Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan organ-organ yang terdapat di mediastinum serta diagnosis banding beberapa jenis massa yang dapat terjadi di mediastinum seperti tiroid substernal, limfoma, timoma, dan neurogenik tumor beserta gambaran radiologisnya.
2. ANATOMI
Mediastinum dibatasi oleh
• batas lateral ditentukan oleh batas
medial setiap paru-paru
• batas anterior sternum dan dinding
dada bagian depan
• batas posterior vertebra, termasuk
paravertebral gutters
Herring, W. (2016). Learning Radiology Recognizing the Basics
3. RONGGA MEDIASTINUM Berdasarkan klasifikasi Felson
Rongga Mediastinum terbagi menjadi :
• Anterior/Superior memanjang dari
belakang sternum ke batas anterior
jantung dan pembuluh darah besar.
• Media memanjang dari batas anterior
jantung dan aorta ke batas posterior
jantung dan pangkal pembuluh darah
besar.
• Posterior memanjang dari batas
posterior jantung ke batas anterior
kolom vertebral.
5. MEDIASTINUM ANTERIOR
Diagnosis banding untuk massa
mediastinum anterior
• Massa tiroid substernal
• Limfoma : Dewasa muda 20Thn
• Timoma : Laki-laki umur 40-50 Thn
• Teratoma : Anak – anak
6. Massa tiroid substernal
kutub bawah tiroid dapat membesar tetapi
mengarah ke bawah ke dada bagian atas (oval
putih), bukan ke arah anterior ke leher. tiroid
substernal goiter secara klasik menghasilkan
massa mediastinum yang tidak meluas di bawah
bagian atas lengkung aorta (panah putih).
Gondok substernal secara khas menggeser
trakea (panah hitam) ke kiri atau kanan di atas
arkus aorta, suatu kecenderungan yang biasanya
tidak ditunjukkan oleh massa mediastinum
anterior lainnya.
Herring, W. (2016). Learning Radiology Recognizing the Basics
7. Adenopati Mediastinum Dari Limfoma Hodgkin
Limfadenopati:
Limfoma Hodgkin biasanya terbatas
pada nodus di atas diafragma.
konglomerasi nodus
yang membesar
Massa
batas lobulated atau
polisiklik
Herring, W. (2016). Learning Radiology Recognizing the Basics
8. Timoma
A, Radiografi dada menunjukkan massa mediastinum anterior yang berbatas tegas (panah
hitam). B. CT scan dengan kontras mengonfirmasi lokasi mediastinum anterior dan densitas
massa yang homogen (panah putih).
Herring, W. (2016). Learning Radiology Recognizing the Basics
TIMOMA
9. MEDIASTINUM MEDIA
• Limfadenopati
• Kista Bronkogenik : Kista Bronkogenik biasanya
terletak di dekat karina (52%) dan di area
paratrakeal (19%).
• Vascular malformations
10. Limfadenopati Mediastinum Media
massa mediastinum yang ditunjukkan pada gambar frontal (A) (panah putih solid) dan lateral B) (panah
hitam solid. Massa mendorong trakea ke depan pada gambar lateral (panah putih putus-putus
Herring, W. (2016). Learning Radiology Recognizing the Basics
11. MEDIASTINUM POSTERIOR
• Neurogenic tumor : 70-80% tumor neurogenik
bersifat jinak, dan hampir setengahnya tidak
bergejala.
Tumor ini dikelompokkan menjadi:
1. Tumor saraf tepi
2. Tumor ganglion simpatis
3. Paraganglia mediastinum
• Foregut duplication cyst
• Vascular malformation
13. GAMBARAN RADIOLOGI
Chest X - Ray
First imaging modality for the detection of a mediastinal mass.
CT SCAN Contrast
for localisation mass.
MRI
For evaluation of intraspinal extension of neurogenic tumors and
distinction between vascular structures and soft tissues
14. HILUM OVERLAY SIGN
• Hilum overlay sign is present when
there is a mediastinal mass and you
still can see the hilar vessels through
this mass
15. HILUM CONVERGENCE SIGN
• Distinguish a bulky
hilum due to pulmonary
artery dilatation from a
mass/nodal
enlargement.
16. CERVICO-THORACIC SIGN
• Any mass that remain sharply outlined
in the apex of the thorax must be
posterior and entirely within the chest
• Any mass that disappears at the
clavicle must be anterior and extent into
neck
20. Tn.53Th, Suspektumor paru
Thoraks AP
Foto asimetris, inspirasi cukup.
Skeletal dan soft tissue yang tervisualisasi dalam batas normal.
Trakea deviasi ke kiri.
Mediastinum melebar.
Cor tidak membesar.Kalsifikasi aorta (+).
Sinuses dan diafragma dalam batas normal
Pulmo:
- Hilus kanan tertutup gambaran opak, hilus kiri dalam batas normal.
- Corakan bronkovaskulerbertambah.
- Tampak gambaran opak homogen, batas relatif tegas, obstuseangle (+), spikula (-), di paratracheal sampai
perihiler kanan.
- Fissura minor tampak mulai tertarik ke arah superior.
KESAN :
- Gambaran opak homogen, batas relatif tegas, obstuse angle (+), spikula (-), di paratracheal sampai perihiler
kanan sugestifmassa mediastinum.
- Tidak tampak kardiomegali.
- Atherosclerosisaorta.
Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.
22. tn. D 56Th, Neurofibrosarcoma
Thoraks PA
Foto asimetris, inspirasi cukup.
Skeletal dan soft tissue yang tervisualisasi dalam batas normal
Trakea di tengah
Cor tidak membesar.Kalsifikasi aorta (+)
Sinus dan diafragma kanan dalam batas normal, sinus dan diafragma kiri sedikit berselubung.
Pulmo:
-Hilus kanan dalam batas normal. Hilus kiri superposisibayangan opak
-Corakan bronkovaskulernormal.
-Tampak gambaran opak homogen batas tegas tepi lobulated,obtuseangle (+), spikula (-).
Silhouette sign (+) di lapang atas sampai bawah paru kiri
- Tampak gambaran opak homogen, obtuse angle (+), spikula(-) di hemithoraks lateral bawah
kanan,
- Tampak perselubungan opak homogen minimal di hemithorak lateral bawah kiri.
KESAN :
- Gambaran opak homogen batas tegas tepi lobulated,obtuse angle (+), spikula (-). Silhouette sign
(+) di lapang atas sampai bawah paru kirimassa mediastinum kiri
- Gambaran opak homogen, obtuse angle (+), spikula (-) di hemithoraks lateral bawah kanan
suspek metastasis pleura kanan
- Efusi pleura kiri minimal.
- Rontgenologis cor dalam batas normal.
- Atherosklerosisaorta.
- Saran: CT Thoraks + K
Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.
25. Massa paru vs. massa mediastinum :
• Massa mediastinum tidak memberikan
gejalagejala seperti pada massa paru.
• Massa paru batas tidak jelas,
mediastinum jelas
• Obtuse angle pada masa mediastinum
vs acute angle pada masa paru.
Editor's Notes
Basic approach to this lesions is by chest radiograph (PA and LATERAL)
For localization followed by CT contrast
Limfadenopati sering muncul dengan batas lobulated atau polisiklik karena konglomerasi nodus yang membesar yang menghasilkan massa (panah putih padat dan putus-putus).
Adenopati mediastinum mungkin "reaktif" (misalnya tuberkulosis) nnnfdmsmssm ganas (misalnya limfoma, small cell carsinoma paru dan penyakit metastatik), atau bahkan terjadi dengan penyakit autoimun seperti SLE.
Pasien ini memiliki massa mediastinum yang ditunjukkan pada gambar frontal (A) (panah putih solid) dan lateral B) (panah hitam solid. Massa mendorong trakea ke depan pada gambar lateral (panah putih putus-putus. Biopsi KGB pada pasien ini menunjukkan small cell carsinoma paru .
Kista duplikasi adalah lesi yang jarang terjadi yang dilapisi oleh mukosa saluran cerna dan umumnya tidak menunjukkan gejala. Namun, jika kista mengandung mukosa lambung atau pankreas, terdapat risiko tambahan berupa perdarahan atau pecahnya kista dari sekresi mukosa. Mayoritas kista ini terdeteksi berdekatan dengan atau di dalam dinding esofagus (Gbr. 8). Kista duplikasi tidak dapat dibedakan dari kista bronkogenik pada CT dan MRI.
ref book mediastinal lesion Anja c Roden,Diagnostic pearls for interpretation of small biopsies and cytology
Rontgen Dada : Modalitas pencitraan pertama untuk mendeteksi massa mediastinum
dengan barium menelan untuk mengidentifikasi area kompresi yang diikuti dengan CT yang ditingkatkan kontrasnya untuk karakterisasi:
MRI untuk evaluasi perluasan intraspinal dari tumor neurogenik tumor neurogenik dan perbedaan antara struktur pembuluh darah dan jaringan lunak.
Tanda hamparan hilar hadir ketika ada massa mediastinum dan Anda masih dapat melihat pembuluh darah hilar melalui massa ini
Bedakan hilus yang besar akibat dilatasi arteri pulmonalis dengan pembesaran massa/ nodus.
Setiap massa yang tetap terlihat jelas di bagian atas dada harus berada di bagian posterior dan seluruhnya berada di dalam dadaSetiap massa yang menghilang di klavikula harus berada di bagian anterior dan meluas ke leher.