1. Perbandingan Antara
Pemilihan Strategi Pemasaran Pada PT. Nyonya Meneer Dengan Menggunakan Pendekatan
Metode Analytical Network Process (ANP) Dan Technique For Order Preference By
Similarity To An Ideal Solution (TOPSIS)
Kondisi Homogenisasi Dan Prapeningkatan Skala Proses Mikroenkapsulasi Minyak Sawit
Nama : Andre Dwi Putra
NPM : 30415709
Kelas 3ID06
2. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penulisan atau penelitian jurnal 1 bagaimana cara perusahaan
mencapai suatu keunggulan yang kompetitif. Perusahaan pun membutuhkan suatu strategi
pemasaran untuk bersaing dengan competitor lainnya agar bisa membedakan dan memiliki
nilai tersendiri dalam strategi pemasaran, itu sendiri untuk memperlancar
keberlangsungan produksi perusahaan.
Tujuan utama dalam penulisan atau penelitian ini adalah Pemanfaatan minyak sawit untuk
kebutuhan sehari-hari. Minyak sawit memiliki keunikan karena mengandung pigmen
karotenoid sebesar 500-700 ppm. Karotenoid sangat sensitif terhadap kondisi pengolahan
seperti panas dan oksidasi. Proses mikroenkapsulasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu
proses homogenisasi untuk pembentukan emulsi dan semprot untuk pembentukan
mikrokapsul dan melindungi komponen aktif.
3. Latar Belakang
Suatu perusahaan yang ingin membangun keunggulan kompetitif dengan
menghasilkan nilai bagi konsumen agar menjadi sorotan utama dalam
pemasaran strategi perusahaan tersebut harus menawarkan nilai yang berbeda
dari kompetitornya. Christensen (2010) mendefinasikan bahwa keunggulan
kompetitif adalah sebuah nilai yang dibuat oleh perusahaan agar menarik minat
konsumen untuk membeli produk atau layanan perusahaan tersebut.
Minyak sawit adalah salah satu komoditas hasil perkebunan Indonesia yang
sangat potensial. Secara global, posisi produksi minyak sawit Indonesia
menempati urutan pertama dan memasok hampir 50% kebutuhan minyak sawit
dunia (Ermawati, 2013). Pemanfaatan minyak sawit di Indonesia sebagai produk
hilir masih sangat terbatas. Produk hilir kelapa sawit dimanfaatkan sebagai
bioetanol, biodiesel dan bahan bakar pembangkit.
4. Metode Penilitian
Metodologi penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan sebuah penelitian. Metodologi
mempunyai siklus terstruktur agar memcahkan masalah.
1. Variabel, mempunyai 6 kriteria sumber pemasaran.
2. Kuesioner, pada penilitian ini terdapat 3 kuesioner yang digunakan.
3. Responden, masukan dari pada staff yang ada.
Bahan dan Alat yang digunakan dalam penelitian ini.
Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit kasar (Crude Palm Oil/CPO)
yang diperoleh dari PT. Salim Ivomas Pratama Jakarta. Bahan pendukung yang digunakan
maltodekstrin DE 10-15, gum arab, gelatin yang diperoleh dari toko bahan kimia Setia Guna Bogor,
Tween 80 dan aquades. Bahan yang digunakan untuk analisis adalah heksana (p.a), methanol (p.a),
chloroform (p.a), kertas saring, kertas saring Whatman No. 42 dan gas nitrogen teknis. Peralatan
yang digunakan dalam proses pembuatan mikroenkapsulat minyak sawit meliputi homogenizer
ultra turax (model SILVERSON L4R armfield), pengering semprot (BUCHI 190 Mini Spray Drier)
dan neraca analitik.
5. Pembahasan
Pada ANP terdapat 2 jenis hubungan ketergantungan yaitu inner dependence dan
outer dependence. Model ANP ini akan digunakan untuk melakukan
perbandingan berpasangan berdasarkan kuesioner yang telah disebar ke
responden. Setelah didapatkan bobot kepentingan strategi pemasaran terpilih
yang dianggap paling sesuai untuk PT. Nyonya Meneer. Pada penelitian ini,
metode yang digunakan untuk merangking prioritas adalah dengan
menggunakan metode TOPSIS. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui
kecocokan pilihan alternatif yang akan direkomendasikan dengan subkriteria
atau sumber daya. Tahapan selanjutnya adalah menyatukan hasil kuesioner
judgment dari kelima responden dengan menghitung rata-rata untuk setiap
subkriteria. Setelah ini, tahapan berikutnya adalah mengkallkulasikan matriks
keputusan normalisasi. untuk menghitung jarak terhadap solusi ideal negatif
untuk masing-masing alternatif strategi pemasaran berdasarkan Porter. Dari
hasil yang sudah ada maka PT. Nyonya Meneer memakai strategi segmentation
strategy.asaran yang dimiliki oleh PT. Nyonya Meneer.
6. Pembahasan
Proses pembuatan mikroenkapsulat minyak sawit dilakukan melalui dua tahap, yaitu
proses pembuatan emulsi dan proses pengeringan dengan pengering semprot. Pada
masing-masing tahap akan dilihat pengaruh dari faktor kondisi homogenisasi dan
peningkatan volume bahan terhadap karakteristik emulsi dan mikroenkapsulat
minyak sawit. Model persamaan kestabilan emulsi minyak sawit :
Kestabilan emulsi (%) = 56,015 – 0,023V + 1,476t + 1,031x10-5V2 ………..(1)
Model persamaan kadar karoten emulsi minyak sawit :
Kadar karoten (ppm) = 103,945 + 0,033V – 4,840t – 1,245x10-5V2 …………(2)
Keterangan : V = volume emulsi (mL) t = waktu homogenisasi (menit)
7. Kesimpulan
Terdapat 2 jenis hubungan, yaitu inner dependence dan outer dependence.
Bentuk hubungan ini dapat berupa hubungan saling mempengaruhi atau
dipengaruhi. Dengan perhitungan ANP, di dapatkan bobot masing-masing
subkriteria. Dengan menggunakan metode TOPSIS di dapatkan peringkat
prioritas alternatif strategi pemasaran bagi PT. Nyonya Meneer, alternative
yang terpilih adalah strategi segmentasi.
Kondisi homogenisasi dan peningkatan volume bahan mempengaruhi
kualitas dan karakteristik emulsi dan mikroenkapsulat minyak sawit.
Karakteristik emulsi meliputi stabilitas dan kadar total karotenoid.