SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Managemen
Mutu
Berbasis
Sekolah
KELOMPOK 6
Latar Belakang
Sekolah sebagai intitusi (lembaga) pendidikan, merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan,
memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya
sekedar tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu tatanan sistem yang rumit dan
saling berkaitan, oleh karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan
pengelolaan. Lebih dari itu, kegiatan inti organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia (SDM)
yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat,
serta pada gilirannya lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan
bangsa.
Faktor-faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merat
1. kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational production
function atau input-output analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen
2. penyelenggaran pendidikan nasional diselenggarakan secara birokratik-sentralistik sehingga
menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang
mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan
kondisi sekolah setempat
3. peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam
penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, tentu saja perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah
satunya adalah melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen peningkatan mutu
berbasis pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ?
2. Apa tujuan dan manfaat Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ?
3. Bagaimana prinsip umum Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ?
4. Bagaimana strategi pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,?
5. Bagaimana keterkaitan Faktor pendukung keberhasilan MPMBS ?
6. Bagaimana Penerapan TQM (Total Quality Management) ?
Pembahasan
.1 Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
.2 Tujuan dan manfaat Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
.3 Prinsip umum Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
.4 Strategi pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
.5 Faktor pendukung keberhasilan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
.6 Total Quality Management (TQM)
Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) adalah model manajemen yang memberikan otonomi
lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong
partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan
kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. MPMBS merupakan bagian dari
manajemen berbasis sekolah (MBS). Jika MBS bertujuan untuk meningkatkan semua kinerja sekolah (efektivitas,
kualitas/mutu, efisiensi, inovasi, relevansi, dan pemerataan serta akses pendidikan), maka MPMBS lebih
difokuskan pada peningkatan mutu.
Me-manage atau mengelola sekolah artinya mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam
mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan demikian keberadaan Dewan Sekolah/Komite Sekolah merupakan
suatu kepatutan yang perlu ada dalam MPMBS, karena keberadaan sekolah diperlukan oleh masyarakat. Secara
substantif, peran dan fungsi yang selama ini dilaksanakan oleh BP3 akan larut dan “melebur” ke dalam Komite
Sekolah. Dalam keadaan tertentu fungsi kelembagaan sebagai penampung dana partisipasi masyarakat masih
elevenn untuk dilanjutkan, maka dalam rangka MPMBS, fungsi tersebut dilaksanakan oleh Dewan Sekolah
(Komite Sekolah).
Tujuan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
1. Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui
pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu
sekolah.
4. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah untuk pencapaian mutu pendidikan yang diharapkan.
5. Memperdayakan potensi sekolah yang ada agar menghasilkan lulusan yang berhasil guna dan berdaya
guna.
Manfaat MPMBS
1. Sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya, karena bisa lebih mengetahui peta
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi.
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya khususnya input dan output pendidikan yang akan dikembangkan dan
didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3. Pengambilan keputusan partisipatif yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan sekolah karena lebih tahu apa yang terbaik bagi
sekolahnya.
4. Penggunaan sumber daya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana masyarakat turut serta mengawasi.
5. Keterlibatan warga sekolah dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.
6. Sekolah bertanggung jawab tentang mutu pendidikan di sekolahnya kepada pemerintah, orang tua, peserta didik dan
masyarakat.
7. Sekolah dapat bersaing dengan sehat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
8. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakat yang berubah dengan pendekatan yang tepat dan cepat.
Prinsip umum MPMBS
1. Memiliki visi, misi, dan strategi ke arah pencapaian mutu pendidikan, khususnya mutu siswa sesuai
dengan jenjang sekolah masing-masing.
2. Berpijak pada “Power Sharing” (berbagi kewenangan),
3. Adanya profesionalisme semua bidang..
4. Melibatkan partisipasi masyarakat yang kuat
5. Menuju kepada terwujudnya Komite Sekolah.
6. Adanya transparansi dan akuntabilitas.
Strategi Pelaksanaan MPMBS
Strategi adalah langkah-langkah sistematis dan sistemik dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh
(makro) dan berjangka panjang dalam pencapaian tujuan model MPMBS.
Penerapan disesuaikan dengan pemberlakuan MPMBS dibagi dalam tiga tingkatan MPMBS secara penuh
(tinggi), MPMBS tingkat menengah (sedang), sekolah dan MPMBS secara minimal (rendah)
Strategi Pelaksanaan
Dalam menentukan tingkatan sekolah dan MPMBS-nya ada lima persyaratan yang perlu dipenuhi yaitu :
1. Pemilihan Kepala sekolah dan guru
2. Pembentukan partisipasi masyarakat
3. Lokasi/kemampuan dasar orang tua
4. Kemampuan pengadaan dana
5. Nilai Ebtanas Murni
Implikasi penting dari penerapan model MPMBS adalah perlu disediakan penghargaan (reward) untuk
hukuman (punishment) terhadap sekolah yang berhasil dan tidak berhasilnya melaksanakan kegiatan model
MPMBS.
Faktor Pendukung keberhasilam
MPMBS
1. Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah yang professional
MPMBS akan berhasil jika ditopang oleh kemampuan professional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara
efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim organisasi di sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
1. Kondisi sosial, ekonomi, dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan
Faktor eksternal akan turut menentukan keberhasilan MPMBS adalah kondisi tingkat pendidikan orang tua siswa dan
masyarakat. Kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam mendorong anak untuk terus belajar.
1. Dukungan pemerintah
Faktor ini sangat menentukan efektivitas dan implementasi MPMBS terutama bagi sekolah yang kemampuan orang
tua/masyarakatnya relatif belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Alokasi dana pemerintah
(APBN/APBD) dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan sekolah kepada sekolah menjadi penentu keberhasilan.
1. Profesionalisme
Faktor ini sangat strategis menentukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme kepala sekolah, guru, pengawas, dan
tenaga kependidikan yang lain akan sulit dicapai PBM yang bermutu serta prestasi siswa
Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang memusatkan perhatian
pada peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu komponen terkait.
Kunci pokok keberhasilan atau kegagalan implementasi TQM adalah manajemen komitmen. Apabila
manajemen mempunyai dan memegang teguh komitmennya, kemungkinan besar mereka akan berhasil.
Sebaliknya, apabila mereka kurang komitmen bisa dipastikan bahwa organisasi akan mengalami kegagalan
mencapai TQM. Komitmen terhadap waktu ini berupa kesadaran manajemen bahwa implementasi TQM,
tergantung pada kondisi sekolah, memerlukan pengorbanan waktu. Dalam hal ini manajemen harus
menyediakan waktu yang cukup berkonsentrasi pada TQM.
Komponen yang terkait dengan TQM
Pendidikan
1. Siswa
Kesiapan dan motivasi belajarnya.
1. Guru
Kemampuan professional, moral kerjanya (kemampuan personal) dan kerjasamanya (kemampuan sosial)
1. Kurikulum
Relevansi konten dan operasionalisasi proses pembelajarannya.
1. Dana, sarana dan prasarana
Kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses pembelajaran.
1. Masyarakat (Orang tua, pengguna lulusan dan perguruan tinggi)
Partisipasinya dalam pengembangan program sekolah. Mutu komponen-komponen tersebut di atas menjadi perhatian kepala
sekolah.
Penyebab kegagalan intern dalam TQM
1. tidak memadainya kualitas SDM yang tersedia untuk mencapai tingkat kualitas tertentu.
2. faktor cost. Manajemen mengabaikan perhitungan aspek pembiayaan, sehingga pembiayaan TQM
melebihi hasil yang bisa diraih
Salah satu implementasi TQM adalah untuk memperbaiki pula posisi keuangan (finance performance).
pengaruh ekstern organisasi
1. Ketidakmampuan mengontrol kualitas
2. Kurang memfokuskan pada “consumer” (murid dan masyarakat)
3. Peranan Kepala Dinas atau Kasi Dikdas

More Related Content

What's hot

PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
AldaHafisah
 
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
NASuprawoto Sunardjo
 
Tupoksi perangkat sekolah.docx
Tupoksi perangkat sekolah.docxTupoksi perangkat sekolah.docx
Tupoksi perangkat sekolah.docx
Education of Art
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
green_sarijo
 
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdfREKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
Ryo Muchsin
 

What's hot (20)

Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan PendidikanStandar Pengelolaan Pendidikan
Standar Pengelolaan Pendidikan
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
 
Media pohon kejujuran - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
Media pohon kejujuran - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia DiniMedia pohon kejujuran - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
Media pohon kejujuran - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia Dini
 
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptxPENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH 2023 (2).pptx
 
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
 
Tupoksi perangkat sekolah.docx
Tupoksi perangkat sekolah.docxTupoksi perangkat sekolah.docx
Tupoksi perangkat sekolah.docx
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
3 Aksi Nyata PBD Firma Gumilar.pdf
3 Aksi Nyata PBD Firma Gumilar.pdf3 Aksi Nyata PBD Firma Gumilar.pdf
3 Aksi Nyata PBD Firma Gumilar.pdf
 
Lembar kerja analisis buku guru dan siswa
Lembar kerja analisis buku guru dan siswaLembar kerja analisis buku guru dan siswa
Lembar kerja analisis buku guru dan siswa
 
Presentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulumPresentasi pengembangan kurikulum
Presentasi pengembangan kurikulum
 
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaran
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaranInstrumen pemantauan administrasi pembelajaran
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaran
 
Identifikasi dan analisis hasil pengawasan
Identifikasi dan analisis hasil pengawasanIdentifikasi dan analisis hasil pengawasan
Identifikasi dan analisis hasil pengawasan
 
Standar isi,standar proses, dan standar kompetensi lulusan pada jenjang smp
Standar isi,standar proses, dan standar kompetensi lulusan pada jenjang smpStandar isi,standar proses, dan standar kompetensi lulusan pada jenjang smp
Standar isi,standar proses, dan standar kompetensi lulusan pada jenjang smp
 
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksiPengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
Pengembangan koleksi dan pengadaan koleksi
 
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
 
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdfREKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
REKOMENDASI TINDAKLANJUT HASIL AKREDITASI SEKOLAH.pdf
 
Laporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolahLaporan tahunan kepala sekolah
Laporan tahunan kepala sekolah
 
TELAAH RPP KURIKULUM 2013
TELAAH RPP KURIKULUM 2013TELAAH RPP KURIKULUM 2013
TELAAH RPP KURIKULUM 2013
 
Kaidah penulisan soal pilihan ganda
Kaidah penulisan soal pilihan gandaKaidah penulisan soal pilihan ganda
Kaidah penulisan soal pilihan ganda
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 

Similar to Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt

243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
adhanoorfedy2
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
rinanj
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbs
Owner Fashion
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
ErdinHidayat
 

Similar to Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt (20)

Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptxResume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Kel 13_Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Total Quality Manajement.pptx
Kel 13_Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Total Quality Manajement.pptxKel 13_Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Total Quality Manajement.pptx
Kel 13_Pengelolaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Total Quality Manajement.pptx
 
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis SekolahKonsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep Dasar - Manajemen Berbasis Sekolah
 
Mkalah menejemen ok
Mkalah menejemen okMkalah menejemen ok
Mkalah menejemen ok
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbs
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
 
Manajemen sekolah
Manajemen sekolahManajemen sekolah
Manajemen sekolah
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
 
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Implementasi Manajemen Berbasis SekolahImplementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 

Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt

  • 2. Latar Belakang Sekolah sebagai intitusi (lembaga) pendidikan, merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu tatanan sistem yang rumit dan saling berkaitan, oleh karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan. Lebih dari itu, kegiatan inti organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, serta pada gilirannya lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa.
  • 3. Faktor-faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merat 1. kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational production function atau input-output analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen 2. penyelenggaran pendidikan nasional diselenggarakan secara birokratik-sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat 3. peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, tentu saja perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen peningkatan mutu berbasis pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
  • 4. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ? 2. Apa tujuan dan manfaat Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ? 3. Bagaimana prinsip umum Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ? 4. Bagaimana strategi pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,? 5. Bagaimana keterkaitan Faktor pendukung keberhasilan MPMBS ? 6. Bagaimana Penerapan TQM (Total Quality Management) ?
  • 5. Pembahasan .1 Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .2 Tujuan dan manfaat Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .3 Prinsip umum Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .4 Strategi pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .5 Faktor pendukung keberhasilan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah .6 Total Quality Management (TQM)
  • 6. Pengertian Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. MPMBS merupakan bagian dari manajemen berbasis sekolah (MBS). Jika MBS bertujuan untuk meningkatkan semua kinerja sekolah (efektivitas, kualitas/mutu, efisiensi, inovasi, relevansi, dan pemerataan serta akses pendidikan), maka MPMBS lebih difokuskan pada peningkatan mutu. Me-manage atau mengelola sekolah artinya mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan demikian keberadaan Dewan Sekolah/Komite Sekolah merupakan suatu kepatutan yang perlu ada dalam MPMBS, karena keberadaan sekolah diperlukan oleh masyarakat. Secara substantif, peran dan fungsi yang selama ini dilaksanakan oleh BP3 akan larut dan “melebur” ke dalam Komite Sekolah. Dalam keadaan tertentu fungsi kelembagaan sebagai penampung dana partisipasi masyarakat masih elevenn untuk dilanjutkan, maka dalam rangka MPMBS, fungsi tersebut dilaksanakan oleh Dewan Sekolah (Komite Sekolah).
  • 7. Tujuan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah 1. Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. 2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama. 3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah. 4. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah untuk pencapaian mutu pendidikan yang diharapkan. 5. Memperdayakan potensi sekolah yang ada agar menghasilkan lulusan yang berhasil guna dan berdaya guna.
  • 8. Manfaat MPMBS 1. Sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya, karena bisa lebih mengetahui peta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi. 2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya khususnya input dan output pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik. 3. Pengambilan keputusan partisipatif yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan sekolah karena lebih tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya. 4. Penggunaan sumber daya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana masyarakat turut serta mengawasi. 5. Keterlibatan warga sekolah dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat. 6. Sekolah bertanggung jawab tentang mutu pendidikan di sekolahnya kepada pemerintah, orang tua, peserta didik dan masyarakat. 7. Sekolah dapat bersaing dengan sehat untuk meningkatkan mutu pendidikan. 8. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakat yang berubah dengan pendekatan yang tepat dan cepat.
  • 9. Prinsip umum MPMBS 1. Memiliki visi, misi, dan strategi ke arah pencapaian mutu pendidikan, khususnya mutu siswa sesuai dengan jenjang sekolah masing-masing. 2. Berpijak pada “Power Sharing” (berbagi kewenangan), 3. Adanya profesionalisme semua bidang.. 4. Melibatkan partisipasi masyarakat yang kuat 5. Menuju kepada terwujudnya Komite Sekolah. 6. Adanya transparansi dan akuntabilitas.
  • 10. Strategi Pelaksanaan MPMBS Strategi adalah langkah-langkah sistematis dan sistemik dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam pencapaian tujuan model MPMBS. Penerapan disesuaikan dengan pemberlakuan MPMBS dibagi dalam tiga tingkatan MPMBS secara penuh (tinggi), MPMBS tingkat menengah (sedang), sekolah dan MPMBS secara minimal (rendah)
  • 11. Strategi Pelaksanaan Dalam menentukan tingkatan sekolah dan MPMBS-nya ada lima persyaratan yang perlu dipenuhi yaitu : 1. Pemilihan Kepala sekolah dan guru 2. Pembentukan partisipasi masyarakat 3. Lokasi/kemampuan dasar orang tua 4. Kemampuan pengadaan dana 5. Nilai Ebtanas Murni Implikasi penting dari penerapan model MPMBS adalah perlu disediakan penghargaan (reward) untuk hukuman (punishment) terhadap sekolah yang berhasil dan tidak berhasilnya melaksanakan kegiatan model MPMBS.
  • 12. Faktor Pendukung keberhasilam MPMBS 1. Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah yang professional MPMBS akan berhasil jika ditopang oleh kemampuan professional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim organisasi di sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar. 1. Kondisi sosial, ekonomi, dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan Faktor eksternal akan turut menentukan keberhasilan MPMBS adalah kondisi tingkat pendidikan orang tua siswa dan masyarakat. Kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam mendorong anak untuk terus belajar. 1. Dukungan pemerintah Faktor ini sangat menentukan efektivitas dan implementasi MPMBS terutama bagi sekolah yang kemampuan orang tua/masyarakatnya relatif belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Alokasi dana pemerintah (APBN/APBD) dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan sekolah kepada sekolah menjadi penentu keberhasilan. 1. Profesionalisme Faktor ini sangat strategis menentukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme kepala sekolah, guru, pengawas, dan tenaga kependidikan yang lain akan sulit dicapai PBM yang bermutu serta prestasi siswa
  • 13. Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang memusatkan perhatian pada peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu komponen terkait. Kunci pokok keberhasilan atau kegagalan implementasi TQM adalah manajemen komitmen. Apabila manajemen mempunyai dan memegang teguh komitmennya, kemungkinan besar mereka akan berhasil. Sebaliknya, apabila mereka kurang komitmen bisa dipastikan bahwa organisasi akan mengalami kegagalan mencapai TQM. Komitmen terhadap waktu ini berupa kesadaran manajemen bahwa implementasi TQM, tergantung pada kondisi sekolah, memerlukan pengorbanan waktu. Dalam hal ini manajemen harus menyediakan waktu yang cukup berkonsentrasi pada TQM.
  • 14. Komponen yang terkait dengan TQM Pendidikan 1. Siswa Kesiapan dan motivasi belajarnya. 1. Guru Kemampuan professional, moral kerjanya (kemampuan personal) dan kerjasamanya (kemampuan sosial) 1. Kurikulum Relevansi konten dan operasionalisasi proses pembelajarannya. 1. Dana, sarana dan prasarana Kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses pembelajaran. 1. Masyarakat (Orang tua, pengguna lulusan dan perguruan tinggi) Partisipasinya dalam pengembangan program sekolah. Mutu komponen-komponen tersebut di atas menjadi perhatian kepala sekolah.
  • 15. Penyebab kegagalan intern dalam TQM 1. tidak memadainya kualitas SDM yang tersedia untuk mencapai tingkat kualitas tertentu. 2. faktor cost. Manajemen mengabaikan perhitungan aspek pembiayaan, sehingga pembiayaan TQM melebihi hasil yang bisa diraih Salah satu implementasi TQM adalah untuk memperbaiki pula posisi keuangan (finance performance).
  • 16. pengaruh ekstern organisasi 1. Ketidakmampuan mengontrol kualitas 2. Kurang memfokuskan pada “consumer” (murid dan masyarakat) 3. Peranan Kepala Dinas atau Kasi Dikdas