Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi koloid pada mata pelajaran kimia untuk siswa kelas XI. RPP ini menjelaskan tentang standar kompetensi, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, proses belajar mengajar, media dan sumber, serta evaluasi. Materi pembelajaran meliputi jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Metode pembelajaran yang digun
1. Kelompok 9
Iqbal Angga Puspita
Hanifa Uly Amrina
Citra Ayuningtyas
Nurjanatu Na’imah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Koloid
Sub Materi Pokok : Jenis, Sifat dan Cara Pembuatan Koloid
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (15 menit)
I. STANDAR KOMPETENSI
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
II. KOMPETENSI DASAR
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
III. INDIKATOR
Membandingkan tiga jenis campuran
Mengelompokkan sistem koloid
Menjelaskan sifat-sifat koloid
Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Pembuatan sistem koloid
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat membandingkan tiga jenis campuran
2. Siswa dapat mengelompokkan sistem koloid
2. 3. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat koloid
4. Siswa dapat menjelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri
5. Siswa dapat membuat sistem koloid dengan bahan bahan yang ada disekitar
V. MATERI PEMBELAJARAN
Dalam ilmu Kimia, dikenal adanya sistem dispersi. Sistem dispersi adalah bila
suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari
suatu zat ke dalam zat lain.
Berdasarkan urutan partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi 3 kelompok
yaitu;
1. Suspensi
Adalah sistem dispersi dengan ukuran relatif besar tersebar merata di dalam
medium pendispersinya. Merupakan campuran yang dapat dibedakan antara zat pelarut
dan zat terlarut hingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. Koloid
Adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan tapi
lebih kecil dari suspensi, dengan ukuran partikel antara 1nm-100nm hingga hanya bisa
diamati dengan mikroskop, dengan tingkat pembesaran yang tinggi.
3. Larutan
Adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang sangat kecil, hingga tidak
diamati antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi meskipun dengan
menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.
PERBEDAAN DARI KETIGA SISTEM DISPERSI
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
3. a. Homogen, tidak dapat
dibedakan meskipun
menggunakan mikroskop
ultra.
b. Semua partikel berdimensi
kurang dari 1nm.
c. Satu fasa
d. Stabil
e. Tidak dapat disaring
Contoh : gula
a. Homogen, namun heterogen
jika diamati dengan
mikroskop ultra.
b. Partikel berdimensi 1nm-
100nm.
c. Dua fasa
d. Stabil
e. Tidak dapat disaring kecuali
menggunakan penyaring
ultra
Contoh : sabun
a. Heterogen
b. Partikel berdimensi lebih dari
100nm
c. Dua fasa
d. Tidak stabil
e. Dapat disaring
Contoh : air sungai yang keruh
JENIS-JENIS KOLOID
1. Aerosol
Adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang berdispersi dalam gas.
• Contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara
• Contoh aerosol cair : kabut dan awan
2. Sol
Adalah sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
Contoh : sol sabun, cat dll
3. Emulsi
Adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair.
• Contoh emulsi minyak dalam air : santan, susu dll
• Contoh emulsi air dalam minyak : mentega, mayonaise dll
4. Buih
Adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair, buih digunakan pada
pengolahan bijih logam.
5. Gel
Gel adalah koloid yang setengah padat dan setengah cair. Contohnya, agar-agar, selai.
SIFAT-SIFAT KOLOID
1. Efek Tyndall
4. Efek tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel koloid.
Hal ini disebabkan ukuran molekul koloid yang cukup besar. (John Tyndall, 1820-1893).
Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena cahaya.
2. Gerak Brown
ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus namun tidak
menentu. Jika diamati menggunakan mikroskop ultra, makapartikel-partikel tersebut akan
bergerak zig-zag. Pergerkan ini dinamakan gerak brown. Untuk koloid dengan medium
pendispersi zat cair atau gas,pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan
dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan itu berlangsung dari segala arah.
Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak
seimbang. Sehingga terdapat suatu hasil tumbukan yang menyebabkan perubahan arah
gerak partikel sehingga terjadi gerak brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown yang terjadi
dan sebaliknya. Inilah yang menyebabkan kenapa gerak brown sulit diamati dalam larutan
dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak brown juga dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu koloid, maka semakin besar
energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak
brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Dan sebaliknya, serta gerak
brown membuat koloid menjadi stabil.
3. Muatan Koloid
Dikenal dua macam kolid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan
negatif.
Elektroforesis
Elektroferesis adalah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan
dengan menggunakan arus listrik.
Manfaat Elektroforesis :
a. Untuk menentukan muatan partikel koloid
b. Untuk memproduksi barang barang industri yang terbuat dari karet
c. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap
pabrik dengan alat yang disebut Cottrel.
Adsorbsi
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
5. Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
a. Proses pemutihan gula pasir
b. Penyembuhan sakit perut dengan serbuk karbon atau norit
c. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas (Al2(SO4)3)
d. Penggunaan arang aktif
• Penggunaan arang halus pada masker, berfungsi untuk menyerap gas yang
beracun
• Filter pada rokok, yang berfungsi untuk mengikat asap nikotin dan tar
4. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan.
Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau
secara kimia seperti penambahan elektrolit. Koagulasi terjadi karena kerusakan stabilitas
system koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan.
Koagulasi terjadi dalam 3 cara;
a. Mekanik, yakni dengan pengadukan, pemanasan dan pendinginan
b. Penambahan elektrolit
c. Pencampuran koloid yang berbeda muatan
d. elektroforesis
• Proses Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada : perebusan telur,
perebusan tahu, pembuatan lateks, proses penjernihan air, pembentukan delta di
muara sungai, pengolahan asap atau debu.
KESTABILAN KOLOID
Koloid kurang stabil jika dibandingkan dengan larutan. Berikut cara mengatur
kestabilan koloid agar dapat berguna bagi kehidupan manusia.
1. Koloid pelindung
Koloid pelindung adalah system koloid yang ditambahkan pada koloid lain
agar diperoleh koloid yang stabil. Cara kerja koloid pelindung adalah dengan
membentuk lapisan disekeliling partikel koloid yang dilindungi. Koloid pelindung
pada emulsi disebut emulgator, tujuannya, untuk menjaga agar tidak mudah terpisah.
contoh : gelatin yang digunakan pada pembuatan es krim untuk mencegah
pembentukan kristal es yang keras dan kasar.
6. 2. Dialisis
Proses dialisis adalah proses penghilangan ion-ion penggangu kestabilan
koloid dengan menggunakan selaput Semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah
selaput yang hanya dapat dilewati oleh ion dan air, Tetapi tidak dapat dilewati oleh
partikel koloid.
Aplikasi dalam kehidupan : Dalam proses cuci darah penderita gagal ginjal, proses
dialisis berfungsi untuk menghilangkan urea dari darah.
3. Koloid liofil dan Liofob
a. Koloid liofil : koloid yang partikelnya menarik (suka) medium pendispersinya.
Contoh : agar-agar, lem, kanji, gelatin
b. Koloid liofob : koloid yang tidak menarik (tidak suka) medium pendispersinya.
Contoh : koloid logam
CARA PEMBUATAN KOLOID
1. Cara Kondensasi
a. Dilakukan dengan cara menggabungkan atau mengumpulkan molekul atau ion
dari larutan sejati menjadi partikel koloid
b. Dapat dilakukan melalui : Reaksi Redoks, Reaksi Hidrolisis, Reaksi Penggaraman
2. Cara Dispersi
a. Proses mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid.
b. Dilakukan melalui : Cara mekanik (penggerusan), cara peptisasi (penambahan
ion sejenis dalam endapan), cara busur bredig (cara listrik)
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Kooperatif tipe STAD
Metode Pembelajaran : Diskusi dan Pemberian Tugas
Media Pembelajaran : Whiteboard, Buku Siswa, dan Materi Pembelajaran
VII. PROSES BELAJAR MENGAJAR
7. Tahap
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
(Apersepsi)
• Guru mengucapkan salam kepada siswa dengan senyum yang
bersahabat/komunikatif.
• Sebelum memulai pembelajaran hari ini, guru mengajak siswa
berdoa sesuai keyakinan masing-masing. (Guru menanamkan
karakter religius)
• Guru memeriksa kehadiran siswa. (Guru menanamkan
karakter disiplin)
• Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa melalui pembelajaran
hari ini.
• Guru menyampaikan pengetahuan prasyarat yang harus
dimiliki siswa dari pembelajaran yang lalu yaitu
larutan/campuran.
• Guru menunjukkan 3 macam larutan yaitu larutan gula, teh,
dan kopi untuk membangkitkan motivasi rasa ingin tahu dan
menggali pengetahuan siswa(eksplorasi) dengan bertanya:
Apa yang kalian ketahui dari ketiga larutan tersebut?
5 menit
Kegiatan
Inti
• Guru memberikan menjelaskan sekilas tentang materi koloid
• Siswa memperhatikan dengan seksama dan mendengarkan
dengan baik penjelasan guru.
• Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
• Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk
melakukan praktikum (kolaborasi), masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
• Guru membagikan materi pembelajaran kepada siswa
sebagai bahan untuk diskusi.
• Membimbing kelompok belajar dan diskusi.
• Guru membimbing membimbing siswa dalam melakukan
diskusi dari satu kelompok ke kelompok lain secara
bergantian. Siswa bekerja sama dengan baik dan selalu
komunikatif dalam melakukan praktikum.
• Guru memberikan waktu kepada tiap-tiap kelompok untuk
mendiskusikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan dalam
materi pembelajaran. Setiap kelompok bertanggung jawab
8 menit
8. menyelesaikan tugasnya masing-masing tepat pada
waktunya.(Guru menanamkan disiplin waktu)
• Evaluasi
• Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas(elaborasi).
• Guru memberikan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
benar.
Kegiatan
Akhir
(Penutup)
• Memberikan Penghargaan
• Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari dengan membuat rangkuman di bukunya masing-
masing.
• Guru mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan
penghargaan.
• Guru memberi tugas siswa untuk pertemuan yang akan
datang
• Guru memberikan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
2 menit
VIII. MEDIA DAN SUMBER
A. Media :
1. Whiteboard
2. Multimedia
B. Sumber :
1. Silabus mata kuliah SMA (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
2. Buku kimia SMA KTSP kelas XI
IX. EVALUASI
A. Prosedur
1. Tujuan Evaluasi
Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap submateri Jenis,
Sifat dan Cara Pembuatan Koloid
2. Jenis Evaluasi
9. o Tes Tertulis
Nilai didapat dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan
konsep siswa pada aspek kognitif.
3. Waktu Evaluasi
10 menit (latihan soal)
B. Butir Soal dan Kunci Jawaban
-Terlampir-
Semarang, 17 Desember 2012
Mengetahui,
Dosen Pengampu Pengajar
Ibu Sri Wardani ……
Soal Uji Kompetensi
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
C1
1. Cara pembuatan sistem koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasar menjadi
partikel-partikel koloid disebut cara … .
a. Dispersi
b. Kondensasi
c. Koagulasi
d. Hidrolisis
e. Elektrolisis
C4
2. Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid:
10. 1) larutan kalium asetat + alkohol
2) belerang + gula + air
3) susu + air
4) minyak + air
5) agar-agar yang dimasak
Yang menunjukkan proses pembuatan gel ialah … .
a. 1 dan 5
b. 1 dan 3
c. 2 dan 5
d. 3 dan 4
e. 2 dan 4
C3
3. Pembuatan koloid berikut ini yang tidak tergolong cara kondensasi adalah … .
a. Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2
b. Pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas
c. Pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspensi amilum
d. Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi(III) klorida
e. Pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan H2S
C2
4. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah … .
a. Koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogen
b. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahaya
c. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil
d. Koloid satu fasa, sedangkan suspensi dua fasa
e. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh
11. C4
5. Diberikan beberapa cara pembuatan koloid berikut.
1) reaksi redoks
2) busur Bredig
3) reaksi hidrolisis
4) peptisasi
5) reaksi pemindahan
6) mekanik
Pembuatan koloid secara dispersi ditunjukkan pada nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 6
e. 4, 5, dan 6
C2
6. Koloid di bawah ini yang tidak dibuat dengan cara kondensasi adalah ....
a. sol belerang
b. sol AgCl
c. sol Fe(OH)3
d. sol As2S3
e. sol NiS
c3
7. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara:
1) hidrolisis
2) peptisasi
3) reaksi redoks
4) penggilingan/penggerusan
12. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah nomor ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 2 dan 4
C3
8. Pembuatan koloid di bawah ini yang termasuk pembuatan cara dispersi adalah ....
a. sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan As2O3
b. sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2
c. sol AgCl dapat dibuat dengan mereaksikan perak nitrat encer dengan larutan HCl
d. sol emas dapat dibuat dengan melompatkan bunga api listrik dari elektrode Au
dalam air
e. sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl3 jenuh ke dalam air yang
mendidih
9. Di antara campuran berikut:
1) NaCl + air
2) Tepung terigu + air dipanaskan
3) Sabun + air
4) Gula + air
Yang menghasilkan sistem koloid adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 4
d. 2 dan 3
e. 2 dan 4
C1
13. 10. Cara pembuatan koloid dari molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel koloid disebut
a. Kondensasi
b. Peptisasi
c. Suspensi
d. Koagulasi
e. Ionisasi
Kunci Jawaban Uji Kompetensi
1. A
2. A
3. C
4. C
5. D
6. E
7. B
8. D
9. D
10. A
Soal Diskusi