Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen mencakup asesmen diagnostik, formatif dan sumatif. Prosedur asesmen meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pelaporan dan umpan balik.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6053);
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
Teknik Asesmen
Setelah tujuan dirumuskan, guru memilih dan/atau mengembangkan instrumen asesmen yang sesuai.
Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh guru. Berikut adalah beberapa contoh teknik asesmen yang dapat diadaptasi untuk melakukan asesmen formatif maupun sumatif:
Observasi
Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku secara berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua murid maupun per individu. Observasi juga dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Kinerja
Penilaian yang menuntut murid untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
Projek
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tes tertulis
Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan murid. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
Tes lisan
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut murid untuk menjawabnya secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas/kelompok besar) ketika pembelajaran.
Penugasan
Pemberian tugas kepada murid untuk mengukur pengetahuan, serta memfasilitasi murid memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya murid dalam bidang tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam kurun waktu tertentu.
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
eksplorasi konsep PPG Prajabatan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Tugas Menelaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen yang disusun pada tempat PPL
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6053);
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
Teknik Asesmen
Setelah tujuan dirumuskan, guru memilih dan/atau mengembangkan instrumen asesmen yang sesuai.
Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh guru. Berikut adalah beberapa contoh teknik asesmen yang dapat diadaptasi untuk melakukan asesmen formatif maupun sumatif:
Observasi
Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku secara berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua murid maupun per individu. Observasi juga dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Kinerja
Penilaian yang menuntut murid untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
Projek
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tes tertulis
Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan murid. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.
Tes lisan
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut murid untuk menjawabnya secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas/kelompok besar) ketika pembelajaran.
Penugasan
Pemberian tugas kepada murid untuk mengukur pengetahuan, serta memfasilitasi murid memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya murid dalam bidang tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam kurun waktu tertentu.
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
eksplorasi konsep PPG Prajabatan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Tugas Menelaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen yang disusun pada tempat PPL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
3. Definisi
Asesmen adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi sebagai
dasar untuk:
a. mengetahui kebutuhan belajar,
b. Perkembangan belajar,
c. perbaikan proses pembelajaran dan
d. pencapaian hasil belajar siswa
4. Prinsip Asesmen
Untuk mencapai profil pelajar Pancasila, perlu terwujud asesmen yang:
1. merupakan bagian terpadu dari
proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran,
menyediakan informasi sebagai
umpan balik untuk guru,peserta
didik,dan orang tua
2. perlu dirancang dan dilakukan
sesuai dengan tujuan.
3. dirancang secara adil,valid dan
dapat dipercaya,memberikan
informasi yang kaya bagi guru,
peserta didik dan orang tua
mengenai kemajuan dan
pencapaian pembelajaran,serta
keputusan tentang langkah
selanjutnya
4. sebaiknya meliputi berbagai
bentuk tugas,instrumen,dan
teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.
5. laporan kemajuan belajar dan
pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang
bermanfaat untuk peserta didik
dan orang tua,dan data yang
berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
5. Asesmen bagian dari proses
pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan
informasi sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan
orang tua.
1.
7. 3.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan
dapat dipercaya, memberikan informasi yang
kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua
mengenai kemajuan dan pencapaian
pembelajaran, serta keputusan tentang
langkah selanjutnya.
8. 4. Asesmen sebaiknya meliputi
berbagai bentuk tugas,
instrumen, dan teknik yang
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang
ditargetkan.
4.
9. 5.
Laporan kemajuan belajar peserta
didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat untuk peserta
didik dan orang tua, dan data yang
berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
5.
10. Prinsip Asesmen
Hasil asesmen digunakan untuk
kepentingan belajar pesertadidik,
Guru merancang pembelajaran
berdasarkan hasil asesmen
Asesmen dikembangkan sejak
awal perencanaan pembelajaran,
agar terintegrasi dan berkaitan
erat dengan pembelajaran
.
Rangkaian antara asesmen-
perencanaan pembelajaran-
kegiatan belajar adalah suatu
siklus yang berkelanjutan
bukan parallel.
Mengacu pada Capaian
Pembelajaran
11. Prinsip Asesmen
Asesmen memiliki validitas yang
tinggi sehingga informasi yang
dihasilkan terpercaya
Reliabel, dapat diperbandingkan
hasilnya karena konsisten
.
Adil dan objektif,
Kriteria & prosedur yg logis,
sistematis, dan jelas,
subjektivitas penilai yg rendah
Asesmen yang berkeadilan:
tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik :
berkebutuhan khusus, beda
latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status
social ekonomi, dan gender.
12.
13. ASESMEN
Awal (DIAGNOSTIK) Proses (FORMATIF) Akhir (SUMATIF)
Asesmen pada akhir pembelajaran
dilakukan untuk mengonfirmasi
pencapaian peserta didik terhadap
materi yang telah dipelajari.
Asesmen pada awal pembelajaran
bertujuan untuk mendiagnosis kondisi
kemampuan,
kebutuhan
peserta didik, baik
kesulitan, maupun
belajarnya.
Asesmen pada saat proses
pembelajaran bertujuan memberikan
umpan balik, baik kepada guru maupun
peserta didik agar dapat melakukan
perbaikan terhadap proses
pembelajaran.
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.
JENISNYA
18. Tujuan AsesmenDiagnostik
Untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awalsiswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi:
Tujuan Asesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan
sosial emosi siswa
• Mengetahui aktivitas belajar dirumah
• Mengetahui kondisi keluarga siswa
• Mengetahui latar belakang pergaulansiswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta
minat siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
• Menyesuaikan pembelajaran dengan
kompetensi rata-rata siswa
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya
di bawah rata-rata
19. Asesmen Diagnostik Non Kognitif: ASPEK KEBUTUHAN BELAJAR SISWA
03
02
01
● Sudah Paham
● Paham Sebagian
● Belum Paham Sama
Sekali
● Olah Raga
● Sains
● Seni (DLL)
● Auditori (mendengar)
● Visual (melihat)
● Kinestetik (melakukan)
47
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13
KESIAPAN BELAJAR
SISWA
MINAT BELAJAR
PROFIL BELAJAR
SISWA
20. Tujuan: untuk mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata
pelajaran.
Dapat dilaksanakan secara rutin (asesmen
diagnostik kognitif berkala): awal
pembelajaran, setelah guru selesai
menjelaskan dan membahas topik.
.
Asesmen Diagnostik Kognitif
Penting!
Guru melakukan asesmen
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukanuntuk
mengejar target kurikulum.
29. ASESMEN FORMATIF
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran;
• Ditindaklanjuti utk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan siswa;
• Untuk perbaikan proses pembelajaran;
• Menggunakan berbagai Teknik:observasi, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), tes;
• Tindak lanjut bisa secara langsung dgn umpan balik atau melakukan
intervensi;
• Persiapkan berbagai instrumen:rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist
utk mencatat informasi yg terjadi selama pembelajaran berlangsung.
30. Konsep Asesmen Formatif danSumatif
AsesmenSumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pembelajaran.
• Asesmen sumatif menentukan nilai akhir
murid sehingga sering diprioritaskan
murid.
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
(sumatif) digunakan untuk mengukur
perkembangan murid untuk memandu guru
dan sekolah merancang aktivitas mereka
untuk projekberikutnya.
AsesmenFormatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan
akademik selamapembelajaran.
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
memberikan umpan balik yangberkala, danberkelanjutan.
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan.
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek
sehingga dukungan yang memadai dapatdiberikan.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
31.
32. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Contoh bentuk asesmen tidaktertulis
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi muriddi
depan publik dan mengemukakanpendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang
mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
Diskusikelas Drama
• Mengembangkan kemampuan seni perandan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
• Membuat model miniatur3dimensi
(diorama), produk digital, produk
seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian mengenai
sebuah peristiwa
Produk Presentasi
• Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
TesLisan
• Kuis tanya jawab secaralisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpanbalik
33. Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan
bagaimana cara mereka dapat memperbaikidiri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi
lain proses pembelajaranmurid
Contoh bentuk asesmentertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
dan mengekspresikan ide/pemikiran merekadalam
bentuk tulisan.
• Biasanya ditulisdengan bahasa yang kurang formal
sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secaraberkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan
bukti, mencari sumber terpercaya
untuk mendukung argumen, dan
menggunakan referensi dengantepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis
dan daya analisismurid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik danmengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarikmungkin
TesTertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpanbalik
36. Observasi Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan
dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.
Performa Asesmen performa menyediakan tantangan dan masalah
otentik. Dalam bentuk asesmen performa menggunakan
berbagai pendekatan yang bervariasi. Asesmen performa
bisa melakukan praktik, menghasilkan produk, melakukan
projek, dan membuat portofolio.
Tes Tertulis/
Lisan
Satu aktivitas, satu dimensi latihan. Bentuk tes dan kuis
adalah bentuk yang paling dikenal dari teknik asesmen ini.
Studi Kasus Situasi yang diberikan dengan stimulus dan diminta untuk
mempresentasikan tugas. Jawaban bisa dalam bentuk
penyelesaian masalah.
Teknik Asesmen
Rubrik Kriteria pencapaian untuk menilai tingkat di berbagai
area. Deskripsi dari tingkat kriteria membantu penilai
untuk mencari karakteristik atau tanda yang dicari dari
suatu tugas peserta didik dan menilai tingkat kinerja dari
skala yang sudah ditentukan. Rubrik bisa dikembangkan
oleh peserta didik maupun guru.
Eksemplar Hasil karya para peserta didik yang secara konkrit
dijadikan standar pencapaian dibandingkan dengan hasil
karya peserta didik lain. Umumnya ada satu contoh untuk
setiap tingkat pencapaian untuk memberikan nilai.
Sekolah dianjurkan mencari contoh (benchmark) yang
semestinya dan bisa digunakan dalam konteks sekolah
tertentu.
Borang Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen
yang dituju. Skema pencatatan bisa dengan
menggunakan tanda cek.
Catatan
Anekdotal
Catatan singkat dari observasi peserta didik. Fokus pada
cerita atau latar belakang, dan lebih jauh lagi dengan
hasil analisa. Catatan atau rekaman yang disarankan
menggunakan sistem kompilasi dan terorganisir.
Kontinum Representasi visual dari tahap perkembangan belajar.
Menunjukkan progresi dari pencapaian atau identifikasi
dari titik dimana peserta didik berada pada proses
mencapai tujuan belajar.
Instrumen Asesmen
37. PROSEDUR ASESMEN
Prosedur asesmen mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pelaporan dan umpan balik. Secara lebih
rinci diuraikan sebagai berikut:
Perencanaan ● Perencanaan asesmen dilaksanakan bersamaan dengan proses pemetaan ATP dan pengembangan modul ajar.
● Memetakan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan dalam kurun waktu tertentu
● Menentukan indikator penilaian berdasarkan tujuan pembelajaran
● Menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif, sumatif akhir lingkup materi dan sumatif semester
Pelaksanaan ● Diawali dengan diagnostik asesmen
● Asesmen formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran dan mengacu pada TP
● Asesmen sumatif dapat dilakukan dalam 1lingkup materi
● Asesmen sumatif juga dapat dilakukan pada akhir semester untuk mengukur ketercapaian kompetensi esensial dalam 1semester
● Teknik dan instrumen asesmen yang digunakan, relevan dengan karakteristik kompetensi yang termuat dalam tujuan
pembelajaran
Pengolahan ● Hasil asesmen formatif, sumatif lingkup materi, dan sumatif semester menjadi pertimbangan dalam pengisian
laporan hasil belajar
● Jika terjadi kesenjangan/perbedaan antara formatif dengan sumatif, guru menggunakan pendapat profesionalnya
untuk menentukan ketercapaian hasil belajar, dengan memperhatikan kinerja peserta didik selama proses
pembelajaran.
Pelaporan dan
Umpan Balik
● Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria pencapaian hasil belajar yang akan dituangkan dalam rapor. Disarankan untuk
menggunakan 4 kriteria. Namun demikian, dimungkinkan jika satuan pendidikan akan menggunakan 5 kriteria, atau 3 kriteria
karena berbagai pertimbangan.
● Umpan balik dapat dituliskan pada catatan rapor dengan mengacu pada capaian hasil belajar yang otentik dan menggunakan
bahasa yang positif.
● Rapor disusun pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.
38. Portofolio
Tujuan dari portofolio adalah sebagai dokumentasi dari
hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya
peserta didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan
hasil diskusi dengan guru. Portfolio bisa berupa foto, video,
infografis, poster atau karya apapun yang bukan berupa
lembar soal - jawaban.
BENTUK PELAPORAN ASESMEN
Pameran Karya
Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan
proses belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen
sumatif. Pameran karya berisi proses dari pembelajaran
hingga produk dari sebuah projek belajar. Pameran karya
bisa mengundang orang-tua murid, komunitas sekolah
maupun mengundang peserta didik dan guru dari sekolah
lain untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik
dari audiens yang lebih luas selain guru kelas.