SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
UJIAN TENGAH SEMESTER
FILSAFAT HUKUM
RIANDA DIRKARESHZA
1606846440
1. KEADILAN MENURUT IMMANUEL KANT
Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terlahir dari keluarga sederhana, dan terlahir
di Jerman tepatnya di Konigsberg.1 Immanuel Kant termasuk salah seorang penganut
pemahaman filsafat aliran etika deontologis. Teori etika deontologis menyatakan bahwa
perbuatan menjadi benar apabila selaras dengan prinsip kewajiban yang setara untuknya atau
dalam pengertian perbuatan itu dapat dianggap benar apabila itu kehendak baik. Suatu
perbuatan tidak dapat ditentukan dari akibat dari perbuatan itu sendiri, melainkan ada cara
bertindak yang begitu saja terlarang atau wajib untuk dilakukan.
Teori deontologis sangat menekankan kepada pentingnya motivasi dan kemauan baik
dari para pelaku sebagaimana disampaikan oleh Kant bahwa kemauan baik harus dinilai baik
pada dirinya terlepas dari akibat yang ditimbulkan.2 Wujud dari kehendak baik itu sendiri
adalah bahwa sesorang tersebut mau menjalankan kewajiban. Hal tersebut menegaskan bahwa
untung atau tidaknya, dalam kaitan ini tidak diperasalahkan, karena pada dasarnya ada sesuatu
dorongan dari dalam hati.3 Hal ini yang menjadi dasar pemikiran Kant sebagai orang yang telah
mencoba untuk mendamaikan rasionalisme dan empirisme.
Immanuel Kant banyak menyumbangkan hasil pemikirannya untuk dunia hukum dan
politik dikemudian hari termasuk kepada para Petugas Hukum. Apabila ada orang yang
melakukan sebuah perbuatan buruk, dalam pandangan Kant, menghukum orang yang bersalah
tersebut, selama terbukti melanggar hukum, merupakan sebuah kewajiban. Bahkan orang yang
bersangkutan dimaksud wajib dihukum atau orang yang bersalah tersebut wajib menerima
hukuman namun harus setimpal dengan hukuman. Kant menolak argumen (teori) kebahagiaan
sebagai dasar sesorang menerima pengampunan ataupun pengurangan hukuman.4
Keadilan dalam dunia hukum akan tecapai jika setiap orang melakukan perbuatan baik
yang telah menjadi kewajiban moralnya, sehingga jika terjadi sebaliknya maka pelaksanaan
hukuman menjadi wajib. Adapun penghukuman dilaksanakan dengan dasar hal tersbeut
merupakan kewajiban tanpa adanya unsur-unsur atau pengaruh yang dapat hal yg tidak
berpengaruh terhadap keadilan itu sendiri.
1 Kasnun,Etika Dalam Pendidikan: Telaah atas pemikiran Immanuel Kant, Jurnal kependidikan dan
kemasyarakatan,Vol.5 No. 1 (Januari- Juni,2007),Hal.71.
2 J. Sudarminta, Etika Umum : Kajian Tentang Beberapa Masalah Pokok dan Teori Etika Normatif,
(Yogyakarta : Kanisius,2013),Hal.138.
3 Frans magnis Suseno, Tiga Belas Model Pendekatan Etika, (Yogyakarta : Kanisius,1998),Hal.135.
4 Imanuel Kant, The Metaphysical Element of Justice, 1965 : 99-106.
Kritik mengenai Keadilan Versi Immanuel Kant menurut pandangan Thomas
Aquinas
Setiap manusia diwajibkan untuk menaati aturan, berprilaku baik, dan menaati hukum
yang berlaku. Dan apabila terjadi sebuah pelanggaran secara langsung penegak hukum akan
untuk melakukan penindakan sebagaimana diatur di dalam hukum. Namun tidak serta merta
hukum hanya melihat dari sudut pandang kewajiban saja. Hukum juga harus memperhatikan
kebaikan bersama seperti yang dimaksudkan dalam arti hukum itu sendiri.
Bagaimana mungkin sesuatu yang wajib dilakukan namun tidak mendatangkan kebaikan
secara menyeluruh. Akhir yang terjadi adalah hukum tersebut menjadi sangat individualistis.
Sbeagaimana diketahui manusia tidak bisa dilepaskan dari manusia lainnya dalam
berkehidupan atau lebih kita kenal dengan istilah manusia adalah makhlukh sosial. Sehingga
dalam penerapan hukum dan keadilan haruslah memperhatikan kebaikan bersama/umum
sebagai tujuan dari hukum itu sendiri.
2. Keadilan Menurut Jeremy Bentham dan John Stuart Mills
Jeremy Bentham bersama dengan John Stuart Mills merupakan ahli filsuf sekaligus juga
merupakan figur yang mempopulerkan paham utilitarianisme. Paham utilitarianisme dalam
beberapa kesempatan juga dikenal dengan Pemahaman Konsekuenalisme.
Menurut pemahaman utilitarianisme, suatu perbuatan dianggap baik apabila
mendatangkan kebahagian dan sebaliknya dianggap perbuatan buruk apabila menyebabkan
ketidakbahagiaan. Bukan saja kebahagiaan kepada bagi para pelakunya tapi juga kebahagiaan
bagi orang lain. Yang dimaksud dengan kebahagiaan tersebut adalah kesenangan (pleasure)
dan kekebebasan dari rasa sakit (pain), sedangkan sebaliknya yang dimaksud dengan
ketidakbahagiaan adalah persaaan sakit dan tiada kesenangan dimaksud.5
Utilitarinisme menyatakan bahwa perbuatan baik adalah yang memberikan manfaat
kepada banyak orang (the greatest happiness for the greatest number). Dengan kata lain pokok
ajaran utilitarianisme adalah prinsip kemanfaatan. Seseorang tidak dilihat dari perbuatan baik
atau seberapa buruk dirinya namun dilihat dari seberapa besar kemanfaatannya itu sendiri,
Ajaran pokok dari Utilitarianisme adalah prinsip kemanfaatan (the principle of utility)6
5 John Stuart Mill, Utilitarianism : “Philosopical Ethics : An Introduction to Moral Phylosophy”, ed.
Tom L. Beauchamp, (Boston : MacGrawHill, 201), hal. 106. Sebagaimana diterjemahkan oleh Frans Magnis
Suseno dalam bukunya yang berjudul 13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad ke 19.
6 Encyclopedia Brittanica,Vol 3, WilliamBenthon Publisher,Chicago,1965.Hal.485
Berangkat dari pemahaman tersebut, menurut Bentham dan Mills yang menjadi standar
dari sebuah keadilan haruslah didasarkan kepada nilai kemanfaatannya. Rasa keadilan yang
berdasarkan kemanfaatannya tersebut, juga dimaksudkan sebagai imbalan atau balasan
(konsekuensi) atas sebuah tindakan kejahatan yang timbul karena (menurut Mills) perbuatan
kejahatan dimaksud menyakiti anggota masyarakat lainnya dan adanya rasa simpati terhadap
korban seklaigus juga untuk mencegah terjadinya kejahatan lebih besar lainnya.7
Sehingga tujuan dari Hukum adalah untuk mencapai dan menjamin (merealisasikan)
kebahagiaan sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Para penganut paham utilitarianisme ini
menganggap hukum berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Terkait hal
tersebut, Bentham kemudian menyebut Hukum sebagai subordinat dari Kemanfaatan (a
subordinate aspect of utility).8
Kritik terhadap Keadilan Versi Jeremy Bentham dan John Stuart Mills.
Betham dan Mills tidak memberikan penjelesan lebih detail terhadap kebahagiaan dan
manfaat, meskipun pemahaman Utilitarianisme tersebut memberikan konsep yang mendasar
terhadap penekanan kepada manfaat, kesimpulan yang didapat dari pemahaman Bentham dan
Mills hanya berujung kepada sesuatu yang sifatnya fisik materil dan kuantitatif.
Betham dan Mills sering melakukan prilaku tidak perduli terhadap kepentingan pihak
yang minor dimana pihak yang menjadi mayor akan selalu menjadi prioritas dan utama.
Meskipun Bentham dan Mills gagal dalam memberikan pendistribusian atas manfaat tersebut
secara adil. Selain kepentingan minoritas yang terabaikan, mereka juga melupakan bahwa nilai
atas Manfaat/ kemanfaatan itu sendiri bagi beberapa benda/hal merupakan sesuatu yang
berbeda dari hal hal yang bisa dinilai bagi orang per orang sehingga tidak mungkin untuk
dipublikasikan secara mendunia.
Paham Utilitarianisme terhadap manfaat konsekuensi atau akibat, akan mengabaikan
tujuan terhadap sebuah perbuatan. Sebagai akibatnya, kebahagian yang diinginkan dari
manfaat tersebut sangatlah tergantung pada persepsi masing-masing pihak. Persepsi yang
berbeda-beda tersebut akan menjauhkan nilai manfaat yang ingin dicapai tersebut untuk
menghasilkan seuatu yang memiliki rasa keadilan yang sesuai bagi semua pihak.
7 John S. Mill, Utilitarianism,New York, 1957, hlm. 63.
8 H.L.A. Hart, Essay in Bentham, Jurisprudence and Politcal Theory, Ofxord : Carlendon Press, 1982,
hlm. 51.

More Related Content

Viewers also liked

On line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drives
On   line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drivesOn   line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drives
On line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drivesIAEME Publication
 
Herramientas del software educativo
Herramientas del software educativoHerramientas del software educativo
Herramientas del software educativokarenpicazo258
 
Introduction to Windows - Windows Interface
Introduction to Windows - Windows InterfaceIntroduction to Windows - Windows Interface
Introduction to Windows - Windows Interfaceetheloczon
 
Сайт своими руками
Сайт своими рукамиСайт своими руками
Сайт своими рукамиoidyakova
 
Healthy living
Healthy livingHealthy living
Healthy livingJohns2ln
 
Development pro forma
Development pro formaDevelopment pro forma
Development pro formabobbiehaslam
 
Giuseppe Esposito - AGUST 2016
Giuseppe Esposito - AGUST 2016Giuseppe Esposito - AGUST 2016
Giuseppe Esposito - AGUST 2016Giuseppe Esposito
 
2014's Top 10 Best Carnitine Supplements
2014's Top 10 Best Carnitine Supplements2014's Top 10 Best Carnitine Supplements
2014's Top 10 Best Carnitine SupplementsTop10Supplements.com
 
NCEast Alliance 2016 State of the Region
NCEast Alliance 2016 State of the RegionNCEast Alliance 2016 State of the Region
NCEast Alliance 2016 State of the RegionNCEast Alliance
 
Fotos de laurent_schwebel1
Fotos de laurent_schwebel1Fotos de laurent_schwebel1
Fotos de laurent_schwebel1UniworldVW
 
корпоративная культура
корпоративная культуракорпоративная культура
корпоративная культураAlexa aq
 
6c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-160703090918
6c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-1607030909186c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-160703090918
6c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-160703090918D. (Dannis) Kamp - BSc
 
Opportunity & Equity 2014: Jane Zehnder Merrell
Opportunity & Equity 2014: Jane Zehnder MerrellOpportunity & Equity 2014: Jane Zehnder Merrell
Opportunity & Equity 2014: Jane Zehnder MerrellMichiganLeague
 
Oil and gas cyber security nov 2012
Oil and gas cyber security nov 2012Oil and gas cyber security nov 2012
Oil and gas cyber security nov 2012Dale Butler
 

Viewers also liked (20)

Keadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam BisnisKeadilan Dalam Bisnis
Keadilan Dalam Bisnis
 
Addiction
AddictionAddiction
Addiction
 
Verema2
Verema2Verema2
Verema2
 
On line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drives
On   line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drivesOn   line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drives
On line nonlinearity compensation technique for pwm inverter drives
 
Herramientas del software educativo
Herramientas del software educativoHerramientas del software educativo
Herramientas del software educativo
 
Introduction to Windows - Windows Interface
Introduction to Windows - Windows InterfaceIntroduction to Windows - Windows Interface
Introduction to Windows - Windows Interface
 
Сайт своими руками
Сайт своими рукамиСайт своими руками
Сайт своими руками
 
Healthy living
Healthy livingHealthy living
Healthy living
 
Development pro forma
Development pro formaDevelopment pro forma
Development pro forma
 
Giuseppe Esposito - AGUST 2016
Giuseppe Esposito - AGUST 2016Giuseppe Esposito - AGUST 2016
Giuseppe Esposito - AGUST 2016
 
Odontologia estetica
Odontologia esteticaOdontologia estetica
Odontologia estetica
 
2014's Top 10 Best Carnitine Supplements
2014's Top 10 Best Carnitine Supplements2014's Top 10 Best Carnitine Supplements
2014's Top 10 Best Carnitine Supplements
 
NCEast Alliance 2016 State of the Region
NCEast Alliance 2016 State of the RegionNCEast Alliance 2016 State of the Region
NCEast Alliance 2016 State of the Region
 
Fotos de laurent_schwebel1
Fotos de laurent_schwebel1Fotos de laurent_schwebel1
Fotos de laurent_schwebel1
 
корпоративная культура
корпоративная культуракорпоративная культура
корпоративная культура
 
6c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-160703090918
6c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-1607030909186c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-160703090918
6c53e0ef-3005-40ed-b9e8-140522646506-160703090918
 
Asaf dok
Asaf dokAsaf dok
Asaf dok
 
Opportunity & Equity 2014: Jane Zehnder Merrell
Opportunity & Equity 2014: Jane Zehnder MerrellOpportunity & Equity 2014: Jane Zehnder Merrell
Opportunity & Equity 2014: Jane Zehnder Merrell
 
Oil and gas cyber security nov 2012
Oil and gas cyber security nov 2012Oil and gas cyber security nov 2012
Oil and gas cyber security nov 2012
 
016 the date of the lunar landings
016 the date of the lunar landings016 the date of the lunar landings
016 the date of the lunar landings
 

Similar to Ujian tengah semester filhum

case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinaFarisanKamestiawaraP
 
Bab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vBab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vfanny oktaviani
 
Teori keadilan perspektif filsafat hukum islam
Teori keadilan perspektif filsafat hukum islamTeori keadilan perspektif filsafat hukum islam
Teori keadilan perspektif filsafat hukum islamNurul Jannah
 
Makalah etika profesi hukum
Makalah etika profesi hukumMakalah etika profesi hukum
Makalah etika profesi hukumyulitania
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukummudanp.com
 
Moral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharianMoral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharianIlla Akeyla
 
Materi pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterMateri pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterEko Nainggolan
 
Teori utilitarianisme
Teori utilitarianismeTeori utilitarianisme
Teori utilitarianismeSiti Fatimah
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusiadichasenja
 
Etika bisnis dan informasi teori etika
Etika bisnis dan informasi  teori etikaEtika bisnis dan informasi  teori etika
Etika bisnis dan informasi teori etikaHarisno Al-anshori
 
02. menuju co profesional
02. menuju co profesional02. menuju co profesional
02. menuju co profesionaljselv
 
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docxDasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docxMuhammadIkrom10
 

Similar to Ujian tengah semester filhum (20)

Etika
EtikaEtika
Etika
 
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in chinacase chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
case chapter 2 business ethic traidos bank and roches drug trial in china
 
Prinsip etika bisnis
Prinsip etika bisnis Prinsip etika bisnis
Prinsip etika bisnis
 
Bab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vBab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila v
 
Teori keadilan perspektif filsafat hukum islam
Teori keadilan perspektif filsafat hukum islamTeori keadilan perspektif filsafat hukum islam
Teori keadilan perspektif filsafat hukum islam
 
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan InterdisiplinerKebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
 
Makalah etika profesi hukum
Makalah etika profesi hukumMakalah etika profesi hukum
Makalah etika profesi hukum
 
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisiplinerKebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
 
Makalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajakMakalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajak
 
PKMakaah ham
PKMakaah hamPKMakaah ham
PKMakaah ham
 
Pengertian hukum
Pengertian hukumPengertian hukum
Pengertian hukum
 
Moral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharianMoral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharian
 
Materi pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterMateri pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semester
 
materi PHB 1
materi PHB 1materi PHB 1
materi PHB 1
 
Teori utilitarianisme
Teori utilitarianismeTeori utilitarianisme
Teori utilitarianisme
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Etika bisnis dan informasi teori etika
Etika bisnis dan informasi  teori etikaEtika bisnis dan informasi  teori etika
Etika bisnis dan informasi teori etika
 
02. menuju co profesional
02. menuju co profesional02. menuju co profesional
02. menuju co profesional
 
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docxDasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
 

Recently uploaded

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 

Recently uploaded (11)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 

Ujian tengah semester filhum

  • 1. UJIAN TENGAH SEMESTER FILSAFAT HUKUM RIANDA DIRKARESHZA 1606846440
  • 2. 1. KEADILAN MENURUT IMMANUEL KANT Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terlahir dari keluarga sederhana, dan terlahir di Jerman tepatnya di Konigsberg.1 Immanuel Kant termasuk salah seorang penganut pemahaman filsafat aliran etika deontologis. Teori etika deontologis menyatakan bahwa perbuatan menjadi benar apabila selaras dengan prinsip kewajiban yang setara untuknya atau dalam pengertian perbuatan itu dapat dianggap benar apabila itu kehendak baik. Suatu perbuatan tidak dapat ditentukan dari akibat dari perbuatan itu sendiri, melainkan ada cara bertindak yang begitu saja terlarang atau wajib untuk dilakukan. Teori deontologis sangat menekankan kepada pentingnya motivasi dan kemauan baik dari para pelaku sebagaimana disampaikan oleh Kant bahwa kemauan baik harus dinilai baik pada dirinya terlepas dari akibat yang ditimbulkan.2 Wujud dari kehendak baik itu sendiri adalah bahwa sesorang tersebut mau menjalankan kewajiban. Hal tersebut menegaskan bahwa untung atau tidaknya, dalam kaitan ini tidak diperasalahkan, karena pada dasarnya ada sesuatu dorongan dari dalam hati.3 Hal ini yang menjadi dasar pemikiran Kant sebagai orang yang telah mencoba untuk mendamaikan rasionalisme dan empirisme. Immanuel Kant banyak menyumbangkan hasil pemikirannya untuk dunia hukum dan politik dikemudian hari termasuk kepada para Petugas Hukum. Apabila ada orang yang melakukan sebuah perbuatan buruk, dalam pandangan Kant, menghukum orang yang bersalah tersebut, selama terbukti melanggar hukum, merupakan sebuah kewajiban. Bahkan orang yang bersangkutan dimaksud wajib dihukum atau orang yang bersalah tersebut wajib menerima hukuman namun harus setimpal dengan hukuman. Kant menolak argumen (teori) kebahagiaan sebagai dasar sesorang menerima pengampunan ataupun pengurangan hukuman.4 Keadilan dalam dunia hukum akan tecapai jika setiap orang melakukan perbuatan baik yang telah menjadi kewajiban moralnya, sehingga jika terjadi sebaliknya maka pelaksanaan hukuman menjadi wajib. Adapun penghukuman dilaksanakan dengan dasar hal tersbeut merupakan kewajiban tanpa adanya unsur-unsur atau pengaruh yang dapat hal yg tidak berpengaruh terhadap keadilan itu sendiri. 1 Kasnun,Etika Dalam Pendidikan: Telaah atas pemikiran Immanuel Kant, Jurnal kependidikan dan kemasyarakatan,Vol.5 No. 1 (Januari- Juni,2007),Hal.71. 2 J. Sudarminta, Etika Umum : Kajian Tentang Beberapa Masalah Pokok dan Teori Etika Normatif, (Yogyakarta : Kanisius,2013),Hal.138. 3 Frans magnis Suseno, Tiga Belas Model Pendekatan Etika, (Yogyakarta : Kanisius,1998),Hal.135. 4 Imanuel Kant, The Metaphysical Element of Justice, 1965 : 99-106.
  • 3. Kritik mengenai Keadilan Versi Immanuel Kant menurut pandangan Thomas Aquinas Setiap manusia diwajibkan untuk menaati aturan, berprilaku baik, dan menaati hukum yang berlaku. Dan apabila terjadi sebuah pelanggaran secara langsung penegak hukum akan untuk melakukan penindakan sebagaimana diatur di dalam hukum. Namun tidak serta merta hukum hanya melihat dari sudut pandang kewajiban saja. Hukum juga harus memperhatikan kebaikan bersama seperti yang dimaksudkan dalam arti hukum itu sendiri. Bagaimana mungkin sesuatu yang wajib dilakukan namun tidak mendatangkan kebaikan secara menyeluruh. Akhir yang terjadi adalah hukum tersebut menjadi sangat individualistis. Sbeagaimana diketahui manusia tidak bisa dilepaskan dari manusia lainnya dalam berkehidupan atau lebih kita kenal dengan istilah manusia adalah makhlukh sosial. Sehingga dalam penerapan hukum dan keadilan haruslah memperhatikan kebaikan bersama/umum sebagai tujuan dari hukum itu sendiri. 2. Keadilan Menurut Jeremy Bentham dan John Stuart Mills Jeremy Bentham bersama dengan John Stuart Mills merupakan ahli filsuf sekaligus juga merupakan figur yang mempopulerkan paham utilitarianisme. Paham utilitarianisme dalam beberapa kesempatan juga dikenal dengan Pemahaman Konsekuenalisme. Menurut pemahaman utilitarianisme, suatu perbuatan dianggap baik apabila mendatangkan kebahagian dan sebaliknya dianggap perbuatan buruk apabila menyebabkan ketidakbahagiaan. Bukan saja kebahagiaan kepada bagi para pelakunya tapi juga kebahagiaan bagi orang lain. Yang dimaksud dengan kebahagiaan tersebut adalah kesenangan (pleasure) dan kekebebasan dari rasa sakit (pain), sedangkan sebaliknya yang dimaksud dengan ketidakbahagiaan adalah persaaan sakit dan tiada kesenangan dimaksud.5 Utilitarinisme menyatakan bahwa perbuatan baik adalah yang memberikan manfaat kepada banyak orang (the greatest happiness for the greatest number). Dengan kata lain pokok ajaran utilitarianisme adalah prinsip kemanfaatan. Seseorang tidak dilihat dari perbuatan baik atau seberapa buruk dirinya namun dilihat dari seberapa besar kemanfaatannya itu sendiri, Ajaran pokok dari Utilitarianisme adalah prinsip kemanfaatan (the principle of utility)6 5 John Stuart Mill, Utilitarianism : “Philosopical Ethics : An Introduction to Moral Phylosophy”, ed. Tom L. Beauchamp, (Boston : MacGrawHill, 201), hal. 106. Sebagaimana diterjemahkan oleh Frans Magnis Suseno dalam bukunya yang berjudul 13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad ke 19. 6 Encyclopedia Brittanica,Vol 3, WilliamBenthon Publisher,Chicago,1965.Hal.485
  • 4. Berangkat dari pemahaman tersebut, menurut Bentham dan Mills yang menjadi standar dari sebuah keadilan haruslah didasarkan kepada nilai kemanfaatannya. Rasa keadilan yang berdasarkan kemanfaatannya tersebut, juga dimaksudkan sebagai imbalan atau balasan (konsekuensi) atas sebuah tindakan kejahatan yang timbul karena (menurut Mills) perbuatan kejahatan dimaksud menyakiti anggota masyarakat lainnya dan adanya rasa simpati terhadap korban seklaigus juga untuk mencegah terjadinya kejahatan lebih besar lainnya.7 Sehingga tujuan dari Hukum adalah untuk mencapai dan menjamin (merealisasikan) kebahagiaan sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Para penganut paham utilitarianisme ini menganggap hukum berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Terkait hal tersebut, Bentham kemudian menyebut Hukum sebagai subordinat dari Kemanfaatan (a subordinate aspect of utility).8 Kritik terhadap Keadilan Versi Jeremy Bentham dan John Stuart Mills. Betham dan Mills tidak memberikan penjelesan lebih detail terhadap kebahagiaan dan manfaat, meskipun pemahaman Utilitarianisme tersebut memberikan konsep yang mendasar terhadap penekanan kepada manfaat, kesimpulan yang didapat dari pemahaman Bentham dan Mills hanya berujung kepada sesuatu yang sifatnya fisik materil dan kuantitatif. Betham dan Mills sering melakukan prilaku tidak perduli terhadap kepentingan pihak yang minor dimana pihak yang menjadi mayor akan selalu menjadi prioritas dan utama. Meskipun Bentham dan Mills gagal dalam memberikan pendistribusian atas manfaat tersebut secara adil. Selain kepentingan minoritas yang terabaikan, mereka juga melupakan bahwa nilai atas Manfaat/ kemanfaatan itu sendiri bagi beberapa benda/hal merupakan sesuatu yang berbeda dari hal hal yang bisa dinilai bagi orang per orang sehingga tidak mungkin untuk dipublikasikan secara mendunia. Paham Utilitarianisme terhadap manfaat konsekuensi atau akibat, akan mengabaikan tujuan terhadap sebuah perbuatan. Sebagai akibatnya, kebahagian yang diinginkan dari manfaat tersebut sangatlah tergantung pada persepsi masing-masing pihak. Persepsi yang berbeda-beda tersebut akan menjauhkan nilai manfaat yang ingin dicapai tersebut untuk menghasilkan seuatu yang memiliki rasa keadilan yang sesuai bagi semua pihak. 7 John S. Mill, Utilitarianism,New York, 1957, hlm. 63. 8 H.L.A. Hart, Essay in Bentham, Jurisprudence and Politcal Theory, Ofxord : Carlendon Press, 1982, hlm. 51.