SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Spesifikasi yang dipersyartakan dalam Europe Pharmacopoea
1. Host Cell Derived Protein
Protein sel inang masuk ke dalam kategori ketidakmurnian terkait proses. Merupakan protein
yang ikut terproduksi pada saat proses overproduksi protein yang diperlukan oleh sel inang
untuk mempertahankan fungsi dan hidupnya seperti pertumbuhan, proliferasi, pertahanan, dan
transkripsi gen. Meskipun pada saat proses purifikasi protein sebagian besar protein inang
akan hilang, namun masih ada kemungkinan sel inang yang tidak termurnikan. Protein inang
yang terbawa dapat berpengaruh terhadap imunogenisitas produk dan menurunkan potensi
serta stabilitas produk sehingga jumlahnya harus dikontrol. (De Zafra, et al. 2015)
2. Host Cell and Vector Derived DNA
DNA dari sel inang maupun dari vektor berasal dari proses upstream produksi protein
rekombinan. Dapat dihasilkan pada saat lisis ataupun mekanisme fisik lain yang merusak sel.
DNA dari sel inang maupun vektor boleh ada dalam batasan 100 pg – 10 ng per dosis sediaan.
Perlu dilakukan pengujian terhadap DNA dari sel inang maupun vektor karena jika terdapat
pada produk dalam jumlah yang cukup banyak dapat menimbulkan respon imun yang tidak
diinginkan.
Identifikasi
1. Assay
Untuk protein EPO assay berkaitan erat dengan aktivitas dari protein sehingga perlu dilakukan
pengujian sesuai dengan prosedur uji potensinya.
2. Capilarry zone electrophoresis
Pada umumnya produk rekombinan dari Epo diproduksi menggunakan sel CHO, merupakan
glikoprotein dengan bobot molekul 30400 Kda dan memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 39,5%
dengan bentuk konformasi protein yang sangat mirip dengan bentuk alaminya. Profil glikosilasi yang
dihasilkan pada saat overproduksi menggunakan sel mamalia bisa jadi bebrbeda beda sehingga perlu
dilakukan pengujian. CZE dalam pengujian digunakan untuk menganalisis bentuk glikoform dari Epo.
Dengan CZE maka protein rekombinan yang dihasilkan dapat dipisahkan melalui prinsip pemisahan
berdasarkan kromatografi. (Cifuentes, et al. 1999)
3. SDS Page and Immunoblotting
Dilakukan pengujian dengan SDS Page bertujuan untuk mengetahui apakah proteinyang dihasilkan
benar EPO atau bukan berdasarkan pada ukuran yang terbetuk berupa pita-pita yang dibandingkan
dengan marka.Perlu dilakukan karena untuk memastikan bahwa protein yang dihasilkan minimal benar
dulu secara ukuran.
Imunoblotting dilakukan setelah memastikan dari hasil SDS bahwa protein yang diuji memiliki ukuran
yang benar. Pengujian ini bertujuan untuk melihat kualitas dari produk EPO yang dihasilkan. Kualitas
EPO ditentukan berdasarkan kemampuan untuk berikatan dengan antibodi sekunder berlabel yang
ditambahkan saat pengujian. Banyaknya sinyal fluoresens yang terdeteksi berbanding lurus dengan
kualitas dari EPO yang dihasilkan. (Gianoncelli, et al, 2015)
4. Peptide Mapping
Identifikasi berdasarkan pola pemotongan ikatan peptida secara selektif menggunakan enzim tripsin
yang dianalisis menggunakan KCKT dengan membandingkan profil kromatogram sampel dengan
baku (erythropoietin for physicochemical tests CRS). Enzim tripsin dapat memotong rantai polipeptida
pada sisi karboksil dari residu asam amino lisin atau arginin dari protein EPO. (Coffey, A. et al.
2013).
5. N-terminal sequence analysis
Analisis sekuens amino N-terminal digunakan untuk mengidentifikasi urutan dari 15 asam amino awal
pada EPO dimulai dari ujung N menggunakan metode Degradasi Edman. Perlu dilakukan untuk
memastikan bahwa 15 asam amino awal pada ujung N adalah benar.
Test
1. Protein
Pengujian dilakukan untuk menentukan kadar dari EPO yang dipersyaratkan harus memenuhi kadar
80-120% untuk setiapsediaan agar dapat memberikan efek yang diinginkan.
2. Dimer dan senyawa sejenis dengan massa molekul lebih tinggi dari EPO
Dilakukan untuk menganalisis ketidakmurnian terkait produk berupa dimer EPO dan senyawa sejenis
dengan massa molekul lebih tinggi dari EPO menggunakan SEC-HPLC. Dimer dapat terbentuk karena
terdapat ikatan disulfida yang dapat menyebabkan interaksi antar molekul EPO (Matejtschuk, et al.
2019).
3. Asam sialat
Sebagian besar protein terapetik yang diproduksi melalui metode teknologi rekombinan dapat
mengalami sialisasi pada glikoproteinnya, termasuk pada EPO juga glikoproteinnya mengandung
asam sialat. Sialisasi disebabkan oleh adanya asam sialat yang merupakan residu gula pada ujung N
dan O dari rantai glikosilasi.Sialisasi dapat mempengaruhi waktu paruh dari protein rekombinan →
mempengaruhi efikasi (Kwak, CY et al. 2017)
Assay
A. In polycythaemic mice
B. In normocythaemic mice
DAFTAR PUSTAKA
 De Zafra, Christina L. Zuch; Quarmby, Valerie; Francissen, Kathleen; Vanderlaan, Martin; Zhu-
Shimoni, Judith (2015). Host cell proteins in biotechnology-derived products: A risk assessment
framework. Biotechnology and Bioengineering, 112(11), 2284–2291. doi:10.1002/bit.25647
 Alejandro Cifuentes; Marı́a Victoria Moreno-Arribas; Mercedes de Frutos; Jose Carlos Dı́ez-Masa
(1999). Capillary isoelectric focusing of erythropoietin glycoforms and its comparison with flat-bed
isoelectric focusing and capillary zone electrophoresis. , 830(2), 453–463. doi:10.1016/s0021-
9673(98)00875-9
 Gianoncelli A, Bonini SA, Bertuzzi M, Guarienti M, Vezzoli S, Kumar R, Delbarba A, Mastinu A,
Sigala S, Spano P, Pani L, Pecorelli S, Memo M. An Integrated Approach for a Structural and
Functional Evaluation of Biosimilars: Implications for Erythropoietin. BioDrugs. 2015
Aug;29(4):285-300. doi: 10.1007/s40259-015-0136-3. PMID: 26334631; PMCID: PMC4562010.
 Kwak CY, Park SY, Lee CG, Okino N, Ito M, Kim JH. Enhancing the sialylation of recombinant EPO
produced in CHO cells via the inhibition of glycosphingolipid biosynthesis. Sci Rep. 2017 Oct
12;7(1):13059. doi: 10.1038/s41598-017-13609-4. PMID: 29026192; PMCID: PMC5638827.
 Matejtschuk, P., Duru, C., Malik, K.P. et al. Development of a stable chemically cross-linked
erythropoietin dimer for use in the quality control of erythropoietin therapeutic products. Anal Bioanal
Chem 411, 2755–2758 (2019). https://doi.org/10.1007/s00216-019-01768-4

More Related Content

Similar to Tugas Spesifkasi Erythropoietin.docx

Similar to Tugas Spesifkasi Erythropoietin.docx (20)

Infografis produk biosimilar
Infografis produk biosimilar Infografis produk biosimilar
Infografis produk biosimilar
 
Makalah kapsel
Makalah kapselMakalah kapsel
Makalah kapsel
 
Struktur dan posisi gen
Struktur dan posisi genStruktur dan posisi gen
Struktur dan posisi gen
 
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptx
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptxAdinda Presentasi 25 Agustus.pptx
Adinda Presentasi 25 Agustus.pptx
 
11622916.ppt
11622916.ppt11622916.ppt
11622916.ppt
 
Tugas elisa gandi
Tugas elisa gandiTugas elisa gandi
Tugas elisa gandi
 
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptxrekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
rekayasa_genetika_Green_Fluorescent_Prot.pptx
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
BIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptxBIOKIMia khalifah.pptx
BIOKIMia khalifah.pptx
 
11622916.ppt
11622916.ppt11622916.ppt
11622916.ppt
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknik
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
kulturisasi dan diferensiasi stem cell.pptx
kulturisasi dan diferensiasi stem cell.pptxkulturisasi dan diferensiasi stem cell.pptx
kulturisasi dan diferensiasi stem cell.pptx
 
Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
Onkogen
OnkogenOnkogen
Onkogen
 
Onkogen
OnkogenOnkogen
Onkogen
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
BIOLOGI SEL KEL 3 KELAS 1B
BIOLOGI SEL KEL 3 KELAS 1BBIOLOGI SEL KEL 3 KELAS 1B
BIOLOGI SEL KEL 3 KELAS 1B
 

Recently uploaded

Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogorjualobat34
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxNurAriFelani
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptUmiIstiqomah4
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 

Recently uploaded (20)

Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandunganFarmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandunganKimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Bandar Lampung jual obat penggugur kandungan
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 

Tugas Spesifkasi Erythropoietin.docx

  • 1. Spesifikasi yang dipersyartakan dalam Europe Pharmacopoea 1. Host Cell Derived Protein Protein sel inang masuk ke dalam kategori ketidakmurnian terkait proses. Merupakan protein yang ikut terproduksi pada saat proses overproduksi protein yang diperlukan oleh sel inang untuk mempertahankan fungsi dan hidupnya seperti pertumbuhan, proliferasi, pertahanan, dan transkripsi gen. Meskipun pada saat proses purifikasi protein sebagian besar protein inang akan hilang, namun masih ada kemungkinan sel inang yang tidak termurnikan. Protein inang yang terbawa dapat berpengaruh terhadap imunogenisitas produk dan menurunkan potensi serta stabilitas produk sehingga jumlahnya harus dikontrol. (De Zafra, et al. 2015) 2. Host Cell and Vector Derived DNA DNA dari sel inang maupun dari vektor berasal dari proses upstream produksi protein rekombinan. Dapat dihasilkan pada saat lisis ataupun mekanisme fisik lain yang merusak sel. DNA dari sel inang maupun vektor boleh ada dalam batasan 100 pg – 10 ng per dosis sediaan. Perlu dilakukan pengujian terhadap DNA dari sel inang maupun vektor karena jika terdapat pada produk dalam jumlah yang cukup banyak dapat menimbulkan respon imun yang tidak diinginkan. Identifikasi 1. Assay Untuk protein EPO assay berkaitan erat dengan aktivitas dari protein sehingga perlu dilakukan pengujian sesuai dengan prosedur uji potensinya. 2. Capilarry zone electrophoresis Pada umumnya produk rekombinan dari Epo diproduksi menggunakan sel CHO, merupakan glikoprotein dengan bobot molekul 30400 Kda dan memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 39,5% dengan bentuk konformasi protein yang sangat mirip dengan bentuk alaminya. Profil glikosilasi yang dihasilkan pada saat overproduksi menggunakan sel mamalia bisa jadi bebrbeda beda sehingga perlu
  • 2. dilakukan pengujian. CZE dalam pengujian digunakan untuk menganalisis bentuk glikoform dari Epo. Dengan CZE maka protein rekombinan yang dihasilkan dapat dipisahkan melalui prinsip pemisahan berdasarkan kromatografi. (Cifuentes, et al. 1999) 3. SDS Page and Immunoblotting Dilakukan pengujian dengan SDS Page bertujuan untuk mengetahui apakah proteinyang dihasilkan benar EPO atau bukan berdasarkan pada ukuran yang terbetuk berupa pita-pita yang dibandingkan dengan marka.Perlu dilakukan karena untuk memastikan bahwa protein yang dihasilkan minimal benar dulu secara ukuran. Imunoblotting dilakukan setelah memastikan dari hasil SDS bahwa protein yang diuji memiliki ukuran yang benar. Pengujian ini bertujuan untuk melihat kualitas dari produk EPO yang dihasilkan. Kualitas EPO ditentukan berdasarkan kemampuan untuk berikatan dengan antibodi sekunder berlabel yang ditambahkan saat pengujian. Banyaknya sinyal fluoresens yang terdeteksi berbanding lurus dengan kualitas dari EPO yang dihasilkan. (Gianoncelli, et al, 2015) 4. Peptide Mapping Identifikasi berdasarkan pola pemotongan ikatan peptida secara selektif menggunakan enzim tripsin yang dianalisis menggunakan KCKT dengan membandingkan profil kromatogram sampel dengan baku (erythropoietin for physicochemical tests CRS). Enzim tripsin dapat memotong rantai polipeptida pada sisi karboksil dari residu asam amino lisin atau arginin dari protein EPO. (Coffey, A. et al. 2013). 5. N-terminal sequence analysis Analisis sekuens amino N-terminal digunakan untuk mengidentifikasi urutan dari 15 asam amino awal pada EPO dimulai dari ujung N menggunakan metode Degradasi Edman. Perlu dilakukan untuk memastikan bahwa 15 asam amino awal pada ujung N adalah benar. Test 1. Protein Pengujian dilakukan untuk menentukan kadar dari EPO yang dipersyaratkan harus memenuhi kadar 80-120% untuk setiapsediaan agar dapat memberikan efek yang diinginkan. 2. Dimer dan senyawa sejenis dengan massa molekul lebih tinggi dari EPO Dilakukan untuk menganalisis ketidakmurnian terkait produk berupa dimer EPO dan senyawa sejenis dengan massa molekul lebih tinggi dari EPO menggunakan SEC-HPLC. Dimer dapat terbentuk karena terdapat ikatan disulfida yang dapat menyebabkan interaksi antar molekul EPO (Matejtschuk, et al. 2019). 3. Asam sialat Sebagian besar protein terapetik yang diproduksi melalui metode teknologi rekombinan dapat mengalami sialisasi pada glikoproteinnya, termasuk pada EPO juga glikoproteinnya mengandung asam sialat. Sialisasi disebabkan oleh adanya asam sialat yang merupakan residu gula pada ujung N dan O dari rantai glikosilasi.Sialisasi dapat mempengaruhi waktu paruh dari protein rekombinan → mempengaruhi efikasi (Kwak, CY et al. 2017) Assay A. In polycythaemic mice B. In normocythaemic mice
  • 3. DAFTAR PUSTAKA  De Zafra, Christina L. Zuch; Quarmby, Valerie; Francissen, Kathleen; Vanderlaan, Martin; Zhu- Shimoni, Judith (2015). Host cell proteins in biotechnology-derived products: A risk assessment framework. Biotechnology and Bioengineering, 112(11), 2284–2291. doi:10.1002/bit.25647  Alejandro Cifuentes; Marı́a Victoria Moreno-Arribas; Mercedes de Frutos; Jose Carlos Dı́ez-Masa (1999). Capillary isoelectric focusing of erythropoietin glycoforms and its comparison with flat-bed isoelectric focusing and capillary zone electrophoresis. , 830(2), 453–463. doi:10.1016/s0021- 9673(98)00875-9  Gianoncelli A, Bonini SA, Bertuzzi M, Guarienti M, Vezzoli S, Kumar R, Delbarba A, Mastinu A, Sigala S, Spano P, Pani L, Pecorelli S, Memo M. An Integrated Approach for a Structural and Functional Evaluation of Biosimilars: Implications for Erythropoietin. BioDrugs. 2015 Aug;29(4):285-300. doi: 10.1007/s40259-015-0136-3. PMID: 26334631; PMCID: PMC4562010.  Kwak CY, Park SY, Lee CG, Okino N, Ito M, Kim JH. Enhancing the sialylation of recombinant EPO produced in CHO cells via the inhibition of glycosphingolipid biosynthesis. Sci Rep. 2017 Oct 12;7(1):13059. doi: 10.1038/s41598-017-13609-4. PMID: 29026192; PMCID: PMC5638827.  Matejtschuk, P., Duru, C., Malik, K.P. et al. Development of a stable chemically cross-linked erythropoietin dimer for use in the quality control of erythropoietin therapeutic products. Anal Bioanal Chem 411, 2755–2758 (2019). https://doi.org/10.1007/s00216-019-01768-4