2. 3. Kebebasan yaitu kebebasan bertindak atau tidak berdasarkan beberpa
pilihan yang telah disediakan, setidaknya ada pilihan tanpa paksaaan.
Lima Prinsip Kekuatan Etis :
1. Maksud yaitu pribadi yang kuat secara etis berdasarkan hati nurani dan
kenyamanan untuk membuat keputusan.
2. Kebanggaan yaitu bertindak berdasarkan kenyamanan dan keikhlasan
sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dalam membuat keputusan.
3. Kesabaran yaitu sikap tidak tergesa gesa Karena sadar segala sesuatu
akan berjalan secara alami dan tidak dipaksakan yang bertentangan
dengan hati nurani.
4. Ketetapan Hati yaitu keputusan berdasarkan dengan konsisten ketetapan
hati.
5. Sudut Pandang yaitu memilki cukup waktu utnuk merenung agar focus
mendengarkan kata hati dalam mengambil keputusan.
Etika sebagai ilmu yang mempelajari tentang baik buruknya tingkah laku
manusia dapat digolongkan kedalam dua golongan besar yaitu :
1. Aliran Deontologis yang berasal dari kata Deon bahasa yunani yang
berarti yang diharuskan atau yang diwajibkan.
Aliran ini menyatakan bahwa baik buruknaya perbuatan manusia tidak
tergantung pada tujuan atau hasil yang akan dicapai oleh perbuatan itu
tetapi telah terkandung dalam perbuatan itu sendiri.
Kandungan itu jika perbuatan itu bernilai baik maka wajib dilakukan.
Namu sebaliknya jika kandungan perbuatan itu buruk maka dilarang
untuk dilakukan. Aliran ini penilaiannya adalah kandungan kebaikan
secara agama dan keadilan secara umum walaupun merugikan bagi
dirinya karena telah berbuat benar.
2. Aliran Teleleogis yang berasal dari kata Talos bahasa Yunani yang berarti
tujuan.
Aliran ini menyatakan bahwa baik buruknya perbuatan manusia
tergantung pada akibat yang dihasilkan, bahwa semua perbuatan itu
netral.
Adapun yang termasuk aliran ini adalah :
1. Aliran Hedonisme
2. Aliran Eudemonisme (Humanisme)
3. Aliran Utilisme atau Utilitarlanisme
4. Aliran Vitalisme
5. Aliran Theologis.
1. Aliran Hedonisme
Hedonisme berasal dari bahasa yunani yaitu hedone yang berarti
kenikmatan atau kesenangan. Prinsip aliran ini menganggap bahwa
kenikmatan merupakan tujuan hidup manusia.
Menurut psikolog Freud 1858-1939 dan Adler 1870-1937, oleh
karena itu semua tindakan yang menuju kenikmatan adalah baik
3. sesuatu yang dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang
didatangkanya.
Sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan atau
tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik.
Penganut aliran ini dengan sendirinya menganggap atau
menjadikan kesenangan sebagai tujuan hidupnya.
2. Aliran Eudemonisme (Humanisme)
Eudominisme berasal dari bahasa yunani yaitu eudimonia yang
berarti kebahagiaan. Aliran ini menyatakan bahwa setiap perbuatan
manusia adalah kebahagiaan. Oleh karena itu perbuatan yang baik
adalah perbuatan yang menuju kebahagiaan, adalah kesempurnaan
yang berarti mengembangkan dan membulatkan semua panggilan
kodrat atau fitrah kemanusiaan yang dimiliki manusia. Itulah
sebabnya aliran ini disebut juga aliran naturalism atau humanisme
atau berarti kemanusiaan.
Aliran ini dikenalkan oleh Aristoteles dan Marx Hegel, yang
sampai saat ini berpenaruh didunia pendidikan yang merumuskan
bahwa “bantulah anak didik agar dapat mengembangkan bakat
kodratnya”
Contoh penerapan faham humanisme adalah makan dan minum
untuk mempertahankan hidup adalah baik, karena sesuai dengan
kodrat kemanusiaan, tetapi jika makan dan minum sedemikian
banyak dengan tujuan kepuasan belaka sehingga jatuh sakit adalah
buruk.
3. Aliran Utilitisme Atau Utilitarianisme
a. Pengertian
Aliran ini dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham
(1748-1832), adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya
suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal sesuai
dengan asas manfaat dan kegunaan. Maksud dari asas manfaat
atau kegunaan itu sendiri yaitu, asas yang menyuruh setiap
orang untuk melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan
atau kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh semua orang
untuk sebanyak mungkin orang atau untuk masyarakat
4. seluruhnya. Oleh karena itu, menurut pandangan utilitarian,
tujuan akhir manusia juga merupakan ukuran moralitas.
b. Jenis Utilitarianisme
ü Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
ü Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
ü Utilitarianisme Klasik
Diusung oleh Jeremy Bentham, James Mill dan anaknya
John Stuart Mill. Prinsip utilitarianisme klasik yaitu,
semua tindakan mesti dinilai benar/baik atau salah/jelek
semata-mata berdasarkan konsekuensi-konsekuensi atau
akibat-akibatnya. Dalam menilai konsekuensi atau
akibat tersebut, satu-satunya hal penting adalah jumlah
kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkannya. Jadi,
tindakan-tindakan yang benar adalah yang
menghasilkan surplus kebahagiaan terbesar ketimbang
penderitaan. Dalam mengkalkulasi kebahagiaan atau
penderitaan yang dihasilkan, tidak boleh kebahagiaan
seseorang dianggap lebih penting daripada kebahagiaan
orang lain.
c. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
a) Kriteria
ü Manfaat
ü Manfaat terbesar
ü Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
b) Prinsip
Manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar.
d. Nilai Positif Etika Utilitarianisme
ü Rasionalitas
ü Menghargai kebebasan setiap pelaku moral
ü Universalitas.
ü Digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan,
kebijaksanaan atau untuk bertindak
ü Sebagai standar penilaian bagi tindakan atau
kebijaksanaan yang telah dilakukan.
5. e. Utilitarianisme dalam Bisnis
Dalam etika utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu
dikaitkan denga semua orang yang terkait, sehingga analisis
keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju
langsug pada keuntungan bagi perusahaan.
Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka etika bisnis:
ü Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and
benefits,yang dianalisis tidak dipusatkan pada
keuntungan dan kerugian perusahaan.
ü Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak
ditempatkan dalam kerangka uang
ü Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka
panjang.
f. Kelemahan Etika Utilitarianisme
ü Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga
dalam kenyataanpraktis akan menimbulkan kesulitan
yang tidak sedikit.
ü Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindaka
pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai
suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
ü Tidak pernah menganggap serius kemauan baik
seseorang
ü Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat
dikualifikasi
ü Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme
bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam
menentukan prioritas diantara ketiganya
ü Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok
minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan
mayoritas.
4. Aliran Vitalisme
Vitalisme berasal dari kata vita yang berarti hidup. Menurut aliran
ini vitalisme perbuatan yang baik itu adalah perbuatan yang
6. mencerminkan kekuatan hidup manusia untuk menaklukkan
manusia lain yang lemah.
Filsafai ini dikenalkan oleh Nietzsche (1844-1900), yang pada
akhirnya dianut oleh Hitler pada saat memimpin Jerman dengan
paham Nasionalisme-Sosialisme (NAZI), dimana Hitler
membedakan antara ras tuan yaitu orang Jerman yang keturunan
Asia dengan ras budak yang boleh ditindas dan dihisap tenaganya
oleh ras tuan.
5. Aliran Theologis Atau Theonom
Theologime berasal dari bahasa yunani yaitu theos, yang berarti
Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa suatu perbuatan manusia
adalah baik jika sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan berhak
menentukan apakah perbuatan itu baik atau buruk. Misalnya,
membunuh tidak terlarang karena buruknya, melainkan Tuhan
telah melarangnya.
Kesulitan yang dihadapi:
ü Didunia terdapat banyak agama yang mempunyai kitab suci
masing-masing. Misalnya, sering dijumpai penilaian yang
berbeda tentang poligami, makan daging babi,
perceraiian,dll.
ü Kehendak Tuhan yang terdapat dalam kitab suci sering kali
dirumuskan secara umum sehingga timbul berbagai
mashab.
I. PERAN ETIKA DALAM BISNIS
1. Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari
perumusan yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum
aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau auran (norma)
etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum.
2. Sebagai kontrol terhadap individu pelaku dalam bisnis yaitu melalui
penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu
perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab,
disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.
7. 3. Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak
merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu
kerangka sosial.
II. PRINSIP ETIKA BISNIS
1. Prinsip otonomi, yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk
dilakukan dan bertanggung jawab secara moralatas keputusan yang
diambil.
2. Prinsip kejujuran, dalam hal ini kejujuran adalah merupakan kunci
keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol
terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan sebagainya.
3. Prinsip keadilan, bahwan setiap orang dalam berbisnis diperlakukan
sesuai dengan haknyamasing-masing dan tidak ada yang boleh
dirugikan.
4. Prinsip saling menguntungkan, juga dalam bisnis yang kompetitif.
5. Prinsip integritas moral, ini merupakan dasar dalam berbisnis, harus
menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan merupakan
perusahaan terbaik.
III. DILEMA ETIKA BISNIS
1. Konflik kepentingan
Situasi dimana keputusan yang diambil terpengaruh oleh
kepentingan/keuntungan pribadi (kasus suap pada beberapa skandal
kredit macet)
2. Kejujuran & integritas
Mengemukakan fakta yang sebenarnya dan menjunjung tinggi prinsip-
prinnnsssip etika didalam semua keputusan bisnis.
3. Loyalitas vs. Kebenaran
Pelaku bisnis mengharapkan parakaryawannya untuk loyal sekaligus
“benar”
4. Whistleblowing
8. Pengungkapan karyawan kepada publik, pemerintah maupun media
atas praktek-praktek yang sifatnya melanggar etika, ilegal, atau amoral
didalam perusahaan/organisasinya.
IV. EPILOG
1. Etika dalam berbisnis diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi
kepentingan perusahaan itu sendiri
2. Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka
panjang, tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja
3. Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang merupakan
stakeholders yang penting untuk diperhatikan
4. Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis
internasional.
V. HAK MORAL & HAK LEGAL
1. Karyawan diberikan hak legal dengan berhubungan perundangan dan
peradilan, jadi karyawan berhak atas gaji minimum, kesempatan yang
sama
2. Hak karyawan timbul dari janji kontraktual karyawan, mengenai gaji
keahlian, kemampuan kerja ini yang merupakan hak moral, rasa
hormat kepada sesama
3. Hak moral dibangun dan dibenarkan atas dasar pertimbangan moral
bukan legal
4. Hak moral dibangun atas adanya kerjasama dan negosiasi dalam bisnis
VI. URUTAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK ETIKA
1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi isu etis yang terlihat
3. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan
situasi dari sudut pandang mereka
4. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut
imajinasi moral
9. 5. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat
mempengaruhi para pemegang kepentingan, membandingkan dan
mempertimbangkan alternatif-alternatif berdasarkan konsekuensi-
konsekuensi, kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan prinsip-prinsip,
dampak bagi integritas dan karakter pribadi
6. Membuat sebuah keputusan
7. Memantau hasil.
Daftar Pustaka :
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-Msc, MM, CMA ; BC & GG ; Philosophical Ethic and
Business ; Modul 03 Pasca Sarjana