BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
PRINSIP PENILAIAN
1. 1.2 Prinsip Umum Penilaian
Beberapa hal yang perlu diperlukan dalam penilaian hasil belajar peserta didik, yaitu:
1. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan pencapaian kompetensi
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
3. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
4. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Sahidiharjo (2004) mengemukakan, selain prinsip-prinsip umum tersebut, pelaksanaan
penilaian harus memegang prinsip-prinsip berikut.
1. Apa pun jenis penilaiannya harus memungkinkan adanya kesempatan yang
terbaik bagi siswa untuk menunjukkan hal yang mereka ketahui dan pahami, serta
mendemonstrasikan kemampuannya.
2. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilaian dan pencatatan secara
tepat.
Menurut lampiran Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian, prinsip
penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut.
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi oleh
factor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan Kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
2. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
1.3 Jenis-jenis Penilaian
Dilihat dari fungsinya penilaian dibedakan menjadi lima jenis yaitu penilaian
formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian
penempatan.
a. Penilaian Formatif
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan guru pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan
demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar untuk
memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.
b. Penilaian Sumatif.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yakni akhir
caturwulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang
dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh kompetensi siswa dan kompetensi mata
pelajaran dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada
proses.
c. Penilaian Diagnostik.
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan
siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan
belajar, pengajaran remedial (remedial teaching), menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soalnya
disusun sedemikian rupa agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh
para siswa.
d. Penilaian Selektif.
Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya tes atau
ujian saringan masuk ke sekolah tertentu.
3. e. Penilaian Penempatan.
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan
prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain,
penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan
kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa.