SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
SOSIALISASI
PENYUSUNAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
Disampaikan pada
Sosialisasi SOP Dinkes * Puskesmas
2 Juli 2015
 APAKAH SETIAP SEKSI/ SUB BAG DI
DINKES HARUS MEMPUNYAI SOP?
 TIDAK MELAYANI MASYARAKAT
APAKAH HARUS MEMPUNYAI SOP?
 SOP DIAMBIL DARI KEGIATAN APA?
komarudindamcha@gmail.com
Permen PANRB No. 35/2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Administrasi Pemerintahan (20 Juni
2012)
UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN
(19 Mei 1999)
Permenpan No. PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang
Pedoman Umum Reformasi Birokrasi
(10 Juli 2008)
 Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri
 Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di
Lingkungan Pemerintah Daerah
Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman
Umum Reformasi Birokrasi;
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 35 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan
3. PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);
4. Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di
Lingkungan Pemerintah Daerah
Salah satu aspek penting untuk mewujudkan
birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel
dalam rangka perbaikan kinerja manajemen
pemerintahan/kualitas pelayanan publik adalah
dengan memperbaiki proses penyelenggaran
administrasi pemerintahan melalui penyusunan
dan penerapan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Administrasi Pemerintahan.
LATAR BELAKANG
SASARAN
1. Setiap K/L/Pemda memiliki SOP Administrasi
Pemerintahan sampai unit terkecil;
2. Penyempurnaan proses penyelenggaraan
pemerintahan;
3. Ketertiban dalam penyelenggaraan pemerintahan;
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Memberikan pedoman bagi seluruh K/L/Pemerintah
Daerah dalam mengidentifikasi, merumuskan,
menyusun, mengembangkan, memonitor dan
mengevalusi SOP Administrasi Pemerintahan sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing K/L/Pemda.
TUJUAN
MANFAAT SOP #1
1. Sebagai standardisasi cara yang dilakukan pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang
mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab individual pegawai dan
organisasi secara keseluruhan;
4. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak
tergantung pada intervensi manajemen, sehingga
akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari;
5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan
memberikan pegawai cara konkrit untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan;
7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan
pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai
situasi.
8. Memberikan informasi mengenai kualifikasi
kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai
dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan
kompetensi pegawai.Memberikan informasi
mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
MANFAAT SOP #2
1. Kemudahan dan kejelasan.
2. Efisiensi dan efektivitas.
3. Keselarasan.
4. Keterukuran.
5. Dinamis.
6. Berorientasi pada pengguna (mereka yang
dilayani).
7. Kepatuhan hukum.
8. Kepastian hukum.
PRINSIP SOP
PRINSIP PENYUSUNAN SOP
1. Konsisten
2. Komitmen.
3. Perbaikan berkelanjutan.
4. Mengikat.
5. Seluruh unsur memiliki peran
penting.
6. Terdokumentasi dengan baik.
PRINSIP PELAKSANAAN SOP
SOP TEKNIS
SOP teknis adalah standar prosedur yang
sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur
diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak
ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain.
SOP ADMINISTRATIF
SOP administratif adalah standar prosedur
yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan
yang bersifat administratif.
JENIS SOP
SOP TEKNIS
Prosedur standar yang sangat rinci
(detail) dari kegiatan yang dilakukan
oleh satu orang pelaksana (aparatur)
atau satu peran/jabatan.
SOP ADMINISTRATIF
Prosedur standar yang bersifat umum
(tidak detail) dari kegiatan yang
dilakukan oleh lebih dari satu orang
pelaksana (aparatur) dengan lebih dari
satu peran/jabatan.
JADI ...
1. Pelaksana kegiatan berjumlah satu
orang atau satu kesatuan tim kerja
atau satu jabatan meskipun dengan
pemangku yang lebih dari satu;
2. Berisi langkah detail atau cara
melakukan pekerjaan atau langkah
rinci pelaksanaan kegiatan.
CIRI-CIRI SOP TEKNIS
1. Pelaksana kegiatan berjumlah banyak
(lebih dari satu aparatur) atau lebih
dari satu jabatan dan bukan
merupakan satu kesatuan yang
tunggal;
2. Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan
atau langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan yang bersifat makro
ataupun mikro yang tidak
menggambarkan cara melakukan
kegiatan.
CIRI-CIRI SOP ADMINISTRASI
SOProsedur
SOP ADMINISTRATIF
Aktor Banyak dan Isi Umum
KONSEP PEMBAGIAN SOP ADMINISTRATIF
DAN SOP TEKNIS
KEGIATAN
Aktor/Pelaku Isi
Satu/Tunggal Banyak Umum Khusus
SOP TEKNIS
Aktor Satu/Tunggal dan Isi Khusus
SOP DAN TUGAS-FUNGSI
 SOP mencerminkan jenis Kegiatan tertentu
(Pelayanan, Rutin dan Penugasan) dari tugas
dan fungsi yang dimiliki;
 Struktur Umum Tugas dan Fungsi Instansi
Pemerintah:
1. Tugas dan Fungsi Perencananan (Rutin)
2. Tugas dan Fungsi Pelaksanaan (Rutin dan
Pelayanan)
3. Tugas dan Fungsi Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan (Rutin)
4. Tugas dan Fungsi Penugasan Lainnya
(Penugasan)
CIRI KEGIATAN PELAYANAN
1. Pemohon
Pada umumnya tidak ada kegiatan pelayanan tanpa
adanya permintaan (pemohon)  customer satisfaction
(kepuasan pelanggan).
2. Inisiatif dari pihak eksternal
Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan pelayanan berasal
dari pemohon (pihak eksternal).
3. Tidak Terencana
Umumnya kegiatan pelayanan tidak terencana karena
tergantung adanya permohonan (tidak dapat diprediksi
datangnya).
4. Memerlukan Syarat Tertentu
Pada kenyataannya kegiatan pelayanan bersifat limitatif
sehingga memerlukan persyaratan tertentu.
CIRI KEGIATAN RUTIN
1. Tidak diawali dari Pemohon
Pada umumnya kegiatan rutin diawali dari
penanggungjawab pelaksana kegiatan dan bukan dari
pemohon.
2. Inisiatif dari pihak internal
Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan rutin berasal dari
internal (penanggung jawab pelaksanaan kegiatan).
3. Terencana
Umumnya kegiatan rutin telah direncanakan sebelumnya
(pelaksanaan tugas oleh penanggung jawab pelaksanaan
kegiatan)
4. Tidak Memerlukan Syarat Tertentu
Pada kenyataannya kegiatan rutin sudah given sehingga
tidak memerlukan syarat bagi pelaksana kegiatan. Justru
kalau tidak dilaksanakan memerlukan syarat tertentu.
CIRI KEGIATAN PENUGASAN
1. Diawali Perintah
Pada dasarnya kegiatan penugasan diawali dengan
adanya perintah dari atasan yang berwenang.
2. Inisiatif dari pihak internal
Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan penugasan
berasal dari internal yaitu atasan yang berwenang.
3. Terencana dan/atau Tidak Terencana
Umumnya kegiatan penugasan tidak direncanakan
sebelumnya karena ada kondisi tertentu, atau bisa
direncanakan untuk penugasan yang bersifat reguler.
4. Tidak Memerlukan Syarat Tertentu
Pada kenyataannya kegiatan penugasan tidak
memerlukan syarat tertentu sehingga bila tidak
dilaksanakan justru memerlukan syarat tertentu.
Diagram Alir (Flowcharts)
Flowcharts merupakan format yang biasa
digunakan jika dalam SOP tersebut diperlukan
pengambilan keputusan yang banyak (kompleks)
dan membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak" yang
akan mempengaruhi sub langkah berikutnya.
Format ini juga menyediakan mekanisme yang
mudah untuk diikuti dan dilaksanakan oleh para
pegawai melalui serangkaian langkah-langkah
sebagai hasil dari keputusan yang telah diambil.
FORMAT SOP
SIMBOL SEBUTAN
Terminator
Proses
Pengambilan Keputusan
Dokumen
Penggandaan Dokumen
SIMBOL SEBUTAN
Arsip Manual
File
Konektor
Konektor
Garis Alir
SIMBOL SOP dalam FLOWCHART
Melambangkan dimulainya dan
diakhiri suatu prosedur
Melambangkan proses
berjalannya suatu prosedur
Terminator
Process
Decision
Arrow
Off-page
connector
Melambangkan pengambilan
keputusan: Ya atau Tidak
Melambangkan arah prosedur
Melambangkan koneksi
perpindahan halaman
ANATOMI SOP
1. IDENTITAS SOP
a. Halaman Judul/Cover:
1) Judul
2) Instansi/Satuan Kerja
3) Tahun pembuatan
4) Informasi lain yang diperlukan/alamat
instansi
b. Lembar Pengesahan Dokumen SOP
c. Daftar isi.
d. Penjelasan singkat penggunaan
a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP-
kan;
b. Satuan kerja/unit kerja;
c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan;
d. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP
dibuat;
e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi;
f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan;
g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang;
h. Dasar hukum;
i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yang
lain;
j. Peringatan;
k. Kualifikasi personel;
l. Peralatan dan perlengkapan.
2. URAIAN SOP
a. Nomor;
b. Aktivitas;
c. Pelaksana/aktor;
d. Mutu baku berupa:
- Kelengkapan;
- Waktu
- Output;
e. Keterangan.
3. FLOWCHARTS
komarudindamcha@gmail.com
komarudindamcha@gmail.com
Pembuatan Laporan Konsinyering
Contoh Format Flowchart SOP
LANGKAH TEKNIS PENYUSUNAN SOP
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Tim bertugas untuk melakukan identifikasi
kebutuhan, mengumpulkan data, melakukan
analisis prosedur, melakukan pengembangan,
melakukan uji coba, melakukan sosialisasi,
mengawal penerapan, memonitor dan melakukan
evaluasi, melakukan penyempurnaan-
penyempurnaan, menyajikan hasil-hasil
pengembangan mereka kepada pimpinan SOP,
dan tugas-tugas lainnya.
A. PERSIAPAN PENYUSUNAN SOP
1. MEMBENTUK TIM DAN KELENGKAPAN
Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik,
maka seluruh anggota tim harus memperoleh
pembekalan yang cukup tentang bagaimana
menyusun SOP. Petunjuk pelaksanaan penyusunan
SOP ini menjadi panduan bagi anggota tim dalam
melaksanakan tugasnya.
2. MEMBERIKAN PELATIHAN BAGI ANGGOTA TIM
3. SOSIALISASI SOP KE SELURUH UNIT
Agar seluruh satuan kerja dalam organisasi
mengetahui adanya perubahan yang akan dilakukan,
maka pimpinan-pimpinan unit mengetahui hal ini.
Peran pimpinan puncak akan sangat menentukan
dalam hal ini.
Penilaian kebutuhan adalah proses awal
penyusunan SOP yang dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan SOP yang akan
disusun.
Bagi organisasi yang sudah memiliki SOP, maka
tahapan ini merupakan tahapan untuk melihat
kembali SOP yang sudah dimilikinya dan
mengidentifikasi perubahan-perubahan yang
diperlukan.
Bagi organisasi yang sama sekali belum memiliki
SOP, maka proses ini murni merupakan proses
mengidentifikasi kebutuhan SOP.
B. PENILAIAN KEBUTUHAN SOP
Tim dalam mengembangkan SOP setelah
melakukan penilaian kebutuhan (need
assessment) adalah mengumpulkan berbagai
informasi yang diperlukan untuk menyusun
SOP. Identifikasi informasi dapat dilakukan
dengan teknik pengumpulan data seperti
brainstorming, focus group discussion,
wawancara, survey, benchmark, dan telaahan
dokumen.
C. PENGEMBANGAN SOP
1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN
INDENTIFIKASI ALTERNATIF
Pengembangan SOP pada dasarnya meliputi lima
tahapan proses kegiatan secara berurutan yang
dapat dirinci sebagai berikut:
Analisis terhadap alternatif-alternatif prosedur yang
berhasil diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya.
Prinsip-prinsip penyusunan SOP dapat digunakan
sebagai acuan untuk menentukan mana alternatif
prosedur yang akan dipilih untuk distandarkan
antara lain, yaitu:
a.Kemudahan dan kejelasan.
b.Efisiensi dan efektivitas.
c.Keselarasan.
d.Keterukuran.
e.Dinamis.
f.Berorientasi pada pengguna/mereka yang
dilayani.
g.Kepatuhan hukum.
h.Kepastian hukum
2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ALTERNATIF
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
penulisan SOP, antara lain:
3. PENULISAN SOP
a. Tipe SOP
Terdapat dua tipe SOP yang dapat digunakan,
yaitu technical SOP (Teknis) atau administrative
SOP (Administratif).
b. Format SOP
Format SOP yang dapat digunakan meliputi:
Simple steps, Hierarchical steps, Graphic, dan
Flowcharts. Untuk SOP Administrasi Pemerintahan
distandarkan menggunakan format Branching
Flowcharts.
c. Tingkatan kerincian/detail
Jenis pekerjaan akan memberikan pengaruh pada
tingkatan kerincian SOP yang akan dibuat.
d. Prinsip-prinsip penyusunan SOP
SOP harus dirumuskan dengan memenuhi prinsip-
prinsip: Kemudahan dan kejelasan; Efisiensi dan
efektivitas.; Keselarasan; Keterukuran; Dinamis;
Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayanl);
Kepatuhan hukum; dan Kepastian hukum.
e. Anatomi SOP dan pendokumentasian SOP
Anatomi dan Pendokumentasian disesuaikan dengan
ketentuan SOP yang berlaku.
4. PENGUJIAN DAN REVIU SOP
SOP yang telah dirumuskan oleh tim SOP
harus melalui tahapan pengujian dan reviu.
Proses pengujian dan reviu kemungkinan akan
memaksa tim untuk kembali pada proses-
proses pengumpulan data dan analisis, karena
masih memerlukan informasi-informasi
terbaru/tambahan yang tidak terpikirkan
sebelumnya.
Proses pengesahan dokumen SOP, merupakan
tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan
K/L/Pemda.
Efektivitas kerja tim sangat tergantung dari
tingkat keterlibatan pimpinan. Keterlibatan
pimpinan dalam memberikan arahan kepada
tim sejak permulaan tim dibentuk, akan sangat
memudahkan proses pengesahan. Jika
keterlibatan pimpinan sangat terbatas, maka
tim harus secara aktif membenkan informasi
kemajuan sampai akhirnya informasi mengenai
hasil final yang telah diperoleh tim.
5. PENGESAHAN SOP
Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah
selanjutnya pada siklus SOP setelah
pengembangan SOP yang menghasilkan rumusan
SOP yang secara formal ditetapkan oleh pihak
pimpinan organisasi.
Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan
sistematis dimulai dari langkah memperkenalkan
SOP sampai pada pengintegrasiaan SOP dalam
pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian
organisasi.
D. INTEGRASI (PENERAPAN) SOP
1. Monitoring
Sebagai bagian dari proses dalam penerapan
SOP, organisasi harus mempersiapkan sebuah
mekanisme monitoring kinerja dan memastikan
bahwa SOP telah dilaksanakan dengan baik.
Salah satu kunci keberhasilan penerapan SOP
adalah memonitor setiap pelaksana menguasai
SOP yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah
agar setiap pelaksana dapat bertanggungjawab
atas kinerja pelaksanaan tugasnya yang
dilaksanakan dengan SOP yang berlaku.
E. MONITORING DAN EVALUASI
2. Evaluasi
SOP secara substansial akan membantu organisasi
menjadi lebih produktif. Dengan adanya SOP ini,
maka organisasi telah melakukan sebuah komitmen
jangka panjang dalam rangka membangun sebuah
organisasi menjadi lebih efektif dan kohesif. Tidak
selamanya sebuah SOP berlaku secara permanen,
karena perubahan lingkungan organisasi selalu
membawa pengaruh pada SOP yang telah ada. Oleh
karena itulah SOP perlu secara terus menerus
dievaluasi agar prosedur-prosedur dalam organisasi
selalu merujuk pada akuntabilitas dan kinerja yang
baik.
Evaluasi, sebagai langkah tindak lanjut dari tahapan
monitoring, dapat meliputi substansi SOP itu sendiri
atau berkaitan dengan proses penerapannya.
komarudindamcha@gmail.com
45

More Related Content

Similar to SOP PENYUSUNAN

Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01
Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01
Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01Ukky_thiam
 
Penyusunan Standar Operasional Prosedur.pdf
Penyusunan Standar Operasional Prosedur.pdfPenyusunan Standar Operasional Prosedur.pdf
Penyusunan Standar Operasional Prosedur.pdfSamaniSPdIMPd
 
standar operasional prosedur I SOP
 standar operasional prosedur I SOP standar operasional prosedur I SOP
standar operasional prosedur I SOPHaliamsah Purba
 
02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt
02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt
02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.pptDLHSABURAIJUA
 
Materi SOP Present.pptx
Materi SOP Present.pptxMateri SOP Present.pptx
Materi SOP Present.pptxMunarwi
 
Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02
Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02
Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02Upiet Bae
 
Bahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.pptBahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.pptRoroPramita
 
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptxlidyaana
 
Sekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOPSekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOPSri Sulastri
 
04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf
04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf
04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdfalfainternusa tritama
 
Praktek Penyusunan Dokumen SOP.ppt
Praktek Penyusunan Dokumen SOP.pptPraktek Penyusunan Dokumen SOP.ppt
Praktek Penyusunan Dokumen SOP.pptabdou hamadah
 
Mari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-proceduresMari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-proceduresSiti Saidah Said
 
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdfssuser29a8ba
 
Pedoman penyusunan sop
Pedoman penyusunan sopPedoman penyusunan sop
Pedoman penyusunan sopArsyilaSantoso
 

Similar to SOP PENYUSUNAN (20)

Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01
Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01
Sopbaseonkpi 131203171233-phpapp01
 
Penyusunan Standar Operasional Prosedur.pdf
Penyusunan Standar Operasional Prosedur.pdfPenyusunan Standar Operasional Prosedur.pdf
Penyusunan Standar Operasional Prosedur.pdf
 
Simbol-Simbol flowcart
Simbol-Simbol flowcartSimbol-Simbol flowcart
Simbol-Simbol flowcart
 
Pedoman Penyusunan SOP
Pedoman Penyusunan SOPPedoman Penyusunan SOP
Pedoman Penyusunan SOP
 
pemaparan-sop.ppt
pemaparan-sop.pptpemaparan-sop.ppt
pemaparan-sop.ppt
 
standar operasional prosedur I SOP
 standar operasional prosedur I SOP standar operasional prosedur I SOP
standar operasional prosedur I SOP
 
Penyusunan sop zar
Penyusunan sop zarPenyusunan sop zar
Penyusunan sop zar
 
02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt
02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt
02. Kebijakan SOP-AP dalam Implementasi RB oleh Kepala Biro Organisasi.ppt
 
Materi SOP Present.pptx
Materi SOP Present.pptxMateri SOP Present.pptx
Materi SOP Present.pptx
 
Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02
Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02
Bimtek penyusunansop-121010113343-phpapp02
 
Bahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.pptBahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.ppt
 
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
 
Sekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOPSekilas tentang Materi Training SOP
Sekilas tentang Materi Training SOP
 
04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf
04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf
04. TRAINING PEMBUATAN PROSEDUR R00 07-2022.pdf
 
Praktek Penyusunan Dokumen SOP.ppt
Praktek Penyusunan Dokumen SOP.pptPraktek Penyusunan Dokumen SOP.ppt
Praktek Penyusunan Dokumen SOP.ppt
 
Mari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-proceduresMari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-procedures
 
Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013
Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013
Urgensi dan Teknik Penyusunan SOP AP-Kota Balikpapan 2013
 
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
 
Pedoman penyusunan sop
Pedoman penyusunan sopPedoman penyusunan sop
Pedoman penyusunan sop
 
Bahan sop berau
Bahan sop berauBahan sop berau
Bahan sop berau
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 

Recently uploaded (18)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 

SOP PENYUSUNAN

  • 2. Disampaikan pada Sosialisasi SOP Dinkes * Puskesmas 2 Juli 2015
  • 3.  APAKAH SETIAP SEKSI/ SUB BAG DI DINKES HARUS MEMPUNYAI SOP?  TIDAK MELAYANI MASYARAKAT APAKAH HARUS MEMPUNYAI SOP?  SOP DIAMBIL DARI KEGIATAN APA? komarudindamcha@gmail.com
  • 4. Permen PANRB No. 35/2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan (20 Juni 2012) UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN (19 Mei 1999) Permenpan No. PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi (10 Juli 2008)  Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri  Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan Pemerintah Daerah
  • 5. Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi; 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan 3. PermenPAN dan RB Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process); 4. Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan Pemerintah Daerah
  • 6. Salah satu aspek penting untuk mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka perbaikan kinerja manajemen pemerintahan/kualitas pelayanan publik adalah dengan memperbaiki proses penyelenggaran administrasi pemerintahan melalui penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. LATAR BELAKANG
  • 7. SASARAN 1. Setiap K/L/Pemda memiliki SOP Administrasi Pemerintahan sampai unit terkecil; 2. Penyempurnaan proses penyelenggaraan pemerintahan; 3. Ketertiban dalam penyelenggaraan pemerintahan; 4. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Memberikan pedoman bagi seluruh K/L/Pemerintah Daerah dalam mengidentifikasi, merumuskan, menyusun, mengembangkan, memonitor dan mengevalusi SOP Administrasi Pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing K/L/Pemda. TUJUAN
  • 8. MANFAAT SOP #1 1. Sebagai standardisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; 2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas; 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan; 4. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari; 5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
  • 9. 6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan; 7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung dalam berbagai situasi. 8. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya. 9. Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi pegawai.Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. MANFAAT SOP #2
  • 10. 1. Kemudahan dan kejelasan. 2. Efisiensi dan efektivitas. 3. Keselarasan. 4. Keterukuran. 5. Dinamis. 6. Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani). 7. Kepatuhan hukum. 8. Kepastian hukum. PRINSIP SOP PRINSIP PENYUSUNAN SOP
  • 11. 1. Konsisten 2. Komitmen. 3. Perbaikan berkelanjutan. 4. Mengikat. 5. Seluruh unsur memiliki peran penting. 6. Terdokumentasi dengan baik. PRINSIP PELAKSANAAN SOP
  • 12. SOP TEKNIS SOP teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. SOP ADMINISTRATIF SOP administratif adalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif. JENIS SOP
  • 13. SOP TEKNIS Prosedur standar yang sangat rinci (detail) dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang pelaksana (aparatur) atau satu peran/jabatan. SOP ADMINISTRATIF Prosedur standar yang bersifat umum (tidak detail) dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaksana (aparatur) dengan lebih dari satu peran/jabatan. JADI ...
  • 14. 1. Pelaksana kegiatan berjumlah satu orang atau satu kesatuan tim kerja atau satu jabatan meskipun dengan pemangku yang lebih dari satu; 2. Berisi langkah detail atau cara melakukan pekerjaan atau langkah rinci pelaksanaan kegiatan. CIRI-CIRI SOP TEKNIS
  • 15. 1. Pelaksana kegiatan berjumlah banyak (lebih dari satu aparatur) atau lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu kesatuan yang tunggal; 2. Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang bersifat makro ataupun mikro yang tidak menggambarkan cara melakukan kegiatan. CIRI-CIRI SOP ADMINISTRASI
  • 16. SOProsedur SOP ADMINISTRATIF Aktor Banyak dan Isi Umum KONSEP PEMBAGIAN SOP ADMINISTRATIF DAN SOP TEKNIS KEGIATAN Aktor/Pelaku Isi Satu/Tunggal Banyak Umum Khusus SOP TEKNIS Aktor Satu/Tunggal dan Isi Khusus
  • 17. SOP DAN TUGAS-FUNGSI  SOP mencerminkan jenis Kegiatan tertentu (Pelayanan, Rutin dan Penugasan) dari tugas dan fungsi yang dimiliki;  Struktur Umum Tugas dan Fungsi Instansi Pemerintah: 1. Tugas dan Fungsi Perencananan (Rutin) 2. Tugas dan Fungsi Pelaksanaan (Rutin dan Pelayanan) 3. Tugas dan Fungsi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Rutin) 4. Tugas dan Fungsi Penugasan Lainnya (Penugasan)
  • 18. CIRI KEGIATAN PELAYANAN 1. Pemohon Pada umumnya tidak ada kegiatan pelayanan tanpa adanya permintaan (pemohon)  customer satisfaction (kepuasan pelanggan). 2. Inisiatif dari pihak eksternal Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan pelayanan berasal dari pemohon (pihak eksternal). 3. Tidak Terencana Umumnya kegiatan pelayanan tidak terencana karena tergantung adanya permohonan (tidak dapat diprediksi datangnya). 4. Memerlukan Syarat Tertentu Pada kenyataannya kegiatan pelayanan bersifat limitatif sehingga memerlukan persyaratan tertentu.
  • 19. CIRI KEGIATAN RUTIN 1. Tidak diawali dari Pemohon Pada umumnya kegiatan rutin diawali dari penanggungjawab pelaksana kegiatan dan bukan dari pemohon. 2. Inisiatif dari pihak internal Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan rutin berasal dari internal (penanggung jawab pelaksanaan kegiatan). 3. Terencana Umumnya kegiatan rutin telah direncanakan sebelumnya (pelaksanaan tugas oleh penanggung jawab pelaksanaan kegiatan) 4. Tidak Memerlukan Syarat Tertentu Pada kenyataannya kegiatan rutin sudah given sehingga tidak memerlukan syarat bagi pelaksana kegiatan. Justru kalau tidak dilaksanakan memerlukan syarat tertentu.
  • 20. CIRI KEGIATAN PENUGASAN 1. Diawali Perintah Pada dasarnya kegiatan penugasan diawali dengan adanya perintah dari atasan yang berwenang. 2. Inisiatif dari pihak internal Inisiatif dan triger (pemicu) kegiatan penugasan berasal dari internal yaitu atasan yang berwenang. 3. Terencana dan/atau Tidak Terencana Umumnya kegiatan penugasan tidak direncanakan sebelumnya karena ada kondisi tertentu, atau bisa direncanakan untuk penugasan yang bersifat reguler. 4. Tidak Memerlukan Syarat Tertentu Pada kenyataannya kegiatan penugasan tidak memerlukan syarat tertentu sehingga bila tidak dilaksanakan justru memerlukan syarat tertentu.
  • 21. Diagram Alir (Flowcharts) Flowcharts merupakan format yang biasa digunakan jika dalam SOP tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang banyak (kompleks) dan membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak" yang akan mempengaruhi sub langkah berikutnya. Format ini juga menyediakan mekanisme yang mudah untuk diikuti dan dilaksanakan oleh para pegawai melalui serangkaian langkah-langkah sebagai hasil dari keputusan yang telah diambil. FORMAT SOP
  • 24. SIMBOL SOP dalam FLOWCHART Melambangkan dimulainya dan diakhiri suatu prosedur Melambangkan proses berjalannya suatu prosedur Terminator Process Decision Arrow Off-page connector Melambangkan pengambilan keputusan: Ya atau Tidak Melambangkan arah prosedur Melambangkan koneksi perpindahan halaman
  • 25.
  • 26. ANATOMI SOP 1. IDENTITAS SOP a. Halaman Judul/Cover: 1) Judul 2) Instansi/Satuan Kerja 3) Tahun pembuatan 4) Informasi lain yang diperlukan/alamat instansi b. Lembar Pengesahan Dokumen SOP c. Daftar isi. d. Penjelasan singkat penggunaan
  • 27. a. Nama SOP, nama prosedur kerja yang di SOP- kan; b. Satuan kerja/unit kerja; c. Nomor, nomor prosedur kerja yang di SOP-kan; d. Tanggal pembuatan, tanggal pertama kali SOP dibuat; e. Tanggal revisi, tanggal SOP direvisi; f. Tanggal efektif, tanggal mulai diberlakukan; g. Pengesahan oleh pejabat yang berwenang; h. Dasar hukum; i. Keterkaitan, keterkaitan dengan standar kerja yang lain; j. Peringatan; k. Kualifikasi personel; l. Peralatan dan perlengkapan. 2. URAIAN SOP
  • 28. a. Nomor; b. Aktivitas; c. Pelaksana/aktor; d. Mutu baku berupa: - Kelengkapan; - Waktu - Output; e. Keterangan. 3. FLOWCHARTS
  • 32. LANGKAH TEKNIS PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN Tim bertugas untuk melakukan identifikasi kebutuhan, mengumpulkan data, melakukan analisis prosedur, melakukan pengembangan, melakukan uji coba, melakukan sosialisasi, mengawal penerapan, memonitor dan melakukan evaluasi, melakukan penyempurnaan- penyempurnaan, menyajikan hasil-hasil pengembangan mereka kepada pimpinan SOP, dan tugas-tugas lainnya. A. PERSIAPAN PENYUSUNAN SOP 1. MEMBENTUK TIM DAN KELENGKAPAN
  • 33. Agar tim dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka seluruh anggota tim harus memperoleh pembekalan yang cukup tentang bagaimana menyusun SOP. Petunjuk pelaksanaan penyusunan SOP ini menjadi panduan bagi anggota tim dalam melaksanakan tugasnya. 2. MEMBERIKAN PELATIHAN BAGI ANGGOTA TIM 3. SOSIALISASI SOP KE SELURUH UNIT Agar seluruh satuan kerja dalam organisasi mengetahui adanya perubahan yang akan dilakukan, maka pimpinan-pimpinan unit mengetahui hal ini. Peran pimpinan puncak akan sangat menentukan dalam hal ini.
  • 34. Penilaian kebutuhan adalah proses awal penyusunan SOP yang dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan SOP yang akan disusun. Bagi organisasi yang sudah memiliki SOP, maka tahapan ini merupakan tahapan untuk melihat kembali SOP yang sudah dimilikinya dan mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan. Bagi organisasi yang sama sekali belum memiliki SOP, maka proses ini murni merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan SOP. B. PENILAIAN KEBUTUHAN SOP
  • 35. Tim dalam mengembangkan SOP setelah melakukan penilaian kebutuhan (need assessment) adalah mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun SOP. Identifikasi informasi dapat dilakukan dengan teknik pengumpulan data seperti brainstorming, focus group discussion, wawancara, survey, benchmark, dan telaahan dokumen. C. PENGEMBANGAN SOP 1. PENGUMPULAN INFORMASI DAN INDENTIFIKASI ALTERNATIF Pengembangan SOP pada dasarnya meliputi lima tahapan proses kegiatan secara berurutan yang dapat dirinci sebagai berikut:
  • 36. Analisis terhadap alternatif-alternatif prosedur yang berhasil diidentifikasi untuk dibuatkan standarnya. Prinsip-prinsip penyusunan SOP dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan mana alternatif prosedur yang akan dipilih untuk distandarkan antara lain, yaitu: a.Kemudahan dan kejelasan. b.Efisiensi dan efektivitas. c.Keselarasan. d.Keterukuran. e.Dinamis. f.Berorientasi pada pengguna/mereka yang dilayani. g.Kepatuhan hukum. h.Kepastian hukum 2. ANALISIS DAN PEMILIHAN ALTERNATIF
  • 37. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan SOP, antara lain: 3. PENULISAN SOP a. Tipe SOP Terdapat dua tipe SOP yang dapat digunakan, yaitu technical SOP (Teknis) atau administrative SOP (Administratif). b. Format SOP Format SOP yang dapat digunakan meliputi: Simple steps, Hierarchical steps, Graphic, dan Flowcharts. Untuk SOP Administrasi Pemerintahan distandarkan menggunakan format Branching Flowcharts.
  • 38. c. Tingkatan kerincian/detail Jenis pekerjaan akan memberikan pengaruh pada tingkatan kerincian SOP yang akan dibuat. d. Prinsip-prinsip penyusunan SOP SOP harus dirumuskan dengan memenuhi prinsip- prinsip: Kemudahan dan kejelasan; Efisiensi dan efektivitas.; Keselarasan; Keterukuran; Dinamis; Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayanl); Kepatuhan hukum; dan Kepastian hukum. e. Anatomi SOP dan pendokumentasian SOP Anatomi dan Pendokumentasian disesuaikan dengan ketentuan SOP yang berlaku.
  • 39. 4. PENGUJIAN DAN REVIU SOP SOP yang telah dirumuskan oleh tim SOP harus melalui tahapan pengujian dan reviu. Proses pengujian dan reviu kemungkinan akan memaksa tim untuk kembali pada proses- proses pengumpulan data dan analisis, karena masih memerlukan informasi-informasi terbaru/tambahan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
  • 40. Proses pengesahan dokumen SOP, merupakan tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan K/L/Pemda. Efektivitas kerja tim sangat tergantung dari tingkat keterlibatan pimpinan. Keterlibatan pimpinan dalam memberikan arahan kepada tim sejak permulaan tim dibentuk, akan sangat memudahkan proses pengesahan. Jika keterlibatan pimpinan sangat terbatas, maka tim harus secara aktif membenkan informasi kemajuan sampai akhirnya informasi mengenai hasil final yang telah diperoleh tim. 5. PENGESAHAN SOP
  • 41. Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah selanjutnya pada siklus SOP setelah pengembangan SOP yang menghasilkan rumusan SOP yang secara formal ditetapkan oleh pihak pimpinan organisasi. Penerapan SOP meliputi tahapan-tahapan sistematis dimulai dari langkah memperkenalkan SOP sampai pada pengintegrasiaan SOP dalam pelaksanaan prosedur-prosedur keseharian organisasi. D. INTEGRASI (PENERAPAN) SOP
  • 42. 1. Monitoring Sebagai bagian dari proses dalam penerapan SOP, organisasi harus mempersiapkan sebuah mekanisme monitoring kinerja dan memastikan bahwa SOP telah dilaksanakan dengan baik. Salah satu kunci keberhasilan penerapan SOP adalah memonitor setiap pelaksana menguasai SOP yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah agar setiap pelaksana dapat bertanggungjawab atas kinerja pelaksanaan tugasnya yang dilaksanakan dengan SOP yang berlaku. E. MONITORING DAN EVALUASI
  • 43. 2. Evaluasi SOP secara substansial akan membantu organisasi menjadi lebih produktif. Dengan adanya SOP ini, maka organisasi telah melakukan sebuah komitmen jangka panjang dalam rangka membangun sebuah organisasi menjadi lebih efektif dan kohesif. Tidak selamanya sebuah SOP berlaku secara permanen, karena perubahan lingkungan organisasi selalu membawa pengaruh pada SOP yang telah ada. Oleh karena itulah SOP perlu secara terus menerus dievaluasi agar prosedur-prosedur dalam organisasi selalu merujuk pada akuntabilitas dan kinerja yang baik. Evaluasi, sebagai langkah tindak lanjut dari tahapan monitoring, dapat meliputi substansi SOP itu sendiri atau berkaitan dengan proses penerapannya.
  • 45. 45