Dokumen tersebut membandingkan potensi daya saing ginseng Jawa dengan ginseng Korea. Penelitian menunjukkan ginseng Jawa mampu meningkatkan stamina secara perlahan dibanding ginseng Korea yang hanya meningkatkan stamina sementara. Ginseng Jawa juga berpotensi meningkatkan libido seperti ginseng Korea meski dengan mekanisme berbeda. Kesimpulannya, ginseng Jawa memiliki potensi untuk menggantikan ginseng Korea sebagai bahan suplemen.
1. POTENSI DAYA SAING
GINSENG JAWA (Talinum paniculatum)
DENGAN
GINSENG KOREA (Panax ginseng)
Oleh : Amadea Nuurunnisaa
2. • Latar Belakang
• Setiap hari tubuh manusia tanpa disadari terpapar beragam racun
mulai dari polusi udara, makanan tak sehat, obat-obatan, stres, dan
sebagainya. Oleh karena itu, Untuk mempertahankan kesehatan,
selain mengandalkan stamina dan nutrisi makanan, tubuh juga
mengharapkan nutrisi tambahan dari luar, yakni melalui suplemen
makanan. Bahan baku dalam pembuatan suplemen natural makanan
yang sering digunakan di banyak negara termasuk indonesia adalah
Ginseng Korea.
• Sebenarnya, Indonesia juga memiliki ginseng yang kualitasnya tidak
kalah dengan Ginseng Korea. Ginseng yang berasal dari Indonesia
sering disebut Ginseng Jawa atau som jawa. Berdasarkan latar
belakang tersebut penulis mencoba meneliti “Potensi Daya Saing
Ginseng Jawa dengan Ginseng Korea”.
3. • Pembatasan Masalah
Penulis menitikberatkan permasalahan pada keunggulan Ginseng
Jawa terhadap Ginseng Korea, potensi Ginseng Jawa bersaing
dengan Ginseng Korea, dan potensi Ginseng Jawa untuk
menggantikan kedudukan Ginseng Korea sebagai suplemen.
• Perumusan Masalah
Penulis menitik beratkan pada :
1. Keunggulan Ginseng Jawa dari Ginseng Korea
2. Kemampuan Ginseng Jawa bersaing dengan Ginseng Korea
3. Ginseng Jawa menggantikan kedudukan Ginseng Korea dalam
hal suplemen
4. • Tujuan Penelitian :
1. Memperoleh keunggulan Ginseng Jawa dibandingkan
dengan Ginseng Korea.
2. Mengetahui potensi Ginseng Jawa bersaing dengan
Ginseng Korea. Mendapatkkan potensi Ginseng Jawa
menggantikan Ginseng Korea sebagai suplemen.
3. Membuktikkan secara ilmiah potensi khasiat Ginseng
Jawa dan korea dalam hal stamina tubuh dan
afrodisiaka.
5. Manfaat Penulisan :
1. Menambah wawasan disertai dengan pola fikir rasional, dan kreatif
dari penulis.
2. Mengembangkan gagasan atau ide berdasarkan sikap ilmiah.
3. Memberikan pengatahuan lebih kepada masyarakat, tentang ginseng
dari negara sendiri.
4. Mempublikasikan keunggulan ginseng negara sendiri dari ginseng
negara lain yang terkenal agar masyarakat menggunakan produk
dalam negeri.
5. Untuk memberikan kontribusi dalam penyuluhan membeli dan
mencintai produk dalam negeri.
6. Sebagai referensi dalam sumber-sumber, penggunaan, pemanfaatan
dan produksi suatu suplemen.
7. Memberikan alternatif bagi produsen suplemen dalam negeri.
6.
7. Metode Penelitian
1. Metode Treadmil pada Tikus
Metode ini dilakukan untuk melihat perbedaan stamina tikus putih
yang diberi ekstrak akar Ginseng Jawa dan Ginseng Korea.
a. Pencekokan Ekstrak Akar Ginseng Jawa dan
Ginseng Korea
Pencekokan ekstrak akar Ginseng Jawa dilakukan terlebih
dahulu kemudian 10 menit kemudian dilakukan pencekokan
ekstrak akar Ginseng Korea dengan dosis yang sama yaitu
0,0315 ml/gr BB.
b. Pengujian Treadmil pada Tikus
Pengujian treadmil tikus dilakukan sebanyak 3 kali perulangan
pada selang waktu 30 menit, 60 menit, dan 90 menit dari
waktu pencekokan.
Proses pengujiannya: Tikus putih dimasukkan ke dalam
treadmil tikus, lalu treadmil dijalankan. Kemudian diukur
lama waktu tikus bertahan hingga menyerah, lalu hasilnya
bandingkan pada tiap-tiap kelompok perlakuan.
8. Metode Penelitian
2. Metode Usus Terisolasi (Isolated Organ Bath)
• Metode ini dilakukan untuk mengetahui potensi sediaan afrodisiaka Ginseng
Jawa dan Ginseng Korea. Potongan usus halus yang digunakan ada 2 macam;
pertama diberikan ekstrak air akar Ginseng Jawa sedangkan potongan usus
halus kedua diberikan ekstrak air akar Ginseng Korea.
• Cara kerja:
• Kedua sisi potongan usus halus tikus diikat dengan benang (tahap ini
dilakukan di dalam gelas beker berisi larutan tyrode 370C)
• Potongan usus halus yang sudah diikat tersebut dimasukkan ke dalam
isolated organ bath.
• Amati kontraksi normalnya dengan menggunakan kymograph.
• Diberikan ekstrak air akar Ginseng Jawa sebanyak 0,5 ml lalu amati
perubahannya.
• Kemudian beri atropin sebanyak 0,5 ml lalu amati perubahannya.
• Lakukan hal yang sama untuk usus halus yang kedua. Tetapi usus
halus tersebut diberikan ekstrak air akar Ginseng Korea.
9. Hasil dan Pembahasan
• Tabel Hasil Eksperimen Treadmil Tikus
Per- Kontrol Ginseng Jawa Ginseng Korea
lakuan
Waktu T0 A T1 A T2 A T0 B T1 B T2 B T0 C T1 C T2 C
Lama Waktu 4.2 3.81 4.2 10.9 14.5 13 20.4 7.1 6.4
5.5 5.1 5.3 11 14.6 12.5 9.6 5.3 5.3
9 4.5 11.9 8.5 21.7 15.4 10.6 6.3 4.6
5.5 4.2 4.9 10.8 24.6 12.7 11.1 4.1 5.1
4.5 3.8 6.6 14.2 10.7 10.1 10.7 6.1 7.7
Rata-rata 5.74 4.282 6.58 11.08 17.22 12.74 12.48 5.78 5.82
Standar Deviasi 1.913897 0.542789 3.099516 2.031502 5.729485 1.882286 4.461726 1.136662 1.239758
10. Hasil dan Pembahasan
• Hasil Rata-rata Eksperimen Treadmil Tikus
Bahan T0 T1 T2
K 5.74 4.282 6.58
GJ 11.08 17.22 12.74
GK 12.48 5.78 5.82
• Grafik Hasil Pengolahan Data Eksperimen Treadmil Tikus
11. Hasil dan Pembahasan
• Pembahasan Hasil Eksperimen Treadmil Tikus
Pengujian stamina/daya tahan tubuh menggunakan treadmil tikus
menunjukkan bahwa pada pemberian ekstrak air akar Ginseng
Jawa terjadi peningkatan stamina tikus pada pengujian 30 menit,
60 menit, dan 90 menit, sedangkan pada pemberian ekstrak air
akar Ginseng Korea menunjukkan peningkatan hanya pada
pengujian 30 menit setelah itu menurun secara drastis.
Dengan kata lain bahwa Ginseng Jawa mampu meningkatkan
stamina atau daya tahan tubuh tikus secara perlahan untuk
mencapai puncak dan turun lagi secara perlahan, sedangkan
Ginseng Korea pada pengujian tersebut langsung menyebabkan
kenaikan maksimal tetapi kenaikan ini tidak bertahan lama
karena langsung turun secara signifikan.
12. Hasil dan Pembahasan
• Grafik Hasil Eksperimen Kontraksi Otot Polos Ginseng Jawa
Normal
Ginseng
Jawa
Atropin
• Grafik Hasil Eksperimen Kontraksi Otot Polos Ginseng Korea
Normal
Ginseng
Korea
Atropin
13. Hasil dan Pembahasan
• Pembahasan Hasil Eksperimen Usus Terisolasi
(Isolated Organ Bath)
• Ketika pengamatan dalam keadaan kontraksi normal, amplitudo dan frekuensi
kontraksi otot polos dalam keadaan stabil.
• Setelah diberikan ekstrak air akar ginseng jawa mengalami kenaikan amplitudo
dan frekuensi (percobaan usus pertama). Hal ini berarti ginseng jawa bersifat
afrodisiaka yang mekanisme kerjanya terjadi pada reseptor yang bersifat
parasimpatonemetik atau simpatolitik (pengujian dengan atropin : Kontraksi
otot polos berhenti).
• Hal yang sama terjadi pula pada ekstrak air akar ginseng korea, namun setelah
diberikan atropin kontraksi otot polos tidak menurun bahkan cenderung
meningkat. Hal itu menunjukkan bahwa ekstrak air akar ginseng korea diduga
memiliki mekanisme kerja pada reseptor simpatis yang bersifat simpatolitik.
• Berdasarkan pengujian kontraksi otot polos tersebut bahwa ginseng Jawa juga
berpotensi sebagai sediaan aprodisiaka (meningkatkan libido) sama seperti
Ginseng Korea. Hanya saja, mekanisme Ginseng Korea sebagai afrodisiaka
diduga bekerja pada reseptor simpatis.
14. Kesimpulan
• Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ekstrak air akar Ginseng Jawa memiliki trend yang bagus dalam
meningkatkan stamina tubuh yaitu bereaksi naik dan turun secara
perlahan sehingga lebih tahan lama jika dibandingkan dengan
Ekstrak air akar Ginseng Korea yang langsung meningkatkan
stamina tubuh, namun turun secara drastis yang berarti tidak
tahan lama. Ginseng Jawa juga memiliki pertumbuhan yang cepat
dan biaya produksi yang murah bila dijadikan bahan baku
suplemen daripada Ginseng Korea.
2. Ginseng Jawa juga memiliki potensi meningkatkan libido sama
dengan Ginseng Korea hanya saja berbeda mekanisme kerjanya.
3. Ginseng Jawa memiliki potensi dan daya saing sehingga dapat
diproyeksikkan untuk menggantikan kedudukan Ginseng Korea
sebagai bahan baku suplemen makanan.
15. Saran
1. Ginseng Jawa lebih digali khasiatnya melalui penelitian-penelitian lebih lanjut dan
lebih mendalam sehingga dapat ditemukan lagi keunggulan-keunggulan dan
manfaat lain dari Ginseng Jawa.
2. Ginseng Jawa dijadikan salah satu kekayaan tanaman obat berkhasiat yang
dimiliki bangsa indonesia (paten) agar dapat dipergunakan sebagai produk
indonesia asli.
3. Pemerintah khususnya lembaga terkait perlu mengadakan penyuluhan-
penyuluhan kepada masyarakat untuk lebih mensosialisasikan manfaat dan
keunggulan Ginseng Jawa sehingga masyarakat menggunakan produk dalam
negeri. Dengan memakai produk dalam negeri berarti sudah membantu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi petani di Indonesia dan juga membantu
dalam menjaga stabilitas ekonomi bangsa.
4. Perlunya pempublikasian hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan Ginseng
Jawa sehingga masyarakat, produsen dan investor baik dalam negeri maupun
luar yakin menggunakan bahan baku suplemen Ginseng Jawa.