2. Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional adalah identitas
suatu kelompok masyarakat yang
memiliki ciri dan melahirkan tindakan
secara kolektif yang diberi sebutan
nasional.
3. Proses Berbangsa dan Bernegara
Masa sebelum kemerdekaan
Berorientasi pada perjuangan dalam melawan penjajah.
Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad VII dan
Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk
menyatukan nusantara.
Namun penguasa belum memiliki kemampuan yang cukup
untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang
menyebabkan kehancuran.
4. Kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional
tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti
luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai
berkembang sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan ke
seluruh nusantara.
Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai
dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa
pendudukan Jepang, yaitu dengan dibentuknya BPUPKI.
Puncaknya adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
5. Masa sekarang
Erat kaitannya dengan hakikat pendidikan
kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai
landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela
negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa
dan negara.
6. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan
bangsa, memberi ilmu tentang tata
negara,menumbuhkan kepercayaan dan jati
diri bangsa serta moral bangsa,maka takkan
sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan
dan kejayaan Indonesia dalam proses
berbangsa dan bernegara.
7. Kesadaran dan Gerakan Mencintai Bangsa
dan Negara
Sikap nasionalisme bisa di mulai dari hal kecil saja misalnya
membuang sampah pada tempatnya. Dari hal yang sangat
kecil tersebut dapat diambil keuntungan dengan lingkungan
menjadi bersih. Hal lain yang berkaitan dengan gerakan
mencintai bangsa adalah mencintai produk Indonesia,
membasmi KKN, memperbaiki sistem pendidikan,
melakukan tebang pilih tebang tanam, dan lain sebagainya.
8. Karakteristik Identitas Nasional
karakteristik adalah suatu sifat yang terbentuk karena
tabiat atau kebiasaan dari pola kehidupan yang di jalani
oleh ragam individu dari suatu banga. Karakteristik
Identitas Nasional Bangsa Indonesia adalah :
Adanya persamaan nasib
yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan bangsa
asing lebih kurang selama 350 tahun.
Adanya keinginan bersama untuk merdeka
melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Adanya kesatuan tempat tinggal
yaitu wilayah nusantara yang membentang dari Sabang
sampai Merauke
9. Faktor Pembentukan Identitas Nasional
1. Primordial
-Kekerabatan (darah dan keluarga)
-Kesamaan suku bangsa
-Daerah asal (home land)
-Bahasa
-Adat istiadat.
Faktor primodial merupakan identitas yang khas untuk menyatukan
masyarakat Indonesia sehingga mereka dapat membentuk bangsa
negara.
2. Sakral
Berupa kesamaan agama yang dipeluk
3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
10. 4. Bhinneka Tunggal Ika
kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut
negara dan pemerintahnya tanpa menghilangkan keterikatannya
pada suku bangsa, adat, ras, agamanya.
5. Sejarah
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-
sama menderita karena penjajahan
6. Perkembangan ekonomi (Industrialisasi)
Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena
perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan
dalam masyarakat.
7. Kelembagaan
Lembaga-lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa
membeda-bedakan asal usul dan golongannya dalam masyarakat.
11. Konsepsi Tentang Negara
Pengertian Negara
Menurut KBBI, negara diartikan sebagai:
a. Organisasi di suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya.
b. Negara merupakan keluarga sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif,
mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga
berhak menentukan tujuan nasionalnya.
13. Proses Terjadinya Negara
Secara Teoritis
Teori Hukum Alam
Pada masa Plato dan Aristoteles;
Negara terjadi secara alamiah bersumber dari manusia
sebagai mahkluk sosial yang memiliki kecenderungan
berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai
kebutuhan hidupnya
Teori Kedaulatan Ketuhanan
Dipelopori oleh Frederich Julius Stahl, Thomas Aquanias &
Agustinus
Negara terjadi karena kehendak Tuhan, didasari atas
kepercayaan bahwa sesuatu yang berasal dari tuhan dan
terjadi atas kehendak Tuhan. Negara dianggap sebagai
penjelmaan dari kekuasaan Tuhan.
14. Teori perjanjian
Dipelopori oleh Thomas Hobbes, John Locke, JJ
Rousseau, K Montesquieu.
Negara terjadi sebagai hasil perjanjian antara manusia
atau individu sebelum bernegara untuk kemudian
menjadi masyarakat bernegara.
15. Proses Terjadinya Negara di
Jaman Modern
Penaklukan atau Occupatie
Daerah yang tidak dipertuankemudian diambil alih
dan didirikan negara di wilayah tersebut. Contoh Liberia
1847
Peleburan/Fusi
Penggabungan 2 negara
Contoh Jerman timur dan Jerman barat menjadi Jerman
Pemecahan
Terbentuknya negara-negara baru akibat
terpecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya
menjadi tidak ada lagi. Contoh Yugoslavia terpecah
menjadi Serbia dan Bosnia
16. Pemisahan diri
Pemisahan suatu bagian negara kemudian
membentuk yang baru. Contoh negara timor-timor
Pendudukan atas wilayah yang belum ada
pemerintahan sebelumnya
Contoh Australia yang ditemukan oleh Inggris
Penyerahan/pemberian
Pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh
negara lain. Contoh Kongo dimerdekakan oleh Perancis
Perjuangan/revolusi
Akibat perjuangan sekelompok orang untuk
melawan penjajah. Contoh Indonesia
17. Fungsi Negara
Menurut Montesquieu (Trias Politica):
1. Fungsi legislatif (membuat UUD)
2. Fungsi Eksekutif (melaksanakan UUD)
3. Fungsi Yudikatif (Mengawasi dan mengadili
pelaksanaan UUD)
Menurut Van Vollen Hoven (Catur Praja)
1. Regeling, melakukan fungsi membuat peraturan
2. Bestuur, melaksanakan fungsi menyelenggarakan
pemerintah
3. Rechtspraak, melaksanakan fungsi mengadili
4. Politie, melaksanakan fungsi ketertiban dan
keamanan
18. Menurut Goodnow (Dwi Praja)
1. Policy Making (kebijaksanaan negara untuk waktu
tertentu, untuk seluruh masyarakat)
2. Policy Executing (kebijaksanaan agar tercapainya policy
making)
Menurut Mirriam Budihardjo
1. melaksanakan penertiban, untuk mencegah bentrokan
masyarakat. Negara sebagai stabilisator.
2.mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
3. pertahanan, untuk melindungi warga negaranya.
4. menegakan keadilan
19. Proses Terbentuknya Negara
Indonesia berdasarkan Konstitusi
Adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk
memerdekakandirinya (sesuai alinea kesatu pembukaan
UUD 1945)
Adanya perjuangan melawan penjajahan yang
melahirkan proklamasi
Kehendak bersama seluruh bangsa indonesia
Setelah terbentuk, maka perlu menyusun alat-alat
kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara,
bentuk negara, sistem pemerintahan, UUD negara, dan
dasar negara.
20. Cita-cita Bangsa dan Tujuan
Negara Republik Indonesia
Mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat adil, dan
makmur sesuai dengan amanat dalam alinea ke-dua
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu terciptanya
nagara Indonesia.
Tujuan negara tercantum dalam alinea keempat
Pembukaan UUD1945, yaitu
-melidungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah
darah indonesia
-Memajukan kesejahteraan umum
-Mencerdaskan kehidupan bangsa
-ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
21. Bentuk-Bentuk Identitas
Nasional Indonesia
Bendera negara adalah bewarna merah putih
Lambang negara adalah Garuda Pancasila
Dasar Falsafah nagara adalah Pancasila
Konsitusi negara adalah UUD 1945
Lagu kebangsaan adalah indonesia raya
Semboyan negara adalah Bhinneka tunggal ika
Bahasa persatuan adalah bahasa indonesia
Dari beberapa bentuk identitas diatas dapat digunakan
sebagai komponen untuk pembentukan jati diri bangsa
indonesia sebagai suatu konsep politik dan dapat
menumbuhkan semangat nasonalisme.
22. 4 Pilar Kebangsaan
Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan.
Pilar bagi suatu negara-bangsa berupa sistem
keyakinan atau belief system, atau philosophische
grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang
dianut oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan
yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan
sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
23. 4 Pilar Kebangsaan dicetuskan oleh Ketua MPR RI
Taufiq Kiemas mewakili lembaga pelosok yang
dipimpin, memperoleh gelar kehormatan doctor honoris
apertura (H. C) dari Universitas Trisakti. Yaitu:
1. pancasila
2. Bhineka Tunggal Ika
3. UUD 1945
4. Negara Kesatuan Negara Indonesia (NKRI)