Dokumen tersebut membahas perencanaan produksi, distribusi, dan kemasan produk. Beberapa poin penting yang diangkat adalah tujuan perencanaan produksi untuk memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan efisiensi, hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum produksi, fungsi kemasan untuk melindungi produk dan mengenalkan identitasnya ke konsumen, serta tujuan distribusi untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen.
SALURAN LANGSUNG
Situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan
Keuntungan :
Produsen mengendalikan penuh harga produk (tidak ada mark up akibat marketing intermediaries)
Mudah mendapatkan umpan balik langsung mengenai produknya --memungkinkan memberikan respon lebih cepat
Misal : perusahaan langsung memberikan katalog produk kepada pelanggan sehingga bisa langsung memesan produk langsung ke perusahaan.
SALURAN LANGSUNG
Situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan
Keuntungan :
Produsen mengendalikan penuh harga produk (tidak ada mark up akibat marketing intermediaries)
Mudah mendapatkan umpan balik langsung mengenai produknya --memungkinkan memberikan respon lebih cepat
Misal : perusahaan langsung memberikan katalog produk kepada pelanggan sehingga bisa langsung memesan produk langsung ke perusahaan.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
desain kemasan sangat membantu dalam keberhasilan pemasaran suatu produk hasil dari produksi yang dilakukan selain melindungi juga sebagai bahan promosi
DESIGN OF GOODS AND SERVICES PT. Indofood Sukses Makmur TbkEggii
Product design dapat diartikan sebagai bagian dari proses dan pengembangan dalam sistem yang memiliki banyak kaitan atau berhubungan dengan bidang keilmuan yang lain. Dalam proses ini, product design berkontribusi dalam hal styling, dimana harus menciptakan bentuk yang ditimbulkan oleh produk dalam kemasannya agar dapat lebih menarik pelanggan. Pada proses development, hasil dari komunikasi dan koordinasi untuk mengolah, mencoba, memodifikasi dan menyelesaikan desain hingga sudah siap untuk dipasarkan kepada konsumen. Langkah awal Indofood membangun brand Indomie di pasar global dilakukannya melalui penetralan memenuhi persediaan produk dalam jumlah yang cukup besar pada tahun 1992. Indofood memenuhi pasar dengan produk yang diproduksinya, dan secara konsisten menjaga persediaan dan mutu atau kualitas produk. Dalam hal pengemasan, prinsip yang utama dari teknologi kemasan yaitu dapat menjaga, menarik dan memberi gambaran tentang produknya. Tujuan utama dari proses pengemasan adalah pada aspek penampilan, tekstur, grafis, bentuk, biaya dan struktur.
Design packaging atau desain kemasan adalah barang yang digunakan untuk membungkus, guna melindungi kualitas sebuah produk. Tak hanya itu, desain kemasan juga mengacu harus pada rancangan yang telah dibuat. Mulai dari pemilihan bahan dasar, grafik, warna, jenis font, dan segala elemen desain grafis yang tertera di bagian kemasan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. pengertian perencanaan
produksi
perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang
sangat penting dalam perusahaan dan dibuat untuk
mempermudah kegiatan produksi.perencanaan
produksi itu merupakan implementasi dari
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya
khususnya pada perencanaan produksi.
4. Tujuan
Poin Pertama
memastikan agar produk dapat diproduksi dan dijual sesuai permintaan pasar .
Poin Kedua
meningkatkan efisiensi produksi melalui pengurangan biaya produksi dan pengingkatan kualitas
produk .
5. hal hal yang perlu diperhatikan
sebelum memulai produksi
1 . mempersiapkan standar kebutuhan
bahan baku produksi sesuai dengan
ukuran yang telah di tetapkan .
2. mempersiapkan bagan tahapan alur
produksi .
3. menyiapkan standar operation
produksi SOP yang aplikatif .
4. membuat standar pengerjaan
produksi.
5. menyiapkan tenaga kerja untuk
produksi .
6. menyiapkan perlengkapan produksi .
6. kemasan produksi sebagai
pelengkap produk
kemasan adalah suatu cara untuk mengenalkan identitas produk usaha kepada
konsumen kemasan atau pacakging sangat berkaitan erat dengan pengenalan itu
sendiri .
fungsi kemasan atau fungsi protektif tujuannya melindungi
produk dari goresan atau cacat produk yang membuat produk
menjadi rusak .
7. perencanaan desain
kemasan produk
Desain kemasan atau dapat disebut juga Packaging adalah
desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan
informasi produk agar produk dapat dipasarkan. sebagai
material yang seringkali cepat dibuang, keberadaan desain
kemasan harus mampu menarik perhatian konsumen.
8. hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
merancang kemasan produk
• mengetahui segmen pelanggan yang dituju, warna, serta
tampilan kemasan yang menarik dan disukai oleh mereka .
• mengetahui bahan kemasan yang paling tepat untuk setiap
produk, mulai dari jenis bahan, keamanan, kemudahan
diproduksi, hingga harga bahan tersebut.
• mengetahui informasi yang akan disajikan pada kemasan mulai
dari desain, logo, merek dagang, gambar atau foto, komposisi
bahan, aneka label, hingga perizinan, dan hal lainnya.
4. pikirkan ide kreatif dan inovasi yang akan dilakukan pada
kemasan sehingga menjadi daya tarik dan nilai tambah bagi
produk.
5. pikirkan mengenai kemudahan dalam distribusi atau
pengiriman agar fungsi kemasan sebagai pelindung produk
sesuai.
6. gunakan bahan yang ramah lingkungan dan minimalisasi
penggunaan plastik agar usaha anda juga ikut berperan
melestarikan lingkungan.
10. tujuan dari distribusi dan
perencanaan distribusi
a. Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen
mengantarkan barang atau jasa dari produsen ke
konsume
b. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas
C.Menjaga stabilitas usaha
D .Sebagai pemerataan perolehan produk di setiap
wilayah
E.Peningkatan nilai barang dan jasa
F.Pemerataan proses produksi
G.Mempertahankan kontinuitas proses
produksi
H. Menjaga stabilitas harga barang dan
jasa