5. LATAR BELAKANG
Landasan Syar’i
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS: Al-Baqoroh : 267)
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian (Q.S. Adz Dzariyat : 19)
Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka
dengan kekeringan dan kelaparan. (H.R.Thabrani)
Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu.
(H.R. Al Bazar dan Baihaqi)
Banyak perusahaan kini mulai
“concern” untuk sinergi
dengan pegiat sosial.
Pentingnya pengelolaan
potensi dana sosial (ZISWAF
& CSR) perusahaan secara
profesional, amanah dan
transparan.
Semakin berkembangnya
perusahaan berbasis syariah.
Harta perusahaan ialah di
antara harta wajib zakat yang
harus ditunaikan manakala
memenuhi syarat-syaratnya.
6. Perhitungan Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan merupakan salah satu
persoalan kontemporer. Istilah ini memang
tidak ditemui secara eksplisit dalam Al-
Quran maupun sunah seperti halnya zakat
surat berharga, zakat pertambangan, zakat
peternakan modern, zakat pertanian
modern, dan jenis zakat kontemporer
lainnya. Meskipun demikian, ketiadaan
penjelasan secara eksplisit dalam sumber
primer ajaran Islam bukan berarti tidak ada
hukumnya, bahkan bukan pula mengada-
ada.
Tidak semua penghasilan masuk dalam
kategori zakat penghasilan. Penghasilan
yang masuk dalam kategori zakat
penghasilan adalah penghasilan yang
bersumber dari profesi sebagai karyawan,
pegawai, profesional atau jasa dalam
bentuk fisik atau tenaga.
Setelah melihat kedudukan dan dominasi
profesi masa kini, ulama berpendapat
bahwa penghasilan yang kita terima
sebagai karyawan atau profesional harus
dikeluarkan zakatnya bila telah memenuhi
kriteria wajib zakat. Mengenai hal ini, ada
beberapa pandangan ulama sebagai
berikut.
Sistem zakat penghasilan mengikuti sistem
zakat pertanian. Apabila seseorang memiliki
penghasilan per bulan yang mencapai nisab
pertanian (setara dengan 653 kilogram
gabah kering atau 520 kilogram beras),
zakatnya adalah 2,5%.
Sebagian kalangan berpendapat 5%
sampai 10% sebagaimana nilai zakat
pertanian tanpa mensyaratkan haul
(kepemilikan satu tahun hijriyah). Pendapat
ini dikemukakan oleh Syekh Muhammad al-
Ghazali.
Berbeda dengan Prof. Dr. Didin
Hafidhuddin, yang memandang nilai yang
dikeluarkan saat seseorang menerima
penghasilan adalah 2,5% karena ada
kesamaan jenis yang dikeluarkan dengan
zakat mal pada umumnya seperti zakat
uang ataupun emas.
Namun apabila sebagian dari penghasilan
yang diterima itu ditabung dan pada
akhirnya mencapai nisab emas maka pada
akhir tahun pertama itu ia tidak
memasukkannya dalam penghitungan
zakat tabungan. Sebab, satu harta hanya
dizakati sekali dalam satu tahun. Ia akan
memasukkannya dalam penghitungan
zakat tabungan pada tahun yang kedua.
Ada harta kekayaan
terbesar yang ada
dalam diri manusia
yaitu kemauan
untuk memberi,
keikhlasan, dan
kemampuan dalam
berusaha.
“
YUK HITUNG
7. Perhitungan Zakat
Perusahaan
Penghitungan zakat perusahaan boleh dilakukan saat tutup buku atau genap satu tahun.
Dengan demikian penghitungan zakat perusahaan tidak berdasarkan pada fluktuasi
keuangan yang berlangsung perbulan atau perhari, melainkan penghitungan dilakukan
pertahun.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa beraneka ragam, sistem penghitungan
zakatnya terdapat beda pendapat yakni :
• Nilai aset+keuntungan x 2,5 % dengan nisab 20 misqal atau 85 gram emas. Aset
atau modal sebagai barang dagangan yang harus dikeluarkan zakatnya.
• Nilai keuntungan x 2,5 % dengan nisab 20 misqal atau 85 gram emas. Aset atau
modal tidak termasuk barang dagangan yang dikeluarkan zakatnya.
• Hasil sewa dengan sistem zakat pertanian yang ditunaikan pada saat menerima
hasil sewa. Nilai zakatnya 5% (jika biaya operasional ditanggung pemilik dan pernah
terlaksana selama penyewaan itu berjalan) dan atau 10% (jika penyewa tidak ikut
serta dalam biaya operasional selama masa penyewaan itu berjalan).
Sistem penghitungan zakatnya mengikuti zakat perniagaan dengan cara penghitungan:
Nilai jual barang perniagaan yang dimiliki pada hari wajib zakat (genap haul) + uang
yang beredar + piutang lancer – utang jatuh tempo x 2,5% jika mencapai nisab 20
misqal atau 85 gram emas.
Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis atau trading
8. Perusahaan di bidang finance (keuangan)
Sistem zakatnya dapat dilakukan dengan dua cara, yakni kolektif dan individual. Untuk
zakat secara kolektif, perusahaan mengeluarkan zakatnya dengan cara menghitung
seluruh kekayaan wajib zakat yang menjadi miliknya x 2,5 %.
Sedangkan untuk zakat secara individual setiap orang yang berada di perusahaan
tersebut mengeluarkan zakatnya sendiri-sendiri, perusahaan hanya menzakati harta
bersih yang menjadi miliknya (nilai harta lancar perusahaan+piutang – lancar utang x
2,5 %).
• Zakat hanya dikeluarkan dari nilai hasil produksi setelah berselang waktu satu tahun
dan mencapai nisab. Nilai zakatnya 2,5 %.
• Berdasar zakat perniagaan (nilai aset+hasil produksi x 2,5 %)
• Berdasar zakat pertanian, zakat dikeluarkan dari hasil produksi saja, sarana dan
peralatan produksi tidak dalam hitungan wajib pajak. Nilai zakatnya 10% dari hasil
bersih dengan nisab 653 kg beras.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri, terdapat tiga pendapat yakni:
9. Prinsip Zakat Perusahaan
• Zakat hanya dibebankan kepada orang muslim dan tidak
dibebankan kepada non muslim.
• Zakat perusahaan pada dasarnya menzakati harta orang-orang
yang menanamkan modal diperusahaan serta keuntungannya.
• Sistem zakat perusahaan tergantung pada bidang perusahaan
tersebut.
• Aset berupa fasilitas perusahaan tidak terkena zakat, seperti :
mobil operasional, bangunan kantor, computer, alat tulis kantor
(ATK) dan sejenisnya
• Hutang bisa menjadi pengurang apabila nilai hutang itu melebihi
nilai aset tidak bergerak perusahaan.
Tujuan Zakat Perusahaan
• Mengelola dan menyalurkan dana sosial (zakat perusahaan)
dengan penekanan pada optimalisasi kemanfaatan dan
transparansi pendayagunaan.
• Menunaikan zakat perusahaan baik sebagai kewajiban sosial,
sekaligus instrumen pengurang pajak perusahaan.
• Menambah keberkahan dan menghidupkan nuansa sosial religi
dalam lingkungan perusahaan.
• Menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
khususnya membangun kemandirian bagi kaum dhuafa.
Tujuan Zakat Karyawan
• Menginisiasi sinergi penghimpunan dan pengelolaan dana sosial
karyawan muslim secara bulanan (zakat penghasilan).
• Menghimpun dana sosial karyawan muslim sebagai karyawan dan
perusahaan secara terpadu, amanah, memiliki nilai tambah
penguranganpenghasilan kena pajak.
• Mengoptimalkan penyaluran dana sosial karyawan pendukung
lingkungan kerja yang penuh kebersamaan, ikatan emosional
yang kuat terhadap citra sosial perusahaan.
10. POLA
SINERGI
• Manajemen perusahaan menyetujui
kerjasama penghimpunan dan penyaluran
dana sosial melalui Dompet Dhuafa
dengan sistem transfer dana zakat
perusahaan yang telah dikalkulasi.
Dompet Dhuafa bersedia membantu
dalam hal kalkulasi ini.
• Manajemen perusahaan memberikan
akses kepada Dompet Dhuafa, dan atau
secara bersama meng-edukasi dan
meregistrasi penyerahan donasi zakat
perusahaan kepada stakeholder
perusahaan khusunya para pemegang
keputusan.
• Pelaksana atau perwakilan yang ditunjuk
perusahaan melakukan proses
penyerahan dana zakat perusahaan
berkoordinasi dengan Dompet Dhuafa, di
mana selanjutnya Dompet Dhuafa
mengirimkan laporan kepada perusahaan
dalam bentuk surat konsolidasi dan atau
laporan pendistribusian serta
pendayagunaan program atas dana yang
diberikan.
• Dompet Dhuafa bersama perusahaan
dapat mendiskusikan program-program
penyaluran dana zakat perusahaan
dengan mempertimbangkan kesesuaian
dan kebutuhan para penerima manfaat
program saat itu.
• Dompet Dhuafa bersama manajemen
perusahaan dapat melakukan evaluasi
atas kerjasama yang dijalankan.
Zakat Perusahaan
Zakat Karyawan
• Manajemen perusahaan menyetujui kerja
sama penghimpunan dan penyaluran
dana sosial dengan Dompet Dhuafa
dengan sistem pengolektifan dana
sosial karyawan muslim (zakat
penghasilan) melalui pemotongan gaji
langsung atas karyawan yang bersedia
• Manajemen perusahaan memberikan
akses kepada Dompet Dhuafa, dan atau
secara bersama meng-edukasi dan
meregistrasi pemotongan zakat
penghasilan kepada seluruh karyawan
muslim dalam bentuk-bentuk yang tidak
mengganggu aktivitas kerja karyawan.
• HRD secara bulanan mengkolektifkan
penghimpunan zakat penghasilan atas
karyawan yang terdaftar dan
menyetorkan rekapnya kepada Dompet
Dhuafa, di mana selanjutnya Dompet
Dhuafa mengirimkan laporan kepada
masing-masing karyawan dalam bentuk
surat konsolidasi ataupun email setiap
bulan.
• Dompet Dhuafa bersama perwakilan
karyawan muslim (atau yang ditunjuk
manajemen) mendiskusikan program-
program penyaluran dana sosial
karyawan dengan mempertimbangkan
dukungan atas program nasional
Dompet Dhuafa.
• Dompet Dhuafa bersama Manajemen
Perusahaan melakukan evaluasi atas
kerjasama yang dijalankan secara rutin.
11. MANFAAT
• Kemudahan pembayaran zakat penghasilan
secara rutin sebagai penambah keberkahan
penghasilan yang diperoleh, sekaligus
menerima laporan konsolidasi Zakat
Penghasilan secara bulanan yang dapat
digunakan sebagai pengurang Penghasilan
Kena Pajak (PKP)
• Mempererat rasa kebersamaan karyawan,
melalui penggunaan sebagian dana sosial
untuk kegiatan kajian bersama ataupun
pelibatan karyawan dalam aktivitas
penyaluran
• Membantu masyarakat kurang mampu
melalui program-program yang dijalankan,.
• Turut berkontribusi dalam meningkatkan
citra sosial positif perusahaan,.
Karyawan
Perusahaan
• Meningkatkan peran dalam membangun
lingkungan kerja yang harmonis, produktif
dan peduli
• Memperoleh tambahan modal sosial yang
dapat digunakan untuk meningkatkan citra
sosial positif perusahaan, secara luas
ataupun di sekitar lokasi perusahaan
Penerima Manfaat
• Bantuan karitas atau pemberdayaan
ekonomi yang bermanfaat dalam
meningkatkan kualitas kehidupan
• Peningkatan etos kehidupan sebagai
wujud terima kasih atas perhatian yang
diberikan.
Dompet Dhuafa
• Peningkatan upaya pelayanan zakat
penghasilan secara lebih dekat kepada
karyawan
• Bertambah luasnya penerima manfaat yang
dapat tersentuh berkat penyaluran dana
sosial yang terhimpun
• Mempererat hubungan manajemen
perusahaan dan karyawan melalui aktivitas
kebersamaan dalam penyaluran dana
sosial karyawan
• Bukti pembayaran zakat perusahaan
diterbitkan dalam bentuk laporan/kwitansi
penerimaan zakat perusahaan dan dapat
digunakan sebagai bukti pengurang
penghasilan kena pajak perusahaan.
12. TESTIMONI
PENERIMA MANFAAT
“Dompet Dhuafa bisa terus memberikan beasiswa
bagi seluruh anak negeri yang tidak mampu namun
memiliki potensi untuk berkembang, sehingga
mereka semua bisa mengalami mobilitas vertikal,
tidak tergantung dengan pihak manapun.”
Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST, M.Eng (41)
Guru Besar FT Universitas Indonesia
Penerima Beasiswa Best of The Best
Dompet Dhuafa 1997-1998.
“Alhamdulillah dengan adanya cuci darah gratis dari
RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, saya
menjadi terbantu dalam menjalani ujian ini.
Semoga kebaikan para donatur terbalas dengan
keberkahan yang melimpah.”
Ismail Hatras (44)
Penerima manfaat hemodialisa (cuci darah)
RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa.
“Kalau dulu saya kerjanya serabutan, semuanya
dikerjain, penghasilan juga nggak menentu.
Alhamdulillah sekarang dengan adanya kegiatan di
koperasi ini saya bantu-bantu ngerebus kerang.
Sebulan bisa dapet sejuta setengah sampai dua juta.
Alhamdulillah,” pungkasnya.
Kardina (55), Penerima Manfaat Program
Pemberdayaan Nelayan Kerang Hijau di Serang,
Banten.
34. Philanthropy Building
Jl. Warung Jati Barat No. 14 Jati Padang,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12540
Telp. 021 741 6050
Fax. 021 741 6070
www.dompetdhuafa.org
Agung Chilmy F
Head of Social Partnership (081806191802)
Agung.firdana@dompetdhuafa.org