Kitab-kitab sejarah Perjanjian Lama mencakup periode sejarah bangsa Israel sejak merebut tanah Kanaan hingga pembuangan dan pemulihan. Tulisan-tulisan sejarah ini bersifat ideologis dan ditulis dari perspektif Yerusalem dan Yehuda, serta mencakup periode teokrasi, kerajaan, hingga pemulihan. Kanon sejarah Ibrani terdiri atas 12 kitab yang mencatat sejarah 800 tahun Israel.
4. Sejarah
KBBI
sejarah/se·ja·rah/ n 1 asal-usul (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; 3 pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang
benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah;-- musik Sen pengetahuan yang mencakupi uraian
deskriptif tentang fungsi musik dalam masyarakat, riwayat seniman, riwayat pendidikan musik, sejarah notasi,
kritik, perbandingan gaya, dan perkembangan musik;
-- umum sejarah tentang kejadian di dunia;
Situs University of Cambridge:
◦ Sejarah adalah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu dan dapat diketahui melalui peninggalan pada
masa peristiwa terjadi.
◦ Sejarah juga sebagai sebuah bidang ilmu yang melakukan kajian secara sistematis mengenai seluruh
perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat di masa lalu.
5. History and Historiography
◦ History, the discipline that studies the chronological record of events (as affecting a
nation or people), based on a critical examination of source materials and usually
presenting an explanation of their causes. (Encyclopedia Britanica)
◦ Historiography, the writing of history, especially the writing of history based on the
critical examination of sources, the selection of particular details from the authentic
materials in those sources, and the synthesis of those details into a narrative that stands
the test of critical examination. The term historiography also refers to the theory and
history of historical writing
6. Tulisan sejarah bermula ketika masyarakat sudah
mengenal budaya tulis menulis
◦ In the beginning was the spoken word. Humans lived for tens of thousands of years with language, and
thus with tales about the past, but without writing. Oral history is still important in all parts of the world,
and successful transmission of stories over many generations suggests that people without writing can have a
sophisticated historical sense. The historical record, however, must start with a system of writing and a
suitable writing technology. The earliest forms of writing included cuneiform and pictographs, which were
inscribed on stone and clay tablets in Egypt and Mesopotamia, as well as Chinese ideograms, which were
incised in bronze and on oracle bones (baked oxen bones whose cracks and fissures were thought to foretell
the future). People in Egypt, Mesopotamia, and China were the first to make records of their
contemporaries, which took the form of lis
◦ https://www.britannica.com/topic/historiography/Ancient-historiographyts of kings and ancestors.
7.
8. Perjanjian Lama adalah historiografi
◦ The Hebrew Bible (Old Testament) was as fundamental to Western
historiography as the dynastic histories were to Chinese historiography.
Although the Bible is many things, it is substantially a work of history.
Seventeen of its 39 books are historical, and the 5 major and 12 minor
prophets also offer moral interpretations of historical events.
Furthermore, references in the Hebrew Bible indicate that annals of the
Israelite kings once existed, though they have since been lost.
◦ Contoh: Historiografi dari awal mula sampai pembuangan (Kejadian-2
Raja) – Historiografi (Lukas dan Kisah Para Rasul)
9. Sejarah dalam Perjanjian Lama
◦ cara masyarakat kuno memahami sejarah berbeda dengan masyarakat pada zaman sekarang.
Jika orang modern melihat manusia, entah sifat, sikap dan perbuatannya, sebagai faktor
penentu dalam perjalanan sejarah, orang zaman dahulu melihat perjalanan sejarah lebih
digerakkan oleh sesuatu yang melampaui manusia. DAVIES, The history of ancient Israel, 24.
◦ Dalam pikiran masyarakat kuno, sejarah yang meliputi segala peristiwa di muka bumi, diatur
dan digerakkan oleh makhluk supranatural. Dalam agama politeis, mereka adalah para dewa-
dewi. Sementara itu, dalam agama monoteis, pengatur dan penggerak sejarah adalah Allah.
Ditempatkan dalam pemahaman ini, perjalanan sejarah manusia, nasib manusia dan seluruh
ciptaan, entah secara individual maupun kolektif, sangat tergantung pada “Yang-Ilahi” ini.
10. ◦ Selain itu, masyarakat zaman kuno juga melihat sejarah ‘bukanlah proses evolutif interaksi
manusia, tetapi lebih merupakan peristiwa yang lahir dari kehendak, rencana dan tindakan
Yang-Ilahi sendiri. Atau dengan kata lain, sejarah adalah hasil dari aktivitas “Yang ilahi.”
“Yang-Ilahi” adalah subyek penentu perjalanan sejarah manusia. “Yang-Ilahi” ikut campur
tangan dan mengarahkan segala peristiwa dalam perjalanan sejarah. Sebagai bagian dari
masyarakat kuno, para penulis Alkitab memiliki pola pikir yang sama. Mereka memahami
sejarah sebagai rangkaian peristiwa di masa lampau yang digerakkan, dikontrol dan ditentukan
oleh TUHAN DAVIES, The History of Ancient Israel, 24.
◦ TUHAN adalah aktor utama sejarah manusia. Bukan hanya untuk bangsa Israel, tetapi
juga seluruh bangsa di muka bumi. Sejumlah teks Alkitab kerap menunjukkan kisah tentang
Allah yang menentukan dan mengatur peralihan atau aktivitas kekaisaran besar seperti Mesir,
Asyur, Babilonia, dan Persia. Segala peristiwa yang berkaitan dengan perjalanan hidup bangsa
Israel merupakan bagian dari rencana dan karya TUHAN. Di sini, penting untuk dipahami
bahwa sejarah bangsa Israel adalah sejarah tentang TUHAN yang berencana dan bertindak
untuk umat-Nya. Sejarah Israel bukanlah sekedar sejarah yang murni muncul dari inisiatif dan
tindakan bangsa Israel atau bangsa-bangsa di dunia yang berhubungan dengan Israel. Bangsa
Israel bukanlah subyek sejarah, melainkan obyek sejarah yang diatur oleh TUHAN. DAVIES,
Memories of ancient Israel, 31.
11. Bentuk Sastra: Prosa
◦ Tulisan Sejarah umumnya ditulis dalam bentuk prosa dengan mengambil bentuk narasi
◦ Pengertian Prosa ialah sebuah karya sastra berupa tulisan bebas yang tidak terikat dengan berbagai
aturan yang dalam penulisan nya seperti rima, diksi, irama, dan lain sebagainya. Makna tulisan yang
terdapat di dalam prosa yakni bersifat denotatif dan tulisan yang yang terkandung di dalam nya
memiliki makna yang sebenarnya. Walaupun terkadang terdapat kata kiasan di dalamnya,Maka dalam
hal tersebut hanya dapat fungsikan sebagai ornamen atau hanya untuk memperindah tulisan yang ada di
dalam prosa tersebut.
◦ Secara etimologis, kata prosa yakni di langsir dari bahasa Latin “Prosa” yang artinya “terus terang”.
Sehingga pengertian prosa tersebut adalah karya sastra yang di pergunakan untuk mendeskripsikan
sebuah fakta. https://materibelajar.co.id/prosa-adalah/
12. Narasi
◦ Pengertian narasi ini merupakan suatu bentuk pengembangan paragraf di dalam sebuah karangan atau juga karya
tulis di mana menjelaskan serangkaian peristiwa atau kejadian secara berurutan itu dari waktu ke waktu; yakni
dari awal, tengah, hingga akhir. Terdapat juga beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai pengertian narasi
ini merupakan sebuah karangan yang disajikan dengan berdasarkan alur atau plot, di mana terdapat suatu
peristiwa, tokoh serta konflik. Sebuah narasi tersebut bisa atau dapat berisi cerita dengan berdasarkan fakta (narasi
ekspositoris) atau juga cerita fiksi (narasi sugestif).
◦ Menurut Gorys Keraf (2001:137) Pengertian narasi ini merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha
mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian seolah-olah pembaca tersebut melihat atau juga
mengalami sendiri peristiwa/kejadian itu. Narasi tersebut lebih mengisahkan suatu kehidupan yang
dinamis di dalam suatu rangkaian waktu.
◦ https://pendidikan.co.id/pengertian-narasi/
19. 3 Kitab Sejarah
◦Sejarah Pertama (Primary History), Kitab Sejarah
Deuteronomistis = Yosua, Hakim-Hakim, 1-2 Smauel, 1-2 Raja-
Raja
◦Sejarah Kedua (Rut, Ezra, Nehemia, 1-2 Tawarikh, Ester
◦Kitab-Kitab Sejarah Deuterokanonikal: Yudit, Tobit, 1-2 Makabe
◦18 Kitab Sejarah dalam PL
21. Perhatikan!!!
◦ Pertama, Kitab-Kitab Sejarah Sebagian besar ditulis dan diedit tidak lebih awal dari abad 7 –beberapa abad
setelah period Yosua dan Hakim-Hakim. Cerita rakyat dan legenda menjadi bahan utama penulisan
modifikasi dan pengeditan yang Panjang.
◦ Kedua, Sejarah Israel dalam kitab-kitab Sejarah bersifat ideologis --- diwarnai teologi Deuteronomistis dan
pola dosa-hukuman dan kebaikan-ganjaran.
◦ Ketiga, Ditulis dari perspektif Yerusalem, Yehuda, dan Dinasti Daud. Konsekuensi, kerajaan Utara/Israel
dipadang negative.
◦ Keempat, Tulisan sejarah Israel memperlihatkan editorial yang berbeda-beda dan menjadi satu. Contoh:
pandangan tentang kerajaan sekaligus positif dnan negative.
22. Cakupan Kitab Sejarah
◦ These books cover the life of the nation from their possession of
the land down to the two deportations and loss of the land
because of unbelief and disobedience. Covering about 800 years of
Israel’s history, these twelve books tell about the conquering and
possession of Canaan, the reigns of the judges, the establishment of
kings, the division of Israel into the northern and Southern Kingdoms,
the fall of the Northern Kingdom to Assyria, the exile of the Southern
Kingdom into Babylon, and the return to Jerusalem under the
leadership of men like Nehemiah and Ezra.
◦ https://bible.org/seriespage/4-historical-books
23. Historical Books:
Yosua
Hakim-Hakim dan Rut
Merebut Tanah Terjanji
Penindasan Israel oleh bangsa Kanaan
The Theocracy: These books cover the period when
Israel was ruled by God (1405-1043 B.C.).
1 Samuel
2 Samuel
1 Kings 1-10
1 Kings 11-22
2 Kings 1-17
2 Kings 18-25
1 Chronicles
2 Chronicles
Stabilisasi bangsa
Ekspansi bangsa
Glorifikasi bangsa
Terpecahnya bangsa
Kemerosotan kerajaan Utara
Deportasi kerajaan Selatan
Persiapan membangun Bait Allah
Penghancuran Bait Allah
The Monarchy: These books trace the history of
Israel’s monarchy from its establishment to its
destruction in 586 B.C.
Ezra
Nehemiah
Esther
Restorasi Bait Allah
Rekonstruksi Kota Yerusalem
Perlindungan terhadap bangsa Israel
The Restoration: These books describe the return of
a remnant to the land after 70 years of captivity (605-
536 B.C.).