3. Letak fisiografis adalah letak suatu wilayah
berdasarkan segi fisiknya.
1. LETAK FISIOGRAFIS
INDONESIA
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
PERTEMUAN
1
a. Letak Astronomis
b. Letak Geografis
c. Letak Geologis
d. Letak Geomorfologis
e. Letak Maritim
4. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
A. Letak Astronomis
PERTEMUAN
1
Wilayah Indonesia paling
utara terletak di Pulau We (60
LU)
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
Wilayah Indonesia paling
selatan terletak di Pulau Roti
(110 LS)
Wilayah Indonesia paling
barat terletak di Kota
Sabang(950 BT)
Wilayah Indonesia paling
timur terletak di Kota
Merauke(1410 BT)
Letak astronomis adalah posisi negara berdasarkan garis lintang dan bujur.
Indonesia; 60LU-110LS, dan 950 BT-1410BT
Peta Letak Astronomis Indonesia
5. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
B. Letak Geografis
PERTEMUAN
1
Negara Indonesia
diapit oleh dua benua
besar, Benua Asia dan
Benua Australia.
Peta Letak Geografis Indonesia
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
Indonesia diapit dua
samudra yaitu
samudera Pasifik dan
samudra Hindia
Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan
bumi.
6. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
C. Letak Geologis
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
PERTEMUAN
1
Pertemuan tiga lempeng Pertemuan tiga lempeng
Dilalui dua jalur
pegunungan muda dunia
Berada pada tiga
dangkalan
7. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
D. Letak Geomorfologis
Letak geomorfologis adalah letak berdasarkan tinggi rendahnya suatu daratan
terhadap permukaan air laut.
PERTEMUAN
1
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
Perbedaan suhu mempengaruhi jenis tanaman
Menentukan kandungan mineral dalam tanah
Menentukan kepadatan penduduk
8. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
E. Letak Maritim
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
Letak maritim adalah letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan
Manfaat posisi maritim
Indonesia:
a. Membuka peluang
kegiatan
perekonomian
bidang pelayaran,
perikanan dan
pelabuhan
b. Posis Indonesia
dapat
dipertimbangkan
dalam politik dunia.
PERTEMUAN
1
9. 3. LUAS DAN BATAS TERITORIAL
INDONESIA
A. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH
INDONESIA
Luas Laut: 3.257.483 km2
Luas Darat: 1.922.570
km2
Total luas wilayah:
5.180.053 km2
PERTEMUAN
1
Batas wilayah laut Indonesia:
Batas ZEE, Batas Landas
Kontinen, Zona Laut teritorial
Batas wilayah darat: berupa
gunung, hutan, sungai atau
patok wilayah dengan negara
10. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
B. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN
DAN PERAIRAN INDONESIA
WILAYAH DARATAN
PERTEMUAN
2
Sirkum mediterania membentuk
busur pegunungan luar dan
busur dalam. Busur dalam
bersifat vulkanik, sedangkan
busur luar bersifat non vulkanis.
Sirkum pasifik membentuk Cincin
Api Pasifik yang memiliki dua
cabang di Indonesia.
11. ANALISIS BUKU TEKS
ANALISIS BUKU TEKS
B. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN
DAN PERAIRAN INDONESIA
WILAYAH PERAIRAN
PERTEMUAN
2
DANAU
SUNGAI
LAUT
TELUK
SELAT
SAMUDERA
15. C. 1. Masa Kerajaan
Kerajaan Majapahit Melakukan kegiatan ekspor rempah-rempah dengan
pelabuhan tersibuk di daerah Bubat dan Canggu.
16.
17. C. 2. Masa Kolonial
Pada masa kolonial kemaritiman nusantara
kengalami kemunduran karena jalur-jalur
perdagangan di kuasai oleh asing, sebagai
berikut:
a) Kolonialisme Belanda, Masuknya Kongsi
Dagang Perusahaan Hindia Timur (VOC) yang
menguasai jalur perdagangan dan sumber
daya milik Indonesia
b) Kolonialisme Jepang -> Menyita kapal penting
Indonesia bernama Koninklijke Paketvaart
Maatschappij (KPM) dan jarang dilalui kapal
perdagangan internasional
18. C. 3. Masa Kemerdekaan
Memulai kembali pembenahan di bidang kemaritiman,
sebagai berikut;
a) Masa Orde Lama: Penataan Kembali Maritim,
Pembentukan Deklarasi Djuanda yang berisi tentang
hukum laut Indonesia dan pentingnya sektor ekonomi
maritime, Melakukan nasionalisasi perusahaan maritim
Belanda dengan mengubah dan mengelola
perusahaannya menjadi milik Indonesia
b) Masa Orde Baru: Peralihan ke Pembangunan Darat,
Menekankan adanya stabilitas ekonomi dan politik, Terjadi
kemunduran maritim dikarenakan lebih fokus pada
pembangunan transportasi darat
c) Masa Reformasi: Peningkatan Maritim, Deklarasi Bunaken,
Departemen Eksplorasi Laut, Deklarasi Maritim Seruan
Sunda Kelapa, Konferensi Laut Dunia oleh DEKIN, dan
Visi Poros Maritim Dunia.
20. Jejaring Rute dan Armada Penumpang PT.
PELNI
(Sumber: https://pelni.go.id)
21. Peta Alur Lalu Lintas Maritim
Modern
(Sumber:
https://warisboring.com/)
22. Alur Lintas Kepulauan
Indonesia
1) ALKI I : melintasi Laut Cina Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat
Sunda, Samudra Hindia
2) ALKI II : melintasi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Selat
Lombok.
3) ALKI III : Melintas Samudra Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda,
Selat Ombai, Laut Sawu, Samudra Hindia.
Keberadaan ALKI
menunjukkan
Indonesia sebagai
negara yang strategis,
sehingga memiliki nilai
tinggi dalam segi
ekonomi karena berada
di jalur perdagangan
Internasional.
23. Tol Laut Pendukung Indonesia sebagai Poros Maritim
Dunia
Tol laut adalah konsep untuk memperbaiki proses pengangkutan
logistik di Indonesia. Sehingga diharapkan proses distribusi barang
(terutama bahan pangan) di Indonesia menjadi semakin mudah.
Kemudian, berdampak pada harga bahan pokok yang semakin merata
di seluruh wilayah Indonesia. Konsep tol laut ini bukan serta merta
membuat jalan tol di atas laut. Melainkan jalur pelayaran bebas
hambatan yang menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di
24. D. POTENSI SUMBER DAYA
KELAUTAN INDONESIA
PERTEMUAN
4
a. Sumber daya
perikanan
b. Energi kelautan
c. Migas
d. Wisata bahari
e. Industri maritim
f. Transportasi
25. Sumber daya perikanan
Potensi sumber daya ikan laut Indonesia
diperkirakan sebesar 12,54 juta ton per tahun
yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan
perairan ZEE. Luas terumbu karang milik
Indonesia yang sudah terpetakan mencapai
25.000 kilometer persegi.
Tetapi terumbu karang dalam kondisi sangat baik
hanya 5,3 persen, kondisi baik 27,18 persen,
cukup baik 37,25 persen, dan kurang baik 30,45
persen. Laut Indonesia memiliki sekitar 8.500
spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950
biota terumbu karang.
Potensi luas areal budidaya laut tercatat 12,1 juta hektar dengan tingkat pemanfaatan 325.825 hektar
atau 2,7 persen. Potensi luas areal budidaya rumput laut tercatat 1,1 juta hektar atau 9 persen dari
seluruh luas kawasan potensial budidaya laut yang sebesar 12,1 juta hektar.
26. Energi Kelautan
Sekitar 70 % produksi minyak dan
gas bumi Indonesia berasal dari
kawasan pesisir dan laut. Dari 60
cekungan yang potensial
mengandung migas, 40 cekungan
terdapat di lepas pantai, 14 di
kawasan pesisir, hanya 6 yang di
daratan.
Energi pasang surut, energi
gelombang, OTEC (ocean thermal
energy conversion), tenaga surya dan
angin. Potensi sumberdaya mineral
lainnya yang dapat dikembangkan
adalah air laut dalam (deep ocean
water). Air laut dalam merupakan air
di kedalaman 200 m, memiliki
karakteristik yang berguna untuk
kepentingan perikanan, kosmetika
dan air mineral.
27. E. PENGELOLAAN SUMBER DAYA
KELAUTAN INDONESIA
PERTEMUAN
4
Menjaga keseimbangan produksi
Menjaga kelestarian sumber daya
Sosialisa si mengenai sumber daya
kelautan kepada masyarakat
Mengembangkan kebijakan yang
mendukung kelestarian sumber daya
kelautan
Editor's Notes
Letaknya yang strategis di antara Benua Asia dan Benua Australia, menyebabkan laut di Indonesia menjadi jalurperdagangan internasional. Keberhasilan perdagangan ini berkaitan erat dengan perkembangan jalur transportasi. Perkembangan jalur transportasi dapat dibagi menjadi beberapa masa sebagai berikut:
Indonesia yang sejak masa lalu menjadi daerah persinggahan kapal-kapal dagang asal berbagai wilayah turut berkembang dan menjadi pusat-pusat perdagangan, khususnya kawasan selat Malaka. Di selat Malaka dan sekitar pesisir timur Sumatera banyak berkembang kerajaan baru yang memanfaatkan potensi tersebut salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya.
Selain kerajaan Sriwijaya, dunia kemaritiman di Indonesia kembali berkembang sejak jaman kerajaan Majapahit dimana masa keemasannya yang dipimpin Raja Hayam Wuruk yang didukung oleh Patih Gajah Mada melalui Sumpah Palapa yang ingin menyatukan wilayah Nusantara, Kerajaan Majapahit Melakukan kegiatan ekspor rempah-rempah dengan pelabuhan tersibuk di daerah Bubat dan Canggu.
Wilayah Teritorial Kerajaan Majapahit (Hasta Mandala Majapahit)
Hasta Mandala merupakan wilayah kekuasaan Majapahit yang terbagi menjadi 8 wilayah. Istilah Hasta Mandala disebutkan di dalam kitab Negarakertagama yang dibuat pada masa Majaahit oleh Mpu Prapanca. Di kitab tersebut menceritakan tentang keberhasilan Gajah Mada dalam penyatuan wilayah teritorial Nusantara dan membaginya ke dalam Hasta Mandala Dwipa (delapan kawasaan pulau). Kawasan Hasta Mandala tidak hanya terikat pada pulau saja tetapi juga wilayah laut – laut diantara wilayah – wilayah Hasta Mandala.
Seiring perkembangan teknologi pelayaran dan navigasi, pola jalur transportasi dan perdagangan internasional mengalami banyak penambahan jalur. Hal tersebut dapat dilihat pada peta berikut
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah Alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing diatas laut tersebut untuk dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal.