SlideShare a Scribd company logo
SISTEM PRODUKSI TANAMAN
BUAH
Sri Trisnowati
Pada saat ini, sistem produksi
tanaman buahan dapat dikelompokkan
menjadi tujuh sistem produksi. Ketujuh
sistem produksi tersebut, dari sistem
yang hampir tanpa pengelolaan sampai
sistem yang dikelola dengan intensif,
masih terdapat di Indonesia.
1. Sistem Pekarangan.
- Pohon buahan yang ditanam hanya beberapa pohon
bersama dengan tanaman lain seperti sayuran,
bunga, maupun tanaman biofarmaka.
- Luas pekarangan relatif sempit, tanaman yang ada di
pekarangan beranekaragam masing-masing
spesies hanya ditanam sedikit. Tetapi karena total
areal pekarangan di Indonesia cukup luas, maka total
produksi buahan yang berasal dari pekarangan juga
tinggi .
- Di pekarangan, pohon buahan biasanya tidak
diandalkan sebagai sumber penghasilan utama
seringkali tanaman buah dibudidayakan dengan
pengelolaan yang minimal.
- Pohon yang dibudidayakan seringkali sudah tua dan
berasal dari bibit asal biji atau cangkok. Pohon-pohon
muda di pekarangan yang ditanam sesudah era tahun
70 an, banyak pula yang berasal dari bibit sambungan
atau okulasi.
- Tanaman buah yang biasanya dibudidayakan di
pekarangan antara lain mangga, rambutan, pisang,
nenas, nangka, jambu air, jambu biji, belimbing,
pepaya dan durian.
2. Sistem Hutan-Kebun Campuran.
Pada sistem ini,
- Pohon buahan ditanam di ‘kebun’, ialah lahan
kering di luar desa, bersama pohon-pohon dan
tanaman lain.
- Biasanya ada satu atau dua spesies yang
dominan. Sistem ini berkembang cukup luas di
Sumatera dan Kalimantan serta di desa-desa di
Jawa yang jauh dari kota.
- Tanaman buah yang ditanam biasanya berasal
dari biji dan telah berumur tua buah yang
dihasilkan mempunyai keragaman tinggi.
-Tanaman juga dikelola secara minimal, bahkan ada
yang hanya dipanen tanpa pengelolaan yang
berarti, sehingga mutu buah yang dihasilkan
biasanya rendah.
-Tanaman buah yang dibudidayakan dengan sistem
ini antara lain manggis, duku, durian, rambutan,
lengkeng.
-Beberapa sayuran dan tanaman biofarmaka sering
tumbuh di bawah atau diantara pohon buahan.
3. Sistem Monokultur Skala Kecil.
- Tanaman dibudidayakan di kebun, lahan kering,
lahan sawah yang dikeringkan secara intensif,
dengan pengelolaan yang baik biasanya
mutu komoditas yang dihasilkan baik dan
produktivitasnya tinggi.
- Pohon buahan yang ditanam berasal dari hasil
perbanyakan vegetatif, sehingga buahnya relatif
seragam.
- Tanaman buahan yang dibudidayakan antara lain
pepaya, pisang, nenas, jeruk, belimbing, sirsak.
Jambu biji, mangga, rambutan dan apel.
4. Sistem Tumpangsari antara pohon buahan
dengan tanaman lain.
Di antara pohon buahan yang ditanam, masih
ditanami tanaman semusim. Contoh : adalah
mangga di Indramayu yang ditanam di sawah, di
antara tanaman mangga masih ditanami padi. Pada
kebun mangga di beberapa daerah juga
ditumpangsarikan dengan tanaman lain seperti
kacang tanah, cabe dan tomat, kedelai pada saat
tanaman mangga masih muda. Di dataran tinggi,
kadang dilakukan penanaman sayuran secara
tumpangsari, seperti wortel atau kubis dengan
tanaman buah.
5. Sistem Perkebunan Buah.
- Pada umumnya dikelola oleh perusahaan
agribisnis.
- Tanaman buah dibudidayakan secara
monokultur dengan skala luas dan pengelolaan
intensif.
- Pada umumnya menghasilkan buah dengan
mutu tinggi dan seragam.
- Produktivitas kebun juga tinggi.
- Contoh tanaman buah : nenas, pisang,
mangga, jeruk, markisa.
6. Sistem Produksi buahan Semusim.
- Yang dibudidayakan tanaman semusim
- Pengelolaan tanaman biasanya intensif,
dengan menggunakan benih komersial.
- Biasanya produkstivitasnya tinggi dan
kualitas yang dihasilkan cukup baik.
- Contoh : Semangka, melon.
7. Sistem Produksi Intensif.
Sistem ini dikembangkan untuk
mengusahakan buahan yang biasa
diusahakan di sub tropis melon, strawberi,
anggur. Sistem ini juga meliputi sistem
produksi hidroponik
8. Sistem Produksi Organik.
Akhir-akhir ini sistem produksi organik
menjadi kecendrungan dalam produksi
sayuran. Untuk buahan tertentu seperti
durian, rambutan, sawo, manggis,
kedondong, karena sebagian besar
diusahakan secara agroforestri dan di
pekarangan, biasanya organik (tidak
dipupuk, tidak disemprot pestisida). Namun
kebanyakan buah tersebut tidak
Buahan yang ada di pasaran dalam negeri sebagian
besar berasal dari sistem pekarangan dan sistem
Agroforestry dengan pengelolaan yang minim.
Buah yang dihasilkan biasanya:
- Berkualitas rendah
- Keragamannya tinggi
- Tidak ada kepastian citarasa, mis. dalam satu
koli terdapat buah dengan kualitas tinggi,
enak dan menyenangkan, bercampur dengan
buah berkualitas rendah, masam dan tidak
enak.
Ketidakpastian mutu ini disebabkan karena:
1. Pohon yang ditanam berasal dari hasil perbanyakan
generatif (dari biji), sehingga kualitas antar pohon dapat
berbeda
2. Karena buah berasal dari pekarangan, sedangkan
pengelolaan pohon antar pekarangan dapat sangat berbeda,
sehingga menghasilkan buah dengan kualitas yang berbeda
3. Banyak petani atau penebas yang melakukan panen
serempak, baik buah masih muda maupun buah matang,
kemudian buah tersebut diperam agar segera matang
4. Pengelolaan pasca panen buah yang buruk dan kadang-
kadang ada kesengajaan mencampur buah buah bermutu
tinggi dengan yang rendah.
Tingginya keragaman genetik tanaman buah yang ada pada
kedua sistem produksi tersebut secara ekologis menguntungkan,
tetapi ditinjau dari sisi agribisnis kurang menguntungkan:
- Keragaman yang tinggi menyulitkan perdagangan. Ketidakpastian
citarasa menyulitkan pembuatan citra yang baik atas suatu produk.
Contoh : mangga Arumanis sebenarnya mempunyai citarasa yang baik
dan berkualitas tinggi, tetapi karena adanya keragaman yang tinggi,
masyarakat seringkali ragu-ragu untuk membeli, karena khawatir
mendapat mangga Arumanis berkualitas rendah. Kondisi ini berbeda
dengan produk buah impor, yang karena sudah diseleksi dengan baik,
ada jaminan terhadap keseragaman citarasa. Citarasa buah durian
Monthong yang dibayangkan oleh pembeli akan dapat dibuktikan
dengan membeli buah tersebut dimanapun.
Pengembangan buahan di Indonesia pada masa yang akan
datang seharusnya mengarah pada sistem produksi monokultur
ataupun tumpangsari dengan pengelolaan yang intensif dan bibitnya
berasal dari hasil perbanyakan vegetatif. Dengan pengelolaan yang
intensif, maka produkstivitas kebun akan tinggi, buah seragam dengan
kualitas yang baik.
Bahan, Sumber Informasi dan Referensi
•Anonim, 2013. Modul 2. Sistem budidaya
tanaman hortikultura
<//dasarhortikultura.wordpress.com/5-sistem-
budidaya-tanaman-hortikultura-di-
indonesia/5> Diakses 26 November 2013.
•Poerwanto, R., 2003. Bahan ajar budidaya
buah-buahan. Program Studi Hortikultura, IPB.

More Related Content

What's hot

Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Hari Prasetyo
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
Novia Dwi
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Rozi Aziz
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Teknologi Hasil Pertanian
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
 
Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)f' yagami
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
maya safitri
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
pingg0501
 
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)Eka Phe
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Andrew Hutabarat
 
Tabulampot
TabulampotTabulampot
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
novhitasari
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
Muhammad Danial Machbubi
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
University of Lampung
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
tani57
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
Ali Babang
 
Budidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawitBudidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawitMuto Sn
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
irhamakbar7
 

What's hot (20)

Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
Produksi, sertifikasi dan peredaran benih bina (permentan no. 2 tahun 2014) u...
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)Respon fisiologi thdp cekaman (9)
Respon fisiologi thdp cekaman (9)
 
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRIMULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
MULTIPLE CROPING BY MAYA SAFITRI
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Tabulampot
TabulampotTabulampot
Tabulampot
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
Budidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawitBudidaya cabai rawit
Budidaya cabai rawit
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 

Similar to Sistem produksi tanaman buah(5)

PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxPPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
WindahMaria1
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
Eki argiansyah
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
wahyu st
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Andrew Hutabarat
 
Budidaya pisang
Budidaya pisangBudidaya pisang
Budidaya pisang
Muhammad Khanifulloh
 
Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
Farah Bestari
 
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
yunusshobrun2
 
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
Pupus Muda
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Emma Femi
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatNingrum Handayani
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
Septian Muna Barakati
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
YantoGalut1
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Muasyaroh
 
Bananas
BananasBananas
Bananas
Rione Drevale
 
Acara 10 PETLAP RAMBUTAN
Acara 10 PETLAP RAMBUTANAcara 10 PETLAP RAMBUTAN
Acara 10 PETLAP RAMBUTAN
Alfian Nopara Saifudin
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Sistem produksi tanaman buah(5) (20)

PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxPPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 
Bab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_ghBab ii dasar2_budidaya_gh
Bab ii dasar2_budidaya_gh
 
Budidaya pisang
Budidaya pisangBudidaya pisang
Budidaya pisang
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
 
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
8 Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Itoh Agar Tumbuh Dengan Opti...
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Bananas
BananasBananas
Bananas
 
Acara 10 PETLAP RAMBUTAN
Acara 10 PETLAP RAMBUTANAcara 10 PETLAP RAMBUTAN
Acara 10 PETLAP RAMBUTAN
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 

More from Andrew Hutabarat

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
Andrew Hutabarat
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
Andrew Hutabarat
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
Andrew Hutabarat
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
Andrew Hutabarat
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Andrew Hutabarat
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
Andrew Hutabarat
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
Andrew Hutabarat
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
Andrew Hutabarat
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
Andrew Hutabarat
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Andrew Hutabarat
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
Andrew Hutabarat
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Andrew Hutabarat
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 

Recently uploaded (20)

webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 

Sistem produksi tanaman buah(5)

  • 2. Pada saat ini, sistem produksi tanaman buahan dapat dikelompokkan menjadi tujuh sistem produksi. Ketujuh sistem produksi tersebut, dari sistem yang hampir tanpa pengelolaan sampai sistem yang dikelola dengan intensif, masih terdapat di Indonesia.
  • 3. 1. Sistem Pekarangan. - Pohon buahan yang ditanam hanya beberapa pohon bersama dengan tanaman lain seperti sayuran, bunga, maupun tanaman biofarmaka. - Luas pekarangan relatif sempit, tanaman yang ada di pekarangan beranekaragam masing-masing spesies hanya ditanam sedikit. Tetapi karena total areal pekarangan di Indonesia cukup luas, maka total produksi buahan yang berasal dari pekarangan juga tinggi .
  • 4. - Di pekarangan, pohon buahan biasanya tidak diandalkan sebagai sumber penghasilan utama seringkali tanaman buah dibudidayakan dengan pengelolaan yang minimal. - Pohon yang dibudidayakan seringkali sudah tua dan berasal dari bibit asal biji atau cangkok. Pohon-pohon muda di pekarangan yang ditanam sesudah era tahun 70 an, banyak pula yang berasal dari bibit sambungan atau okulasi. - Tanaman buah yang biasanya dibudidayakan di pekarangan antara lain mangga, rambutan, pisang, nenas, nangka, jambu air, jambu biji, belimbing, pepaya dan durian.
  • 5. 2. Sistem Hutan-Kebun Campuran. Pada sistem ini, - Pohon buahan ditanam di ‘kebun’, ialah lahan kering di luar desa, bersama pohon-pohon dan tanaman lain. - Biasanya ada satu atau dua spesies yang dominan. Sistem ini berkembang cukup luas di Sumatera dan Kalimantan serta di desa-desa di Jawa yang jauh dari kota. - Tanaman buah yang ditanam biasanya berasal dari biji dan telah berumur tua buah yang dihasilkan mempunyai keragaman tinggi.
  • 6. -Tanaman juga dikelola secara minimal, bahkan ada yang hanya dipanen tanpa pengelolaan yang berarti, sehingga mutu buah yang dihasilkan biasanya rendah. -Tanaman buah yang dibudidayakan dengan sistem ini antara lain manggis, duku, durian, rambutan, lengkeng. -Beberapa sayuran dan tanaman biofarmaka sering tumbuh di bawah atau diantara pohon buahan.
  • 7. 3. Sistem Monokultur Skala Kecil. - Tanaman dibudidayakan di kebun, lahan kering, lahan sawah yang dikeringkan secara intensif, dengan pengelolaan yang baik biasanya mutu komoditas yang dihasilkan baik dan produktivitasnya tinggi. - Pohon buahan yang ditanam berasal dari hasil perbanyakan vegetatif, sehingga buahnya relatif seragam. - Tanaman buahan yang dibudidayakan antara lain pepaya, pisang, nenas, jeruk, belimbing, sirsak. Jambu biji, mangga, rambutan dan apel.
  • 8. 4. Sistem Tumpangsari antara pohon buahan dengan tanaman lain. Di antara pohon buahan yang ditanam, masih ditanami tanaman semusim. Contoh : adalah mangga di Indramayu yang ditanam di sawah, di antara tanaman mangga masih ditanami padi. Pada kebun mangga di beberapa daerah juga ditumpangsarikan dengan tanaman lain seperti kacang tanah, cabe dan tomat, kedelai pada saat tanaman mangga masih muda. Di dataran tinggi, kadang dilakukan penanaman sayuran secara tumpangsari, seperti wortel atau kubis dengan tanaman buah.
  • 9. 5. Sistem Perkebunan Buah. - Pada umumnya dikelola oleh perusahaan agribisnis. - Tanaman buah dibudidayakan secara monokultur dengan skala luas dan pengelolaan intensif. - Pada umumnya menghasilkan buah dengan mutu tinggi dan seragam. - Produktivitas kebun juga tinggi. - Contoh tanaman buah : nenas, pisang, mangga, jeruk, markisa.
  • 10. 6. Sistem Produksi buahan Semusim. - Yang dibudidayakan tanaman semusim - Pengelolaan tanaman biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial. - Biasanya produkstivitasnya tinggi dan kualitas yang dihasilkan cukup baik. - Contoh : Semangka, melon.
  • 11. 7. Sistem Produksi Intensif. Sistem ini dikembangkan untuk mengusahakan buahan yang biasa diusahakan di sub tropis melon, strawberi, anggur. Sistem ini juga meliputi sistem produksi hidroponik
  • 12. 8. Sistem Produksi Organik. Akhir-akhir ini sistem produksi organik menjadi kecendrungan dalam produksi sayuran. Untuk buahan tertentu seperti durian, rambutan, sawo, manggis, kedondong, karena sebagian besar diusahakan secara agroforestri dan di pekarangan, biasanya organik (tidak dipupuk, tidak disemprot pestisida). Namun kebanyakan buah tersebut tidak
  • 13. Buahan yang ada di pasaran dalam negeri sebagian besar berasal dari sistem pekarangan dan sistem Agroforestry dengan pengelolaan yang minim. Buah yang dihasilkan biasanya: - Berkualitas rendah - Keragamannya tinggi - Tidak ada kepastian citarasa, mis. dalam satu koli terdapat buah dengan kualitas tinggi, enak dan menyenangkan, bercampur dengan buah berkualitas rendah, masam dan tidak enak.
  • 14. Ketidakpastian mutu ini disebabkan karena: 1. Pohon yang ditanam berasal dari hasil perbanyakan generatif (dari biji), sehingga kualitas antar pohon dapat berbeda 2. Karena buah berasal dari pekarangan, sedangkan pengelolaan pohon antar pekarangan dapat sangat berbeda, sehingga menghasilkan buah dengan kualitas yang berbeda 3. Banyak petani atau penebas yang melakukan panen serempak, baik buah masih muda maupun buah matang, kemudian buah tersebut diperam agar segera matang 4. Pengelolaan pasca panen buah yang buruk dan kadang- kadang ada kesengajaan mencampur buah buah bermutu tinggi dengan yang rendah.
  • 15. Tingginya keragaman genetik tanaman buah yang ada pada kedua sistem produksi tersebut secara ekologis menguntungkan, tetapi ditinjau dari sisi agribisnis kurang menguntungkan: - Keragaman yang tinggi menyulitkan perdagangan. Ketidakpastian citarasa menyulitkan pembuatan citra yang baik atas suatu produk. Contoh : mangga Arumanis sebenarnya mempunyai citarasa yang baik dan berkualitas tinggi, tetapi karena adanya keragaman yang tinggi, masyarakat seringkali ragu-ragu untuk membeli, karena khawatir mendapat mangga Arumanis berkualitas rendah. Kondisi ini berbeda dengan produk buah impor, yang karena sudah diseleksi dengan baik, ada jaminan terhadap keseragaman citarasa. Citarasa buah durian Monthong yang dibayangkan oleh pembeli akan dapat dibuktikan dengan membeli buah tersebut dimanapun. Pengembangan buahan di Indonesia pada masa yang akan datang seharusnya mengarah pada sistem produksi monokultur ataupun tumpangsari dengan pengelolaan yang intensif dan bibitnya berasal dari hasil perbanyakan vegetatif. Dengan pengelolaan yang intensif, maka produkstivitas kebun akan tinggi, buah seragam dengan kualitas yang baik.
  • 16. Bahan, Sumber Informasi dan Referensi •Anonim, 2013. Modul 2. Sistem budidaya tanaman hortikultura <//dasarhortikultura.wordpress.com/5-sistem- budidaya-tanaman-hortikultura-di- indonesia/5> Diakses 26 November 2013. •Poerwanto, R., 2003. Bahan ajar budidaya buah-buahan. Program Studi Hortikultura, IPB.