Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
SISTEM KOLOID
1.
2. Kelompok 1 :
Ira Herawati
Mentari Widi Hartono
Mita Suci Rahmawati
Shelny Lisnur azizah
Susi Apriani
Wita Utari
I MS ETS
O DL IOK
3. SISTEM KOLOID
KOLOID ???...
Apaan tuh koloid?
Eitss.. Jgan buru2 bro! sebelum kita tau
apa itu koloid, sebaiknya kita harus tau
dulu apa sistem koloidnya. Yaitu
SISTEM DISPERSI.
4. 02 SISTEM KOLOID
Sistem Dispersi?
Apaan lagi tuh?
Sistem dispersi merupakan
campuran antara zat terlarut
dengan pelarut.
5. Dalam sistem dispersi, zat terlarut jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan zat pelarut.
☺Zat terlarut dinamakan fasa terdispersi,
☺Zat pelarutnya dinamakan medium pendispersi
Jadi, sistem dispersi adalah pencampuran antara fasa terdispersi dengan
medium pendispersi yang bercampur secara merata.
Pengertian Sistem Dispersi
A. SISTEM DISPERSI
7. a. Suspensi (Dispersi Kasar)
Suspensi merupakan campuran
heterogen antara fasa terdispersi dengan
medium pendispersi. Fasa terdispersi
biasanya berupa padatan sedangkan
medium pendispersinya berupa zat cair.
Fasa terdispersinya memiliki ukuran partikel
lebih besar dari 10– 5 cm, sehingga akan
terlihat sebagai endapan. Contohnya :
campuran pasir dengan air, kopi dgn air, air
kaldu, air sungai yg keruh, air dgn minyak.
Pengelompokan Sistem Dispersi
8. b. Larutan (Dispersi halus)
Larutan adalah campuran
homogen antara fasa terdispersi
dengan medium pendispersi. Fasa
terdispersi biasanya berupa padatan
atau cair, sedangkan medium
pendispersinya berupa zat cair. Karena
ukuran partikel fasa terdispersi dan
medium pendispersi nya hampir sama
antara 10– 7 – 10– 5 cm, maka sifat
medium pendispersi dapat larut dalam
fasa terdispersi. Contohnya : campuran
garam dengan air, alkohol, udara yg
bersih, dll.
Pengelompokan Sistem Dispersi
9. c. Dispersi koloid
Dispersi koloida merupakan
campuran antara suspensi dan larutan.
Dalam sistem koloid antara fasa terdispersi
dan medium pendispersi tampak homogen.
Namun sesungguhnya, dispersi koloid
merupakan campuran yang heterogen. Hal
ini akan tampak dengan jelas saat dispersi
koloid diamati menggunakan mikroskop
ultra. Contohnya : susu, mentega, selai,
mayonaise, dll.
Pengelompokan Sistem Dispersi
10. Koloid berasal dari kata Kolla = Lem dan Oid = Seperti, jadi koloid berarti
seperti lem. Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861). Ukuran
partikelnya relatif kecil, sehingga koloid tidak dapat diamati dengan mata telanjang,
tetapi masih bisa diamati menggunakan mikroskop ultra. Jadi Koloid adalah
campuran heterogen yang ukuran partikelnya terletak diantara larutan dan
suspensi. Contohnya sabun, susu, jelly, santan, selai, dll.
Pengertian Koloid
Oh gitu toh..
Trus cara bedain koloid,
suspensi, dan larutan
gimana?
Mau tau?
Cekidoootttt!! :D
11. Perbedaan Suspensi, koloid, dan Larutan
Perbedaan SUSPENSI KOLOID LARUTAN
Ukuran Partikel >100 nm 1 – 100 nm < 1 nm
Bentuk
Campuran
Heterogen Tampak Homogen Homogen
Jumlah Fasa Dua Fasa Dua Fasa Satu Fasa
Penyaringan Dapat disaring Dpt disaring dgn
penyaring ultra
Tidak dapat disaring
Kestabilan Tidak Stabil (mengendap) Umumnya Stabil Stabil (tidak akan
mengendap)
System Dispersi Padatan Kasar Padatan Halus Molekuler
Penampilan Fisik Keruh, partikel dpt diamati
langsung dgn mata
telanjang
Keruh-jernih, partikel
hanya dpt dilihat dgn
mikroskop ultra
Jernih, partikel tidak
dpt diamati dgn
mikroskop ultra
12. B. Jenis-jenis Koloid
Medium
Terdispersi
Padat Cair Gas
Padat Sol Padat Sol Aerosol
Padat
Cair Emulsi
Padat
Emulsi Aerosol Cair
Gas Busa Padat Busa Larutan
Sistem koloid dikelompokkan berdasarkan fasa terdispersi dan medium
pendispersinya
Kombinasi antara zat terdispersi gas dan medium pendispersi gas,
selalu dan pasti akan membentuk larutan sejati, bukan koloid.
13. C. Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-
partikel yang terdapat dalam sistem koloid sehingga jalannya sinar terlihat.
Contohnya dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
a. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan
berdebu,
b. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut,
c. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari
yang berkabut.
14. C. Sifat-sifat Koloid
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak tidak beraturan dari partikel koloid yang
disebabkan oleh tumbukan antara partikel koloid dengan mediumnya, atau
gerak terpatah-patah yang terus menerus dalam sistem koloid. Jika semakin
tinggi suhu, maka semakin cepat gerak Brown karena energi kinetik molekul
medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan lebih kuat.
Haha.. Naon
cenah!
Haligggeee!
15. C. Sifat-sifat Koloid
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan ion pada permukaan partikel koloid.
Penyerapan ini penyebabkan koloid stabil karena ion sejenis yang diserap pada
permukaan menimbulkan tolakan antar partikel. Contoh:
Sol 𝐴𝑠2 𝑆3 dalam air dapat mengadopsi ion negatif, jadi sol ini bermuatan negatif.
Sol Fe(OH)3 dalam mediumnya dapat menarik ion positif, jadi sol ini bermuatan
positif.
16. C. Sifat-sifat Koloid
4. Kestabilan Koloid
Kestabilan koloid ditentukan oleh muatan listrik yang di kandung oleh
partikel koloid. Contohnya :
Koloid Fe(OH)3 jika dicampur dengan koloid As2S3 akan saling menetralkan
sehinggan akan terjadi pengendapan,
Lateks (getah karet) dapat dikumpulkan dengan penambahan HCOOH.
17. C. Sifat-sifat Koloid
5. Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan.
Partikel-partikel koloid yang bermuatan dengan bantuan arus listrik dapat
mengalir ke masing-masing elektroda yang bermuatan berlawan.
Contoh: pesawat cotrel
18. C. Sifat-sifat Koloid
6. Koloid Pelindung
Koloid Pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dar
proses koagulasi atau penggumpalan. Misalnya casein pada susu.
Contoh: pembuatan eskrim menggunakan gelatin untuk mencegah
pembentukan kristal besar es atau gula.
19. C. Sifat-sifat Koloid
7. Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan
kertas perkamen dalam air yang mengalir.
Contoh: pencucian darah di rumah sakit dimana fungsi ginjal di ganti oleh
mesin dialisator.
Yuhuu!
20. C. Sifat-sifat Koloid
8. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid.
Contoh: pembentukan delta di muara. Karet dalam lateks digumpalkan dengan
menambahkan asam format, dan asap atau debu pabrik dapat digumpalkan
dengan alat koagulasi listrik Cottrel.
21. D. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid Liofil adalah pase terdispersinya suka menarik medium
perdispensinya disebabkan gaya tarik vartikel dengan medium kuat.
Contoh : sabun
Koloid Liofob adalah pase terdispersinya tidak suka menarik medium
perdispensinya. Contoh: Sol belerang
Baca aku!!
22. E. Pembuatan Koloid
1. Kondensasi
a. Reaksi hidrolisis
adalah reaksi suatu zat dengan air. Reaksi ini umumnya digunakan
untuk membuat koloid-koloid basa dari suatu garam yang di hidrolisis.
Contoh: pembuatan Sol Fe(𝑂𝐻)3 dari hidrolisis Fe𝐶𝑙3.
𝐹𝑒𝐶𝑙3 + 3 𝐻2O → Fe(OH)3 + 3HCL
b. Reaksi redoks
reaksi yang di sertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh: pembuatan Sol belerang dari reaksi Antara hidrogen sulfida
(𝐻2S) dengan belerang dioksida 𝑆𝑂2 , yaitu dengan mengalirkan gas 𝐻2S
kedalam larutan 𝑆𝑂2.
2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
c. Pertukaran ion
Reaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuatan koloid
dari zat-zat yang sukar larut(endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.
Contoh : pembuatan sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan
As2O3
3H2S + As2O3 → As2S3 + 3H2O
23. E. Pembuatan Koloid
2. Dispersi
Dispersi adalah pemecahan partikel kasar menjadi lebih halus.
a. Cara mekanik (dispersi langsung)
dengan cara menggiling koloid. Contohnya sol belerang.
b. Homoginesis, menggunakan mesin homogenisasi
contohnya pembuatan susu kental manis.
c. Peptisasi
dengan cara memecah partikel koloid. Contohnya agar-agar.
d. Busur bredig, membuat Sol logam
digunakan untuk membuat sol logam.