Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang berbagai jenis alat peredam gempa yang dapat digunakan untuk melindungi struktur bangunan dari gempa, seperti bantalan karet tahan gempa, Lock Up Device, Fluid Viscous Damper, dan High Damping Device. Alat-alat tersebut bekerja dengan menyerap energi gempa agar getaran yang ditransmisikan ke struktur bangunan dapat dikurangi.
3. Penggunaan peralatan tahan gempa pada
prinsipnya berfungsi untuk menyerap energi gempa
yang dipikul oleh elemen-elemen struktur. Sehingga,
struktur bangunan menjadi lebih elastis dan
terhindar dari kerusakan gempa yang parah.
Adapun alat peredam gempa antara lain :
1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)
2. Lock Up Device (LUD)
3. Fluid Viscous Damper (FVD)
4. High Damping Device (HIDAM)
5. dan lainnya
4. JENIS ALAT PEREDAM GEMPA
Bantalan karet sering dikenal sebagai
base isolation. Bantalan karet ini
tergolong murah, dan bukan
merupakan alat berteknlogi tinggi.
Dalam aplikasinya, bantalan karet
tersebut dipasang pada setiap kolom,
yaitu diantara pondasi dan bangunan.
Bantalan karet alam ini, berfungsi
untuk mengurangi getaran akibat
gempa. Sedangkan lempengan baja,
digunakan untuk menambah kekakuan
bantalan karet, sehingga penurunan
bangunan saat bertumpu di atas
bantalan karet tidak terlalu besar. 4
1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)
5. Prinsip utama dan cara kerja yaitu
dengan memperpanjang waktu
getar alami struktur diluar frekuensi
dominan gempa terhadap waktu
getar sehingga gaya gempa yang
disalurkan ke struktur bangunan
menjadi lebih kecil.
Pada dasarnya cara perlindungan
bangunan oleh bantalan elastomeric
ini melalui pengurangan getaran
gempa bumi ke arah horizontal dan
memungkinkan bangunan untuk
begerak bebas saat berlangsung
gempa bumi tanpa tertahan oleh
pondasi.
5
6. JENIS ALAT PEREDAM GEMPA
Prinsip kerja LUD sangat sangat sederhana, jika
diibaratkan tiang dan badan jalan layang sebagai huruf T.
Dimana garis melintang sebagai badan jalan. Gerak redam
LUD pada saat terjadi gempa, akan berlangsung dari arah kiri
ke kanan atau sebaliknya. Dengan penggunaan cairan
khusus (gel silikon) yang menjadi bantalan pada LUD,
guncangan ekstrem akibat gempa, pada saat tertentu
mengakibatkan LUD terkunci, dan mengakibatkan seluruh
badan jalan dan tiang akan bergerak serentak ke arah yang
sama seperti huruf T, ke kanan dan ke kiri. Sistem ini, juga
bisa meredam gerakan liar, akibat guncangan yang
disebabkan oleh getaran lainnya. Kekuatan LUD dengan gaya
horizontal, adalah 3.400 kN/unit.
2. Lock Up Device (LUD)
7. Gambar : Perlatakan LUD pada jembatan
tampak atas
Gambar : Perletakan LUD tampak samping
Gambar : LUD
Supaya awet LUD harus dirawat
dengan mengganti cairan LUD (gel
silikon) setiap 25 tahun, dan
mengganti cincin karena 10 tahun.
8. JENIS ALAT PEREDAM GEMPA
3. Fluid Viscous Damper (FVD)
8
Fungsi utama dari peralatan ini, adalah menyerap energi
gempa dan mengurangi gaya gempa rencana yang dipikul
elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan
menjadi lebih elastis dan mampu meredam guncangan
gempa.
FVD merupakan alat peredam gempa yang berfungsi sebagai
disipator energi, dengan cara memberikan perlawanan gaya
melalui pergerakan yang dibatasi. Gaya yang diberikan oleh
FVD timbul, akibat adanya gaya luar yang berlawanan arah,
bekerja pada alat tersebut. Peralatan ini bekerja, dengan
menggunakan konsep mekanika fluida dalam mendispasikan
energi.
9. 9
Pada perkuatan FVD kolom berfungsi sebagai pegas. FVD mampu
mereduksi tegangan dan defleksi yang terjadi secara simultan
(bersamaan), karena gaya FVD yang bekerja sebanding dengan
perubahan kecepatan stroke-nya (stroking velocity). Jika pada
struktur dipasang FVD, gaya redaman akan sama dengan nol pada
saat defleksi maksimum, karena kecepatan stroke sama dengan nol
dan kemudian berbalik arah.
Gambar. Pemasangan
FVD pada struktur
gedung
Gambar. Cara kerja FVD
10. 10
kelebihan FVD, yaitu:
1. Dapat mereduksi tegangan, gaya geser dan defleksi pada
struktur, dapat bekerja secara pasif (tidak membutuhkan
peralatan atau sumber daya dalam penggunaannya).
2. Dapat bekerja dengan tekanan fluida lebih tinggi, sehingga
bentuknya semakin kecil dan praktis.
Gambar. FVD pada perkuatan
struktur gedung
Gambar. FVD
11. JENIS ALAT PEREDAM GEMPA
Alat peredam gempa ini adalah hasil penelitian
dan pengembangan laboraturium Kobori, afiliasi
perusahaan kontraktor Kajima. Di Jepang sendiri, alat
ini berhasil diaplikasikan pada gedung-gedung tinggi
dan struktur khusus lainnya.
Sekilas mengenai prinsip kerja HiDAM, secara umum
hampir sama dengan FVD taylor device . Yakni kedua
alat ini sama-sama menggunakan prinsip viskositas
dalam menciptakan gaya redaman. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap alat peredam gempa HiDAM ini,
rasio redaman struktur, mampu ditingkatkan oleh
HiDAM pada kisaran 10 – 20 %. Angka ini, sangat
signifikan dalam mengurangi respon struktur terhadap
gempa dan kerusakan bangunan.
4. High Damping Device (HiDAM)