjasama antar personil cukupbaik
0,11 4 0,44 4 0,44 4 0,44
5 Tersedianya SDM yang kreatif dan
inovatif dalam mengembangkanpembelajaran. 0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36
6 Sarana praktik yang mencukupi
untuk setiap Kompetensi Keahlian 0,14 3 0,42 2 0,28 3 0,42
7 Sebagian besar guru telahmengikuti
diklat sesuai
kompetensinya.
0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36
8 Jaringan internet telah berfungsisehingga mudah
mengakses
berbagai informasi.
0,05 4 0,20 4 0,20 4 0,20
9 Lokasi strategis, di jalan lintas pantura bisa
terjangkau untuk siswa dari kecamatan di wilayah
Demak barat dan Kota Semarang
bagian utara.
0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21
10 Komite Sekolah sangat peduli
dengan peningkatan mutusekolah. 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15
11
Kerjasama telah terjalin baik
dengan beberapa Institusi/DU-DI.
0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36
Total Kekuatan 1 3,32 2,86 3,46
84. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
84
Kelemahan
1 Kurangnya ruang belajar karena hanya
memiliki 10 ruang belajar, sedangkan
robongan belajar
mencapai 15 kelas
0,15 4 0,60 4 0,60 4 0,60
2 Tingkat kinerja kelembagaan yangmasih
lemah, terutama dalam
keadministrasian.
0,12 3 0,36 3 0,36 3 0,36
3 Relevansi kompetensi input dengan output
pendidikan yangmasih belum optimal
0,08 3 0,24 2 0,16 3 0,24
4 Terbatasnya dana operasional dari
dan belum tergalinya sumber-sumber
secara
optimal yang berasal dari
masyarakat/dunia usaha bagi
kegiatan pendidikan
0,08 4 0,32 3 0,24 4 0,32
85. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
5
Pelaksanaan MBS belum optimal. 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
6 Komite sekolah belum berfungsisecara proporsional
sebagaimana empat Peran Komite Sekolahdalam
membangun MBS.
0,04 3 0,12 2 0,08 3
0,12
7 Belum semua guru memahami kurikulum yang kurikum
2013
0,08 3 0,24 3 0,24 4 0,32
8 Disiplin waktu masih perluditingkatkan. 0,10 3 0,30 3 0,30 4 0,40
9 Sebagian besar guru program produktif belum
mengikutimagang di DU/DI.
0,08 2 0,16 3 0,24 3 0,24
10 Jumlah tenaga TU belum sesuaibeban kerja 0,06 2 0,12 3 0,18 3 0,18
11 Jumlah alat dan ruang praktik belum sesuai standar 0,12 3 0,36 2 0,24 3 0,36
12 Unit produksi yang belum berjalandengan baik dan dikelola 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
13 Pelaksanaan evaluasi programbelum maksimal 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
Total Kelemahan 1 3,18 3,00 3,50
85
86. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
Peluang
1 Pemerintah mengangkat tenaga guru dan TU PNS. 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52
2 Adanya beasiswa bagi guru untukstudi lanjut ke jenjang yang
lebih tinggi.
0,09 2 0,18 2 0,18 2 0,18
3 Adanya kebijakan Pemerintah dalam peningkatan alokasi dana
sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block grant.
0,13 3 0,39 4 0,52 4 0,52
4 Adanya peluang untukmengajukan bantuan kegiatan
dengan alokasi dana yang cukupmemadai.
0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52
5 Hubungan dan dukungan instansi vertikal di tingkat kabupaten
cukup baik.
0,16 4 0,64 4 0,64 4 0,64
6 Nilai kepercayaan masyarakat umum dan DU/DI (user)
terhadapSMK relatif meningkat.
0,19 4 0,76 3 0,57 4 0,76
7 Kondisi sosial, politik dan keamanan relatif stabil 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52
8 Adanya perkembangan teknologiinformasi yang dapat
diakses dengan mudah dan relatif murah. 0,06
4 0,24 3 0,18 4 0,24
Total Peluang
1,00 3,77 3,65 3,90
86
87. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
Ancaman
1 Perubahan kurikulum khususnya dilingkungan pendidikan
SMK relatif terlalu cepat kurang dibarengi dengan sosialisasi
yang
komprehensif
0,19 4 0,76 4 0,76 4 0,76
2
Alokasi anggaran untuk operasional sekolah dari
pemerintah daerah ada kecenderungan semakin menurun
(lebih rendah dari pada sebelum otonomi daerah)
0,19 3 0,57 3 0,57 3 0,57
87
3 Egosektoral pemegang kebijakan/kewenangan pada lini
vertikal sering tidak menguntungkan pada
perkembangan dunia Pendidikan (khususnya kurang
memihak pada sekolah kejuruan)
0,13
3
0,39 3 0,39
3
0,39
4 Daya serap pasar tenaga kerja untuk menerima lulusan relatif
masih rendah (Keterbukaan
DU/DI dalam rekruitmen tenaga kerja relatif rendah/kurang).
0,13
4
0,52 3 0,39
4
0,52
5 Adanya kompetitor bursa kerja dari perusahaan-
perusahaanswasta. 0,06
3
0,18 2 0,12
3
0,18
6 Belum ada asosiasi profesi dan lembaga sertifikasi profesi di
tingkat kabupaten/kota 0,06
3
0,18 3 0,18
3
0,18
7 Terbatasnya jumlah DU/DI yang relevan dan pembimbing
yangmemenuhi kualifikasi. 0,13
3
0,39 3
0,39
3
0,39
8 Perkembangan IPTEK yang berpengaruh terhadap tuntutan
kemampuan dan ketrampilan
(tenaga yang profesional)
0,13
3
0,39 3
0,39
3
0,39
Total Hambatan 1,00
3,38 3,19 3,38
Total QSPM 13,65 12,70 14,24
88. Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
PRESENTATION TITLE 88
Berdasarkan perhitungan Matrix QSPM, maka secara total untuk alternative strategis
meraih nilai sbb :
1. Strategi SO dengan nilai 13.65
2. Strategi Agressive dengan nilai 12.70
3. Strategi Integrasi dengan nilai 14.24
Sehingga strategis yang harus segera dilaksanakan dan dipertahankan adalah Strategi
Aggressive terlebih dahulu
89. SIMPULAN
Sekolah khususnya SMK yang memiliki strategi integrasi kedepan adalah sekolah
potensial berusaha untuk memenuhi delapan standar nasional pendidikan, dengan
berbagai kekuatan internal yang dimiliki sebagai jaminan dalam pengelolaan
sekolah. Strategi integrasi kebelakang, dengan strategi ini bagaimana sekolahan
mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki dengan menggunakan potensi yang
ada untuk menangkap peluang – peluang yang ada.
Strategi horizontal merupakan strategi pertumbuhan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dengan mengembangkan strategi meraih 8 standar nasional
pendidikan dengan melakukan pengawasan terhadap kinerja sekolah.
89
Presentation title
90. Simpulan
Secara umum bahwa Yaspi sudah mempunyai pangsa pasar yang kuat dengan diiringi oleh produk yang sudah melekat
di setiap orang di Indonesia.
Hal tsb ditandai dengan :
1. Ranking dari CP matrix bila dibandingkan dengan competitor bahwa Bidang PN masih menjadi nomor 1
2. SPACE Matrix yang menandai strategi SMK Yaspi harus lebih agresif
3. Dari analisa BCG Matrix bahwa produk SMK Yaspi berada di bagian Star/Bintang
4. IE Matrix di bagian Growth
5. Grand Strategy Matrix berada di kuadran I.
Hal ini juga sejalan dengan hasil analisa pada QSPM Matrix dimana penguatan strategi untuk mencapai kinerja yang
baik adalah dengan Pengembangan Produk dan Perluasan Jaringan.
PRESENTATION TITLE 90
93. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Latar Belakang Masalah
Upaya mengatasi pengangguran menjadi salah satu program pembangunan di Indonesia. Oleh
sebab itu, pemerintah menetapkan kebijakan membalik rasio jumlah peserta didik SMK:SMA yang
sebelumnya berada pada proporsi 30:70 pada tahun 2004 menjadi 67:33 pada tahun 2014.
Kebijakan ini ditujukan agar keluaran pendidikan dapat lebih berorentasi pada pemenuhan dunia
kerja serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Pemerintah menetapkan kebijakan peningkatan
jumlah peserta didik SMK karena SMK memiliki paradigma pendidikan yang menyesuaikan dengan
permintaan pasar (demand driven) guna mendukung pembangunan ekonomi kreatif.
PRESENTATION TITLE 93
94. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
SMK Yaspi yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam(YPI) Inayatul Amanah pada tahun
2010 silam memiliki tujuan untuk membantu pemerintah dalam menyelenggarakan Lembaga
Pendidikan dalam mengurangi angka putus sekolah dan pengangguran tanpa keahlian.
Atas antusiasme dan animo masyarakat terhadap SMK yang begitu besar dan baik, kami
hadir di tengah-tengah masyarakat dengan harapan dapat membantu masyarakat sekitar yang
memiliki keinginan memasukkan putra putri ke jenjang SMK, akan tetapi memiliki keterbatasan
ekonomi.
PRESENTATION TITLE 94
95. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
PRESENTATION TITLE 95
B. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kelayakan penerapan kebijakan
peningkatan jumlah peserta didik SMK menjadi 67%. Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui: 1. Animo masyarakat untuk mengakses pendidikan di SMK, 2. Pencapaian
proporsi SMK:SMA sebesar 67:33 3. Kelayakan pengembangan program studi keahlian SMK 4. Cara
peningkatan jumlah peserta didik SMK 5. Daya serap lulusan SMK, 6. Kesiapan sekolah untuk
memperluas program studi keahlian SMK 7. Dukungan Pemerintah terhadap kebijakan peningkatan
peserta didik SMK.
96. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
B. Tahapan Study Kelayakan Bisnis
1. Penemuan Ide
Perluasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai bentuk SMK, yaitu
SMK Besar di kawasan Industri, SMK kelas jauh di Pesantren/institusi lain, SMK di daerah perbatasan, SMK kecil di
di daerah terpencil dan perdesaan, SMA Terbuka dan Sekolah Menengah Terpadu. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan tenaga kerja menengah di sektor manufaktur, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan,
perdagangan, jasa kemasyarakatan, pariwisata, ICT, pertanian, serta teknologi dan seni (konservatori budaya),
pemerintah akan meningkatkan jumlah peserta didik SMK, yang diproyeksikan akan meningkat secara signifikan
sampai dengan tahun 2009.
PRESENTATION TITLE 96
97. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
2. Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Strength
1. Gedung milik sendiri
2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai
3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman
4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi
5. Kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dan berprestasi
6. Biaya Pendidikan terjangkau
7. Hubungan baik antara warga sekolah dengan komite dan masyarakat sekitar
PRESENTATION TITLE 97
98. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Weakness
1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini
3. Program keahlian yang dijalankan kurang menarik
4. Peserta didik mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah, sehingga dana sumbangan Pendidikan sulit
untuk mencapai target
5. Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program sekolah
PRESENTATION TITLE 98
99. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Opportunity
1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
2. Sekolah berkualitas sangat tinggi
3. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator
4. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
5. sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga
6. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
7. Kemitraan degan pihak lain
8. Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri
PRESENTATION TITLE 99
100. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Opportunity
1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
2. Sekolah berkualitas sangat tinggi
3. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator
4. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
5. sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga
6. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
7. Kemitraan degan pihak lain
8. Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri
PRESENTATION TITLE 100
101. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Threaths
1. Revolusi industry 4.0
2. Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat ketat
3. Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid semakin meningkat
4. Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik
PRESENTATION TITLE 101
102. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan per akhir tahun pelajaran, bila :
1. Jumlah calon peserta didik baru lebih banyak daripada peserta didik yang lulus di tahun yang sama. Maka
dapat dikatakan strategi marketing berhasil, sebaliknya bila jumlah calon peserta didik lebih sedikit disbanding
lulusan, maka dikatakan kurang berhasil.
2. Lulusan yang mendapatkan pekrjaan, berwirausaha atau melanjutkan Pendidikan lebih banyak disbanding
dengan siswa yang tidak/belum memiliki kegiatan. Maka dapat diasumsikan bahwa strategi di bidang
operasi/proses berhasil
PRESENTATION TITLE 102
103. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
1. STRATEGI DI BIDANG PEMASARAN
2. STRATEGI DI BIDANG KEUANGAN
3. STRATEGI DI BIDANG SDM
4. STRATEGI DI BIDANG PRODUKSI / OPERASI
5. STRATEGI DI BIDANG SISTIM INFORMASI
PRESENTATION TITLE 103
104. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
PRESENTATION TITLE 104
Strategi di Bidang Pemasaran
Marketing Mix
1. Produk (Product)
Sebagai Lembaga Pendidikan yang dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan ini, tentu saja
menjual Jasa Layanan Pendidikan (service) yang berupa:
a. Layanan Pokok
Yang termasuk dalam layanan pokok disini meliputi layanan kebutuhan siswa akan
pembelajaran yakni berupa pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam
memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan pelayanan siswa di sekolah, dalam
menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh para personil professional sekolah yang
dipekerjakan pada sistem sekolah.
105. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi di Bidang Pemasaran
b. Layanan Bantu
Perubahan dinamika masyarakat yang cepat seperti yang kita alami
saat ini, sekolah merupakan pemegang peranan penting, dengan
memberikan banyak pelayanan yang diharapkan dari sekolah.
PRESENTATION TITLE 105
106. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi di Bidang Pemasaran
2. Harga (Price)
Harga yang dikenakan untuk menempuh Pendidikan di sekolah kami cukup terjangkau
karena berada diangka dibawah lima juta setahun. Dan kamipun memberikan keleluasaan kepada
wali murid untuk mengangsur biaya Pendidikan hingga mereka dapat lulus tanpa khawatir akan
dikeluarkan dari sekolah dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil
PRESENTATION TITLE 106
107. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi di Bidang Pemasaran
3. Promosi (Promotion)
Enam bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, kami sudah membentuk tim panitia
penerimaan peserta didik baru, yakni dimulai pada bulan Desember. Tim panitia akan menyebar
brosur ke setiap SMP terdekat sejauh ± 10km dari lokasi sekolah. Selain itu juga menempatkan
spanduk di jalur dari dan menuju sekolah sejauh ±3km.
PRESENTATION TITLE 107
108. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi di Bidang Pemasaran
4. Saluran Distribusi (Place)
Lokasi sekolah yang dekat dengan jalan alternatif sangat mudah
dijangkau, karena dilalui oleh angkutan umum.
PRESENTATION TITLE 108
109. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Segmenting
segmentasi pasar adalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan siswa lulusan Paket B
(Program Kesetaraan) yang berumur 16-21 tahun.
Targeting
Dari keseluruhan SMP terdekat, sekolah menargetkan SMP yang berada di bawah naungan
Yayasan yang sama dengan sekolah kami. Dengan harapan adanya dukungan secara moril untuk
saling mendukung dan memajukan semua Lembaga dalam satu Yayasan.
PRESENTATION TITLE 109
110. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Positioning
Sekolah kami menwarkan biaya pendidikan yang terjangkau kalangan masyarakat sekitar
dengan kulitas dan kredibilitas yang cukup baik. Tenaga pengajar/pendidik yang masi dalam usia
produktif juga mendukung system pembelajaran yang kreatif dan dinamis. Dan kami juga
membebaskan biaya Pendidikan untuk peserta didik kurang mampu dan juga Yatim dan Yatim
Piatu. Dengan harapan membantu program pemerintah dalam mewujudkan wajib belajar dua belas
tahun serta mengurangi angka anak putus sekolah.
PRESENTATION TITLE 110
111. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
BANTUAN
PEMERINTAH
(DANA BOS)
KOMPENSASI
YAYASAN
(LEMBAGA)
BIAYA
KOMITE
(WALI
MURID)
Iuran Peserta Didik Baru (IPDB)
1 Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 300.000 300.000
2 Pengadaan dan Pengelolaan Hasil Belajar Siswa/Rapor 135.000 50.000 85.000
Pengadaan Sampul Rapor 70.000 70.000
3 Pengadaan dan Pemeliharaan Komputer 220.000 110.000 110.000
4 Pemeliharaan Gedung/Sarana Prasarana Belajar 1.200.000 300.000 300.000 600.000
5 Pengadaan sarana kesehatan (Penanganan Covid-19) 155.000 75.000 80.000
6 Iuran Bulanan Peserta Didik (IBPD) 720.000 720.000
7 Praktikum 300.000 300.000
8 Mid Semester/PHB Semester 1 225.000 115.000 110.000
9 Penilaian Akhir Semester (PAS) 270.000 170.000 100.000
10 Pengadaan dan Pengelolaan Hasil Belajar Siswa/Rapor 135.000 50.000 85.000
11 Kegiatan OSIS/Ekstrakulikuler/Pengembangan Diri 240.000 140.000 100.000
12 Pemeliharaan dan Pengembangan Perpustakaan 270.000 170.000 100.000
13 Pemeliharaan Gedung/Sarana Prasarana Belajar 1.200.000 300.000 300.000 600.000
14 Pengadaan saran kesehatan (Penanganan Covid-19) 235.000 75.000 160.000
15 Iuran Bulanan Peserta Didik (IBPD) 720.000 720.000
16 Kunjungan Industri 350.000 350.000
17 Mid Semester/PHB Semester 2 225.000 115.000 110.000
18 Penilaian Akhir Tahun (PAT) 330.000 170.000 160.000
19 Kegiatan Akhir Tahun 180.000 60.000 120.000
Jumlah Biaya Kebutuhan Siswa Kelas X 7.480.000 1.900.000 600.000 4.980.000
415.000
NO. KEGIATAN / PROGRAM
BIAYA
KEGIATAN
SISWA /
TAHUN
SUMBER DANA PENDIDIKAN
RENCANA KEGIATAN KELAS X (SEPULUH) DAN PROGRAM SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YASPI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SEMESTER 1
SEMESTER 2
PRESENTATION TITLE 111
Strategi di Bidang Keuangan
112. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Januari - April Mei - Agustus September - Desember
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
1 2.500.000
Rp 3.750.000
Rp -
Rp
2 -
Rp 24.284.000
Rp -
Rp
3 -
Rp 5.395.000
Rp 5.450.000
Rp
4 3.400.000
Rp 3.496.000
Rp 3.000.000
Rp
5 2.771.800
Rp 20.188.200
Rp 17.234.000
Rp
6 300.000
Rp 1.500.000
Rp 1.500.000
Rp
7 2.038.200
Rp 2.716.800
Rp 2.657.600
Rp
8 32.000.000
Rp 24.450.000
Rp 17.818.400
Rp
9 30.250.000
Rp 18.800.000
Rp 12.670.000
Rp
10 -
Rp -
Rp 2.100.000
Rp
11 -
Rp 6.300.000
Rp -
Rp
12 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
ALOKASI DANA BOS REGULER YANG DITERIMA
No Komponen Pembiayaan Dana BOS Reguler
Periode / Alokasi
Penerimaan Peserta Didik Baru
Pengembangan Perpustakaan
Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
Administrasi Kegiatan Sekolah
JUMLAH
JUMLAH TOTAL 365.370.000
Rp
Langganan Daya dan Jasa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran
Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus, Praktik Kerja
Industri atau Praktik Kerja Lapangan di dalam Negeri,
Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan Guru dan
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian,
Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi
Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional
dan Bahasa Asing lainnya bagi kelas akhir SMK
Pembayaran Honor
PRESENTATION TITLE 112
113. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi di Bidang SDM
PROSES SDM
1. Pengadaan
RANCANGAN PROSES PERENCANAAN DAN PEREKRUTAN, SELEKSI GURU
Berdasarkan diagram ini alur perekrutan guru dimulai dari Kepala sekolah yang mengajukan usulan
penambahan tenaga pendidik kepada Ketua Yayasan, yang selanjutnya juka disetujui maka akan dilaksanakan
tahap persiapan. Tahap persiapan ini berupa pemasangan iklan di media online Instagram dan whatsapp.
Selanjutnya Tim Administrasi yang dalam hal ini pada sekolah kami berada pada tanggung jawab Wakil Kepala
Sekolah Bagian Kurikulum akan memberikan penilaian dalam Tes Penilai terkait kevalidan data calon guru
tersebut. Apabila telah lulus melewati seleksi data, maka selanjutnya adalah tahap seleksi yaitu berupa
wawancara yang juga dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum dan selesai.
PRESENTATION TITLE 113
114. Mulai
Tim Administrasi/Waka
Krurikulum
Tim Seleksi/Waka
Kurikulum
Ketua Yayasan
Kepala Sekolah
Usulan Penambahan
Tenaga Pendidik
Usulan Penambahan
Tenaga Pendidik
Persiapan
Setuju
Tes Penilaian
(Kevalidan Data)
Tes Penilaian:
Wawancara
Lulus Lulus
Selesai
2. STRATEGI FUNGSIONAL
PRESENTATION TITLE 114
115. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
2. Pengembangan
Adapun kegiatan pengembangan pengembangan SDM di SMK Yaspi dilakukan melalui
berbagai macam jalur, yaitu:
1) Jalur peningkatan pendidikan formal (S1, S2, S3);
2) Jalur mengikuti pelatihan/diklat eksternal maupun internal;
3) Jalur fungsional,
4) Jalur pembinaan karier manajemen;
5) Jalur penghargaan
PRESENTATION TITLE 115
116. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
3. Kompensasi
Gaji seluruh pegawai diberikan setiap awal bulan, dengan perhitungan jumlah setiap jam
pembelajaran selama satu minggu ditambah dengan jam tatap muka di kelas selama satu bulan.
PRESENTATION TITLE 116
117. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
6. PHK
Keputusan untuk mengambil keputusan Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan apabila telah
terjadi pelanggaran yang melalui pemberian teguran dan dua kali surat peringan.
PRESENTATION TITLE 117
118. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Fungsi MSDM
1. Planning
SMK Yaspi, khususnya WKS Bidang kurikulum beserta stafnya, dalam
merencanakan kebutuhanguru/pendidik dan karyawan/tenagakependidikan
dilakukan berdasarkan hasil analisis evaluasi kebutuhanguru
per mata pelajaran setiap semester/tahunnya.
1.
PRESENTATION TITLE 118
119. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Dalampelaksanaannya, WKS Kurikulum mengevaluasi untuk guru dan karyawan secara
umum, WKS Kurikulum khusus evaluasi terkaitkebutuhan guru berdasarkan materi pembelajaran
guru-guru yangmengajar di kelas, ketua program studi masing-masing kejuruan bagi guru-guru
yang mengajar mata pelajaran produktif/kejuruan, ketua program studi umum melakukananalisis
kebutuhan bagi guru-guru yang mengajar normatif dan adaptif
yang dievaluasi setiap akhir semester, sedangkan bagi karyawan tata usaha diserahkan kepada
penanggung jawab tata usaha untukmelakukan evaluasi kebutuhan per bidang sesuai dengan
kebutuhansekolah.
PRESENTATION TITLE 119
120. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
PRESENTATION TITLE 120
KO DE Nama Guru Mata Pelajaran
X XI XII
JML
Total
JTM
A B A B A B C
C Saefullah, S.Pd. Kearsipan 2 2 4 4
D Irma Mayasarie, S.Pd. Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 10 10
E Lilis Supriyati, S.E. 1. Ekonomi Bisnis 2 2 4
8
2. OTK Keuangan 2 2 4
F Sanan Supriatna, S.Si. OTK Humas dan Keprotokolan 2 2 4 4
G Iskandar Suryana, S.Ag Pendidikan Agama Islam 0 0
H Jajang Rahmat, S.Pd.I. 1. OTK. Sarana dan Prsarana 2 2 2 6
16
2. Pendidikan Agama Islam 2 2 2 2 2 10
I Doni Ramdoni, S.Pd.I. 1. Seni Budaya 1 1 2
6
2. PAI 2 2 4
J Wapita Beni Purwanto, S.Psi. Penjas dan Orkes 2 2 2 2 8 8
K Asep Saepulloh, S.Pd.I. Matematika 2 2 4 4
L Abdul Rojak, S.Kom. 1. Simulasi dan Komunikasi Digital 2 2 4
8
2. Teknologi Perkantoran 2 2 4
M Rima Meiyanasari, S.E. Korespondensi 2 2 4 4
N Tuti Alawiyah, S.Pd. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 14 14
O Abdul Qosim Junaedi, S.Pd.I 1. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 2 14
18
2. Sejarah Indonesia 2 2 4
P Febrian Ayu Lestari, S.Pd. 1. IPA 1 1 2
8
2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 2 6
R Ikna Sumarna, S.Pd. PPKn 2 2 2 2 2 2 2 14 14
S Mahpud, S.E. 1. OTK Kepegawaian 2 2 2 6
18
2. OTK Keuangan 4 4 4 12
T Siti Maesaroh, S.Si. Matematika 2 2 2 2 2 10 10
U Masri Sumarna, S.Pd Administrasi Umum 2 2 4 4
V Haruman Setiawan, S.Pd 1. OTK Sarana dan Prasarana 2 2 4
8
2. OTK Kepegawaian 2 2 4
AB Delya Indah Pratiwi, S.Pd. 1. Bahasa Indonesia 2 2 4
14
2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 4
3. OTK Humas dan Keprotokolan 2 2 2 6
TOTAL JJM 30 30 24 24 24 24 24 180 180
Staffing
121. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Staffing, Organizing, Actuating, dan Controlling
Staffing, Organizing, Actuating dan Controlling sepenuhnya dilaksanakan oleh Kepala
Sekolah berfungsi sebagai: Edukator, Manajer, Administrator , Supervisor,
Pemimpin/Leader Inovator, dan Motivator.
PRESENTATION TITLE 121
122. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Strategi di Bidang Produksi / Operasi
Adapun masing-masing komponen standar proses adalah sebagai berikut.
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Penilaian Hasil Pembelajaran
Pengawasan Proses Pembelajaran
PRESENTATION TITLE 122
123. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
. Strategi di Bidang Sistim Informasi
SMK Yaspi menggunakan media social juga akun belajar.id untuk mengakses
informasi baik terkait kegiatan belajar mengajar, hasil pelaporan evaluasi belajar,
serta tekait informasi yang mendukung program-program sekolah.
PRESENTATION TITLE 123
124. PROGRAM KERJA SMK YASPI
A. Latar Belakang
SMK Yaspi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta yang berada dibawah naungan
Yayasan Inayatul Amanah. Dengan kemampuan yang dimiliki, SMK Yaspi berupaya memberikan
layanan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan Standar Layanan Minimum yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan profesional dan kompeten dalam mengisi
bidang-bidang pekerjaan di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), atau membuka usaha mandiri,
SMK harus mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang proporsional dan profesional.
Prinsip pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mengacu pada tuntutan Tujuan
Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
PRESENTATION TITLE 124
125. PROGRAM KERJA SMK YASPI
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Program Kerja Sekolah ini adalah:
1. untuk memudahkan dalam mewujudkan Visi dan Misi serta Tujuan Sekolah;
2. untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan kinerja sekolah pada tahun bersangkutan;
3. memudahkan organisasi sekolah dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan job dan tanggung jawabnya;
4. memudahkan dalam melaksanakan evaluasi keberhasilan selama jangka waktu satu tahun.
C. Sasaran
Sasaran Program Kerja Sekolah ini adalah ketercapaian kinerja sekolah satu tahun pelajaran 2020/2021 sesuai 8 Standar Nasional
Pendidikan, berdasarkan skala prioritas.
PRESENTATION TITLE 125
126. Action
Plan
PRESENTATION
TITLE
126
No
Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan Target Ketercapaian
Pelaksana
Penanggung Jawab
1 Validasi Kurikulum Agustus 2023 Mempunyai Kurikulum yang
sudah tervalidasi DU/DI
Kurikulum
Ka. Kom
Kepala Sekolah
2 Pembuatan RPP Juli 2023 Semua Guru membuat RPP
standar SMK Yaspi
Semua Guru Wk. Kurikulum
3 Menjalin Kerjasama dengan
DU/DI
Bulan Mei 2022 · Penyusunan Kurikulum
· Memiliki Program
Prakerin yang terpadu dan
sinergis dengan DU/DI
· Pelaksanaan
pembelajaran di DU/DI
melalui kegiatan Prakerin
· Penyerapan Tenaga Kerja
Wk. Hubin
Wk. Kurikulum
Ka.Kom
Guru Produktif
Kepala Sekolah
4 Menjalin Kerja sama
dengan sekolah lain
Mei 2022 · Studi banding
· Sharing Informasi
Wk. Hubin
Ka. Kom
Semua Guru
Kepala Sekolah
127. Action Plan
5 Kelengkapan Administrasi Sekolah Juli 2022 Memiliki Administrasi Sekolah yang
lengkap
Semua wk. Kepala Sekolah
dan TU
Kepala Sekolah
6 Rekruitment Pendidik dan Tenaga
Pendidikan SMK Pertanian Wadil
Falah
Juni 2022 Memiliki Pendidik dan Tenaga
Pendidikan yang sesuai kualifikasi
Semua Wakil Kepala
Sekolah
Kepala Sekolah
7 Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Pendidikan SMK Pertanian Wadil
Falah
Juni 2022 Memiliki Pendidik dan Tenaga
Pendidikan yang Kompeten dan
Profesional
Semua Guru dan TU Semua Wakil Kepala Sekolah
PPDB Maret-Juli 2022 Jumlah siswa mencapai 280 Wk. Kesiswaan Kepala Sekolah
8 Ekstrakurikuler · Memiliki Kegiatan
Ekstrakulikuler
· Mengikuti Kegiatan LKS
Pembina Ekskul Wk. Kesiswaan
9 Penambahan Ruang Kelas Mei 2023 · Memiliki 10 ruang kelas / 10
Rombel
Wk. Sarpras Kepala Sekolah
10 Rehab Ruang Kelas Mei 2023 · Memiliki Ruang Kelas sesuai Wk. Sarpras Kepala Sekolah
PRESENTATION TITLE 127
128. Action
plan 11 Pemeliharaan Lingkungan Berkala Terciptanya lingkungan sekolah
yang Indah, asri dan nyaman
Wk. Sarpras Kepala Sekolah
12 Penyedian Peralatan
penunjang KBM
Juni 2022 Memiliki peralatan untuk
kegiatan praktek dan teori
sesuai standar
Wk. Sarpras
Ka.Kom
Kepala Sekolah
13 Proses Pembelajaran yang
PAKEM
Tahun Pelajaran 2021/2022 · Tercapainya KKM semua
Mata Pelajaran
· Kelulusan Siswa 100%
Semua Komponen SMK
Pertanian Wadil Falah
Kepala Sekolah
14 Kegiatan Unit Produksi Juli 2022 Memiliki Unit Produksi pada
masing-masing Kompetensi
Keahlian
Ka. Kom Kepala Sekolah
PRESENTATION TITLE 128
129. 2. STRATEGI FUNGSIONAL
Anggaran
PRESENTATION TITLE 129
NO. SUMBER DANA JUMLAH NO. JENIS PENGELUARAN JUMLAH
1 Sumbangan Komite Sekolah (SMK) 480.000.000 1 Honor Kesra Guru dan Pegawai 365.000.000
2 Dana BOS/BPMU 520.000.000 2 Biaya Umum/Administrasi 120.000.000
3 Biaya Publikasi 2.000.000
4 Biaya Ulangan Umum, Ujian Akhir,US/UN 50.000.000
5 Peningkatan Mutu Guru 10.000.000
6 Biaya Perjalanan Dinas Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai 12.000.000
7 Biaya Penerimaan Siswa Baru 25.000.000
8 Biaya Utilitas/Listrik/Telpon/Internet 30.000.000
9 Biaya Pemeliharaan Gedung 100.000.000
10 Biaya Rapat/Pertemuan/PHBI/PHBN 30.000.000
11 Biaya Pengadaan Alat-alat Pembelajaran 150.000.000
12 Biaya Pengadaan Buku Pegangan Guru dan Siswa (LKS) 57.000.000
13 Biaya Pengadaan alat-alat Olah Raga dan Kesenian 10.000.000
14 Biaya Ekstrakurikuler 20.000.000
15 Biaya Pengadaan Meubeler 10.000.000
16 Biaya Orientasi Siswa 7.850.000
Jumlah Penerimaan 1.000.000.000 Jumlah Pengeluaran 998.850.000
Saldo Akhir 1.150.000
Jumlah Penutupan 1.000.000.000 Jumlah Penutupan 1.000.000.000
Mengetahui, Bogor, 30 Juni 2021
Kepala SMK YASPI Bendahara Komite
Tuti Alawiyah, S.Pd Siti Maesaroh, S.Si
REKAPITULASI KAS TAHUNAN
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL - INAYAH
BULAN JANUARI 2021 S/D BULAN JUNI 2021
SMK YASPI
PENERIMAAN PENGELUARAN
Anggaran
130. Evaluasi kinerja
Ada beberapa Evaluasi Kinerja yang dilaksanakan:
1. Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah
Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah dilaksanakan oleh Pengawas Pembina dari Kantor Cabang
Dinas Wilayah 1 dan Ketua Yayasan
2. Evaluasi Kinerja Guru
Evaluasi Kinrja Guru dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bagian
Kurikulum
PRESENTATION TITLE 130
131. Evaluasi kerja
3. Evaluasi Kinerja Lembaga
Evaluasi Kinerja Lembaga dilaksanakan oleh Ketua Yayasan, Pengawas Pembina.
Adapun komponen Penilaian tercantum dalam delapan Standar Pendidikan pada
BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan)
PRESENTATION TITLE 131
133. PRESENTATION TITLE 133
:
:
:
:
:
:
NO KOMPETENSI SKOR PROPORSI NILAI
1 Kepribadian dan Sosial 96,43 100% 96,42857143
2 Kepemimpinan Pembelajaran 82,50 100% 82,5
3 Pengembangan Sekolah 78,57 100% 78,57142857
4 Manajemen Sumber Daya 90,63 100% 90,625
5 Kewirausahaan 75,00 100% 75
6 Supervisi Pembelajaran 91,67 100% 91,66666667
514,79
85,80
Baik
Kab.Bogor 10-Feb-23
Kepala Sekolah yang dinilai Penilai 2 Penilai 1
Iskandar Suryana,S.Ag H. Nursaid Madjadji,S.Pd
Tuti Alawiyah,S.Pd
JUMLAH SKOR
Nama Kepala Sekolah Tuti Alawiyah,S.Pd
Periode penilaian
NUKS / NUPTK
A. NILAI ATASAN
6250761662300080
Januari- Desember 2022
NILAI AKHIR
SEBUTAN
20270945
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH SWASTA
TAHUN 2022
Nama Lembaga Penyelenggara
Nama Sekolah
NPSN
Yayasan Pendidikan Islam Inayatul Amanah
SMK SWASTA YASPI
Laporan
Hasil
Penilaian
Kinrja
Kepala
Sekolah
135. SECTION DIVIDER
1. Risk Assesment
2. Konsep Blue Ocean Strategy
3. Konsep Corporate Culture
135
136. 1. RISK ASSESSMENT
Risk Assessment atau dapat diartikan ke
dalam bahasa Indonesia sebagai penilaian
risiko merupakan suatu aktivitas yang
dilaksanakan untuk memperkirakan suatu
risiko dari situasi yang bisa didefinisikan
dengan jelas ataupun potensi dari suatu
ancaman atau bahaya baik secara
kuantitatif atau kualitatif. Penilaian risiko
juga bisa diartikan sebagai suatu proses
pemeriksaan keamanan dengan suatu
struktur tertentu, pembuatan suatu
rekomendasi khusus, dan
rekomendasi pengambilan
keputusan dalam suatu proyek dengan
menggunakan analisis risiko, perkiraan
risiko, dan informasi lain yang memiliki
potensi untuk mempengaruhi keputusan 136
137. Likelyhood
137
RISK ASSESSMENT
Deskripsi Nilai Penjelasan Kualitatif
Sangat Sering Terjadi
(Frequent)
5 Dapat terjadi pada berbagai keadaan, sering
muncul pada waktu-waktu tertentu
Sering Terjadi
(Probabie)
4 Terjadi beberapa kali dalam beberapa situasi
atau keadaan
Mungkin Terjadi
(Occasional)
3 Mungkin dapat terjadi dalam suatu keadaan
Jarang Terjadi (Remote) 2 Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi
dalam beberapa situasi
Sangat Jarang Terjadi
(Improbable)
1 Dapat diasumsikan tidak akan pernah terjadi
dalam kondisi yang luar biasa
138. Severity
138
RISK ASSESSMENT
Kriteria Nilai Deskripsi
Berbahaya
(Catastrhopic)
5 Peristiwa yang sangat mengancam jiwa dapat
menyebabkan kematian
Berat (Major) 4 Cederaparah atau trauma yangmembutuhkan
perawatan rumah sakit yang
mendesak
Sedang
(Serious)
3 Melukai cedera atau trauma yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit
Kecil (Minor) 2 Cidera atau trauma yang tidak terlalu
pengaruh tetapi membutuhkan perawatan di
rumah sakit
Tidak Signifikan
(Acidental)
1 Cedera atau trauma ringan yang tidak
memerlukan perawatan di rumah sakit
139. Matrix Table
Level Risiko:
1 – 3 : Rendah
4 – 6 : Sedang
7 – 14 : Tinggi
15 – 25: Ekstrim
139
RISK ASSESSMENT
Likelyhood Severity
Tidak Signifikan
(1)
Kecil (2) Sedang (3) Berat (4) Berbahaya(5)
Sangat Jarang Terjadi (1) 1 2 3 4 5
Jarang Terjadi (2) 2 4 6 8 10
Mungkin Terjadi (3) 3 6 9 12 15
Sering Terjadi (4) 4 8 12 16 20
Sangat Sering Terjadi (5) 5 10 15 20 25
140. Penilaian Kegiatan Menggunakan Metode
HIRA
140
RISK ASSESSMENT PADA MASA
PANDEMIC COVID-19
No
Jenis
Kegiatan
Potensi Bahaya dan
Risiko
Severity Frekuensi Nilai Level
RIisko
Katego
ri
Nilai Kateg
ori
Nilai Bahaya
1. Upacara bendera
pada hari senin
• Terdapat virus yang
menempe pada
pakaian atau ada
orang yang tanpa
gejala mengidap virus
• Apabila terdapat virus
yang menempel dan
terjad kontak
langsung maka akan
mudah tersebar pada
lingkungan
Berba
haya
5 Sanga
t
sering
terjad
i
5 20 Ekstrim
141. 141
RISK ASSESSMENT
2 Kegiatan Apabila terdapatorang dan
kemudian
menularkan viruscovid-19
Saat berbicara, batuk dan
bersin droplet akan tersebar
pada orang yang berada
didekatnya
belajar Berbahaya 5 Sangat 5 20 Ekstrim
dan Sering
mengajar. Terjadi
3 Beribadah Menggunakan alat
ibadahsecara bergantian
dengan orang lain Jika
terdapat orang yang positif
terkena virus covid-19 maka
akan terjadi
penyebaran yang sangat
. Berat 4 Sering 4 16 Ekstrim
Terjadi
142. 142
RISK ASSESSMENT
4 Membeli makanan
kantin.
Menggunakan alatmakanyang
digunakan bergantian dengan
lain
Banyak orang yangberkerumun
Virus covid 19 akan menyebar
secaramudah.
Meja kantinyang
selalu tidak
dibersihkan secaraberkala
Terdapat virus yang menempel
dapa uang kembalian
Berbahaya 5 Sangat
Terjadi
5 20 Ekstrim
6 Kerja bakti di
sekolah.
Terkontaminasi dengan virus
saatberinterksi dan
menjaga jarak
Pengunaan alat
kebersihan seacrabersamaan
Berat 4
Sangat
Sering
Terjadi
5 15 Ekstrim
7 Kegiatanolahraga. Virus Covid 19 dapat menempel
pada alat olahraga
Tidak dilakukannya social
distancing
Penggunaan alat
kebersihan secara
bergantian dan bersama-
sama
Berat 4
Sangat
Sering
Terjadi
5 20 Ekstrim
143. 5 Pengguna Menggunakan toilet bergantian
dan menyentuh benda-
benda di toliet
Toilet sekolah jarang dibersihkan
sehingga banyak virus yang hinggap di
toilet
Sangat
an toilet Berbahaya 5 Sering 5 20 Ekstrim
Di Terjadi
sekolah.
143
RISK ASSESSMENT
8 Kegiatan ekstrakulikuler. Terkontaminasi dengan virus
saatberinterksi dan tidak
menjaga jarak
Adanya perkumpulanatau pertemuan
yang
melibatkan banyakorang
Berat 4
Sangat Sering
Terjadi 5 20 Ekstrim
9 Kegiatan evaluasi belajar (UTS
danUAS).
Peminjaman alat tulisdan pemakaian
bersama dapat terinfeksi virus
yangterkontaminasi pada benda
Kegiatan UTS dan UAS dengan posisi
duduk yang
berdekatan < 1 meter,
dapat terinfeksi virus covid19
Sedang 3 SeringTerjadi 4 12 Tinggi
144. 144
RISK ASSESSMENT
10 Acara di
sekolah
internal
maupun
eksternal.
Mengadakan acara oleh OSIS
sehingga banyak siswa
berkumpul dalam satu tempat
dengan jarak masing-masing
orang < dari 1 meter, dapat
terinfeksi covid-19.
Menjaditempat palingsering
berinteraksi atau
satu sama
lain
Berat 4 Sangat
Sering
Terjadi
5 20 Ekstrim
11 Kegiatan
perlombaan
antar kelas.
Mengadakan berbagai macam
perlombaan oleh OSIS
banyak para siswa berkumpul
dalam satu tempat dengan
masing-masing orang< dari 1
meter, dapat terinfeksi covid-
19. Menyentuh benda-
bendasekitar dan saling
berinteraksi tanpa
jarak aman
Berat 4 Sangat
Sering
Terjadi
5 20 Ekstrim
145. 12
Penerima an
pesertadidik
baru.
Terkontaminasi dengan
virus saatberinterksi dan
tidakmenjaga jarak
Banyak orang yang berkumpul dan
tidakmenerapkan socialdistancing
Menyentuh benda- benda yang
dipakaiselama ospek dapatterinfeksi
covid-19
dari satu siswa ke siswa lainnya
SangatSering
Terjadi
Sedang 3 5 15 Ekstrim
13 Kegiatan
pembagian
rapot disetiap
semester.
Banyak orang yang berkumpul dan
tidakmenerapkan socialdistancing
Penyerahan buku rapot atau
berbagai macam benda yang
dipegang secara
bergantian
Sangat
Sering
Terjadi
Sedang 3 5 15 Ekstrim
14 Kegiatanpiket di
kelas.
Terkontaminasi dengan
virus saatberinterksi dan
tidakmenjaga jarak
Penggunaan alat
kebersihan secarabergantian
Didalam kelas terdapat benda-
benda tempat virus
menempel dan lewat udara virus
telah
menyebar
Berat 4
SangatSering
Terjadi 5 20 Ekstrim
145
RISK ASSESSMENT
146. No Jenis Kegiatan Level Risiko Risk Control
1
Upacara bendera
padahari senin.
Ekstrim
Kegiatan upacara bendera dilakukan dirumah masing-masing dengan
menggunakan pakaian lengkap untuk para siswa yang pelaksanaannya
disiarkan langsungoleh pihak sekolah secara
Daring
2
Kegiatan belajar
danmengajar.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara Daring (Online Learning
System)
Para siswa mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) online, melalui WA
orang tua,email atau media komunikasilainnya
Proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan cara video call, video
conference, atau berbagai macam cara pembelajaran melaluiDaring
Para siswa menggunakan jaringan internet seperti wifi atau kuota untuk
dapat menunjang prosespembelajaran jarakjauh
Ekstrim
Membawa danmenggunakna alat untukberibadahsendiri
146
RISK CONTROL
147. 3
Beribadah. Ekstrim
Dianjurkan untuk melakukan kegiatan peribadatan di rumah
Memberi jarak aman untuk beribadah minimal 1 meter
Selalu menggunakan masker untuk menjaga dari terpaparnyavirus
4 Membeli makanan
dikantin. Ekstrim
Para siswa membawa peralatan makan pribadi
Para siswa membawa bekal dari rumah yang telah di siapkan sendiri.
Membawa sendniri Hand sanitizer , sabun dan masker serta alat kebersihan
lainnya dari rumah
Pihak sekolah dapat menyediakan alat kebersihan seperti hand sanitizer dan
tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalair di beberapa titik di kantin
Memberikan jarak duduk untuk makan di kantin (di selang satu bangku atau > 1
meter)
5
Penggunaantoilet
di sekolah.
Ekstrim
Membawa sendiri alat-alat kebersihan seperti tisu basah, tisukering
Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudahmenggunakan tolet
Pihak sekolah melakukan pembersihan toilet secara rutin
Sebelum menggunakan toilet ada baiknya untuk
membersihkan terlebih dahulu dengan cairan desinfectan
147
RISK CONTROL
148. 6 Kerja bakti di
sekolah. Ekstrim
Sekolah di tutup sementara untuk mencegah adanya penularanatau penyebaran
virus Covid-19 di lingkungan sekolah
Tidak ada kegiatan bersih-bersih di sekolah oleh siswa,kegiatan bersih-bersih
dilakukan dirumah masing-masing
7 Kegiatan
olahraga. Ekstrim
Dilakukan dengan menjaga jarak aman minimal 1 meter
Selalu menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudahmenggunakan alat
olahraga secara bersamaan
Membawa perlengkapan olahraga sendiri seperti handuk,botol minum, kaos
kaki, baju ganti
8
Kegiatan
ekstrakulikuler.
Ekstrim
Jika kegiatan memungkinkan untuk dilakukan di secara daring, maka dianjurkan
untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler ssecara daring
Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yang melibatkan banyak orang
untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan
9
Kegiatan evaluasi
belajar(UTS dan
UAS).
Tinggi
Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester dilakukansecara online
Para siswa menggunakan internet atau kuota untuk dapatmengerjakan tugas
dan mengumpulkan tugas
10
Acara di sekolah
internal maupun
eksternal.
Ekstrim
Sekolah di tutup sementara untuk mencegah adanya penularan atau penyebaran
virus Covid-19 di lingkungan sekolah
Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yang melibatkan banyak orang
untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan
Jika memungkinakan kegiatan dapat dilakukan secara daring
148
RISK CONTROL
149. 11 Kegiatan perlombaan
antar kelas.
Ekstrim
Sekolahdi tutupsementarauntuk mencegahadanya penularanatau penyebaran virus Covid-19
di lingkungan sekolah
Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yangmelibatkan banyak orang untuk di
batalkan atau di tunda
hingga waktu yang telah ditentukan
12
Penerimaan peserta
didikbaru.
Ekstrim
Pendaftaran dilakukan dengan sistem online
Pengiriman berkas-berkas di kirim secara online
Kegiatan pengesahan siswa baru melalui online
13
Kegiatan pembagian
Ekstrim
Pembagian rapot dilakukan dengan membuat beberapa sesidalam 1 hari mecegah adanya
kerumunan orang
Pelaksananya tetap dengan menjaga jarak aman minimal 1meter
149
RISK CONTROL
rapot di setiap
semester.
Pihak sekolah menyediakan tempat untuk mencuci tangan
Selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer
Selalu menggunakan masker untuk menjaga diri dariterpaparnya virus
14 Kegiatan piketdi kelas. Ekstrim
Sekolahdi tutupsementara untuk mencegahadanya penularanatau penyebaran virus Covid-19
di lingkungan sekolah
Tidak ada kegiatan bersih-bersih di kelaas oleh siswa,
kegiatan bersih-bersih dilakukan dirumah masing-masing
150. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Terdapat potensi bahaya yang dapat terjadi akibat virus
Covid-19 di lingkungan sekolah yang berasal dari sumber
bahaya yang telah digolongkan menjadi 14 sumber
kegiatan, terdapat ? kegiatan yang dikategorikan risiko
ekstrim dan ? kegiatan yang dikategorikan dengan risisko
tinggi
b. Risiko bahaya yang dapat ditimbulkan di lingkungan
sekolah diantaranya risiko ekstrim dan ririsko tinggi, risiko
tersebut dapat dikendalikan dengan penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) dan eliminasi juga substitusi kegiatan
c. Rekomendasi yang dapat diberikan dalam penanganan
virus Covid-19 di lingkungan sekolah, untuk menutup
sementara sekolah hingga virus Covid-19 ini sudah mulai
mereda, karena setelah diidentifikasi didapatkan banyak
sekali potensi bahaya yang dapat menjadi media penularan
virus Covid-19 di lingkungan sekolah.
150
KESIMPULAN
151. 2. KONSEP BLUE OCEAN
STRATEGY
Strategi samudra biru merupakan
sebuah langkah strategis yang dapat
memaksimalkan laba dari perusahaan
dengan cara menjauh dari kompetisi
melalui penciptaan ruang pasar baru.
Dalam penciptaan ruang pasar baru
tersebut, strategi samudra biru
mengikuti sebuah logika strategis
berbeda yang disebut sebagai inovasi
nilai.
151
152. STRATEGI SDM
Mempersiapkan Struktur SDM
Mengadakan seleksi untuk posisi
dan tanggung jawab sebagai :
Wakil Kepala Bagian Kurikulum
Staff Guru/Pengajar
Bendahara/Operator BOS
Bendahara Komite
Wakil Kepala Bagian Kesiswaan
Wakil Kepala Bagian Program Keahlian
Wakil Kepala Bagian Hubinmas
Wakil Kepala Bagian Sarana dan Prasarana
Guru Bimbingan Koseling
Pembina Osis
Pembina Ekstrakurikuler
Marketing
Kepala Laboratorium 152
154. STRATEGI KEUANGAN
Menentukan sumber pembiayaan,
yang dapat diperoleh dari :
Dana Bantuan Operasional Sekolah
Bantuan Pendidikan Menengah Umum (bpmu)
Komite
Yayasan
Menentukan anggaran belanja tahunan, semester
dan bulanan.
Biaya operasional
154
155. Strategi keuangan
155
Januari - April Mei - Agustus September - Desember
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
1 2.500.000
Rp 3.750.000
Rp -
Rp
2 -
Rp 24.284.000
Rp -
Rp
3 -
Rp 5.395.000
Rp 5.450.000
Rp
4 3.400.000
Rp 3.496.000
Rp 3.000.000
Rp
5 2.771.800
Rp 20.188.200
Rp 17.234.000
Rp
6 300.000
Rp 1.500.000
Rp 1.500.000
Rp
7 2.038.200
Rp 2.716.800
Rp 2.657.600
Rp
8 32.000.000
Rp 24.450.000
Rp 17.818.400
Rp
9 30.250.000
Rp 18.800.000
Rp 12.670.000
Rp
10 -
Rp -
Rp 2.100.000
Rp
11 -
Rp 6.300.000
Rp -
Rp
12 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
ALOKASI DANA BOS REGULER YANG DITERIMA
No Komponen Pembiayaan Dana BOS Reguler
Periode / Alokasi
Penerimaan Peserta Didik Baru
Pengembangan Perpustakaan
Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
Administrasi Kegiatan Sekolah
JUMLAH
JUMLAH TOTAL 365.370.000
Rp
Langganan Daya dan Jasa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran
Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus, Praktik Kerja
Industri atau Praktik Kerja Lapangan di dalam Negeri,
Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan Guru dan
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian,
Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi
Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional
dan Bahasa Asing lainnya bagi kelas akhir SMK
Pembayaran Honor
158. STRATEGI
PRODUKSI/OPERASIONAL
VISI:
Mewujudkan lulusan yang memiliki skill di
bidang manajemen bisnis secara mandiri
dan berakhlaqul karimah.
Indikator Visi Kelembagaan
1. Generasi yang memiliki keahlian di bidang
bisnis manajemen secara global
2. Produktif, Adaptif dan Mandiri
3. Berakhlakul karimah
4. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
158
159. STRATEGI
PRODUKSI/OPERASIONAL
MISI:
1. Menyiapkan lulusan untuk
menguasai program keahlian Bisnis
Manajemen secara global
2. Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di Dunia
usaha untuk saat ini dan di masa
mendatang
3. Mencetak lulusan yang produktif,
Adaptif dan Mandiri
4. Menerapkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sehingga berkahlaqul 159
160. Strategi pemasaran
160
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB), DILAKUKAN BAIK SECARA
DARING MAUPUN LURING.
Promosi PPDB disebar baik secara luring
dengan menyebar brosur , melakukan
presentasi di SMP sekitar juga melalui
Platform yang banyak digunakan dan
digemari masyarakat luas. Seperti Whatsapp,
Facebook, Instagram, Tiktok, Snack video dll.
Promosi bebasis daring dilakukan dengan
video hasil kreasi peserta didik.
Pemberian Dorprice bagi pendaftar
gelombang pertama
161. Strategi sistim informasi
Ruang Lingkup SIM Sekolah
SIM Sekolah dibagi ke dalam 6 sistem yang semuanya
dapat diakses secaraonline serta terintegrasi saat
dioperasionalkan, yaitu :
1. Website Sekolah untuk Sistem Informasi
Profil (Portal Sekolah) : yang berisiProfil
Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program-
program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda,
informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan
buku tamu. Alamat:belajar.id
162. Strategi sistim informasi
2. Sistem Informasi Akademik :
yang berisi Data Guru dan Staf untuk
mengelola informasi penting tentang
tenaga pengajar maupun staf yang
terdaftar di sekolah, seperti biodata,
pangkat, jabatan, alamat, status
bekerja, jam kerja, riwayat
pendidikan, riwayat karir, riwayat
pelatihan, tingkat kehadiran, data
siswa, absen siswa, jadwal mengajar
guru, dan lain-lain. Alamat :
belajar.id
3. Sistem Informasi Penelusuran alumni : berisi
mengenai Alumni SMKN 1 Indonesia dari semua
jurusan yang telah tersebar di masyarakat, baik yang
sudah bekerja, kuliah, dan yang belum bekerja lengkap
dengan biodatanya.Selain data alumni, dalam system
informasi ini juga tersedia fasilitas untukberbagi
lowongan kerja yang dapat di publish oleh alumni
sehingga mereka dapat berbagi informasi. Alamat :
belajar.id
164. BAB 1
PENDAHULUAN
Secara definitif, corporate culture
adalah keyakinan, nilai, serta kepercayaan
yang menjadi ciri perusahaan dan diikuti
oleh anggota dan karyawan. Budaya
organisasi merupakan nilai yang tumbuh dan
berkembang di dalam sebuah perusahaan
yang menjadi dasar untuk berpikir,
berperilaku dan bertindak.
165. 165
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah tingkat menengah
yang berupaya untuk memberikan lulusan yang siap bekerja. Hal tersebut
sejalan dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.SMK memberikan wadah bagi peserta didiknya untuk
menempuh jenjang pendidikan yang menyiapkan kompetensi sebagai bekal
di dunia kerja. SMK dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan sesuai
dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat (Widarto, 2019: 25).
166. 166
Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi sekolah sering diterima begitu saja, tetapi itu adalah subjek yang membutuhkan
fokus dan pemahaman yang lebih besar dari para profesional berbasis sekolah. Secara umum, budaya
organisasi “mengacu pada seperangkat nilai, sikap, kepercayaan dan norma umum, beberapa di antaranya
eksplisit dan beberapa di antaranya tidak” (Brown, 2004, hlm. 4).
Konsep Corporate Culture DI SMK
167. 167
Budaya organisasi dapat ditemukan dalam hubungan bersama antar rekan kerja, norma dalam
lingkungan sekolah, hubungan siswa dan guru, dan berbagi pengalaman (Haberman, 2013). Budaya
organisasi sekolah memberikan rasa identitas, mempromosikan orientasi prestasi, membantu
membentuk standar dan pola perilaku, menciptakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu,
dan menentukan arah pertumbuhan masa depan.
Konsep Corporate Culture DI SMK
168. 168
Fungsi Budaya Organisasi
1) Budaya memiliki peran sebagai pembeda antar satu organisasi dengan organisasi
yang lain.
2) Budaya organisasi memberikan identitas bagi anggota organisasi.
3) Budaya organisasi mampu mempermudah munculnya komitmen organisasi bagi
para anggotanya.
Menurut Siagian (2002: 1999), fungsi budaya organisasi yang menonjol dan
penting untuk diaktualisasikan adalah sebagai berikut:
a. Penentu batas-batas berperilaku
b. Menumbuhkan kesadaran tentang identitas sebagai anggota organisasi.
c. Penumbuhan komitmen
d. Pemeliharaan stabilitas organisasional
e. Sebagai instrumen pengawasan
Konsep Corporate Culture DI SMK
169. 169
Pengembangan Budaya Organisasi di Sekolah
Berkenaan dengan pendukung budaya organisasi di sekolah Paul E.
Heckman sebagaimana dikutip oleh Stolp (
1994) mengemukakan bahwa “the commonly held beliefs of teachers,
students, and principals.”
Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan
dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang
memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan
mewariskannilai-nilai budaya kepada para siswanya. Dalam hal ini, Larry
Lashway (1996) menyebutkan bahwa “schools are moral institutions, designed
to promote socialnorms,…” .
Mengembangkan budaya organisasi
170. 170
Membangun Budaya Organisasi
1. Menetapkan Visi dan Misi Secara Bersama
2. Membangkan Standard Perilaku Sebagai Nilai-Nilai
3. Mengkomunikasikan Secara Efektif
4. Mengimplementasikan Melalui Pelatihan & Pengembangan
5. Dukungan Dengan Apresiasi dan Konsekuensi
6. Evaluasi ke Dalam Penilaian Kinerja Secara Berkala
171. 6.Penutup
6.1 Simpulan
Secara umum bahwa Yaspi sudah mempunyai pangsa pasar yang kuat
dengan diiringi oleh produk yang sudah melekat di setiap orang di
Indonesia.
Hal tsb ditandai dengan :
1. Ranking dari CP matrix bila dibandingkan dengan competitor bahwa
Bidang PN masih menjadi nomor 1
2. SPACE Matrix yang menandai strategi SMK Yaspi harus lebih agresif
3. Dari analisa BCG Matrix bahwa produk SMK Yaspi berada di bagian
Star/Bintang
4. IE Matrix di bagian Growth
5. Grand Strategy Matrix berada di kuadran I.
Hal ini juga sejalan dengan hasil analisa pada QSPM Matrix dimana
penguatan strategi untuk mencapai kinerja yang baik adalah dengan
Pengembangan Produk dan Perluasan Jaringan.
6.1 Simpulan
172. Penutup
Peningkatan mutu Pendidikan merupakan salah
satu factor bertambahnya kuantitas peserta
didik, sehingga meningkatan kualitas SDM dan
sarana prasarana perlu untuk ditingkatkan
terlebih dahulu
6.2 Saran