SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
BERBASIS HOTS
Oleh Dr. Agustina, M.Pd.
Widyaiswara Ahli Muda
 Dr. Agustina, M. Pd.
 NIP 198208182006042032
 Widyaiswara Muda Balai Diklat
Keagamaan Palembang
 Dosen UIN RF Palembang
• Dosen Luar Biasa LB Univ. Bina Darma
• Asesor Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah Prop.Sumsel
• Anggota Himpunan Pengembang
Kurikulum Indonesia (HIPKIN) Pusat
 Pendidikan: S1 dan S2 Pend. Bahasa
Inggris UNSRI,
 S3 Pengembangan Kurikulum Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
 Contact: HP 08127863173, email:
agustinadjihadi.ad@gmail.com, FB:
Agustina Djihadi, IG: @agustinadjihadi
Tak Kenal maka Tak Sayang..
 Narasumber pada Diklat
Jarak Jauh (DJJ) pada
mata pelajaran Bahasa
Inggris tingkat SMP/MTs
yang ditayangkan di TV
Edukasi oleh Pustekkom
Kemdikbud RI pada tahun
2012,
 Disertifikasi sebagai
Instruktur Nasional
Implementasi Kurikulum
2013 Kementerian Agama
pada tahun 2014,
 Tim Pendamping
Implementasi Kurikulum
2013 Kementerian Agama
Zona Barat oleh Direktorat
Pendidikan Madrasah,
Ditjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama pada
tahun 2014,
 Instruktur Propinsi Jawa
Barat Implementasi
Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada
tahun 2016.
 Tim Capacity Building:
Quality Assurance, Quality
Improvement, Quality
Management bagi LPMP
dan Balai Diklat Keagamaan
yang diadakan Kemdiknas RI
dan Managing Contractor
Program Management
(MCPM) oleh Australia-
Indonesia Basic Education
Program (AIBEP) AusAID di
tahun 2009 hingga 2010
 Peserta short course
Planning and Management in
Education oleh Litbang dan
Diklat Kementerian Agama
ke National University of
Educational Planning and
Administration di New Delhi,
India pada tahun 2013.
KONFERENSI & PUBLIKASI ILMIAH
 Pembicara Temu Karya Ilmiah Widyaiswara Nasional
Kementerian Agama pada tahun 2010,
 Pembicara pada event yang sama pada tahun 2012,
 Pembicara pada Seminar on Adolescent, and Adult
English Literacy in Technological Era 1st Southern
Region or Sumatera oleh TEFLIN dan Pascasarjana
UNSRI pada tahun 2011,
 Pembicara pada Seminar Nasional Integrating Local
Culture oleh Pascasarjana UNSRI pada tahun 2012,
 Pembicara pada 2nd International Conference on
Education in Muslim Society (ICEMS) oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di tahun 2015,
 Pembicara pada International Conference on
Education and Regional Development (ICERD) oleh
Pascasarjana UPI pada tahun 2016,
 Pembicara pada Annual Conference on Social
Sciences and Humanities (ANCOSH) oleh Universitas
Kanjuruhan Malang pada tahun 2018, dan
 Pembicara pada the 3rd International Conference on
Social Sciences, Law, Arts, and Humanities (ICSSLAH)
oleh Universitas Bina Nusantara Jakarta pada tahun
2018.
 Senam dulu yuk Cyyn
PERTANYAAN PENGGELITIK AWAL
Mengapa kita sebagai manusia harus berubah?
BAGAIMANA NASIB MEREKA SEKARANG?
SO, YOU’RE READY
FOR CHANGING?
Let’s Sing..
Kami ada di sini
Demi ridho ilahi
Saling berkasih sayang
Untuk saling berbagi
Kami mengubah diri
Jadi guru sejati
Sabar, ikhlas, ada di dalam diri
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Memahami pembelajaran
berbasis HOTS
1
• Memahami penerapan
model pembelajaran
berbasis HOTS
2
• Merancang pembelajaran
dengan model pembelajaran
berbasis HOTS
3
Icebreaking
• Sebutkan nama sesuai
urutan, bagi yang urutan ke
5, 10, 15 harus mengganti
namanya dengan
“SCIENTIFIC”
MENGECEK ISI GELAS: SNOWBALL
THROWING
 Apa itu HOTS?
 Mengapa perlu HOTS?
Bagaimana isi gelas Anda? Review
APA ITU HOTS
 Higher Order of Thinking Skill (HOTS) atau
kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu
kemampuan berpikir yang tidak hanya
membutuhkan kemampuan mengingat saja, namun
membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi,
seperti kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir kreatif
MENGAPA HOTS
 Terciptanya manusia Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif
dapat terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat
dilaksanakan di berbagai lingkup dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran yang dapat
diterapkan adalah pembelajaran dengan memberdayakan untuk
berfikir tingkat tinggi (high order thinking). Kurikulum 2013 telah
mengadobsi taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dimulai
dari level mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta.
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG 2019
Kompetensi Penerapan HOTS
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG 2019
SALAH KAPRAH HOTS!!
 Saat ini ada yang “salah kaprah” bahwa HOTS itu
sekedar soal ujiansemata apalagi saat ini soal-soal
HOTS sudah ada di mana2 mulai dari Test PISA, UN
dan mulai tahun depan ada pula di SBMPTN.
 HOTS adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah
melalui “proses” pembelajaran sehari hari di
kelas. Oleh karena itu, Strategi Mengajar yang dapat
mengembangkan HOTS ini sangat dibutuhkan oleh
guru. Pengembangan HOTS tidak bisa “instant”
melainkan harus step by step dari LOTS ke MOTS
dan akhirnya ke HOTS.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN HOTS
 Berfokus pada pertanyaan
 Menganalisis / menilai argumen dan data
 Mendefinisikan konsep
 Menentukan kesimpulan
 Menggunakan analisis logis
 Memproses dan menerapkan informasi
 Menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah
KKO
KKO
BAGAIMANA DENGAN SOAL HOTS?
 Soal-soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
bukan berarti soal yang sulit, redaksinya panjang
dan berbelit-belit sehingga banyak membuang
banyak waktu membacanya dan sekaligus
memusingkan siswa, tetapi soal tersebut disusun
secara proporsional dan sistematis untuk
mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi
(IKK) secara efektif serta memiliki kedalaman
materi sehingga siswa pun terangsang untuk
menjawab pertanyaan dengan baik.
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG 2019
PENDEKATAN SAINTIFIK
Proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
 Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
Pendekatan Ilmiah.
 Pendekatan Ilmiah ini mengikuti mengamati, menanya,
menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua
mapel.
Observing
(Mengamati)
Questioning
(Menanya)
Eksperimenting
(Mencoba)
Associating
(Menalar)
Networking
(Membentuk
jejaring)
TUJUAN PENDEKATAN SAINTIFIK
untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
Untuk mengembangkan karakter siswa
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
PROSES PEMBELAJARAN
NEXT
KEGIATAN MENGAMATI DALAM PEMBELAJARAN
DAPAT DILAKUKAN DALAM TAHAP-TAHAP BERIKUT
INI
Apa: Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Bagaimana:
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek
yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan
dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah
dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera,
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Dimana: Menentukan di mana tempat objek yang akan
diobservasi
NEXT
NEXT
FUNGSI BERTANYA
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
CONTOH:
Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan
cara melahirkan
Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak
dengan cara melahirkan
Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak
dengan melahirkan
Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan
NEXT
NEXT
NEXT
LANGKAH PEMBELAJARAN
• Untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif
• Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak
dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam),
• Mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran
siswa
Kegiatan
Pendahuluan
• Suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa
secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
• Ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh
siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan
yang diberikan di muka.
Kegiatan Inti
• Ditujukan untuk dua hal pokok: 1) validasi terhadap konsep, hukum
atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa; 2) pengayaan materi
pelajaran yang dikuasai siswa. Validasi dapat dilakukan dengan
mengindentifikasi kebenaran konsep, hukum atau prinsip yang telah
dikonstruk oleh siswa.
Kegiatan
Penutup
 Contoh penerapan Pendekatan Saintifik dengan 5M
Powerpoint Templates
Page 39
JANGAN TETAP SENGSARA
Jatuh bangun aku mengajarmu, namun dirimu tak pernah mengerti
Kuberikan banyak latihan, namun engkau tetap tak bisa
Mulanya sungguh diriku tak tahu.
Suatu hari aku menyadari, mungkin aku perlu inovasi
Kumengajar dengan gembira, hingga kau menjadi ceria
Ternyata hasilnya luar biasa
Sejak saat itu, di dalam kelas ku
Sengaja ku buat muridku kan maju
Kelasku yang baru menantang dirinya
Sehingga muridku menjadi berkarya
Percuma saja belajar, kalau kau tidak berkembang
Percuma saja sekolah, kalau kau tetap sengsara.
 Bagaimana dengan Teknik
Penilaiannya?
TEKNIK PENILAIAN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK
Penilaian
Pengetahuan
• Tes tertulis/lisan
• Penugasan
Penilaian
Keterampilan
• Tes praktek
• Projek
• Portfolio
Penilaian Sikap
• Observasi
• Penilaian Diri Sendiri
• Penilaian Antar Teman
• Jurnal Harian
CONTOH KEGIATAN BELAJAR PADA SETIAP LANGKAH
PENDEKATAN SAINTIFIK (PERMENDIKBUD 81A/2013 YANG DIREVISI
MENJADI PERMENDIKBUD NO.22/2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH)
Mengamati:
membaca, (harus sesuai KI,KD), mendengar, menyimak (video animasi) melihat (tanpa atau dengan alat)
untuk apa? untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui.
Menanya: (siapa dan apa yang ditanya) mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
Konkretnya berupa apa?… (siswa dibimbing), agar…? Jumlh berapa? lebih? Tulis di papan tulis bagi 3.
Mencoba/mengumpulkan data (informasi):
melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas,
wawancara dengan nara sumber.
Mengasosiasikan/mengolah informasi:
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Misalnya ada data data temuan dari langkah 3, coba maknai..dengan asumsi siswa punya buku siswa yang bagus.
Menghubungkan fakta fakta yang ada dengan fakta/literatur/ buku siswa. Sehingga siswa dapat mebuat inferensi baik
individu maupun kelompok.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK
Mengkomunikasikan:
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya . Bentuknya bisa presentasi atau diskusi kelas. Jika sdh
ketemu yang mengarah pd indikator 1, maka digaris bawahi pada papan tulis.
Mulai dari M1-5 semuanya berad.a pada kegiatan inti secara umum , yg
direkomendasikan oleh K13..ada inkuiry, PBL,projek.
Pada bagian penutup, rangkuman pembelajaran sesuai dengan indikator, Sehingga
dapat dilihat dari indikator ini…mana yang perlu di beri pengauatan, maka bisa
penugasan tidak mesti pr, tetapi bisa dilakukan praktikum ulang dirumah, mencari
informasi kepada narasumber dll.
(Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, mendisain model,
rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
Apabila kita menggunakan model proyek, karena model ini menghasilakn produk,
tetapi terpenting tergantung pada materi dan temanya.
DIMANA PERAN GURU?
1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan
5. Guru tidak sekedar membiarkan peserta didik
memperoleh/mengkonstruk pengetahuan sendiri,
melainkan memberi setiap bantuan yang diperlukan
oleh peserta didik.
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM PEMBELAJARAN
1. MENGAMATI FAKTA
Mengamati fakta yang
ada dapat dibagi dalam
dua keadaan:
• pengamatan nyata fenomena
alam atau lingkungan
• pengamatan obyek langsung.
PENGAMATAN NYATA FENOMENA ALAM ATAU
LINGKUNGAN.
 Pengamatan seperti ini cocok untuk anak sekolah
menengah pada kelas rendah dimana
penalarannya masih induktif. Pengamatan
langsung fenomena alam akan membantu siswa
menuangkan apa yang di lihat atau amati ke dalam
pengetahuan sederhana menjadi bakal
pengetahuan secara lisan ataupun tertulis.
 Misal fakta tentang “pengetahuan kontekstual”, yang
menggambarkan tentang pola pemukiman penduduk, seperti
gambar berikut:
Berdasarkan fenomena tersebut, dapat dijelaskan tentang pola
pemukiman penduduk yaitu pola pemukiman penduduk secara
memanjang, yang memiliki ciri berupa pemukiman penduduk berderet
memanjang mengikuti alur jalan, sungai, rel kereta api atau pantai. Jika
dihubungkan dengan tema manusia sebagai makhluk sosial, fenomena
tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia tidak dapat hidup sendiri bahkan selalu
berkelompok dan membutuhkan orang lain. Pemenuhan kebutuhan
tersebut menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar yang ada. Jika
seseorang suka tinggal di tempat yang dekat dengan air, dia dapat
memilih lokasi rumah di pinggiran atau menyusuri sungai, tetapi bagi
yang suka dengan keramaian, dia memilih lokasi untuk membangun
rumahnya mengikuti jalan, dsb. Kegiatan sederhana seperti yang
dijelaskan di atas dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas
berpikir secara analitis, bukan sekedar menghafalkan fakta-fakta.
2. MENANYA
Dari konteks pola pemukiman pedesaan,
siswa diarahkan pada pertanyaan:
 Mengapa petani tinggal didekat dengan
pemukiman penduduk lain?
 Mengapa para petani memerlukan orang
lain untuk mengerjakan semua pekerjaan
yang mengarah pada pekerjaan menggarap
sawah?
 Bagaimana seandainya tidak ada yang
membantu menggarap sawah?
 Bagaimana cara petani tersebut menjual
hasil panen?
 Menggunakan transportasi jenis apakah
petani tersebut mengangkut hasil
panennya? dst.
3. MENALAR
Penalaran induktif
• Yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena khusus untuk
hal-hal yang bersifat umum, yang banyak berpijak pada pengamatan
inderawi /pengalaman empirik.
• Misalkan pengalaman hidup siswa sebagai makhluk sosial baik di rumah,
di sekolah dan di masyarakat, mereka memiliki pengalaman hidup dengan
orang lain. Jika di rumah, mereka hidup dengan keluarga (ayah, ibu,
adik,kakak, dll), di sekolah ada Kepala Sekolah, guru, teman sejawat, dll, di
masyarakat tentu saja bergaul dengan orangorang dari berbagai kalangan.
Penalaran deduktif
• Yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan
atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat
khusus. Misalnya penarikan kesimpulan adalah manusia sebagai makhluk
sosial pasti memerlukan orang lain. Hal ini disimpulkan dari fakta bahwa
dimanapun berada tidak ada satupun manusia yang mampu hidup sendiri
tanpa bantuan yang lain.
4. MENCOBA
Yaitu membuktikan dengan membayangkan atau
mempraktekkan langsung.
Sebagai contoh tema “manusia sebagai mahkluk sosial”
menunjukkan sekelompok manusia di dalam kelas memiliki
arti bahwa manusia selalu hidup bergerombol atau
berkelompok atau memerlukan orang lain. Pembuktian
melalui praktek dapat dilakukan dengan durasi waktu
tertentu, misal selama 5 menit, siswa yang ada dalam kelas
diperintahkan untuk duduk sendiri-sendiri, dan dilarang
berbicara atau berkomunikasi dengan yang lain.
5. MENYIMPULKAN
 Yaitu mengaitkan konsep yang telah dipahami dan konsep yang diperoleh
dengan dunia nyata. Hasil praktek yang diperoleh oleh siswa digunakan
untuk aplikasi dalam dunia nyata dikaitkan dengan pengetahuan,
sehingga siswa dapat menarik kesimpulan tentang manusia sebagai
mahkluk sosial yang harus berkomunikasi karena dia membutuhkan
orang lain. Oleh karenanya, agar terjalin hubungan kerjasama atau
kolaborasi yang harmonis, dia harus berkomunikasi secara sopan dan
beretika. Itulah yang dimaksud networking atau membentuk jaringan
hingga dengan pengalaman seperti itu dapat membentuk sikap siswa.
 Contoh 1
 Contoh 2
 Contoh 3
 Senam Maumere
MODEL
PEMBELAJARAN
MENGAPA MENGAJAR DENGAN MODEL?
Salah satu kompetensi guru yang tertuang dalam
Permendiknas no 16 tahun 2007 adalah kompetensi
nomor 2 yaitu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran dan menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
APA ITU MODEL?
 Model pembelajaran merupakan bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
 Ada banyak model pembelajaran dan beberapa
yang disarankan di dalam kurikulum 2013
diantaranya adalah: Inquiry Based Learning,
Discovery Based Learning, Project Based Learning,
Problem Based Learning.
MODEL APA?
 Implementasi Kurikulum 2013 menurut
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran
yang diharapkan dapat membentuk perilaku
saintifik, sosial serta mengembangkan rasa
keingintahuan.
1. Model Pembelajaran Melalui
Penyingkapan/Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning)
2. Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem-based Learning/PBL
3. model Pembelajaran Berbasis Projek
(Project- based Learning/PJBL).
 Selain 3 model yang tercantum dalam
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, apakah guru
juga diperbolehkan mengembangkan pembelajaran
di kelas dengan menggunakan model pembelajaran
yang lain?
INQUIRY BASED
LEARNING
Observasi/Mengamati
Mengajukan pertanyaan
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/ mengasosiasi atau
melakukan penalaran
Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang
diajukan/memprediksi dugaan
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah
atau dianalisis, mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.
MENEKANKAN PADA PROSES BERPIKIR SECARA
KRITIS DAN ANALISIS UNTUK MENCARI DAN
MENEMUKAN SENDIRI JAWABAN DARI SUATU
MASALAH
 Contoh Pembelajaran Inkuiri
DISCOVERY BASED
LEARNING
Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi
pembelajaran/topik/tema.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya, mencari
informasi, dan merumuskan masalah.
Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi, melatih
ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, mencari
sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan.
Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
ARA BELAJAR AKTIF,
BEROREIENTASI PADA PROSES, MENGARAHKAN
SENDIRI, MENCARI SENDIRI DAN REFLEKTIF.
 Contoh Pembelajaran Discovery
PROBLEM BASED
LEARNING
Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek
pembelajaran.
Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian.
Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan (mencoba) untuk
memperoleh data dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji.
Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan
dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
SISWA PADA MASALAH
AUTENTIK.
 Contoh Pembelajaran Berbasis Masalah
PROJECT BASED
LEARNING
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik
mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui
percobaan.
Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek.
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang
dikerjakan.
Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain.
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan
untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
SISWA DITUNTUT UNTUK MELAKUKAN
PEMECAHAN MASALAH-MASALAH YANG
DISAJIKAN DENGAN CARA MENGGALI
INFORMASI SEBANYAK-BANYAKNYA,
KEMUDIAN DIANALISIS DAN DICARI SOLUSI
DARI PERMASALAHAN YANG ADA.
 Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
• Kesesuaian model pembelajaran dengan Indikator
Pencapaian Kompetensi/IPK yang dikembangkan dari KD.
• Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi
dan kompetensi
• Kesesuiaan model pembelajaran dengan karakteristik dan
modalitas siswa, dan sarana pendukung belajar lainnya
karena bukan hanya karakter siswa yang berbeda tetapi
kemampuan siswa dapat berpengaruh terhadap
kebermanfaatan penggunaan model pembelajaran.
• Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan
yang akan digunakan
• Kesesuaian dengan tuntutan dimensi pengetahuan, misalnya
1. untuk mendorong kemampuan siswa menghasilkan karya
kontekstual maka disarankan menggunakan model Project Based
Learning,
2. menyingkap sesuatu konsep yang belum mengemukan
menggunakan Discoveri Learning,
3. menemukan sesuatu konsep secara sistematis menggunakan
Inquiry Learning,
4. melatihkan keterampilan menyelesaikan masalah menggunakan
Problem Based Learning, dll
• Kesesuaian penilaian hasil belajar dengan model pembelajaran
dan/atau metode pembelajaran.
METODE PEMBELAJARAN
 Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
 Di dalam kurikulum 2013 disarankan metode
pembelajaran dalam kelas diantaranya adalah: Diskusi,
Eksperimen, Demonstrasi, dan Simulasi
INGATLAH INI..
PEMBELAJARAN TIDAK HANYA SEKEDAR KONSEP..
PEMBELAJARAN TIDAK HANYA DI KELAS..
PAJANG HASIL KREATIVITAS DI KELAS..
 Bagaimanapun keterbatasan kita, tetap semangat
MARI MERANCANG PEMBELAJARAN
SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN SALAH
SATU MODEL PEMBELAJARAN
LEMBAR KERJA PENDEKATAN SAINTIFIK
MAPEL:
JENJANG/KELAS:
MODEL:
Kompetensi
Dasar
IPK Mengamati Menanya Mengump
ulkan
Informasi
Menalar Mengkomunika
sikan
LEMBAR KERJA PEMBELAJARAN HOTS
MAPEL:
JENJANG/KELAS:
MODEL:
 KD (kalau bisa sampai C3-C4):
 IPK:
 Kegiatan Pembelajaran (sesuai sintaks):

More Related Content

Similar to MODEL PEMBELAJARAN HOTS_AGUSTINA.pptx

RPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan Mawaris
RPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan MawarisRPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan Mawaris
RPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan MawarisZesFauzi
 
Proposal Kegiatan dan Ringkasan Kegiatan
Proposal Kegiatan dan Ringkasan KegiatanProposal Kegiatan dan Ringkasan Kegiatan
Proposal Kegiatan dan Ringkasan KegiatanIvan Favian Elianto
 
Model dan strategi pembelajaran Aktif
Model dan strategi pembelajaran AktifModel dan strategi pembelajaran Aktif
Model dan strategi pembelajaran AktifSenja Merona
 
Penilaian HOTS SMK.pptx
Penilaian HOTS SMK.pptxPenilaian HOTS SMK.pptx
Penilaian HOTS SMK.pptxfebrio21
 
PERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptx
PERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptxPERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptx
PERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptxIwanSetiawan319571
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainSoga Biliyan Jaya
 
Silabus dan sap metodologi peng. intelektual
Silabus dan sap metodologi peng. intelektualSilabus dan sap metodologi peng. intelektual
Silabus dan sap metodologi peng. intelektualMasriqon Masriqon
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxSMPITAuladinaIndones
 
Tematik sd jadi (1)
Tematik sd jadi (1)Tematik sd jadi (1)
Tematik sd jadi (1)Rama Dhani
 
Penyoalan kritis dan kreatif
Penyoalan kritis dan kreatifPenyoalan kritis dan kreatif
Penyoalan kritis dan kreatifAdibah Azman
 
asesmen-220731121049-3b516704.pptx
asesmen-220731121049-3b516704.pptxasesmen-220731121049-3b516704.pptx
asesmen-220731121049-3b516704.pptxSDNTANAHTINGGI09
 
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptxRudiSetiawan720151
 
centralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdf
centralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdfcentralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdf
centralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdfhadimonMR
 

Similar to MODEL PEMBELAJARAN HOTS_AGUSTINA.pptx (20)

RPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan Mawaris
RPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan MawarisRPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan Mawaris
RPP MAWARIS.pdf. Meraih berlah dengan Mawaris
 
54d277876feef.ppt
54d277876feef.ppt54d277876feef.ppt
54d277876feef.ppt
 
Proposal Kegiatan dan Ringkasan Kegiatan
Proposal Kegiatan dan Ringkasan KegiatanProposal Kegiatan dan Ringkasan Kegiatan
Proposal Kegiatan dan Ringkasan Kegiatan
 
Teaching style
Teaching styleTeaching style
Teaching style
 
Model dan strategi pembelajaran Aktif
Model dan strategi pembelajaran AktifModel dan strategi pembelajaran Aktif
Model dan strategi pembelajaran Aktif
 
Penilaian HOTS SMK.pptx
Penilaian HOTS SMK.pptxPenilaian HOTS SMK.pptx
Penilaian HOTS SMK.pptx
 
PERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptx
PERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptxPERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptx
PERTANYAAN-PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN HOTS.pptx
 
RPS Microteaching_2023.docx
RPS Microteaching_2023.docxRPS Microteaching_2023.docx
RPS Microteaching_2023.docx
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
 
Asesmen.pptx
Asesmen.pptxAsesmen.pptx
Asesmen.pptx
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Silabus dan sap metodologi peng. intelektual
Silabus dan sap metodologi peng. intelektualSilabus dan sap metodologi peng. intelektual
Silabus dan sap metodologi peng. intelektual
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru .pptx
 
Tematik sd jadi (1)
Tematik sd jadi (1)Tematik sd jadi (1)
Tematik sd jadi (1)
 
Penyoalan kritis dan kreatif
Penyoalan kritis dan kreatifPenyoalan kritis dan kreatif
Penyoalan kritis dan kreatif
 
asesmen-220731121049-3b516704.pptx
asesmen-220731121049-3b516704.pptxasesmen-220731121049-3b516704.pptx
asesmen-220731121049-3b516704.pptx
 
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
 
CONTOH MODUL KELAS 7.pdf
CONTOH MODUL KELAS 7.pdfCONTOH MODUL KELAS 7.pdf
CONTOH MODUL KELAS 7.pdf
 
centralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdf
centralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdfcentralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdf
centralpendidikan.com RPP Fikih Kelas 8 SEM 1.pdf
 
Pod review
Pod reviewPod review
Pod review
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

MODEL PEMBELAJARAN HOTS_AGUSTINA.pptx

  • 1. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS Oleh Dr. Agustina, M.Pd. Widyaiswara Ahli Muda
  • 2.  Dr. Agustina, M. Pd.  NIP 198208182006042032  Widyaiswara Muda Balai Diklat Keagamaan Palembang  Dosen UIN RF Palembang • Dosen Luar Biasa LB Univ. Bina Darma • Asesor Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Prop.Sumsel • Anggota Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN) Pusat  Pendidikan: S1 dan S2 Pend. Bahasa Inggris UNSRI,  S3 Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia Bandung  Contact: HP 08127863173, email: agustinadjihadi.ad@gmail.com, FB: Agustina Djihadi, IG: @agustinadjihadi Tak Kenal maka Tak Sayang..
  • 3.  Narasumber pada Diklat Jarak Jauh (DJJ) pada mata pelajaran Bahasa Inggris tingkat SMP/MTs yang ditayangkan di TV Edukasi oleh Pustekkom Kemdikbud RI pada tahun 2012,  Disertifikasi sebagai Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013 Kementerian Agama pada tahun 2014,  Tim Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 Kementerian Agama Zona Barat oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama pada tahun 2014,  Instruktur Propinsi Jawa Barat Implementasi Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016.  Tim Capacity Building: Quality Assurance, Quality Improvement, Quality Management bagi LPMP dan Balai Diklat Keagamaan yang diadakan Kemdiknas RI dan Managing Contractor Program Management (MCPM) oleh Australia- Indonesia Basic Education Program (AIBEP) AusAID di tahun 2009 hingga 2010  Peserta short course Planning and Management in Education oleh Litbang dan Diklat Kementerian Agama ke National University of Educational Planning and Administration di New Delhi, India pada tahun 2013.
  • 4. KONFERENSI & PUBLIKASI ILMIAH  Pembicara Temu Karya Ilmiah Widyaiswara Nasional Kementerian Agama pada tahun 2010,  Pembicara pada event yang sama pada tahun 2012,  Pembicara pada Seminar on Adolescent, and Adult English Literacy in Technological Era 1st Southern Region or Sumatera oleh TEFLIN dan Pascasarjana UNSRI pada tahun 2011,  Pembicara pada Seminar Nasional Integrating Local Culture oleh Pascasarjana UNSRI pada tahun 2012,  Pembicara pada 2nd International Conference on Education in Muslim Society (ICEMS) oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di tahun 2015,  Pembicara pada International Conference on Education and Regional Development (ICERD) oleh Pascasarjana UPI pada tahun 2016,  Pembicara pada Annual Conference on Social Sciences and Humanities (ANCOSH) oleh Universitas Kanjuruhan Malang pada tahun 2018, dan  Pembicara pada the 3rd International Conference on Social Sciences, Law, Arts, and Humanities (ICSSLAH) oleh Universitas Bina Nusantara Jakarta pada tahun 2018.
  • 5.  Senam dulu yuk Cyyn
  • 6. PERTANYAAN PENGGELITIK AWAL Mengapa kita sebagai manusia harus berubah?
  • 9. Let’s Sing.. Kami ada di sini Demi ridho ilahi Saling berkasih sayang Untuk saling berbagi Kami mengubah diri Jadi guru sejati Sabar, ikhlas, ada di dalam diri
  • 10. TUJUAN PEMBELAJARAN • Memahami pembelajaran berbasis HOTS 1 • Memahami penerapan model pembelajaran berbasis HOTS 2 • Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis HOTS 3
  • 11. Icebreaking • Sebutkan nama sesuai urutan, bagi yang urutan ke 5, 10, 15 harus mengganti namanya dengan “SCIENTIFIC”
  • 12. MENGECEK ISI GELAS: SNOWBALL THROWING  Apa itu HOTS?  Mengapa perlu HOTS? Bagaimana isi gelas Anda? Review
  • 13. APA ITU HOTS  Higher Order of Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif
  • 14. MENGAPA HOTS  Terciptanya manusia Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif dapat terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilaksanakan di berbagai lingkup dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan memberdayakan untuk berfikir tingkat tinggi (high order thinking). Kurikulum 2013 telah mengadobsi taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dimulai dari level mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
  • 15. BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG 2019 Kompetensi Penerapan HOTS
  • 16. BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG 2019
  • 17. SALAH KAPRAH HOTS!!  Saat ini ada yang “salah kaprah” bahwa HOTS itu sekedar soal ujiansemata apalagi saat ini soal-soal HOTS sudah ada di mana2 mulai dari Test PISA, UN dan mulai tahun depan ada pula di SBMPTN.  HOTS adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah melalui “proses” pembelajaran sehari hari di kelas. Oleh karena itu, Strategi Mengajar yang dapat mengembangkan HOTS ini sangat dibutuhkan oleh guru. Pengembangan HOTS tidak bisa “instant” melainkan harus step by step dari LOTS ke MOTS dan akhirnya ke HOTS.
  • 18. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN HOTS  Berfokus pada pertanyaan  Menganalisis / menilai argumen dan data  Mendefinisikan konsep  Menentukan kesimpulan  Menggunakan analisis logis  Memproses dan menerapkan informasi  Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah
  • 19. KKO
  • 20. KKO
  • 21. BAGAIMANA DENGAN SOAL HOTS?  Soal-soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill) bukan berarti soal yang sulit, redaksinya panjang dan berbelit-belit sehingga banyak membuang banyak waktu membacanya dan sekaligus memusingkan siswa, tetapi soal tersebut disusun secara proporsional dan sistematis untuk mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi (IKK) secara efektif serta memiliki kedalaman materi sehingga siswa pun terangsang untuk menjawab pertanyaan dengan baik.
  • 22. BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG 2019
  • 23. PENDEKATAN SAINTIFIK Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
  • 24.  Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan Pendekatan Ilmiah.  Pendekatan Ilmiah ini mengikuti mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mapel.
  • 26. TUJUAN PENDEKATAN SAINTIFIK untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. diperolehnya hasil belajar yang tinggi. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah Untuk mengembangkan karakter siswa
  • 27. Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. PROSES PEMBELAJARAN
  • 28. NEXT
  • 29. KEGIATAN MENGAMATI DALAM PEMBELAJARAN DAPAT DILAKUKAN DALAM TAHAP-TAHAP BERIKUT INI Apa: Menentukan objek apa yang akan diobservasi Bagaimana: Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Dimana: Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
  • 30. NEXT
  • 31. NEXT
  • 32. FUNGSI BERTANYA Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
  • 33. CONTOH: Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
  • 34. NEXT
  • 35. NEXT
  • 36. NEXT
  • 37. LANGKAH PEMBELAJARAN • Untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif • Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), • Mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa Kegiatan Pendahuluan • Suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. • Ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di muka. Kegiatan Inti • Ditujukan untuk dua hal pokok: 1) validasi terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa; 2) pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa. Validasi dapat dilakukan dengan mengindentifikasi kebenaran konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. Kegiatan Penutup
  • 38.  Contoh penerapan Pendekatan Saintifik dengan 5M
  • 39. Powerpoint Templates Page 39 JANGAN TETAP SENGSARA Jatuh bangun aku mengajarmu, namun dirimu tak pernah mengerti Kuberikan banyak latihan, namun engkau tetap tak bisa Mulanya sungguh diriku tak tahu. Suatu hari aku menyadari, mungkin aku perlu inovasi Kumengajar dengan gembira, hingga kau menjadi ceria Ternyata hasilnya luar biasa Sejak saat itu, di dalam kelas ku Sengaja ku buat muridku kan maju Kelasku yang baru menantang dirinya Sehingga muridku menjadi berkarya Percuma saja belajar, kalau kau tidak berkembang Percuma saja sekolah, kalau kau tetap sengsara.
  • 40.  Bagaimana dengan Teknik Penilaiannya?
  • 41. TEKNIK PENILAIAN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK Penilaian Pengetahuan • Tes tertulis/lisan • Penugasan Penilaian Keterampilan • Tes praktek • Projek • Portfolio Penilaian Sikap • Observasi • Penilaian Diri Sendiri • Penilaian Antar Teman • Jurnal Harian
  • 42. CONTOH KEGIATAN BELAJAR PADA SETIAP LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK (PERMENDIKBUD 81A/2013 YANG DIREVISI MENJADI PERMENDIKBUD NO.22/2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH) Mengamati: membaca, (harus sesuai KI,KD), mendengar, menyimak (video animasi) melihat (tanpa atau dengan alat) untuk apa? untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui. Menanya: (siapa dan apa yang ditanya) mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Konkretnya berupa apa?… (siswa dibimbing), agar…? Jumlh berapa? lebih? Tulis di papan tulis bagi 3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber. Mengasosiasikan/mengolah informasi: mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Misalnya ada data data temuan dari langkah 3, coba maknai..dengan asumsi siswa punya buku siswa yang bagus. Menghubungkan fakta fakta yang ada dengan fakta/literatur/ buku siswa. Sehingga siswa dapat mebuat inferensi baik individu maupun kelompok.
  • 43. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN METODE SAINTIFIK Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya . Bentuknya bisa presentasi atau diskusi kelas. Jika sdh ketemu yang mengarah pd indikator 1, maka digaris bawahi pada papan tulis. Mulai dari M1-5 semuanya berad.a pada kegiatan inti secara umum , yg direkomendasikan oleh K13..ada inkuiry, PBL,projek. Pada bagian penutup, rangkuman pembelajaran sesuai dengan indikator, Sehingga dapat dilihat dari indikator ini…mana yang perlu di beri pengauatan, maka bisa penugasan tidak mesti pr, tetapi bisa dilakukan praktikum ulang dirumah, mencari informasi kepada narasumber dll. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari. Apabila kita menggunakan model proyek, karena model ini menghasilakn produk, tetapi terpenting tergantung pada materi dan temanya.
  • 44. DIMANA PERAN GURU? 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator. 2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar. 3. Memberi umpan balik. 4. Memberikan penjelasan 5. Guru tidak sekedar membiarkan peserta didik memperoleh/mengkonstruk pengetahuan sendiri, melainkan memberi setiap bantuan yang diperlukan oleh peserta didik.
  • 45. CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
  • 46. 1. MENGAMATI FAKTA Mengamati fakta yang ada dapat dibagi dalam dua keadaan: • pengamatan nyata fenomena alam atau lingkungan • pengamatan obyek langsung.
  • 47. PENGAMATAN NYATA FENOMENA ALAM ATAU LINGKUNGAN.  Pengamatan seperti ini cocok untuk anak sekolah menengah pada kelas rendah dimana penalarannya masih induktif. Pengamatan langsung fenomena alam akan membantu siswa menuangkan apa yang di lihat atau amati ke dalam pengetahuan sederhana menjadi bakal pengetahuan secara lisan ataupun tertulis.
  • 48.  Misal fakta tentang “pengetahuan kontekstual”, yang menggambarkan tentang pola pemukiman penduduk, seperti gambar berikut:
  • 49. Berdasarkan fenomena tersebut, dapat dijelaskan tentang pola pemukiman penduduk yaitu pola pemukiman penduduk secara memanjang, yang memiliki ciri berupa pemukiman penduduk berderet memanjang mengikuti alur jalan, sungai, rel kereta api atau pantai. Jika dihubungkan dengan tema manusia sebagai makhluk sosial, fenomena tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak dapat hidup sendiri bahkan selalu berkelompok dan membutuhkan orang lain. Pemenuhan kebutuhan tersebut menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar yang ada. Jika seseorang suka tinggal di tempat yang dekat dengan air, dia dapat memilih lokasi rumah di pinggiran atau menyusuri sungai, tetapi bagi yang suka dengan keramaian, dia memilih lokasi untuk membangun rumahnya mengikuti jalan, dsb. Kegiatan sederhana seperti yang dijelaskan di atas dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas berpikir secara analitis, bukan sekedar menghafalkan fakta-fakta.
  • 50. 2. MENANYA Dari konteks pola pemukiman pedesaan, siswa diarahkan pada pertanyaan:  Mengapa petani tinggal didekat dengan pemukiman penduduk lain?  Mengapa para petani memerlukan orang lain untuk mengerjakan semua pekerjaan yang mengarah pada pekerjaan menggarap sawah?  Bagaimana seandainya tidak ada yang membantu menggarap sawah?  Bagaimana cara petani tersebut menjual hasil panen?  Menggunakan transportasi jenis apakah petani tersebut mengangkut hasil panennya? dst.
  • 51. 3. MENALAR Penalaran induktif • Yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena khusus untuk hal-hal yang bersifat umum, yang banyak berpijak pada pengamatan inderawi /pengalaman empirik. • Misalkan pengalaman hidup siswa sebagai makhluk sosial baik di rumah, di sekolah dan di masyarakat, mereka memiliki pengalaman hidup dengan orang lain. Jika di rumah, mereka hidup dengan keluarga (ayah, ibu, adik,kakak, dll), di sekolah ada Kepala Sekolah, guru, teman sejawat, dll, di masyarakat tentu saja bergaul dengan orangorang dari berbagai kalangan. Penalaran deduktif • Yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Misalnya penarikan kesimpulan adalah manusia sebagai makhluk sosial pasti memerlukan orang lain. Hal ini disimpulkan dari fakta bahwa dimanapun berada tidak ada satupun manusia yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan yang lain.
  • 52. 4. MENCOBA Yaitu membuktikan dengan membayangkan atau mempraktekkan langsung. Sebagai contoh tema “manusia sebagai mahkluk sosial” menunjukkan sekelompok manusia di dalam kelas memiliki arti bahwa manusia selalu hidup bergerombol atau berkelompok atau memerlukan orang lain. Pembuktian melalui praktek dapat dilakukan dengan durasi waktu tertentu, misal selama 5 menit, siswa yang ada dalam kelas diperintahkan untuk duduk sendiri-sendiri, dan dilarang berbicara atau berkomunikasi dengan yang lain.
  • 53. 5. MENYIMPULKAN  Yaitu mengaitkan konsep yang telah dipahami dan konsep yang diperoleh dengan dunia nyata. Hasil praktek yang diperoleh oleh siswa digunakan untuk aplikasi dalam dunia nyata dikaitkan dengan pengetahuan, sehingga siswa dapat menarik kesimpulan tentang manusia sebagai mahkluk sosial yang harus berkomunikasi karena dia membutuhkan orang lain. Oleh karenanya, agar terjalin hubungan kerjasama atau kolaborasi yang harmonis, dia harus berkomunikasi secara sopan dan beretika. Itulah yang dimaksud networking atau membentuk jaringan hingga dengan pengalaman seperti itu dapat membentuk sikap siswa.
  • 54.  Contoh 1  Contoh 2  Contoh 3
  • 57.
  • 58. MENGAPA MENGAJAR DENGAN MODEL? Salah satu kompetensi guru yang tertuang dalam Permendiknas no 16 tahun 2007 adalah kompetensi nomor 2 yaitu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran dan menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
  • 59. APA ITU MODEL?  Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.  Ada banyak model pembelajaran dan beberapa yang disarankan di dalam kurikulum 2013 diantaranya adalah: Inquiry Based Learning, Discovery Based Learning, Project Based Learning, Problem Based Learning.
  • 60. MODEL APA?  Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
  • 61. 1. Model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning) 2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL 3. model Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based Learning/PJBL).
  • 62.  Selain 3 model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, apakah guru juga diperbolehkan mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang lain?
  • 63. INQUIRY BASED LEARNING Observasi/Mengamati Mengajukan pertanyaan Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/ mengasosiasi atau melakukan penalaran Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan/memprediksi dugaan Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis, mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya. MENEKANKAN PADA PROSES BERPIKIR SECARA KRITIS DAN ANALISIS UNTUK MENCARI DAN MENEMUKAN SENDIRI JAWABAN DARI SUATU MASALAH
  • 65. DISCOVERY BASED LEARNING Stimulation (memberi stimulus); bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema. Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menemukan permasalahan menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah. Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data/informasi, melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif. Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan. Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik. ARA BELAJAR AKTIF, BEROREIENTASI PADA PROSES, MENGARAHKAN SENDIRI, MENCARI SENDIRI DAN REFLEKTIF.
  • 66.
  • 68. PROBLEM BASED LEARNING Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian. Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji. Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISWA PADA MASALAH AUTENTIK.
  • 69.  Contoh Pembelajaran Berbasis Masalah
  • 70. PROJECT BASED LEARNING Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui percobaan. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan. Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain. SISWA DITUNTUT UNTUK MELAKUKAN PEMECAHAN MASALAH-MASALAH YANG DISAJIKAN DENGAN CARA MENGGALI INFORMASI SEBANYAK-BANYAKNYA, KEMUDIAN DIANALISIS DAN DICARI SOLUSI DARI PERMASALAHAN YANG ADA.
  • 71.  Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 72. Langkah Pemilihan Model Pembelajaran • Kesesuaian model pembelajaran dengan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK yang dikembangkan dari KD. • Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi • Kesesuiaan model pembelajaran dengan karakteristik dan modalitas siswa, dan sarana pendukung belajar lainnya karena bukan hanya karakter siswa yang berbeda tetapi kemampuan siswa dapat berpengaruh terhadap kebermanfaatan penggunaan model pembelajaran.
  • 73. • Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan yang akan digunakan • Kesesuaian dengan tuntutan dimensi pengetahuan, misalnya 1. untuk mendorong kemampuan siswa menghasilkan karya kontekstual maka disarankan menggunakan model Project Based Learning, 2. menyingkap sesuatu konsep yang belum mengemukan menggunakan Discoveri Learning, 3. menemukan sesuatu konsep secara sistematis menggunakan Inquiry Learning, 4. melatihkan keterampilan menyelesaikan masalah menggunakan Problem Based Learning, dll • Kesesuaian penilaian hasil belajar dengan model pembelajaran dan/atau metode pembelajaran.
  • 74. METODE PEMBELAJARAN  Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.  Di dalam kurikulum 2013 disarankan metode pembelajaran dalam kelas diantaranya adalah: Diskusi, Eksperimen, Demonstrasi, dan Simulasi
  • 76. PEMBELAJARAN TIDAK HANYA SEKEDAR KONSEP..
  • 77.
  • 79.
  • 81.
  • 82.  Bagaimanapun keterbatasan kita, tetap semangat
  • 83. MARI MERANCANG PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN SALAH SATU MODEL PEMBELAJARAN
  • 84. LEMBAR KERJA PENDEKATAN SAINTIFIK MAPEL: JENJANG/KELAS: MODEL: Kompetensi Dasar IPK Mengamati Menanya Mengump ulkan Informasi Menalar Mengkomunika sikan
  • 85. LEMBAR KERJA PEMBELAJARAN HOTS MAPEL: JENJANG/KELAS: MODEL:  KD (kalau bisa sampai C3-C4):  IPK:  Kegiatan Pembelajaran (sesuai sintaks):