2. Konsep Rehabilitasi Sosial
Secara harfiah rehabilitasi – menjadikan mampu kembali.
Rehabilitasi sosial adalah upaya memperbaiki keadaan sosial
dari keadaan yang tidak baik menjadi keadaan yang lebih baik
berdasarkan upaya yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Rehabilitasi sosial mengandung unsur:
1. Patologi sosial
2. Perubahan sosial
3. Perencanaan perubahan
3. Patologi Sosial
Secara etimologis, kata patologi berasal dari
kata Pathos yang berarti disease/ penderitaan/
penyakit dan Logos yang berarti berbicara
tentang/ilmu.
pengertian dari patologi social adalah ilmu tentang gejala-gejala sosial
yang dianggap “sakit” disebabkan oleh faktor-faktor sosial atau Ilmu
tentang asal usul dan sifat-sifatnya, penyakit yang berhubungan
dengan hakekat adanya manusia dalam hidup masyarakat. ( Koe soe
khiam. 1963 dalam http://taufiqjournal.wordpress.com/artikel/sejarah-patologi-sosial/)
Masalah sosial / patologi sosial adalah masalah yang terjadi
akibat peran serta beberapa elemen dalam masyarakat.
4. Perubahan Sosial (Social Change)
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
(http://wapedia.mobi/id/Perubahan_sosial)
Dilihat dari bentuknya: Evolusi/ Revolusi
Dilihat dari pola perubahannya: terencana/ tidak terencana
Rehabilitasi Sosial adalah perubahan sosial yang terencana.
5. Paradigma Rehabilitasi Sosial
1. Kuratif (memperbaiki) co. menekan angka kriminalitas dengan
berupaya menangkap sebanyak banyaknya pengacau keamanan
Memperbaiki kondisi masyarakat yang patologi
dengan berupaya menyelesaikan masalah yang
teridentifikasi.
2. Preventif (mencegah) co. menekan angka kriminalitas dengan
menambah tenaga keamanan dan meningkatkan pengawasan
Memperbaiki kondisi kesiapan masyarakat sebelum terjangkiti
masalah/ patologi sosial dengan berupaya menguatkan sistem
sosial yang ada.
3. Promotif (meningkatkan) co. menekan angka kriminalitas dengan
memperbanyak kegiatan positif pada kelompok potensial
Berupaya mengatasi masalah sosial meningkatkan
kemampuan sosial dan "mengabaikan" patologi sosial yang
teridentifikasi.
6. Pendekatan Rehabilitasi
Empowerment (Pemberdayaan) : increasing the spiritual, political, social, or
economic strength of individuals and communities.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Empowerment)
Advokasi adalah aksi strategis yang ditujukan untuk menciptakan kebijakan
public yang bermanfaat bagi masyarakat atau mencegah munculnya kebijakan
yang merugikan masyarakat.(
Capacity Building often refers to assistance that is provided to entities, usually
societies in developing countries, which have a need to develop a certain skill or
competence, or for general upgrading of performance ability.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Capacity_building)
Networking is online service, platform, or site that focuses on building and
reflecting of social networks or social relations among people.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network_service)
8. Wilayah Kerja Psikologi Sosial dalam
Kebijakan Publik
1. Sebagai perumus kebijakan publik
2. Sebagai saksi ahli/ staff ahli/ pendapat ahli dalam
pengambilan keputusan untuk kebijakan publik
3. Mendorong masyarakat sadar terhadap kebijakan publik
dengan berbagai teknik
4. Mengkritik kebijakan publik yang tidak sesuai dengan
konsep psikologi
5. dsb.
9. Wilayah Kerja Psikologi Sosial dalam
Pemberdayaan
1. Mendorong masyarakat sadar akan kemampuannya
2. Mendorong masyarakat membentuk sistem sosial yang adil
dan memberdayakan
3. Mendorong masyarakat mau melakukan perubahan
4. dsb.
10. Wilayah Kerja Psikologi Sosial dalam
Jaringan Sosial
1. Membangun jembatan komunikasi masyarakat dengan
komunitas lain yang memiliki minat yang sama
2. Membangun sistem kesiapan sosial dalam pola interaksi
sosial
3. Membangun interaksi saling menguntungkan dari suatu
komunitas terhadap komunitas lainnya
4. dsb.
11. Wilayah Kerja Psikologi Sosial dalam
Capacity Building
1. Meningkatkan kemampuan tokoh kunci komunitas dalam
mendengar aspirasi anggotanya
2. Meningkatkan kemampuan tokoh kunci komunitas dalam
memimpin anggotanya
3. Membangun komunikasi positif antar tokoh kunci dalam
komunitas
4. Membangun interaksi yang positif antar tokoh kunci dalam
komunitas
5. Meningkatkan kerjasama antar tokoh kunci dalam
komunitas.
6. dsb.
12. Teknik Rehabilitasi
Menggunakan berbagai tenik yang ada dalam psikologi sosial,
seperti:
1. Social influence (pengaruh sosial)
2. Persepsi Sosial
3. Kepemimpinan
4. Agresi
5. Komunikasi
6. dsb.