SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
72
VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015
PEMANFAATAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI HIDROLISIS GARAM SEMESTER GENAP
SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014
Widinda Normalia Arlianty
Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman, Yogyakarta
*widindanormaliaarlianty@uii.ac.id
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi pemanfaatan penggunaan model
pembelajaran berbasis konstruktivis dalam memperbaiki kualitas belajar mengajar saat ini.
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi pemilihan model pembelajaran sebagai alat bantu
untuk penyampaian materi sesuai dengan tujuan dan kondisi siswa serta bermanfaat untuk sekolah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini
adalah siswa kelas XI.IPA 4 SMA Negeri 1 Kartasura. Kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan ini adalah bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konstruktivis
cocok digunakan sebagai referensi pemilihan model pembelajaran pada materi hidrolisis garam kelas
XI SMA N 1 Kartasura semester genap Tahun Ajaran 2013/2014.
Kata kunci : Pemanfaatan, Model pembelajaran, konstruktivis, hidrolisis garam
Pendahuluan
Pendidikan merupakan faktor paling penting
dalam menentukan kehidupan masa depan suatu
bangsa. UNESCO melalui International
Commission on Education for the Twenty First
Century telah merekomendasikan empat pilar
pendidikan yaitu “learning to do, learning to
know, learning to be, and learning to live
together”. Rumusan empat pilar pendidikan
oleh UNESCO tersebut menyiratkan
sebagaimana mestinya pembelajaran harus
dilakukan, dimana siswa harus hands on
activity, terlibat segala macam proses kegiatan
yang terjadi agar tercapai pembelajaran yang
aktif dan interaktif.
Pada kenyataanya banyak pengamat
pendidikan yang memberi penilaian bahwa
memasuki abad ke-21, dunia pendidikan
Indonesia masih mengalami tiga masalah besar;
terutama berkaitan dengan rendahnya kualitas
pendidikan. Studi PISA (Programme for
International Student Assesment) 2003
menyebutkan, peringkat Indonesia berada pada
urutan 38 dari 41 negara yang diteliti terkait
dengan tingkat pemahaman sains. Riset TIMMS
(Trends in International Mathematics and
Science Study) juga menyebutkan, Indonesia
berada pada peringkat 34 dari 35 negara yang
diteliti (Toharudin, 2011).
Pendidikan semakin berkembang
dengan ditemukanya banyak model dan metode
pembelajaran yang sangat bervariasi serta
mendukung terbentuknya karakter peserta didik.
Pemilihan model pembelajaran sangat
mempengaruhi berjalanya proses kegiatan
belajar mengajar di kelas. Pembelajaran yang
dilaksanakan hendaknya bermanfaat untuk
peserta didik dalam memperoleh pengetahuan,
keterampilan serta sikapnya. Hal ini dijelaskan
oleh (Kuhlthau, 2010 : 17) bahwa ada gerakan
inovatif dalam pendidikan yang menganjurkan
memperoleh keterampilan dan pengetahuan
esensial melalui pendekatan inkuiri untuk
mengajar dan belajar. Penggunakan model
pemebelajarn inkuiri ternyata dianjurkan untuk
dapat dilaksanakan di kelas. Hal ini dikarenakan
inkuiri merupakan model pembelajaran
konstruktivis dimana mampu membangun
pengetahunya sendiri di dalam kelas. Peran
seorang guru disini adalah sebagai fasilitator,
sehingga yang aktif di dalam kelas adalah siswa.
Hal ini diperkuat oleh (Trianto, 2009 : 29)
dimana teori pembelajaran konstruksivisme
didukung oleh Piaget yang melalui teori
perkembangan kognitif yang berpendapat bahwa
pengetahuan tidak boleh diperoleh secara pasif
akan tetapi harus secara aktif melalui tindakan.
Menurut pandangan konstruktivisme,
73
VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015
pembelajaran menunjukkan bahwa peserta didik
membangun sendiri pengetahuan mereka, dan
dipengaruhi secara kuat oleh apa yang mereka
ketahui (Tobin, (1996) cit. Kearney dan
Treagust, DF, (1999:1). Konstruktivisme
mendorong pendidik untuk mengenali kekuatan
yang dimiliki siswa dan memberikan
pengalaman untuk membantu membangun
pengetahuan mereka (Duit & Confrey (1996)
cit. Kearney dan Treagust, DF, (1999:1).
Selain itu Depdiknas (2005:31) juga
menyebutkan bahwa Pendekatan pendidikan
SCL (Student Centered Learning) muncul
sebagai alternative pendekatan pendidikan untuk
menjawab permasalahan ketidaksesuaian
pendekatan TCL. SCL merupakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam
pendekatan pembelajaran SCL, guru harus
mampu melaksanakan perannya dengan baik
yaitu tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga
sebagai motivator, fasilitator, dan inovator.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing
adalah suatu kegiatan belajar mengajar untuk
menemukan konsep dengan bimbingan guru
melalui pertanyaan-pertanyaan mengarahkan
cara berfikir siswa. Model ini berfokus pada
proses dan keterampilan untuk melakukan
penelitian yang meliputi kegiatan eksplorasi,
menemukan dan pemahaman. Prosedur kegiatan
mulai perancangan penyelidikan, pelaksanaan
penyelidikan, pengambilan data penyelidikan,
dan penarikan kesimpulan diarahkan oleh guru.
Pembelajaran inkuiri adalah model yang
membawa siswa secara langsung ke dalam
proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat
(Trianto, 2009 : 114).
Kelebihan inkuiri terbimbing: (1)
Membantu siswa mengembangkan atau
memperbanyak persediaan dan penguasaan
keterampilan dan proses kognitif siswa; (2)
Memberi kesempatan pada siswa untuk
bergerak maju sesuai dengan kemampuan;
(3)Membantu memperkuat pribadi siswa
dengan bertambahnya kepercayaan pada diri
sendiri melalui proses-proses penemuan; (4)
Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga
termotivasi untuk belajar; (5) Strategi ini
berpusat pada anak, misalkan memberi
kesempatan kepada mereka dan guru
berpartisipasi sebagai sesama dalam
mengecek ide. Kekurangan inkuiri terbimbing:
(1) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan
mental untuk cara belajar ini; (2) Pembelajaran
ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya
sebagian waktu hilang karena membantu siswa
menemukan teori-teori; (3) Harapan yang
ditumpahkan pada strategi ini mungkin
mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan
perencanaandan pembelajaran secara tradisional
jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri
(Suryosubroto, 2009 : 185).
Hidrolisis Garam adalah materi kimia
yang membutuhkan kemampuan matematis
siswa dalam menyelesaikan soal-soalnya,
kemudian juga membutuhkan pemahaman lebih
terhadap materi dengan cara dalam proses
pelaksaanaan pembelajaran siswa harus
diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
mencari pengetahuannya. Karakteristik materi
hidrolisis garam adalah materi algoritmik dan
abstrak, sehingga sangat cocok bila dalam
pemahaman untuk siswa pembelajaran
dilaksanakan menggunakan inkuiri terbimbing
dengan rancangan praktikum di laboratorium.
Dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing, siswa dapat membangun
pengetahuannya dengan bantuan bimbingan dari
guru.
Peraturan Menteri No. 19 ayat Tahun
2005 menyatakan bahwa pembelajaran yang
baik adalah pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru
sebaiknya lebih memperhatikan siswa dengan
membuat kondisi pembelajaran di dalam kelas
lebih menarik sehingga rasa ingin tahu siswa
selalu muncul. Pelajaran kimia yang sering
dianggap membosankan harus selalu diperbarui
dengan cara selalu melakukan inovasi dalam
penyampaian materi yang tepat dan jelas. Untuk
itu penelitian ini mencoba menjelaskan
penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing khususnya pada materi hidrolisis
garam sebagai referensi pemilihan model
pembelajaran yang tepat dan mampu
mengaktifkan peserta didik dan memotivasi
peserta didik.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesa tertentu, melainkan
menggambarkan adanya gejala atau keadaan
tertentu.
74
VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015
Penelitian deskriptif adalah menentukan
atau menafsirkan data yang ada seperti tentang
situasi yang dialami satu hubungan, kegiatan,
pandangan, sikap yang nampak, atau tentang
sifat suatu proses yang sedang belangsung,
pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang
sedang muncul, kecenderungan yang nampak,
pertentangan yang sedang meruncing dan
sebagainya (Surakhmad, 1983: 134). “Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan” Arikunto (2003: 309).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1
Kartasura semester genap Tahun Pelajaran
2013/2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Januari sampai Juli 2014.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI.IPA 4, SMA Negeri 1 Kartasura yang
terdiri dari 9 orang laki-laki dan 27 orang
perempuan.
Prosedur
Prosedur penelitian merupakan
serangkaian langkah–langkah secara urut dari
awal hingga akhir yang dilakukan dalam
penelitian. Prosedur yang digunakan dalam
penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
a) Tahap Persiapan
Pada tahap ini, kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti antara lain: (1)
penyusunan proposal penelitian, (2)
penyusunan instrumen penelitian yang meliputi
penyusunan kisi-kisi, soal tes beserta alternatif
penyelesaiannya (3) validasi instrument
penelitian oleh validator, dan (4) permohonan
ijin penelitian.
b) Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap sesungguhnya
selama berada di lapangan. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah; eksplorasi
umum dan inti fokus penelitian, mengumpulkan
data berkonsultasi dengan pembimbing.
c) Tahap Pelaporan
Tahap akhir dari penelitian ini adalah
penyusunan laporan penelitian. Pada tahap
inilah disusun laporan hasil temuan penelitian
yang dilaksanakan termasuk didalamnya
pembahasan hasil penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a) Peneliti memberikan soal tes dilanjutkan
dengan, penialaian proses pembelajaran
dinilai menggunakan lembar observasi
kepada siswa di kelas XI.IPA4 SMA Negeri
1 Kartasura
b) Setelah itu memeriksa hasil pekerjaan
siswa.
c) Setelah semua data terkumpul, maka
peneliti siap mengolah dan menganalisis
data.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Model pembelajaran digunakan untuk
lebih mempermudah pendidik menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa dengan berbagai
banyak inovatif. Hal ini diperkuat dalam
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Pasal
(19) ayat (1) yang menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotovasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Model pembelajaran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berbasis
konstruktivis, salah satu contohnya adalah
menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Pembelajaran konstruktivis
merupakan salah satu model pembelajaran yang
mampu membuat siswa aktif di dalam kelas,
karena dalam konstruktivis siswa diberikan
kesempatan seluas-luasnya dalam membangun
pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang
dilakukan di dalam kelas lebih diarahkan untuk
siswa yang lebih aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran berpusat
kepada siswa (Student Center Learning). Duit &
Confrey (1996) cit. Kearney dan Treagust, DF,
(1999:1) mengungkapkan bahwa
konstruktivisme mendorong pendidik untuk
mengenali kekuatan yang dimiliki siswa dan
memberikan pengalaman untuk membantu
membangun pengetahuan mereka.
Dalam penelitian ini model pembelajaran
yang digunakan adalah model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Ada 5 sintaks dalam model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Dalam
penelitian ini, sintaks-sintaks ini dilaksanakan di
75
VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015
(Sumber : Dahar, R.W, 1989 : 21)
laboratorium karea dilakukan dengan bantuan
percobaan di laboratorium. Sintaks model
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Fase-fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Fase 1
(Penyajian Masalah)
Persoalan yang mau diteliti
Menjelas-kan tujuan pembela-
jaran, mengaju-kan persoalan
/masalah
Memikir-kan, mengiden-tifikasi dan
men-dalami permasa-lahan tersebut.
Fase 2
Hipotesis
Memper-baiki hipotesis siswa Mengaju-kan jawaban sementara
tentang persoalan
Fase 3
Pengum-pulan Data
Memban-tu siswa mencari
peralatan dan meng-operasi-kan
peralatan sehingga berjalan
dengan baik
Mencari dan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya untuk
membukti-kan apakah hipotesis
mereka benar.
Fase 4
Analisis Data
Memban-tu mengor-ganisasi-
kan, menge-lompok-kan data
untuk memu-dah membuat
kesimpul-an
Mengiden-tifikasi, menghi-tung, dan
mencocok-kan antara data dengan
hipotesis.
Fase 5
Kesimpu-lan
Men-cocok-kan kesimpul-an
dengan hipotesis, memberi-kan
catatan untuk menyatu-kan
seluruh peneliti-an
Membuat kesimpulan berdasar-kan
data yang akurat.
Dalam penelitian ini sintaks pembelajaran yang
dilakukan dimodifikasi dengan pelaksanaan
praktikum dilaboratorium pada materi hidrolisis
garam. Penggunaan laboratorium dalam model
pembelajaran inkuiri terbimbing ini adalah
untuk mempermudah siswa dalam menerima
materi hidrolisis garam yang memiliki
karakteristik algoritmik dan abstrak sehingga
membutuhkan pembuktian untuk menguatkan
pemahaman siswa.
Hasil dari penelitian ini adalah hasil nilai
kognitif dan psikomotor siswa dengan ketentuan
tertentu. Nilai kognitif siswa diperoleh dari nilai
posttest pada materi hidrolisis garam yang
dilaksanakan setelah rangkaian pembelajaran
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
telah selesai dilakukan. Nilai psikomotor
diambil dari penilaian lembar observasi proses
pembelajaran di laboratorium yang disesuaikan
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai
posttest kognitif siswa 86,11% melebihi dari
target. Target disini yang dimaksud adalah nilai
KKM, dimana KKM dari mata pelajaran kimia
adalah 70. Jadi dapat disimpulkan bahwa
86,11% siswa telah mampu mengerjakan soal
posttest untuk materi hidrolisis garam dengan
penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dengan nilai > 70 dan diperoleh
rerata 83,31.
Keberhasilan pembelajaran pada materi
ini tentunya sangat dipengaruhi oleh pemilihan
model pembelajaran. Penggunaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing cocok
digunakan pada materi hidrolisis garam kelas
XI.IPA 4 SMA Negeri 1 Kartasura semester
genap Tahun ajaran 2013/2014.
Kelebihan inkuiri terbimbing: membantu
siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan keterampilan dan
proses kognitif siswa; memberi kesempatan
pada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuan; membantu memperkuat
pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-
proses penemuan; siswa terlibat langsung dalam
belajar sehingga termotivasi untuk belajar;
strategi ini berpusat pada anak, misalkan
memberi kesempatan kepada mereka dan guru
berpartisipasi sebagai sesama dalam
mengecek ide.
Kekurangan inkuiri terbimbing: dipersyaratkan
keharusan ada persiapan mental untuk cara
belajar ini; pembelajaran ini kurang berhasil
dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu
hilang karena membantu siswa menemukan
teori-teori; harapan yang ditumpahkan pada
strategi ini mungkin mengecewakan siswa
yang sudah biasa dengan perencanaandan
pembelajaran secara tradisional jika guru tidak
menguasai pembelajaran inkuiri (Suryosubroto,
2009 : 185).
76
VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015
Penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing sangat membantu siswa dalam
membangun pengetahuan (kognitif) dan
ketrampilan (psikomotor). Siswa mampu belajar
membuat hipotesis, mengidentifikasi masalah,
membuktikan masalah-masalah yang mereka
temukan, sehingga mereka benar-benar belajar
membangun pengetahuannya sendiri tentunya
tetap dalam bimbingan guru, sehingga
pembelajaran tetap terarah sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Penggunaan model inkuiri terbimbing
pada kelas XI.IPA4 SMA Negeri 1 Kartasura ini
tidak dilakukan di dalam kelas melainkan
dilakukan di laboratorium.
Tahap Identifikasi masalah
Pada tahap pengajuan masalah siswa
diberikan kesempatan oleh guru untuk
menentukan masalah tentang materi hidrolisis
garam. Siswa belajar berdiskusi dengan
kelompoknya untuk menentukan permasalahan
apa ajukan dan tentunya dapat juga merekas
selesaikan.
Tahap Hipotesis
Pada tahap hipotesis ini, siswa
memberikan dugaan sementara, jawaban
sementara dari pertanyaan yang mereka ajukan.
Mereka saking berdiskusi, mencari jawaban dari
literatur, buku paket yang dapat mereka gunakan
untuk menjawab sementara pertanyaan yang
telah mereka ajukan.
Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, disinilah
inti dari inkuiri terbimbing. Dari dua tahap
sebelumnya siswa dituntut untuk dapat
membuktikan dan mencari jawaban yang
mereka duga sementara tadi dengan melakukan
percobaan. Fungsi percobaan ini adalah untuk
membuktikan bahwa dugaan yang mereka buat
tersebut bisa dikatakan benar ataupun salah dan
dibuktikan dengan hasil kongkrit.
Tahap Analisis Data
Pada tahap ini, dalam kelompok berdiskusi
untuk menyatukan pendapat. Ketika sudah
didapatkan hasil yang sesuai, ada kalanya dalam
satu kelompok memiliki pendapat yang berbeda-
beda sehingga perlu dilakukan analisis data
sehingga akan diperoleh hasil akhir yang tepat.
Tahap Kesimpulan
Tahap akhir dalam model pembelajaran
inkuiri terbimbing adalah menyimpulkan.
Disinilah tahapan dimana dalam satu kelompok
harus mampu mengerucutkan pemikiran yang
sama, untuk memperoleh jawaban dari
permasalahan yang mereke tentukan.
Dari tahapan yang telah siswa laksanakan
satu demi satu akhirnya diperoleh manfaat
dimana siswa mampu memahami materi
pelajaran kimia khususnya hidrolisis garam dari
proses pembelajaran yang mereka lakukan.
Siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya
tentunya juga akan membuat siswa berpikir
seluas-luasnya dan mendapatkan pengalaman
dan pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Sehingga diperoleh rerata nilai hidrolisis garam
ini 83,31 dimana sebelumnya 70,11.
Hasil penilaian psikomotor diambil dari
nilai lembar observasi siswa pada materi
hidrolisis garam. Penilaian psikomotor ini dibuat
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh
depdiknas tahun 2008. Untuk diperoleh
perryataan agar dapat mengukur aspek
psikomotor disesuaikan dengan materi yang
diteliti. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator Penilaian Psikomotor
Indikator
Kegiatan Awal Indikator 1
Kebersihan alat dan bahan
Indikator 2
Menjaga ketertiban dan
kedisiplinan
Kegiatan
Percobaan
Indikator 3
Penggunaan pipet tetes
Indikator 4
Pengujian larutan
Indikator 5
Catatan dan pengamatan
Kegiatan
Akhir
Indikator 6
Kebersihan alat
Indikator 7
Menganalisis dan
pengambilan kesimpulan
Dari hasil penilaian lembar observasi kemudian
akan diolah agar diperoleh persentase tiap-tiap
indikator yang dapat dilihat pada Tabel 3. Pada
Tabel 3. Persentase diperoleh dari penilaian
lembar observasi masing-masing siswa
kemudian ditotal dan dicari rerata masing-
masing indikator. Penilaian mengacu pada
penilaian Depdiknas tentang penilaian
psikomotor sesuai dengan indikator dan kisi-
kisi lembar observasi yang telah dibuat. Hasil
rerata dapat dilihat pada Tabel 3.
77
VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015
Tabel 3. Hasil Perolehan Persentase Tiap-tiap
Indikator dari Lembar Observasi
Indikator Capaian (%)
1 89,7
2 89,7
3 89,7
4 59,8
5 89,7
6 89,7
7 89,7
Rata-Rata 85,5
Dari Tabel 3, dapat kita lihat bahwa hampir
sebagian besar persentase dari ketujuh indikator
mendekati 100%, namun ada satu indikator yang
<100% yaitu pada indikator 4 dimana indikator
4 adalah menjelaskan tentang pengujian larutan.
Hal ini dapat kita kerucutkan bahwa pada
indikator 4 ini, siswa masih banyak perlu
penjelasan lebih dari guru. Presentase 59,8%
cukup jauh untuk mencapai persentase
maksimal.
Pada Indikator 4, disinalah siswa belajar
menentukan jawaban dari permasalahan yang
telah mereka identifikasi. Siswa mencari
pembuktian permasalahan yang mereka temukan
menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing melalui percobaan. Disinilah guru
mulai memberikan bimbingan, pancingan, kata
kunci namun tidak memberikan jawaban.
Diperoleh persentase yang tidak terlalu tinggi
dimungkinkan banyak faktor diantaranya:
pemahaman konsep siswa tentang materi masih
kurang; penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing yang tidak biasa dilakukan oleh
siswa.
Dari hasil di atas, dapat dilihat penelitian
ini dapat digunakan sebagai referensi pendidik
untuk memilih model pembelajaran yang tepat
untuk anak didiknya. Dengan model
pembelajaran Konstruktivis salah satunya adalah
Inkuiri Terbimbing, siswa mampu belajar
dengan kemampuan mereka sendiri, memahami
materi hidrolisis garam, yang sifatnya abstrak.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing berbasis konstruktivis cocok
digunakan pada materi hidrolisis garam di SMA
Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.
Hal ini dapat digunakan sebagai referensi untuk
pemilihan model pembelajaran oleh guru.
Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah
model pembelajaran inkuiri terbimbing ini dapat
digunakan sebagai alternatif pilihan untuk
pembelajaran di kelas dengan materi yang
berbeda atau subjek yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar. Jakarta :
Erlangga.
Depdiknas. (2008). Pengembangan Perangkat
Penilaian Psikomotor. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum Depdiknas Trianto. 2009.
Model-model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Kearney, M., & Treagust., DF. 1999.
Constructivism as a Referent in the
Design and Development of a
Computer Program Using Interactive
Digital Video to Enhance Learning in
Physics. Science and Maths Education
Centre Curtin University of
Technology. Australia.
Kuhlthau, C.C. (2010). Guided Inquiry. School
Libraries in the 21st
Century. School
Libraries Worldwide, 16(1), 17-28.
Surakhmad, Winarno, (1994), Pengantar
Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode
Teknik,Transito, Bandung.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Toharudin, dkk. (2011). Membangun Literasi
Sains Peserta Didik. Bandung:
Penerbit Buku Pendidikan-Anggota
IKAPI.

More Related Content

What's hot

54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipaOperator Warnet Vast Raha
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)Ajir d'Kuvagaa
 
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...okyana dewi gendari
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanMuhammad Syafrullah
 
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...okyana dewi gendari
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learningguestf6b63af
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmuhammad
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)usman_one
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarGinanjar Nur Prasetyo
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Nur Ismirawati
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa sinupid
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 

What's hot (20)

Revisi isi
Revisi isiRevisi isi
Revisi isi
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)
 
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
Artikel analisis strategi_pembelajaran_materi_pecahan_kelas_v__sdi_assalam_ma...
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Assignment benar
Assignment benarAssignment benar
Assignment benar
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
1. bab 1
1. bab 11. bab 1
1. bab 1
 
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
Artikel hubungan pemberian_reward_terhadap_minat_belajar_siswa_kelas_iv_pada_...
 
Tesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based LearningTesis Problem Based Learning
Tesis Problem Based Learning
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
Jurnal assets vol 6, no 1 (2017)
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Artikel PTK
Artikel PTKArtikel PTK
Artikel PTK
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel
 
Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa Peningkatan hasil belajar siswa
Peningkatan hasil belajar siswa
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 

Similar to Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara

2357 4193-3-pb
2357 4193-3-pb2357 4193-3-pb
2357 4193-3-pbsdn114sako
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
 
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1sintaroyani
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
17449-51470-1-PB.pdf
17449-51470-1-PB.pdf17449-51470-1-PB.pdf
17449-51470-1-PB.pdfssuser6926dd
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfayulusiyana
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatifmuhammad husnul fikri
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingOperator Warnet Vast Raha
 
6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdfMutmaSafitri
 
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritismetode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritisSlametSlamet57
 
Strategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranDina Widyana
 

Similar to Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara (20)

2357 4193-3-pb
2357 4193-3-pb2357 4193-3-pb
2357 4193-3-pb
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
 
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
Jurnal pendidikan maret 2011, volume 3 nomor 1
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
 
17449-51470-1-PB.pdf
17449-51470-1-PB.pdf17449-51470-1-PB.pdf
17449-51470-1-PB.pdf
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docxKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.docx
 
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdfKarya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
Karya Ilmiah Ayu Imtyas Rusdiansyah_Draf.pdf
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Ppt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikanPpt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikan
 
6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf
 
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritismetode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
 
Web laksmi purnayanti
Web laksmi purnayantiWeb laksmi purnayanti
Web laksmi purnayanti
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Strategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
 

More from Andrew Hidayat

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darahAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew Hidayat
 

More from Andrew Hidayat (20)

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
 
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (8)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Andrew hidayat 121584-id-pemanfaatan-penggunaan-model-pembelajara

  • 1. 72 VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015 PEMANFAATAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI HIDROLISIS GARAM SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 Widinda Normalia Arlianty Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman, Yogyakarta *widindanormaliaarlianty@uii.ac.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi pemanfaatan penggunaan model pembelajaran berbasis konstruktivis dalam memperbaiki kualitas belajar mengajar saat ini. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi pemilihan model pembelajaran sebagai alat bantu untuk penyampaian materi sesuai dengan tujuan dan kondisi siswa serta bermanfaat untuk sekolah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPA 4 SMA Negeri 1 Kartasura. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konstruktivis cocok digunakan sebagai referensi pemilihan model pembelajaran pada materi hidrolisis garam kelas XI SMA N 1 Kartasura semester genap Tahun Ajaran 2013/2014. Kata kunci : Pemanfaatan, Model pembelajaran, konstruktivis, hidrolisis garam Pendahuluan Pendidikan merupakan faktor paling penting dalam menentukan kehidupan masa depan suatu bangsa. UNESCO melalui International Commission on Education for the Twenty First Century telah merekomendasikan empat pilar pendidikan yaitu “learning to do, learning to know, learning to be, and learning to live together”. Rumusan empat pilar pendidikan oleh UNESCO tersebut menyiratkan sebagaimana mestinya pembelajaran harus dilakukan, dimana siswa harus hands on activity, terlibat segala macam proses kegiatan yang terjadi agar tercapai pembelajaran yang aktif dan interaktif. Pada kenyataanya banyak pengamat pendidikan yang memberi penilaian bahwa memasuki abad ke-21, dunia pendidikan Indonesia masih mengalami tiga masalah besar; terutama berkaitan dengan rendahnya kualitas pendidikan. Studi PISA (Programme for International Student Assesment) 2003 menyebutkan, peringkat Indonesia berada pada urutan 38 dari 41 negara yang diteliti terkait dengan tingkat pemahaman sains. Riset TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study) juga menyebutkan, Indonesia berada pada peringkat 34 dari 35 negara yang diteliti (Toharudin, 2011). Pendidikan semakin berkembang dengan ditemukanya banyak model dan metode pembelajaran yang sangat bervariasi serta mendukung terbentuknya karakter peserta didik. Pemilihan model pembelajaran sangat mempengaruhi berjalanya proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Pembelajaran yang dilaksanakan hendaknya bermanfaat untuk peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan serta sikapnya. Hal ini dijelaskan oleh (Kuhlthau, 2010 : 17) bahwa ada gerakan inovatif dalam pendidikan yang menganjurkan memperoleh keterampilan dan pengetahuan esensial melalui pendekatan inkuiri untuk mengajar dan belajar. Penggunakan model pemebelajarn inkuiri ternyata dianjurkan untuk dapat dilaksanakan di kelas. Hal ini dikarenakan inkuiri merupakan model pembelajaran konstruktivis dimana mampu membangun pengetahunya sendiri di dalam kelas. Peran seorang guru disini adalah sebagai fasilitator, sehingga yang aktif di dalam kelas adalah siswa. Hal ini diperkuat oleh (Trianto, 2009 : 29) dimana teori pembelajaran konstruksivisme didukung oleh Piaget yang melalui teori perkembangan kognitif yang berpendapat bahwa pengetahuan tidak boleh diperoleh secara pasif akan tetapi harus secara aktif melalui tindakan. Menurut pandangan konstruktivisme,
  • 2. 73 VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015 pembelajaran menunjukkan bahwa peserta didik membangun sendiri pengetahuan mereka, dan dipengaruhi secara kuat oleh apa yang mereka ketahui (Tobin, (1996) cit. Kearney dan Treagust, DF, (1999:1). Konstruktivisme mendorong pendidik untuk mengenali kekuatan yang dimiliki siswa dan memberikan pengalaman untuk membantu membangun pengetahuan mereka (Duit & Confrey (1996) cit. Kearney dan Treagust, DF, (1999:1). Selain itu Depdiknas (2005:31) juga menyebutkan bahwa Pendekatan pendidikan SCL (Student Centered Learning) muncul sebagai alternative pendekatan pendidikan untuk menjawab permasalahan ketidaksesuaian pendekatan TCL. SCL merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pendekatan pembelajaran SCL, guru harus mampu melaksanakan perannya dengan baik yaitu tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator, fasilitator, dan inovator. Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu kegiatan belajar mengajar untuk menemukan konsep dengan bimbingan guru melalui pertanyaan-pertanyaan mengarahkan cara berfikir siswa. Model ini berfokus pada proses dan keterampilan untuk melakukan penelitian yang meliputi kegiatan eksplorasi, menemukan dan pemahaman. Prosedur kegiatan mulai perancangan penyelidikan, pelaksanaan penyelidikan, pengambilan data penyelidikan, dan penarikan kesimpulan diarahkan oleh guru. Pembelajaran inkuiri adalah model yang membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat (Trianto, 2009 : 114). Kelebihan inkuiri terbimbing: (1) Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa; (2) Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan; (3)Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan; (4) Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar; (5) Strategi ini berpusat pada anak, misalkan memberi kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide. Kekurangan inkuiri terbimbing: (1) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini; (2) Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori; (3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaandan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri (Suryosubroto, 2009 : 185). Hidrolisis Garam adalah materi kimia yang membutuhkan kemampuan matematis siswa dalam menyelesaikan soal-soalnya, kemudian juga membutuhkan pemahaman lebih terhadap materi dengan cara dalam proses pelaksaanaan pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mencari pengetahuannya. Karakteristik materi hidrolisis garam adalah materi algoritmik dan abstrak, sehingga sangat cocok bila dalam pemahaman untuk siswa pembelajaran dilaksanakan menggunakan inkuiri terbimbing dengan rancangan praktikum di laboratorium. Dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa dapat membangun pengetahuannya dengan bantuan bimbingan dari guru. Peraturan Menteri No. 19 ayat Tahun 2005 menyatakan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebaiknya lebih memperhatikan siswa dengan membuat kondisi pembelajaran di dalam kelas lebih menarik sehingga rasa ingin tahu siswa selalu muncul. Pelajaran kimia yang sering dianggap membosankan harus selalu diperbarui dengan cara selalu melakukan inovasi dalam penyampaian materi yang tepat dan jelas. Untuk itu penelitian ini mencoba menjelaskan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing khususnya pada materi hidrolisis garam sebagai referensi pemilihan model pembelajaran yang tepat dan mampu mengaktifkan peserta didik dan memotivasi peserta didik. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesa tertentu, melainkan menggambarkan adanya gejala atau keadaan tertentu.
  • 3. 74 VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015 Penelitian deskriptif adalah menentukan atau menafsirkan data yang ada seperti tentang situasi yang dialami satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak, atau tentang sifat suatu proses yang sedang belangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang sedang meruncing dan sebagainya (Surakhmad, 1983: 134). “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan” Arikunto (2003: 309). Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kartasura semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juli 2014. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPA 4, SMA Negeri 1 Kartasura yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. Prosedur Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah–langkah secara urut dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a) Tahap Persiapan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain: (1) penyusunan proposal penelitian, (2) penyusunan instrumen penelitian yang meliputi penyusunan kisi-kisi, soal tes beserta alternatif penyelesaiannya (3) validasi instrument penelitian oleh validator, dan (4) permohonan ijin penelitian. b) Tahap Pelaksanaan Tahap ini merupakan tahap sesungguhnya selama berada di lapangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah; eksplorasi umum dan inti fokus penelitian, mengumpulkan data berkonsultasi dengan pembimbing. c) Tahap Pelaporan Tahap akhir dari penelitian ini adalah penyusunan laporan penelitian. Pada tahap inilah disusun laporan hasil temuan penelitian yang dilaksanakan termasuk didalamnya pembahasan hasil penelitian. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Peneliti memberikan soal tes dilanjutkan dengan, penialaian proses pembelajaran dinilai menggunakan lembar observasi kepada siswa di kelas XI.IPA4 SMA Negeri 1 Kartasura b) Setelah itu memeriksa hasil pekerjaan siswa. c) Setelah semua data terkumpul, maka peneliti siap mengolah dan menganalisis data. Hasil Penelitian dan Pembahasan Model pembelajaran digunakan untuk lebih mempermudah pendidik menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan berbagai banyak inovatif. Hal ini diperkuat dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Pasal (19) ayat (1) yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotovasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis konstruktivis, salah satu contohnya adalah menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pembelajaran konstruktivis merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif di dalam kelas, karena dalam konstruktivis siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya dalam membangun pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas lebih diarahkan untuk siswa yang lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa (Student Center Learning). Duit & Confrey (1996) cit. Kearney dan Treagust, DF, (1999:1) mengungkapkan bahwa konstruktivisme mendorong pendidik untuk mengenali kekuatan yang dimiliki siswa dan memberikan pengalaman untuk membantu membangun pengetahuan mereka. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Ada 5 sintaks dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing. Dalam penelitian ini, sintaks-sintaks ini dilaksanakan di
  • 4. 75 VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015 (Sumber : Dahar, R.W, 1989 : 21) laboratorium karea dilakukan dengan bantuan percobaan di laboratorium. Sintaks model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Fase-fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Fase 1 (Penyajian Masalah) Persoalan yang mau diteliti Menjelas-kan tujuan pembela- jaran, mengaju-kan persoalan /masalah Memikir-kan, mengiden-tifikasi dan men-dalami permasa-lahan tersebut. Fase 2 Hipotesis Memper-baiki hipotesis siswa Mengaju-kan jawaban sementara tentang persoalan Fase 3 Pengum-pulan Data Memban-tu siswa mencari peralatan dan meng-operasi-kan peralatan sehingga berjalan dengan baik Mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membukti-kan apakah hipotesis mereka benar. Fase 4 Analisis Data Memban-tu mengor-ganisasi- kan, menge-lompok-kan data untuk memu-dah membuat kesimpul-an Mengiden-tifikasi, menghi-tung, dan mencocok-kan antara data dengan hipotesis. Fase 5 Kesimpu-lan Men-cocok-kan kesimpul-an dengan hipotesis, memberi-kan catatan untuk menyatu-kan seluruh peneliti-an Membuat kesimpulan berdasar-kan data yang akurat. Dalam penelitian ini sintaks pembelajaran yang dilakukan dimodifikasi dengan pelaksanaan praktikum dilaboratorium pada materi hidrolisis garam. Penggunaan laboratorium dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing ini adalah untuk mempermudah siswa dalam menerima materi hidrolisis garam yang memiliki karakteristik algoritmik dan abstrak sehingga membutuhkan pembuktian untuk menguatkan pemahaman siswa. Hasil dari penelitian ini adalah hasil nilai kognitif dan psikomotor siswa dengan ketentuan tertentu. Nilai kognitif siswa diperoleh dari nilai posttest pada materi hidrolisis garam yang dilaksanakan setelah rangkaian pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing telah selesai dilakukan. Nilai psikomotor diambil dari penilaian lembar observasi proses pembelajaran di laboratorium yang disesuaikan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai posttest kognitif siswa 86,11% melebihi dari target. Target disini yang dimaksud adalah nilai KKM, dimana KKM dari mata pelajaran kimia adalah 70. Jadi dapat disimpulkan bahwa 86,11% siswa telah mampu mengerjakan soal posttest untuk materi hidrolisis garam dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan nilai > 70 dan diperoleh rerata 83,31. Keberhasilan pembelajaran pada materi ini tentunya sangat dipengaruhi oleh pemilihan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing cocok digunakan pada materi hidrolisis garam kelas XI.IPA 4 SMA Negeri 1 Kartasura semester genap Tahun ajaran 2013/2014. Kelebihan inkuiri terbimbing: membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa; memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan; membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses- proses penemuan; siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar; strategi ini berpusat pada anak, misalkan memberi kesempatan kepada mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide. Kekurangan inkuiri terbimbing: dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini; pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori; harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaandan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri (Suryosubroto, 2009 : 185).
  • 5. 76 VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015 Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing sangat membantu siswa dalam membangun pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotor). Siswa mampu belajar membuat hipotesis, mengidentifikasi masalah, membuktikan masalah-masalah yang mereka temukan, sehingga mereka benar-benar belajar membangun pengetahuannya sendiri tentunya tetap dalam bimbingan guru, sehingga pembelajaran tetap terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Penggunaan model inkuiri terbimbing pada kelas XI.IPA4 SMA Negeri 1 Kartasura ini tidak dilakukan di dalam kelas melainkan dilakukan di laboratorium. Tahap Identifikasi masalah Pada tahap pengajuan masalah siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk menentukan masalah tentang materi hidrolisis garam. Siswa belajar berdiskusi dengan kelompoknya untuk menentukan permasalahan apa ajukan dan tentunya dapat juga merekas selesaikan. Tahap Hipotesis Pada tahap hipotesis ini, siswa memberikan dugaan sementara, jawaban sementara dari pertanyaan yang mereka ajukan. Mereka saking berdiskusi, mencari jawaban dari literatur, buku paket yang dapat mereka gunakan untuk menjawab sementara pertanyaan yang telah mereka ajukan. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, disinilah inti dari inkuiri terbimbing. Dari dua tahap sebelumnya siswa dituntut untuk dapat membuktikan dan mencari jawaban yang mereka duga sementara tadi dengan melakukan percobaan. Fungsi percobaan ini adalah untuk membuktikan bahwa dugaan yang mereka buat tersebut bisa dikatakan benar ataupun salah dan dibuktikan dengan hasil kongkrit. Tahap Analisis Data Pada tahap ini, dalam kelompok berdiskusi untuk menyatukan pendapat. Ketika sudah didapatkan hasil yang sesuai, ada kalanya dalam satu kelompok memiliki pendapat yang berbeda- beda sehingga perlu dilakukan analisis data sehingga akan diperoleh hasil akhir yang tepat. Tahap Kesimpulan Tahap akhir dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah menyimpulkan. Disinilah tahapan dimana dalam satu kelompok harus mampu mengerucutkan pemikiran yang sama, untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang mereke tentukan. Dari tahapan yang telah siswa laksanakan satu demi satu akhirnya diperoleh manfaat dimana siswa mampu memahami materi pelajaran kimia khususnya hidrolisis garam dari proses pembelajaran yang mereka lakukan. Siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya tentunya juga akan membuat siswa berpikir seluas-luasnya dan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Sehingga diperoleh rerata nilai hidrolisis garam ini 83,31 dimana sebelumnya 70,11. Hasil penilaian psikomotor diambil dari nilai lembar observasi siswa pada materi hidrolisis garam. Penilaian psikomotor ini dibuat berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh depdiknas tahun 2008. Untuk diperoleh perryataan agar dapat mengukur aspek psikomotor disesuaikan dengan materi yang diteliti. Indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator Penilaian Psikomotor Indikator Kegiatan Awal Indikator 1 Kebersihan alat dan bahan Indikator 2 Menjaga ketertiban dan kedisiplinan Kegiatan Percobaan Indikator 3 Penggunaan pipet tetes Indikator 4 Pengujian larutan Indikator 5 Catatan dan pengamatan Kegiatan Akhir Indikator 6 Kebersihan alat Indikator 7 Menganalisis dan pengambilan kesimpulan Dari hasil penilaian lembar observasi kemudian akan diolah agar diperoleh persentase tiap-tiap indikator yang dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3. Persentase diperoleh dari penilaian lembar observasi masing-masing siswa kemudian ditotal dan dicari rerata masing- masing indikator. Penilaian mengacu pada penilaian Depdiknas tentang penilaian psikomotor sesuai dengan indikator dan kisi- kisi lembar observasi yang telah dibuat. Hasil rerata dapat dilihat pada Tabel 3.
  • 6. 77 VOLUME 03 NOMOR 02 OKTOBER 2015 Tabel 3. Hasil Perolehan Persentase Tiap-tiap Indikator dari Lembar Observasi Indikator Capaian (%) 1 89,7 2 89,7 3 89,7 4 59,8 5 89,7 6 89,7 7 89,7 Rata-Rata 85,5 Dari Tabel 3, dapat kita lihat bahwa hampir sebagian besar persentase dari ketujuh indikator mendekati 100%, namun ada satu indikator yang <100% yaitu pada indikator 4 dimana indikator 4 adalah menjelaskan tentang pengujian larutan. Hal ini dapat kita kerucutkan bahwa pada indikator 4 ini, siswa masih banyak perlu penjelasan lebih dari guru. Presentase 59,8% cukup jauh untuk mencapai persentase maksimal. Pada Indikator 4, disinalah siswa belajar menentukan jawaban dari permasalahan yang telah mereka identifikasi. Siswa mencari pembuktian permasalahan yang mereka temukan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing melalui percobaan. Disinilah guru mulai memberikan bimbingan, pancingan, kata kunci namun tidak memberikan jawaban. Diperoleh persentase yang tidak terlalu tinggi dimungkinkan banyak faktor diantaranya: pemahaman konsep siswa tentang materi masih kurang; penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang tidak biasa dilakukan oleh siswa. Dari hasil di atas, dapat dilihat penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pendidik untuk memilih model pembelajaran yang tepat untuk anak didiknya. Dengan model pembelajaran Konstruktivis salah satunya adalah Inkuiri Terbimbing, siswa mampu belajar dengan kemampuan mereka sendiri, memahami materi hidrolisis garam, yang sifatnya abstrak. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis konstruktivis cocok digunakan pada materi hidrolisis garam di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dapat digunakan sebagai referensi untuk pemilihan model pembelajaran oleh guru. Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk pembelajaran di kelas dengan materi yang berbeda atau subjek yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga. Depdiknas. (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Kearney, M., & Treagust., DF. 1999. Constructivism as a Referent in the Design and Development of a Computer Program Using Interactive Digital Video to Enhance Learning in Physics. Science and Maths Education Centre Curtin University of Technology. Australia. Kuhlthau, C.C. (2010). Guided Inquiry. School Libraries in the 21st Century. School Libraries Worldwide, 16(1), 17-28. Surakhmad, Winarno, (1994), Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik,Transito, Bandung. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Toharudin, dkk. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Penerbit Buku Pendidikan-Anggota IKAPI.