3. Kebudayaan berasal dari kata “budaya”. Budaya
diserap dari bahasa Sanskerta “buddhayah” yaitu
bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti budi
atau akal.
4. 1. Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan
sebagainya yang berfungsi mengatur, mengendalikan dan
memberi arah pada perbuatan manusia dalam masyarakat,
yang disebut “adat tata kelakuan”.
2. Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat, yang disebut “sistem sosial”. Sistem sosial
terdiri dari rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat
yang selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat
tata kelakuan, misalnya gotong royong dan kerja sama.
3. Benda-benda hasil karya manusia yang disebut “kebudayaan
fisik”, misalnya pabrik baja, pesawat udara, computer dan
kain batik.
5. Peradaban merupakan terjemahan dari kata
civilization yang berasal dari kata civil (warga kota)
dan sivitas (kota; kedudukan warga kota).
Menurut Huntington, peradaban mewujudkan
puncak-puncak dari kebudayaan.
Frans Boas mengartikan peradaban sebagai
keseluruhan bentuk reaksi manusia terhadap
tantangan dalam menghadapi alam sekitar, individu
ataupun kelompok.
6. Menurut pandangan Prof. Sutan Takdir
Alisyahbana (1981), apabila perwujudan budaya
penekanannya pada akal, maka akan timbul peradaban
yang berbeda.
Selain itu, akan timbul pernyataan bahwa ada peradaban
tinggi dan ada peradaban rendah karena diukur dengan
tingkat berpikir manusia. Sehingga, manusia yang
mampu berpikir tinggi, dapat dikatakan mempunyai
peradaban yang tinggi, tetapi bukan berkebudayaan
tinggi.
Contohnya : Orang Barat memiliki peradaban tinggi,
karena kemampuan berpikirnya yang tinggi sedangkan
kebudayaannya tidak tinggi.
7. Menurut Koentjaraningrat, peradaban menekankan
kepada 2 unsur, antara lain :
Unsur akal (tingkat berpikir), unsur ini lebih banyak
diterapkan pada dunia Barat. Sehingga dikalangan
orang barat, kemajuan dalam bidang IPTEK lebih
dahulu dibandingkan dengan nurani.
Unsur nurani (perasaan/ estetis), di dunia Timur
unsur ini lebih banyak diterapkan karena lebih
mengutamakan hati nurani (perasaan) dibanding
dengan akal (ratio).
8. Apabila kebudayaan dipandang dari sisi
manfaatnya bagi umat manusia (national utility),
jelaslah tidak akan sama manfaat antara
kebudayaan bangsa yang satu dengan
kebudayaan bangsa yang lain.
Manusia adalah makhluk yang sama antara satu
dengan yang lain, tetapi dari sisi penerapan
kebudayaannya adalah berbeda, sehingga akan
melahirkan suatu penilaian/ pertimbangan.
Menilai artinya memberikan pertimbangan untuk
menentukan sesuatu yang berguna ataupun tidak,
baik ataupun buruk, benar ataupun salah.
9. Menurut “Munandar Soelaiman” nilai adalah :
Segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek
(Perry, 1954)
Segala sesuatu tentang yang baik dan buruk (Pepper, 1958)
Perasaan tentang apa yang diinginkan ataupun yang tidak
diinginkan, atau tentang apa yang boleh atau tidak boleh
(Alvin R. Bertrand, 1987).
Konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam pikiran
sebagian besar warga masyarakat membentuk suatu sistem
nilai budaya. Sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman
tertinggi bagi sifat manusia dalam tingkatan yang paling
abstrak.
10. Pengembangan Sistem Nilai
Budaya
Menurut Kluckhohn dalam Koentjaraningrat ada
lima masalah pokok dalam kehidupan manusia,
antara lain:
1. Hidup Manusia,
2. Karya Manusia,
3. Kedudukan Manusia dalam Ruang Waktu,
4. Hubungan Manusia dengan Alam,
5. Hubungan Manusia dengan Sesama.
11. Gagasan tentang “budaya” ini merefleksikan
adanya ketidakseimbangan antara kekuatan
Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang
dijajahnya.
Mereka menganggap ‘kebudayaan’ sebagai
“peradaban” sebagai lawan kata dari “alam“.
Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan
kebudayaan lain dapat diperbandingkan, salah
satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari
kebudayaan lainnya.
12. Manusia dan peradaban merupakan dua hal yang
tidak mungkin terpisahkan. Manusia melalui
kemampuan cipta dan karya selalu melakukan karya-
karya di segala bidang kehidupan.
Peradaban manusia bisa dilihat melalui praktik
pertanian, hasil karya, permukiman, dan berbagai
pandangan manusia mengenai ilmu pengetahuan,
politik, dan kehidupan.
13. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan keseluruhan ide, gagasan, nilai,
norma, peraturan dan sebagainya yang berfungsi
mengatur, mengendalikan dan memberi arah pada
perbuatan manusia dalam masyarakat, yang disebut
“adat tata kelakuan”.
Konsep peradaban pada dasarnya semua manusia
sebagai makhluk budaya, di muka bumi ini memiliki
kesamaan dalam hal akal, nurani dan kehendak di dalam
dirinya. Hal yang membedakannya adalah perwujudan
budaya karena lingkungan yang berbeda menurut
keadaan, waktu dan tempat.
Sistem nilai budaya yang berorientasi pada 5 (lima)
masalah pokok ini dapat dikembangkan dan dijabarkan
menjadi beberapa kelompok bahasan dalam Ilmu Sosial
Budaya Dasar.