2. Bahan Bacaan
1. Production and Operation Management – An Applied
Modern Approach
By : John S. Martinich
2. Productiob and Operation Management – Concept,
Models and Behavior
By : Everett E. Adam and Ronald J. Ebert
3. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi
By : T. Hani Handoko
4. Manajemen Produksi
By : Sukanto Reksohadiprodjo &
Indriyo Gitosudarmo
5. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi
By : Lalu Sumayang
3. POKOK BAHASAN (K6-7)
10. Rancang bangun produk barang
11. Rancang bangun produk jasa
12. Perancangan proses produksi
13. Perencanaan kapasitas dengan Linear Programming
14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi dan operasi
15. Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan PERT dan CPM
4.
5. 10. Rancang bangun produk barang
Rancang bangun produk dalam bersaing terdiri
beberapa kriteria :
1. Customer product, produk yang disesuaikan dengan
spesifikasi atau selera konsumen. Ciri produk al : (a) unik, (b)
produk pesanan, (c) kualitas sesuai keinginan pelanggan, (d)
proses produksi disesuaikan
2. High standardize product, produk dengan standar tertentu.
Biasanya untuk persediaan gudang, misalnya : pelat baja,
gula, minyak goreng, dsb
3. Mixed product, campuran antara 1 dan 2 diatas, dan
dipengaruhi oleh bebrapa faktor : (a) varity atau
keanekaragaman, (b) flexibility atau kemampuan penyesuaian,
(c ) moderate cost atau harga yang bersdaing, (d)
dependability of supply atau kemampuan penyampaian
produk tepat waktu.
6. 10. Rancang bangun produk barang
Product life cycle (daur hidup produk)
Volume
penjualan
Introduction Growth Maturity Decline
(perkenalan) (Pertumbuhan) (Kematangan) (Penurunan)
- Variasi produk - Banyak variasi - Standarisasi - Diutamakan untuk - Standarisasi sebg
meningkat rancangan yg unggul barang commodity
- Volume produk - Rendah - Volume meningkat - Tinggi - Tinggi
- Struktur industri - Persaingan sedikit - Persaingan mening- - Beberapa perusa- - Hanya perusahaan
kat dan konsolidasi haan besar yg bertahan hidup
- Bentuk persaingan - Karakteristik - Mutu produk dan - Harga dan penyam- - Harga
produk mudah didapat paian tepat waktu
7. • Pengembangan produk baru
a. Kreasi, gagasan, atau idea
b. Pemilihan rancangan produk, dengan pertimbangan (a) memiliki
kemampuan pasar, (b) layak segi finansial, (c ) mampu dibuat
oleh perusahaan
c. Rancang bangun pemula, hasil mencari titik temu antara biaya,
mutu dan kinerja
d. Pembuatan prototype, dibuat beberapa prototype untuk
rancaangan produk baru, dan setelah lulus uji maka rancangan
tsb dianggap sudah selesai
e. Uji coba pasar, diuji selama beberapa periode mis ; 6 bulan sd 2
tahun
f. Rancang bangun akhir, tidak hanya menyiapkan spesifikasi
tetapi juga menyiapkan berkas dokumen (berisi ; teknol,ogi,
proses, penmgawasan mutu, dan prosedur uji coba) yang
menjamin bahwa produk tsb dapat diproduksi.
• Konsep rancang bangun produk
10. Rancang bangun produk barang
8. • Keterandalan produk, yaitu mampu memberikan kemungkinan
produk tsb untuk menunjukkan kinerja seperti yang diinginkan,
hal ini dapat dilihat dari segi tingkat kerusakan (pada tahap awal
dan tahap akhir kerusakan) :
10. Rancang bangun produk barang
Tingkat
kerusakan
Kerusakan
Permulaan
pakai
Tahap pemakaian
Sesuai kinerja yg
Diinginkan
Useful performance life
Kerusakan
Karena
keausan
Time
Cost
9. • Konsep rancang bangun produk :
a. Konsep Quality function development
• Menjembatani antara permintaan pelanggan dengan spesifikasi
teknik
b. Konsep Rancang bangun Robust
• Robust artinya kuat, dikemukakan oleh Genichi Taguchi (ahli
statistik bangsa Jepang), yaitunrancangan dengan pendekatan
produk tidak terpengaruh oleh faktor lingkungan (temperatur,
cuaca, debu, dsb)
c. Konsep value analysis
• Value analysis, suartu usaha untuk memenuhi kinerja produk
sesuai keinginan konsumen dengan biaya serendah mungkin
• Value, sebagai persepsi pelanggan yang membandingkan antara
manfaat dan harga produk tsb.
10. Rancang bangun produk barang
10. • Konsep rancang bangun produk :
d. Konsep Modular
• KOnsep mengembangkan bagian-bagian atau komponen
suatu produk. Komponen produk yang telah dikembangkan
ini dapat digunakan pada beberapa jenis produk
dinamakan Module. Kesan dari pelanggan yaitu banyak
jenis produk, sedangkan pihak operasi mendapat
kemudahan untuk menunjang banyak macam produk,
dimana hanya diperlukan sdikit macam modul.
10. Rancang bangun produk barang
11. 11. Rancang bangun produk jasa
• Kerangka produk jasa
Pelanggan
Strategi
Sistemi Pekerja
Saling terkait antara subsistem atau ke 4 unsur dalam kerangka
produk jasa tsb diatas
12. • Strategi produk jasa
a. Strategi pelayanan menentukan beberapa hal
yaitu (a) rancang bangun produk jasa, (b) sistem
penyampaian jasa, (c ) tata-cara pengukuran
jasa
b. Strategi juga memberi perhatian pada pelayanan
skala internasional, mis : konsultan, perjalanan,
telekomunikasi, perbankan, dan pelayanan
dengan persaingan internasional
c. Penggunaan fasilitas yang mamadai, mis :
telepon, dll
11. Rancang bangun produk jasa
13. • Tingkat efisiensi proses pelayanan adalah fungsi dari
tingkatan customer contact
• Cutomer contact diukur dari jumlah waktu konsumen berada
dalam pelayanan dan meruapakan prosentase terhadap total
waktu pelayanan tersebut
• Metode penentuan rancang bangun produk jasa dan
prosesnya, perlu mempertimbvangkan :
a. Tingkat intensitas kapital atau SDM yang akan menentukan dan
membedakan antara masing-masingb jasa pelayanan
b. Tingkat customer contact tinggi bila pelanggan ikut dalam proses
pelayanan
c. Tingkat penyesuaian yang dilakukan mengikuti keinginan
pelanggan
11. Rancang bangun produk jasa
14. • Sistem penyampaian atau proses pelayanan,
memerlukan dasar pertimbangan :
a. Pilihan teknologi untuk proses
b. Pilihan jenis aliran proses atau urutan proses
c. Pilihan jenis proses yaitu tingkat customer contact dan
tingkat customisasi
d. Pilihan tempat dan ukuran penyampaian layanan dilakukan
e. Sistem pengelolaan SDM, yaitu tingkat keterampilan,
struktur organisasi, sistem kompensasi, dan tingkat
partisipasi
11. Rancang bangun produk jasa
15. 12. Perancangan proses produksi
• Rancangan proses berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
dalam kerangka strategi bisnis yang meliputi cost, flexibility,
quality, dan delivery
• Seleksi proses, mencakup serangkaian keputusan mengenai jenis
proses produksi dan peralatan tertentu yang digunakan agar
diperoleh tipe proses produktif yang digunakan
• Berbagai tipe proses produksi :
1. Aliran garis
Operasi atau tempat kerja
Aliran produk atau bahan
16. 12. Perancangan proses produksi
2. Aliran intermiten (terputus)
Operasi atau tempat kerja
Aliran produk atau bahan
17. 12. Perancangan proses produksi
3. Aliran proyek
Mulai Berakhir
1 3
4
Operasi atau tempat kerja
Hubungan utk menentukan mana yg harus dihubungkab
2
18. • Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
proses :
a. Kebutuhan modal (berkaitan dengan fasilitas, mesin, dsb)
b. Kondisi pasar (persaingan, keinginan konsumen, prakiraan
volume penjualan, dsb)
c. Tenaga kerja (keterampilan, ketersediaan SDM,dsb)
d. Bahan mentah
e. Teknologi
f. Keterampilan manejemen
• Pemilihan berbagai alkternatif proses produksi dapat
digunakan analisis biaya, mis :
• Mesin A : TCA = 10.000 + 300 X
• Mesin B : TCB = 30.000 + 200 X
• Mesin C : TCC = 60.000 + 100 X
12. Perancangan proses produksi
19. • Pemilihan berbagai alkternatif proses produksi dapat
digunakan analisis biaya, mis :
• Mesin A : TCA = 10.000 + 300 X
• Mesin B : TCB = 30.000 + 200 X
• Mesin C : TCC = 60.000 + 100 X
12. Perancangan proses produksi
A
B
C
200 300
Q
Rp
TCA =TCB
10.000 + 300X = 30.000 +200X
100 X = 20.000
X = 200
TCB = TCC
30.000 + 200X = 60.000 + 100X
100 X = 30.000
X = 300
A
B C
20. Pemilihan teknologi
12. Perancangan proses produksi
Berdasarkan
batasan atau fesible
dari segi sosial
Berdasarkan
batasan atau fesible
dari segi teknologi
Disain sosioteknikasi
Teknologi yang tersedia dikelompokkan sbb :
a. Teknologi pabrik (mesin)
b. Teknologi perkantoran
c. Teknologi pelayanan (industri jasa)
Dasar pemilihan teknologi :
• Teknologi dipandang sebagai capital budgeting, sehingga dasar
pertimbangannya adalah ROI untuk masing-masing alternatif
21. • Analisis bagan proses
– Untuk memperbaiki proses transformasi dalam sistem produktif. Dan dalam
rangka meningkatklan efisiensi dan efektifitas proses beberapa elemen proses
mungkin perlu diubah : (a) bahan mentah, (b) disain produk atau keluaran, (c )
disain pekerjaan, (d) tahap-tahap pemrosesan yang digunakan, (e) sistem
pengawasan manajemen, dan (f) peralatan atau perkakas yang digunakan
• Langkah dalam perencanaan proses :
– Langkah yg ditempuh :(a) menentukan tujuan perencanaan ( efisiensi, efektifitas,
kapasitas dan semangat kerja SDM), (b) memilih proses atau sistem produktif
yang relevan, (c ) menggambarkan proses yg berlaku dan pengukuran efisiensi,
(d) menggambarkan disain proses yang diperbaiki
• Penyusunan aliran proses :
– Perlu mempertimbangkan berbagai pertanyaan ; (a) apa operasi yang
diperlukan, (b) siapa yang akan melaksanakan, (c ) dimana proses operasi
dilaksanakan, (d) kapan setiap proses operasi dilaksanakan, dan (e) bagaimana
proses operasi akan dilaksanakan
• Penyeimbangan beban kerja dalam perencanaan proses produksi
12. Perancangan proses produksi
22. • Konsep sistem produk berdasarkan
product life cycle (PLC)
12. Perancangan proses produksi
Inovasi proses
(Sistem proses focus)
Inovasi produk
(Sistem product focus)
Tingkat
inovasi
Tahapan pengembangan
23. • Konsep sistem produk berdasarkan biaya
minimal. Sistem produk dirancang melalui
beberap pilihan :
a. Konsep interchangeble part, kemungkinan untuk tukar
menukar komponen
b. Konsep standardization, keinginan khusus dari pelanggan
tidak diutamakan
c. Konsep simplification, membuat lebih sederhana yaitu
kemungkinan dua bagian atau lebih dijadikan satu
d. Konsep moduler, membuat komponen atau bagian dari
komponen yang dapat dirakit menjadi bermacam-macam
produk, sehingga dengan jumlah komponen yang sedikit
dapat dibangun banyak macam produk
12. Perancangan proses produksi
24. 13. Perencanaan kapasitas
• Perencanaan kapasitas
– Tahap perencanaan kapasitas : (a) memperkirakan
kapasitas yang ada sekarang ini, (b) meramalkan
kebutuhan akan kapasitas, (c ) mencari alternatif lain
untuk mengubah kapasitas, (d) evaluasi keuangan,
ekonomi, dan teknologi terhadap kapasitas alternatif,
(e) memilih alternatif yang paling sesuai untuk
mencapai misi perusahaan
• Pengukuran kapasitas, perusahaan yang
memproduksi berbagai jenis produk tidak
mudah melakukan pengukuran kapasitas. Juga
terhadap jasa konsultan sulit mengukur
kapasitas.
25. 13. Perencanaan kapasitas
• Konsep perencanaan kapasitas :
– Konsep mengevalusi rancanbgan kapasitas :
a. Present value analysis
b. Model perencanaan total (aggregate planning models)
c. Break event analysis
– Model yang digunakan dalam penentuan kapasitas
jangka pendek :
a. Model Linear Programming (LP)
b. Model simulasi dengan komputer (computer simulation)
• Analisis diagram pohon untuk merancanh
kapasitas (decision tree analysis); (a)
menyusun diagram pohon, (b) perkiraan hasil
dan dampak keuangan, (c ) evaluasi dan
seleksi alternatif terbaik
26. • Hubungan biaya dengan kapasitas
13. Perencanaan kapasitas
Q
Rp
TC
Rp
Q
AC
1000 2000
150
125
A
B
• Economic of scale
Diseconomic of scale
Economic of scale
Rp
Q
AC
28. 14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi
dan operasi
Perencanaan total atau aggregate
• Tujuannya yaitu mrenetapkan tingkat output untuk jangka
pendek dan menengah dalam rangka menghadapi
fluktuasi dan ketidakpastian permintaan
Sasaran perencanaan aggregate
a. Meliputi seluruh tingkat output dan persediaan yang
tersebut dalam rencana pokok perusahaan atau business
plan
b. Menggunakan kapasitas dari fasilitas sebagai strategi
perusahaan (mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas)
29. 14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi
dan operasi
Pilihan metode dan sarana
1. Metode yang mengubah permintaan konsumen
a. Penentuan harga (pricing)
b. Advertising dan promotion
2. Metode yang mengubah penawaran perusahaan
a. Hiring and lay-out employees, menambah/mengurangi
SDM dengan menyewa /PHK
b. Overtime dan undertime, menambahn jam kerja SDM
atau jam kerja peralatan mesin
c. Using part-time or temporary labor, menghadapi
lonjakan permintaan dengan menambah SDM melalui
pekerjaan paruh waktu
d. Carrying invrntory, metodse membangun persediaan
e. Subcontracting, menggunakan jasa perusahaan lain
f. Making cooperative arrangement, hampir sama dengan
subcontracting dimana sumber daya lain dapat
digunakan
30. 14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi
dan operasi
Strategi dasar
a. Meratakan tenaga kerja(level work force strategy), menambah
utilitas SDM dengan menambah lembur atau sebaliknya bila
permintaan menurun maka utilitas jam kerja dikurangi.
b. Mengubah jumlah SDM sebagai tanggapan terhadap perubahan
permintaan (chase strategy), menentukan jumlah SDM yang
diperlukan untuk memenuhim output periodik. Bila permintaan
naik SDM ditambah, sebaliknya bila permintaan turun SDM
dikurangi.
c. Mengubah ukuran persediaan sebagai tanggapan terhadap
perubahan permintaan (inventory size strategy), mengatur jumlah
stock gudang bila terjadi fluktuasi permintaan dapat disesuaikan.
Hubungnan biaya dengan perencanaan aggregate,
bila asumsi demand tetap maka strategi mengubah
demand tidak diperlukan. Tetapi strategi mengubah
penawaran terdapat konsekuensi biaya yang harus
dipertimbangkan.
31. 14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi
dan operasi
Model matematik, untuk pemecahan masalah :
a. Decisions rules, tata cara pengambilan keputusan tentang
besarnya produk tiap periode
b. Simulation, dengan bantuan komputer bila terjadi perubahan
c. Linear programming, minimum cost
Pertimbangan perilaku manusia pada penyusunan
rencana aggregate, dipisahkan antara pengaruh pada
proses dan pelaksanaan rencana
Penjadwalan produksi dan operasi, untuk mengatur
pendayagunaan sumberdaya yang tersedia melalui
suatu aktivitas.
Penjadwalan proses yang terus menerus (line process
scheduling), dikaitkan dengan ketidakpastian
permintaan.
Penjadwalan produksi pada proses yangb terputus-
putus (intermitten process)
32. 14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi
dan operasi
Pengaturan input dan output pada pusat
kerja
Tinggi permukaan
input
Pengaturan input
Output
Kapasitas
33. • Loading atau pembebanan, penetapan sejumlah pekerjaan yang
akan dimasukkan kepusat kerja untuk menjalani proses
– Forward loading, penentuan prioritas yang tercepat waktu mulai dan
waktu selesai atau berhenti untuk suatu proses dipusat kerja.
– Backward loading, penentuan kesempatan terakhir waktu mulai dan
waktu selesai atau berhenti untuk suatu proses dipusat kerja
• Sequencing atau pentahapan, penetapan prioritas dalam bentuk
menunggu giliran atau antrian ke dalam pusat kerja untuk suatu
proses produksi
• Faktor prilaku pada penyusunan penjadwalan, dalam hal ini perilaku
manusia dihubungkan dengan kompleksitas aliran ribuan job yang
melalui ratusan pusat kerja. Tidak saja proses harus berjalan tetapi
juga harus selesai tepat waktu, disamping semua operasi harus
berjalan dengan lancar dan efisien.
14. Perencanaan total dan penjadwalan produksi
dan operasi
34. 15. Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan
PERT dan CPM
• Proyek
– Manajemen proyek membutuhkan sistem perencanaan, penjadwalan
(scheduling) dan pengawasan yang berbeda dengan manajemen kegiatan
produksi barang/jasa
• PERT (program evaluation and review technique) sebagai metode analistik
untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks yang
memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu,
disamping adanya ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya.
• CPM (critikal path method) atau jalur kritis, yaitu jalur terpanjang pada
network, dan waktu penyelesaian minimum yang diharapkan proyek tsb
selesai
• Proyek dapat dipercepat penyelsaiannya bila kegiatan pada jalur kritis
dapat dipercepat. Sementara kegiatan diluar jalur kritis dapat direlokasi
sumberdayanya kepada kegiatan di jalur kritis
• Langkah awal penyiapan PERT, yaitu inventarisasi seluruh kegiatan proyek,
urutan kegiatan, kegiatan mendahuluinya, dan waktu yang diperlukan.
Kemudian gambarkan network planningnya atau ajaringan kerja proyek tsb.
• Contoh aplikasi Model PERT dan CPM dapat dilihat pada chapter 5 diatas
35. 15.1. DATA PERT
Kegiatan Kegiatan Waktu Waktu Waktu Waktu
Mendahului Mulai Akhir Optimis Realistik Pesimistik diharapkan
(a) (m) (b) (ET)
1 2 3 4 5 6 7 8=(a+bx4+c)/6
A Tidak ada 1 2 1 3 5 3
B A 2 3 3 4 11 5
C A 2 4 2 6 10 6
D B 3 5 2 6 13 6.5
E C 4 5 0 0 0 0
F C 4 6 3 6 9 6
G D,E 5 7 2 4 6 4
H F 6 7 1 4 7 4
I G,H 7 8 2 3 10 4
Catatan :
- Waktu diharapkan (ET) = (a + (bx4) + c) / 6
Peristiwa
36. 15.2 Diagram Network PERT
7 8
6
5
4
3
2
1
A
3
B
6
C
5
6
F
0
E
4
H
4
G
4
I
6.5
D
Jalur kritis : 1-2-4-6-7-8 = 3+6+6+4+4 = 23 minggu
= Peristiwa
= kegiatan
= kegiatan semu
37. Estimasi probabilitas waktu penyelesaian yang dijadwalkan
• Misalnya penyelesaian proyek 23 minggu, kemudian dianggap bahwa proyek tsb
selesai 25 minggu.
• Berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan pada waktunya (23 minggu) ?
• Penggunaan rumus standar normal :
Z = (TD – TE) / σTE
dimana :
TD = waktu yang ditargetkan penyelesaian proyek
TE = waktu yang diharapkan penyelesaian proyek
σTE = deviasi standar untuk TE, ini dapat diperoleh dari penjumlahan variance
masing-masing kegiatan kritis, kemudian diakar kwadratkan.
• σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2
dimana :
a = waktu optimis
b = waktu pesimistik
15.3. Diagram Network PERT
39. 15.5. Diagram Network PERT
7 8
6
5
4
3
2
1
A
3
B
6
C
5
6
F
0
E
4
H
4
G
4
I
6.5
D
EF=0
LF=0
EF=3
LF=3
EF=15
LF=15
EF=9
LF=9
EF=23
LF=23
EF=19
LF=19
EF=14,5
LF=15
EF=8
LF=8,5
Tertinggi :
Dari 6 : EF=15+4=19
atau
Dari 5 :EF=14.5+4=18,5
Awal : EF (earliest finish = paling awal selesai)
Kemudian : LF (latest finish =paling lambat selesai)
Metode Algorithma
40. 5.6. Diagram Network PERT
Metode Algorithma
Kegiatan LF pada Waktu EF pada Total
Akhir diharapkan Awal Slack
1 2 3 4 5=2-3-4
A 3 3 0 0
B 8.5 5 3 0.5
C 9 6 3 0
D 15 6.5 8 0.5
E 15 0 9 6
F 15 6 9 0
G 19 4 14.5 0.5
H 19 4 15 0
I 23 4 19 0
Catatan :
- Jalur kritis ditandai dengan slack =0, yaitu : A - C - F - H - I
- Atau peristiwa : 1 - 2 - 4 - 6 - 7 - 8
- Maksimum percepatan pada jalur kririts sebesar 0.5 berdasarkan
jalur non kritis.
42. 15.8. Diagram Network PERT
Metode Matriks
Menentukan jalur kritis, yaitu jalur yang
mempunyai EF = LF
Dengan metode matriks tsb dapat
diperoleh jalur kritis (EF=LF), yaitu :
1, 2 , 4 , 6, 7, 8 = 3+6+6+4+4= 23 minggu
43. • Pert dan biaya (Trade-off antara biaya dan waktu):
15.1. Diagram Network PERT
A
B
K
L
Catatan :
- Hubungan linear biaya dengan waktu
dari M ke A
- Kurva biaya berbentuk convex (cekung)
dari L ke A lebih mahan karena waktu
sedikit dan biaya sama (lebih mahal)
- Kurva biaya berbentuk concave (cembung)
dari K ke M lebih murah krn biaya sama
tetapi waktu lebih banyak berkurang
Time
Biaya
M
44. • Biaya tambahan untuk mempercepat kegiatan pada jalur
kritis harus dibandingkan, sehingga bisa dipilih biaya
percepatan yang paling murah,
• Jangka waktu percepatan harus memperhitungkan jalur
non kritis, sehingga percepatan waktu tsb lebih efektif.
15.9. Diagram Network PERT
1
2
4
3 6
5
7 8
3
2
4
4
2
3
2
3
- Jalur kritis : 1-2-3-6-7-8 =
3+2+4+4+2 =15 minggu
- Non jalur kritis : 1-2-4-5-7-8=
3+3+2+3+2=13
- Percepatan maksimum
2 minggu atau 15 – 13
- Biaya percepatan paling
murah 3 – 6 = Rp 15.000
perminggu
30.000
15.000
20.000
45. 15.10. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK
Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu
Mendahului (dlm minggu)
A - 1
B A 2
C A 3
D C 2
E B,D 1
F E 3
G F 2
H G 2
I H 1
J G,I 4
K D 6
L C 3
M L.G 7
N M 2
O N 2
P H 1
Q N,K 5
R G 4
S N,Q 1
T S,R,O 2
U J,K 1
V U,S 3
W J 1
X - 2
Y X 0