SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 1
Bahan Ajar_Sistem Saraf
BAHAN AJAR
A. Kompetensi Inti
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem,
dan lingkungan hidup.
1.1.1 Menunjukkan kekaguman
terhadap keteraturan dan
kompleksitas system regulasi
pada manusia
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,tekun, jujur
terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,berani dan
santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam dalam
2.1.1 Menerapkan perilaku ilmiah:
teliti, jujur, kerja sama dan
disiplin.
2.1.2 Menerapkan keterampilan sosial
dalam bekerjasama dalam
kelompok.
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 2
Bahan Ajar_Sistem Saraf
setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
3.10 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem koordinasi dan
mengaitkannya dengan proses
koordinasi sehingga dapat
menjelaskan peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem
koordinasi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan,
dan simulasi.
3.10.1 Menunjukkan bagian sel saraf
pada manusia.
3.10.2 Mengidentifikasistruktur, fungsi
sistem saraf pada manusia
3.10.3 Menjelaskan mekanisme
penghantar impuls saraf.
3.10.4 Menjelaskan mekanisme
terjadinya gerak dan gerak
refleks.
3.10.5 Menjelaskan susunan sistem
saraf pada manusia.
3.10.6 Menganalisis gangguan yang
terjadi pada sistem saraf.
C. Tujuan Pembelajaran
PERTEMUAN I
1. Setelah mengamati gambar dengan teliti, Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel saraf
pada manusia dengan tepat.
2. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan disipli, Siswa mampu menjelaskan
struktur dan fungsi sel saraf pada manusia dengan tepat.
3. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan disiplin, Siswa mampu menjelaskan
mekanisme penghantaran impuls saraf.
4. Seteglah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan disiplin, Siswa mampu memberikan
contoh gerak refleks dan gerak biasa dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
PERTEMUAN II
1. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan teliti, Siswa mampu menjelaskan
susunan sistem saraf dengan tepat.
2. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan teliti , Siswa mampu membedakan
saraf parasimpatik dan simpatik.
3. Siswa mampu menganalisis gangguan/kelainan pada sistem saraf.
Sistem Saraf Manusia
Rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada
tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsangan tersebut
dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju
sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju
efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons).Sementara
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 3
Bahan Ajar_Sistem Saraf
itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan
asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsangan semacam ini akan diterima oleh
indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor).Sedangkan rangsangan yang berasal dari
dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang
dinamakan reseptor dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena
pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron).
Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Lihat Gambar di bawah ini.
Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula
sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel,
nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki
struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat bagian yang berupa
serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang
bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah
menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. impuls tersebut dibawa menuju ke badan
sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak
bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari
badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa
mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Supaya informasi atau impuls
yang dibawa tidak bocor (sebagai isolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau.
Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan.
Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara
itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlin dungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut
nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 4
Bahan Ajar_Sistem Saraf
Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron
sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Cermati Gambar dibawah ini.
Neuron sensorik merupakan neuron yang memiliki badan sel bergerombol membentuk
simpul saraf atau ganglion (jamak = ganglia). Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain,
sedangkan neuritnya berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuron
sensorik yakni meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang). Oleh karena itu, neuron sensorikdisebut pula neuron indra.
Sementara itu, neuron motorik merupakan neuron yang berperan meneruskan impuls dari sistem
saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Karena perannya ini, neuron
motorik disebut pula neuron penggerak. Dendrit neuron motorik berhubungan
dengan neurit neuron lain, adapun neuritnya berkaitan dengan efektor (otot dan kelenjar). Antara
neuron sensorik dan neuron motorik dihubungkan oleh interneuron atau neuron ajustor dengan
letak yang berada pada otak dan sumsum tulang belakang. Interneuron merupakan neuron yang
membawa impuls dari sensorik atau interneuron lain. Karena itu, interneuron disebut pula neuron
konektor.
2. Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf
Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyal-sinyal listrik yang sangat
kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang
lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron
sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel atau membran plasma
dan sinapsis.
a. Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma
Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel.
Membran plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya.
Hanya ionion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 5
Bahan Ajar_Sistem Saraf
menuju membran plasma neuron lain.
Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam
membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif.
Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini
terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion
natrium (Na+) di luar membran plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada
di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.
Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap
ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi
ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini
dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.
Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membran plasma. Fase ini
dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan
depolarisasi akan menimbulkan arus listrik.
Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga
menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah
impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan
tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktori
atau undershoot.
b. Penghantaran Impuls Saraf melalui Sinapsis
Selain melalui membran plasma, impuls juga dihantarkan melalui sinapsis. Sinapsis
merupakan persambungan unik yang mengendalikan komunikasi antar satu neuron dengan sel-sel
lain. Sinapsis dapat ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensorik dan neuron
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 6
Bahan Ajar_Sistem Saraf
sensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya. Selain itu, sinapsis dapat ditemukan
antara neuron dengan sel kelenjar.
1) Struktur Sinapsis
Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang
disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis ini dinamakan membran
prasinapsis yang menghantarkan impuls dari terminal sinapsis menuju dendrit atau badan sel
berikutnya. Impuls tersebut akan diterima oleh permukaan membran dendrit atau badan sel yang
dituju. Membran yang demikian dinamakan membran
pascasinapsis. Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh suatu celah yang disebut celah
sinapsis.
Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls ke
neuron berikutnya. Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat menghantarkan
implus, dalam sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh banyak kantung dalam sitoplasma, yang
disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai macam jenis neurotransmiter, contohnya asetilkolin,
dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Asetilkolin berada pada seluruh sistem saraf; sementara
noradrenalin berada pada sistem saraf simpatik; sementara dopamine dan serotonin terdapat pada
otak. Asetilkolin dan noradrenalin merupakan salah dua neurotransmiter utama yang terdapat pada
mammalia.
2) Mekanisme Kerja Sinapsis
Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan neurotransmiter.
Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran prasinapsis.
Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca2+
meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis
untuk menyatu dengan membran prasinapsis. Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter
dilepaskan ke dalam celah sinapsis melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini
berdifusi menuju membran pascasinapsis.
Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk
menghidrolisis neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang
menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula sinapsis, hasil hidrolisis
(kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 7
Bahan Ajar_Sistem Saraf
3. Mekanisme Terjadinya Gerak Refleks
Suatu waktu tanpa disengaja kita dapat melakukan gerak yang tidak disadari. Gerak yang
demikian dinamakan gerak refleks.
Bersin, batuk, menguap, menggaruk bila gatal, kaget merupakan suatu aksi yang disebut refl
eks. Kita melakukan kegiatan tersebut tanpa melalui proses pada otok terlebih dahulu. Refl eks
merupakan cara tubuh kita untuk menjaga dan melindungi diri dengan cepat dan aman. Gerak ini
terjadi pada bagian tubuh yang terlibat, sehingga bagian tubuh tersebut bergerak secara otomatis.
Perhatikan Gambar 9.7.
Refl eks sentakan lutut misalnya, merupakan respons sederhana. Satu ketukan pada lutut
akan menyebabkan tarikan pada tendon yang berkaitan dengan otot paha (otot kuadrisep).
Akibatnya, kaki bagian bawah ikut tertarik. Reseptor regangan yang merupakan reseptor sensorik
menerima tarikan itu. Kemudian, reseptor sensorik mengirimkan informasi ke sinapsis dengan
neuron motorik pada sumsum tulang belakang. Selanjutnya, neuron motorik mengirimkan
impuls/sinyal menuju otot kuadrisep untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan kaki bagian
bawah tersentak ke arah depan.
Sebenarnya, sentakan lutut hanya melibatkan dua neuron, yakni neuron sensorik dan neuron
motorik. Namun, neuron sensorik pada kuadrisep berkomunikasi pula dengan interneuron pada
sumsum tulang belakang. Interneuron ini menghambat neuron motorik yang
mengirimkan sinyal ke otot fl eksor (otot kaki yang berbeda), sehingga otot tersebut tidak
berkontraksi. Secara sederhana, mekanisme penghantaran sinyal/impuls pada gerak refleks dapat
kalian lihat pada skema berikut.
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 8
Bahan Ajar_Sistem Saraf
4. Susunan Sistem Saraf
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
skema berikut:
a. Saraf Pusat
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah
yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan
sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut
dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun
atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling
dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa
selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang
berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang
melapisi dan melekat pada tulang.
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 9
Bahan Ajar_Sistem Saraf
1) Otak
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian
daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia
dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak adalah: Otak Besar
a) Otak Besar ( cerebrum )
Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Yaitu Berpikir, berbicara,
melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar
dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada
otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan
tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah
kanan.
b) Otak tengah ( Mesensefalon )
Otak tengah merupakan pebghubung antara otak depan dan otak belakang, bagian otak tengah yang
berkembang adalah lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur gerak
bola mata, dan refleksi akomodasi mata.
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 10
Bahan Ajar_Sistem Saraf
c) Otak kecil ( cerebellum )
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil
dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan
varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja
otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh.
2) Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan
dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang
kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari
kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang
punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar
berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena
mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-
abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap
ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap
yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
Saraf Tepi
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 11
Bahan Ajar_Sistem Saraf
b. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer)
Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke
dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua
yaitu : Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara
sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar
dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang
(spinal). Sistem saraf tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua
yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
1) Sistem saraf somatis
Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf
sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-
bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi,
isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan
isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan
pintu. Sistem saraf somatis terdiri atas :
a) Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak
dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12
pasang.
b) Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang
berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf
pusat ke semua otot rangka tubuh.
2) Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa
diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf
otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya
jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh
darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik
dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion
pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang
menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf
PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 12
Bahan Ajar_Sistem Saraf
parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh
tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion
seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan
serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik
mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil
diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung
kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses
pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil,
mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
5. Gangguan atau Kelainan yang Terjadi pada Sistem Saraf
Ada beberapa gangguan atau kelainan sistem saraf yang dapat dialami oleh manusia.
Berbagai gangguan itu antara lain:
a. Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau
pecah sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan
pembuluh darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri
yang tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris.
b. Neuritis, merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah
tulang, dan keracunan/kekurangan vitamin B. Adanya penyakit ini menjadikan penderita sering
kesemutan.
c. Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin
atau cidera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat
kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.
d. Transeksi, merupakan gangguan pada sistem saraf terutama medula spinalis karena jatuh
atau tertembak. Akibat yang timbul yakni penderita akan kehilangan segala rasa (mati rasa).
e. Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine
pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak
susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi
kaku.
f. Epilepsi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya luka, infeksi, tumor, atau
lainnya terutama pada jaringan-jaringan otak, sehingga terjadi letusan-letusan listrik (impuls) pada
neuronneuron di otak.
g. Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat
terutama otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala
seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.

More Related Content

What's hot

Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
Yesi Tika
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Kelsy qoridisa
 
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 

What's hot (20)

PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasis
 
Makalah biokimia
Makalah biokimiaMakalah biokimia
Makalah biokimia
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
1 ppt sistem sirkulasi
1 ppt   sistem sirkulasi1 ppt   sistem sirkulasi
1 ppt sistem sirkulasi
 
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
 
Praktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasiPraktikum farmakologi antiinflamasi
Praktikum farmakologi antiinflamasi
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem indera
 
Jamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsemJamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsem
 
biologi Bentuk bakteri
biologi Bentuk bakteribiologi Bentuk bakteri
biologi Bentuk bakteri
 
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
Jaringan ikat (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 

Viewers also liked

ICICIdirect_PTC_Report
ICICIdirect_PTC_ReportICICIdirect_PTC_Report
ICICIdirect_PTC_Report
Jitesh Bhanot
 
[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships
[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships
[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships
Challenge:Future
 
Electronic Sex
Electronic SexElectronic Sex
Electronic Sex
cab3032
 
US Army Intelligence Certification
US Army Intelligence CertificationUS Army Intelligence Certification
US Army Intelligence Certification
Mohamed Madnia
 
Aug 3-2012 - Atlassian - How we do support
Aug 3-2012 - Atlassian - How we do supportAug 3-2012 - Atlassian - How we do support
Aug 3-2012 - Atlassian - How we do support
Teamlead
 
6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить
6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить
6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить
SixSigmaOnline
 

Viewers also liked (20)

Mhc 150
Mhc 150Mhc 150
Mhc 150
 
[Challenge:Future] uMood
[Challenge:Future] uMood[Challenge:Future] uMood
[Challenge:Future] uMood
 
Charters no Veleiro PAMGIAN
Charters no Veleiro PAMGIANCharters no Veleiro PAMGIAN
Charters no Veleiro PAMGIAN
 
FBTM Dados e Metas
FBTM Dados e MetasFBTM Dados e Metas
FBTM Dados e Metas
 
Integrating symfony and Zend Framework
Integrating symfony and Zend FrameworkIntegrating symfony and Zend Framework
Integrating symfony and Zend Framework
 
ICICIdirect_PTC_Report
ICICIdirect_PTC_ReportICICIdirect_PTC_Report
ICICIdirect_PTC_Report
 
Rauch transatlantic connections med humanities presentation
Rauch transatlantic connections med humanities presentationRauch transatlantic connections med humanities presentation
Rauch transatlantic connections med humanities presentation
 
[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships
[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships
[Challenge:Future] The Traineeland - an online platform for internships
 
Electronic Sex
Electronic SexElectronic Sex
Electronic Sex
 
US Army Intelligence Certification
US Army Intelligence CertificationUS Army Intelligence Certification
US Army Intelligence Certification
 
Different investment option return
Different investment option returnDifferent investment option return
Different investment option return
 
5 essential tools for the PHP Developer on Windows
5 essential tools for the PHP Developer on Windows5 essential tools for the PHP Developer on Windows
5 essential tools for the PHP Developer on Windows
 
Kaip samdyti laisvadarbius pigiems darbams Lietuvoje ir užsienyje
Kaip samdyti laisvadarbius pigiems darbams Lietuvoje ir užsienyjeKaip samdyti laisvadarbius pigiems darbams Lietuvoje ir užsienyje
Kaip samdyti laisvadarbius pigiems darbams Lietuvoje ir užsienyje
 
Projecte món cinema, història 2012 2013
Projecte món cinema, història 2012 2013Projecte món cinema, història 2012 2013
Projecte món cinema, història 2012 2013
 
Microciclo - Jose Luis Arjol
Microciclo - Jose Luis ArjolMicrociclo - Jose Luis Arjol
Microciclo - Jose Luis Arjol
 
Aug 3-2012 - Atlassian - How we do support
Aug 3-2012 - Atlassian - How we do supportAug 3-2012 - Atlassian - How we do support
Aug 3-2012 - Atlassian - How we do support
 
Antanas Bakšys: Pajudėjome iš akmens amžiaus: paieškos sistemos svarba e-kome...
Antanas Bakšys: Pajudėjome iš akmens amžiaus: paieškos sistemos svarba e-kome...Antanas Bakšys: Pajudėjome iš akmens amžiaus: paieškos sistemos svarba e-kome...
Antanas Bakšys: Pajudėjome iš akmens amžiaus: paieškos sistemos svarba e-kome...
 
Caxumba
CaxumbaCaxumba
Caxumba
 
6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить
6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить
6 инструментов, которые бережливое производство и шесть сигм не могут поделить
 
Tortugues p4 curs 2015-16
Tortugues p4 curs 2015-16Tortugues p4 curs 2015-16
Tortugues p4 curs 2015-16
 

Similar to Ssp4 ba sistem saraf_ ajeng_pertm. 1&2

Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Andi Asri Ainun
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
suher lambang
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
Iseu Pranyoto
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
Iseu Pranyoto
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
Iseu Pranyoto
 

Similar to Ssp4 ba sistem saraf_ ajeng_pertm. 1&2 (20)

Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2
Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2
Ssp4 rpp sistem saraf_pertm. 1&2
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
Coordination book
Coordination bookCoordination book
Coordination book
 
SISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMONSISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMON
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fixMateri biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fix
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
Makalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafanMakalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafan
 
Makalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafanMakalah sistem persarafan
Makalah sistem persarafan
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Ssp4 ba sistem saraf_ ajeng_pertm. 1&2

  • 1. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 1 Bahan Ajar_Sistem Saraf BAHAN AJAR A. Kompetensi Inti KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 1.1.1 Menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas system regulasi pada manusia 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam 2.1.1 Menerapkan perilaku ilmiah: teliti, jujur, kerja sama dan disiplin. 2.1.2 Menerapkan keterampilan sosial dalam bekerjasama dalam kelompok.
  • 2. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 2 Bahan Ajar_Sistem Saraf setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. 3.10.1 Menunjukkan bagian sel saraf pada manusia. 3.10.2 Mengidentifikasistruktur, fungsi sistem saraf pada manusia 3.10.3 Menjelaskan mekanisme penghantar impuls saraf. 3.10.4 Menjelaskan mekanisme terjadinya gerak dan gerak refleks. 3.10.5 Menjelaskan susunan sistem saraf pada manusia. 3.10.6 Menganalisis gangguan yang terjadi pada sistem saraf. C. Tujuan Pembelajaran PERTEMUAN I 1. Setelah mengamati gambar dengan teliti, Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel saraf pada manusia dengan tepat. 2. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan disipli, Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sel saraf pada manusia dengan tepat. 3. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan disiplin, Siswa mampu menjelaskan mekanisme penghantaran impuls saraf. 4. Seteglah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan disiplin, Siswa mampu memberikan contoh gerak refleks dan gerak biasa dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. PERTEMUAN II 1. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan teliti, Siswa mampu menjelaskan susunan sistem saraf dengan tepat. 2. Setelah melakukan kegiatan diskusi dengan jujur dan teliti , Siswa mampu membedakan saraf parasimpatik dan simpatik. 3. Siswa mampu menganalisis gangguan/kelainan pada sistem saraf. Sistem Saraf Manusia Rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsangan tersebut dinamakan indra (reseptor). Adanya reseptor, memungkinkan rangsangan dihantarkan menuju sistem saraf pusat. Di dalam saraf pusat, rangsangan akan diolah untuk dikirim kembali menuju efektor, seperti otot dan tulang oleh suatu sel saraf sehingga terjadi tanggapan (respons).Sementara
  • 3. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 3 Bahan Ajar_Sistem Saraf itu, rangsangan yang menuju tubuh dapat berasal dari bau, rasa (seperti pahit, manis, asam, dan asin), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan, dan gaya berat. Rangsangan semacam ini akan diterima oleh indra penerima yang disebut reseptor luar (eksteroseptor).Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh misalnya rasa lapar, kenyang, nyeri, maupun kelelahan akan diterima oleh indra yang dinamakan reseptor dalam (interoseptor). Tentu semua rangsangan ini dapat kita rasakan karena pada tubuh kita terdapat sel-sel reseptor. 1. Sel Saraf (Neuron) Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf (neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Lihat Gambar di bawah ini. Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Di dalamnya juga terdapat membran sel, nukleolus (anak inti sel), dan retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma tersebut memiliki struktur berkelompok yang disebut badan Nissl. Pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut de ngan penjuluran pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang (seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. impuls tersebut dibawa menuju ke badan sel saraf. Selain itu, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak bercabang. Namanya adalah akson atau neurit. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagai isolator), akson dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin. Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan oleh selsel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat bagian yang tidak terlin dungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier, yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.
  • 4. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 4 Bahan Ajar_Sistem Saraf Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Cermati Gambar dibawah ini. Neuron sensorik merupakan neuron yang memiliki badan sel bergerombol membentuk simpul saraf atau ganglion (jamak = ganglia). Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain, sedangkan neuritnya berkaitan dengan dendrit neuron lain. Fungsi neuron sensorik yakni meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Oleh karena itu, neuron sensorikdisebut pula neuron indra. Sementara itu, neuron motorik merupakan neuron yang berperan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Karena perannya ini, neuron motorik disebut pula neuron penggerak. Dendrit neuron motorik berhubungan dengan neurit neuron lain, adapun neuritnya berkaitan dengan efektor (otot dan kelenjar). Antara neuron sensorik dan neuron motorik dihubungkan oleh interneuron atau neuron ajustor dengan letak yang berada pada otak dan sumsum tulang belakang. Interneuron merupakan neuron yang membawa impuls dari sensorik atau interneuron lain. Karena itu, interneuron disebut pula neuron konektor. 2. Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf Seperti halnya jaringan komputer, sistem saraf mengirimkan sinyal-sinyal listrik yang sangat kecil dan bolak-balik, dengan membawa informasi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Sinyal listrik tersebut dinamakan impuls (rangsangan). Ada dua cara yang dilakukan neuron sensorik untuk menghantarkan impuls tersebut, yakni melalui membran sel atau membran plasma dan sinapsis. a. Penghantaran Impuls Saraf melalui Membran Plasma Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ionion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma
  • 5. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 5 Bahan Ajar_Sistem Saraf menuju membran plasma neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membran plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma. Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi. Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membran plasma. Fase ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik. Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga menyebabkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu pemulihan ini dinamakan fase refraktori atau undershoot. b. Penghantaran Impuls Saraf melalui Sinapsis Selain melalui membran plasma, impuls juga dihantarkan melalui sinapsis. Sinapsis merupakan persambungan unik yang mengendalikan komunikasi antar satu neuron dengan sel-sel lain. Sinapsis dapat ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensorik dan neuron
  • 6. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 6 Bahan Ajar_Sistem Saraf sensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya. Selain itu, sinapsis dapat ditemukan antara neuron dengan sel kelenjar. 1) Struktur Sinapsis Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis ini dinamakan membran prasinapsis yang menghantarkan impuls dari terminal sinapsis menuju dendrit atau badan sel berikutnya. Impuls tersebut akan diterima oleh permukaan membran dendrit atau badan sel yang dituju. Membran yang demikian dinamakan membran pascasinapsis. Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh suatu celah yang disebut celah sinapsis. Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls ke neuron berikutnya. Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat menghantarkan implus, dalam sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh banyak kantung dalam sitoplasma, yang disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai macam jenis neurotransmiter, contohnya asetilkolin, dopamine, noradrenalin, dan serotonin. Asetilkolin berada pada seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin berada pada sistem saraf simpatik; sementara dopamine dan serotonin terdapat pada otak. Asetilkolin dan noradrenalin merupakan salah dua neurotransmiter utama yang terdapat pada mammalia. 2) Mekanisme Kerja Sinapsis Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan neurotransmiter. Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran prasinapsis. Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan membran prasinapsis. Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sinapsis melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini berdifusi menuju membran pascasinapsis. Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.
  • 7. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 7 Bahan Ajar_Sistem Saraf 3. Mekanisme Terjadinya Gerak Refleks Suatu waktu tanpa disengaja kita dapat melakukan gerak yang tidak disadari. Gerak yang demikian dinamakan gerak refleks. Bersin, batuk, menguap, menggaruk bila gatal, kaget merupakan suatu aksi yang disebut refl eks. Kita melakukan kegiatan tersebut tanpa melalui proses pada otok terlebih dahulu. Refl eks merupakan cara tubuh kita untuk menjaga dan melindungi diri dengan cepat dan aman. Gerak ini terjadi pada bagian tubuh yang terlibat, sehingga bagian tubuh tersebut bergerak secara otomatis. Perhatikan Gambar 9.7. Refl eks sentakan lutut misalnya, merupakan respons sederhana. Satu ketukan pada lutut akan menyebabkan tarikan pada tendon yang berkaitan dengan otot paha (otot kuadrisep). Akibatnya, kaki bagian bawah ikut tertarik. Reseptor regangan yang merupakan reseptor sensorik menerima tarikan itu. Kemudian, reseptor sensorik mengirimkan informasi ke sinapsis dengan neuron motorik pada sumsum tulang belakang. Selanjutnya, neuron motorik mengirimkan impuls/sinyal menuju otot kuadrisep untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan kaki bagian bawah tersentak ke arah depan. Sebenarnya, sentakan lutut hanya melibatkan dua neuron, yakni neuron sensorik dan neuron motorik. Namun, neuron sensorik pada kuadrisep berkomunikasi pula dengan interneuron pada sumsum tulang belakang. Interneuron ini menghambat neuron motorik yang mengirimkan sinyal ke otot fl eksor (otot kaki yang berbeda), sehingga otot tersebut tidak berkontraksi. Secara sederhana, mekanisme penghantaran sinyal/impuls pada gerak refleks dapat kalian lihat pada skema berikut.
  • 8. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 8 Bahan Ajar_Sistem Saraf 4. Susunan Sistem Saraf Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut: a. Saraf Pusat Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi dan melekat pada tulang.
  • 9. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 9 Bahan Ajar_Sistem Saraf 1) Otak Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak adalah: Otak Besar a) Otak Besar ( cerebrum ) Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Yaitu Berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan. b) Otak tengah ( Mesensefalon ) Otak tengah merupakan pebghubung antara otak depan dan otak belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur gerak bola mata, dan refleksi akomodasi mata.
  • 10. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 10 Bahan Ajar_Sistem Saraf c) Otak kecil ( cerebellum ) Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh. 2) Sumsum Tulang Belakang Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal. Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu- abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik. Saraf Tepi
  • 11. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 11 Bahan Ajar_Sistem Saraf b. Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf parasimpatik. 1) Sistem saraf somatis Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian- bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu. Sistem saraf somatis terdiri atas : a) Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang. b) Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh. 2) Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom) Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf
  • 12. PPGSM3T_Rahajeng Putri Wulansari, S.Pd_BIO_SSP4 Page 12 Bahan Ajar_Sistem Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis. Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih. 5. Gangguan atau Kelainan yang Terjadi pada Sistem Saraf Ada beberapa gangguan atau kelainan sistem saraf yang dapat dialami oleh manusia. Berbagai gangguan itu antara lain: a. Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris. b. Neuritis, merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah tulang, dan keracunan/kekurangan vitamin B. Adanya penyakit ini menjadikan penderita sering kesemutan. c. Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau cidera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu. d. Transeksi, merupakan gangguan pada sistem saraf terutama medula spinalis karena jatuh atau tertembak. Akibat yang timbul yakni penderita akan kehilangan segala rasa (mati rasa). e. Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku. f. Epilepsi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya luka, infeksi, tumor, atau lainnya terutama pada jaringan-jaringan otak, sehingga terjadi letusan-letusan listrik (impuls) pada neuronneuron di otak. g. Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.