2. PENGENALAN SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan
mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti
berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan
lainnya.
Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron)
yang berkumpul membentuk suatu berkas ( faskulum).
Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf.
4. TIPE SEL SARAF (NEURON) BERDASARKAN BENTUK
Unipolar neuron
Bipolar neuron
Interneuron
Pyramidal cell
Motor neuron
5. Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)
• Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima
rangsangan) kesumsum tulang belakang.
Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
• Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunansaraf
pusat keefektor.
Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi
• Merupakan penghubung sel saraf yang satu denga sel saraf
yang lain.
TIPE SEL SARAF (NEURON) BERDASARKAN FUNGSI
6. SUSUNAN SEL SARAF
Dendrit, berfungsi menerima rangsang.
Badan sel (perikarion), berfungsi memproses
rangsang. Badan sel mengandung badan Nissl
sebagai alat sintesis protein.
Akson, berfungsi menghantarkan rangsang
menuju sinapsis, dan diselubungi myelin. Ujung
awal akson disebut akson hillock, dan ujung akhir
akson disebut akson terminal.
Sel Schwann, merupakan sel glia (penunjang sel
saraf) berupa lemak yang berfungsi menghasilkan
selubung myelin.
Selubung mielin, berfungsi untuk melindungi
akson dan memberi nutrisi.
Nodus Ranvier (celah), berfungsi untuk
mempercepat hantaran rangsangan.
Sinapsis, berfungsi meneruskan rangsang ke sel
saraf selanjutnya.
7. Lanjutan …
• Sel saraf yang rusak didalam sistem saraf pusat akan
difagositosis oleh makrofag yang khas yaitu mikroglia.
• Ruang-ruang yang telah dibersihkan lewat proses
fagositosis kemudian akan diduduki oleh sel-sel glia yang
berproliferasi secara besar-besaran membentuk parut glia
(Glial scar).
• Adanya glial scar ini menghalangi proses perbaikan,
sehingga kerusakan sel saraf didalam sistem saraf pusat
atau permanen dan tidak dapat diperbaiki
8. REGENERASI SEL SARAF
• Neuron memiliki keterbatasan kemampuan dalam
beregenerasi jika terjadi kerusakan.
• Jika terjadi kerusakan berat pada saraf perifer hanya
sedikit akson yang mampu memperbaiki diri fungsi
saraf terganggu
• Sel schwann berperan dalam perbaikan saraf perifer
yang rusak.
• Regenerasi di sistem saraf pusat lebih terbatas
karena:
o Akson yang terlibat lebih banyak,
o Astrosit membentuk jaringan parut yang
dapat mencegah akson tumbuh melewati
area yang rusak
o Astrosit melepaskan zat kimia yg
menghambat pertumbuhan akson kembali
Sel-sel saraf baik pada sistem saraf pusat ataupun
sistem saraf tepi sejak dahulu dianggap tidak dapat
membelah diri pada individu yang telah selesai
perkembangan sistem sarafnya.
Hasil-hasil penelitian pada akhir ini menunjukkan
bahwa kemungkinan besar sel saraf tersebut masih
dapat membelah diri walaupun sangat lamban.
Sel saraf pada sistem saraf pusat, jika mengalami
trauma yang menghancurkan, maka tidak dapat
diganti baru karena sel ersebut tidka dapat
berproliferasi kembali.
Serat saraf tepi jika mengalami trauma (luka atau
terpotong), sel tersebut akan berusaha
memperbaiki, melakukan regenerasi juluran saraf
yang rusak & memperbarui fungsinya selama
bagian perikarion tidak mengalami kerusakan.
9. KLASIFIKASI SISTEM SARAF
Sistem Saraf Pusat
•Otak
•Otak depan
(Prosoncephalon)
•Otak besar (Cerebrum)
•Otak tengah
(Mesencephalon)
•Otak belakang
(Rhombencephalon)
•Otak kecil (serebelum)
•Sumsum sambung (medulla
oblongata)
•Jembatan varol (pons varoli)
•Sumsum tulang belakang
(medula spinalis)
Sistem Saraf Perifer
•Saraf sensoris (saraf aferen)
disebut juga sel saraf indera,
karena berfungsi membawa
rangsangan (impuls) dari
indera ke saraf pusat (otak
dan sumsum tulang
belakang)
•Saraf motoris (saraf eferen)
berfungsi membawa
rangsangan (impuls) dari
pusat saraf ke otot atau
kelenjar berupa respon.
•Saraf Volunter/Somatik
(disadari)
Sistem Saraf
Involunter/Otonom (Tidak
Disadari)
•Sistem saraf simpatik
•Sistem saraf parasimpatik
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri
atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom
10. SISTEM SARAF PUSAT
Susunan sistem saraf pusat Terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang.Tersusun atas substansi kelabu
(grisea) berupa kumpulan badan sel saraf, dan substansi
putih (alba) berupa serabut saraf (akson saraf).
substansi sumsum tulang
putih belakang
otak
substansi kelabu
11. Dilindungi rangka berupa tengkorak (otak) dan
ruas-ruas tulang belakang (sumsum tulang
belakang), dan tersambung oleh balok otak dan
rongga yang disebut ventrikel.
Dilindungi oleh selaput yang disebut meninges
yang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari
lapisan piamater (dalam), arachnoid (tengah) dan
duramater (luar).
Berisi cairan getah bening yang disebut cairan
cerebrospinal.
12. Otak adalah organ yang bertanggung jawab
sebagai pusat koordinasi tubuh.
Berdasarkan hemisfernya (belahan), otak terbagi
menjadi:
Otak kiri, mengendalikan tubuh bagian kanan,
merupakan pusat IQ, logika, rasio, membaca, menulis
dan matematika.
Otak kanan, mengendalikan tubuh bagian kiri,
merupakan pusat EQ, linguistik, perasaan, seni,
ekspresi dan komunikasi
13. Lanjutan ...
Berdasarkan perkembangan sewaktu embrio, otak terbagi menjadi:
Gabungan mesensefalon, pons varolii dan medulla oblongata disebut
batang otak.
Otak depan (prosensefalon)
• Telensefalon, yaitu cerebrum (otak besar).
• Diensefalon yaitu talamus, hipotalamus, kelenjar pineal, kelenjar hipofisis, dll.
Otak tengah (mesensefalon)
Otak belakang (rhombensefalon)
• Metensefalon, yaitu pons varolii dan cerebellum (otak kecil).
• Mielensefalon, yaitu medulla oblongata (sumsum lanjutan).
14. Bagian-bagian otak secara umum:
Otak besar terbagi menjadi empat lobus:
Lobus frontalis (depan/dahi)
Lobus parietalis (atas/ubun-ubun)
Lobus temporalis (samping/pelipis)
Lobus oksipetalis (belakang)
Cerebrum (otak besar)
• Bagian terbesar otak sebagai pusat
pengaturan aktivitas tubuh.
15. .
Lanjutan ...
Talamus
• Substansi kelabu yang menerima impuls dari saraf sensorik (kecuali penciuman) ke korteks otak. Talamus melakukan persepsi dan
perwujud- an fisik luar terhadap rasa sakit dan emosi.
Hipotalamus
• Merupakan pusat pengaturan saraf otonom seperti emosi, tingkah laku, suhu tubuh, lapar dan haus, tidur, keseimbangan
metabolisme tubuh, dan tekanan darah. Hipotalamus menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelenjar hipofisis.
Mesensefalon (otak tengah)
• Ukurannya kecil dan terdapat bagian yang mengendalikan penglihatan (kolikuli superior) dan pendengaran (kolikuli
inferior).
Pons varolii (jembatan varol)
• Merupakan jembatan penghubung bagian- bagian dari otak.
Medulla oblongata (sumsum lanjutan)
• Merupakan penghubung otak ke sumsum tulang belakang. Fungsinya mengatur denyut jantung, tekanan darah, frekuensi
pernapasan, produksi ludah, gerak alat pencernaan, batuk dan bersin.
Cerebellum (otak kecil)
• Bagian terbesar kedua otak sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi gerak
16. SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah
lanjut jaringan saraf yang bertugas membawa impuls dari
dan ke sistem saraf pusat.
Berdasarkan arah impuls, sistem saraf tepi terbagi
menjadi:
Saraf aferen, adalah saraf yang menghantarkan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat.
Saraf eferen, adalah saraf yang menghantarkan
impuls dari sistem saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terdiri dari:
Saraf kranial Berjumlah 12 pasang dan merupakan
percabangan dari otak/kepala.
17. Lanjutan...
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) adalah organ yang
bertanggung jawab atas pusat koordinasi gerak refleks.
Medulla spinalis terdapat pada ruas-ruas tulang belakang
sampai ruas kedua tulang pinggang Fungsi medulla spinalis
adalah menghantarkan impuls dari reseptor ke otak lalu ke
efektor, dan alternatif jalan terpendek gerak refleks.
18. Lanjutan ...
No Nama Saraf sensorik Saraf motorik
I Olfaktori (hidung) reseptor hidung -
II Optik (mata) retina -
III Okulomotorik (mata) otot rektus dan obliks inferior mata
otot rektus dan obliks inferior mata,
badan siliaris, iris
IV Troklear (mata) otot obliks superior mata otot penggerak mata lainnya
V Trigeminal (daerah wajah)
kulit wajah, rahang, gigi, kelenjar air
mata
otot pengunyah
VI Abdusen (mata) otot rektus eksternal mata otot penggerak mata lainnya
VII Fasial (daerah wajah)
pengecap di ujung lidah, otot wajah,
bibir, kelopak mata
otot wajah, kelenjar ludah, kelenjar air
mata
VIII
Auditori/Vestibulo
koklear (pendengaran)
koklea dan saluran semisirkular
telinga
-
IX
Glosofaringeal (pengecap
dan pencernaan)
pengecap di lidah belakang kelenjar ludah, otot penelan di laring
X Vagus (organ viseral)
saraf organ dalam, paru-paru,
lambung, aorta, laring
saraf parasimpatik jantung, usus,
laring dan kerongkongan
XI Aksesoris/Spinal (otot) otot sekitar leher dan pundak otot sekitar leher dan pundak
XII Hipoglosal (otot) otot lidah otot lidah
19. Lanjutan...
Saraf spinal. Berjumlah 31 pasang dan merupakan percabangan dari sumsum
tulang belakang dan campuran saraf sensorik dan motorik.
Saraf leher (8 pasang)
Saraf punggung (12 pasang)
Saraf pinggang (5 pasang)
Saraf pinggul (5 pasang)
Saraf ekor (1 pasang)
Campuran saraf tersebut membentuk urat saraf atau pleksus yang terdiri dari:
• Pleksus cervicalis (urat saraf leher)
• Pleksus branchialis (urat saraf lengan atas)
• Pleksus lumbo sacralis (urat saraf punggung dan pinggang)
Saraf sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal, dan saraf
motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral.
20. Lanjutan...
Berdasarkan fungsi, sistem saraf tepi terdiri dari:
Saraf somatik (sadar). Saraf yang menghantarkan impuls sampai ke efektor berupa
otot rangka.
Saraf otonom (tidak sadar). Adalah saraf yang menghantarkan impuls sampai ke
efektor berupa otot polos, otot jantung dan kelenjar.
Sifat kerja saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang bersifat antagonis.
Simpatik Parasimpatik
serabut praganglion
pendek
serabut praganglion
panjang
serabut pasca
ganglion panjang
serabut pasca
ganglion pendek
mekanisme fight or
flight (waspada)
mekanisme rest and
digest (istirahat)
neurotransmitter
berupa noradrenalin
neurotransmitter
berupa asetilkolin
Organ Simpatik Parasimpatik
Pupil mata + –
Bronkus – +
Denyut jantung + –
Diameter
pembuluh darah
– +
Tekanan darah + –
Kelenjar ludah – +
Getah lambung – +
Usus – +
Kandung kemih + –
Pengeluaran urin – +
Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik: Pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik: