SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
AISYAH SH
PEMBERHENTIAN PNS / ASN
A d d y o u r t i t l eKelompok 2
01 PENGERTIAN
PEMBERHENTIAN PNS
JENIS - JENIS
PEMBERHENTIAN PNS
02
Bagian 1
PENGERTIAN PEMBERHENTIAN PNS
PEMBERHENTIAN PNS
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah
pemberhentian yang menyebabkan yang
bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
PEMBERHENTIAN DENGAN
HORMAT
PEMBERHENTIAN DENGAN
TIDAK HORMAT
Bagian 2
JENIS - JENIS
PEMBERHENTIAN
Bagian 2.1
FAKTOR - FAKTOR
PEMBERHENT
IAN DENGAN
HORMAT
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat
sebagai Pegawai Negeri Sipil menerima hak-hak
kepegawaiannya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku antara lain hak atas pensiun.
Meninggal Dunia
Atas permintaan sendiri
A d d y o u r t i t l e
Pemberhentian dengan
tidak hormat adalah
pemberhentian pegawai
negeri sipil dikarenakan
telah melanggar sumpah
janji PNS dan telah
melakukan pelanggaran
displin tingkat berat
PEMBERHENTIAN
DENGAN TIDAK
HORMAT
Dipidana dengan
pidana penjara atau
kurungan
berdasarkan
putusan pengadilan
Melakukan
penyelewanangan
terhadap pancasila
dan UUD 1945
Menjadi anggota
atau pengurus partai
politik
FAKTOR -
FAKTOR
Bagian 2.2
PANGKAT DAN JABATAN
• Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan jabatan yang
digunakan sebagai dasar penggajian
• Jabatan PNS terdiri atas Jabatan Administrasi; Jabatan Fungsional; dan
Jabatan Pimpinan Tinggi.
• Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama,
pengangkatan perpindahan dari jabatan lain, pengangkatan penyesuaian
(inpassing), dan promosi.
• Pemilihan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari
kalangan non-PNS (JPT Utama dan Madya).
• Pengurangan jabatan karena reorganisasi melalui uji kompetensi dari
pejabat yang ada, apabila tidak ada kompetensi yang sesuai baru
dilaksanakan seleksi terbuka
• Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang
ada
• Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi
atau jabatan pimpinan tinggi
• JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI
dan Anggota Polri.
• Pengadaa
n PNS
Jabatan pelaksana,
JF keahlian jenjang ahli
pertama,
JF keterampilan jenjang
pemula, dan
JF keterampilan jenjang
terampil
• Rekrutme
n &
Seleksi
Jabatan administrator,
Jabatan pengawas,
JF keahlian jenjang ahli utama,
JF keahlian jenjang ahli madya,
JF keahlian jenjang ahli muda,
JF keterampilan jenjang penyelia,
JF keterampilan jenjang mahir, dan/atau
JPT
Pengisian Jabatan
Jabatan Administrasi (JA)
• Setiap PNS yang memenuhi syarat Jabatan mempunyai kesempatan yang sama
untuk diangkat dalam JA yang lowong
• Jenjang JA dari yang paling tinggi ke yang paling rendah terdiri atas:
a. Jabatan administrator;
b. Jabatan pengawas; dan
c. Jabatan pelaksana.
Pemberhentian dari JA
• PNS diberhentikan dari JA apabila:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar JA; atau
f. tidak memenuhi persyaratan Jabatan.
Jabatan Fungsional (JF)
• pejabat Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada
pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang memiliki
keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF.
• JF memiliki tugas memberikan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu
• Kategori JF:
a. JF keahlian; dan b. JF keterampilan.
• Jenjang JF keahlian:
a. ahli utama; b. ahli madya; c. ahli muda; dan d. ahli pertama.
• Jenjang JF keterampilan:
a. penyelia; b. mahir; c. terampil; dan d. pemula.
Pemberhentian dari JF
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar JF; atau
f. tidak memenuhi persyaratan Jabatan.
PEMBERHENTIAN
• Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri, Pemberhentian Karena Mencapai BUP;
Perampingan Organisasi Pemerintah/Kebijakan Pemerintah; Tidak Cakap Jasmani
atau Rohani; Meninggal Dunia, Tewas, atau Hilang; Melakukan Tindak
Pidana/Penyelewengan; Pelanggaran Disiplin; Mencalonkan diri atau dicalonkan
menjadi Pejabat Negara; Menjadi Anggota dan/atau Pengurus Partai Politik; Tidak
Menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara; Hal-hal Lain.
• Presiden menetapkan pemberhentian JPT utama dan Madya setelah mendapatkan
persetujuan dari Kepala BKN atau PPK sesuai dengan kewenangannya dalam menetapkan
pemberhentian PNS
• PPK berwenang memberhentikan PNS di lingkungannya, kecuali pemberhentian BUP, cacat,
tewas, meninggal dunia
• Presiden atau Pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan kewenangannya menetapkan
pemberhentian sementara PNS.
• PNS yang diberhentikan dengan hormat, atau diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS, diberikan hak kepegawaian yang terdiri atas Jaminan pensiun
apabila memenuhi persyaratan dan Jaminan hari tua.
PEMBERHENTIAN
SEMENTARA
• DIANGKAT MENJADI PEJABAT
NEGARA
• DIANGKAT MENJADI KOMISIONER/
ANGGOTA LNS
• DITAHAN KARENA MENJADI
TERSANGKA TINDAK PIDANA
S E M O G A B E R M A N F A AT
BKN
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pemberhentian karyawan hendaknya berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang ada agar tidak menimbulkan masalah.
Setidaknya pemberhentian dilakukan dengan cara yang sebaik-
baiknya, sebagaimana pada saat mereka diterima menjadi
karyawan.

More Related Content

Similar to Materi kd 14 pemberhentian pns otpeg

Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
dikbud
 

Similar to Materi kd 14 pemberhentian pns otpeg (7)

PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptxPP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
PP 11 Tahun 2017 Selvi Dwi Anitappt.pptx
 
5. juklak pensiun
5. juklak pensiun5. juklak pensiun
5. juklak pensiun
 
tugas penghargaan pns
 tugas penghargaan pns  tugas penghargaan pns
tugas penghargaan pns
 
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 
DISIPLIN PNS.pptx
DISIPLIN PNS.pptxDISIPLIN PNS.pptx
DISIPLIN PNS.pptx
 
Cuti Pegawai Negeri Sipil sesuai perka BKN terbaru.pptx
Cuti Pegawai Negeri Sipil sesuai perka BKN terbaru.pptxCuti Pegawai Negeri Sipil sesuai perka BKN terbaru.pptx
Cuti Pegawai Negeri Sipil sesuai perka BKN terbaru.pptx
 

More from Aisyah Safitri Hayati

More from Aisyah Safitri Hayati (20)

KELOMPOK 11 - EVALUASI PEMASARAN.pptx
KELOMPOK 11 - EVALUASI PEMASARAN.pptxKELOMPOK 11 - EVALUASI PEMASARAN.pptx
KELOMPOK 11 - EVALUASI PEMASARAN.pptx
 
KELOMPOK 10 - LAPORAN KEUANGAN USAHA.pptx
KELOMPOK 10 - LAPORAN KEUANGAN USAHA.pptxKELOMPOK 10 - LAPORAN KEUANGAN USAHA.pptx
KELOMPOK 10 - LAPORAN KEUANGAN USAHA.pptx
 
KELOMPOK 9 - PEMASARAN PRODUK USAHA (1).pptx
KELOMPOK 9 - PEMASARAN PRODUK USAHA (1).pptxKELOMPOK 9 - PEMASARAN PRODUK USAHA (1).pptx
KELOMPOK 9 - PEMASARAN PRODUK USAHA (1).pptx
 
KELOMPOK 8 - PERHITUNGAN BIAYA DAN KEUNTUNGAN.pptx
KELOMPOK 8 - PERHITUNGAN BIAYA DAN KEUNTUNGAN.pptxKELOMPOK 8 - PERHITUNGAN BIAYA DAN KEUNTUNGAN.pptx
KELOMPOK 8 - PERHITUNGAN BIAYA DAN KEUNTUNGAN.pptx
 
KELOMPOK 7 - MEDIA PROMOSI PEMASARAN.pptx
KELOMPOK 7 - MEDIA PROMOSI PEMASARAN.pptxKELOMPOK 7 - MEDIA PROMOSI PEMASARAN.pptx
KELOMPOK 7 - MEDIA PROMOSI PEMASARAN.pptx
 
KELOMPOK 6 - PERENCANAAN PRODUKSI.pptx
KELOMPOK 6 - PERENCANAAN PRODUKSI.pptxKELOMPOK 6 - PERENCANAAN PRODUKSI.pptx
KELOMPOK 6 - PERENCANAAN PRODUKSI.pptx
 
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptxKELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
 
KELOMPOK 4 - KEBUTUHAN & PERENCANAAN SDU.pptx
KELOMPOK 4 - KEBUTUHAN & PERENCANAAN SDU.pptxKELOMPOK 4 - KEBUTUHAN & PERENCANAAN SDU.pptx
KELOMPOK 4 - KEBUTUHAN & PERENCANAAN SDU.pptx
 
KELOMPOK 3 - DOKUMEN ADMNISTRASI USAHA.pptx
KELOMPOK 3 - DOKUMEN ADMNISTRASI USAHA.pptxKELOMPOK 3 - DOKUMEN ADMNISTRASI USAHA.pptx
KELOMPOK 3 - DOKUMEN ADMNISTRASI USAHA.pptx
 
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptxKELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
KELOMPOK 2 - PELUANG USAHA DAN PERENCANAAN .pptx
 
KELOMPOK 1 - DEFINISI KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHAAN.pptx
KELOMPOK 1 - DEFINISI KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHAAN.pptxKELOMPOK 1 - DEFINISI KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHAAN.pptx
KELOMPOK 1 - DEFINISI KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHAAN.pptx
 
AKSI NYATA PEMAHAMAN KURIKULUM MERDEKA_compressed (1).pdf
AKSI NYATA PEMAHAMAN KURIKULUM MERDEKA_compressed (1).pdfAKSI NYATA PEMAHAMAN KURIKULUM MERDEKA_compressed (1).pdf
AKSI NYATA PEMAHAMAN KURIKULUM MERDEKA_compressed (1).pdf
 
MATERI WORKSHOP IKM SMKN 31 JAKARTA.pdf
MATERI  WORKSHOP IKM SMKN 31 JAKARTA.pdfMATERI  WORKSHOP IKM SMKN 31 JAKARTA.pdf
MATERI WORKSHOP IKM SMKN 31 JAKARTA.pdf
 
MODUL AJAR PROSES BISNIS MANAJEMEN PERKANTORAN.pdf
MODUL AJAR PROSES BISNIS MANAJEMEN PERKANTORAN.pdfMODUL AJAR PROSES BISNIS MANAJEMEN PERKANTORAN.pdf
MODUL AJAR PROSES BISNIS MANAJEMEN PERKANTORAN.pdf
 
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdfMODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
MODUL AJAR PROFESI DALAM BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN (1).pdf
 
MODUL AJAR TEKNIK DASAR AKTIVITAS PERKANTORAN DI BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN...
MODUL AJAR TEKNIK DASAR AKTIVITAS PERKANTORAN DI BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN...MODUL AJAR TEKNIK DASAR AKTIVITAS PERKANTORAN DI BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN...
MODUL AJAR TEKNIK DASAR AKTIVITAS PERKANTORAN DI BIDANG MANAJEMEN PERKANTORAN...
 
TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN MANAGEMEN PERKANTORAN DAN ALASANNNYA.docx
TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN MANAGEMEN PERKANTORAN DAN ALASANNNYA.docxTUJUAN PROGRAM KEAHLIAN MANAGEMEN PERKANTORAN DAN ALASANNNYA.docx
TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN MANAGEMEN PERKANTORAN DAN ALASANNNYA.docx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 -AISYAH.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 -AISYAH.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 -AISYAH.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 -AISYAH.pdf
 
AKSI NYATA MERDEKA BELAJARAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJARAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA MERDEKA BELAJARAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA MERDEKA BELAJARAKSI NYATA MERDEKA BELAJAR.pptx
 
“MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH” Oleh Azis Mustaqim, SE SMK Negeri 31 Jakar...
“MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH” Oleh  Azis Mustaqim, SE SMK Negeri 31 Jakar...“MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH” Oleh  Azis Mustaqim, SE SMK Negeri 31 Jakar...
“MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH” Oleh Azis Mustaqim, SE SMK Negeri 31 Jakar...
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

Materi kd 14 pemberhentian pns otpeg

  • 3. A d d y o u r t i t l eKelompok 2 01 PENGERTIAN PEMBERHENTIAN PNS JENIS - JENIS PEMBERHENTIAN PNS 02
  • 4. Bagian 1 PENGERTIAN PEMBERHENTIAN PNS PEMBERHENTIAN PNS Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah pemberhentian yang menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
  • 5. PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT Bagian 2 JENIS - JENIS PEMBERHENTIAN
  • 6. Bagian 2.1 FAKTOR - FAKTOR PEMBERHENT IAN DENGAN HORMAT Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil menerima hak-hak kepegawaiannya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku antara lain hak atas pensiun. Meninggal Dunia Atas permintaan sendiri
  • 7. A d d y o u r t i t l e Pemberhentian dengan tidak hormat adalah pemberhentian pegawai negeri sipil dikarenakan telah melanggar sumpah janji PNS dan telah melakukan pelanggaran displin tingkat berat PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT Dipidana dengan pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan Melakukan penyelewanangan terhadap pancasila dan UUD 1945 Menjadi anggota atau pengurus partai politik FAKTOR - FAKTOR Bagian 2.2
  • 8. PANGKAT DAN JABATAN • Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan jabatan yang digunakan sebagai dasar penggajian • Jabatan PNS terdiri atas Jabatan Administrasi; Jabatan Fungsional; dan Jabatan Pimpinan Tinggi. • Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan dari jabatan lain, pengangkatan penyesuaian (inpassing), dan promosi. • Pemilihan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari kalangan non-PNS (JPT Utama dan Madya). • Pengurangan jabatan karena reorganisasi melalui uji kompetensi dari pejabat yang ada, apabila tidak ada kompetensi yang sesuai baru dilaksanakan seleksi terbuka • Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang ada • Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi atau jabatan pimpinan tinggi • JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI dan Anggota Polri.
  • 9. • Pengadaa n PNS Jabatan pelaksana, JF keahlian jenjang ahli pertama, JF keterampilan jenjang pemula, dan JF keterampilan jenjang terampil • Rekrutme n & Seleksi Jabatan administrator, Jabatan pengawas, JF keahlian jenjang ahli utama, JF keahlian jenjang ahli madya, JF keahlian jenjang ahli muda, JF keterampilan jenjang penyelia, JF keterampilan jenjang mahir, dan/atau JPT Pengisian Jabatan
  • 10. Jabatan Administrasi (JA) • Setiap PNS yang memenuhi syarat Jabatan mempunyai kesempatan yang sama untuk diangkat dalam JA yang lowong • Jenjang JA dari yang paling tinggi ke yang paling rendah terdiri atas: a. Jabatan administrator; b. Jabatan pengawas; dan c. Jabatan pelaksana.
  • 11. Pemberhentian dari JA • PNS diberhentikan dari JA apabila: a. mengundurkan diri dari Jabatan; b. diberhentikan sementara sebagai PNS; c. menjalani cuti di luar tanggungan negara; d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; e. ditugaskan secara penuh di luar JA; atau f. tidak memenuhi persyaratan Jabatan.
  • 12. Jabatan Fungsional (JF) • pejabat Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF. • JF memiliki tugas memberikan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu • Kategori JF: a. JF keahlian; dan b. JF keterampilan. • Jenjang JF keahlian: a. ahli utama; b. ahli madya; c. ahli muda; dan d. ahli pertama. • Jenjang JF keterampilan: a. penyelia; b. mahir; c. terampil; dan d. pemula.
  • 13. Pemberhentian dari JF a. mengundurkan diri dari Jabatan; b. diberhentikan sementara sebagai PNS; c. menjalani cuti di luar tanggungan negara; d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; e. ditugaskan secara penuh di luar JF; atau f. tidak memenuhi persyaratan Jabatan.
  • 14. PEMBERHENTIAN • Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri, Pemberhentian Karena Mencapai BUP; Perampingan Organisasi Pemerintah/Kebijakan Pemerintah; Tidak Cakap Jasmani atau Rohani; Meninggal Dunia, Tewas, atau Hilang; Melakukan Tindak Pidana/Penyelewengan; Pelanggaran Disiplin; Mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Pejabat Negara; Menjadi Anggota dan/atau Pengurus Partai Politik; Tidak Menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara; Hal-hal Lain. • Presiden menetapkan pemberhentian JPT utama dan Madya setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala BKN atau PPK sesuai dengan kewenangannya dalam menetapkan pemberhentian PNS • PPK berwenang memberhentikan PNS di lingkungannya, kecuali pemberhentian BUP, cacat, tewas, meninggal dunia • Presiden atau Pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan kewenangannya menetapkan pemberhentian sementara PNS. • PNS yang diberhentikan dengan hormat, atau diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, diberikan hak kepegawaian yang terdiri atas Jaminan pensiun apabila memenuhi persyaratan dan Jaminan hari tua.
  • 15. PEMBERHENTIAN SEMENTARA • DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA • DIANGKAT MENJADI KOMISIONER/ ANGGOTA LNS • DITAHAN KARENA MENJADI TERSANGKA TINDAK PIDANA
  • 16. S E M O G A B E R M A N F A AT BKN
  • 17. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemberhentian karyawan hendaknya berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang ada agar tidak menimbulkan masalah. Setidaknya pemberhentian dilakukan dengan cara yang sebaik- baiknya, sebagaimana pada saat mereka diterima menjadi karyawan.