SlideShare a Scribd company logo
60
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HASIL PRODUKSI PENYULINGAN
MINYAK DAUN NILAM DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP SIX SIGMA
(Studi Kasus Pada Penyulingan Minyak Daun Nilam di Kecamatan Dongko
Kabupaten Trenggalek)
Nasir Widha Setyanto, Arif Rahman
Program Studi Teknik Industri
Universitas Brawijaya
Email : nazzyr_lin@yahoo.co.id
Abstrak
Minyak nilam merupakan salah satu minyak atsiri komoditi ekspor Indonesia yang potensial.
Menurut ISO 3757:2002, kualitas minyak nilam dikendalikan dengan indikator kadar
Patchouli Alcohol pada batas standar 27% - 35%. Namun permintaan pasar dunia
mensyaratkan kadar Patchouli Alcohol minimal sebesar 31%. Pada proses penyulingan
minyak nilam yang dilakukan di kecamatan Dongko kabupaten Trenggalek, kadar Patchouli
Alcohol dalam minyak nilam yang dihasilkan masih kurang baik dengan rata-rata sebesar
28,92%. Beberapa faktor menyebabkan rendahnya kadar Patchouli Alcohol dalam minyak
nilam .
Perbaikan kualitas perlu diterapkan pada penyulingan minyak nilam, salah satunya dengan
menggunakan konsep Six Sigma dengan siklus DMAIC. Pada tahap Define mendefinisikan
proyek six sigma dan mengidentifikasi kadar Patchouli Alcohol sebagai variabel kualitas .
Tahap Measure menentukan Critical To Quality (CTQ), memetakan kendali kualitas
menggunakan peta kontrol variabel X dan R, mengukur kapabilitas proses dan menilai level
sigma. Tahap Analyze mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya kadar Patchouli
Alcohol dalam minyak nilam dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Dan tahap Improve
merancang Action Plan guna perbaikan kualitas pada akar masalah yang didapatkan dari
metode Root Cause Analysis (RCA).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di kecamatan Dongko kabupaten Trenggalek,
didapatkan kadar Patchouli Alcohol dalam minyak nilam mempunyai rata-rata sebesar
28,92% dengan standar deviasi sebesar 0,430069%. Kapabilitas proses penyulingan sebesar
3,1 dengan level sigma sebesar 4,46. Kualitas minyak nilam telah memenuhi standar kualitas
ISO 3757:2002, namun masih belum mencapai target 31%. Perbaikan kualitas perlu dilakukan
untuk meningkatkan rata-rata dan menurunkan standar deviasi dari kadar Patchouli Alcohol
dalam minyak nilam. Kualitas hasil produksi penyulingan minyak nilam ditingkatkan dengan
memperbaiki faktor-faktor dari Mesin (teknologi), Manusia (keterampilan dan kesalahan),
Lingkungan (temperatur dan angin), Material (bahan baku nilam), Metode (proses
penyulingan).
Kata Kunci : Penyulingan Minyak Nilam, Patchouli Alcohol, Six Sigma, peta
kontrol variabel, diagram sebab akibat, Root Cause Analysis.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia perdagangan internasional, komoditas minyak nilam sering disebut patchouli oil, dan
merupakan salah satu produk minyak atsiri (essential oil). Negara Indonesia telah mendapatkan
sebutan produsen patchouli Sumatera, karena sebagian besar tanaman nilam diusahakan oleh petani
di daerah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia
mampu menghasilkan minyak nilam sekitar 90% dari kebutuhan dunia. Minyak nilam merupakan
salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki permintaan cukup cerah. Penggunaan terbesar minyak
nilam sebagai bahan kosmetik pengikat wangi parfum. Pasar dunia saat ini membutuhkan sebesar
1.200 - 1.400 ton minyak nilam rata-rata setahun dengan kecenderungan yang terus meningkat.
Kebutuhan tersebut 80-90% dipasok Indonesia. Pada saat itu produk minyak nilam di Indonesia
lebih dikenal dengan sebutan Java-patchouli, karena mayoritas ekspor minyak tersebut melalui
pelabuhan Tanjung Priok (Rukmana, 2004).
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
61
Salah satu penghasil minyak daun nilam yang ada di Jawa Timur adalah para petani yang tersebar
di kecamatan Dongko kabupaten Trenggalek. Namun demikian jumlah itu belum bisa memenuhi
kebutuhan ekspor minyak daun nilam. Permasalahan yang sering timbul disebabkan oleh
kurangnya informasi teknologi dan belum adanya standarisasi metode kerja penyulingan minyak
nilam, sehingga minyak nilam yang dihasilkan masih bermutu rendah. Pengeringan langsung di
bawah sinar matahari menyebabkan sebagian minyak atsiri turut menguap dan pengeringan yang
terlalu cepat menyebabkan daun rapuh dan sulit untuk disuling. Sebaliknya, jika pengeringan
terlalu lambat, daun akan menjadi lembab dan muncul bau yang tidak enak, sehingga mutu minyak
yang dihasilkan menurun (Kardinan, 2005).
Minyak nilam yang baik sebaiknya tidak tercampur dengan bahan lain (murni) karena bila
tercampur dengan bahan lain akan mempengaruhi aroma minyaknya dan standar mutunya akan
turun. Oleh karena itu, minyak nilam harus memenuhi syarat dalam perdagangan dan industri.
Standar mutu minyak nilam belum ada keseragaman untuk seluruh dunia. Masing-masing negara
baik eksportir maupun importir mempunyai standar mutu minyak nilam sendiri-sendiri. Standar
mutu minyak nilam menurut ISO 3757:2002 yaitu kadar kandungan patchouli alcohol (selanjutnya
dibaca: PA) antara 27% - 35%.
Dikatakan dapat menghasilkan kualitas eksport yakni kadar patchouli alcohol tidak kurang dari
30% (septa-ayatullah.blogspot.com). Pada penelitian ini dari data patchouli alcohol yang diambil
dilapangan, tercatat bahwa semua data kurang dari 30%. Meskipun masih dalam batas standar mutu
menurut ISO 3757:2002, akan tetapi hasil yang diperoleh masih kurang baik.
Dengan mengetahui data tersebut, perlu adanya perbaikan proses untuk menghasilkan minyak
dengan mutu yang tinggi serta dapat memenuhi standar mutu eksport minyak nilam. Maka peneliti
menerapkan konsep Six Sigma guna meningkatkan kualitas hasil produksi penyulingan minyak
nilam.
Penerapan Six Sigma digunakan untuk membantu peneliti dalam meningkatkan kualitas minyak
daun nilam. Metode Six Sigma melibatkan usaha dalam jangka waktu yang panjang atau terus
menerus serta digunakan untuk meningkatkan kualitas proses produksi minyak daun nilam dengan
mengurangi variansi dari minyak yang dihasilkan oleh daun nilam, sehingga secara layak dapat
memenuhi atau melebihi harapan dan persyaratan konsumen.
Oleh sebab itu, pada penelitian ini akan dilakukan kajian tentang penerapan Six Sigma untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak maksimalnya proses penyulingan
minyak daun nilam dan mencari solusi untuk perbaikannya sehingga dapat meningkatkan hasil dan
mutu produksi minyak nilam.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana upaya untuk memperbaiki kualitas hasil produksi penyulingan minyak daun nilam
dengan menggunakan konsep Six Sigma ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan Critical To Quality (CTQ) dari proses penyulingan minyak daun nilam.
2. Mencari faktor-faktor penyebab tidak maksimalnya proses penyulingan minyak daun nilam
sehingga minyak yang dihasilkan bermutu rendah.
3. Melakukan rekomendasi perbaikan proses penyulingan minyak nilam.
2. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yaitu tahap yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan penyelesaian
masalah yang sedang dibahas. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen nyata (true experiment
research) dengan tujuan untuk memperbaiki hasil dan mutu penyulingan minyak daun nilam.
Penelitian ini menekankan pada penyajian data, menganalisis, dan menginterpretasikan data.
Langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini yaitu DMAI (Define, Measure, Analyze,
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
62
Improve), sehingga dihasilkan kesimpulan dari penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Prosedur Penelitian
Berikut ini adalah tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Dari
survey pendahuluan, studi literatur, define (mendefinisikan), measure (mengukur), analyze
(menganalisis), improve (memperbaiki).
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
3. Analisis dan Pembahasan
3.1. Tahap Define
Merupakan tahap pertama dari siklus DMAIC. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap
define antara lain yaitu:
a. Mendefinisikan Tahapan Proses Produksi
Penimbangan, perebusan, penguapan, pengembunan, pemisahan minyak dan air.
b. Brainstorming
START`
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
63
3.2. Tahap Measure
a. Identifikasi CTQ (Critical To Quality)
Prosentase PA yang tinggi merupakan CTQ (Critical To Quality) dari minyak nilam. Dan
standar mutu minyak nilam sesuai ISO 3757:2002 untuk kadar patchouli alcohol adalah antara
27% - 35%.
b. Data Patchouli Alcohol (PA)
Tabel 1. Data PA (dalam %)
Subgroup
No
1 2 3
Jumlah Rata-rata R
1 28,5 28 28,25 84,75 28,25 0,5
29 29 29,25 87,25 29,08 0,25
2 29 28,5 28,5 86,00 28,67 0,5
28 28 28,5 84,50 28,17 0,5
3 29 29,5 29,5 88,00 29,33 0,5
28,5 29 29 86,50 28,83 0,5
4 29 29 29 87,00 29 0
29,5 29,5 29 88,00 29,33 0,5
5 29,5 29 29,5 88,00 29,33 0,5
28,5 28,5 29 86,00 28,67 0,5
6 29 29 29 87,00 29 0
28,5 28,5 29 86,00 28,67 0,5
7 29 29,25 29,25 87,50 29,17 0,25
29,25 29,25 29,5 88,00 29,33 0,25
Jumlah - - - 1.214,50 405 5,25
Sumber: Data Diolah
c. Kapabilias Proses (Cp)
• Kapabilitas Proses (Cp)
Cp =
σ6
LSLUSL −
=
)430069,0(6
2735 −
= 3,1
• Indeks kapabilitas proses (Cpk)
Cpk didapatkan dengan mencari nilai k terlebih dahulu.
k =
)(
2
1
LSLUSL
XT
−
−
=
)2735(
2
1
92,2831
−
−
= 0,52
Cpk = Cp * (1-k) = 3,1*(1-0,52) = 1,49
Dari perhitugan diatas dikatakan Cpk≥1, maka dapat diketahui kadar patchouli alcohol
mengindikasikan bahwa proses penyulingan minyak nilam menghasilkan produk yang sesuai
dengan spesifikasi standar kualitas ISO 3757:2002.
d. Kapabilitas Sigma
Perhitungan kapabilitas sigma digunakan untuk mengetahui level sigma DPMO ( Defect Per
Million Opportunities).
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
64
-2
0
2
4
6
8
1 0
1 2
1 4
1 6
1 8
2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5
D ata P A
D ist No rm al
Gambar 2. Histogram Sigma Level Data PA
USL DPMO = P (z ≥ (USL - X ) / Standar Deviasi
= P (z ≥ (35 – 28,92) / 0,430069
= P (z ≥ 14,14)
= 14,14 σ
LSL DPMO = P (z ≤ ( X - LSL) / Standar Deviasi
= P (z ≤ (27 – 28,92) / 0,430069
= P (z ≤ 4,46)
= 4,46 σ
Level sigma = min (USL ; LSL)
= min (14,14 ; 4,46)
= 4,46σ
Dari perhitungan diatas didapatkan level sigma untuk kadar patchouli alcohol minyak nilam
yaitu 4,46 σ.
3.3. Tahap Analyze
Tahap Analyze bertujuan untuk menguji data yang dikumpulkan pada fase Measure kemudian dicara
faktor penyebab untuk menentukan daftar prioritas dari sumber variasi.
Diagram Sebab Akibat
Gambar 3. Diagram Sebab Akibat Prosentase Kadar PA Rendah
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
65
3.4. Tahap Improve
Tahap Improve bertujuan untuk mengoptimasi solusi yang ditawarkan akan memenuhi atau
melebihi tujuan perbaikan dari proyek. Selama fase Improve, peneliti merancang dan mengoptimasi
proses kritis yang telah diketahui pada tahap analisis melalui Root Cause Analysis (RCA). Terdapat
lima faktor yang mempengaruhi rendahnya Patchouli Alcohol yaitu Peralatan, Manusia (Operator),
Metode, Lingkungan, serta Material, akan dilakukan perincian secara detail untuk mencari proses
yang dianggap menurunnya kadar PA.
a. RCA Terhadap Faktor Peralatan
b. RCA Terhadap Faktor Manusia (Operator)
c. RCA Terhadap Faktor Metode
d. RCA Terhadap Faktor Lingkungan
e. RCA pada Material
f. Solusi Dari Root Cause Analysis
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
66
Tabel 2. Solusi Akar Masalah Terhadap Faktor Peralatan
Solusi Akar
Masalah
Terhadap Faktor
Gejala Penyebab Akar Permasalahan Akibat Solusi
• Peralatan • Kadar air dalam
produk minyak masih
tinggi
• Uap produk terbuang
• Tangki destilasi
yang belum
efektif
• Kondensasi
belum efektif
• Kebocoran pipa
• Oksidasi tinggi
• Waktu tidak sesuai
• Input volume tidak
sesuai
• Kadar PA
rendah
• Bahan yang digunakan untuk menyuling (tangki destilasi)
sebaiknya dipisahkan dengan tangki boiler (modifikasi
tangki).
• Atur produk yang masuk, sesuaikan dengan volume
peralatan.
• Waktu kondensasi diharapkan lebih lama, supaya proses
pendinginan sempurna.
• Melakukan pengontrolan pada air pendingin secara
berkala.
• Manusia
(Operator)
• Kurang memahami
metode penyulingan
• Kurang melakukan
pengecekan secara
mendetail.
• Operator yang
belum
profesional
• Kurang teliti
dan teledor
• Kurangnya
pelatihan tentang
nilam kepada
karyawan
(operator).
• Kadar
PA
rendah
• Memberikan pelatihan secara berkala tentang tata
cara penyulingan dari proses penanaman bibit nilam
sampai menjadi minyak nilam yang berkualitas.
• Pada setiap kali penyulingan diharapkan ada 3
operator untuk menghindari faktor kelalaian.
• Metode • Proses destilasi
yang tidak
sempurna
• Urutan proses
salah
• Temperatur
yang sulit
untuk dikontrol
• Masih
menggunakan
kayu bakar
• Tidak adanya
SOP dalam
proses produksi
• Kadar
PA
rendah
• Sebaiknya menggunakan minyak tanah atau elpiji
karena dapat mengontrol temperatur tungku.
• Perlu adanya SOP pada tempat penyulingan.
• Lingkungan • Proses pembakaran
yang tidak
sempurna
• Terdapat
rongga pada
tungku
pembakaran
• Terkena
hembusan angin
yang kencang
• Kadar
PA
rendah
• Pada tungku pembakaran, diberi penutup agar tidak
terkena hembusan angin serta diberi lubang angin
sehingga sirkulasi udara masih terjaga.
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
67
Tabel 2. Solusi Akar Masalah Terhadap Faktor Peralatan (lanjutan)
Solusi Akar
Masalah
Terhadap Faktor
Gejala Penyebab Akar Permasalahan Akibat Solusi
• Material • Daun nilam
tumbuh
jamur
• Pengeringan
terlalu lambat
• Waktu penjemuran
• Waktu pemanenan
• Kadar PA
rendah
• Pada awal penanaman, sebaiknya menggunakan
tanaman nilam yang memiliki bibit unggul.
• Pada waktu pemanenan, sebaiknya dilakukan pagi
atau sore hari agar diperoleh kandungan minyak yang
tinggi. Jika pemanenan pada siang hari, minyak akan
menguap bersama sinar matahari.
• Proses panen sebaiknya dilakukan dengan cara
memangkas batang daun nilam. Dan dilakukan
setelah 6 bulan proses tanam, 3 bulan berikutnya
dilakukan proses panen lagi dengan cara yang sama,
kemudian 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen
dengan cara mencabut hingga akar daun nilam.
• Waktu penjemuran dibawah sinar matahari dilakukan
selama kurang lebih 4 jam.
• Sebelum disuling, daun dipisahkan dari akarnya
setelah itu daun dicacah.
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
68
4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan serta pembahasan yang telah dilakukan terhadap proses penyulingan minyak
nilam, maka upaya untuk memperbaiki kualitas hasil produksi penyulingan minyak daun nilam
dengan menggunakan konsep six sigma yakni Critical To Quality (CTQ) untuk hasil penyulingan
minyak nilam dalam penelitian ini yaitu prosentase kadar patchouli alcohol dengan kadar 28,92%,
prosentase ini jauh dari batas atas standar mutu ISO 3757:2002 yaitu 35%.
Dengan menggunakan tools diagram sebab akibat, didapatkan faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kadar patchouli alcohol dalam minyak nilam. sumber-sumber rendahnya kadar
patchouli alcohol adalah sebagai berikut:
a. Peralatan (Tangki Destilasi, Kondensor, Pemisah Minyak dan Air)
b. Manusia (Operator)
c. Material (bahan baku nilam)
d. Lingkungan (temperatur suhu ruangan serta faktor alam)
e. Metode (teknologi penyulingan sederhana)
Rekomendasi perbaikan proses penyulingan minyak nilam dari proses kritis yang telah diketahui
pada tahap analisis yakni dengan melalui metode Root Cause Analysis (RCA).
a. Solusi dari RCA terhadap faktor peralatan yaitu:
• Bahan yang digunakan untuk menyuling (tangki destilasi) sebaiknya dipisahkan dengan
tangki boiler (modifikasi tangki).
• Atur produk yang masuk, sesuaikan dengan volume peralatan.
• Waktu kondensasi diharapkan lebih lama, supaya proses pendinginan sempurna.
• Melakukan pengontrolan pada air pendingin secara berkala.
b. Solusi dari RCA terhadap faktor manusia (operator) yaitu:
• Memberikan pelatihan secara berkala tentang tata cara penyulingan dari proses penanaman
bibit nilam sampai menjadi minyak nilam yang berkualitas.
• Pada setiap kali penyulingan diharapkan ada 3 operator untuk menghindari faktor
kelalaian.
c. Solusi dari RCA terhadap faktor metode yaitu:
• Sebaiknya menggunakan minyak tanah atau elpiji karena dapat mengontrol temperatur
tungku.
• Perlu adanya SOP pada tempat penyulingan.
d. Solusi dari RCA terhadap faktor lingkungan yaitu:
Pada tungku pembakaran, diberi penutup disemua sisi agar tidak terkena hembusan angin serta
diberi lubang angin sehingga sirkulasi udara masih terjaga.
e. Solusi dari RCA terhadap faktor material yaitu:
• Pada awal penanaman, sebaiknya menggunakan tanaman nilam yang memiliki bibit
unggul.
• Pada waktu pemanenan, sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari agar diperoleh kandungan
minyak yang tinggi. Jika pemanenan pada siang hari, minyak akan menguap bersama sinar
matahari.
• Proses panen sebaiknya dilakukan dengan cara memangkas batang daun nilam. Dan
dilakukan setelah 6 bulan proses tanam, 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen lagi
dengan cara yang sama, kemudian 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen dengan cara
mencabut hingga akar daun nilam.
• Waktu penjemuran dibawah sinar matahari dilakukan selama kurang lebih 4 jam.
• Sebelum disuling, daun dipisahkan dari akarnya setelah itu daun dicacah.
5. Daftar Pustaka
Anang Hidayat, 2007, Strategi Six Sigma, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Ariani, Dorothea Wahyu, 2004, Pengendalian Kualitas Statistik, ANDI, Yogyakarta.
Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010
69
Ayatullah, Septa, 2009, Resume dari Penelitian "Kualitas Minyak Nilam sebagai Tanaman Sela
pada Areal Lahan Hutan Rakyat di Desa Cibojong, http://septa-ayatullah.blogspot.com/2009/04/
resume-dari-penelitian-kualitas-minyak.html, (diakses pada 27 Januari 2010).
Budianto, A. & R, Lilis, 2002, “Ekstraksi Minyak Nilam Menggunakan Destilasi Uap”, Jurnal
IPTEK, Vol.5, No. 1: 66-71.
Dale H. Besterfield, 1994, Quality Control, Prentictice – Hall International, Inc, New Jersey.
Gaspersz, Vincent, 2002, Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO
9001:2000, MBNQA dan HACCP, Gramedia, Jakarta.
Harsono, P. A., 2002. Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi, FISIP UI, Jakarta.
Hendartomo, 2008, Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Ranting Nilam
(Posgostemon Cablin Benth) dengan Cara Penyulingan Uap, http://www.geocities.com/tompirus/
nilam.pdf. (diakses pada 20 Oktober 2009).
Kardinan, Agus, 2005, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri, Komoditas Wangi Penuh Potensi, PT
Agro Media Pustaka, Tangerang.
Montgomery, Douglas C., 1990, Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Nurlelasari, 2007, Peningkatan Kadar Patchouli Alkohol Pada Minyak Nilam Melalui Teknik
Kultur Jaringan, Universitas Padjajaran, Bandung.
Nuryani,Y., 2004, Karakteristik Minyak Nilam Hasil Fusi Protoplas Antara Nilam Aceh dengan
Nilam Jawa, http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/atsiri-nilam/yang-nuryani. (diakses pada
27 Januari 2010).
Rath & Strong’s, 2005, Six Sigma Advanced Tools, ANDI, Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat, 2004, NILAM, Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya, KANISIUS,
Yogyakarta.
Santoso, Singgih, 2007, Total Quality Management ( TQM ) dan Six Sigma, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Sudaryani, T. & Sugiharti, 1990, Budidaya dan Penyuligan Nilam, Swadaya, Jakarta.
www.busyairi.wordpress.com (diakses pada 14 Februari 2010).
www.wikipedia.org/distilasi (diakses pada 27 Januari 2010).
Yusron, M. dan Wiratno, 2001, Budidaya Tanaman Nilam, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat, Bogor.

More Related Content

Similar to Research 002

Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
Asif Yahya
 
Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)
Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)
Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)
ستي حرتينة
 
Presentasi proposal skripsweet
Presentasi proposal skripsweet Presentasi proposal skripsweet
Presentasi proposal skripsweet
Nur Fitria Eps II
 
PPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptx
PPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptxPPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptx
PPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptx
FadilatulAmaliya
 
Industri Biodiesel
Industri BiodieselIndustri Biodiesel
Industri Biodieselguest44b0b3
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
Muhamad Imam Khairy
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
MasyithahFauzi
 
MAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADIMAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADIzuhal istiadi
 
ISO 14001
ISO 14001 ISO 14001
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
unlisted
 
Recovery Metanol 2009
Recovery Metanol 2009Recovery Metanol 2009
Recovery Metanol 2009
harwanti
 
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryClass Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryLenny Wijaya
 
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Universitas Putera Batam
 
Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...
Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...
Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...Maulana Hanief
 
Pp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plantPp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plant
University of Brawijaya
 
5198 12406-1-pb
5198 12406-1-pb5198 12406-1-pb
5198 12406-1-pb
JuliMarbun2
 

Similar to Research 002 (20)

Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
 
2008 (full)
2008 (full)2008 (full)
2008 (full)
 
Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)
Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)
Etika profesi (standar teknik dan standar manajemen)
 
Presentasi proposal skripsweet
Presentasi proposal skripsweet Presentasi proposal skripsweet
Presentasi proposal skripsweet
 
PPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptx
PPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptxPPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptx
PPT Seminar Hasil_Fadilatul Amaliya.pptx
 
Industri Biodiesel
Industri BiodieselIndustri Biodiesel
Industri Biodiesel
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
 
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
[Jurnal] Penetapan Komposisi Asam Lemak dalam Minyak Kelapa Sawit (Elaeis gui...
 
Entrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemicalEntrepreneurship chemical
Entrepreneurship chemical
 
nara
naranara
nara
 
MAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADIMAKALAH OPTIMASI JADI
MAKALAH OPTIMASI JADI
 
ISO 14001
ISO 14001 ISO 14001
ISO 14001
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
Recovery Metanol 2009
Recovery Metanol 2009Recovery Metanol 2009
Recovery Metanol 2009
 
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryClass Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
 
Quality control
Quality controlQuality control
Quality control
 
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
 
Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...
Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...
Extraction of Essential Oils from Vetiver Root by Using Steam-Hydro Distillat...
 
Pp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plantPp 4 percobaan pilot plant
Pp 4 percobaan pilot plant
 
5198 12406-1-pb
5198 12406-1-pb5198 12406-1-pb
5198 12406-1-pb
 

More from Arif Rahman

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Arif Rahman
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Arif Rahman
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Arif Rahman
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Arif Rahman
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Arif Rahman
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Arif Rahman
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Arif Rahman
 

More from Arif Rahman (20)

Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 07
 
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
Proses Data: Analisis Data Eksploratori - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 06
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
Preparasi Data: Pembersihan dan Proses Awal Data - Modul Ajar Kuliah Analisis...
 
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
Preparasi Data: Penetapan Tujuan dan Pengumpulan Data - Modul Ajar Kuliah Ana...
 
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
Proses Data Science - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 02
 
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
Pengantar Analisis Data - Modul Ajar Kuliah Analisis Data 01
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-13: Analisis Variansi, Eksperimentasi Fak...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-12: Uji Asumsi Klasik pada Regresi Linier...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-11: Analisis Regresi Linier Berganda (Mul...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-9: Analisis Regresi Linier Sederhana (Sim...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-8: Analisis Korelasi Pearson, Spearman, K...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-7: Uji Tabel Kontingensi Independensi dan...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-6: Uji Kesesuaian Baik (Goodness of Fit T...
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata NonparametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-5: Uji Hipotesa Rata-Rata Nonparametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-4: Uji Hipotesa Proporsi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-3: Uji Hipotesa Variansi Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata ParametrikModul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-2: Uji Hipotesa Rata-rata Parametrik
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika InferensiaModul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-1: Pengantar Statistika Inferensia
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 

Recently uploaded (10)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 

Research 002

  • 1. 60 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HASIL PRODUKSI PENYULINGAN MINYAK DAUN NILAM DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP SIX SIGMA (Studi Kasus Pada Penyulingan Minyak Daun Nilam di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek) Nasir Widha Setyanto, Arif Rahman Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya Email : nazzyr_lin@yahoo.co.id Abstrak Minyak nilam merupakan salah satu minyak atsiri komoditi ekspor Indonesia yang potensial. Menurut ISO 3757:2002, kualitas minyak nilam dikendalikan dengan indikator kadar Patchouli Alcohol pada batas standar 27% - 35%. Namun permintaan pasar dunia mensyaratkan kadar Patchouli Alcohol minimal sebesar 31%. Pada proses penyulingan minyak nilam yang dilakukan di kecamatan Dongko kabupaten Trenggalek, kadar Patchouli Alcohol dalam minyak nilam yang dihasilkan masih kurang baik dengan rata-rata sebesar 28,92%. Beberapa faktor menyebabkan rendahnya kadar Patchouli Alcohol dalam minyak nilam . Perbaikan kualitas perlu diterapkan pada penyulingan minyak nilam, salah satunya dengan menggunakan konsep Six Sigma dengan siklus DMAIC. Pada tahap Define mendefinisikan proyek six sigma dan mengidentifikasi kadar Patchouli Alcohol sebagai variabel kualitas . Tahap Measure menentukan Critical To Quality (CTQ), memetakan kendali kualitas menggunakan peta kontrol variabel X dan R, mengukur kapabilitas proses dan menilai level sigma. Tahap Analyze mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya kadar Patchouli Alcohol dalam minyak nilam dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Dan tahap Improve merancang Action Plan guna perbaikan kualitas pada akar masalah yang didapatkan dari metode Root Cause Analysis (RCA). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di kecamatan Dongko kabupaten Trenggalek, didapatkan kadar Patchouli Alcohol dalam minyak nilam mempunyai rata-rata sebesar 28,92% dengan standar deviasi sebesar 0,430069%. Kapabilitas proses penyulingan sebesar 3,1 dengan level sigma sebesar 4,46. Kualitas minyak nilam telah memenuhi standar kualitas ISO 3757:2002, namun masih belum mencapai target 31%. Perbaikan kualitas perlu dilakukan untuk meningkatkan rata-rata dan menurunkan standar deviasi dari kadar Patchouli Alcohol dalam minyak nilam. Kualitas hasil produksi penyulingan minyak nilam ditingkatkan dengan memperbaiki faktor-faktor dari Mesin (teknologi), Manusia (keterampilan dan kesalahan), Lingkungan (temperatur dan angin), Material (bahan baku nilam), Metode (proses penyulingan). Kata Kunci : Penyulingan Minyak Nilam, Patchouli Alcohol, Six Sigma, peta kontrol variabel, diagram sebab akibat, Root Cause Analysis. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam dunia perdagangan internasional, komoditas minyak nilam sering disebut patchouli oil, dan merupakan salah satu produk minyak atsiri (essential oil). Negara Indonesia telah mendapatkan sebutan produsen patchouli Sumatera, karena sebagian besar tanaman nilam diusahakan oleh petani di daerah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia mampu menghasilkan minyak nilam sekitar 90% dari kebutuhan dunia. Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki permintaan cukup cerah. Penggunaan terbesar minyak nilam sebagai bahan kosmetik pengikat wangi parfum. Pasar dunia saat ini membutuhkan sebesar 1.200 - 1.400 ton minyak nilam rata-rata setahun dengan kecenderungan yang terus meningkat. Kebutuhan tersebut 80-90% dipasok Indonesia. Pada saat itu produk minyak nilam di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Java-patchouli, karena mayoritas ekspor minyak tersebut melalui pelabuhan Tanjung Priok (Rukmana, 2004).
  • 2. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 61 Salah satu penghasil minyak daun nilam yang ada di Jawa Timur adalah para petani yang tersebar di kecamatan Dongko kabupaten Trenggalek. Namun demikian jumlah itu belum bisa memenuhi kebutuhan ekspor minyak daun nilam. Permasalahan yang sering timbul disebabkan oleh kurangnya informasi teknologi dan belum adanya standarisasi metode kerja penyulingan minyak nilam, sehingga minyak nilam yang dihasilkan masih bermutu rendah. Pengeringan langsung di bawah sinar matahari menyebabkan sebagian minyak atsiri turut menguap dan pengeringan yang terlalu cepat menyebabkan daun rapuh dan sulit untuk disuling. Sebaliknya, jika pengeringan terlalu lambat, daun akan menjadi lembab dan muncul bau yang tidak enak, sehingga mutu minyak yang dihasilkan menurun (Kardinan, 2005). Minyak nilam yang baik sebaiknya tidak tercampur dengan bahan lain (murni) karena bila tercampur dengan bahan lain akan mempengaruhi aroma minyaknya dan standar mutunya akan turun. Oleh karena itu, minyak nilam harus memenuhi syarat dalam perdagangan dan industri. Standar mutu minyak nilam belum ada keseragaman untuk seluruh dunia. Masing-masing negara baik eksportir maupun importir mempunyai standar mutu minyak nilam sendiri-sendiri. Standar mutu minyak nilam menurut ISO 3757:2002 yaitu kadar kandungan patchouli alcohol (selanjutnya dibaca: PA) antara 27% - 35%. Dikatakan dapat menghasilkan kualitas eksport yakni kadar patchouli alcohol tidak kurang dari 30% (septa-ayatullah.blogspot.com). Pada penelitian ini dari data patchouli alcohol yang diambil dilapangan, tercatat bahwa semua data kurang dari 30%. Meskipun masih dalam batas standar mutu menurut ISO 3757:2002, akan tetapi hasil yang diperoleh masih kurang baik. Dengan mengetahui data tersebut, perlu adanya perbaikan proses untuk menghasilkan minyak dengan mutu yang tinggi serta dapat memenuhi standar mutu eksport minyak nilam. Maka peneliti menerapkan konsep Six Sigma guna meningkatkan kualitas hasil produksi penyulingan minyak nilam. Penerapan Six Sigma digunakan untuk membantu peneliti dalam meningkatkan kualitas minyak daun nilam. Metode Six Sigma melibatkan usaha dalam jangka waktu yang panjang atau terus menerus serta digunakan untuk meningkatkan kualitas proses produksi minyak daun nilam dengan mengurangi variansi dari minyak yang dihasilkan oleh daun nilam, sehingga secara layak dapat memenuhi atau melebihi harapan dan persyaratan konsumen. Oleh sebab itu, pada penelitian ini akan dilakukan kajian tentang penerapan Six Sigma untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak maksimalnya proses penyulingan minyak daun nilam dan mencari solusi untuk perbaikannya sehingga dapat meningkatkan hasil dan mutu produksi minyak nilam. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana upaya untuk memperbaiki kualitas hasil produksi penyulingan minyak daun nilam dengan menggunakan konsep Six Sigma ? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menentukan Critical To Quality (CTQ) dari proses penyulingan minyak daun nilam. 2. Mencari faktor-faktor penyebab tidak maksimalnya proses penyulingan minyak daun nilam sehingga minyak yang dihasilkan bermutu rendah. 3. Melakukan rekomendasi perbaikan proses penyulingan minyak nilam. 2. Metodologi Penelitian Metode penelitian yaitu tahap yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan penyelesaian masalah yang sedang dibahas. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen nyata (true experiment research) dengan tujuan untuk memperbaiki hasil dan mutu penyulingan minyak daun nilam. Penelitian ini menekankan pada penyajian data, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini yaitu DMAI (Define, Measure, Analyze,
  • 3. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 62 Improve), sehingga dihasilkan kesimpulan dari penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Prosedur Penelitian Berikut ini adalah tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Dari survey pendahuluan, studi literatur, define (mendefinisikan), measure (mengukur), analyze (menganalisis), improve (memperbaiki). Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 3. Analisis dan Pembahasan 3.1. Tahap Define Merupakan tahap pertama dari siklus DMAIC. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap define antara lain yaitu: a. Mendefinisikan Tahapan Proses Produksi Penimbangan, perebusan, penguapan, pengembunan, pemisahan minyak dan air. b. Brainstorming START`
  • 4. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 63 3.2. Tahap Measure a. Identifikasi CTQ (Critical To Quality) Prosentase PA yang tinggi merupakan CTQ (Critical To Quality) dari minyak nilam. Dan standar mutu minyak nilam sesuai ISO 3757:2002 untuk kadar patchouli alcohol adalah antara 27% - 35%. b. Data Patchouli Alcohol (PA) Tabel 1. Data PA (dalam %) Subgroup No 1 2 3 Jumlah Rata-rata R 1 28,5 28 28,25 84,75 28,25 0,5 29 29 29,25 87,25 29,08 0,25 2 29 28,5 28,5 86,00 28,67 0,5 28 28 28,5 84,50 28,17 0,5 3 29 29,5 29,5 88,00 29,33 0,5 28,5 29 29 86,50 28,83 0,5 4 29 29 29 87,00 29 0 29,5 29,5 29 88,00 29,33 0,5 5 29,5 29 29,5 88,00 29,33 0,5 28,5 28,5 29 86,00 28,67 0,5 6 29 29 29 87,00 29 0 28,5 28,5 29 86,00 28,67 0,5 7 29 29,25 29,25 87,50 29,17 0,25 29,25 29,25 29,5 88,00 29,33 0,25 Jumlah - - - 1.214,50 405 5,25 Sumber: Data Diolah c. Kapabilias Proses (Cp) • Kapabilitas Proses (Cp) Cp = σ6 LSLUSL − = )430069,0(6 2735 − = 3,1 • Indeks kapabilitas proses (Cpk) Cpk didapatkan dengan mencari nilai k terlebih dahulu. k = )( 2 1 LSLUSL XT − − = )2735( 2 1 92,2831 − − = 0,52 Cpk = Cp * (1-k) = 3,1*(1-0,52) = 1,49 Dari perhitugan diatas dikatakan Cpk≥1, maka dapat diketahui kadar patchouli alcohol mengindikasikan bahwa proses penyulingan minyak nilam menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi standar kualitas ISO 3757:2002. d. Kapabilitas Sigma Perhitungan kapabilitas sigma digunakan untuk mengetahui level sigma DPMO ( Defect Per Million Opportunities).
  • 5. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 64 -2 0 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 D ata P A D ist No rm al Gambar 2. Histogram Sigma Level Data PA USL DPMO = P (z ≥ (USL - X ) / Standar Deviasi = P (z ≥ (35 – 28,92) / 0,430069 = P (z ≥ 14,14) = 14,14 σ LSL DPMO = P (z ≤ ( X - LSL) / Standar Deviasi = P (z ≤ (27 – 28,92) / 0,430069 = P (z ≤ 4,46) = 4,46 σ Level sigma = min (USL ; LSL) = min (14,14 ; 4,46) = 4,46σ Dari perhitungan diatas didapatkan level sigma untuk kadar patchouli alcohol minyak nilam yaitu 4,46 σ. 3.3. Tahap Analyze Tahap Analyze bertujuan untuk menguji data yang dikumpulkan pada fase Measure kemudian dicara faktor penyebab untuk menentukan daftar prioritas dari sumber variasi. Diagram Sebab Akibat Gambar 3. Diagram Sebab Akibat Prosentase Kadar PA Rendah
  • 6. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 65 3.4. Tahap Improve Tahap Improve bertujuan untuk mengoptimasi solusi yang ditawarkan akan memenuhi atau melebihi tujuan perbaikan dari proyek. Selama fase Improve, peneliti merancang dan mengoptimasi proses kritis yang telah diketahui pada tahap analisis melalui Root Cause Analysis (RCA). Terdapat lima faktor yang mempengaruhi rendahnya Patchouli Alcohol yaitu Peralatan, Manusia (Operator), Metode, Lingkungan, serta Material, akan dilakukan perincian secara detail untuk mencari proses yang dianggap menurunnya kadar PA. a. RCA Terhadap Faktor Peralatan b. RCA Terhadap Faktor Manusia (Operator) c. RCA Terhadap Faktor Metode d. RCA Terhadap Faktor Lingkungan e. RCA pada Material f. Solusi Dari Root Cause Analysis
  • 7. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 66 Tabel 2. Solusi Akar Masalah Terhadap Faktor Peralatan Solusi Akar Masalah Terhadap Faktor Gejala Penyebab Akar Permasalahan Akibat Solusi • Peralatan • Kadar air dalam produk minyak masih tinggi • Uap produk terbuang • Tangki destilasi yang belum efektif • Kondensasi belum efektif • Kebocoran pipa • Oksidasi tinggi • Waktu tidak sesuai • Input volume tidak sesuai • Kadar PA rendah • Bahan yang digunakan untuk menyuling (tangki destilasi) sebaiknya dipisahkan dengan tangki boiler (modifikasi tangki). • Atur produk yang masuk, sesuaikan dengan volume peralatan. • Waktu kondensasi diharapkan lebih lama, supaya proses pendinginan sempurna. • Melakukan pengontrolan pada air pendingin secara berkala. • Manusia (Operator) • Kurang memahami metode penyulingan • Kurang melakukan pengecekan secara mendetail. • Operator yang belum profesional • Kurang teliti dan teledor • Kurangnya pelatihan tentang nilam kepada karyawan (operator). • Kadar PA rendah • Memberikan pelatihan secara berkala tentang tata cara penyulingan dari proses penanaman bibit nilam sampai menjadi minyak nilam yang berkualitas. • Pada setiap kali penyulingan diharapkan ada 3 operator untuk menghindari faktor kelalaian. • Metode • Proses destilasi yang tidak sempurna • Urutan proses salah • Temperatur yang sulit untuk dikontrol • Masih menggunakan kayu bakar • Tidak adanya SOP dalam proses produksi • Kadar PA rendah • Sebaiknya menggunakan minyak tanah atau elpiji karena dapat mengontrol temperatur tungku. • Perlu adanya SOP pada tempat penyulingan. • Lingkungan • Proses pembakaran yang tidak sempurna • Terdapat rongga pada tungku pembakaran • Terkena hembusan angin yang kencang • Kadar PA rendah • Pada tungku pembakaran, diberi penutup agar tidak terkena hembusan angin serta diberi lubang angin sehingga sirkulasi udara masih terjaga.
  • 8. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 67 Tabel 2. Solusi Akar Masalah Terhadap Faktor Peralatan (lanjutan) Solusi Akar Masalah Terhadap Faktor Gejala Penyebab Akar Permasalahan Akibat Solusi • Material • Daun nilam tumbuh jamur • Pengeringan terlalu lambat • Waktu penjemuran • Waktu pemanenan • Kadar PA rendah • Pada awal penanaman, sebaiknya menggunakan tanaman nilam yang memiliki bibit unggul. • Pada waktu pemanenan, sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari agar diperoleh kandungan minyak yang tinggi. Jika pemanenan pada siang hari, minyak akan menguap bersama sinar matahari. • Proses panen sebaiknya dilakukan dengan cara memangkas batang daun nilam. Dan dilakukan setelah 6 bulan proses tanam, 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen lagi dengan cara yang sama, kemudian 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen dengan cara mencabut hingga akar daun nilam. • Waktu penjemuran dibawah sinar matahari dilakukan selama kurang lebih 4 jam. • Sebelum disuling, daun dipisahkan dari akarnya setelah itu daun dicacah.
  • 9. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 68 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan serta pembahasan yang telah dilakukan terhadap proses penyulingan minyak nilam, maka upaya untuk memperbaiki kualitas hasil produksi penyulingan minyak daun nilam dengan menggunakan konsep six sigma yakni Critical To Quality (CTQ) untuk hasil penyulingan minyak nilam dalam penelitian ini yaitu prosentase kadar patchouli alcohol dengan kadar 28,92%, prosentase ini jauh dari batas atas standar mutu ISO 3757:2002 yaitu 35%. Dengan menggunakan tools diagram sebab akibat, didapatkan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kadar patchouli alcohol dalam minyak nilam. sumber-sumber rendahnya kadar patchouli alcohol adalah sebagai berikut: a. Peralatan (Tangki Destilasi, Kondensor, Pemisah Minyak dan Air) b. Manusia (Operator) c. Material (bahan baku nilam) d. Lingkungan (temperatur suhu ruangan serta faktor alam) e. Metode (teknologi penyulingan sederhana) Rekomendasi perbaikan proses penyulingan minyak nilam dari proses kritis yang telah diketahui pada tahap analisis yakni dengan melalui metode Root Cause Analysis (RCA). a. Solusi dari RCA terhadap faktor peralatan yaitu: • Bahan yang digunakan untuk menyuling (tangki destilasi) sebaiknya dipisahkan dengan tangki boiler (modifikasi tangki). • Atur produk yang masuk, sesuaikan dengan volume peralatan. • Waktu kondensasi diharapkan lebih lama, supaya proses pendinginan sempurna. • Melakukan pengontrolan pada air pendingin secara berkala. b. Solusi dari RCA terhadap faktor manusia (operator) yaitu: • Memberikan pelatihan secara berkala tentang tata cara penyulingan dari proses penanaman bibit nilam sampai menjadi minyak nilam yang berkualitas. • Pada setiap kali penyulingan diharapkan ada 3 operator untuk menghindari faktor kelalaian. c. Solusi dari RCA terhadap faktor metode yaitu: • Sebaiknya menggunakan minyak tanah atau elpiji karena dapat mengontrol temperatur tungku. • Perlu adanya SOP pada tempat penyulingan. d. Solusi dari RCA terhadap faktor lingkungan yaitu: Pada tungku pembakaran, diberi penutup disemua sisi agar tidak terkena hembusan angin serta diberi lubang angin sehingga sirkulasi udara masih terjaga. e. Solusi dari RCA terhadap faktor material yaitu: • Pada awal penanaman, sebaiknya menggunakan tanaman nilam yang memiliki bibit unggul. • Pada waktu pemanenan, sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari agar diperoleh kandungan minyak yang tinggi. Jika pemanenan pada siang hari, minyak akan menguap bersama sinar matahari. • Proses panen sebaiknya dilakukan dengan cara memangkas batang daun nilam. Dan dilakukan setelah 6 bulan proses tanam, 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen lagi dengan cara yang sama, kemudian 3 bulan berikutnya dilakukan proses panen dengan cara mencabut hingga akar daun nilam. • Waktu penjemuran dibawah sinar matahari dilakukan selama kurang lebih 4 jam. • Sebelum disuling, daun dipisahkan dari akarnya setelah itu daun dicacah. 5. Daftar Pustaka Anang Hidayat, 2007, Strategi Six Sigma, Elex Media Komputindo, Jakarta. Ariani, Dorothea Wahyu, 2004, Pengendalian Kualitas Statistik, ANDI, Yogyakarta.
  • 10. Proceeding Seminar Nasional IV Manajemen & Rekayasa Kualitas 2010 69 Ayatullah, Septa, 2009, Resume dari Penelitian "Kualitas Minyak Nilam sebagai Tanaman Sela pada Areal Lahan Hutan Rakyat di Desa Cibojong, http://septa-ayatullah.blogspot.com/2009/04/ resume-dari-penelitian-kualitas-minyak.html, (diakses pada 27 Januari 2010). Budianto, A. & R, Lilis, 2002, “Ekstraksi Minyak Nilam Menggunakan Destilasi Uap”, Jurnal IPTEK, Vol.5, No. 1: 66-71. Dale H. Besterfield, 1994, Quality Control, Prentictice – Hall International, Inc, New Jersey. Gaspersz, Vincent, 2002, Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi Dengan ISO 9001:2000, MBNQA dan HACCP, Gramedia, Jakarta. Harsono, P. A., 2002. Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi, FISIP UI, Jakarta. Hendartomo, 2008, Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Ranting Nilam (Posgostemon Cablin Benth) dengan Cara Penyulingan Uap, http://www.geocities.com/tompirus/ nilam.pdf. (diakses pada 20 Oktober 2009). Kardinan, Agus, 2005, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri, Komoditas Wangi Penuh Potensi, PT Agro Media Pustaka, Tangerang. Montgomery, Douglas C., 1990, Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Nurlelasari, 2007, Peningkatan Kadar Patchouli Alkohol Pada Minyak Nilam Melalui Teknik Kultur Jaringan, Universitas Padjajaran, Bandung. Nuryani,Y., 2004, Karakteristik Minyak Nilam Hasil Fusi Protoplas Antara Nilam Aceh dengan Nilam Jawa, http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/atsiri-nilam/yang-nuryani. (diakses pada 27 Januari 2010). Rath & Strong’s, 2005, Six Sigma Advanced Tools, ANDI, Yogyakarta. Rukmana, Rahmat, 2004, NILAM, Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya, KANISIUS, Yogyakarta. Santoso, Singgih, 2007, Total Quality Management ( TQM ) dan Six Sigma, Elex Media Komputindo, Jakarta. Sudaryani, T. & Sugiharti, 1990, Budidaya dan Penyuligan Nilam, Swadaya, Jakarta. www.busyairi.wordpress.com (diakses pada 14 Februari 2010). www.wikipedia.org/distilasi (diakses pada 27 Januari 2010). Yusron, M. dan Wiratno, 2001, Budidaya Tanaman Nilam, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.