SlideShare a Scribd company logo
1 of 173
Paper
Manajemen
Strategic
NAMA : TUTI ALAWIYAH
NIM : 2226029
2. Abstract
Strategi sekolah merupakan seperangkat tindakan dalam pencapaian sebuah
tujuan sesuai dengan visi dan misi untuk mencapai startegi perlunya pengelolaan
sekolah dalam ketercapaian peningkatan mutu. Pengertian strategi secara
sederhana adalah alat untuk mencapai tujuan, tetapi dalam merumuskan strategi
yang baik diperlukan mekanisme yang tidak sederhana. Mekanisme ini tidak
mudah dilakukan pengusaha kecil dan menengah. Matriks Profil Kompetitif
merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi bisnis tersebut, karena dalam
Matriks Profil Kompetitif diketahui secara nyata perbandingan antara produk atau
jasa yang ditawarkan kepada konsumen dengan produk atau jasa pesaing.
Sedangkan strategi alternatif dapat dirumuskan berdasarkan nilai faktor
tertimbang. Seleksi dilakukan dengan strategi terpilih QSPM.
3. Kata Pengantar
Pertama tama kami panjatkan puji syukur terhadap Allah SWT atas Rahmat serta taufik
dan hidyahnya hingga kami dapat menyelesaikan peper ini dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Dewa Ketut Suharjana, MM selaku
dosen pengampu Manajemen Strategic yang membimbing kami dalam pengerjaan peper
ini.
Mungkin dalam penyusunan peper ini terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan yang
belum kami ketahui. Untuk itu kami mohon saran sehingga tercapainya paper yang lebih
baik.
Bogor, 03 Juni 2023
Penyusun
4. Pendahuluan
4.1 Latar Belakang Masalah
4.2 Identifikasi Masalah
4.3 Batasan Masalah
4.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1 Latar Belakang Masalah
Zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas [1]. Daya saing
Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas
sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya [2]. Salah satu upaya negara
dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan
kejuruan. Rumusan arti pendidikan kejuruan sangat bervariasi, mengembangkan
sistem pendidikan berdasarkan pengetahuan dan tingkatan pengetahuan [3]. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk pendidikan karir pra-sekolah menengah,
daripada mempersiapkan siswa untuk aspek pekerjaan tertentu [4]. Di era teknologi
yang berkembang pesat, banyak sekolah – sekolah yang mempunyai akreditasi yang
baik. Salah satunya SMK Yaspi yang merupakan pendidikan yang dijalankan dalam
bentuk sekolah dibawah naungan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan
kejuruan. Tidak dapat dipungkiri pendidikan di SMK Yaspi masih kurangnya peminat
yang masuk dan sarana prasarana juga masih kurang
4.2. Identifikasi Masalah
1. Ketatnya persaingan tata kelola antar lembaga sekolah sehingga
mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan di SMK Yaspi
2. Pentingnya Penerapan Kurikulum Link and Match agar sekolah
jurusan lebih maksimal dengan Industri
3. Perlu ditingkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam mengenal
industri di Sekolah.
4. Perlunya peningkatan Lulusan SMK yang disesuaikan dengan
permintaan dan kebutuhan Industri.
4.3. Batasan Masalah
1. Perencanaan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan
kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
2. Pelaksanaan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
3. Evaluasi Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
4. Hambatan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas
peserta didik di SMK
4.4. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa strategi perencanaan yang
digunakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan
dan kualitas peserta didik di SMK Yaspi
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa strategi pelaksanaan yang
digunakan kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa evaluasi strategi yang
digunakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan
dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa hambatan Kepala Sekolah
dalam meningkatkan mutu Pendidikan dan kuantitas peserta didik
di SMK Yaspi
5. Pemaparan
5.1 Tugas 1
5.2 Tugas 2
5.3 Tugas 3
5.4 Tugas 4
5.5 Tugas 5
5.6 Tugas 6
5.1
Pemaparan
Tugas 1
Manajemen
Strategic
Manajemen Strategic
Menurut Fred R. David (2009:5) manajemen strategis merupakan seni
dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Gambaran Umum SMK YASPI
Visi dan Misi SMK Yaspi
VISI
Mewujudkan lulusan yang memiliki skill di
bidang Manajemen Bisnis secara mandiri dan
berakhlakul karimah
MISI
1. Menyiapkan lulusan untuk menguasai
program keahlian Bisnis Manajemen
secara global
2. Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di Dunia usaha
saat ini dan di masa mendatang
3. Mencetak lulusan yang produktif, Adaptif
dan Mandiri
4. Menerapkan keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga
berakhlakul Karimah
Gambaran Umum SMK YASPI
◦ Kondisi Lingkungan yang Dihadapi
SMK Yaspi merupakan sekolah menengah kejuruan yang berlokasi di Kabupaten
Bogor. Dengan program kehalian Bisnis dan Manajemen, kompetensi keahlian
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran. Dengan jumlah peserta didik keseluruhan
sekitar 2004.
Gambaran Umum SMK YASPI
Stakeholder
1. Ketua Yayasan, Pemerintah, Kepala Sekolah, Orang tua peserta didik.
2. Terdapat 15 tenaga pengajar yang 70 persen sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
3. Terdapat 10 staff tata usaha dan pegawai,
4. Komite sekolah
Gambaran Umum SMK YASPI
Tujuan (objective)
Contoh Laporan Keuangan
Contoh Laporan Keuangan
Rasio Liquiditas
Mengukur kemampuan sekolah memenuhi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo. Contohnya Honor/gaji guru dan tenaga kependidikan.
Contoh Laporan Keuangan
Current Ration = Aset Lancar = 110.333.333 = 2,3
Utang Lancar 47.749.999
Artinya, kemampuan sekolah untuk membayar utang lancer dengan asset lancar yang ada sebesar
2:1 atau 200%. Setiap Rp.1,- utang lancer dijamin dengan asset lancer sebesar Rp.2,-
Quick Ratio = Aset Lancar – Persediaan = 110.333.333 – 5.000.000 = 2,206
Utang Lancar 47.749.999
Artinya, kemampuan sekolah untuk membayar utang lancar dengan asset lancar tanpa persediaan
sebesar 2,206:1 atau 220,6%. Setiap Rp.1,- utang lancer dapat dijamin dengan asset lancar tanpa
persediaan sebesar Rp. 2,206,-
Contoh Laporan Keuangan
Rasio Solvabilitas
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar
dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity).
Contoh Laporan Keuangan
Debt to Equity Ratio = Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp. 87.416.666 = 0,78 atau 78%
Rp. 112.000.000
Artinya, setiap Rp. 0,78,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp. 1,- yang diberikan oleh pemegang saham,
kreditur memberikan Rp. 0,78,-pendanaan (utang)
Debt to total Asset Ratio = Total Utang = Rp. 87.416.666 = 0,44 atau 44%
Total Aset Rp. 199.416.666
Artinya, setiap Rp. 0,44 ,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp.1,- atau untuk setiap Rp. 1,- yang diberikan
oleh pemegang saham, kreditur memberikan Rp. 0,44 pendanaan utang.
Strategi
Corporate Strategy
Sesuai dengan visi dan misi Lembaga, yaitu mewujudkan lulusan yang
memiliki skill dalam bidang manajemen bisnis secara mandiri dan berakhlaqul
karimah. Kami melakukan program kegiatan pembelajaran dan pendidikannya
yang menjunjung tinggi akhlak dan budi pekerti yang luhur serta
melaksanakan pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
Business Strategy
Business strategy yang diterapkan Lembaga kami adalah Functional Area Strategies
dan Operating Strategies, yaitu dengan cara:
1. Melakukan cost-leadership strategy (Johson, 2020), untuk menarik calon peserta didik
dari golongan menengah ke bawah,
2. Memberikan bantuan biaya Pendidikan bagi peserta didik yang berprestasi, yatim dan
kurang mampu
3. Memberikan free biaya Pendidikan bagi penghafal Al-qur’an
4. Melakukan promosi dengan memberikan berbagai hadiah menarik pada waktu
pendaftaran gelombang pertama dengan cara diundi
5. Melakukan iklan Penerimaan Peserta Didik Baru di berbagai platform seperti Instagram,
Youtube, Facebook, Whatsapp, Tiktok, Snackvideo dan lain-lain.
6. Dengan jumlah murid yang banyak, maka penerimaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) juga besar
Business Strategy
7. Dana BOS tidaklah cukup untuk menutupi seluruh dana operasional sekolah, maka Lembaga
membebankan biaya SPP yang sangat terjangkau untuk menarik calon peserta didik baru
8. Anggaran biaya perkegiatan dituliskan pada kartu SPP, sehingga adanya transparansi dana yang
dibayarkan orang tua siswa ke sekolah
9. Kenaikan biaya Pendidikan siswa pertahun mendapatkan potongan subsidi dari Yayasan, juga diskon dari
Lembaga bagi peserta didik yang menyelesaikan biaya Pendidikan selama setahun dengan jangka waktu
yang ditentukan
10. Untuk menunjang biaya operasional sekolah, dana untuk kegiatan praktik dinaikan dengan system
discount yang diterima apabila membayar dengan tunai.
Analisis SWOT
Strengths
1. Gedung milik sendiri
2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai
3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman
4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi
5. Kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dan berprestasi
6. Biaya Pendidikan terjangkau
7. Hubungan baik antara warga sekolah dengan komite dan masyarakat sekitar
Analisis SWOT
Weaknesses
1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini
3. Program keahlian yang dijalankan kurang menarik
4. Peserta didik mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah, sehingga dana
sumbangan Pendidikan sulit untuk mencapai target
5. Kurangnya dukungan dari orang tua peserta didik, menyebabkan program
banyak terhambat
Analisis SWOT
Opportunities
1. Terdapat banyak Sekolah Menengah Pertama di sekitar yang menjadi target
pasar
2. Terdapat Sekolah Menengah Pertama dalam satu Yayasan yang
mengutamakan peserta didiknya untuk melanjutkan di sekolah kami
Analisis SWOT
Threats
1. Terdapat beberapa sekolah yang menjalankan beberapa program keahlian
dan berbagai jurusan yang menarik
2. Terdapat beberapa sekolah negeri yang masih popular dan menjadi target
utama peserta didik
3. Sulitnya akses trasportasi umum menuju sekolah
5.2
Pemaparan
Tugas 2
Perencanaan
Strategic
Pada SMK
Yaspi
5.2 Pemaparan Tugas 2
Perencanaan Strategi Pada SMK Yaspi
Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen
(secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan, produksi, dan
operasi, pemasaran, personalia/sumber daya manusia) yang dapat mendukung strategi
level unit bisnis.
5 fungsi operasional manajemen
1. Strategi sdm
2. Strategi keuangan
3. Strategi produksi/operasional
4. Strategi pemasaran
5. Strategi sistim informasi
Strategi sdm
 Mempersiapkan Struktur SDM
 Mengadakan seleksi untuk posisi
dan tanggung jawab sebagai :
 Wakil Kepala Bagian Kurikulum
 Staff Guru/Pengajar
 Bendahara/Operator BOS
 Bendahara Komite
 Wakil Kepala Bagian Kesiswaan
 Wakil Kepala Bagian Program Keahlian
 Wakil Kepala Bagian Hubinmas
 Wakil Kepala Bagian Sarana dan
Prasarana
 Guru Bimbingan Koseling
 Pembina Osis
 Pembina Ekstrakurikuler
 Marketing
 Kepala Laboratorium
Strategi keuangan
 Menentukan sumber pembiayaan,
yang dapat diperoleh dari :
Dana Bantuan Operasional Sekolah
 Bantuan Pendidikan Menengah Umum
(bpmu)
 Komite
 Yayasan
Menentukan anggaran belanja tahunan,
semester dan bulanan.
Biaya operasional
Strategi keuangan
Analisis finansial yang digunakan untuk
melakukan perhitungan
Total Biaya Operasional
Biaya total merupakan biaya
keseluruhan jumlah dari biaya tetap dan
biaya variable per proses operasional
Rumus : TC = FC + VC
Keterangan
TC : Total Biaya Operasional
FC : Total Biaya Tetap
VC : Total Biaya Variabel
Strategi keuangan
Total Penerimaan
Total penerimaan merupakan pendapatan
dari Dana BOS, BPMU, dan Komite
Rumus : TI = bs+BP + K
Keterangan :
TI : Total Penerimaan
BS: BOS
BP : BPMU
K : Komite
Strategi keuangan
Kelayakan/efisiensi usaha jasa Pendidikan
(sekolah)
R/C Ratio merupakan perbandingan antara
penerimaan dan pengeluaran biaya
Rumus : a = R/C
K
ke
et
te
er
ra
an
ng
ga
an
n
A : A/C Rasio
R : Total Penerimaan
C : Total Biaya
R/C > 1 = Usaha Pendidikan (sekolah)
layak di kembangkan.
R/C = 1 = Tidak untung tidak rugi.
R/C < 1 = Usaha
P e n d i d i k a n ( s e k o l a h ) tidak
layak di kembangkan.
Strategi Operasional
 Menetapkan kurikulum dan jurusan
yang tidak banyak dijalankan smk lain
Kurikulum merupakan jantung
pendidikan. Dengan adanya
kurikulum kita bisa mengetahui
kemana tujuan sebuah pendidikan
dijalankan.
 Menetapkan lokasi Lembaga
Desa Parakan Kecamatan Ciomas
merupakan daerah di sekitar
pedesaan yang akses transportasinya
cukup sulit. SMK Yaspi didirikan
guna merangkul masyarakat sekitar
untuk mendaftarkan putra/putrinya
melanjutkan pendidikannya tanpa
harus menempuh jarak yang jauh.
Strategi Operasional
 Pembelajaran berdasarkan kurikulum
nasional mix dengan kurikulum
industry, meskipun kurang relevan
 Tenaga Pengajar merupakan lulusan
S1, meskipun beberapa persen tidak
relevan dengan mata pelajaran yang
diampu
 Tenaga Pengajar merupakan usia
produktif dan fresh graduate, sehingga
menguasai teknologi dengan baik
 Ruang belajar cukup nyaman,
sehingga peserta didik dapat belajar
dengan baik.
 Suasana tenang meskipun dekat
dengan jalan alternatif
Strategi pemasaran
Penerimaan peserta didik baru
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dilakukan baik secara daring maupun
luring.
 Promosi PPDB disebar baik secara luring dengan menyebar brosur , melakukan
presentasi di SMP sekitar juga melalui Platform yang banyak digunakan dan
digemari masyarakat luas. Seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok, Snack
video dll.
 Promosi bebasis daring dilakukan dengan video hasil kreasi peserta didik.
 Pemberian Dorprice bagi pendaftar gelombang pertama
Strategi sistim informasi
Sistem manajemen sekolah adalah suatu aplikasi sistem terpadu yang
dapat diakses oleh semua anggota sekolah seperti guru, wali kelas,
pegawai sekolah, tata usaha, siswa serta orang tua siswa dengan tujuan
untuk mempermudah kegiatan operasional, manajemen sekolah dan juga
kegiatan belajar mengajar.
Strategi sistim informasi
Ruang Lingkup SIM Sekolah
SIM Sekolah dibagi ke dalam 6 sistem yang semuanya dapat diakses secaraonline serta
terintegrasi saat dioperasionalkan, yaitu :
Website Sekolah untuk Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang berisiProfil Sekolah, Visi, Misi,
Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto,
dan buku tamu. Alamat:belajar.id
Objektif sekolah
NO. URAIAAN TANGGAL REKAPITULASI PENCAPAIAN
1 SPP 25 / BULAN 60 %
2 DSP ,KLS X 25 BULAN SEPTEMBER 60 %
3 MID , SEMESTER 3 HARI SEBELUM PELAKSANAAN 90 %
4 TOLERANSI KETERLAMBATAN SPP 2 BULAN BERJALAN 100 %
5 BUKU LKS , PAKET SEPTEMBER 90 %
6 SERAGAM SEPTEMBER 100 %
7 KINERJA GURU SETIAP BULAN 90 %
8 KINERJA KARYAWAN SETIAP BULAN 90 %
9 KBM SISWA SETIAP BULAN 97 %
10 KEHADIRAN SISWA SETIAP BULAN 97 %
11 KEBERSIHAN SETIAP BULAN 98 %
12 KESEHATAN KANTIN, SARANA SETIAP BULAN 100 %
13 LAIN-LAIN SESUAI PROGRAM TENTATIF 95 – 100 %
5.3
Pemaparan
Tugas 3
Matriks EFI
dan EFE
Pada SMK
Yaspi
Matriks EFI dan EFE pada SMK Yaspi
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) adalah Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) merupakan
sebuah alat formulasi strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David, 2006)
Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) adalah Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah alat
yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang ada.
Table of Content
Visi dan Misi SMK Yaspi
Kondisi Lingkungan Internal SMK Yaspi
Matriks EFI dan EFE SMK Yaspi
43
Visi dan Misi SMK Yaspi
Visi :
Mewujudkan lulusan yang
memiliki skill dalam bidan
manajemen bisnis yang mandiri
dan berakhlakul karimah
Misi :
Menyiapkan lulusan untuk
menguasai program keahlian
Bisnis Manajemen secara global
Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di Dunia
usaha untuk saat ini dan di masa
mendatang
Mencetak lulusan yang produktif,
Adaptif dan Mandiri
Menerapkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sehingga berkahlaqul
karimah
44
Kondisi Lingkungan Internal SMK Yaspi
45
Weaknesess
1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan
2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di
sekolah ini
Strengths
1. Gedung milik sendiri
2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai
3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman
4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai
teknologi
Elemen-elemen SWOT
46
Elemen internal
Elemen ini meliputi: penjualan, pendanaan dan
pembiayaan, operasional, sumberdaya insani,
riset danpengembangan, sistem informasi
manajemen dan budaya industri.
Elemen eksternal
Elemen ini meliputi kalangan industri dan
kalangan usaha makro, politik, hukum, ekonomi,
teknologi, demografi, dan sosial budaya.
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal)
No. Isu-isu Internal Bobot Rating Skor
Faktor Kekuatan
1 Letak sekolah strategis di pinggir jalan raya 0,10 4 0,40
2 Akreditasi sekolah peringkat A 0,10 4 0,40
3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0,10 2 0,20
4 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 0,10 3 0,30
5 Mempunyai program unggulan (Program IMTAQ) 0,08 2 0,16
6 Biaya sekolah terjangkau 0,10 2 0,20
7 Pelayanan kepadasiswa baik 0,05 3 0,15
Faktor Kelemahan
1 Inovasi proses pembelajaran pendidik belum maksimal 0,06 2 0,12
2 Etos kerja pegawai rendah 0,05 2 0,1
3 Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmu dengan mata
pelajaran yang diajarkan
0,05 2 0,1
4 Kesejahteraan pengajar / Karyawan kurang terpenuhi 0,08 2 0,16
5 Kurikulum Industri masih belum diterapkan secara penuh 0,08 2 0,16
6 Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program program sekolah 0,05 2 0,10
Jumlah Keseluruhan 1 2,55
47
Hasil Analisis Matriks EFI
Penghitungan dari analisis matriks IFE SMK Yaspi Bogor dihasilkan skor dengan
jumlah total sebesar poin 2,55. Dengan demikian poin total nilai pada matriks
IFE mendeskripsikan jika SMK Yaspi Bogor mempunyai dimensi kuadran
unggul dalam situasi internsekolah.
48
Matriks EFE (Evaluasi Fasktor
Eksternal)
49
No. Isu-isu Eksternal Bobot Rating Skor
1 Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
sekolah berkualitas sangat tinggi
0,20 4 0,80
2 Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah
dan donatur
0,15 4 0,60
3 Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga
0,15 2 0,30
4 Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah
negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
0,10 4 0,40
5 Kemitraandegan pihak lain 0,05 2 0,10
6 Alternatif kedua setelah tidak
diterima di Negeri
0,05 2 0,10
Faktor Ancaman
1 Revolusi industry 4.0 0,06 3 0,18
2 Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat
ketat
0,08 3 0,24
3 Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid
semakin meningkat
0,08 1 0,08
4 Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik 0,08 1 0,08
Jumlah Keseluruhan 1 2,88
Hasil Analisis Matriks EFE
Tabel 2 menunjukkan total 2,88 yang berarti SMK Yaspi memiliki tanggapan yang baik terhadap
faktor peluang yang dihadapi dan mengendalikan faktor ancaman yang timbul. Dengan demikian,
berdasarkan tabel IE dideskripsikan bahwa SMK Yaspi berada pada posisi kuadran I (growth), dimana
mutu sumber daya guru dan tenaga kependidikan menunjukkan peningkatan melalui cara mengadakan
pelatihan- pelatihan serta melakukan peningkatan kemitraan dengan pihak-pihak mitra terkait dengan
peningkatan kapasitas mutu pendidikan. Sesuai dengan hasil analisis isu-isu internal dan eksternal yang
memiliki faktor determinan, maka dapat direncanakan tindakan strategi alternatif. Rumusan strategi
alternatif dilakukan menurut pola analisis ke dalam bentuk pemetaan SWOT dan strateginya, adapun
penilaian matriks SWOT untuk SMK Yaspi dideskripsikan pada table tersebut.
50
5.4
Pemaparan
Tugas 4
Perencanaan
Strategi
Pada SMK
Yaspi
Daftar isi
Introduction​
Tahap 1 – The Input Stage
Tahap 2 – The Matching Stage
Tahap 3 – The Decision Stage
​Summary​
Introduction
SMK Yaspi adalah salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Bogor dengan
Program Keahlian Bisnis Manajemen dan Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata
Kelola Perkantoran dan Pemasaran.
PERENCANAAN STRATEGI 53
Model fred r. david
Comprehensive Strategic Management Model
Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi yang ada adalah titik awal untuk
manajemen strategis karena situasi dan kondisi perusahaan saat ini dapat menghalangi strategi
tertentu dan bahkan dapat mendikte tindakan tertentu.
Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi, meskipun elemen-elemen tersebut tidak
dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan secara sadar. Jawaban ke mana arah organisasi dapat
ditentukan oleh bentuk organisasi itu sendiri. Proses manajemen strategis bersifat dinamis dan
berkelanjutan. Setiap perubahan pada komponen utama dapat merubah sebagian atau seluruh
komponen organisasi.
PRESENTATION TITLE
55
Konsep penentuan strategi
PRESENTATION TITLE
56
Dalam penentuan strategi, terdapat 3 tahap yang harus dipenuhi oleh Perusahaan agar strateginya tepat
sasaran dan dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi.
Tahap 1 – The
Input Stage
Tahap 2 – The
Matching Stage
Tahap 3 – The
Decision Stage
External Factor
Evaluation (EFE)
Matriks
Internal Factor
Evaluation (IFE)
Matriks
Competitipe
Profile (CP)
Matriks
TOWS Matrix (Treat-
Opportunity-Weak-Strength)
SPACE Matrix (Strategic
Position and Action
Evaluation)
BCG Matrix (Boston
Consulting Group)
IE Matrix (Internal-External)
Grand Strategy Matrix
QSPM
(Quantity
Strategic
Planning Matrix)
Tahap – 1 the input stage
PRESENTATION TITLE 57
Tahap 1 – the input stage
EFI (EVALUASI FAKTOR INTERNAL)
58
No. Isu-isu Internal Bobot Rating Skor
Faktor Kekuatan
1 Letak sekolah strategis di pinggir jalan raya 0,10 4 0,40
2 Akreditasi sekolah peringkat A 0,10 4 0,40
3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0,10 2 0,20
4 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 0,10 3 0,30
5 Mempunyai program unggulan (Program IMTAQ) 0,08 2 0,16
6 Biaya sekolah terjangkau 0,10 2 0,20
7 Pelayanan kepada siswa baik 0,05 3 0,15
Faktor Kelemahan
1 Inovasi proses pembelajaran pendidik belum maksimal 0,06 2 0,12
2 Etos kerja pegawai rendah 0,05 2 0,1
3 Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmu dengan mata
pelajaran yang diajarkan
0,05 2 0,1
4 Kesejahteraan pengajar / Karyawan kurang terpenuhi 0,08 2 0,16
5 Kurikulum Industri masih belum diterapkan secara penuh 0,08 2 0,16
6 Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program program sekolah 0,05 2 0,10
Jumlah Keseluruhan 1 2,55
Tahap 1 – the input stage
59
No. Isu-isu Eksternal Bobot Rating Skor
Faktor Peluang
1 Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
sekolah berkualitas sangat tinggi
0,18 4 0,72
2 Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah
dan donatur
0,15 4 0,60
3 Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, atau merekomendasikan tetangga
0,15 2 0,30
4 Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah
negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
0,08 4 0,32
5 Kemitraan degan pihak lain 0,03 2 0,06
6 Alternatif kedua setelah tidak
diterima di Negeri
0,03 2 0,06
Faktor Ancaman
1 Revolusi industry 4.0 0,06 3 0,18
2 Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat
ketat
0,08 3 0,24
3 Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid
semakin meningkat
0,08 1 0,08
4 Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik 0,08 1 0,08
5 Terhambatnya dana aliran dana komite dan Dana Bantuan Operasional 0,08 1 0,08
Jumlah Keseluruhan 1 2,72
Tahap 1 – the input stage
competitive profile matrix
Faktor-faktor
Keberhasilan Penting
Bobot
SMK 1 SMK 2 SMK 3
Peringkat
Skor
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
Kualitas Pendidikan 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45
Kelengkapan
sarana prasarana 0.15 3 0.45 4 0.60 3 0.45
Lokasi yang strategis 0.10 3 0.30 4 0.40 3 0.30
Kualitas layanan 0.20 3 0.60 3 0.60 2 0.40
Program promosi 0.15 2 0.30 3 0.45 3 0.45
Variasi harga 0.15 4 0.60 3 0.45 3 0.45
Brand Image 0.10 1 0.10 3 0.30 4 0.40
TOTAL 1 2.80 3.25 2.9
COMPETITIVE PROFILE MATRIX 60
Tahap 2 – the matching stage
PRESENTATION TITLE 61
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Tahap 2 – The Matching Stage
SWOT Matrix
 Strategi S-O, yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal,
 Strategi W-O, yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang
eksternal,
 Strategi S-T, yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak
ancaman eksternal, dan
 Strategi W-T, yaitu taktik bertahan yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal.
PRESENTATION TITLE 62
Tahap 2- the matching stage
tows matrix
TOWS MATRIX 63
SW Strengths Weakness
1. Letak sekolah strategis (S1)
2. Akreditasi peringkat A (S2)
3. Memiliki prestasi akademik &non
akademik (S3)
4. Tersedia sarana prasarana
memadahi (S4)
5. Mempunyai program unggulan(S5)
6. Biaya sekolah terjangkau
7. Pelayanan kepada siswa baik
1. Inovasi proses pembelajaran
pendidikbelum maksimal
(W1)
2. Etos kerja pegawai rendah(W2)
3. Ketidaksesuaian kualifikasi
bidang ilmudengan mata
pelajaran yang diajarkan (W3)
4. Kurikulum industry masih belum
diterapkan secara penuh
5. Orang tua peserta didik kurang
peduli dengan program sekolah
OT
Tahap 2- the matching stage
tows matrix
TOWS MATRIX 64
Opportunity S-O Strategy W-O Strategy
1. Orang tua memiliki minat
memasukkan putranya pada sekolah
berkualitas sangat tinggi (O1)
2. Adanya dukungan dana operasional
dari Pemerintah dan donator (O2)
3. Tradisi turun temurun orang tua
untuk memasukkan sekolah yang
sama bagi adiknya, saudara, atau
merekomendasikan tetangga (O3)
4. Kebijakan pemerintah tentang
‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan
tidak
berlaku untuk swasta (O4)
5. Kemitraan dengan pihak lain
6. Alternatif ke 2 setelah tidak diterima di
negeri
1. Menambah kerjasama di bidang
pendidikan dan saranaprasarana
dengan pihak mitraterkait
2. Mensosialisasikan program
keunggulan sekolah kepada
khayalak stakeholders
3. Melaksanakan system penjaminan
mutu sekolahdalam rangka
pemenuhankepuasan stakeholders
4. Membangun trust (kepercayaan)
masyarakat dengan meningkatkan School
Branding terkait kebijakan ZONASI
1. Meningkatkan mutu pendidik
dalam penguasaan pendekatan
pembelajaran
2. Peningkatan etos kerja pegawai
melalui pelatihanAchievement
Spiritual Motivation Training
3. Mendorong guru mismatchuntuk
meningkatkan pemahaman melalui
berbagai diklat
Tahap 2- the matching stage
tows matrix
Threats S-T Strategies W-T Strategies
1. Pengaruh Revolusiindustry 4.0
(T1)
2. Kompetisi mutu dengansekolah
unggul lainnya sangat ketat (T2)
3. Beban kontribusi danayang
ditanggung wali murid semakin
meningkat (T3)
4. Banyak SMK sekitar mengadakan
jurusan yang lebih menarik
5. Terhambatnya dana aliran komite
menyebabkan terhambatnya program
sekolah
1. Menambah kerjasama di bidang
pendidikan dan saranaprasarana
dengan pihak mitraterkait
2. Mensosialisasikan program
keunggulan sekolah kepada
khayalak stakeholders
3. Melaksanakan system penjaminan
mutu sekolahdalam rangka
pemenuhankepuasan stakeholders
4. Membangun trust (kepercayaan)
masyarakat dengan meningkatkan School
Branding terkait kebijakan ZONASI
1. Meningkatkan mutu pendidik
dalam penguasaan pendekatan
pembelajaran
2. Peningkatan etos kerja pegawai
melalui pelatihanAchievement
Spiritual Motivation Training
3. Mendorong guru mismatchuntuk
meningkatkan pemahaman melalui
berbagai diklat
TOWS MATRIX 65
Tahap 2 – The Matching Stage
SWOT Matrix
Berdasarkan matriks SWOT yang telah dijelaskan di atas, dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi berdasarkan hasil
kuesioner dan wawancara dengan sekolah yang berpartisipasi.
1. Strategi SO
Sistem SO atau Power of Opportunity adalah sistem kepemilikan Business Center SMK Yaspi untuk dimanfaatkan sebagai
andalan utama dalam mengembangkan sekolah. Adapun strategi yang dimiliki biaya masuk SMK yang terjangkau menjadi
alternatif pilihan kedua para orangtua apabila anaknya tidak diterima di SMA Negeri. (S1),(O3), meningkatkan pelayanan yang
baik agar bisa bekerjasama dengan alumni dan pihak lain. (S2),(O1),(O2), dan adanya program unggulan membuat SMK bisa
bersaing dengan sekolah negeri. (S3),(O3)
2. Strategi WO
Rencana WO atau bisa juga disebut rencana waktu yang lemah adalah rencana yang berusaha merebut peluang untuk
memperkecil kelemahan yang dimiliki oleh SMK Yaspi. Adapun strateginya adalah akreditasi sekolah B menjadikan SMK
menjadi pilihan kedua masuk Dengan meningkatkan Sarana dan prasarana Serta SDM yang unggul. (W1),(O3) dan akreditasi
yang baik sekolah membuat kerjasama dengan alumni dan siswa bisa langsung terjun ke dunia kerja / industri. (W1),(O2,(O4)
PRESENTATION TITLE 66
3. Strategi ST
Strategi ST atau kekuatan ancaman adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk melawan ancaman yang
ada. Triknya adalah biaya sekolah yang terjangkau membangun kesadaran prestise. (S1),(T1) dan adanya program
unggulan bisa menjadi persaingan positif antar sekolah dan reputasi sekolah dikenal masyarakat. (S3),(T1),(T2)
4. Strategi WT
Strategi WT atau strategi pengurangan ancaman adalah strategi yang mengurangi persepsi ancaman di SMK Yaspi.
Adapun strateginya adalah meningkatkan Prestasi sekolah yang kurang Dengan dukungan dari saranan prasarana
yang baik dan memadai agar dapat dikenal dikalangan masyarakat (W3),(T4),(T1) dan sarana prasarana yang
memadai menjadikan SMK Nurul Islam dapat bersaing dengan sekolah lain yang lebih unggul sumber daya
manusianya. (W4),(T3)
PRESENTATION TITLE 67
Tahap 2 – The Matching Stage
SWOT Matrix
Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE) adalah salah satu
matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk dijalankan.
Dalam matriks ini terdapat empat kerangka kuadran yang dapat menentukan apakah agresif, konservatif, defensif, atau
kompetitif kah yang paling sesuai dengan organisasi tersebut.
Dimensi internal terdiri dari kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive
advantage—CA) sedangkan dimensi eksternal, terdiri dari stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan
kekuatan industri (industrial strength—IS).
SPACE MATRIKS 68
Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE) adalah salah satu
matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan/instansi untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk
dijalankan. Dalam matriks ini terdapat empat kerangka kuadran yang dapat menentukan apakah agresif, konservatif,
defensif, atau kompetitif kah yang paling sesuai dengan organisasi tersebut.
Dimensi internal terdiri dari kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive
advantage—CA) sedangkan dimensi eksternal, terdiri dari stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan
kekuatan industri (industrial strength—IS).
SPACE MATRIKS 69
Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
Posisi Strategis internal Skor Posisi strategis eksternal Skor
Financial Strenght (FS) Environmental Stability (ES)
1. Dana operasionaldari pemerintah 4
1. Tingkat persaingansekolah semakin
Tinggi
-2
2. Unit produksi 2 2. Perkembangan
Teknologi
-2
3. Keadaan ekonomiorangtua 2 3. Motivasi belajarsiswa -2
4. Adanya block grant 4 4. Kebijakan
pemerintah daerah
-1
TotalFS 12 Total ES -7
Competitive Advantage (CA) Industry Strenght (IS)
1. Kompetensi lulusan -3 1. Standar sarana
Prasarana
3
2. Fasilitas Sekolah -2 2. Standar pedidik dan
Tendik
4
3. Program–program
Sekolah
-1 3. Standar pembiayaan 4
4. Standar pengelolaan
2
Total CA -6 TOTAL IS 13
70
Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
71
Conservative Aggressive
2
1,33 (1,66. 1,33)
Defensive Competitive
-2 -1 -1 1 1,66 2
-2
Defensive Competitive
FS
ES
CA IS
Berdasarkan gambar diatas terlihat garis vector bersifat positif yang berarti tindakan yangdilakukan harus
lebih agresif memaksimalkan kekuatan finasial untuk memperdayakan kekuatan sekolah.
Tahap 2 – The Matching Stage
Space Matrix
FS = = 3,00 ES = = −1,75
CA = = −2,00 IS= = 3,25 FS + ES = 3,00 + (−1,75) = 1,25
CA + IS = (−2,00) + 3,66 = 1,66
PRESENTATION TITLE 72
Tahap 2 – The Matching Stage
BCG Matrix
Berdasarkan hasil dari perhitungan tingkat
pertumbuhan pasar pada SMK swasta ini sebesar -
36,76% dan hasil perhitungan pangsa pasar relatif pada
tahun 2016 adalah 0,52x dan tahun 2017 adalah sebesar
0,41x, maka dapat digambarkan bahwa posisi SMK
swasta ini pada matriks BCG terdapat padaGambar 6.
Berdasarkan kedua gambar matriks BCG posisi SMK
swasta ini pada tahun 2016 dan 2017 berada pada posisi
Dog (anjing) yang menunjukkan bahwa SMK swasta ini
memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan dalam
industri yang pertumbuhannya rendah. Ketika berada
diposisi anjing, strategi penghematan merupakan strategi
yang dapat dijalankan karena
dengan pemangkasan biasa dan aset akan menjadikan
organisasi mampu bertahan dan menguntungkan.
73
Tahap 2 – The Matching Stage
bcg matrix
Analisis BCG (Boston Consulting Group)
Analisis BCG dihasilkan dengan melakukan perhitungan tingkat pertumbuhan pasar menggunakan rumus persamaan (1)
(1) dan perhitungan pangsa pasar relatif menggunakan rumus persamaan (2) sebagai berikut :
1. Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Pasar
Perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada SMK swasta diukur dari jumlah penerimaan siswa baru dalam dua tahun
terakhir, yaitu tahun 2016 dibanding tahun 2017 dan dihitung berdasarkan persamaan (1). Hasil perhitungan dapat
dilihat pada Tabel
74
Tahun 2016 2017
Jumlah Siswa 68 Siswa 43 Siswa
Persentase -36,76%
Tahap 2 – The Matching Stage
bcg matrix
2. Perhitungan Pangsa Pasar Relatif
Perhitungan pangsa pasar relatif pada SMK swasta, diukur dari jumlah penerimaan siswa baru dalam dua tahun
terakhir, yaitu tahun 2016 dan 2017 yang akan dibandingkan dengan jumlah penerimaan siswa baru pada sekolah
kompetitor sejenisdan dihitung berdasarkan persamaan (2). Hasil perhitunganterdapat pada Tabel
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa SMK swasta ini memiliki pangsa pasar yang
relatif lebih rendah dibandingkan dengan SMK kompetitorsejenis karena nilai pangsa pasarnya kurang dari 1,
sedangkan pangsa pasar SMK swasta mengalami kemunduran sebesar0,11.
PRESENTATION TITLE 75
Sekolah
Jumlah Siswa Tiap Tahun
2016 2017
SMK Swasta 68 Siswa 43 Siswa
SMK Kompetitor Sejenis 131 Siswa 105 Siswa
Pangsa Pasar Relatif 0,52<1 0,41<1
Tahap 2 – The Matching Stage
EI Matrix
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama
PRESENTATION TITLE 76
PRESENTATION TITLE 77
Tahap 2 – The Matching Stage
El Matrix
Skor EFI SMK Yaspi adalah 2.80
Skor EFE SMK Yaspi adalah 2.72
Berdasarkan skor diatas, maka
dari Matriks IE, SMK Yaspi berada
pada posisi tumbuh dan
berkembang. Strategi yang bisa
ditetapkan oleh SMK Yaspi adalah
strategi yang berfokus pada
peningkatan penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan
pengembangan produk.
Tahap 2 – The Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Matrik Grand Strategy merupakan tahapan
pencocokan (matching stage) pada proses
formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada
dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif
(Competititive position) dan pertumbuhan
pasar (market growth). Strategi yang sesuai
untuk dipertimbangkan suatu organisasi
terdapat pada urutan daya tariknya dalam
masing-masing kuadran dalam matriks.
Matrik Grand Strategy mempunyai empat
kuadran yang mewakili keadaan suatu
perusahaan
Kuadran II
2,70
(2,33.2,70)
Kuadran I
Kuadran III
1 2,33
Kuadran IV
Persaingan
Kuat
Persaingan
lemah
Pertumbuhan cepat
Tahap 2 – The
Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Competitive Position Grand Strategy Matrix
Market Growth Grand Strategy Matrix
Hasil dua dimensi tersebut
ditampilkan dalam diagram grand
strategy matrix seperti gambar 4.3.
dari tabel tersebut terlihat bahwa
posisi Grand strategy Matrix Yaspi
berada pada Kuadran I yaitu posisi
strategi sempurna. Pada kuadran
ini sekolah berpeluang untuk
menjadi sekolah maju dengan
memanfaatkan berbagai peluang
yang ada.
79
No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor
1 Kompetensi lulusan 0,33 3 1,00
2 Fasilitas Sekolah 0,25 2 0,50
3 Program–program
sekolah
0,42 2 0,83
Total 1 2,33
No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor
1 Dana operasional 0,15 3 0,45
2 Pendidik dan tenaga
kependidikan
0,15 3 0,45
3 Pengelolaan sekolah 0,30 2 0,60
4 Kurikulum 0,20 3 0,60
5 Standar proses 0,20 3 0,60
Total 2,70
Tahap 2 – The Matching Stage
Grand Strategy Matrix
Skor EFI SMK Yaspi adalah 2.80
Skor EFE SMK Yaspi adalah 2.72
SMK Yaspi berada pada posisi kuadran I yang berarti bahwa Sekolah mampu mengambil keuntungan dari
peluang – peluang eksternal yang ada, sehingga perusahaan akan bersaing menggunakan strategi –
strategi bisnis yang agresif. Adapun bentuk – bentuk strategi yang dapat digunakan pada kuadran I sebagai
berikut :
Pengembangan pasar
Penetrasi pasar
Pengembangan produk
Integrasi ke depan
Integrasi ke belakang
Integrasi horizontal
Diversifikasi Konsentrik
80
Tahap 3 – the decision stage
PRESENTATION TITLE 81
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
Matrik ini merupakan tahap ketiga dimana tahapan ini merupakan tahapan
pengambilan keputusan. Keputusan strategi yang diperoleh dari matrik SWOT
adalah strategi SO, matrik SPACE diperoleh strategi Agresif, dan dari matrik
Grand Strategi diperoleh strategi integrasi yaitu backward, forward, dan
horizontal integration.
PRESENTATION TITLE 82
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
83
No Faktor-faktor Dominan Bobot
Strategi SO Strategi Agressive StrategiIntegrasi
AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1 Manajemen terbuka dan
Partisipatif 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27
2 Adanya dukungan dari pemerintah kabupaten
Demak, Dinas Pendidikan, stakeholder, dan
masyarakat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
0,14 2 0,28 2 0,28 3 0,42
3 Adanya struktur organisasi dan tata kelola yang baik
guna mendukung system kerja yang professional 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27
4 Kerjasama antar personil cukupbaik
0,11 4 0,44 4 0,44 4 0,44
5 Tersedianya SDM yang kreatif dan
inovatif dalam mengembangkanpembelajaran. 0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36
6 Sarana praktik yang mencukupi
untuk setiap Kompetensi Keahlian 0,14 3 0,42 2 0,28 3 0,42
7 Sebagian besar guru telahmengikuti
diklat sesuai
kompetensinya.
0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36
8 Jaringan internet telah berfungsisehingga mudah
mengakses
berbagai informasi.
0,05 4 0,20 4 0,20 4 0,20
9 Lokasi strategis, di jalan lintas pantura bisa
terjangkau untuk siswa dari kecamatan di wilayah
Demak barat dan Kota Semarang
bagian utara.
0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21
10 Komite Sekolah sangat peduli
dengan peningkatan mutusekolah. 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15
11
Kerjasama telah terjalin baik
dengan beberapa Institusi/DU-DI.
0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36
Total Kekuatan 1 3,32 2,86 3,46
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
84
Kelemahan
1 Kurangnya ruang belajar karena hanya
memiliki 10 ruang belajar, sedangkan
robongan belajar
mencapai 15 kelas
0,15 4 0,60 4 0,60 4 0,60
2 Tingkat kinerja kelembagaan yangmasih
lemah, terutama dalam
keadministrasian.
0,12 3 0,36 3 0,36 3 0,36
3 Relevansi kompetensi input dengan output
pendidikan yangmasih belum optimal
0,08 3 0,24 2 0,16 3 0,24
4 Terbatasnya dana operasional dari
dan belum tergalinya sumber-sumber
secara
optimal yang berasal dari
masyarakat/dunia usaha bagi
kegiatan pendidikan
0,08 4 0,32 3 0,24 4 0,32
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
5
Pelaksanaan MBS belum optimal. 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
6 Komite sekolah belum berfungsisecara proporsional
sebagaimana empat Peran Komite Sekolahdalam
membangun MBS.
0,04 3 0,12 2 0,08 3
0,12
7 Belum semua guru memahami kurikulum yang kurikum
2013
0,08 3 0,24 3 0,24 4 0,32
8 Disiplin waktu masih perluditingkatkan. 0,10 3 0,30 3 0,30 4 0,40
9 Sebagian besar guru program produktif belum
mengikutimagang di DU/DI.
0,08 2 0,16 3 0,24 3 0,24
10 Jumlah tenaga TU belum sesuaibeban kerja 0,06 2 0,12 3 0,18 3 0,18
11 Jumlah alat dan ruang praktik belum sesuai standar 0,12 3 0,36 2 0,24 3 0,36
12 Unit produksi yang belum berjalandengan baik dan dikelola 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
13 Pelaksanaan evaluasi programbelum maksimal 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
Total Kelemahan 1 3,18 3,00 3,50
85
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
Peluang
1 Pemerintah mengangkat tenaga guru dan TU PNS. 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52
2 Adanya beasiswa bagi guru untukstudi lanjut ke jenjang yang
lebih tinggi.
0,09 2 0,18 2 0,18 2 0,18
3 Adanya kebijakan Pemerintah dalam peningkatan alokasi dana
sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block grant.
0,13 3 0,39 4 0,52 4 0,52
4 Adanya peluang untukmengajukan bantuan kegiatan
dengan alokasi dana yang cukupmemadai.
0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52
5 Hubungan dan dukungan instansi vertikal di tingkat kabupaten
cukup baik.
0,16 4 0,64 4 0,64 4 0,64
6 Nilai kepercayaan masyarakat umum dan DU/DI (user)
terhadapSMK relatif meningkat.
0,19 4 0,76 3 0,57 4 0,76
7 Kondisi sosial, politik dan keamanan relatif stabil 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52
8 Adanya perkembangan teknologiinformasi yang dapat
diakses dengan mudah dan relatif murah. 0,06
4 0,24 3 0,18 4 0,24
Total Peluang
1,00 3,77 3,65 3,90
86
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
Ancaman
1 Perubahan kurikulum khususnya dilingkungan pendidikan
SMK relatif terlalu cepat kurang dibarengi dengan sosialisasi
yang
komprehensif
0,19 4 0,76 4 0,76 4 0,76
2
Alokasi anggaran untuk operasional sekolah dari
pemerintah daerah ada kecenderungan semakin menurun
(lebih rendah dari pada sebelum otonomi daerah)
0,19 3 0,57 3 0,57 3 0,57
87
3 Egosektoral pemegang kebijakan/kewenangan pada lini
vertikal sering tidak menguntungkan pada
perkembangan dunia Pendidikan (khususnya kurang
memihak pada sekolah kejuruan)
0,13
3
0,39 3 0,39
3
0,39
4 Daya serap pasar tenaga kerja untuk menerima lulusan relatif
masih rendah (Keterbukaan
DU/DI dalam rekruitmen tenaga kerja relatif rendah/kurang).
0,13
4
0,52 3 0,39
4
0,52
5 Adanya kompetitor bursa kerja dari perusahaan-
perusahaanswasta. 0,06
3
0,18 2 0,12
3
0,18
6 Belum ada asosiasi profesi dan lembaga sertifikasi profesi di
tingkat kabupaten/kota 0,06
3
0,18 3 0,18
3
0,18
7 Terbatasnya jumlah DU/DI yang relevan dan pembimbing
yangmemenuhi kualifikasi. 0,13
3
0,39 3
0,39
3
0,39
8 Perkembangan IPTEK yang berpengaruh terhadap tuntutan
kemampuan dan ketrampilan
(tenaga yang profesional)
0,13
3
0,39 3
0,39
3
0,39
Total Hambatan 1,00
3,38 3,19 3,38
Total QSPM 13,65 12,70 14,24
Tahap 3 – The Decision Stage
QSP Matrix
PRESENTATION TITLE 88
Berdasarkan perhitungan Matrix QSPM, maka secara total untuk alternative strategis
meraih nilai sbb :
1. Strategi SO dengan nilai 13.65
2. Strategi Agressive dengan nilai 12.70
3. Strategi Integrasi dengan nilai 14.24
Sehingga strategis yang harus segera dilaksanakan dan dipertahankan adalah Strategi
Aggressive terlebih dahulu
SIMPULAN
Sekolah khususnya SMK yang memiliki strategi integrasi kedepan adalah sekolah
potensial berusaha untuk memenuhi delapan standar nasional pendidikan, dengan
berbagai kekuatan internal yang dimiliki sebagai jaminan dalam pengelolaan
sekolah. Strategi integrasi kebelakang, dengan strategi ini bagaimana sekolahan
mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki dengan menggunakan potensi yang
ada untuk menangkap peluang – peluang yang ada.
Strategi horizontal merupakan strategi pertumbuhan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dengan mengembangkan strategi meraih 8 standar nasional
pendidikan dengan melakukan pengawasan terhadap kinerja sekolah.
89
Presentation title
Simpulan
Secara umum bahwa Yaspi sudah mempunyai pangsa pasar yang kuat dengan diiringi oleh produk yang sudah melekat
di setiap orang di Indonesia.
Hal tsb ditandai dengan :
1. Ranking dari CP matrix bila dibandingkan dengan competitor bahwa Bidang PN masih menjadi nomor 1
2. SPACE Matrix yang menandai strategi SMK Yaspi harus lebih agresif
3. Dari analisa BCG Matrix bahwa produk SMK Yaspi berada di bagian Star/Bintang
4. IE Matrix di bagian Growth
5. Grand Strategy Matrix berada di kuadran I.
Hal ini juga sejalan dengan hasil analisa pada QSPM Matrix dimana penguatan strategi untuk mencapai kinerja yang
baik adalah dengan Pengembangan Produk dan Perluasan Jaringan.
PRESENTATION TITLE 90
5.5
Pemaparan
Tugas 5
Studi
Kelayakan
Bisnis pada
SMK Yaspi
AGENDA
1. STUDY KELAYAKAN BISNIS
2. STRATEGI FUNGSIONAL
3. PROGRAM KERJA
4. EVALUASI KINERJA (BSC)
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
A. Latar Belakang Masalah
Upaya mengatasi pengangguran menjadi salah satu program pembangunan di Indonesia. Oleh
sebab itu, pemerintah menetapkan kebijakan membalik rasio jumlah peserta didik SMK:SMA yang
sebelumnya berada pada proporsi 30:70 pada tahun 2004 menjadi 67:33 pada tahun 2014.
Kebijakan ini ditujukan agar keluaran pendidikan dapat lebih berorentasi pada pemenuhan dunia
kerja serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Pemerintah menetapkan kebijakan peningkatan
jumlah peserta didik SMK karena SMK memiliki paradigma pendidikan yang menyesuaikan dengan
permintaan pasar (demand driven) guna mendukung pembangunan ekonomi kreatif.
PRESENTATION TITLE 93
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
SMK Yaspi yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam(YPI) Inayatul Amanah pada tahun
2010 silam memiliki tujuan untuk membantu pemerintah dalam menyelenggarakan Lembaga
Pendidikan dalam mengurangi angka putus sekolah dan pengangguran tanpa keahlian.
Atas antusiasme dan animo masyarakat terhadap SMK yang begitu besar dan baik, kami
hadir di tengah-tengah masyarakat dengan harapan dapat membantu masyarakat sekitar yang
memiliki keinginan memasukkan putra putri ke jenjang SMK, akan tetapi memiliki keterbatasan
ekonomi.
PRESENTATION TITLE 94
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
PRESENTATION TITLE 95
B. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kelayakan penerapan kebijakan
peningkatan jumlah peserta didik SMK menjadi 67%. Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui: 1. Animo masyarakat untuk mengakses pendidikan di SMK, 2. Pencapaian
proporsi SMK:SMA sebesar 67:33 3. Kelayakan pengembangan program studi keahlian SMK 4. Cara
peningkatan jumlah peserta didik SMK 5. Daya serap lulusan SMK, 6. Kesiapan sekolah untuk
memperluas program studi keahlian SMK 7. Dukungan Pemerintah terhadap kebijakan peningkatan
peserta didik SMK.
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
B. Tahapan Study Kelayakan Bisnis
1. Penemuan Ide
Perluasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai bentuk SMK, yaitu
SMK Besar di kawasan Industri, SMK kelas jauh di Pesantren/institusi lain, SMK di daerah perbatasan, SMK kecil di
di daerah terpencil dan perdesaan, SMA Terbuka dan Sekolah Menengah Terpadu. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan tenaga kerja menengah di sektor manufaktur, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan,
perdagangan, jasa kemasyarakatan, pariwisata, ICT, pertanian, serta teknologi dan seni (konservatori budaya),
pemerintah akan meningkatkan jumlah peserta didik SMK, yang diproyeksikan akan meningkat secara signifikan
sampai dengan tahun 2009.
PRESENTATION TITLE 96
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
2. Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Strength
1. Gedung milik sendiri
2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai
3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman
4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi
5. Kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dan berprestasi
6. Biaya Pendidikan terjangkau
7. Hubungan baik antara warga sekolah dengan komite dan masyarakat sekitar
PRESENTATION TITLE 97
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Weakness
1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini
3. Program keahlian yang dijalankan kurang menarik
4. Peserta didik mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah, sehingga dana sumbangan Pendidikan sulit
untuk mencapai target
5. Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program sekolah
PRESENTATION TITLE 98
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Opportunity
1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
2. Sekolah berkualitas sangat tinggi
3. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator
4. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
5. sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga
6. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
7. Kemitraan degan pihak lain
8. Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri
PRESENTATION TITLE 99
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Opportunity
1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada
2. Sekolah berkualitas sangat tinggi
3. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator
4. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan
5. sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga
6. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta
7. Kemitraan degan pihak lain
8. Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri
PRESENTATION TITLE 100
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Threaths
1. Revolusi industry 4.0
2. Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat ketat
3. Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid semakin meningkat
4. Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik
PRESENTATION TITLE 101
1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan per akhir tahun pelajaran, bila :
1. Jumlah calon peserta didik baru lebih banyak daripada peserta didik yang lulus di tahun yang sama. Maka
dapat dikatakan strategi marketing berhasil, sebaliknya bila jumlah calon peserta didik lebih sedikit disbanding
lulusan, maka dikatakan kurang berhasil.
2. Lulusan yang mendapatkan pekrjaan, berwirausaha atau melanjutkan Pendidikan lebih banyak disbanding
dengan siswa yang tidak/belum memiliki kegiatan. Maka dapat diasumsikan bahwa strategi di bidang
operasi/proses berhasil
PRESENTATION TITLE 102
2. STRATEGI FUNGSIONAL
1. STRATEGI DI BIDANG PEMASARAN
2. STRATEGI DI BIDANG KEUANGAN
3. STRATEGI DI BIDANG SDM
4. STRATEGI DI BIDANG PRODUKSI / OPERASI
5. STRATEGI DI BIDANG SISTIM INFORMASI
PRESENTATION TITLE 103
2. STRATEGI FUNGSIONAL
PRESENTATION TITLE 104
 Strategi di Bidang Pemasaran
Marketing Mix
1. Produk (Product)
Sebagai Lembaga Pendidikan yang dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan ini, tentu saja
menjual Jasa Layanan Pendidikan (service) yang berupa:
a. Layanan Pokok
Yang termasuk dalam layanan pokok disini meliputi layanan kebutuhan siswa akan
pembelajaran yakni berupa pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam
memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan pelayanan siswa di sekolah, dalam
menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh para personil professional sekolah yang
dipekerjakan pada sistem sekolah.
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Strategi di Bidang Pemasaran
b. Layanan Bantu
Perubahan dinamika masyarakat yang cepat seperti yang kita alami
saat ini, sekolah merupakan pemegang peranan penting, dengan
memberikan banyak pelayanan yang diharapkan dari sekolah.
PRESENTATION TITLE 105
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Strategi di Bidang Pemasaran
2. Harga (Price)
Harga yang dikenakan untuk menempuh Pendidikan di sekolah kami cukup terjangkau
karena berada diangka dibawah lima juta setahun. Dan kamipun memberikan keleluasaan kepada
wali murid untuk mengangsur biaya Pendidikan hingga mereka dapat lulus tanpa khawatir akan
dikeluarkan dari sekolah dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil
PRESENTATION TITLE 106
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Strategi di Bidang Pemasaran
3. Promosi (Promotion)
Enam bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, kami sudah membentuk tim panitia
penerimaan peserta didik baru, yakni dimulai pada bulan Desember. Tim panitia akan menyebar
brosur ke setiap SMP terdekat sejauh ± 10km dari lokasi sekolah. Selain itu juga menempatkan
spanduk di jalur dari dan menuju sekolah sejauh ±3km.
PRESENTATION TITLE 107
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Strategi di Bidang Pemasaran
4. Saluran Distribusi (Place)
Lokasi sekolah yang dekat dengan jalan alternatif sangat mudah
dijangkau, karena dilalui oleh angkutan umum.
PRESENTATION TITLE 108
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Segmenting
segmentasi pasar adalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan siswa lulusan Paket B
(Program Kesetaraan) yang berumur 16-21 tahun.
 Targeting
Dari keseluruhan SMP terdekat, sekolah menargetkan SMP yang berada di bawah naungan
Yayasan yang sama dengan sekolah kami. Dengan harapan adanya dukungan secara moril untuk
saling mendukung dan memajukan semua Lembaga dalam satu Yayasan.
PRESENTATION TITLE 109
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Positioning
Sekolah kami menwarkan biaya pendidikan yang terjangkau kalangan masyarakat sekitar
dengan kulitas dan kredibilitas yang cukup baik. Tenaga pengajar/pendidik yang masi dalam usia
produktif juga mendukung system pembelajaran yang kreatif dan dinamis. Dan kami juga
membebaskan biaya Pendidikan untuk peserta didik kurang mampu dan juga Yatim dan Yatim
Piatu. Dengan harapan membantu program pemerintah dalam mewujudkan wajib belajar dua belas
tahun serta mengurangi angka anak putus sekolah.
PRESENTATION TITLE 110
2. STRATEGI FUNGSIONAL
BANTUAN
PEMERINTAH
(DANA BOS)
KOMPENSASI
YAYASAN
(LEMBAGA)
BIAYA
KOMITE
(WALI
MURID)
Iuran Peserta Didik Baru (IPDB)
1 Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 300.000 300.000
2 Pengadaan dan Pengelolaan Hasil Belajar Siswa/Rapor 135.000 50.000 85.000
Pengadaan Sampul Rapor 70.000 70.000
3 Pengadaan dan Pemeliharaan Komputer 220.000 110.000 110.000
4 Pemeliharaan Gedung/Sarana Prasarana Belajar 1.200.000 300.000 300.000 600.000
5 Pengadaan sarana kesehatan (Penanganan Covid-19) 155.000 75.000 80.000
6 Iuran Bulanan Peserta Didik (IBPD) 720.000 720.000
7 Praktikum 300.000 300.000
8 Mid Semester/PHB Semester 1 225.000 115.000 110.000
9 Penilaian Akhir Semester (PAS) 270.000 170.000 100.000
10 Pengadaan dan Pengelolaan Hasil Belajar Siswa/Rapor 135.000 50.000 85.000
11 Kegiatan OSIS/Ekstrakulikuler/Pengembangan Diri 240.000 140.000 100.000
12 Pemeliharaan dan Pengembangan Perpustakaan 270.000 170.000 100.000
13 Pemeliharaan Gedung/Sarana Prasarana Belajar 1.200.000 300.000 300.000 600.000
14 Pengadaan saran kesehatan (Penanganan Covid-19) 235.000 75.000 160.000
15 Iuran Bulanan Peserta Didik (IBPD) 720.000 720.000
16 Kunjungan Industri 350.000 350.000
17 Mid Semester/PHB Semester 2 225.000 115.000 110.000
18 Penilaian Akhir Tahun (PAT) 330.000 170.000 160.000
19 Kegiatan Akhir Tahun 180.000 60.000 120.000
Jumlah Biaya Kebutuhan Siswa Kelas X 7.480.000 1.900.000 600.000 4.980.000
415.000
NO. KEGIATAN / PROGRAM
BIAYA
KEGIATAN
SISWA /
TAHUN
SUMBER DANA PENDIDIKAN
RENCANA KEGIATAN KELAS X (SEPULUH) DAN PROGRAM SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YASPI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SEMESTER 1
SEMESTER 2
PRESENTATION TITLE 111
 Strategi di Bidang Keuangan
2. STRATEGI FUNGSIONAL
Januari - April Mei - Agustus September - Desember
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
1 2.500.000
Rp 3.750.000
Rp -
Rp
2 -
Rp 24.284.000
Rp -
Rp
3 -
Rp 5.395.000
Rp 5.450.000
Rp
4 3.400.000
Rp 3.496.000
Rp 3.000.000
Rp
5 2.771.800
Rp 20.188.200
Rp 17.234.000
Rp
6 300.000
Rp 1.500.000
Rp 1.500.000
Rp
7 2.038.200
Rp 2.716.800
Rp 2.657.600
Rp
8 32.000.000
Rp 24.450.000
Rp 17.818.400
Rp
9 30.250.000
Rp 18.800.000
Rp 12.670.000
Rp
10 -
Rp -
Rp 2.100.000
Rp
11 -
Rp 6.300.000
Rp -
Rp
12 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
ALOKASI DANA BOS REGULER YANG DITERIMA
No Komponen Pembiayaan Dana BOS Reguler
Periode / Alokasi
Penerimaan Peserta Didik Baru
Pengembangan Perpustakaan
Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
Administrasi Kegiatan Sekolah
JUMLAH
JUMLAH TOTAL 365.370.000
Rp
Langganan Daya dan Jasa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran
Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus, Praktik Kerja
Industri atau Praktik Kerja Lapangan di dalam Negeri,
Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan Guru dan
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian,
Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi
Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional
dan Bahasa Asing lainnya bagi kelas akhir SMK
Pembayaran Honor
PRESENTATION TITLE 112
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Strategi di Bidang SDM
PROSES SDM
1. Pengadaan
RANCANGAN PROSES PERENCANAAN DAN PEREKRUTAN, SELEKSI GURU
Berdasarkan diagram ini alur perekrutan guru dimulai dari Kepala sekolah yang mengajukan usulan
penambahan tenaga pendidik kepada Ketua Yayasan, yang selanjutnya juka disetujui maka akan dilaksanakan
tahap persiapan. Tahap persiapan ini berupa pemasangan iklan di media online Instagram dan whatsapp.
Selanjutnya Tim Administrasi yang dalam hal ini pada sekolah kami berada pada tanggung jawab Wakil Kepala
Sekolah Bagian Kurikulum akan memberikan penilaian dalam Tes Penilai terkait kevalidan data calon guru
tersebut. Apabila telah lulus melewati seleksi data, maka selanjutnya adalah tahap seleksi yaitu berupa
wawancara yang juga dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum dan selesai.
PRESENTATION TITLE 113
Mulai
Tim Administrasi/Waka
Krurikulum
Tim Seleksi/Waka
Kurikulum
Ketua Yayasan
Kepala Sekolah
Usulan Penambahan
Tenaga Pendidik
Usulan Penambahan
Tenaga Pendidik
Persiapan
Setuju
Tes Penilaian
(Kevalidan Data)
Tes Penilaian:
Wawancara
Lulus Lulus
Selesai
2. STRATEGI FUNGSIONAL
PRESENTATION TITLE 114
2. STRATEGI FUNGSIONAL
2. Pengembangan
Adapun kegiatan pengembangan pengembangan SDM di SMK Yaspi dilakukan melalui
berbagai macam jalur, yaitu:
1) Jalur peningkatan pendidikan formal (S1, S2, S3);
2) Jalur mengikuti pelatihan/diklat eksternal maupun internal;
3) Jalur fungsional,
4) Jalur pembinaan karier manajemen;
5) Jalur penghargaan
PRESENTATION TITLE 115
2. STRATEGI FUNGSIONAL
3. Kompensasi
 Gaji seluruh pegawai diberikan setiap awal bulan, dengan perhitungan jumlah setiap jam
pembelajaran selama satu minggu ditambah dengan jam tatap muka di kelas selama satu bulan.
PRESENTATION TITLE 116
2. STRATEGI FUNGSIONAL
6. PHK
Keputusan untuk mengambil keputusan Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan apabila telah
terjadi pelanggaran yang melalui pemberian teguran dan dua kali surat peringan.
PRESENTATION TITLE 117
2. STRATEGI FUNGSIONAL
Fungsi MSDM
1. Planning
SMK Yaspi, khususnya WKS Bidang kurikulum beserta stafnya, dalam
merencanakan kebutuhanguru/pendidik dan karyawan/tenagakependidikan
dilakukan berdasarkan hasil analisis evaluasi kebutuhanguru
per mata pelajaran setiap semester/tahunnya.
1.
PRESENTATION TITLE 118
2. STRATEGI FUNGSIONAL
Dalampelaksanaannya, WKS Kurikulum mengevaluasi untuk guru dan karyawan secara
umum, WKS Kurikulum khusus evaluasi terkaitkebutuhan guru berdasarkan materi pembelajaran
guru-guru yangmengajar di kelas, ketua program studi masing-masing kejuruan bagi guru-guru
yang mengajar mata pelajaran produktif/kejuruan, ketua program studi umum melakukananalisis
kebutuhan bagi guru-guru yang mengajar normatif dan adaptif
yang dievaluasi setiap akhir semester, sedangkan bagi karyawan tata usaha diserahkan kepada
penanggung jawab tata usaha untukmelakukan evaluasi kebutuhan per bidang sesuai dengan
kebutuhansekolah.
PRESENTATION TITLE 119
2. STRATEGI FUNGSIONAL
PRESENTATION TITLE 120
KO DE Nama Guru Mata Pelajaran
X XI XII
JML
Total
JTM
A B A B A B C
C Saefullah, S.Pd. Kearsipan 2 2 4 4
D Irma Mayasarie, S.Pd. Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 10 10
E Lilis Supriyati, S.E. 1. Ekonomi Bisnis 2 2 4
8
2. OTK Keuangan 2 2 4
F Sanan Supriatna, S.Si. OTK Humas dan Keprotokolan 2 2 4 4
G Iskandar Suryana, S.Ag Pendidikan Agama Islam 0 0
H Jajang Rahmat, S.Pd.I. 1. OTK. Sarana dan Prsarana 2 2 2 6
16
2. Pendidikan Agama Islam 2 2 2 2 2 10
I Doni Ramdoni, S.Pd.I. 1. Seni Budaya 1 1 2
6
2. PAI 2 2 4
J Wapita Beni Purwanto, S.Psi. Penjas dan Orkes 2 2 2 2 8 8
K Asep Saepulloh, S.Pd.I. Matematika 2 2 4 4
L Abdul Rojak, S.Kom. 1. Simulasi dan Komunikasi Digital 2 2 4
8
2. Teknologi Perkantoran 2 2 4
M Rima Meiyanasari, S.E. Korespondensi 2 2 4 4
N Tuti Alawiyah, S.Pd. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 14 14
O Abdul Qosim Junaedi, S.Pd.I 1. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 2 14
18
2. Sejarah Indonesia 2 2 4
P Febrian Ayu Lestari, S.Pd. 1. IPA 1 1 2
8
2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 2 6
R Ikna Sumarna, S.Pd. PPKn 2 2 2 2 2 2 2 14 14
S Mahpud, S.E. 1. OTK Kepegawaian 2 2 2 6
18
2. OTK Keuangan 4 4 4 12
T Siti Maesaroh, S.Si. Matematika 2 2 2 2 2 10 10
U Masri Sumarna, S.Pd Administrasi Umum 2 2 4 4
V Haruman Setiawan, S.Pd 1. OTK Sarana dan Prasarana 2 2 4
8
2. OTK Kepegawaian 2 2 4
AB Delya Indah Pratiwi, S.Pd. 1. Bahasa Indonesia 2 2 4
14
2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 4
3. OTK Humas dan Keprotokolan 2 2 2 6
TOTAL JJM 30 30 24 24 24 24 24 180 180
Staffing
2. STRATEGI FUNGSIONAL
Staffing, Organizing, Actuating, dan Controlling
Staffing, Organizing, Actuating dan Controlling sepenuhnya dilaksanakan oleh Kepala
Sekolah berfungsi sebagai: Edukator, Manajer, Administrator , Supervisor,
Pemimpin/Leader Inovator, dan Motivator.
PRESENTATION TITLE 121
2. STRATEGI FUNGSIONAL
 Strategi di Bidang Produksi / Operasi
Adapun masing-masing komponen standar proses adalah sebagai berikut.
 Perencanaan Pembelajaran
 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
 Penilaian Hasil Pembelajaran
 Pengawasan Proses Pembelajaran
PRESENTATION TITLE 122
2. STRATEGI FUNGSIONAL
. Strategi di Bidang Sistim Informasi
SMK Yaspi menggunakan media social juga akun belajar.id untuk mengakses
informasi baik terkait kegiatan belajar mengajar, hasil pelaporan evaluasi belajar,
serta tekait informasi yang mendukung program-program sekolah.
PRESENTATION TITLE 123
PROGRAM KERJA SMK YASPI
A. Latar Belakang
SMK Yaspi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta yang berada dibawah naungan
Yayasan Inayatul Amanah. Dengan kemampuan yang dimiliki, SMK Yaspi berupaya memberikan
layanan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan Standar Layanan Minimum yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan profesional dan kompeten dalam mengisi
bidang-bidang pekerjaan di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), atau membuka usaha mandiri,
SMK harus mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang proporsional dan profesional.
Prinsip pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mengacu pada tuntutan Tujuan
Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
PRESENTATION TITLE 124
PROGRAM KERJA SMK YASPI
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Program Kerja Sekolah ini adalah:
1. untuk memudahkan dalam mewujudkan Visi dan Misi serta Tujuan Sekolah;
2. untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan kinerja sekolah pada tahun bersangkutan;
3. memudahkan organisasi sekolah dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan job dan tanggung jawabnya;
4. memudahkan dalam melaksanakan evaluasi keberhasilan selama jangka waktu satu tahun.
C. Sasaran
Sasaran Program Kerja Sekolah ini adalah ketercapaian kinerja sekolah satu tahun pelajaran 2020/2021 sesuai 8 Standar Nasional
Pendidikan, berdasarkan skala prioritas.
PRESENTATION TITLE 125
Action
Plan
PRESENTATION
TITLE
126
No
Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan Target Ketercapaian
Pelaksana
Penanggung Jawab
1 Validasi Kurikulum Agustus 2023 Mempunyai Kurikulum yang
sudah tervalidasi DU/DI
Kurikulum
Ka. Kom
Kepala Sekolah
2 Pembuatan RPP Juli 2023 Semua Guru membuat RPP
standar SMK Yaspi
Semua Guru Wk. Kurikulum
3 Menjalin Kerjasama dengan
DU/DI
Bulan Mei 2022 · Penyusunan Kurikulum
· Memiliki Program
Prakerin yang terpadu dan
sinergis dengan DU/DI
· Pelaksanaan
pembelajaran di DU/DI
melalui kegiatan Prakerin
· Penyerapan Tenaga Kerja
Wk. Hubin
Wk. Kurikulum
Ka.Kom
Guru Produktif
Kepala Sekolah
4 Menjalin Kerja sama
dengan sekolah lain
Mei 2022 · Studi banding
· Sharing Informasi
Wk. Hubin
Ka. Kom
Semua Guru
Kepala Sekolah
Action Plan
5 Kelengkapan Administrasi Sekolah Juli 2022 Memiliki Administrasi Sekolah yang
lengkap
Semua wk. Kepala Sekolah
dan TU
Kepala Sekolah
6 Rekruitment Pendidik dan Tenaga
Pendidikan SMK Pertanian Wadil
Falah
Juni 2022 Memiliki Pendidik dan Tenaga
Pendidikan yang sesuai kualifikasi
Semua Wakil Kepala
Sekolah
Kepala Sekolah
7 Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Pendidikan SMK Pertanian Wadil
Falah
Juni 2022 Memiliki Pendidik dan Tenaga
Pendidikan yang Kompeten dan
Profesional
Semua Guru dan TU Semua Wakil Kepala Sekolah
PPDB Maret-Juli 2022 Jumlah siswa mencapai 280 Wk. Kesiswaan Kepala Sekolah
8 Ekstrakurikuler · Memiliki Kegiatan
Ekstrakulikuler
· Mengikuti Kegiatan LKS
Pembina Ekskul Wk. Kesiswaan
9 Penambahan Ruang Kelas Mei 2023 · Memiliki 10 ruang kelas / 10
Rombel
Wk. Sarpras Kepala Sekolah
10 Rehab Ruang Kelas Mei 2023 · Memiliki Ruang Kelas sesuai Wk. Sarpras Kepala Sekolah
PRESENTATION TITLE 127
Action
plan 11 Pemeliharaan Lingkungan Berkala Terciptanya lingkungan sekolah
yang Indah, asri dan nyaman
Wk. Sarpras Kepala Sekolah
12 Penyedian Peralatan
penunjang KBM
Juni 2022 Memiliki peralatan untuk
kegiatan praktek dan teori
sesuai standar
Wk. Sarpras
Ka.Kom
Kepala Sekolah
13 Proses Pembelajaran yang
PAKEM
Tahun Pelajaran 2021/2022 · Tercapainya KKM semua
Mata Pelajaran
· Kelulusan Siswa 100%
Semua Komponen SMK
Pertanian Wadil Falah
Kepala Sekolah
14 Kegiatan Unit Produksi Juli 2022 Memiliki Unit Produksi pada
masing-masing Kompetensi
Keahlian
Ka. Kom Kepala Sekolah
PRESENTATION TITLE 128
2. STRATEGI FUNGSIONAL
Anggaran
PRESENTATION TITLE 129
NO. SUMBER DANA JUMLAH NO. JENIS PENGELUARAN JUMLAH
1 Sumbangan Komite Sekolah (SMK) 480.000.000 1 Honor Kesra Guru dan Pegawai 365.000.000
2 Dana BOS/BPMU 520.000.000 2 Biaya Umum/Administrasi 120.000.000
3 Biaya Publikasi 2.000.000
4 Biaya Ulangan Umum, Ujian Akhir,US/UN 50.000.000
5 Peningkatan Mutu Guru 10.000.000
6 Biaya Perjalanan Dinas Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai 12.000.000
7 Biaya Penerimaan Siswa Baru 25.000.000
8 Biaya Utilitas/Listrik/Telpon/Internet 30.000.000
9 Biaya Pemeliharaan Gedung 100.000.000
10 Biaya Rapat/Pertemuan/PHBI/PHBN 30.000.000
11 Biaya Pengadaan Alat-alat Pembelajaran 150.000.000
12 Biaya Pengadaan Buku Pegangan Guru dan Siswa (LKS) 57.000.000
13 Biaya Pengadaan alat-alat Olah Raga dan Kesenian 10.000.000
14 Biaya Ekstrakurikuler 20.000.000
15 Biaya Pengadaan Meubeler 10.000.000
16 Biaya Orientasi Siswa 7.850.000
Jumlah Penerimaan 1.000.000.000 Jumlah Pengeluaran 998.850.000
Saldo Akhir 1.150.000
Jumlah Penutupan 1.000.000.000 Jumlah Penutupan 1.000.000.000
Mengetahui, Bogor, 30 Juni 2021
Kepala SMK YASPI Bendahara Komite
Tuti Alawiyah, S.Pd Siti Maesaroh, S.Si
REKAPITULASI KAS TAHUNAN
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL - INAYAH
BULAN JANUARI 2021 S/D BULAN JUNI 2021
SMK YASPI
PENERIMAAN PENGELUARAN
Anggaran
Evaluasi kinerja
Ada beberapa Evaluasi Kinerja yang dilaksanakan:
1. Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah
Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah dilaksanakan oleh Pengawas Pembina dari Kantor Cabang
Dinas Wilayah 1 dan Ketua Yayasan
2. Evaluasi Kinerja Guru
Evaluasi Kinrja Guru dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bagian
Kurikulum
PRESENTATION TITLE 130
Evaluasi kerja
3. Evaluasi Kinerja Lembaga
Evaluasi Kinerja Lembaga dilaksanakan oleh Ketua Yayasan, Pengawas Pembina.
Adapun komponen Penilaian tercantum dalam delapan Standar Pendidikan pada
BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan)
PRESENTATION TITLE 131
Evaluasi kerja
PRESENTATION TITLE 132
Instrumen
Pengukuran
Kinerja
Guru
PRESENTATION TITLE 133
:
:
:
:
:
:
NO KOMPETENSI SKOR PROPORSI NILAI
1 Kepribadian dan Sosial 96,43 100% 96,42857143
2 Kepemimpinan Pembelajaran 82,50 100% 82,5
3 Pengembangan Sekolah 78,57 100% 78,57142857
4 Manajemen Sumber Daya 90,63 100% 90,625
5 Kewirausahaan 75,00 100% 75
6 Supervisi Pembelajaran 91,67 100% 91,66666667
514,79
85,80
Baik
Kab.Bogor 10-Feb-23
Kepala Sekolah yang dinilai Penilai 2 Penilai 1
Iskandar Suryana,S.Ag H. Nursaid Madjadji,S.Pd
Tuti Alawiyah,S.Pd
JUMLAH SKOR
Nama Kepala Sekolah Tuti Alawiyah,S.Pd
Periode penilaian
NUKS / NUPTK
A. NILAI ATASAN
6250761662300080
Januari- Desember 2022
NILAI AKHIR
SEBUTAN
20270945
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH SWASTA
TAHUN 2022
Nama Lembaga Penyelenggara
Nama Sekolah
NPSN
Yayasan Pendidikan Islam Inayatul Amanah
SMK SWASTA YASPI
Laporan
Hasil
Penilaian
Kinrja
Kepala
Sekolah
5.6
Pemaparan
Tugas 6
REKOMENDASI
STRATEGIS
PENINGKATAN
KINERJA
SECTION DIVIDER
1. Risk Assesment
2. Konsep Blue Ocean Strategy
3. Konsep Corporate Culture
135
1. RISK ASSESSMENT
Risk Assessment atau dapat diartikan ke
dalam bahasa Indonesia sebagai penilaian
risiko merupakan suatu aktivitas yang
dilaksanakan untuk memperkirakan suatu
risiko dari situasi yang bisa didefinisikan
dengan jelas ataupun potensi dari suatu
ancaman atau bahaya baik secara
kuantitatif atau kualitatif. Penilaian risiko
juga bisa diartikan sebagai suatu proses
pemeriksaan keamanan dengan suatu
struktur tertentu, pembuatan suatu
rekomendasi khusus, dan
rekomendasi pengambilan
keputusan dalam suatu proyek dengan
menggunakan analisis risiko, perkiraan
risiko, dan informasi lain yang memiliki
potensi untuk mempengaruhi keputusan 136
Likelyhood
137
RISK ASSESSMENT
Deskripsi Nilai Penjelasan Kualitatif
Sangat Sering Terjadi
(Frequent)
5 Dapat terjadi pada berbagai keadaan, sering
muncul pada waktu-waktu tertentu
Sering Terjadi
(Probabie)
4 Terjadi beberapa kali dalam beberapa situasi
atau keadaan
Mungkin Terjadi
(Occasional)
3 Mungkin dapat terjadi dalam suatu keadaan
Jarang Terjadi (Remote) 2 Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi
dalam beberapa situasi
Sangat Jarang Terjadi
(Improbable)
1 Dapat diasumsikan tidak akan pernah terjadi
dalam kondisi yang luar biasa
Severity
138
RISK ASSESSMENT
Kriteria Nilai Deskripsi
Berbahaya
(Catastrhopic)
5 Peristiwa yang sangat mengancam jiwa dapat
menyebabkan kematian
Berat (Major) 4 Cederaparah atau trauma yangmembutuhkan
perawatan rumah sakit yang
mendesak
Sedang
(Serious)
3 Melukai cedera atau trauma yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit
Kecil (Minor) 2 Cidera atau trauma yang tidak terlalu
pengaruh tetapi membutuhkan perawatan di
rumah sakit
Tidak Signifikan
(Acidental)
1 Cedera atau trauma ringan yang tidak
memerlukan perawatan di rumah sakit
Matrix Table
Level Risiko:
1 – 3 : Rendah
4 – 6 : Sedang
7 – 14 : Tinggi
15 – 25: Ekstrim
139
RISK ASSESSMENT
Likelyhood Severity
Tidak Signifikan
(1)
Kecil (2) Sedang (3) Berat (4) Berbahaya(5)
Sangat Jarang Terjadi (1) 1 2 3 4 5
Jarang Terjadi (2) 2 4 6 8 10
Mungkin Terjadi (3) 3 6 9 12 15
Sering Terjadi (4) 4 8 12 16 20
Sangat Sering Terjadi (5) 5 10 15 20 25
Penilaian Kegiatan Menggunakan Metode
HIRA
140
RISK ASSESSMENT PADA MASA
PANDEMIC COVID-19
No
Jenis
Kegiatan
Potensi Bahaya dan
Risiko
Severity Frekuensi Nilai Level
RIisko
Katego
ri
Nilai Kateg
ori
Nilai Bahaya
1. Upacara bendera
pada hari senin
• Terdapat virus yang
menempe pada
pakaian atau ada
orang yang tanpa
gejala mengidap virus
• Apabila terdapat virus
yang menempel dan
terjad kontak
langsung maka akan
mudah tersebar pada
lingkungan
Berba
haya
5 Sanga
t
sering
terjad
i
5 20 Ekstrim
141
RISK ASSESSMENT
2 Kegiatan  Apabila terdapatorang dan
kemudian
menularkan viruscovid-19
 Saat berbicara, batuk dan
bersin droplet akan tersebar
pada orang yang berada
didekatnya
belajar Berbahaya 5 Sangat 5 20 Ekstrim
dan Sering
mengajar. Terjadi
3 Beribadah  Menggunakan alat
ibadahsecara bergantian
dengan orang lain Jika
terdapat orang yang positif
terkena virus covid-19 maka
akan terjadi
penyebaran yang sangat
. Berat 4 Sering 4 16 Ekstrim
Terjadi
142
RISK ASSESSMENT
4 Membeli makanan
kantin.
 Menggunakan alatmakanyang
digunakan bergantian dengan
lain
 Banyak orang yangberkerumun
 Virus covid 19 akan menyebar
secaramudah.
 Meja kantinyang
selalu tidak
dibersihkan secaraberkala
 Terdapat virus yang menempel
dapa uang kembalian
Berbahaya 5 Sangat
Terjadi
5 20 Ekstrim
6 Kerja bakti di
sekolah.
 Terkontaminasi dengan virus
saatberinterksi dan
menjaga jarak
 Pengunaan alat
kebersihan seacrabersamaan
Berat 4
Sangat
Sering
Terjadi
5 15 Ekstrim
7 Kegiatanolahraga.  Virus Covid 19 dapat menempel
pada alat olahraga
 Tidak dilakukannya social
distancing
 Penggunaan alat
kebersihan secara
bergantian dan bersama-
sama
Berat 4
Sangat
Sering
Terjadi
5 20 Ekstrim
5 Pengguna  Menggunakan toilet bergantian
dan menyentuh benda-
benda di toliet
 Toilet sekolah jarang dibersihkan
sehingga banyak virus yang hinggap di
toilet
Sangat
an toilet Berbahaya 5 Sering 5 20 Ekstrim
Di Terjadi
sekolah.
143
RISK ASSESSMENT
8 Kegiatan ekstrakulikuler.  Terkontaminasi dengan virus
saatberinterksi dan tidak
menjaga jarak
 Adanya perkumpulanatau pertemuan
yang
melibatkan banyakorang
Berat 4
Sangat Sering
Terjadi 5 20 Ekstrim
9 Kegiatan evaluasi belajar (UTS
danUAS).
 Peminjaman alat tulisdan pemakaian
bersama dapat terinfeksi virus
yangterkontaminasi pada benda
 Kegiatan UTS dan UAS dengan posisi
duduk yang
berdekatan < 1 meter,
dapat terinfeksi virus covid19
Sedang 3 SeringTerjadi 4 12 Tinggi
144
RISK ASSESSMENT
10 Acara di
sekolah
internal
maupun
eksternal.
 Mengadakan acara oleh OSIS
sehingga banyak siswa
berkumpul dalam satu tempat
dengan jarak masing-masing
orang < dari 1 meter, dapat
terinfeksi covid-19.
Menjaditempat palingsering
berinteraksi atau
satu sama
lain
Berat 4 Sangat
Sering
Terjadi
5 20 Ekstrim
11 Kegiatan
perlombaan
antar kelas.
 Mengadakan berbagai macam
perlombaan oleh OSIS
banyak para siswa berkumpul
dalam satu tempat dengan
masing-masing orang< dari 1
meter, dapat terinfeksi covid-
19. Menyentuh benda-
bendasekitar dan saling
berinteraksi tanpa
jarak aman
Berat 4 Sangat
Sering
Terjadi
5 20 Ekstrim
12
Penerima an
pesertadidik
baru.
 Terkontaminasi dengan
virus saatberinterksi dan
tidakmenjaga jarak
 Banyak orang yang berkumpul dan
tidakmenerapkan socialdistancing
 Menyentuh benda- benda yang
dipakaiselama ospek dapatterinfeksi
covid-19
dari satu siswa ke siswa lainnya
SangatSering
Terjadi
Sedang 3 5 15 Ekstrim
13 Kegiatan
pembagian
rapot disetiap
semester.
 Banyak orang yang berkumpul dan
tidakmenerapkan socialdistancing
 Penyerahan buku rapot atau
berbagai macam benda yang
dipegang secara
bergantian
Sangat
Sering
Terjadi
Sedang 3 5 15 Ekstrim
14 Kegiatanpiket di
kelas.
 Terkontaminasi dengan
virus saatberinterksi dan
tidakmenjaga jarak
 Penggunaan alat
kebersihan secarabergantian
 Didalam kelas terdapat benda-
benda tempat virus
menempel dan lewat udara virus
telah
menyebar
Berat 4
SangatSering
Terjadi 5 20 Ekstrim
145
RISK ASSESSMENT
No Jenis Kegiatan Level Risiko Risk Control
1
Upacara bendera
padahari senin.
Ekstrim
 Kegiatan upacara bendera dilakukan dirumah masing-masing dengan
menggunakan pakaian lengkap untuk para siswa yang pelaksanaannya
disiarkan langsungoleh pihak sekolah secara
Daring
2
Kegiatan belajar
danmengajar.
 Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara Daring (Online Learning
System)
 Para siswa mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) online, melalui WA
orang tua,email atau media komunikasilainnya
 Proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan cara video call, video
conference, atau berbagai macam cara pembelajaran melaluiDaring
 Para siswa menggunakan jaringan internet seperti wifi atau kuota untuk
dapat menunjang prosespembelajaran jarakjauh
Ekstrim
 Membawa danmenggunakna alat untukberibadahsendiri
146
RISK CONTROL
3
Beribadah. Ekstrim
 Dianjurkan untuk melakukan kegiatan peribadatan di rumah
 Memberi jarak aman untuk beribadah minimal 1 meter
 Selalu menggunakan masker untuk menjaga dari terpaparnyavirus
4 Membeli makanan
dikantin. Ekstrim
 Para siswa membawa peralatan makan pribadi
 Para siswa membawa bekal dari rumah yang telah di siapkan sendiri.
 Membawa sendniri Hand sanitizer , sabun dan masker serta alat kebersihan
lainnya dari rumah
 Pihak sekolah dapat menyediakan alat kebersihan seperti hand sanitizer dan
tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalair di beberapa titik di kantin
 Memberikan jarak duduk untuk makan di kantin (di selang satu bangku atau > 1
meter)
5
Penggunaantoilet
di sekolah.
Ekstrim
 Membawa sendiri alat-alat kebersihan seperti tisu basah, tisukering
 Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudahmenggunakan tolet
 Pihak sekolah melakukan pembersihan toilet secara rutin
 Sebelum menggunakan toilet ada baiknya untuk
membersihkan terlebih dahulu dengan cairan desinfectan
147
RISK CONTROL
6 Kerja bakti di
sekolah. Ekstrim
 Sekolah di tutup sementara untuk mencegah adanya penularanatau penyebaran
virus Covid-19 di lingkungan sekolah
 Tidak ada kegiatan bersih-bersih di sekolah oleh siswa,kegiatan bersih-bersih
dilakukan dirumah masing-masing
7 Kegiatan
olahraga. Ekstrim
 Dilakukan dengan menjaga jarak aman minimal 1 meter
 Selalu menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudahmenggunakan alat
olahraga secara bersamaan
 Membawa perlengkapan olahraga sendiri seperti handuk,botol minum, kaos
kaki, baju ganti
8
Kegiatan
ekstrakulikuler.
Ekstrim
 Jika kegiatan memungkinkan untuk dilakukan di secara daring, maka dianjurkan
untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler ssecara daring
 Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yang melibatkan banyak orang
untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan
9
Kegiatan evaluasi
belajar(UTS dan
UAS).
Tinggi
 Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester dilakukansecara online
 Para siswa menggunakan internet atau kuota untuk dapatmengerjakan tugas
dan mengumpulkan tugas
10
Acara di sekolah
internal maupun
eksternal.
Ekstrim
 Sekolah di tutup sementara untuk mencegah adanya penularan atau penyebaran
virus Covid-19 di lingkungan sekolah
 Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yang melibatkan banyak orang
untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan
 Jika memungkinakan kegiatan dapat dilakukan secara daring
148
RISK CONTROL
11 Kegiatan perlombaan
antar kelas.
Ekstrim
 Sekolahdi tutupsementarauntuk mencegahadanya penularanatau penyebaran virus Covid-19
di lingkungan sekolah
 Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yangmelibatkan banyak orang untuk di
batalkan atau di tunda
hingga waktu yang telah ditentukan
12
Penerimaan peserta
didikbaru.
Ekstrim
 Pendaftaran dilakukan dengan sistem online
 Pengiriman berkas-berkas di kirim secara online
 Kegiatan pengesahan siswa baru melalui online
13
Kegiatan pembagian
Ekstrim
 Pembagian rapot dilakukan dengan membuat beberapa sesidalam 1 hari mecegah adanya
kerumunan orang
 Pelaksananya tetap dengan menjaga jarak aman minimal 1meter
149
RISK CONTROL
rapot di setiap
semester.
 Pihak sekolah menyediakan tempat untuk mencuci tangan
 Selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer
 Selalu menggunakan masker untuk menjaga diri dariterpaparnya virus
14 Kegiatan piketdi kelas. Ekstrim
 Sekolahdi tutupsementara untuk mencegahadanya penularanatau penyebaran virus Covid-19
di lingkungan sekolah
 Tidak ada kegiatan bersih-bersih di kelaas oleh siswa,
kegiatan bersih-bersih dilakukan dirumah masing-masing
 Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Terdapat potensi bahaya yang dapat terjadi akibat virus
Covid-19 di lingkungan sekolah yang berasal dari sumber
bahaya yang telah digolongkan menjadi 14 sumber
kegiatan, terdapat ? kegiatan yang dikategorikan risiko
ekstrim dan ? kegiatan yang dikategorikan dengan risisko
tinggi
b. Risiko bahaya yang dapat ditimbulkan di lingkungan
sekolah diantaranya risiko ekstrim dan ririsko tinggi, risiko
tersebut dapat dikendalikan dengan penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) dan eliminasi juga substitusi kegiatan
c. Rekomendasi yang dapat diberikan dalam penanganan
virus Covid-19 di lingkungan sekolah, untuk menutup
sementara sekolah hingga virus Covid-19 ini sudah mulai
mereda, karena setelah diidentifikasi didapatkan banyak
sekali potensi bahaya yang dapat menjadi media penularan
virus Covid-19 di lingkungan sekolah.
150
KESIMPULAN
2. KONSEP BLUE OCEAN
STRATEGY
Strategi samudra biru merupakan
sebuah langkah strategis yang dapat
memaksimalkan laba dari perusahaan
dengan cara menjauh dari kompetisi
melalui penciptaan ruang pasar baru.
Dalam penciptaan ruang pasar baru
tersebut, strategi samudra biru
mengikuti sebuah logika strategis
berbeda yang disebut sebagai inovasi
nilai.
151
STRATEGI SDM
 Mempersiapkan Struktur SDM
 Mengadakan seleksi untuk posisi
dan tanggung jawab sebagai :
 Wakil Kepala Bagian Kurikulum
 Staff Guru/Pengajar
 Bendahara/Operator BOS
 Bendahara Komite
 Wakil Kepala Bagian Kesiswaan
 Wakil Kepala Bagian Program Keahlian
 Wakil Kepala Bagian Hubinmas
 Wakil Kepala Bagian Sarana dan Prasarana
 Guru Bimbingan Koseling
 Pembina Osis
 Pembina Ekstrakurikuler
 Marketing
 Kepala Laboratorium 152
153
strategi sdm
STRATEGI KEUANGAN
 Menentukan sumber pembiayaan,
yang dapat diperoleh dari :
Dana Bantuan Operasional Sekolah
 Bantuan Pendidikan Menengah Umum (bpmu)
 Komite
 Yayasan
Menentukan anggaran belanja tahunan, semester
dan bulanan.
Biaya operasional
154
Strategi keuangan
155
Januari - April Mei - Agustus September - Desember
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
1 2.500.000
Rp 3.750.000
Rp -
Rp
2 -
Rp 24.284.000
Rp -
Rp
3 -
Rp 5.395.000
Rp 5.450.000
Rp
4 3.400.000
Rp 3.496.000
Rp 3.000.000
Rp
5 2.771.800
Rp 20.188.200
Rp 17.234.000
Rp
6 300.000
Rp 1.500.000
Rp 1.500.000
Rp
7 2.038.200
Rp 2.716.800
Rp 2.657.600
Rp
8 32.000.000
Rp 24.450.000
Rp 17.818.400
Rp
9 30.250.000
Rp 18.800.000
Rp 12.670.000
Rp
10 -
Rp -
Rp 2.100.000
Rp
11 -
Rp 6.300.000
Rp -
Rp
12 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp 39.600.000
Rp
112.860.000
Rp 150.480.000
Rp 102.030.000
Rp
Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
ALOKASI DANA BOS REGULER YANG DITERIMA
No Komponen Pembiayaan Dana BOS Reguler
Periode / Alokasi
Penerimaan Peserta Didik Baru
Pengembangan Perpustakaan
Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran
Administrasi Kegiatan Sekolah
JUMLAH
JUMLAH TOTAL 365.370.000
Rp
Langganan Daya dan Jasa
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran
Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus, Praktik Kerja
Industri atau Praktik Kerja Lapangan di dalam Negeri,
Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan Guru dan
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian,
Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi
Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional
dan Bahasa Asing lainnya bagi kelas akhir SMK
Pembayaran Honor
Strategi keuangan
156
STRATEGI
PRODUKSI/OPERASIONAL
Adapun masing-masing komponen standar
proses adalah sebagai berikut.
 Perencanaan Pembelajaran
 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
 Penilaian Hasil Pembelajaran
 Pengawasan Proses Pembelajaran
157
STRATEGI
PRODUKSI/OPERASIONAL
VISI:
Mewujudkan lulusan yang memiliki skill di
bidang manajemen bisnis secara mandiri
dan berakhlaqul karimah.
Indikator Visi Kelembagaan
1. Generasi yang memiliki keahlian di bidang
bisnis manajemen secara global
2. Produktif, Adaptif dan Mandiri
3. Berakhlakul karimah
4. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
158
STRATEGI
PRODUKSI/OPERASIONAL
MISI:
1. Menyiapkan lulusan untuk
menguasai program keahlian Bisnis
Manajemen secara global
2. Membentuk lulusan yang
berkompetensi/bersaing di Dunia
usaha untuk saat ini dan di masa
mendatang
3. Mencetak lulusan yang produktif,
Adaptif dan Mandiri
4. Menerapkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sehingga berkahlaqul 159
Strategi pemasaran
160
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB), DILAKUKAN BAIK SECARA
DARING MAUPUN LURING.
 Promosi PPDB disebar baik secara luring
dengan menyebar brosur , melakukan
presentasi di SMP sekitar juga melalui
Platform yang banyak digunakan dan
digemari masyarakat luas. Seperti Whatsapp,
Facebook, Instagram, Tiktok, Snack video dll.
 Promosi bebasis daring dilakukan dengan
video hasil kreasi peserta didik.
 Pemberian Dorprice bagi pendaftar
gelombang pertama
Strategi sistim informasi
Ruang Lingkup SIM Sekolah
SIM Sekolah dibagi ke dalam 6 sistem yang semuanya
dapat diakses secaraonline serta terintegrasi saat
dioperasionalkan, yaitu :
1. Website Sekolah untuk Sistem Informasi
Profil (Portal Sekolah) : yang berisiProfil
Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program-
program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda,
informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan
buku tamu. Alamat:belajar.id
Strategi sistim informasi
2. Sistem Informasi Akademik :
yang berisi Data Guru dan Staf untuk
mengelola informasi penting tentang
tenaga pengajar maupun staf yang
terdaftar di sekolah, seperti biodata,
pangkat, jabatan, alamat, status
bekerja, jam kerja, riwayat
pendidikan, riwayat karir, riwayat
pelatihan, tingkat kehadiran, data
siswa, absen siswa, jadwal mengajar
guru, dan lain-lain. Alamat :
belajar.id
3. Sistem Informasi Penelusuran alumni : berisi
mengenai Alumni SMKN 1 Indonesia dari semua
jurusan yang telah tersebar di masyarakat, baik yang
sudah bekerja, kuliah, dan yang belum bekerja lengkap
dengan biodatanya.Selain data alumni, dalam system
informasi ini juga tersedia fasilitas untukberbagi
lowongan kerja yang dapat di publish oleh alumni
sehingga mereka dapat berbagi informasi. Alamat :
belajar.id
3. KONSEP
CORPORATE CULTURE
DI SMK YASPI
1. PENDAHULUAN
2. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
3. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara definitif, corporate culture
adalah keyakinan, nilai, serta kepercayaan
yang menjadi ciri perusahaan dan diikuti
oleh anggota dan karyawan. Budaya
organisasi merupakan nilai yang tumbuh dan
berkembang di dalam sebuah perusahaan
yang menjadi dasar untuk berpikir,
berperilaku dan bertindak.
165
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah tingkat menengah
yang berupaya untuk memberikan lulusan yang siap bekerja. Hal tersebut
sejalan dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.SMK memberikan wadah bagi peserta didiknya untuk
menempuh jenjang pendidikan yang menyiapkan kompetensi sebagai bekal
di dunia kerja. SMK dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan sesuai
dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat (Widarto, 2019: 25).
166
Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi sekolah sering diterima begitu saja, tetapi itu adalah subjek yang membutuhkan
fokus dan pemahaman yang lebih besar dari para profesional berbasis sekolah. Secara umum, budaya
organisasi “mengacu pada seperangkat nilai, sikap, kepercayaan dan norma umum, beberapa di antaranya
eksplisit dan beberapa di antaranya tidak” (Brown, 2004, hlm. 4).
Konsep Corporate Culture DI SMK
167
Budaya organisasi dapat ditemukan dalam hubungan bersama antar rekan kerja, norma dalam
lingkungan sekolah, hubungan siswa dan guru, dan berbagi pengalaman (Haberman, 2013). Budaya
organisasi sekolah memberikan rasa identitas, mempromosikan orientasi prestasi, membantu
membentuk standar dan pola perilaku, menciptakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu,
dan menentukan arah pertumbuhan masa depan.
Konsep Corporate Culture DI SMK
168
Fungsi Budaya Organisasi
1) Budaya memiliki peran sebagai pembeda antar satu organisasi dengan organisasi
yang lain.
2) Budaya organisasi memberikan identitas bagi anggota organisasi.
3) Budaya organisasi mampu mempermudah munculnya komitmen organisasi bagi
para anggotanya.
Menurut Siagian (2002: 1999), fungsi budaya organisasi yang menonjol dan
penting untuk diaktualisasikan adalah sebagai berikut:
a. Penentu batas-batas berperilaku
b. Menumbuhkan kesadaran tentang identitas sebagai anggota organisasi.
c. Penumbuhan komitmen
d. Pemeliharaan stabilitas organisasional
e. Sebagai instrumen pengawasan
Konsep Corporate Culture DI SMK
169
Pengembangan Budaya Organisasi di Sekolah
Berkenaan dengan pendukung budaya organisasi di sekolah Paul E.
Heckman sebagaimana dikutip oleh Stolp (
1994) mengemukakan bahwa “the commonly held beliefs of teachers,
students, and principals.”
Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan
dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang
memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan
mewariskannilai-nilai budaya kepada para siswanya. Dalam hal ini, Larry
Lashway (1996) menyebutkan bahwa “schools are moral institutions, designed
to promote socialnorms,…” .
Mengembangkan budaya organisasi
170
Membangun Budaya Organisasi
1. Menetapkan Visi dan Misi Secara Bersama
2. Membangkan Standard Perilaku Sebagai Nilai-Nilai
3. Mengkomunikasikan Secara Efektif
4. Mengimplementasikan Melalui Pelatihan & Pengembangan
5. Dukungan Dengan Apresiasi dan Konsekuensi
6. Evaluasi ke Dalam Penilaian Kinerja Secara Berkala
6.Penutup
6.1 Simpulan
Secara umum bahwa Yaspi sudah mempunyai pangsa pasar yang kuat
dengan diiringi oleh produk yang sudah melekat di setiap orang di
Indonesia.
Hal tsb ditandai dengan :
1. Ranking dari CP matrix bila dibandingkan dengan competitor bahwa
Bidang PN masih menjadi nomor 1
2. SPACE Matrix yang menandai strategi SMK Yaspi harus lebih agresif
3. Dari analisa BCG Matrix bahwa produk SMK Yaspi berada di bagian
Star/Bintang
4. IE Matrix di bagian Growth
5. Grand Strategy Matrix berada di kuadran I.
Hal ini juga sejalan dengan hasil analisa pada QSPM Matrix dimana
penguatan strategi untuk mencapai kinerja yang baik adalah dengan
Pengembangan Produk dan Perluasan Jaringan.
6.1 Simpulan
Penutup
Peningkatan mutu Pendidikan merupakan salah
satu factor bertambahnya kuantitas peserta
didik, sehingga meningkatan kualitas SDM dan
sarana prasarana perlu untuk ditingkatkan
terlebih dahulu
6.2 Saran
Thank you
tutialawiyah23041@gmail.com

More Related Content

Similar to PAPER MANAJEMEN STRATEGIC_TUTI ALAWIYAH 2226029.pptx

Buku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Buku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABuku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Buku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAMuhammadFairuzHassan1
 
Buku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarah
Buku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarahBuku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarah
Buku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarahkhairunnisaranjeeta
 
PPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - Contoh
PPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - ContohPPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - Contoh
PPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - ContohCikgu Naqib
 
Kertas kerja motivasi upsr12
Kertas kerja motivasi upsr12Kertas kerja motivasi upsr12
Kertas kerja motivasi upsr12Mentari Fx
 
Akreditasi proposal program supervisi ki2n
Akreditasi proposal program supervisi ki2nAkreditasi proposal program supervisi ki2n
Akreditasi proposal program supervisi ki2nEKO SUPRIYADI
 
School development-plan
School development-planSchool development-plan
School development-plansmk bam
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriJamaludin S.Pd
 
2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolahAndi Johar
 
Akreditasi proposal progker sarpras kikin
Akreditasi proposal progker sarpras kikinAkreditasi proposal progker sarpras kikin
Akreditasi proposal progker sarpras kikinEKO SUPRIYADI
 
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikinAkreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikinEKO SUPRIYADI
 
06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah
06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah
06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolahShintaDevi11
 
PANDUAN 2023 LURING.pdf
PANDUAN 2023 LURING.pdfPANDUAN 2023 LURING.pdf
PANDUAN 2023 LURING.pdfRidwanEspede
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)Potpotya Fitri
 
adoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdf
adoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdfadoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdf
adoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdfALFATIHSYAMS
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1ArfanFadiah
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)ArfanFadiah
 
Perencanaan strategis peningkatan mutu copy
Perencanaan strategis peningkatan mutu   copyPerencanaan strategis peningkatan mutu   copy
Perencanaan strategis peningkatan mutu copyekoyulirihanto
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxdhienas
 

Similar to PAPER MANAJEMEN STRATEGIC_TUTI ALAWIYAH 2226029.pptx (20)

Buku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Buku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABuku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Buku Mentor Mentee AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
 
Buku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarah
Buku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarahBuku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarah
Buku Mentor Mantee (full)[1].pdf untuk pensyarah
 
PPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - Contoh
PPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - ContohPPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - Contoh
PPGB 2022 CIKGU NAQIB (SMKSPP, JOHOR) - Contoh
 
Kertas kerja motivasi upsr12
Kertas kerja motivasi upsr12Kertas kerja motivasi upsr12
Kertas kerja motivasi upsr12
 
Penyusunan rks
Penyusunan rksPenyusunan rks
Penyusunan rks
 
Akreditasi proposal program supervisi ki2n
Akreditasi proposal program supervisi ki2nAkreditasi proposal program supervisi ki2n
Akreditasi proposal program supervisi ki2n
 
School development-plan
School development-planSchool development-plan
School development-plan
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptxMANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
 
2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah
 
Akreditasi proposal progker sarpras kikin
Akreditasi proposal progker sarpras kikinAkreditasi proposal progker sarpras kikin
Akreditasi proposal progker sarpras kikin
 
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikinAkreditasi progker peningkatan mutu kikin
Akreditasi progker peningkatan mutu kikin
 
06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah
06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah
06 mei 2021, sambutan bupati wonosobo pembukaan diklat kepala sekolah
 
PANDUAN 2023 LURING.pdf
PANDUAN 2023 LURING.pdfPANDUAN 2023 LURING.pdf
PANDUAN 2023 LURING.pdf
 
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
 
adoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdf
adoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdfadoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdf
adoc.pub_proposal-program-kegiatan-musyawarah-guru-mata-pel.pdf
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1Makalah kelompok4 mbs smester 1
Makalah kelompok4 mbs smester 1
 
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
Makalah kelompok4 mbs smester 1 (1)
 
Perencanaan strategis peningkatan mutu copy
Perencanaan strategis peningkatan mutu   copyPerencanaan strategis peningkatan mutu   copy
Perencanaan strategis peningkatan mutu copy
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 

PAPER MANAJEMEN STRATEGIC_TUTI ALAWIYAH 2226029.pptx

  • 1. Paper Manajemen Strategic NAMA : TUTI ALAWIYAH NIM : 2226029
  • 2. 2. Abstract Strategi sekolah merupakan seperangkat tindakan dalam pencapaian sebuah tujuan sesuai dengan visi dan misi untuk mencapai startegi perlunya pengelolaan sekolah dalam ketercapaian peningkatan mutu. Pengertian strategi secara sederhana adalah alat untuk mencapai tujuan, tetapi dalam merumuskan strategi yang baik diperlukan mekanisme yang tidak sederhana. Mekanisme ini tidak mudah dilakukan pengusaha kecil dan menengah. Matriks Profil Kompetitif merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi bisnis tersebut, karena dalam Matriks Profil Kompetitif diketahui secara nyata perbandingan antara produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen dengan produk atau jasa pesaing. Sedangkan strategi alternatif dapat dirumuskan berdasarkan nilai faktor tertimbang. Seleksi dilakukan dengan strategi terpilih QSPM.
  • 3. 3. Kata Pengantar Pertama tama kami panjatkan puji syukur terhadap Allah SWT atas Rahmat serta taufik dan hidyahnya hingga kami dapat menyelesaikan peper ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. Dewa Ketut Suharjana, MM selaku dosen pengampu Manajemen Strategic yang membimbing kami dalam pengerjaan peper ini. Mungkin dalam penyusunan peper ini terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan yang belum kami ketahui. Untuk itu kami mohon saran sehingga tercapainya paper yang lebih baik. Bogor, 03 Juni 2023 Penyusun
  • 4. 4. Pendahuluan 4.1 Latar Belakang Masalah 4.2 Identifikasi Masalah 4.3 Batasan Masalah 4.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
  • 5. 4.1 Latar Belakang Masalah Zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas [1]. Daya saing Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan SDM-nya [2]. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan kejuruan. Rumusan arti pendidikan kejuruan sangat bervariasi, mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pengetahuan dan tingkatan pengetahuan [3]. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk pendidikan karir pra-sekolah menengah, daripada mempersiapkan siswa untuk aspek pekerjaan tertentu [4]. Di era teknologi yang berkembang pesat, banyak sekolah – sekolah yang mempunyai akreditasi yang baik. Salah satunya SMK Yaspi yang merupakan pendidikan yang dijalankan dalam bentuk sekolah dibawah naungan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan kejuruan. Tidak dapat dipungkiri pendidikan di SMK Yaspi masih kurangnya peminat yang masuk dan sarana prasarana juga masih kurang
  • 6. 4.2. Identifikasi Masalah 1. Ketatnya persaingan tata kelola antar lembaga sekolah sehingga mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan di SMK Yaspi 2. Pentingnya Penerapan Kurikulum Link and Match agar sekolah jurusan lebih maksimal dengan Industri 3. Perlu ditingkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam mengenal industri di Sekolah. 4. Perlunya peningkatan Lulusan SMK yang disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan Industri.
  • 7. 4.3. Batasan Masalah 1. Perencanaan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi 2. Pelaksanaan Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi 3. Evaluasi Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi 4. Hambatan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK
  • 8. 4.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa strategi perencanaan yang digunakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan dan kualitas peserta didik di SMK Yaspi 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa strategi pelaksanaan yang digunakan kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa evaluasi strategi yang digunakan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi 4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa hambatan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan dan kuantitas peserta didik di SMK Yaspi
  • 9. 5. Pemaparan 5.1 Tugas 1 5.2 Tugas 2 5.3 Tugas 3 5.4 Tugas 4 5.5 Tugas 5 5.6 Tugas 6
  • 11. Manajemen Strategic Menurut Fred R. David (2009:5) manajemen strategis merupakan seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
  • 12. Gambaran Umum SMK YASPI Visi dan Misi SMK Yaspi VISI Mewujudkan lulusan yang memiliki skill di bidang Manajemen Bisnis secara mandiri dan berakhlakul karimah MISI 1. Menyiapkan lulusan untuk menguasai program keahlian Bisnis Manajemen secara global 2. Membentuk lulusan yang berkompetensi/bersaing di Dunia usaha saat ini dan di masa mendatang 3. Mencetak lulusan yang produktif, Adaptif dan Mandiri 4. Menerapkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga berakhlakul Karimah
  • 13. Gambaran Umum SMK YASPI ◦ Kondisi Lingkungan yang Dihadapi SMK Yaspi merupakan sekolah menengah kejuruan yang berlokasi di Kabupaten Bogor. Dengan program kehalian Bisnis dan Manajemen, kompetensi keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran. Dengan jumlah peserta didik keseluruhan sekitar 2004.
  • 14. Gambaran Umum SMK YASPI Stakeholder 1. Ketua Yayasan, Pemerintah, Kepala Sekolah, Orang tua peserta didik. 2. Terdapat 15 tenaga pengajar yang 70 persen sesuai dengan latar belakang pendidikannya. 3. Terdapat 10 staff tata usaha dan pegawai, 4. Komite sekolah
  • 15. Gambaran Umum SMK YASPI Tujuan (objective)
  • 17. Contoh Laporan Keuangan Rasio Liquiditas Mengukur kemampuan sekolah memenuhi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Contohnya Honor/gaji guru dan tenaga kependidikan.
  • 18. Contoh Laporan Keuangan Current Ration = Aset Lancar = 110.333.333 = 2,3 Utang Lancar 47.749.999 Artinya, kemampuan sekolah untuk membayar utang lancer dengan asset lancar yang ada sebesar 2:1 atau 200%. Setiap Rp.1,- utang lancer dijamin dengan asset lancer sebesar Rp.2,- Quick Ratio = Aset Lancar – Persediaan = 110.333.333 – 5.000.000 = 2,206 Utang Lancar 47.749.999 Artinya, kemampuan sekolah untuk membayar utang lancar dengan asset lancar tanpa persediaan sebesar 2,206:1 atau 220,6%. Setiap Rp.1,- utang lancer dapat dijamin dengan asset lancar tanpa persediaan sebesar Rp. 2,206,-
  • 19. Contoh Laporan Keuangan Rasio Solvabilitas Rasio ini dapat melihat seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity).
  • 20. Contoh Laporan Keuangan Debt to Equity Ratio = Total Utang Ekuitas Pemegang Saham = Rp. 87.416.666 = 0,78 atau 78% Rp. 112.000.000 Artinya, setiap Rp. 0,78,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp. 1,- yang diberikan oleh pemegang saham, kreditur memberikan Rp. 0,78,-pendanaan (utang) Debt to total Asset Ratio = Total Utang = Rp. 87.416.666 = 0,44 atau 44% Total Aset Rp. 199.416.666 Artinya, setiap Rp. 0,44 ,- total utang dijamin dengan ekuitas sebesar Rp.1,- atau untuk setiap Rp. 1,- yang diberikan oleh pemegang saham, kreditur memberikan Rp. 0,44 pendanaan utang.
  • 21. Strategi Corporate Strategy Sesuai dengan visi dan misi Lembaga, yaitu mewujudkan lulusan yang memiliki skill dalam bidang manajemen bisnis secara mandiri dan berakhlaqul karimah. Kami melakukan program kegiatan pembelajaran dan pendidikannya yang menjunjung tinggi akhlak dan budi pekerti yang luhur serta melaksanakan pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 22. Business Strategy Business strategy yang diterapkan Lembaga kami adalah Functional Area Strategies dan Operating Strategies, yaitu dengan cara: 1. Melakukan cost-leadership strategy (Johson, 2020), untuk menarik calon peserta didik dari golongan menengah ke bawah, 2. Memberikan bantuan biaya Pendidikan bagi peserta didik yang berprestasi, yatim dan kurang mampu 3. Memberikan free biaya Pendidikan bagi penghafal Al-qur’an 4. Melakukan promosi dengan memberikan berbagai hadiah menarik pada waktu pendaftaran gelombang pertama dengan cara diundi 5. Melakukan iklan Penerimaan Peserta Didik Baru di berbagai platform seperti Instagram, Youtube, Facebook, Whatsapp, Tiktok, Snackvideo dan lain-lain. 6. Dengan jumlah murid yang banyak, maka penerimaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga besar
  • 23. Business Strategy 7. Dana BOS tidaklah cukup untuk menutupi seluruh dana operasional sekolah, maka Lembaga membebankan biaya SPP yang sangat terjangkau untuk menarik calon peserta didik baru 8. Anggaran biaya perkegiatan dituliskan pada kartu SPP, sehingga adanya transparansi dana yang dibayarkan orang tua siswa ke sekolah 9. Kenaikan biaya Pendidikan siswa pertahun mendapatkan potongan subsidi dari Yayasan, juga diskon dari Lembaga bagi peserta didik yang menyelesaikan biaya Pendidikan selama setahun dengan jangka waktu yang ditentukan 10. Untuk menunjang biaya operasional sekolah, dana untuk kegiatan praktik dinaikan dengan system discount yang diterima apabila membayar dengan tunai.
  • 24. Analisis SWOT Strengths 1. Gedung milik sendiri 2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai 3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman 4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi 5. Kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dan berprestasi 6. Biaya Pendidikan terjangkau 7. Hubungan baik antara warga sekolah dengan komite dan masyarakat sekitar
  • 25. Analisis SWOT Weaknesses 1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini 3. Program keahlian yang dijalankan kurang menarik 4. Peserta didik mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah, sehingga dana sumbangan Pendidikan sulit untuk mencapai target 5. Kurangnya dukungan dari orang tua peserta didik, menyebabkan program banyak terhambat
  • 26. Analisis SWOT Opportunities 1. Terdapat banyak Sekolah Menengah Pertama di sekitar yang menjadi target pasar 2. Terdapat Sekolah Menengah Pertama dalam satu Yayasan yang mengutamakan peserta didiknya untuk melanjutkan di sekolah kami
  • 27. Analisis SWOT Threats 1. Terdapat beberapa sekolah yang menjalankan beberapa program keahlian dan berbagai jurusan yang menarik 2. Terdapat beberapa sekolah negeri yang masih popular dan menjadi target utama peserta didik 3. Sulitnya akses trasportasi umum menuju sekolah
  • 29. 5.2 Pemaparan Tugas 2 Perencanaan Strategi Pada SMK Yaspi Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen (secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan, produksi, dan operasi, pemasaran, personalia/sumber daya manusia) yang dapat mendukung strategi level unit bisnis. 5 fungsi operasional manajemen 1. Strategi sdm 2. Strategi keuangan 3. Strategi produksi/operasional 4. Strategi pemasaran 5. Strategi sistim informasi
  • 30. Strategi sdm  Mempersiapkan Struktur SDM  Mengadakan seleksi untuk posisi dan tanggung jawab sebagai :  Wakil Kepala Bagian Kurikulum  Staff Guru/Pengajar  Bendahara/Operator BOS  Bendahara Komite  Wakil Kepala Bagian Kesiswaan  Wakil Kepala Bagian Program Keahlian  Wakil Kepala Bagian Hubinmas  Wakil Kepala Bagian Sarana dan Prasarana  Guru Bimbingan Koseling  Pembina Osis  Pembina Ekstrakurikuler  Marketing  Kepala Laboratorium
  • 31. Strategi keuangan  Menentukan sumber pembiayaan, yang dapat diperoleh dari : Dana Bantuan Operasional Sekolah  Bantuan Pendidikan Menengah Umum (bpmu)  Komite  Yayasan Menentukan anggaran belanja tahunan, semester dan bulanan. Biaya operasional
  • 32. Strategi keuangan Analisis finansial yang digunakan untuk melakukan perhitungan Total Biaya Operasional Biaya total merupakan biaya keseluruhan jumlah dari biaya tetap dan biaya variable per proses operasional Rumus : TC = FC + VC Keterangan TC : Total Biaya Operasional FC : Total Biaya Tetap VC : Total Biaya Variabel
  • 33. Strategi keuangan Total Penerimaan Total penerimaan merupakan pendapatan dari Dana BOS, BPMU, dan Komite Rumus : TI = bs+BP + K Keterangan : TI : Total Penerimaan BS: BOS BP : BPMU K : Komite
  • 34. Strategi keuangan Kelayakan/efisiensi usaha jasa Pendidikan (sekolah) R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran biaya Rumus : a = R/C K ke et te er ra an ng ga an n A : A/C Rasio R : Total Penerimaan C : Total Biaya R/C > 1 = Usaha Pendidikan (sekolah) layak di kembangkan. R/C = 1 = Tidak untung tidak rugi. R/C < 1 = Usaha P e n d i d i k a n ( s e k o l a h ) tidak layak di kembangkan.
  • 35. Strategi Operasional  Menetapkan kurikulum dan jurusan yang tidak banyak dijalankan smk lain Kurikulum merupakan jantung pendidikan. Dengan adanya kurikulum kita bisa mengetahui kemana tujuan sebuah pendidikan dijalankan.  Menetapkan lokasi Lembaga Desa Parakan Kecamatan Ciomas merupakan daerah di sekitar pedesaan yang akses transportasinya cukup sulit. SMK Yaspi didirikan guna merangkul masyarakat sekitar untuk mendaftarkan putra/putrinya melanjutkan pendidikannya tanpa harus menempuh jarak yang jauh.
  • 36. Strategi Operasional  Pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional mix dengan kurikulum industry, meskipun kurang relevan  Tenaga Pengajar merupakan lulusan S1, meskipun beberapa persen tidak relevan dengan mata pelajaran yang diampu  Tenaga Pengajar merupakan usia produktif dan fresh graduate, sehingga menguasai teknologi dengan baik  Ruang belajar cukup nyaman, sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik.  Suasana tenang meskipun dekat dengan jalan alternatif
  • 37. Strategi pemasaran Penerimaan peserta didik baru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dilakukan baik secara daring maupun luring.  Promosi PPDB disebar baik secara luring dengan menyebar brosur , melakukan presentasi di SMP sekitar juga melalui Platform yang banyak digunakan dan digemari masyarakat luas. Seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok, Snack video dll.  Promosi bebasis daring dilakukan dengan video hasil kreasi peserta didik.  Pemberian Dorprice bagi pendaftar gelombang pertama
  • 38. Strategi sistim informasi Sistem manajemen sekolah adalah suatu aplikasi sistem terpadu yang dapat diakses oleh semua anggota sekolah seperti guru, wali kelas, pegawai sekolah, tata usaha, siswa serta orang tua siswa dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan operasional, manajemen sekolah dan juga kegiatan belajar mengajar.
  • 39. Strategi sistim informasi Ruang Lingkup SIM Sekolah SIM Sekolah dibagi ke dalam 6 sistem yang semuanya dapat diakses secaraonline serta terintegrasi saat dioperasionalkan, yaitu : Website Sekolah untuk Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang berisiProfil Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu. Alamat:belajar.id
  • 40. Objektif sekolah NO. URAIAAN TANGGAL REKAPITULASI PENCAPAIAN 1 SPP 25 / BULAN 60 % 2 DSP ,KLS X 25 BULAN SEPTEMBER 60 % 3 MID , SEMESTER 3 HARI SEBELUM PELAKSANAAN 90 % 4 TOLERANSI KETERLAMBATAN SPP 2 BULAN BERJALAN 100 % 5 BUKU LKS , PAKET SEPTEMBER 90 % 6 SERAGAM SEPTEMBER 100 % 7 KINERJA GURU SETIAP BULAN 90 % 8 KINERJA KARYAWAN SETIAP BULAN 90 % 9 KBM SISWA SETIAP BULAN 97 % 10 KEHADIRAN SISWA SETIAP BULAN 97 % 11 KEBERSIHAN SETIAP BULAN 98 % 12 KESEHATAN KANTIN, SARANA SETIAP BULAN 100 % 13 LAIN-LAIN SESUAI PROGRAM TENTATIF 95 – 100 %
  • 42. Matriks EFI dan EFE pada SMK Yaspi Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) adalah Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) merupakan sebuah alat formulasi strategi yang digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David, 2006) Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) adalah Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada.
  • 43. Table of Content Visi dan Misi SMK Yaspi Kondisi Lingkungan Internal SMK Yaspi Matriks EFI dan EFE SMK Yaspi 43
  • 44. Visi dan Misi SMK Yaspi Visi : Mewujudkan lulusan yang memiliki skill dalam bidan manajemen bisnis yang mandiri dan berakhlakul karimah Misi : Menyiapkan lulusan untuk menguasai program keahlian Bisnis Manajemen secara global Membentuk lulusan yang berkompetensi/bersaing di Dunia usaha untuk saat ini dan di masa mendatang Mencetak lulusan yang produktif, Adaptif dan Mandiri Menerapkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga berkahlaqul karimah 44
  • 45. Kondisi Lingkungan Internal SMK Yaspi 45 Weaknesess 1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini Strengths 1. Gedung milik sendiri 2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai 3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman 4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi
  • 46. Elemen-elemen SWOT 46 Elemen internal Elemen ini meliputi: penjualan, pendanaan dan pembiayaan, operasional, sumberdaya insani, riset danpengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya industri. Elemen eksternal Elemen ini meliputi kalangan industri dan kalangan usaha makro, politik, hukum, ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial budaya.
  • 47. Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) No. Isu-isu Internal Bobot Rating Skor Faktor Kekuatan 1 Letak sekolah strategis di pinggir jalan raya 0,10 4 0,40 2 Akreditasi sekolah peringkat A 0,10 4 0,40 3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0,10 2 0,20 4 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 0,10 3 0,30 5 Mempunyai program unggulan (Program IMTAQ) 0,08 2 0,16 6 Biaya sekolah terjangkau 0,10 2 0,20 7 Pelayanan kepadasiswa baik 0,05 3 0,15 Faktor Kelemahan 1 Inovasi proses pembelajaran pendidik belum maksimal 0,06 2 0,12 2 Etos kerja pegawai rendah 0,05 2 0,1 3 Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmu dengan mata pelajaran yang diajarkan 0,05 2 0,1 4 Kesejahteraan pengajar / Karyawan kurang terpenuhi 0,08 2 0,16 5 Kurikulum Industri masih belum diterapkan secara penuh 0,08 2 0,16 6 Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program program sekolah 0,05 2 0,10 Jumlah Keseluruhan 1 2,55 47
  • 48. Hasil Analisis Matriks EFI Penghitungan dari analisis matriks IFE SMK Yaspi Bogor dihasilkan skor dengan jumlah total sebesar poin 2,55. Dengan demikian poin total nilai pada matriks IFE mendeskripsikan jika SMK Yaspi Bogor mempunyai dimensi kuadran unggul dalam situasi internsekolah. 48
  • 49. Matriks EFE (Evaluasi Fasktor Eksternal) 49 No. Isu-isu Eksternal Bobot Rating Skor 1 Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada sekolah berkualitas sangat tinggi 0,20 4 0,80 2 Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donatur 0,15 4 0,60 3 Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga 0,15 2 0,30 4 Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta 0,10 4 0,40 5 Kemitraandegan pihak lain 0,05 2 0,10 6 Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri 0,05 2 0,10 Faktor Ancaman 1 Revolusi industry 4.0 0,06 3 0,18 2 Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat ketat 0,08 3 0,24 3 Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid semakin meningkat 0,08 1 0,08 4 Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik 0,08 1 0,08 Jumlah Keseluruhan 1 2,88
  • 50. Hasil Analisis Matriks EFE Tabel 2 menunjukkan total 2,88 yang berarti SMK Yaspi memiliki tanggapan yang baik terhadap faktor peluang yang dihadapi dan mengendalikan faktor ancaman yang timbul. Dengan demikian, berdasarkan tabel IE dideskripsikan bahwa SMK Yaspi berada pada posisi kuadran I (growth), dimana mutu sumber daya guru dan tenaga kependidikan menunjukkan peningkatan melalui cara mengadakan pelatihan- pelatihan serta melakukan peningkatan kemitraan dengan pihak-pihak mitra terkait dengan peningkatan kapasitas mutu pendidikan. Sesuai dengan hasil analisis isu-isu internal dan eksternal yang memiliki faktor determinan, maka dapat direncanakan tindakan strategi alternatif. Rumusan strategi alternatif dilakukan menurut pola analisis ke dalam bentuk pemetaan SWOT dan strateginya, adapun penilaian matriks SWOT untuk SMK Yaspi dideskripsikan pada table tersebut. 50
  • 52. Daftar isi Introduction​ Tahap 1 – The Input Stage Tahap 2 – The Matching Stage Tahap 3 – The Decision Stage ​Summary​
  • 53. Introduction SMK Yaspi adalah salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Bogor dengan Program Keahlian Bisnis Manajemen dan Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Pemasaran. PERENCANAAN STRATEGI 53
  • 54. Model fred r. david
  • 55. Comprehensive Strategic Management Model Mengidentifikasi visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi yang ada adalah titik awal untuk manajemen strategis karena situasi dan kondisi perusahaan saat ini dapat menghalangi strategi tertentu dan bahkan dapat mendikte tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi, meskipun elemen-elemen tersebut tidak dirancang, ditulis, atau dikomunikasikan secara sadar. Jawaban ke mana arah organisasi dapat ditentukan oleh bentuk organisasi itu sendiri. Proses manajemen strategis bersifat dinamis dan berkelanjutan. Setiap perubahan pada komponen utama dapat merubah sebagian atau seluruh komponen organisasi. PRESENTATION TITLE 55
  • 56. Konsep penentuan strategi PRESENTATION TITLE 56 Dalam penentuan strategi, terdapat 3 tahap yang harus dipenuhi oleh Perusahaan agar strateginya tepat sasaran dan dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi. Tahap 1 – The Input Stage Tahap 2 – The Matching Stage Tahap 3 – The Decision Stage External Factor Evaluation (EFE) Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks Competitipe Profile (CP) Matriks TOWS Matrix (Treat- Opportunity-Weak-Strength) SPACE Matrix (Strategic Position and Action Evaluation) BCG Matrix (Boston Consulting Group) IE Matrix (Internal-External) Grand Strategy Matrix QSPM (Quantity Strategic Planning Matrix)
  • 57. Tahap – 1 the input stage PRESENTATION TITLE 57
  • 58. Tahap 1 – the input stage EFI (EVALUASI FAKTOR INTERNAL) 58 No. Isu-isu Internal Bobot Rating Skor Faktor Kekuatan 1 Letak sekolah strategis di pinggir jalan raya 0,10 4 0,40 2 Akreditasi sekolah peringkat A 0,10 4 0,40 3 Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0,10 2 0,20 4 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 0,10 3 0,30 5 Mempunyai program unggulan (Program IMTAQ) 0,08 2 0,16 6 Biaya sekolah terjangkau 0,10 2 0,20 7 Pelayanan kepada siswa baik 0,05 3 0,15 Faktor Kelemahan 1 Inovasi proses pembelajaran pendidik belum maksimal 0,06 2 0,12 2 Etos kerja pegawai rendah 0,05 2 0,1 3 Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmu dengan mata pelajaran yang diajarkan 0,05 2 0,1 4 Kesejahteraan pengajar / Karyawan kurang terpenuhi 0,08 2 0,16 5 Kurikulum Industri masih belum diterapkan secara penuh 0,08 2 0,16 6 Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program program sekolah 0,05 2 0,10 Jumlah Keseluruhan 1 2,55
  • 59. Tahap 1 – the input stage 59 No. Isu-isu Eksternal Bobot Rating Skor Faktor Peluang 1 Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada sekolah berkualitas sangat tinggi 0,18 4 0,72 2 Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donatur 0,15 4 0,60 3 Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, atau merekomendasikan tetangga 0,15 2 0,30 4 Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta 0,08 4 0,32 5 Kemitraan degan pihak lain 0,03 2 0,06 6 Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri 0,03 2 0,06 Faktor Ancaman 1 Revolusi industry 4.0 0,06 3 0,18 2 Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat ketat 0,08 3 0,24 3 Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid semakin meningkat 0,08 1 0,08 4 Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik 0,08 1 0,08 5 Terhambatnya dana aliran dana komite dan Dana Bantuan Operasional 0,08 1 0,08 Jumlah Keseluruhan 1 2,72
  • 60. Tahap 1 – the input stage competitive profile matrix Faktor-faktor Keberhasilan Penting Bobot SMK 1 SMK 2 SMK 3 Peringkat Skor Bobot Peringkat Skor Bobot Peringkat Skor Bobot Kualitas Pendidikan 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45 Kelengkapan sarana prasarana 0.15 3 0.45 4 0.60 3 0.45 Lokasi yang strategis 0.10 3 0.30 4 0.40 3 0.30 Kualitas layanan 0.20 3 0.60 3 0.60 2 0.40 Program promosi 0.15 2 0.30 3 0.45 3 0.45 Variasi harga 0.15 4 0.60 3 0.45 3 0.45 Brand Image 0.10 1 0.10 3 0.30 4 0.40 TOTAL 1 2.80 3.25 2.9 COMPETITIVE PROFILE MATRIX 60
  • 61. Tahap 2 – the matching stage PRESENTATION TITLE 61 This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
  • 62. Tahap 2 – The Matching Stage SWOT Matrix  Strategi S-O, yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal,  Strategi W-O, yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal,  Strategi S-T, yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal, dan  Strategi W-T, yaitu taktik bertahan yang ditujukan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. PRESENTATION TITLE 62
  • 63. Tahap 2- the matching stage tows matrix TOWS MATRIX 63 SW Strengths Weakness 1. Letak sekolah strategis (S1) 2. Akreditasi peringkat A (S2) 3. Memiliki prestasi akademik &non akademik (S3) 4. Tersedia sarana prasarana memadahi (S4) 5. Mempunyai program unggulan(S5) 6. Biaya sekolah terjangkau 7. Pelayanan kepada siswa baik 1. Inovasi proses pembelajaran pendidikbelum maksimal (W1) 2. Etos kerja pegawai rendah(W2) 3. Ketidaksesuaian kualifikasi bidang ilmudengan mata pelajaran yang diajarkan (W3) 4. Kurikulum industry masih belum diterapkan secara penuh 5. Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program sekolah OT
  • 64. Tahap 2- the matching stage tows matrix TOWS MATRIX 64 Opportunity S-O Strategy W-O Strategy 1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada sekolah berkualitas sangat tinggi (O1) 2. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator (O2) 3. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, atau merekomendasikan tetangga (O3) 4. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta (O4) 5. Kemitraan dengan pihak lain 6. Alternatif ke 2 setelah tidak diterima di negeri 1. Menambah kerjasama di bidang pendidikan dan saranaprasarana dengan pihak mitraterkait 2. Mensosialisasikan program keunggulan sekolah kepada khayalak stakeholders 3. Melaksanakan system penjaminan mutu sekolahdalam rangka pemenuhankepuasan stakeholders 4. Membangun trust (kepercayaan) masyarakat dengan meningkatkan School Branding terkait kebijakan ZONASI 1. Meningkatkan mutu pendidik dalam penguasaan pendekatan pembelajaran 2. Peningkatan etos kerja pegawai melalui pelatihanAchievement Spiritual Motivation Training 3. Mendorong guru mismatchuntuk meningkatkan pemahaman melalui berbagai diklat
  • 65. Tahap 2- the matching stage tows matrix Threats S-T Strategies W-T Strategies 1. Pengaruh Revolusiindustry 4.0 (T1) 2. Kompetisi mutu dengansekolah unggul lainnya sangat ketat (T2) 3. Beban kontribusi danayang ditanggung wali murid semakin meningkat (T3) 4. Banyak SMK sekitar mengadakan jurusan yang lebih menarik 5. Terhambatnya dana aliran komite menyebabkan terhambatnya program sekolah 1. Menambah kerjasama di bidang pendidikan dan saranaprasarana dengan pihak mitraterkait 2. Mensosialisasikan program keunggulan sekolah kepada khayalak stakeholders 3. Melaksanakan system penjaminan mutu sekolahdalam rangka pemenuhankepuasan stakeholders 4. Membangun trust (kepercayaan) masyarakat dengan meningkatkan School Branding terkait kebijakan ZONASI 1. Meningkatkan mutu pendidik dalam penguasaan pendekatan pembelajaran 2. Peningkatan etos kerja pegawai melalui pelatihanAchievement Spiritual Motivation Training 3. Mendorong guru mismatchuntuk meningkatkan pemahaman melalui berbagai diklat TOWS MATRIX 65
  • 66. Tahap 2 – The Matching Stage SWOT Matrix Berdasarkan matriks SWOT yang telah dijelaskan di atas, dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara dengan sekolah yang berpartisipasi. 1. Strategi SO Sistem SO atau Power of Opportunity adalah sistem kepemilikan Business Center SMK Yaspi untuk dimanfaatkan sebagai andalan utama dalam mengembangkan sekolah. Adapun strategi yang dimiliki biaya masuk SMK yang terjangkau menjadi alternatif pilihan kedua para orangtua apabila anaknya tidak diterima di SMA Negeri. (S1),(O3), meningkatkan pelayanan yang baik agar bisa bekerjasama dengan alumni dan pihak lain. (S2),(O1),(O2), dan adanya program unggulan membuat SMK bisa bersaing dengan sekolah negeri. (S3),(O3) 2. Strategi WO Rencana WO atau bisa juga disebut rencana waktu yang lemah adalah rencana yang berusaha merebut peluang untuk memperkecil kelemahan yang dimiliki oleh SMK Yaspi. Adapun strateginya adalah akreditasi sekolah B menjadikan SMK menjadi pilihan kedua masuk Dengan meningkatkan Sarana dan prasarana Serta SDM yang unggul. (W1),(O3) dan akreditasi yang baik sekolah membuat kerjasama dengan alumni dan siswa bisa langsung terjun ke dunia kerja / industri. (W1),(O2,(O4) PRESENTATION TITLE 66
  • 67. 3. Strategi ST Strategi ST atau kekuatan ancaman adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk melawan ancaman yang ada. Triknya adalah biaya sekolah yang terjangkau membangun kesadaran prestise. (S1),(T1) dan adanya program unggulan bisa menjadi persaingan positif antar sekolah dan reputasi sekolah dikenal masyarakat. (S3),(T1),(T2) 4. Strategi WT Strategi WT atau strategi pengurangan ancaman adalah strategi yang mengurangi persepsi ancaman di SMK Yaspi. Adapun strateginya adalah meningkatkan Prestasi sekolah yang kurang Dengan dukungan dari saranan prasarana yang baik dan memadai agar dapat dikenal dikalangan masyarakat (W3),(T4),(T1) dan sarana prasarana yang memadai menjadikan SMK Nurul Islam dapat bersaing dengan sekolah lain yang lebih unggul sumber daya manusianya. (W4),(T3) PRESENTATION TITLE 67 Tahap 2 – The Matching Stage SWOT Matrix
  • 68. Tahap 2 – The Matching Stage Space Matrix Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE) adalah salah satu matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk dijalankan. Dalam matriks ini terdapat empat kerangka kuadran yang dapat menentukan apakah agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif kah yang paling sesuai dengan organisasi tersebut. Dimensi internal terdiri dari kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) sedangkan dimensi eksternal, terdiri dari stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan industri (industrial strength—IS). SPACE MATRIKS 68
  • 69. Tahap 2 – The Matching Stage Space Matrix Matriks Posisi Strategi dan Evaluasi Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation- SPACE) adalah salah satu matriks yang digunakan oleh sebuah perusahaan/instansi untuk menentukan strategi apa yang paling tepat untuk dijalankan. Dalam matriks ini terdapat empat kerangka kuadran yang dapat menentukan apakah agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif kah yang paling sesuai dengan organisasi tersebut. Dimensi internal terdiri dari kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) sedangkan dimensi eksternal, terdiri dari stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan industri (industrial strength—IS). SPACE MATRIKS 69
  • 70. Tahap 2 – The Matching Stage Space Matrix Posisi Strategis internal Skor Posisi strategis eksternal Skor Financial Strenght (FS) Environmental Stability (ES) 1. Dana operasionaldari pemerintah 4 1. Tingkat persaingansekolah semakin Tinggi -2 2. Unit produksi 2 2. Perkembangan Teknologi -2 3. Keadaan ekonomiorangtua 2 3. Motivasi belajarsiswa -2 4. Adanya block grant 4 4. Kebijakan pemerintah daerah -1 TotalFS 12 Total ES -7 Competitive Advantage (CA) Industry Strenght (IS) 1. Kompetensi lulusan -3 1. Standar sarana Prasarana 3 2. Fasilitas Sekolah -2 2. Standar pedidik dan Tendik 4 3. Program–program Sekolah -1 3. Standar pembiayaan 4 4. Standar pengelolaan 2 Total CA -6 TOTAL IS 13 70
  • 71. Tahap 2 – The Matching Stage Space Matrix 71 Conservative Aggressive 2 1,33 (1,66. 1,33) Defensive Competitive -2 -1 -1 1 1,66 2 -2 Defensive Competitive FS ES CA IS Berdasarkan gambar diatas terlihat garis vector bersifat positif yang berarti tindakan yangdilakukan harus lebih agresif memaksimalkan kekuatan finasial untuk memperdayakan kekuatan sekolah.
  • 72. Tahap 2 – The Matching Stage Space Matrix FS = = 3,00 ES = = −1,75 CA = = −2,00 IS= = 3,25 FS + ES = 3,00 + (−1,75) = 1,25 CA + IS = (−2,00) + 3,66 = 1,66 PRESENTATION TITLE 72
  • 73. Tahap 2 – The Matching Stage BCG Matrix Berdasarkan hasil dari perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada SMK swasta ini sebesar - 36,76% dan hasil perhitungan pangsa pasar relatif pada tahun 2016 adalah 0,52x dan tahun 2017 adalah sebesar 0,41x, maka dapat digambarkan bahwa posisi SMK swasta ini pada matriks BCG terdapat padaGambar 6. Berdasarkan kedua gambar matriks BCG posisi SMK swasta ini pada tahun 2016 dan 2017 berada pada posisi Dog (anjing) yang menunjukkan bahwa SMK swasta ini memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan dalam industri yang pertumbuhannya rendah. Ketika berada diposisi anjing, strategi penghematan merupakan strategi yang dapat dijalankan karena dengan pemangkasan biasa dan aset akan menjadikan organisasi mampu bertahan dan menguntungkan. 73
  • 74. Tahap 2 – The Matching Stage bcg matrix Analisis BCG (Boston Consulting Group) Analisis BCG dihasilkan dengan melakukan perhitungan tingkat pertumbuhan pasar menggunakan rumus persamaan (1) (1) dan perhitungan pangsa pasar relatif menggunakan rumus persamaan (2) sebagai berikut : 1. Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Pasar Perhitungan tingkat pertumbuhan pasar pada SMK swasta diukur dari jumlah penerimaan siswa baru dalam dua tahun terakhir, yaitu tahun 2016 dibanding tahun 2017 dan dihitung berdasarkan persamaan (1). Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 74 Tahun 2016 2017 Jumlah Siswa 68 Siswa 43 Siswa Persentase -36,76%
  • 75. Tahap 2 – The Matching Stage bcg matrix 2. Perhitungan Pangsa Pasar Relatif Perhitungan pangsa pasar relatif pada SMK swasta, diukur dari jumlah penerimaan siswa baru dalam dua tahun terakhir, yaitu tahun 2016 dan 2017 yang akan dibandingkan dengan jumlah penerimaan siswa baru pada sekolah kompetitor sejenisdan dihitung berdasarkan persamaan (2). Hasil perhitunganterdapat pada Tabel Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa SMK swasta ini memiliki pangsa pasar yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan SMK kompetitorsejenis karena nilai pangsa pasarnya kurang dari 1, sedangkan pangsa pasar SMK swasta mengalami kemunduran sebesar0,11. PRESENTATION TITLE 75 Sekolah Jumlah Siswa Tiap Tahun 2016 2017 SMK Swasta 68 Siswa 43 Siswa SMK Kompetitor Sejenis 131 Siswa 105 Siswa Pangsa Pasar Relatif 0,52<1 0,41<1
  • 76. Tahap 2 – The Matching Stage EI Matrix Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama PRESENTATION TITLE 76
  • 77. PRESENTATION TITLE 77 Tahap 2 – The Matching Stage El Matrix Skor EFI SMK Yaspi adalah 2.80 Skor EFE SMK Yaspi adalah 2.72 Berdasarkan skor diatas, maka dari Matriks IE, SMK Yaspi berada pada posisi tumbuh dan berkembang. Strategi yang bisa ditetapkan oleh SMK Yaspi adalah strategi yang berfokus pada peningkatan penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.
  • 78. Tahap 2 – The Matching Stage Grand Strategy Matrix Matrik Grand Strategy merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif (Competititive position) dan pertumbuhan pasar (market growth). Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing-masing kuadran dalam matriks. Matrik Grand Strategy mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu perusahaan Kuadran II 2,70 (2,33.2,70) Kuadran I Kuadran III 1 2,33 Kuadran IV Persaingan Kuat Persaingan lemah Pertumbuhan cepat
  • 79. Tahap 2 – The Matching Stage Grand Strategy Matrix Competitive Position Grand Strategy Matrix Market Growth Grand Strategy Matrix Hasil dua dimensi tersebut ditampilkan dalam diagram grand strategy matrix seperti gambar 4.3. dari tabel tersebut terlihat bahwa posisi Grand strategy Matrix Yaspi berada pada Kuadran I yaitu posisi strategi sempurna. Pada kuadran ini sekolah berpeluang untuk menjadi sekolah maju dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. 79 No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor 1 Kompetensi lulusan 0,33 3 1,00 2 Fasilitas Sekolah 0,25 2 0,50 3 Program–program sekolah 0,42 2 0,83 Total 1 2,33 No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor 1 Dana operasional 0,15 3 0,45 2 Pendidik dan tenaga kependidikan 0,15 3 0,45 3 Pengelolaan sekolah 0,30 2 0,60 4 Kurikulum 0,20 3 0,60 5 Standar proses 0,20 3 0,60 Total 2,70
  • 80. Tahap 2 – The Matching Stage Grand Strategy Matrix Skor EFI SMK Yaspi adalah 2.80 Skor EFE SMK Yaspi adalah 2.72 SMK Yaspi berada pada posisi kuadran I yang berarti bahwa Sekolah mampu mengambil keuntungan dari peluang – peluang eksternal yang ada, sehingga perusahaan akan bersaing menggunakan strategi – strategi bisnis yang agresif. Adapun bentuk – bentuk strategi yang dapat digunakan pada kuadran I sebagai berikut : Pengembangan pasar Penetrasi pasar Pengembangan produk Integrasi ke depan Integrasi ke belakang Integrasi horizontal Diversifikasi Konsentrik 80
  • 81. Tahap 3 – the decision stage PRESENTATION TITLE 81
  • 82. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix Matrik ini merupakan tahap ketiga dimana tahapan ini merupakan tahapan pengambilan keputusan. Keputusan strategi yang diperoleh dari matrik SWOT adalah strategi SO, matrik SPACE diperoleh strategi Agresif, dan dari matrik Grand Strategi diperoleh strategi integrasi yaitu backward, forward, dan horizontal integration. PRESENTATION TITLE 82
  • 83. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix 83 No Faktor-faktor Dominan Bobot Strategi SO Strategi Agressive StrategiIntegrasi AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan 1 Manajemen terbuka dan Partisipatif 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27 2 Adanya dukungan dari pemerintah kabupaten Demak, Dinas Pendidikan, stakeholder, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan 0,14 2 0,28 2 0,28 3 0,42 3 Adanya struktur organisasi dan tata kelola yang baik guna mendukung system kerja yang professional 0,09 3 0,27 3 0,27 3 0,27 4 Kerjasama antar personil cukupbaik 0,11 4 0,44 4 0,44 4 0,44 5 Tersedianya SDM yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkanpembelajaran. 0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36 6 Sarana praktik yang mencukupi untuk setiap Kompetensi Keahlian 0,14 3 0,42 2 0,28 3 0,42 7 Sebagian besar guru telahmengikuti diklat sesuai kompetensinya. 0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36 8 Jaringan internet telah berfungsisehingga mudah mengakses berbagai informasi. 0,05 4 0,20 4 0,20 4 0,20 9 Lokasi strategis, di jalan lintas pantura bisa terjangkau untuk siswa dari kecamatan di wilayah Demak barat dan Kota Semarang bagian utara. 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21 10 Komite Sekolah sangat peduli dengan peningkatan mutusekolah. 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15 11 Kerjasama telah terjalin baik dengan beberapa Institusi/DU-DI. 0,09 4 0,36 3 0,27 4 0,36 Total Kekuatan 1 3,32 2,86 3,46
  • 84. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix 84 Kelemahan 1 Kurangnya ruang belajar karena hanya memiliki 10 ruang belajar, sedangkan robongan belajar mencapai 15 kelas 0,15 4 0,60 4 0,60 4 0,60 2 Tingkat kinerja kelembagaan yangmasih lemah, terutama dalam keadministrasian. 0,12 3 0,36 3 0,36 3 0,36 3 Relevansi kompetensi input dengan output pendidikan yangmasih belum optimal 0,08 3 0,24 2 0,16 3 0,24 4 Terbatasnya dana operasional dari dan belum tergalinya sumber-sumber secara optimal yang berasal dari masyarakat/dunia usaha bagi kegiatan pendidikan 0,08 4 0,32 3 0,24 4 0,32
  • 85. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix 5 Pelaksanaan MBS belum optimal. 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12 6 Komite sekolah belum berfungsisecara proporsional sebagaimana empat Peran Komite Sekolahdalam membangun MBS. 0,04 3 0,12 2 0,08 3 0,12 7 Belum semua guru memahami kurikulum yang kurikum 2013 0,08 3 0,24 3 0,24 4 0,32 8 Disiplin waktu masih perluditingkatkan. 0,10 3 0,30 3 0,30 4 0,40 9 Sebagian besar guru program produktif belum mengikutimagang di DU/DI. 0,08 2 0,16 3 0,24 3 0,24 10 Jumlah tenaga TU belum sesuaibeban kerja 0,06 2 0,12 3 0,18 3 0,18 11 Jumlah alat dan ruang praktik belum sesuai standar 0,12 3 0,36 2 0,24 3 0,36 12 Unit produksi yang belum berjalandengan baik dan dikelola 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12 13 Pelaksanaan evaluasi programbelum maksimal 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12 Total Kelemahan 1 3,18 3,00 3,50 85
  • 86. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix Peluang 1 Pemerintah mengangkat tenaga guru dan TU PNS. 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52 2 Adanya beasiswa bagi guru untukstudi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. 0,09 2 0,18 2 0,18 2 0,18 3 Adanya kebijakan Pemerintah dalam peningkatan alokasi dana sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block grant. 0,13 3 0,39 4 0,52 4 0,52 4 Adanya peluang untukmengajukan bantuan kegiatan dengan alokasi dana yang cukupmemadai. 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52 5 Hubungan dan dukungan instansi vertikal di tingkat kabupaten cukup baik. 0,16 4 0,64 4 0,64 4 0,64 6 Nilai kepercayaan masyarakat umum dan DU/DI (user) terhadapSMK relatif meningkat. 0,19 4 0,76 3 0,57 4 0,76 7 Kondisi sosial, politik dan keamanan relatif stabil 0,13 4 0,52 4 0,52 4 0,52 8 Adanya perkembangan teknologiinformasi yang dapat diakses dengan mudah dan relatif murah. 0,06 4 0,24 3 0,18 4 0,24 Total Peluang 1,00 3,77 3,65 3,90 86
  • 87. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix Ancaman 1 Perubahan kurikulum khususnya dilingkungan pendidikan SMK relatif terlalu cepat kurang dibarengi dengan sosialisasi yang komprehensif 0,19 4 0,76 4 0,76 4 0,76 2 Alokasi anggaran untuk operasional sekolah dari pemerintah daerah ada kecenderungan semakin menurun (lebih rendah dari pada sebelum otonomi daerah) 0,19 3 0,57 3 0,57 3 0,57 87 3 Egosektoral pemegang kebijakan/kewenangan pada lini vertikal sering tidak menguntungkan pada perkembangan dunia Pendidikan (khususnya kurang memihak pada sekolah kejuruan) 0,13 3 0,39 3 0,39 3 0,39 4 Daya serap pasar tenaga kerja untuk menerima lulusan relatif masih rendah (Keterbukaan DU/DI dalam rekruitmen tenaga kerja relatif rendah/kurang). 0,13 4 0,52 3 0,39 4 0,52 5 Adanya kompetitor bursa kerja dari perusahaan- perusahaanswasta. 0,06 3 0,18 2 0,12 3 0,18 6 Belum ada asosiasi profesi dan lembaga sertifikasi profesi di tingkat kabupaten/kota 0,06 3 0,18 3 0,18 3 0,18 7 Terbatasnya jumlah DU/DI yang relevan dan pembimbing yangmemenuhi kualifikasi. 0,13 3 0,39 3 0,39 3 0,39 8 Perkembangan IPTEK yang berpengaruh terhadap tuntutan kemampuan dan ketrampilan (tenaga yang profesional) 0,13 3 0,39 3 0,39 3 0,39 Total Hambatan 1,00 3,38 3,19 3,38 Total QSPM 13,65 12,70 14,24
  • 88. Tahap 3 – The Decision Stage QSP Matrix PRESENTATION TITLE 88 Berdasarkan perhitungan Matrix QSPM, maka secara total untuk alternative strategis meraih nilai sbb : 1. Strategi SO dengan nilai 13.65 2. Strategi Agressive dengan nilai 12.70 3. Strategi Integrasi dengan nilai 14.24 Sehingga strategis yang harus segera dilaksanakan dan dipertahankan adalah Strategi Aggressive terlebih dahulu
  • 89. SIMPULAN Sekolah khususnya SMK yang memiliki strategi integrasi kedepan adalah sekolah potensial berusaha untuk memenuhi delapan standar nasional pendidikan, dengan berbagai kekuatan internal yang dimiliki sebagai jaminan dalam pengelolaan sekolah. Strategi integrasi kebelakang, dengan strategi ini bagaimana sekolahan mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki dengan menggunakan potensi yang ada untuk menangkap peluang – peluang yang ada. Strategi horizontal merupakan strategi pertumbuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengembangkan strategi meraih 8 standar nasional pendidikan dengan melakukan pengawasan terhadap kinerja sekolah. 89 Presentation title
  • 90. Simpulan Secara umum bahwa Yaspi sudah mempunyai pangsa pasar yang kuat dengan diiringi oleh produk yang sudah melekat di setiap orang di Indonesia. Hal tsb ditandai dengan : 1. Ranking dari CP matrix bila dibandingkan dengan competitor bahwa Bidang PN masih menjadi nomor 1 2. SPACE Matrix yang menandai strategi SMK Yaspi harus lebih agresif 3. Dari analisa BCG Matrix bahwa produk SMK Yaspi berada di bagian Star/Bintang 4. IE Matrix di bagian Growth 5. Grand Strategy Matrix berada di kuadran I. Hal ini juga sejalan dengan hasil analisa pada QSPM Matrix dimana penguatan strategi untuk mencapai kinerja yang baik adalah dengan Pengembangan Produk dan Perluasan Jaringan. PRESENTATION TITLE 90
  • 92. AGENDA 1. STUDY KELAYAKAN BISNIS 2. STRATEGI FUNGSIONAL 3. PROGRAM KERJA 4. EVALUASI KINERJA (BSC)
  • 93. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS A. Latar Belakang Masalah Upaya mengatasi pengangguran menjadi salah satu program pembangunan di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah menetapkan kebijakan membalik rasio jumlah peserta didik SMK:SMA yang sebelumnya berada pada proporsi 30:70 pada tahun 2004 menjadi 67:33 pada tahun 2014. Kebijakan ini ditujukan agar keluaran pendidikan dapat lebih berorentasi pada pemenuhan dunia kerja serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Pemerintah menetapkan kebijakan peningkatan jumlah peserta didik SMK karena SMK memiliki paradigma pendidikan yang menyesuaikan dengan permintaan pasar (demand driven) guna mendukung pembangunan ekonomi kreatif. PRESENTATION TITLE 93
  • 94. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS SMK Yaspi yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam(YPI) Inayatul Amanah pada tahun 2010 silam memiliki tujuan untuk membantu pemerintah dalam menyelenggarakan Lembaga Pendidikan dalam mengurangi angka putus sekolah dan pengangguran tanpa keahlian. Atas antusiasme dan animo masyarakat terhadap SMK yang begitu besar dan baik, kami hadir di tengah-tengah masyarakat dengan harapan dapat membantu masyarakat sekitar yang memiliki keinginan memasukkan putra putri ke jenjang SMK, akan tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. PRESENTATION TITLE 94
  • 95. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS PRESENTATION TITLE 95 B. Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kelayakan penerapan kebijakan peningkatan jumlah peserta didik SMK menjadi 67%. Secara lebih rinci, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Animo masyarakat untuk mengakses pendidikan di SMK, 2. Pencapaian proporsi SMK:SMA sebesar 67:33 3. Kelayakan pengembangan program studi keahlian SMK 4. Cara peningkatan jumlah peserta didik SMK 5. Daya serap lulusan SMK, 6. Kesiapan sekolah untuk memperluas program studi keahlian SMK 7. Dukungan Pemerintah terhadap kebijakan peningkatan peserta didik SMK.
  • 96. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS B. Tahapan Study Kelayakan Bisnis 1. Penemuan Ide Perluasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai bentuk SMK, yaitu SMK Besar di kawasan Industri, SMK kelas jauh di Pesantren/institusi lain, SMK di daerah perbatasan, SMK kecil di di daerah terpencil dan perdesaan, SMA Terbuka dan Sekolah Menengah Terpadu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja menengah di sektor manufaktur, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, perdagangan, jasa kemasyarakatan, pariwisata, ICT, pertanian, serta teknologi dan seni (konservatori budaya), pemerintah akan meningkatkan jumlah peserta didik SMK, yang diproyeksikan akan meningkat secara signifikan sampai dengan tahun 2009. PRESENTATION TITLE 96
  • 97. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS 2. Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Strength 1. Gedung milik sendiri 2. Sarana dan prasarana pembelajaran cukup memadai 3. Lokasi sekolah berada di lingkungan yang aman 4. Tenaga pengajar usia produktif dan kreatif yang menguasai teknologi 5. Kegiatan ekstrakurikuler yang aktif dan berprestasi 6. Biaya Pendidikan terjangkau 7. Hubungan baik antara warga sekolah dengan komite dan masyarakat sekitar PRESENTATION TITLE 97
  • 98. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS Weakness 1. Kekurangan tenaga pengajar yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 2. Kekurangan tenaga pengajar/staff yang berfokus di sekolah ini 3. Program keahlian yang dijalankan kurang menarik 4. Peserta didik mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah, sehingga dana sumbangan Pendidikan sulit untuk mencapai target 5. Orang tua peserta didik kurang peduli dengan program sekolah PRESENTATION TITLE 98
  • 99. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS Opportunity 1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada 2. Sekolah berkualitas sangat tinggi 3. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator 4. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan 5. sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga 6. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta 7. Kemitraan degan pihak lain 8. Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri PRESENTATION TITLE 99
  • 100. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS Opportunity 1. Orang tua memiliki minat memasukkan putranya pada 2. Sekolah berkualitas sangat tinggi 3. Adanya dukungan dana operasional dari Pemerintah dan donator 4. Tradisi turun temurun orang tua untuk memasukkan 5. sekolah yang sama bagi adiknya, saudara, ataumerekomendasikan tetangga 6. Kebijakan pemerintah tentang ‘ZONASI’ bagi sekolah negeri, dan tidak berlaku untuk swasta 7. Kemitraan degan pihak lain 8. Alternatif kedua setelah tidak diterima di Negeri PRESENTATION TITLE 100
  • 101. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS Threaths 1. Revolusi industry 4.0 2. Kompetisi mutu dengan sekolah unggul lainnya sangat ketat 3. Beban kontribusi dana yang ditanggung wali murid semakin meningkat 4. Banyak SMK sekitar yang mengadakan jurusan yang lebih menarik PRESENTATION TITLE 101
  • 102. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS 3. Evaluasi Evaluasi dilakukan per akhir tahun pelajaran, bila : 1. Jumlah calon peserta didik baru lebih banyak daripada peserta didik yang lulus di tahun yang sama. Maka dapat dikatakan strategi marketing berhasil, sebaliknya bila jumlah calon peserta didik lebih sedikit disbanding lulusan, maka dikatakan kurang berhasil. 2. Lulusan yang mendapatkan pekrjaan, berwirausaha atau melanjutkan Pendidikan lebih banyak disbanding dengan siswa yang tidak/belum memiliki kegiatan. Maka dapat diasumsikan bahwa strategi di bidang operasi/proses berhasil PRESENTATION TITLE 102
  • 103. 2. STRATEGI FUNGSIONAL 1. STRATEGI DI BIDANG PEMASARAN 2. STRATEGI DI BIDANG KEUANGAN 3. STRATEGI DI BIDANG SDM 4. STRATEGI DI BIDANG PRODUKSI / OPERASI 5. STRATEGI DI BIDANG SISTIM INFORMASI PRESENTATION TITLE 103
  • 104. 2. STRATEGI FUNGSIONAL PRESENTATION TITLE 104  Strategi di Bidang Pemasaran Marketing Mix 1. Produk (Product) Sebagai Lembaga Pendidikan yang dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan ini, tentu saja menjual Jasa Layanan Pendidikan (service) yang berupa: a. Layanan Pokok Yang termasuk dalam layanan pokok disini meliputi layanan kebutuhan siswa akan pembelajaran yakni berupa pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan pelayanan siswa di sekolah, dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh para personil professional sekolah yang dipekerjakan pada sistem sekolah.
  • 105. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Strategi di Bidang Pemasaran b. Layanan Bantu Perubahan dinamika masyarakat yang cepat seperti yang kita alami saat ini, sekolah merupakan pemegang peranan penting, dengan memberikan banyak pelayanan yang diharapkan dari sekolah. PRESENTATION TITLE 105
  • 106. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Strategi di Bidang Pemasaran 2. Harga (Price) Harga yang dikenakan untuk menempuh Pendidikan di sekolah kami cukup terjangkau karena berada diangka dibawah lima juta setahun. Dan kamipun memberikan keleluasaan kepada wali murid untuk mengangsur biaya Pendidikan hingga mereka dapat lulus tanpa khawatir akan dikeluarkan dari sekolah dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil PRESENTATION TITLE 106
  • 107. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Strategi di Bidang Pemasaran 3. Promosi (Promotion) Enam bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, kami sudah membentuk tim panitia penerimaan peserta didik baru, yakni dimulai pada bulan Desember. Tim panitia akan menyebar brosur ke setiap SMP terdekat sejauh ± 10km dari lokasi sekolah. Selain itu juga menempatkan spanduk di jalur dari dan menuju sekolah sejauh ±3km. PRESENTATION TITLE 107
  • 108. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Strategi di Bidang Pemasaran 4. Saluran Distribusi (Place) Lokasi sekolah yang dekat dengan jalan alternatif sangat mudah dijangkau, karena dilalui oleh angkutan umum. PRESENTATION TITLE 108
  • 109. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Segmenting segmentasi pasar adalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan siswa lulusan Paket B (Program Kesetaraan) yang berumur 16-21 tahun.  Targeting Dari keseluruhan SMP terdekat, sekolah menargetkan SMP yang berada di bawah naungan Yayasan yang sama dengan sekolah kami. Dengan harapan adanya dukungan secara moril untuk saling mendukung dan memajukan semua Lembaga dalam satu Yayasan. PRESENTATION TITLE 109
  • 110. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Positioning Sekolah kami menwarkan biaya pendidikan yang terjangkau kalangan masyarakat sekitar dengan kulitas dan kredibilitas yang cukup baik. Tenaga pengajar/pendidik yang masi dalam usia produktif juga mendukung system pembelajaran yang kreatif dan dinamis. Dan kami juga membebaskan biaya Pendidikan untuk peserta didik kurang mampu dan juga Yatim dan Yatim Piatu. Dengan harapan membantu program pemerintah dalam mewujudkan wajib belajar dua belas tahun serta mengurangi angka anak putus sekolah. PRESENTATION TITLE 110
  • 111. 2. STRATEGI FUNGSIONAL BANTUAN PEMERINTAH (DANA BOS) KOMPENSASI YAYASAN (LEMBAGA) BIAYA KOMITE (WALI MURID) Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) 1 Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 300.000 300.000 2 Pengadaan dan Pengelolaan Hasil Belajar Siswa/Rapor 135.000 50.000 85.000 Pengadaan Sampul Rapor 70.000 70.000 3 Pengadaan dan Pemeliharaan Komputer 220.000 110.000 110.000 4 Pemeliharaan Gedung/Sarana Prasarana Belajar 1.200.000 300.000 300.000 600.000 5 Pengadaan sarana kesehatan (Penanganan Covid-19) 155.000 75.000 80.000 6 Iuran Bulanan Peserta Didik (IBPD) 720.000 720.000 7 Praktikum 300.000 300.000 8 Mid Semester/PHB Semester 1 225.000 115.000 110.000 9 Penilaian Akhir Semester (PAS) 270.000 170.000 100.000 10 Pengadaan dan Pengelolaan Hasil Belajar Siswa/Rapor 135.000 50.000 85.000 11 Kegiatan OSIS/Ekstrakulikuler/Pengembangan Diri 240.000 140.000 100.000 12 Pemeliharaan dan Pengembangan Perpustakaan 270.000 170.000 100.000 13 Pemeliharaan Gedung/Sarana Prasarana Belajar 1.200.000 300.000 300.000 600.000 14 Pengadaan saran kesehatan (Penanganan Covid-19) 235.000 75.000 160.000 15 Iuran Bulanan Peserta Didik (IBPD) 720.000 720.000 16 Kunjungan Industri 350.000 350.000 17 Mid Semester/PHB Semester 2 225.000 115.000 110.000 18 Penilaian Akhir Tahun (PAT) 330.000 170.000 160.000 19 Kegiatan Akhir Tahun 180.000 60.000 120.000 Jumlah Biaya Kebutuhan Siswa Kelas X 7.480.000 1.900.000 600.000 4.980.000 415.000 NO. KEGIATAN / PROGRAM BIAYA KEGIATAN SISWA / TAHUN SUMBER DANA PENDIDIKAN RENCANA KEGIATAN KELAS X (SEPULUH) DAN PROGRAM SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YASPI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SEMESTER 1 SEMESTER 2 PRESENTATION TITLE 111  Strategi di Bidang Keuangan
  • 112. 2. STRATEGI FUNGSIONAL Januari - April Mei - Agustus September - Desember 112.860.000 Rp 150.480.000 Rp 102.030.000 Rp 1 2.500.000 Rp 3.750.000 Rp - Rp 2 - Rp 24.284.000 Rp - Rp 3 - Rp 5.395.000 Rp 5.450.000 Rp 4 3.400.000 Rp 3.496.000 Rp 3.000.000 Rp 5 2.771.800 Rp 20.188.200 Rp 17.234.000 Rp 6 300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 7 2.038.200 Rp 2.716.800 Rp 2.657.600 Rp 8 32.000.000 Rp 24.450.000 Rp 17.818.400 Rp 9 30.250.000 Rp 18.800.000 Rp 12.670.000 Rp 10 - Rp - Rp 2.100.000 Rp 11 - Rp 6.300.000 Rp - Rp 12 39.600.000 Rp 39.600.000 Rp 39.600.000 Rp 112.860.000 Rp 150.480.000 Rp 102.030.000 Rp Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan ALOKASI DANA BOS REGULER YANG DITERIMA No Komponen Pembiayaan Dana BOS Reguler Periode / Alokasi Penerimaan Peserta Didik Baru Pengembangan Perpustakaan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran Administrasi Kegiatan Sekolah JUMLAH JUMLAH TOTAL 365.370.000 Rp Langganan Daya dan Jasa Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus, Praktik Kerja Industri atau Praktik Kerja Lapangan di dalam Negeri, Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan Guru dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian, Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional dan Bahasa Asing lainnya bagi kelas akhir SMK Pembayaran Honor PRESENTATION TITLE 112
  • 113. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Strategi di Bidang SDM PROSES SDM 1. Pengadaan RANCANGAN PROSES PERENCANAAN DAN PEREKRUTAN, SELEKSI GURU Berdasarkan diagram ini alur perekrutan guru dimulai dari Kepala sekolah yang mengajukan usulan penambahan tenaga pendidik kepada Ketua Yayasan, yang selanjutnya juka disetujui maka akan dilaksanakan tahap persiapan. Tahap persiapan ini berupa pemasangan iklan di media online Instagram dan whatsapp. Selanjutnya Tim Administrasi yang dalam hal ini pada sekolah kami berada pada tanggung jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum akan memberikan penilaian dalam Tes Penilai terkait kevalidan data calon guru tersebut. Apabila telah lulus melewati seleksi data, maka selanjutnya adalah tahap seleksi yaitu berupa wawancara yang juga dilakukan oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum dan selesai. PRESENTATION TITLE 113
  • 114. Mulai Tim Administrasi/Waka Krurikulum Tim Seleksi/Waka Kurikulum Ketua Yayasan Kepala Sekolah Usulan Penambahan Tenaga Pendidik Usulan Penambahan Tenaga Pendidik Persiapan Setuju Tes Penilaian (Kevalidan Data) Tes Penilaian: Wawancara Lulus Lulus Selesai 2. STRATEGI FUNGSIONAL PRESENTATION TITLE 114
  • 115. 2. STRATEGI FUNGSIONAL 2. Pengembangan Adapun kegiatan pengembangan pengembangan SDM di SMK Yaspi dilakukan melalui berbagai macam jalur, yaitu: 1) Jalur peningkatan pendidikan formal (S1, S2, S3); 2) Jalur mengikuti pelatihan/diklat eksternal maupun internal; 3) Jalur fungsional, 4) Jalur pembinaan karier manajemen; 5) Jalur penghargaan PRESENTATION TITLE 115
  • 116. 2. STRATEGI FUNGSIONAL 3. Kompensasi  Gaji seluruh pegawai diberikan setiap awal bulan, dengan perhitungan jumlah setiap jam pembelajaran selama satu minggu ditambah dengan jam tatap muka di kelas selama satu bulan. PRESENTATION TITLE 116
  • 117. 2. STRATEGI FUNGSIONAL 6. PHK Keputusan untuk mengambil keputusan Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran yang melalui pemberian teguran dan dua kali surat peringan. PRESENTATION TITLE 117
  • 118. 2. STRATEGI FUNGSIONAL Fungsi MSDM 1. Planning SMK Yaspi, khususnya WKS Bidang kurikulum beserta stafnya, dalam merencanakan kebutuhanguru/pendidik dan karyawan/tenagakependidikan dilakukan berdasarkan hasil analisis evaluasi kebutuhanguru per mata pelajaran setiap semester/tahunnya. 1. PRESENTATION TITLE 118
  • 119. 2. STRATEGI FUNGSIONAL Dalampelaksanaannya, WKS Kurikulum mengevaluasi untuk guru dan karyawan secara umum, WKS Kurikulum khusus evaluasi terkaitkebutuhan guru berdasarkan materi pembelajaran guru-guru yangmengajar di kelas, ketua program studi masing-masing kejuruan bagi guru-guru yang mengajar mata pelajaran produktif/kejuruan, ketua program studi umum melakukananalisis kebutuhan bagi guru-guru yang mengajar normatif dan adaptif yang dievaluasi setiap akhir semester, sedangkan bagi karyawan tata usaha diserahkan kepada penanggung jawab tata usaha untukmelakukan evaluasi kebutuhan per bidang sesuai dengan kebutuhansekolah. PRESENTATION TITLE 119
  • 120. 2. STRATEGI FUNGSIONAL PRESENTATION TITLE 120 KO DE Nama Guru Mata Pelajaran X XI XII JML Total JTM A B A B A B C C Saefullah, S.Pd. Kearsipan 2 2 4 4 D Irma Mayasarie, S.Pd. Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 10 10 E Lilis Supriyati, S.E. 1. Ekonomi Bisnis 2 2 4 8 2. OTK Keuangan 2 2 4 F Sanan Supriatna, S.Si. OTK Humas dan Keprotokolan 2 2 4 4 G Iskandar Suryana, S.Ag Pendidikan Agama Islam 0 0 H Jajang Rahmat, S.Pd.I. 1. OTK. Sarana dan Prsarana 2 2 2 6 16 2. Pendidikan Agama Islam 2 2 2 2 2 10 I Doni Ramdoni, S.Pd.I. 1. Seni Budaya 1 1 2 6 2. PAI 2 2 4 J Wapita Beni Purwanto, S.Psi. Penjas dan Orkes 2 2 2 2 8 8 K Asep Saepulloh, S.Pd.I. Matematika 2 2 4 4 L Abdul Rojak, S.Kom. 1. Simulasi dan Komunikasi Digital 2 2 4 8 2. Teknologi Perkantoran 2 2 4 M Rima Meiyanasari, S.E. Korespondensi 2 2 4 4 N Tuti Alawiyah, S.Pd. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 14 14 O Abdul Qosim Junaedi, S.Pd.I 1. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2 2 14 18 2. Sejarah Indonesia 2 2 4 P Febrian Ayu Lestari, S.Pd. 1. IPA 1 1 2 8 2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 2 6 R Ikna Sumarna, S.Pd. PPKn 2 2 2 2 2 2 2 14 14 S Mahpud, S.E. 1. OTK Kepegawaian 2 2 2 6 18 2. OTK Keuangan 4 4 4 12 T Siti Maesaroh, S.Si. Matematika 2 2 2 2 2 10 10 U Masri Sumarna, S.Pd Administrasi Umum 2 2 4 4 V Haruman Setiawan, S.Pd 1. OTK Sarana dan Prasarana 2 2 4 8 2. OTK Kepegawaian 2 2 4 AB Delya Indah Pratiwi, S.Pd. 1. Bahasa Indonesia 2 2 4 14 2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 4 3. OTK Humas dan Keprotokolan 2 2 2 6 TOTAL JJM 30 30 24 24 24 24 24 180 180 Staffing
  • 121. 2. STRATEGI FUNGSIONAL Staffing, Organizing, Actuating, dan Controlling Staffing, Organizing, Actuating dan Controlling sepenuhnya dilaksanakan oleh Kepala Sekolah berfungsi sebagai: Edukator, Manajer, Administrator , Supervisor, Pemimpin/Leader Inovator, dan Motivator. PRESENTATION TITLE 121
  • 122. 2. STRATEGI FUNGSIONAL  Strategi di Bidang Produksi / Operasi Adapun masing-masing komponen standar proses adalah sebagai berikut.  Perencanaan Pembelajaran  Pelaksanaan Proses Pembelajaran  Penilaian Hasil Pembelajaran  Pengawasan Proses Pembelajaran PRESENTATION TITLE 122
  • 123. 2. STRATEGI FUNGSIONAL . Strategi di Bidang Sistim Informasi SMK Yaspi menggunakan media social juga akun belajar.id untuk mengakses informasi baik terkait kegiatan belajar mengajar, hasil pelaporan evaluasi belajar, serta tekait informasi yang mendukung program-program sekolah. PRESENTATION TITLE 123
  • 124. PROGRAM KERJA SMK YASPI A. Latar Belakang SMK Yaspi merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta yang berada dibawah naungan Yayasan Inayatul Amanah. Dengan kemampuan yang dimiliki, SMK Yaspi berupaya memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan Standar Layanan Minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan profesional dan kompeten dalam mengisi bidang-bidang pekerjaan di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), atau membuka usaha mandiri, SMK harus mampu memberikan pelayanan pembelajaran yang proporsional dan profesional. Prinsip pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mengacu pada tuntutan Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. PRESENTATION TITLE 124
  • 125. PROGRAM KERJA SMK YASPI B. Tujuan Tujuan penyusunan Program Kerja Sekolah ini adalah: 1. untuk memudahkan dalam mewujudkan Visi dan Misi serta Tujuan Sekolah; 2. untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan kinerja sekolah pada tahun bersangkutan; 3. memudahkan organisasi sekolah dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan job dan tanggung jawabnya; 4. memudahkan dalam melaksanakan evaluasi keberhasilan selama jangka waktu satu tahun. C. Sasaran Sasaran Program Kerja Sekolah ini adalah ketercapaian kinerja sekolah satu tahun pelajaran 2020/2021 sesuai 8 Standar Nasional Pendidikan, berdasarkan skala prioritas. PRESENTATION TITLE 125
  • 126. Action Plan PRESENTATION TITLE 126 No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan Target Ketercapaian Pelaksana Penanggung Jawab 1 Validasi Kurikulum Agustus 2023 Mempunyai Kurikulum yang sudah tervalidasi DU/DI Kurikulum Ka. Kom Kepala Sekolah 2 Pembuatan RPP Juli 2023 Semua Guru membuat RPP standar SMK Yaspi Semua Guru Wk. Kurikulum 3 Menjalin Kerjasama dengan DU/DI Bulan Mei 2022 · Penyusunan Kurikulum · Memiliki Program Prakerin yang terpadu dan sinergis dengan DU/DI · Pelaksanaan pembelajaran di DU/DI melalui kegiatan Prakerin · Penyerapan Tenaga Kerja Wk. Hubin Wk. Kurikulum Ka.Kom Guru Produktif Kepala Sekolah 4 Menjalin Kerja sama dengan sekolah lain Mei 2022 · Studi banding · Sharing Informasi Wk. Hubin Ka. Kom Semua Guru Kepala Sekolah
  • 127. Action Plan 5 Kelengkapan Administrasi Sekolah Juli 2022 Memiliki Administrasi Sekolah yang lengkap Semua wk. Kepala Sekolah dan TU Kepala Sekolah 6 Rekruitment Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMK Pertanian Wadil Falah Juni 2022 Memiliki Pendidik dan Tenaga Pendidikan yang sesuai kualifikasi Semua Wakil Kepala Sekolah Kepala Sekolah 7 Pelatihan Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMK Pertanian Wadil Falah Juni 2022 Memiliki Pendidik dan Tenaga Pendidikan yang Kompeten dan Profesional Semua Guru dan TU Semua Wakil Kepala Sekolah PPDB Maret-Juli 2022 Jumlah siswa mencapai 280 Wk. Kesiswaan Kepala Sekolah 8 Ekstrakurikuler · Memiliki Kegiatan Ekstrakulikuler · Mengikuti Kegiatan LKS Pembina Ekskul Wk. Kesiswaan 9 Penambahan Ruang Kelas Mei 2023 · Memiliki 10 ruang kelas / 10 Rombel Wk. Sarpras Kepala Sekolah 10 Rehab Ruang Kelas Mei 2023 · Memiliki Ruang Kelas sesuai Wk. Sarpras Kepala Sekolah PRESENTATION TITLE 127
  • 128. Action plan 11 Pemeliharaan Lingkungan Berkala Terciptanya lingkungan sekolah yang Indah, asri dan nyaman Wk. Sarpras Kepala Sekolah 12 Penyedian Peralatan penunjang KBM Juni 2022 Memiliki peralatan untuk kegiatan praktek dan teori sesuai standar Wk. Sarpras Ka.Kom Kepala Sekolah 13 Proses Pembelajaran yang PAKEM Tahun Pelajaran 2021/2022 · Tercapainya KKM semua Mata Pelajaran · Kelulusan Siswa 100% Semua Komponen SMK Pertanian Wadil Falah Kepala Sekolah 14 Kegiatan Unit Produksi Juli 2022 Memiliki Unit Produksi pada masing-masing Kompetensi Keahlian Ka. Kom Kepala Sekolah PRESENTATION TITLE 128
  • 129. 2. STRATEGI FUNGSIONAL Anggaran PRESENTATION TITLE 129 NO. SUMBER DANA JUMLAH NO. JENIS PENGELUARAN JUMLAH 1 Sumbangan Komite Sekolah (SMK) 480.000.000 1 Honor Kesra Guru dan Pegawai 365.000.000 2 Dana BOS/BPMU 520.000.000 2 Biaya Umum/Administrasi 120.000.000 3 Biaya Publikasi 2.000.000 4 Biaya Ulangan Umum, Ujian Akhir,US/UN 50.000.000 5 Peningkatan Mutu Guru 10.000.000 6 Biaya Perjalanan Dinas Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai 12.000.000 7 Biaya Penerimaan Siswa Baru 25.000.000 8 Biaya Utilitas/Listrik/Telpon/Internet 30.000.000 9 Biaya Pemeliharaan Gedung 100.000.000 10 Biaya Rapat/Pertemuan/PHBI/PHBN 30.000.000 11 Biaya Pengadaan Alat-alat Pembelajaran 150.000.000 12 Biaya Pengadaan Buku Pegangan Guru dan Siswa (LKS) 57.000.000 13 Biaya Pengadaan alat-alat Olah Raga dan Kesenian 10.000.000 14 Biaya Ekstrakurikuler 20.000.000 15 Biaya Pengadaan Meubeler 10.000.000 16 Biaya Orientasi Siswa 7.850.000 Jumlah Penerimaan 1.000.000.000 Jumlah Pengeluaran 998.850.000 Saldo Akhir 1.150.000 Jumlah Penutupan 1.000.000.000 Jumlah Penutupan 1.000.000.000 Mengetahui, Bogor, 30 Juni 2021 Kepala SMK YASPI Bendahara Komite Tuti Alawiyah, S.Pd Siti Maesaroh, S.Si REKAPITULASI KAS TAHUNAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL - INAYAH BULAN JANUARI 2021 S/D BULAN JUNI 2021 SMK YASPI PENERIMAAN PENGELUARAN Anggaran
  • 130. Evaluasi kinerja Ada beberapa Evaluasi Kinerja yang dilaksanakan: 1. Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah dilaksanakan oleh Pengawas Pembina dari Kantor Cabang Dinas Wilayah 1 dan Ketua Yayasan 2. Evaluasi Kinerja Guru Evaluasi Kinrja Guru dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum PRESENTATION TITLE 130
  • 131. Evaluasi kerja 3. Evaluasi Kinerja Lembaga Evaluasi Kinerja Lembaga dilaksanakan oleh Ketua Yayasan, Pengawas Pembina. Adapun komponen Penilaian tercantum dalam delapan Standar Pendidikan pada BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) PRESENTATION TITLE 131
  • 132. Evaluasi kerja PRESENTATION TITLE 132 Instrumen Pengukuran Kinerja Guru
  • 133. PRESENTATION TITLE 133 : : : : : : NO KOMPETENSI SKOR PROPORSI NILAI 1 Kepribadian dan Sosial 96,43 100% 96,42857143 2 Kepemimpinan Pembelajaran 82,50 100% 82,5 3 Pengembangan Sekolah 78,57 100% 78,57142857 4 Manajemen Sumber Daya 90,63 100% 90,625 5 Kewirausahaan 75,00 100% 75 6 Supervisi Pembelajaran 91,67 100% 91,66666667 514,79 85,80 Baik Kab.Bogor 10-Feb-23 Kepala Sekolah yang dinilai Penilai 2 Penilai 1 Iskandar Suryana,S.Ag H. Nursaid Madjadji,S.Pd Tuti Alawiyah,S.Pd JUMLAH SKOR Nama Kepala Sekolah Tuti Alawiyah,S.Pd Periode penilaian NUKS / NUPTK A. NILAI ATASAN 6250761662300080 Januari- Desember 2022 NILAI AKHIR SEBUTAN 20270945 REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2022 Nama Lembaga Penyelenggara Nama Sekolah NPSN Yayasan Pendidikan Islam Inayatul Amanah SMK SWASTA YASPI Laporan Hasil Penilaian Kinrja Kepala Sekolah
  • 135. SECTION DIVIDER 1. Risk Assesment 2. Konsep Blue Ocean Strategy 3. Konsep Corporate Culture 135
  • 136. 1. RISK ASSESSMENT Risk Assessment atau dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai penilaian risiko merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memperkirakan suatu risiko dari situasi yang bisa didefinisikan dengan jelas ataupun potensi dari suatu ancaman atau bahaya baik secara kuantitatif atau kualitatif. Penilaian risiko juga bisa diartikan sebagai suatu proses pemeriksaan keamanan dengan suatu struktur tertentu, pembuatan suatu rekomendasi khusus, dan rekomendasi pengambilan keputusan dalam suatu proyek dengan menggunakan analisis risiko, perkiraan risiko, dan informasi lain yang memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan 136
  • 137. Likelyhood 137 RISK ASSESSMENT Deskripsi Nilai Penjelasan Kualitatif Sangat Sering Terjadi (Frequent) 5 Dapat terjadi pada berbagai keadaan, sering muncul pada waktu-waktu tertentu Sering Terjadi (Probabie) 4 Terjadi beberapa kali dalam beberapa situasi atau keadaan Mungkin Terjadi (Occasional) 3 Mungkin dapat terjadi dalam suatu keadaan Jarang Terjadi (Remote) 2 Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi dalam beberapa situasi Sangat Jarang Terjadi (Improbable) 1 Dapat diasumsikan tidak akan pernah terjadi dalam kondisi yang luar biasa
  • 138. Severity 138 RISK ASSESSMENT Kriteria Nilai Deskripsi Berbahaya (Catastrhopic) 5 Peristiwa yang sangat mengancam jiwa dapat menyebabkan kematian Berat (Major) 4 Cederaparah atau trauma yangmembutuhkan perawatan rumah sakit yang mendesak Sedang (Serious) 3 Melukai cedera atau trauma yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Kecil (Minor) 2 Cidera atau trauma yang tidak terlalu pengaruh tetapi membutuhkan perawatan di rumah sakit Tidak Signifikan (Acidental) 1 Cedera atau trauma ringan yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit
  • 139. Matrix Table Level Risiko: 1 – 3 : Rendah 4 – 6 : Sedang 7 – 14 : Tinggi 15 – 25: Ekstrim 139 RISK ASSESSMENT Likelyhood Severity Tidak Signifikan (1) Kecil (2) Sedang (3) Berat (4) Berbahaya(5) Sangat Jarang Terjadi (1) 1 2 3 4 5 Jarang Terjadi (2) 2 4 6 8 10 Mungkin Terjadi (3) 3 6 9 12 15 Sering Terjadi (4) 4 8 12 16 20 Sangat Sering Terjadi (5) 5 10 15 20 25
  • 140. Penilaian Kegiatan Menggunakan Metode HIRA 140 RISK ASSESSMENT PADA MASA PANDEMIC COVID-19 No Jenis Kegiatan Potensi Bahaya dan Risiko Severity Frekuensi Nilai Level RIisko Katego ri Nilai Kateg ori Nilai Bahaya 1. Upacara bendera pada hari senin • Terdapat virus yang menempe pada pakaian atau ada orang yang tanpa gejala mengidap virus • Apabila terdapat virus yang menempel dan terjad kontak langsung maka akan mudah tersebar pada lingkungan Berba haya 5 Sanga t sering terjad i 5 20 Ekstrim
  • 141. 141 RISK ASSESSMENT 2 Kegiatan  Apabila terdapatorang dan kemudian menularkan viruscovid-19  Saat berbicara, batuk dan bersin droplet akan tersebar pada orang yang berada didekatnya belajar Berbahaya 5 Sangat 5 20 Ekstrim dan Sering mengajar. Terjadi 3 Beribadah  Menggunakan alat ibadahsecara bergantian dengan orang lain Jika terdapat orang yang positif terkena virus covid-19 maka akan terjadi penyebaran yang sangat . Berat 4 Sering 4 16 Ekstrim Terjadi
  • 142. 142 RISK ASSESSMENT 4 Membeli makanan kantin.  Menggunakan alatmakanyang digunakan bergantian dengan lain  Banyak orang yangberkerumun  Virus covid 19 akan menyebar secaramudah.  Meja kantinyang selalu tidak dibersihkan secaraberkala  Terdapat virus yang menempel dapa uang kembalian Berbahaya 5 Sangat Terjadi 5 20 Ekstrim 6 Kerja bakti di sekolah.  Terkontaminasi dengan virus saatberinterksi dan menjaga jarak  Pengunaan alat kebersihan seacrabersamaan Berat 4 Sangat Sering Terjadi 5 15 Ekstrim 7 Kegiatanolahraga.  Virus Covid 19 dapat menempel pada alat olahraga  Tidak dilakukannya social distancing  Penggunaan alat kebersihan secara bergantian dan bersama- sama Berat 4 Sangat Sering Terjadi 5 20 Ekstrim
  • 143. 5 Pengguna  Menggunakan toilet bergantian dan menyentuh benda- benda di toliet  Toilet sekolah jarang dibersihkan sehingga banyak virus yang hinggap di toilet Sangat an toilet Berbahaya 5 Sering 5 20 Ekstrim Di Terjadi sekolah. 143 RISK ASSESSMENT 8 Kegiatan ekstrakulikuler.  Terkontaminasi dengan virus saatberinterksi dan tidak menjaga jarak  Adanya perkumpulanatau pertemuan yang melibatkan banyakorang Berat 4 Sangat Sering Terjadi 5 20 Ekstrim 9 Kegiatan evaluasi belajar (UTS danUAS).  Peminjaman alat tulisdan pemakaian bersama dapat terinfeksi virus yangterkontaminasi pada benda  Kegiatan UTS dan UAS dengan posisi duduk yang berdekatan < 1 meter, dapat terinfeksi virus covid19 Sedang 3 SeringTerjadi 4 12 Tinggi
  • 144. 144 RISK ASSESSMENT 10 Acara di sekolah internal maupun eksternal.  Mengadakan acara oleh OSIS sehingga banyak siswa berkumpul dalam satu tempat dengan jarak masing-masing orang < dari 1 meter, dapat terinfeksi covid-19. Menjaditempat palingsering berinteraksi atau satu sama lain Berat 4 Sangat Sering Terjadi 5 20 Ekstrim 11 Kegiatan perlombaan antar kelas.  Mengadakan berbagai macam perlombaan oleh OSIS banyak para siswa berkumpul dalam satu tempat dengan masing-masing orang< dari 1 meter, dapat terinfeksi covid- 19. Menyentuh benda- bendasekitar dan saling berinteraksi tanpa jarak aman Berat 4 Sangat Sering Terjadi 5 20 Ekstrim
  • 145. 12 Penerima an pesertadidik baru.  Terkontaminasi dengan virus saatberinterksi dan tidakmenjaga jarak  Banyak orang yang berkumpul dan tidakmenerapkan socialdistancing  Menyentuh benda- benda yang dipakaiselama ospek dapatterinfeksi covid-19 dari satu siswa ke siswa lainnya SangatSering Terjadi Sedang 3 5 15 Ekstrim 13 Kegiatan pembagian rapot disetiap semester.  Banyak orang yang berkumpul dan tidakmenerapkan socialdistancing  Penyerahan buku rapot atau berbagai macam benda yang dipegang secara bergantian Sangat Sering Terjadi Sedang 3 5 15 Ekstrim 14 Kegiatanpiket di kelas.  Terkontaminasi dengan virus saatberinterksi dan tidakmenjaga jarak  Penggunaan alat kebersihan secarabergantian  Didalam kelas terdapat benda- benda tempat virus menempel dan lewat udara virus telah menyebar Berat 4 SangatSering Terjadi 5 20 Ekstrim 145 RISK ASSESSMENT
  • 146. No Jenis Kegiatan Level Risiko Risk Control 1 Upacara bendera padahari senin. Ekstrim  Kegiatan upacara bendera dilakukan dirumah masing-masing dengan menggunakan pakaian lengkap untuk para siswa yang pelaksanaannya disiarkan langsungoleh pihak sekolah secara Daring 2 Kegiatan belajar danmengajar.  Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara Daring (Online Learning System)  Para siswa mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) online, melalui WA orang tua,email atau media komunikasilainnya  Proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan cara video call, video conference, atau berbagai macam cara pembelajaran melaluiDaring  Para siswa menggunakan jaringan internet seperti wifi atau kuota untuk dapat menunjang prosespembelajaran jarakjauh Ekstrim  Membawa danmenggunakna alat untukberibadahsendiri 146 RISK CONTROL
  • 147. 3 Beribadah. Ekstrim  Dianjurkan untuk melakukan kegiatan peribadatan di rumah  Memberi jarak aman untuk beribadah minimal 1 meter  Selalu menggunakan masker untuk menjaga dari terpaparnyavirus 4 Membeli makanan dikantin. Ekstrim  Para siswa membawa peralatan makan pribadi  Para siswa membawa bekal dari rumah yang telah di siapkan sendiri.  Membawa sendniri Hand sanitizer , sabun dan masker serta alat kebersihan lainnya dari rumah  Pihak sekolah dapat menyediakan alat kebersihan seperti hand sanitizer dan tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalair di beberapa titik di kantin  Memberikan jarak duduk untuk makan di kantin (di selang satu bangku atau > 1 meter) 5 Penggunaantoilet di sekolah. Ekstrim  Membawa sendiri alat-alat kebersihan seperti tisu basah, tisukering  Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudahmenggunakan tolet  Pihak sekolah melakukan pembersihan toilet secara rutin  Sebelum menggunakan toilet ada baiknya untuk membersihkan terlebih dahulu dengan cairan desinfectan 147 RISK CONTROL
  • 148. 6 Kerja bakti di sekolah. Ekstrim  Sekolah di tutup sementara untuk mencegah adanya penularanatau penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah  Tidak ada kegiatan bersih-bersih di sekolah oleh siswa,kegiatan bersih-bersih dilakukan dirumah masing-masing 7 Kegiatan olahraga. Ekstrim  Dilakukan dengan menjaga jarak aman minimal 1 meter  Selalu menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudahmenggunakan alat olahraga secara bersamaan  Membawa perlengkapan olahraga sendiri seperti handuk,botol minum, kaos kaki, baju ganti 8 Kegiatan ekstrakulikuler. Ekstrim  Jika kegiatan memungkinkan untuk dilakukan di secara daring, maka dianjurkan untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler ssecara daring  Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yang melibatkan banyak orang untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan 9 Kegiatan evaluasi belajar(UTS dan UAS). Tinggi  Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester dilakukansecara online  Para siswa menggunakan internet atau kuota untuk dapatmengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas 10 Acara di sekolah internal maupun eksternal. Ekstrim  Sekolah di tutup sementara untuk mencegah adanya penularan atau penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah  Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yang melibatkan banyak orang untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan  Jika memungkinakan kegiatan dapat dilakukan secara daring 148 RISK CONTROL
  • 149. 11 Kegiatan perlombaan antar kelas. Ekstrim  Sekolahdi tutupsementarauntuk mencegahadanya penularanatau penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah  Segala bentuk acara yang akan diselengarakan yangmelibatkan banyak orang untuk di batalkan atau di tunda hingga waktu yang telah ditentukan 12 Penerimaan peserta didikbaru. Ekstrim  Pendaftaran dilakukan dengan sistem online  Pengiriman berkas-berkas di kirim secara online  Kegiatan pengesahan siswa baru melalui online 13 Kegiatan pembagian Ekstrim  Pembagian rapot dilakukan dengan membuat beberapa sesidalam 1 hari mecegah adanya kerumunan orang  Pelaksananya tetap dengan menjaga jarak aman minimal 1meter 149 RISK CONTROL rapot di setiap semester.  Pihak sekolah menyediakan tempat untuk mencuci tangan  Selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer  Selalu menggunakan masker untuk menjaga diri dariterpaparnya virus 14 Kegiatan piketdi kelas. Ekstrim  Sekolahdi tutupsementara untuk mencegahadanya penularanatau penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah  Tidak ada kegiatan bersih-bersih di kelaas oleh siswa, kegiatan bersih-bersih dilakukan dirumah masing-masing
  • 150.  Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut : a. Terdapat potensi bahaya yang dapat terjadi akibat virus Covid-19 di lingkungan sekolah yang berasal dari sumber bahaya yang telah digolongkan menjadi 14 sumber kegiatan, terdapat ? kegiatan yang dikategorikan risiko ekstrim dan ? kegiatan yang dikategorikan dengan risisko tinggi b. Risiko bahaya yang dapat ditimbulkan di lingkungan sekolah diantaranya risiko ekstrim dan ririsko tinggi, risiko tersebut dapat dikendalikan dengan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan eliminasi juga substitusi kegiatan c. Rekomendasi yang dapat diberikan dalam penanganan virus Covid-19 di lingkungan sekolah, untuk menutup sementara sekolah hingga virus Covid-19 ini sudah mulai mereda, karena setelah diidentifikasi didapatkan banyak sekali potensi bahaya yang dapat menjadi media penularan virus Covid-19 di lingkungan sekolah. 150 KESIMPULAN
  • 151. 2. KONSEP BLUE OCEAN STRATEGY Strategi samudra biru merupakan sebuah langkah strategis yang dapat memaksimalkan laba dari perusahaan dengan cara menjauh dari kompetisi melalui penciptaan ruang pasar baru. Dalam penciptaan ruang pasar baru tersebut, strategi samudra biru mengikuti sebuah logika strategis berbeda yang disebut sebagai inovasi nilai. 151
  • 152. STRATEGI SDM  Mempersiapkan Struktur SDM  Mengadakan seleksi untuk posisi dan tanggung jawab sebagai :  Wakil Kepala Bagian Kurikulum  Staff Guru/Pengajar  Bendahara/Operator BOS  Bendahara Komite  Wakil Kepala Bagian Kesiswaan  Wakil Kepala Bagian Program Keahlian  Wakil Kepala Bagian Hubinmas  Wakil Kepala Bagian Sarana dan Prasarana  Guru Bimbingan Koseling  Pembina Osis  Pembina Ekstrakurikuler  Marketing  Kepala Laboratorium 152
  • 154. STRATEGI KEUANGAN  Menentukan sumber pembiayaan, yang dapat diperoleh dari : Dana Bantuan Operasional Sekolah  Bantuan Pendidikan Menengah Umum (bpmu)  Komite  Yayasan Menentukan anggaran belanja tahunan, semester dan bulanan. Biaya operasional 154
  • 155. Strategi keuangan 155 Januari - April Mei - Agustus September - Desember 112.860.000 Rp 150.480.000 Rp 102.030.000 Rp 1 2.500.000 Rp 3.750.000 Rp - Rp 2 - Rp 24.284.000 Rp - Rp 3 - Rp 5.395.000 Rp 5.450.000 Rp 4 3.400.000 Rp 3.496.000 Rp 3.000.000 Rp 5 2.771.800 Rp 20.188.200 Rp 17.234.000 Rp 6 300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 7 2.038.200 Rp 2.716.800 Rp 2.657.600 Rp 8 32.000.000 Rp 24.450.000 Rp 17.818.400 Rp 9 30.250.000 Rp 18.800.000 Rp 12.670.000 Rp 10 - Rp - Rp 2.100.000 Rp 11 - Rp 6.300.000 Rp - Rp 12 39.600.000 Rp 39.600.000 Rp 39.600.000 Rp 112.860.000 Rp 150.480.000 Rp 102.030.000 Rp Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan ALOKASI DANA BOS REGULER YANG DITERIMA No Komponen Pembiayaan Dana BOS Reguler Periode / Alokasi Penerimaan Peserta Didik Baru Pengembangan Perpustakaan Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler Kegiatan Asesmen/Evaluasi Pembelajaran Administrasi Kegiatan Sekolah JUMLAH JUMLAH TOTAL 365.370.000 Rp Langganan Daya dan Jasa Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus, Praktik Kerja Industri atau Praktik Kerja Lapangan di dalam Negeri, Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan Guru dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian, Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi Kemampuan Bahasa Inggris Berstandar Internasional dan Bahasa Asing lainnya bagi kelas akhir SMK Pembayaran Honor
  • 157. STRATEGI PRODUKSI/OPERASIONAL Adapun masing-masing komponen standar proses adalah sebagai berikut.  Perencanaan Pembelajaran  Pelaksanaan Proses Pembelajaran  Penilaian Hasil Pembelajaran  Pengawasan Proses Pembelajaran 157
  • 158. STRATEGI PRODUKSI/OPERASIONAL VISI: Mewujudkan lulusan yang memiliki skill di bidang manajemen bisnis secara mandiri dan berakhlaqul karimah. Indikator Visi Kelembagaan 1. Generasi yang memiliki keahlian di bidang bisnis manajemen secara global 2. Produktif, Adaptif dan Mandiri 3. Berakhlakul karimah 4. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 158
  • 159. STRATEGI PRODUKSI/OPERASIONAL MISI: 1. Menyiapkan lulusan untuk menguasai program keahlian Bisnis Manajemen secara global 2. Membentuk lulusan yang berkompetensi/bersaing di Dunia usaha untuk saat ini dan di masa mendatang 3. Mencetak lulusan yang produktif, Adaptif dan Mandiri 4. Menerapkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sehingga berkahlaqul 159
  • 160. Strategi pemasaran 160 PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB), DILAKUKAN BAIK SECARA DARING MAUPUN LURING.  Promosi PPDB disebar baik secara luring dengan menyebar brosur , melakukan presentasi di SMP sekitar juga melalui Platform yang banyak digunakan dan digemari masyarakat luas. Seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok, Snack video dll.  Promosi bebasis daring dilakukan dengan video hasil kreasi peserta didik.  Pemberian Dorprice bagi pendaftar gelombang pertama
  • 161. Strategi sistim informasi Ruang Lingkup SIM Sekolah SIM Sekolah dibagi ke dalam 6 sistem yang semuanya dapat diakses secaraonline serta terintegrasi saat dioperasionalkan, yaitu : 1. Website Sekolah untuk Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang berisiProfil Sekolah, Visi, Misi, Fasilitas, program- program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu. Alamat:belajar.id
  • 162. Strategi sistim informasi 2. Sistem Informasi Akademik : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola informasi penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah, seperti biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat pendidikan, riwayat karir, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, data siswa, absen siswa, jadwal mengajar guru, dan lain-lain. Alamat : belajar.id 3. Sistem Informasi Penelusuran alumni : berisi mengenai Alumni SMKN 1 Indonesia dari semua jurusan yang telah tersebar di masyarakat, baik yang sudah bekerja, kuliah, dan yang belum bekerja lengkap dengan biodatanya.Selain data alumni, dalam system informasi ini juga tersedia fasilitas untukberbagi lowongan kerja yang dapat di publish oleh alumni sehingga mereka dapat berbagi informasi. Alamat : belajar.id
  • 163. 3. KONSEP CORPORATE CULTURE DI SMK YASPI 1. PENDAHULUAN 2. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI 3. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
  • 164. BAB 1 PENDAHULUAN Secara definitif, corporate culture adalah keyakinan, nilai, serta kepercayaan yang menjadi ciri perusahaan dan diikuti oleh anggota dan karyawan. Budaya organisasi merupakan nilai yang tumbuh dan berkembang di dalam sebuah perusahaan yang menjadi dasar untuk berpikir, berperilaku dan bertindak.
  • 165. 165 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah tingkat menengah yang berupaya untuk memberikan lulusan yang siap bekerja. Hal tersebut sejalan dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.SMK memberikan wadah bagi peserta didiknya untuk menempuh jenjang pendidikan yang menyiapkan kompetensi sebagai bekal di dunia kerja. SMK dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat (Widarto, 2019: 25).
  • 166. 166 Pengertian Budaya Organisasi Budaya organisasi sekolah sering diterima begitu saja, tetapi itu adalah subjek yang membutuhkan fokus dan pemahaman yang lebih besar dari para profesional berbasis sekolah. Secara umum, budaya organisasi “mengacu pada seperangkat nilai, sikap, kepercayaan dan norma umum, beberapa di antaranya eksplisit dan beberapa di antaranya tidak” (Brown, 2004, hlm. 4). Konsep Corporate Culture DI SMK
  • 167. 167 Budaya organisasi dapat ditemukan dalam hubungan bersama antar rekan kerja, norma dalam lingkungan sekolah, hubungan siswa dan guru, dan berbagi pengalaman (Haberman, 2013). Budaya organisasi sekolah memberikan rasa identitas, mempromosikan orientasi prestasi, membantu membentuk standar dan pola perilaku, menciptakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu, dan menentukan arah pertumbuhan masa depan. Konsep Corporate Culture DI SMK
  • 168. 168 Fungsi Budaya Organisasi 1) Budaya memiliki peran sebagai pembeda antar satu organisasi dengan organisasi yang lain. 2) Budaya organisasi memberikan identitas bagi anggota organisasi. 3) Budaya organisasi mampu mempermudah munculnya komitmen organisasi bagi para anggotanya. Menurut Siagian (2002: 1999), fungsi budaya organisasi yang menonjol dan penting untuk diaktualisasikan adalah sebagai berikut: a. Penentu batas-batas berperilaku b. Menumbuhkan kesadaran tentang identitas sebagai anggota organisasi. c. Penumbuhan komitmen d. Pemeliharaan stabilitas organisasional e. Sebagai instrumen pengawasan Konsep Corporate Culture DI SMK
  • 169. 169 Pengembangan Budaya Organisasi di Sekolah Berkenaan dengan pendukung budaya organisasi di sekolah Paul E. Heckman sebagaimana dikutip oleh Stolp ( 1994) mengemukakan bahwa “the commonly held beliefs of teachers, students, and principals.” Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskannilai-nilai budaya kepada para siswanya. Dalam hal ini, Larry Lashway (1996) menyebutkan bahwa “schools are moral institutions, designed to promote socialnorms,…” . Mengembangkan budaya organisasi
  • 170. 170 Membangun Budaya Organisasi 1. Menetapkan Visi dan Misi Secara Bersama 2. Membangkan Standard Perilaku Sebagai Nilai-Nilai 3. Mengkomunikasikan Secara Efektif 4. Mengimplementasikan Melalui Pelatihan & Pengembangan 5. Dukungan Dengan Apresiasi dan Konsekuensi 6. Evaluasi ke Dalam Penilaian Kinerja Secara Berkala
  • 171. 6.Penutup 6.1 Simpulan Secara umum bahwa Yaspi sudah mempunyai pangsa pasar yang kuat dengan diiringi oleh produk yang sudah melekat di setiap orang di Indonesia. Hal tsb ditandai dengan : 1. Ranking dari CP matrix bila dibandingkan dengan competitor bahwa Bidang PN masih menjadi nomor 1 2. SPACE Matrix yang menandai strategi SMK Yaspi harus lebih agresif 3. Dari analisa BCG Matrix bahwa produk SMK Yaspi berada di bagian Star/Bintang 4. IE Matrix di bagian Growth 5. Grand Strategy Matrix berada di kuadran I. Hal ini juga sejalan dengan hasil analisa pada QSPM Matrix dimana penguatan strategi untuk mencapai kinerja yang baik adalah dengan Pengembangan Produk dan Perluasan Jaringan. 6.1 Simpulan
  • 172. Penutup Peningkatan mutu Pendidikan merupakan salah satu factor bertambahnya kuantitas peserta didik, sehingga meningkatan kualitas SDM dan sarana prasarana perlu untuk ditingkatkan terlebih dahulu 6.2 Saran