Tiga kalimat ringkasan:
Tulisan ini membahas tentang kecerdasan intelektual Ibnu Abbas, salah satu sahabat Nabi Muhammad yang terkenal dengan pemahamannya yang mendalam terhadap Al-Quran. Ibnu Abbas memiliki kemampuan menangkap makna-makna halus dalam Al-Quran sejak masih muda, yang membuatnya dijadikan rujukan oleh para sahabat lainnya. Kecerdasannya dalam berargumentasi membuat 4000 orang Khaw
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
BERPIKIR SECERDAS IBNU ABBAS
1. drise-online.com/berpikir-secerdas-ibnu-abbas/ 1/3
Friday, April 26th, 2013 Search...HomeHome Tentang DriseTentang Drise Donate 4 DriseDonate 4 Drise Tulisan DRise LamaTulisan DRise Lama Nasyid Shoutul KhilafahNasyid Shoutul Khilafah
Bohlam InspirasiBohlam Inspirasi BukamataBukamata KonsultasiKonsultasi »» GirlyGirly Media WatchMedia Watch TafakoorTafakoor TeknologiTeknologi The MostThe Most WawancaraWawancara Kiriman DriserKiriman Driser »»
BreakingNews
You are here: Home >> Bohlam Inspirasi >> Berpikir Secerdas Ibnu Abbas
BerpikirSecerdasIbnuAbbas
Posted by: Redaksi on 28/03/2013 in Bohlam Inspirasi Leave a comment
[DRise-#029] Di tengah-tengah para sahabat, yang dikenal sebagai
generasi terbaik, paling baik pemahamannya terhadap Kitabullah,
terdapat pribadi-pribadi istimewa yang dianugerahi akal fikiran
yang mengagumkan. Di antara mereka ada yang telah mencapai
puncak kematangan intelektual. Mereka hadir sebagai sosok yang
memiliki kecemerlangan berpikir. Salah satunya adalah Ibnu
Abbas r.a., putra dari Abbas, paman sang Nabi Saw.
Ibnu Abbas r.a., ia adalah pribadi yang istimewa. Sejak kecil ia
sudah sering bersama Rasul Saw. Ketika ia masih belia, pernah
suatu saat di akhir malam ia sholat di belakang Nabi Saw. Lalu Nabi
Saw menarik tangannya agar berdiri di dekatnya. Tapi setelah Nabi
Saw kembali khusyuk dalam sholatnya, ia kembali mundur ke
belakang. Usai sholat, Nabi Saw bertanya kepadanya, “Mengapa
engkau mundur padahal aku menyuruhmu berdiri di dekatku?” “Apakah patut seseorang sholat di
dekatmu, sementara engkau adalah Rasulullah yang mulia?”, jawab Ibnu Abbas r.a.
Nabi Saw kagum dan takjub dengan jawaban Ibnu Abbas r.a. Lalu dengan tulus Nabi Saw berdo’a kepada
Allah, “Ya Allah, berilah ia pemahaman yang dalam tentang agama dan ajarilah ia takwil”. Bila Nabi Saw
telah berdo’a meminta kebaikan untuk seorang hamba, adakah yang lebih membahagiakan dari pada hal
itu? Aduhai, sungguh beruntung Ibnu Abbas r.a.
Setelah do’a Sang Nabi terucap, seakan-akan setelah hari itu kecerdasan hanyalah milik Ibnu Abbas. Ia
menjadi ukuran kecerdasan di antara anak-anak seusianya. Tidak, lebih dari itu. Orang-orang dewasa pun
menjadikan ia sebagai marja’ (rujukan). Pernah suatu ketika, ‘Umar bin Khaththab r.a. mengajak Ibnu
Abbas r.a. ke sebuah majelis yang dihadiri orang-orang dewasa. “Mengapa anak kecil ini engkau bawa
kemari wahai umar?”, kata salah seorang di dalam majelis tersebut. Bukannya menjawab pertanyaan
tersebut, Umar malah menyampaikan firman Allah, “Apabila telah datang pertolongan Allah dan
kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penerima taubat.” (QS. An Nashr: 1-3). “Bagaimana penafsiran ayat ini menurut kalian?”, tanya Umar.
Di antara mereka ada yang menjawab, “Kita diperintahkan untuk memuji Allah dan bertaubat kepada-Nya,
ketika kita diberi pertolongan dan kemenangan”. Sebagian lagi menjawab, “Kami tidak tahu”. Lalu Umar
melirik Ibnu Abbas sambil bertanya, “Beginikah penafsiranmu tentang ayat ini?” “Tidak”, jawab Ibnu
Abbas. “Surat tersebut adalah pertanda wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah dekat.
Allah memberitahunya dengan ayatnya: “Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan’, itu berarti
penaklukan Makkah dan itulah tanda ajalmu (Muhammad), karenanya “Bertasbihlah dengan memuji
Rabbmu dan mohonlah ampunan, sesungguhnya Dia Maha Menerima taubat”, tutur Ibnu Abbas. “Aku
tidak tahu penafsiran ayat tersebut selain seperti yang engkau ketahui“, kata Umar.”
RecentPosts
Advertisement
Remaja Maroko: Saya Bukan Teroris!
23/04/2013
Video Penistaan Agama SMA 2 ToliToli
18/04/2013
Fashion Paling Berbahaya
13/04/2013
Cowok Nangis, Tabu?
09/04/2013
Seminar Sinematografi Bersama
IMAGO
06/04/2013
Mengingatkan Aku Tentang Itu
04/04/2013
Islamic Youth Movement!
01/04/2013
Muhammad Fatih Karim
31/03/2013
Badai Matahari, Hati-Hati!
31/03/2013
BIG SALE, BIG PROBLEM
28/03/2013
Mengingatkan Aku Tentang Itu
2. drise-online.com/berpikir-secerdas-ibnu-abbas/ 2/3
AboutRedaksi
Umar tahu betul kecerdasan Ibnu Abbas. Itulah sebabnya ia perlihatkan kecemerlangan berpikir Ibnu
Abbas di hadapan orang-orang dewasa. Ibnu Abbas r.a. tumbuh menjadi pribadi yang istimewa. Ia bisa
menangkap isyarat-isyarat makna Al-Qur’an, ia mengerti berkenaan tentang apa suatu ayat diturunkan,
dan ia sangat paham penunjukan makna dalam bahasa Al-Qur’an. Seperti pengakuan Ubaidullah bin
Utbah suatu saat. Ia pernah bertutur tentang Ibnu Abbas r.a., “Tidak ada yang tahu syair dan bahasa
Arab, tafsir Al-Qur’an, hisab dan faraidh kecuali Ibnu Abbas.”
***
Ketika pemberontakan Khawarij pecah di Haruriyah, Ibnu Abbas r.a. meminta izin kepada Ali r.a. untuk
pergi menemui kaum Khawarij dan mengajak mereka berdialog. Setelah Ali r.a. mengizinkannya, maka
berangkatlah Ibnu Abbas. Ia sampai di Haruriyah tepat tengah hari, saat dimana mereka sedang tidur
siang.
Sesaat kemudian, orang-orang Khawarij bungkam. Mereka menemukan kebenaran dalam setiap argumen
Ibnu Abbas r.a. Ia berpikir dengan sangat brilian. Sedikit sekali sahabat Nabi Saw secemerlang Ibnu Abbas
r.a. 4000 orang-orang Khawarij bertaubat. Mereka kembali kepada kebenaran setelah berhadapan
dengan sepupu Sang Nabi tersebut.
Ibnu Abbas telah mengajari kepada kita bagaimana seharusnya seorang mukmin berpikir, memupuk
pemahaman, dan menyampaikan argumentasi. Pernah suatu ketika ia ditanya cara mendapatkan ilmu.
Dengan begitu meyakinkan beliau menjawab, “Dengan lidah yang banyak tanya dan hati yang banyak
paham”. Sederhana memang. Tetapi itulah kuncinya. Kecemerlangan berpikir dan hebatnya argumentasi
tidak datang dengan sendirinya, ia harus diusahakan. Kematangan intelektual pun tidak lahir dengan
begitu saja, ia didapat setelah berlelah-lelah dalam menuntut ilmu. So, kalo pengen pinter bin cerdas,
tirulah Ibnu Abbas. Nggak gampang bete kalo lagi belajar dan nggak pernah bosan untuk menyampaikan.
Semangat! [disadur dari tulisan Kusnady Ar-Razi]
0
Tagged with: IBNU ABBASIBNU ABBAS INTELEKTUALINTELEKTUAL PEMIKIR CEMERLANGPEMIKIR CEMERLANG SAHABAT NABISAHABAT NABI
Redaktur majalah remaja Islam Drise yang sudah bergabung sejak tahun 2010. Berharap bisa
berbagi inspirasi dan berkontribusi untuk kebaikan Islam, terutama remaja Islam dari serangan
budaya sekular yang dijajakan melalui media.
11
Like
Previous:
FUTUH RUUM – Episode 9« Next:
BIG SALE, BIG PROBLEM »
LeaveAReply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
7 1 0 0 11
3. drise-online.com/berpikir-secerdas-ibnu-abbas/ 3/3
RecentPostsRecentPosts
Remaja Maroko: Saya BukanRemaja Maroko: Saya Bukan
Teroris!Teroris!
23/04/201323/04/2013
Video Penistaan Agama SMA 2Video Penistaan Agama SMA 2
ToliToliToliToli
18/04/201318/04/2013
Fashion Paling BerbahayaFashion Paling Berbahaya
13/04/201313/04/2013
Cowok Nangis, Tabu?Cowok Nangis, Tabu?
09/04/201309/04/2013
Seminar Sinematografi BersamaSeminar Sinematografi Bersama
IMAGOIMAGO
06/04/201306/04/2013
NewsinPicturesNewsinPictures RecentCommentsRecentComments
bowo: wow keren. Berikan layananbowo: wow keren. Berikan layanan
terbaik untuk pelanggan maka keun...terbaik untuk pelanggan maka keun...
camd: Pantesan aja setiap abis nangiscamd: Pantesan aja setiap abis nangis
rasanya muka lebih seger :D ...rasanya muka lebih seger :D ...
Mr WordPress: Hi, this is a comment.Mr WordPress: Hi, this is a comment.
To delete a comment, just log in andTo delete a comment, just log in and
......
Silahkan mengcopy paste semua konten dengan mencantumkan sumber http://drise-online.com. | D'Rise-Online@2013 | Majalah Remaja Islam | | Modified by 341
Post CommentPost Comment
Share