MAKALAH ETIKA BISNIS PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGAN
1. MAKALAH TUGAS ETIKA BISNIS
“PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN
LINGKUNGAN”
Nama Kelompok:
1. Nadya Novi Lestari (14217393)
2. Rama Satria Adji P (14217932)
3EA24
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
2. Prinsip etika dalam bisnis serta etika dan lingkungan
Sub pokok materi:
Prinsip otonomi
Prinsip kejujuran
Prinsip keadilan
Hormat pada diri sendiri
Hak dan kewajiban
Teori etika lingkungan
Prinsip etika di lingkungan hidup
PrinsipOtonomi (dalam etikabisnis)
prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan
visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus
diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada
kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitas.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadarannya sendiri
mengenai sesuatu kebaikan untuk diberian kepada orang lain.
Prinsip Kejujuran (dalam etika bisnis)
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau
kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam
perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis
melakukan penipuan. Dan dalam prinsip keadilan ini juga merupakan nilai yang
paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan.
Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau perikatan bisnis merupakan
keutamaan. Kejujuran diperlukan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak. Dalam perikatan perjanjian dan kontrak tertentu, semua pihak saling
percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur membuat
perjanjian dan kontrak, serius, tulus dan jujur melaksanakan perjanjian.
Kejujuran sangat penting artinya bagi kepentingan masing-masing pihak,
3. kejujuran sangat menentukan keberlanjutan relasi dan kelangsungan bisnis
selanjutnya.
Prinsip Keadilan (dalam etka bisnis)
Prinsip keadilan adalah perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-
pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap
keberhasilan. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya,
pelayanan yang sama kepada konsumen.
Tindakan memberikan keadilan terhadap keterlibatan semua pihak dalam
bisnis merupakan praktek keutamaan. Prinsip keadilan perlu dilakukan agar
setiap orang dalam kegiataan bisnis secarainternal maupun eksternal perusahaan
diperlakukan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing.
Prinsip hormat pada diri sendiri (dalam etika bisnis)
Prinsip hormat pada diri sendri merupakan prinsip yang mengarahkan
agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan
tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin
diperlakukan. Dan juga merupakan Prinsip tindakan yang dampaknya berpulang
kembali kepada bisnis itu sendiri.
Hak dan Kewajiban
Hak bersifat mendasar bagi manusia. Hak adalah pengakuan individu
maupun kelompok pada individu lain maupun kelompok lain. Individu atau
kelompok lain wajib menghargai hak tersebut. Salah satu hak adalah lingkungan
hidup yang lestari. Hak berhubungan dengan moral, dan sehubungan dengan itu
dikenal beberapa jenis hak, yaitu legal, khusus-umum, individual-sosial, dan
positif-negatif (Shannon, 1995).
a. Hak Legal
Hal ini berlandaskan hukum positif, bersifat resmi, dan
dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan. Hak ini memiliki fungsi dalam
hukum dan berlandaskan prinsip hukum.
b. Hak Khusus dan Hak Umum
4. Hak khusus merupakan hak milik individu atau sekelompok orang
yang muncul akibat adanya hubungan khusus atau disebabkan adanya
fungsi khusus individu bagi orang lain. Contohnya adalah orang tua
memiliki hak dihormati dan dipatuhi anak-anaknya, sedangkan anak-
anaknya mempunyai hak dirawat, dijaga, disekolahkan, dan lain
sebagainya oleh orang tua mereka.
Hak umum merupakan hak individu sebagai seorang manusia.
Setiap manusia mempunyai hak itu, tidak ada perkecualian. Hak ini juga
dikenal sebagai “human right/hak asasi manusia” maupun “natural right”.
c. Hak Individual dan Hak Sosial
Hak sosial adalah semua hak yang dimiliki oleh setiap anggota
masyarakat dalam kaitannya untuk kepentingan bersama di dalam suatu
Negara.
Hak individual adalah semua hak yang didapatkan oleh setiap
orang terhadap Negara, dimana Negara tidak boleh mengganggu setiap
orang untuk mendapatkan hak-hak individunya. Contohnya hak
beragama, hak menjalankan ibadah, kebebasan berpendapat, hak
berserikat, hak menetap di suatu tempat,dll. Jika hak ini ditujukan kepada
masyarakat/kelompok, maka melahirkan hak sosial. Adapun hak sosial
misalnya pendidikan, pekerjaan, upah sesuai, dan kesehatan.
d. Hak Positif dan Hak Negatif
Hak positif akan terjadi jika individu berhak terhadap perlakuan
orang lain atas dirinya. Misalnya adalah bila ada orang jatuh tertabrak
motor, maka ia berhak ditolong. Contoh lainnya penduduk Indonesia
berhak memperoleh pendidikan berkualitas, akses kesehatan yang baik,
gizi yang seimbang, rasa aman, dan akses politik yang adil.
Hak negatif terjadi jika individu mendapatkan atau menginginkan
berbuat apapun. Misalnya adalah ketika seseorang mendapatkan hak
presentasi atau menyampaikan gagasan di hadapan anggota kelas, hak
kuliah di negara maju, dan lainnya. Hak negatif menegaskan orang lain
tak bisa mencegah individu memenuhi atau mendapatkan yang ia mau.
Kebebasan individu menyebabkan ia bisa mewujudkan seluruh haknya
tanpa diganggu orang lain.
e. Hak Moral
5. Hak ini merupakan hak individu berlandaskan prinsip etis. Hak
moral merupakan bagian dari sistem moral yang terdiri atas komponen
moral, yaitu kata hati, tanggung jawab, kebebasan dan hak-kewajiban.
Misalnya adalah dosen berhak atas sikap jujur mahasiswanya ketika
mengerjakan tugas atau saat ujian.
Lalu apakah kewajiban itu dan bagaimana hubungannya dengan hak?
Kewajiban adalah sesutau yang harus dijalankan atau dilaksanakan. Kewajiban
individu sejalan dengan hak yang dimilikinya. Berbagai hak sebagaimana yang
telah diuraikan sebelumnya diikuti kewajiban. Kewajiban masing-masing
individu tentu tidaklah sama, bergantung sepenuhnya pada perolehan hak.
Misalnya, bila seseorang memperoleh hak invidual berupa mengelola tanah atau
lahan untuk ditanami, maka kewajiban yang harus dijalankan adalah tidak
menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan atau berbahaya
bagi tanah, udara, air, hewan, tanaman, dirinya sendiri, dan manusia lainnya.
Berdasar uraian tersebut, kita bisa menarik kesimpulan bahwa hak dan
kewajiban adalah sebuah korelasi. Menurut Shannon (1995) “kewajiban dengan
hak orang lain disebut sebagai kewajiban sempurna, karena adanya prinsip
keadilan. Sedang kewajiban yang tidak terkait dengan hak orang lain disebut
kewajiban tidak sempurna karena tidak adanya unsur keadilan”.
Teori Etika Lingkungan
Teori-teori yang ada dalam etika lingkungan hidup, antara lain:
1. Teori Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan hidup yang memandang
manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Antroposentrisme juga
merupakan teori filsafat yang mengatakan bahwa nilai dan prinsip moral
hanya berlaku bagi manusia dan bahwa kebutuhan dan kepentingan
manusia mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting. Bagi teori ini,
etika hanya berlaku pada manusia. Maka, segala tuntutan mengenai
perlunya kewajiban dan tanggung jawab moral manusia terhadap
lingkungan hidup dianggap sebagi tuntutan yang berlebihan, tidak
relevan, dan tidak pada tempatnya. Kewajiban dan tanggung jawab moral
manusia terhadap lingkungan hidup semata-mata demi memenuhi
6. kepentingan sesama manusia. Bukan merupakan perwujudan kewajiban
dan tanggung jawab moral manusia terhadap alam itu sendiri.
2. Teori Biosentrisme
Menurut Albert Schweitzer dalam buku A. Sonny Keraf, etika
biosentrisme bersumber pada kesadaran bahwa kehidupan adalah hal
sakral. Kesadaran ini mendorong manusia untuk selalu berusaha
mempertahankan kehidupan dan memperlakukan kehidupan dengan
sikap hormat. Bagi Albert Szhweitzer, orang yang benar-benar bermoral
adalah orang yang tunduk pada dorongan untuk membantu semua
kehidupan, ketika ia sendiri mampu membantu dan menghindari apapun
yang membahayakan kehidupan.
Etika biosentrisme didasarkan pada hubungan yang khas antara manusia
dan alam, dan nilai yang ada pada alam itu sendiri.Alam dan seluruh
isinya mempunyai harkat dan nilai di tengah dan dalam komunitas
kehidupan di bumi. Alam mempunyai nilai karena ada kehidupan di
dalamnya. Terlepas dari apapun kewajiban dan tanggung jawab moral
yang manusia miliki terhadap sesama manusia, manusia mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap semua makhluk di bumi
ini demi kepentingan manusia.
3. Teori Ekosentrisme
Teori ekosentrisme menawarkan pemahaman yang semakin memadai
tentang lingkungan. Kepedulian moral diperluas sehingga mencakup
komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak.
Ekosentrisme semakin diperluas dalam deep ecology dan ecosophyyang
sangat menggugah pemahaman manusia tentang kepentingan seluruh
komunitas ekologis. Deep ecology menuntut suatu etika baru yang tidak
berpusat pada manusia, melainkan berpusat pada keseluruhan kehidupan
dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup. Paham
ekosentrisme semakin diperluas dan diperdalam melalui teori deep
ecology yang menyebut dasar dari filosofi Arne Naess tentang
lingkungan hidup sebagai ecosophy, yakni kearifan mengatur hidup
selaras dengan alam. Dengan demikian, manusia dengan kesadaran
penuh diminta untuk membangun suatu kearifan budi dan kehendak
untuk hidup dalam keterkaitan dan kesaling tergantungan satu sama lain
7. dengan seluruh isi alam semesta sebagai suatu gaya hidup yang semakin
selaras dengan alam.
Prinsip-prinsip Etika Lingkungan Hidup
1. Prinsip sikap hormat terhadap alam (respect for nature)
Manusia mempunyai kewajiban menghargai hak semua makhluk hidup
untuk berada, hidup, tumbuh, dan berkembang secara alamiah sesuai
dengan tujuan penciptanya. Untuk itu manusia perlu merawat, menjaga,
melindungi, dan melestarikan alam beserta seluruh isinya serta tidak
diperbolehkan merusak alam tanpa alasan yang dapat dibenarkan secara
moral. Contoh: melakukan reboisasi hutan, tidak menebang pohon secara
sembarangan, dan menanam pohon/tanaman di lingkungan sekitar.
2. Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)
Sejatinya alam adalah milik kita bersama. Jika alam dihargai sebagai
bernilai pada dirinya sendiri, maka rasa tanggung jawab akan muncul
dengan sendirinya pada diri manusia. Contoh: merasa perlu/harus
merawat pohon dan tanaman dengan baik, menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dari sampah-sampah, serta tidak membuang sampah
disembarang tempat.
3. Prinsip solidaritas kosmis (cosmic solidarity)
Solidaritas kosmis adalah sikap solidaritas manusia dengan alam, yang
berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas
keseimbangan kosmis, serta mendorong manusia untuk mengambil
kebijakan yang pro alam dan tidak setuju terhadap tindakan yang merusak
alam. Contoh: melakukan tebang pilih pohon, tidak mengeksploitasi
sumber daya alam (SDA) secara berlebihan, serta memberikan sanksi
yang tegas kepada pelaku yang merusak alam, seperti menebang pohon
secara sembarangan.
4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature)
Prinsip ini merupakan prinsip moral satu arah yang artinya tanpa
mengharap balasan serta tidak didasarkan pada pertimbangan
kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan alam. Contoh:
menanam pohon sedini mungkin walaupun kita belum merasakan
manfaatnya sekarang, namun itu sangat berguna bagi generasi
8. selanjutnya., serta menanam pohon tanpa mengharapkan imbalan/tanpa
pamrih.
5. Prinsip tidak merugikan (no harm).
Prinsip ini merupakan prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu.
Bentuk minimal berupa tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan
atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain di alam semesta. Contoh:
saat menangkap ikan tidak menggunakan bom/pukat harimau, melakukan
tebang pilih pohon,tidak mnebangi hutan sembarangan tidak membuang
sampah sembarangan.
6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan
kekayaan, sarana,standard material. Contoh: tidak berlebihan dalam
menggunakan sumber daya alam;seperti penggunaan kertas, kurangi
menggunakan alat-alat yang dapat merusak lingkungan; seperti
penggunaan AC,kulkas,parfum semprot, dll.
7. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan sangat berbeda dengan prinsip-prinsip sebelumnya,
Prinsip keadilan lebih ditekankan pada bagaimana manusia harus
berperilaku adil terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam
semesta juga tentang sistem social yang harus diatur agar berdampak
positif bagi kelestarian lingkungan hidup. Contoh: memberikan sanksi
yang tegas terhadap perusak lingkungan hidup.
8. Prinsip demokrasi
Demokrasi justru memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan,
keanekaragaman, dan pluralitas. Contoh: memerhatikan lingkungan
sekitar, baik berupa multikulturalisme, diverivikasi pola tanam,
diversivikasi pola makan, dan sebagainya.
9. Prinsip integrasi moral
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku
moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan
kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam. Contoh: orang
yang diberi kepercayaan untuk melakukan analisi mengenai dampak
lingkungan, seperti pajabat publik harus menjalankan tugasnya demi
terciptanya kelestarian lingkungan hidup kita.