Dokumen tersebut membahas tentang biografi dan pemikiran Jamaluddin Al Afghani. Ia lahir di Afghanistan pada tahun 1838/1839 dan berasal dari keluarga Syiah Iran. Pemikirannya mencakup paham bahwa Islam adalah agama yang dinamis, persatuan umat Islam penting untuk kemajuan, dan sistem pemerintahan autokrasi perlu diganti dengan demokrasi. Ia juga menginginkan adanya kerjasama antar negara Islam.
4. 4
Lahir di Asadabad Afghanistan pada tahun 1838/1839.
Ia berasal dari keluarga Syiah Iran, namun tidak ada
bukti dia seorang Syiah. Pendidikan dasar di tempuh di
tanah kelahirannya, kemudian melanjutkan di daerah-
daerah lainnya kepada beberapa guru, seperti Ibnu
Sina, At-Tusi dll. Perjalanan hidupnya banyak banyak
dipenuhi lika-liku sebagai seorang politikus. Pada umur
22 tahun menjadi pembantu Pangeran Dos Muhammad
Khan di Afganistan. Pada tahun 1864 menjadi
penasehat Sher Ali Khan, dan diangkat menjadi
Perdana Menteri oleh Muhammad Azam Khan
beberapa tahun kemudian.
5. 5
Ayahanda beliau bernama Said Safdar Al Husainiyyah,
berasal dari madzhab Hanafi dan keturunan Hasan bin
Ali bin Abi Tholib.
Jamaluddin Al Afghani mahir dalam berbagai bahasa
asing seperti bahsa Arab, Persia, Turki , Inggris dan
Perancis.
6. Islam adalah agama yang sesuai
dengan segala keadaan dan waktu.
Islam mengajarkan dinamisme dalam
berfikir dan berperilaku.
Islam bukan agama yang
mengajarkan paham fatalis dan statis
Qada dan Dadar Allah sesungguhnya
merupakan sesuatu yang terjadi
berdasarkan sebab musabab, bukan
semata-mata langsung dari Allah.
Artinya manusia bisa menentukan
takdirnya sendiri melauli usaha yang
maksimal.
HASIL
PEMIKIRAN
6
7. Lemahnya persaudaraan dikalangan
ummat Islam sebagai penyebab
kemunduran Islam. Rasa
persaudaraan dikalangan rakyat
biasa sampai raja tidak ada lagi,
sehingga ummat islam lemah tidak
meiliki kekuatan untuk maju bersama.
HASIL
PEMIKIRAN
7
8. Sistem pemerintahan autokrasi harus
diganti dengan demkrasi yang
berdasarkan musyawarah
Ummat islam di setiap negara harus
membangun semangay nasionalisme
dan internasionalisme agar dapat
bersatu. Islam dapat berkembang
dan maju karena adanya persatuan
diantara ummat.
HASIL
PEMIKIRAN
8
9. Al-Afghani menginginkan adanya
persatuan umat Islam baik yang sudah
merdeka maupun masih jajahan.
Gagasannya ini terkenal dengan Pan
Islamisme. Ide besar ini menghendaki
terjalinnya kerjasama antara negara-
negara Islam dalam masalah
keagamaan, kerjasama antara kepala
negara Islam. Kerjasama itu menuntut
adanya rasa tanggungjawab bersama
dari tiap negara terhadap umat Islam
dimana saja mereka berada, dan
menumbuhkan keinginan hidup bersama
dalam suatu komunitas serta
mewujudkan kesejahteraan umat Islam
PERGERAKAN
9
10. Beberapa buku yang ditulis oleh Afghani antara lain Tatimmat al-bayan (Cairo, 1879). Buku sejarah politik, sosial dan
budaya Afghanistan.Hakikati Madhhabi Naychari wa Bayani Hali Naychariyan. Pertama kali diterbitkan di Haydarabad-
Deccan, 1298 H/1881 M, ini adalah karya intelektual Afghani paling utama yang diterbitkan selama hidupnya.
Merupakan suatu kritik pedas dan penolakan total terhadap materialisme. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam Arab
oleh Muhammad Abduh dengan judul Al-Radd 'ala al-dahriyyin (Bantahan terhadap Materialisme). KemudianAl-Ta'Liqat
'ala sharh al-Dawwani li'l-'aqa'id al-'adudiyyah (Cairo, 1968). Berupa catatan Afghani atas komentar Dawwani terhadap
buku kalam yang terkenal dari Adud al-Din al-'Iji yang berjudul Al-‘Aqa’id al-‘Adudiyyah. Berikutnya Risalat al-Waridat fi
Sirr al-Tajalliyat (Cairo, 1968). Suatu tulisan yang didiktekan oleh Afghani kepada siswanya Muhammad 'Abduh ketika ia
di Mesir. Khatirat Jamal al-Din al-Afghani al-Husayni (Beirut, 1931). Suatu buku hasil kompilasi oleh Muhammad Pasha
al-Mahzumi wartawan Libanon. Mahzumi hadir dalam kebanyakan forum pembicaraan Afghani pada bagian akhir dari
hidupnya Buku berisi informasi yang penting tentang gagasan dan hidup Afghani.
10
11. THANK YOU!
Do You Have Any Questions?
ِّرَق ٌحْتَفَو ِّ هاَّلل َنِّم ٌرْصَنِّنِّمْؤُمْلا ِّرِّشَبَو ٌيبَين